KELOMPOK 9 :
SUDIVO KURNIAWAN
1410003510901
1510003510937
AGUNG MUHATRI
1410003510906
REGINO AGUSTRI
1510003510939
RENY PURNAMASARI
1410003510909
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS EKASAKTI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Peranan
Perbankan Syariah dalam Dunia Usaha, dan dengan perkenaan dari-Nya lah kami
sanggup menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perbankan Syariah. Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Dosen Sunreni, SE.,
MM, yang telah membantu dan membimbing serta memberi arahan kepada
penulis.
Penulis menyadari dalam penulisan dan penyajian makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Atas kritik dan saran yang
diberikan, penulis mengucapkan terima kasih. Penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua pihak.
Padang,
Mei 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Perkembangan bank syariah selama hampir 20 (dua puluh) tahun
kehadirannya di Indonesia menunjukkan kinerja yang semakin membaik, baik dari
sisi kelembagaan maupun kinerja keuangan termasuk peningkatan jumlah nasabah
bank syariah. Namun demikian, tantangan pengembangan industri perbankan
syariah semakin meningkat termasuk operasional dan model-model bank syariah
yang dapat dikembangkan kedepan. Berdirinya Bank Syariah di Indonesia
awalnya tidak terlepas dari peran yang telah dilakukan oleh Bank-Bank yang lain
yang telah ada sebelumnya di Negara kita ini. Dimana Bank-Bank tersebut
kebanyakan mereka hanya mau meminjamkan uang atau membuka kredit kepada
orang yang sudah punya uang dalam arti penghasilan dan asset, dan selalu
mencari keuntungan dari pembiayaan yang diberikan. Lain halnya dengan bank
syariah yang juga memperhitungkan kesejahteraan masyarakat kecil dan
menengah.
Bank Syariah menawarkan alternatif jasa perbankan dengan sistem
imbalan berupa bagi hasil (profit and loss sharing principle) atau Profit Margin
yaitu keuntungan yang diharapkan oleh Bank Syariah, sistem ini menerapkan
prinsip keadilan antara pihak Bank maupun nasabah. Bermula dari jasa
penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan dengan prinsip syariah,
kini Bank syariah mulai merambah bisnis pembiayaan untuk modal usaha maupun
pembayaran yang bersifat konsumtif.
1. 2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Perbankan Syariah ?
b. Bagaimana peranan Perbankan Syariah dalam Dunia Usaha ?
1. 3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Memenuhi tugas mata kuliah Perbankan Syariah.
b. Mengetahui bagaimana Peranan Perbankan Syariah dalam Dunia Usaha.
c. Menambah pemahaman tentang peranan Perbankan Syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perbankan dengan Prinsip Syariah
Istilah lain yang digunakan untuk sebutan bank syariah adalah bank Islam.
Karnaen Perwaatmadja dan Syafii Antonio menyebutkan defenisi bank Islam:
Bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat
Islam, yakni bank yang dalam beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan
syariah Islam khususnya yang menyangkut tata bermuamalat secara Islam.
Warkum Sumitro menyebutkan defenisi bank Islam adalah: Bank Islam berarti
yang tata cara beroperasinya didasarkan pada tata cara bermuamalah secara Islam,
yakni dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Quran dan Al-Hadits. Di
dalam operasionalisasinya bank Islam harus mengikuti dan praktek-praktek usaha
yang dilakukan di zaman Rasulullah, bentuk-bentuk usaha yang telah ada
sebelumnya tetapi tidak dilarang oleh Rasulullah atau bentuk-bentuk usaha baru
sebagai hasil ijithad para ulama yang tidak menyimpang dari ketentuan Al-Quran
dan Al-Hadist.
Sejalan dengan hal tersebut, Sudarsono menyatakan bahwa Bank Syariah
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa
lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi
disesuaikan dengan prinsip-prinsip Syariah. oleh karena itu, usaha Bank akan
selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagang utamanya. Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah, yang dimaksud dengan bank syariah adalah bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Sedangkan pengertian prinsip
syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah. Penjelasan Umum UU No.21 Tahun 2008 tentang
menerima
simpanan
dari
nasabah, baik dalam bentuk tabungan atau deposito. Dan juga untuk
melakukan pembiayaan.
2. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan musyarakah adalah pembiayaan sebagian dari modal
usaha, yang mana pihak bank dapat dilibatkan dalam proses
manajemennya. Modal yang disetor
perdagangan
(trading
asset),
bisa
berupa
uang,
barang
asset (seperti hak paten dan googwill) dan barang- barang lainnya yang
dapat dinilai dengan uang.
3. Pembiayaan Murabahah
Murabahah dalam istilah fiqh ialah akad jual beli atas barang tertentu.
Dalam transaksi jual beli tersebut, penjual menyebutkan dengan jelas
barang yang diperjual belikan termasuk harga pembeliaan dan
keuntungan yang diambil. Murabahah dalam teknis perbankan adalah
akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah
yang memesan untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan
jual-beli yang disepakati bersama. Rukun dan syarat murabahah dalam
perbankan adalah sama dengan syarat dalam fiqh dalam hal jual-beli.
Syarat-syarat lain seperti barang-barang, harga dan cara pembayaran
adalah sesuai dengan kebijaksanaan bank yang bersangkutan.
pembayaran,
dimana
pada
industri
kecil-menengah,
dan
bentuk
pembiayaan
kontruksi.
harus
ada
Dalam
kejelasan
yang bermanfaat dan dibenarkan oleh syariat dan nilai dari manfaat
dapat diperhitungkan atau diukur.
8. Hiwalah
Hiwalah adalah produk perbankan syariah yang disediakan untuk
membantu supplier dan mendapatkian modal tunai agar melanjutkan
produksinya. Dalam hal ini bank akan mendapatkan imbalan (fee) atas
jasa pemindahan piutang. Besarnya imbalan yang akan diterima bank
ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan antar bank dengan nasabah.
9. Rahn
Produk perbankan ini disediakan untuk membantu nasabah dalam
pembiayaan kegiatan multiguna. Rahn sebagai produk pinjaman
berarti
ekonomi
pembangunan.
lainnya
jenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil dan bidang usaha yang terbuka
untuk usaha menengah atau usaha besar dengan tetap mengacu kepada Peraturan
Pemerintah R. I Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pembahasan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Bank Syariah merupakan bank yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip
syariah Islam.
2. Peranan Bank Syariah dalam dunia usaha khususnya usaha mikro adalah
ikut berpartisipasi dalam pembinaan dan pengembangan usaha kecil
melalui penyediaan jasa perbankan berupa pembiayaan modal kerja
berdasarkan prinsip-prinsip syariah islam.
3. Perlunya pengembangan sektor usaha kecil adalah karena Usaha kecil
merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang memegang peran integral,
potensial, serta kedudukan yang strategis dalam struktur perekonomian
nasional.
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui berbagai macam hal mengenai peranan perbankan
syariah dalam dunia usaha, diharapkan peran serta semua komponen masyarakat
dan perbankan syariah dalam pengembagan sektor usaha kecil yang berdasarkan
ekonomi kerakyatan..
DAFTAR PUSTAKA
http: // www.bi.go.id/perbankan/syariah/Content/Default.aspx
http: // www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2108
http: //reporsitory..usu.ac.id/peran perbankan syariah dalam meningkatkan
usaha mikro