Anda di halaman 1dari 2

Dhiya zielfita

munzier
E31115501
ILMU KOMUNIKASI

JIKA SAYA MENJADI SEORANG PEMIMPIN


Masalah mendesak yang terdapat di Kota
Makassar adalah kemacetan.
Makassar terkenal sebagai salah satu tujuan
kota wisata dan pendidikan di Indonesia
bagian timur, maka dari itu banyak orang
datang untuk bersekolah dan mencari
pekerjaan di kota Makassar sehingga kota
ini semakin padat dan ramai oleh kendaraan
yang berlalu lalang di jalanan. Akibat dari
keramaian ini lalu lintas dikota ini sangat
macet, sehingga dimana-mana kita akan
menemukan kemacetan. Jl. A.P. Pettarani, Jl.
Urip Sumoharjo, Jl.Perintis Kemerdekaan
adalah beberapa jalan protokol kota ini yang
dilanda masalah kemacetan. Jalan ini adalah
akses yang tiap harinya saya lewati untuk
sampai ke kampus sehingga membuat saya
resah bila terus menerus merasakan dampak
kemacetan lalu lintas yang tiap harinya
semakin menjadi-jadi. Oleh karena itu,
dibutuhkan pemerintah untuk turun tangan
dalam mengantisipasi kemacetan tersebut.
Guna
mengatasi
kemacetan
dan
kesemrawutan lalu lintas kendaraan
bermotor di Makassar perlu ditempuh
berbagai upaya (program aksi). Maka inilah
langkah-langkah yang akan saya ambil jika
saya menjadi seorang pemimpin:

1.

Peningkatan kapasitas jalan

Salah satu langkah yang penting dalam


memecahkan kemacetan adalah dengan
meningkatkan kapasitas jalan/parasarana
seperti :
a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu
lintas sepanjang hal itu memungkinkan.
b.
Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi
jalan satu arah.
c.
Mengurangi konflik dipersimpangan
melalui pembatasan arus tertentu, biasanya
yang paling dominan membatasi arus belok
kanan.
d. Meningkatkan kapasitas persimpangan
melalui lampu lalu lintas, persimpangan
tidak sebidang/flyover.
e.
Mengembangkan inteligent transport
sistem.

2.

Keberpihakan kepada angkutan umum

Untuk meningkatkan daya dukung jaringan


jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada
angkutan yang efisien dalam penggunaan
ruang jalan antara lain :

Dhiya zielfita
munzier
E31115501
ILMU KOMUNIKASI
a.
Pengembangan jaringan pelayanan
angkutan umum.
b.
Pengembangan lajur atau jalur khusus
bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta
dikenal sebagai Busway.
c.
Pengembangan kereta api kota, yang
dikenal sebagai Metro di Perancis, Subway
di Amerika, MRT di Singapura.
d. Subsidi langsung seperti yang diterapkan
pada angkutan kota di Transjakarta, Batam
ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung
melalui keringanan pajak kendaraan
bermotor, bea masuk kepada angkutan
umum.

3.

Pembatasan kendaraan pribadi

Langkah ini biasanya tidak populer tetapi


bila kemacetan semakin parah harus
dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih
ekstrem sebagai berikut:

a.
Pembatasan penggunaan kendaraan
pribadi menuju suatu kawasan tertentu
seperti yang direncanakan akan diterapkan
di Jakarta melalui Electronic Road Pricing
(ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses
di Singapura, London, Stokholm. Bentuk
lain dengan penerapan kebijakan parkir yang
dapat dilakukan dengan penerapan tarif
parkir yang tinggi di kawasan yang akan
dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan
penyediaan ruang parkir dikawasan yang
akan dibatasi lalu lintasnya,
b.
Pembatasan pemilikan kendaraan
pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan
kendaraan, pajak bahan bakar, pajak
kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
c.
Pembatasan lalu lintas tertentu
memasuki kawasan atau jalan tertentu,
seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal
sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain
pembatasan sepeda motormasuk jalan tol,
pembatasan mobil pribadi masuk jalur
busway.

Anda mungkin juga menyukai