Anda di halaman 1dari 84

Bab 5 DISAIN UNTUK KONSTRUKSI SIPIL

5.1 Dam intake


5.1.1 Tipe-tipe dasar dam intake
Terdapat beberapa jenis tipe dasar dam intake.
Dan beton graviti
Dam beton mengapung
Dam tanah
Dam urugan batu
Dam pasangan batu basah
Dam batu bronjong
Dam batu bronjong diperkuat beton
Dam ranting kayu
Dam kayu
Dam bingkai kayu dengan kerikil

Table 5.1.1
Tipe
dasar dam intake untuk pembangkit listrik tenaga air skala
kecil
dan kondisi aplikasinya

Tipe

Garis Besar Gambar


Kondisi aplikasinya
Dam Beton
Beton digunakan untuk mengkonstruksi
Fondasi: pada prinsipnya, lapisan
graviti
bangunan secara keseluruhan.
batu

Kondisi sungai
: tidak dipengaruhi

oleh kemiringan,

keluaran air atau

tingkat beban

sedimen

Kondisi intake
: penampilan yang

baik, intake efisien

Dam beton
Bagian infiltrasi yang diperpanjang dari
Fondasinya
: pada prinsipnya,
mengapung
fondasinya dengan diputus, dll. Untuk

kerikil

menyempurnakan penampilannya.
Kondisi sungai
: tidak dipengaruhi

oleh kemiringan,

keluaran air atau

tingkat beban

sedimen

Kondisi intake
: penampilan yang

baik, intake efisien

Dam tanah

Tanah (earth) digunakan untuk bahan utama


Fondasi
: bervariasi dari

dan penggunaan dari batu gosong dan


tanah (earth)

dinding utama tergantung dari kondisi jika


sampai lapisan

diperlukan
batu

Kondisi sungai
: aliran yang tidak

deras dan mudah

diatasi bila terjadi

banjir

Kondisi intake
: efisiensi intake

yang baik

dikarenakan

penampilan yang

baik jika

dikerjakan dengan

hati hati
Dam urugan
Kerikil digunakan sebagai bahan utama dari
Fondasi
: berbagai jenis tanah

batu
bangunannya. Penggunaan dari dinding
(earth) sampai

utama
tergantung dari kondisi jika
Kondisi sungai
lapisan batu

diperlukan
: sungai dimana dam

tanah dapat hanyut

jika menggunakan

keluaran air yang

normal

Kondisi intake
: keterbatasan

penggunaan sungai

karena efisiensi

intake yang rendah

Dam pasangan
Pengisian ruang dengan kerikil dan
Fondasi
: berbagai jenis
batu basah
semen,dll.
tanah (earth)

sampai lapisan

batu

Kondisi sungai
: tidak dipengaruhi

oleh kemiringan,

keluaran air atau

tingkat beban

sedimen

Kondisi intake
: penampilan yang

baik dan intake

yang efisien

Dam batu
Batu belah dibungkus dengan jarring logam
Fondasi
: berbagai jenis
bronjong
untuk menyempurnakan kesatuannya.
tanah (earth)

sampai lapisan

batu

Kondisi tanah
: sungai dimana

dam urugan batu

bisa hanyut dengan

menggunakan

keluaran air yang

normal

Kondisi intake
: keterbatasan

penggunaan sungai

karena efisiensi

intake yang rendah


Dam batu
Penguatan permukaan batu bronjong dengan
Fondasi
: berbagai jenis
bronjong
beton.
tanah sampai
diperkuat

lapisan batu
beton

Kondisi sungai
: sungai dimana

jaring logam dapat

mengalami

kerusakan jika

aliran sungai

terlalu deras

Kondisi intake
: dapat diterapkan

jika efisiensi intake

yang tinggi

diperlukan

Dam ranting
Dam sederhana dengan menggunakan
Fondasi
: berbagai jenis
kayu
ranting pohon lokal.
tanah (earth)

sampai lapisan

kerikil.

Kondisi sungai
: pengikisan terjadi

jika terdapat banjir.

Kondisi intake
: pada bagian dengan

volume intake

yang rendah atau

intake dari aliran

(stream) sampai

suplemen untuk

sungai di musim

kemarau

Dam kayu
Dam dengan menggunakan kayu.
Fondasi
: berbagai jenis

tanah (earth)

sampai lapisan

batu.

Kondisi sungai
: aliran yang tidak

deras dengan

pergerakan

sedimen yang

rendah.

Kondisi intake
: suatu tingkat dari

efisiensi intake

dalam keadaan

yang aman jika

permukaannya

dilapisi, dll.
Dam bingkai
Didalam frame kayu diisi dengan kerikil
Fondasi
: berbagai jenis
kayu dengan
untuk meningkatkan stabilitasnya.

tanah (earth)
kerikil

sampai lapisan

batu.

Kondisi sungai
: sungai dimana dam

urugan kerikil

dapat hanyut jika

menggunakan debit

air yang normal

Kondisi intake
: keterbatasan

penggunaan bagian

air sungai karena

efisiensi intake

yang rendah

5.1.2 Memutuskan ketinggian dam


Seperti volume dam adalah proposional ke persegi dari tingginya, adalah penting untuk
memutuskan ketinggian dam dalam hal meminimalkan kondisi-kondisi berikut kedalam
pertimbangan.
(1) Kondisi yang membatasi ketinggian saluran
Untuk menentukan ketinggian dam, adalah perlu untuk mempertimbangkan kondisi
topografi dan geologi dari rute saluran yang akan digunakan sebagai tambahan bahan
pertimbangan pada lokasi konstruksi dam.
(2) Kemungkinan kenaikan dasar sungai dibagian hilir
Ketinggian dam untuk pembangkit listrik skala kecil pada umumnya rendah, ada
perhatian bahwa fungsi normalnya dapat terganggu oleh naiknya dasar sungai di bagian
hilir.
Kemiringan sungai yang tidak terlalu curam dengan tingkat perubahan / pergerakan
sedimen yang cukup tinggi
Keberadaan check dam yang tidak terisi penuh, dll. di bagian hilir dari dam intake yang
direncanakan.

Keberadaan dari lokasi yang rusak di bagian hilir yang cenderung akan berlanjut
mengalami kerusakan di kemudian hari.
Keberadaan bagian sempit di daerah hilir yang akan menghalangi jalannya aliran
sedimen dan/atau sampah kayu.
Kondisi untuk memindahkan sedimen dari depan dam dan bak pengendap dengan
metode intake (intake tyrolean dan intake sisi)
Dibawah keadaan normal, ketinggian dari dam harus direncanakan untuk melebihkan
nilai perhitungan dengan metode berikut untuk memastikan kemudahan dalam
memindahkan sedimen dari depan dam dan bak pengendap.
Intake sisi
Pada kasus intake sisi, kasus berikut (a) atau (b), yang mana saja lebih tinggi, diadopsi.
Tinggi dam (D1) ditentukan dalam hubungan dengan elevasi dasar dari pintu
pemeriksaan dari dam intake
D 1 = d1 + h
Tinggi dam (D2) ditentukan dengan kemiringan dasar dari bak pengendap D2 = d2 + h +
L (ic ir)
Dimana,
d1 : Tinggi dari dasar pintu pemeriksaan ke dasar dari pintu pemasukan air (biasanya 0.5
1.0 m)
d2 : Perbedaan antara dasar dari pintu pemeriksaan dari bak pengendap dasar sungai
pada lokasi yang sama (biasanya sekitar 0.5 m)
hi : Kedalam air dari pintu pemasukan air (biasanya ditentukan untuk membuat
kecepatan aliran masuk mendekati 0.5 1.0 m/det)
L : Panjang bak pengendap (Lihat Bab 5-5.3 dan Gambar 5.3.1)
ic : Kemiringan dari dasar bak pengendap (biasanya sekitar 1/20 1/30) ir : Kemiringan
sungai sekarang.

Inlet

hi
ic d1
ir
d2

Gambar 5.1.1 Potongan dari intake sisi dan dam


Intake tyrolean
Intake tyrolean dimana air diambil dari asumsi dasar bahwa didepan dam diisi dengan
sedimen dan oleh karena itu, ketinggian dam ditentukan dengan kasus D2 untuk intake
sisi.
D2 = d2 + hi + L (ic ir)
Inlet

D2

hi

ir
d2

Gambar.5.1.2 Potongan dari intake tyrolean dan dam


(4) Pengaruh pada pembangkitan daya listrik
Pada sebuah lokasi dimana penggunaan ketinggian kecil atau dimana dirancang untuk
mengamankan ketinggian dengan sebuah dam, ketinggian dam secara signifikan
mempengaruhi tingkat pembangkitan energi listrik. Berdasarkan hal tersebut, adalah
perlu untuk menentukan ketinggian dam pada lokasi seperti itu dengan membandingkan
perubahan yang diharapkan dari kedua biaya konstruksi dan pembangkitan energi listrik
karena perbedaan dari ketinggian dam.

(5) Pengaruh dari air di bagian belakang


Ketika jalan, tanah pemukiman, pertanian dan jembatan, dll. ada di area yang elevasinya
lebih rendah di bagian hulu dari sebuah lokasi dam intake yang direncanakan, adalah
perlu untuk menentukan ketinggian dam untuk mencegah banjir karena air di bagian
belakang. Terutama sekali pada sebuah lokasi dengan ketinggian dam tinggi, tingkat
pengaruh pada penampakan diatas harus diperiksa dengan menghitung air di bagian
belakang atau metode lainnya.
5.2 Intake
5.2.1 Metode Intake
Terlepas dari metode intake sisi yang biasa, ada beberapa jenis metode intake sederhana
dimana bertujuan pada pengurangan ketinggian dan menghilangkan pintu intake (dalam
hal ini mengacu pada seperti metode intake tyrolean) untuk sebuah pembangkit listrik
tenaga air. Dua jenis contoh ditulis dibawah.
Tipe Saringan
Tipe Tanpa Saringan
Detail dari dua tipe ini ada pada Tabel 5.2.1
5.2.1 Contoh Tipe dari Metode Intake Tyrolean
Metode Intake

Garis Besar Gambar


Karakteristik
Keuntungan dan Masalah yang ditemui

berdasarkan survey di lapangan

T
a
b
e
l

T
i
p
e
S
a
r
i
n
g
a
n

Ji
k
a
s
e
b
u
a
h
s
a
ri
n
g
a
n
d
i
p
a
s
a
n
g
u
n
t
u
k
m
e
n
u
t
u
p
s
e
b
a
g
i
a
n
<
K
e
u
n
t
u
n
g
a

n>

besar saluran sungai, adalah memiliki daya tahan yang


Sebuah pintu pengecekan dari dam intake dapat

tinggi terhadap fluktuasi dasar sungai. Sebuah intake


dihilangkan.

yang cukup lebar dapat mengambil 100 % intake dari air


Sebuah fasilitas intake yang lengkap cocok untuk

sungai. Kelebihan aliran dapat terjadi karena daun-daun


sebuah sungai yang sempit dan deras.

yang jatuh, dll. mengumpul pada permukaan saringan,


Intake yang stabil memungkinkan untuk mengatasi

lebar saringan harus memiliki lebar yang cukup.


perubahan dasar sungai bagian hilir.

n juga harus dianalisa.


< Permasalahan >

K
a
p
a
si
t
a
s
p
e
n
g
e
n
d
a
p
a
n
d
a
ri
d
a
m
b
e
r
h
u
b
u
n
g
a
n
d
e
n
g
a
n

Tipe ini umum dipakai dan


nilai intake secara umum
Pada saat banjir atau air mengalir, endapan dan

0.1 0.3 m3/det per unit lebar di dasarkan pada sebuah


sampah mengalir di saluran.

sudut batang yang dipasang hingga 30, sebuah jarak


Sebuah saringan yang tersumbat oleh kerikil, dll,

antar bidang batang 20 30 mm dan sebuah panjang


dibutuhkan banyak tenaga untuk membersihkannya.

a
r
u
s
p
e
n
g
e
n
d
a
p
a

batang yang kira-kira 1 m.

gan)

Saringan

T
i
p
e
T
a
n
p
a

A
li
r
a
n
a
ir
b
i
a
s
a
n
y
a
m
e
n
g
a
li
r
m
e
l
a
l
u
i
b
a
g
i
a
n
a
t
a
s
d
a
m
<
K
e
u
n
t
u
n

dan kemudian menuju bak pengendap melalui saluran


Sebuah fasilitas intake yang lengkap sesuai untuk

intake yang diletakkan memotong saluran sungai dan


sungai yang sempit atau deras.

berada di sepanjang ambang akhir (pembelokan).


Intake yang stabil memungkinkan untuk mengatasi

Dengan kenaikan debit sungai, maka aliran air akan


perubahan dasar sungai bagian hilir.

mengalir ke ambang akhir dan menjadi


suatu aliran
Sedimen dan sampah dikeluarkan secara alami pada

yang cepat menuju ke ambang akhir, hal ini


saat banjir.

sedimen yang tersimpan di saluran


< Permasalahan >

m
e
n
y
e
b
a
b
k
a
n
ti
d
a
k
m
u
n
g
k
i
n
t
e
rj
a
d
i
b
a
n
ji
r
p
a
d
a
i
n
t
a
k
e
.

intake dapat hanyut melalui air terjun di ambang akhir,


Banyak sekali sedimen dan sampah yang mengalir

maka perawatan dari saluran intake menjadi lebih


melalui saluran.

mudah. Karena
bagan dari
tipe ini
mempunyai
Penggosokan secara rutin pada bak pengendap

kesamaan dengan bagian pada tipe tipe saringan,


sangat diperlukan.

A
k
a
n
t
e
t
a
p
i,
ji
k
a

ketiadaan dari saringan berarti pengurangan biaya

rawatan dan tenaga kerja untuk merawat saringan.


p
e

5.2.2 Poin-poin penting untuk mendisain intake


Prinsip

Angularity

Haunch Rounded

f = 0.5
f = 0.25
f = 0.1 (round)

- 0.2 (orthogon)
Bellmouth
Protruding

f = 0.05
0.01
f = 0.1
f = 0.5 + 0.3 cos

+ 0.2 cos2

Gambar.5.2.1
Koefisien dari aliran yang berkurang pada berbagai bentuk
pemasukan.

Ca : Koefisien kontraksi (mendekati 0.6; lihat formula berikut)


Ca = 0.582 +
0.0418
(formula Merrimans)
1.1 + d/D

dimana,
D, d: perbandingan antara aliran atas dan aliran bawah dari aliran kontraksi ketika, d <<
D, Ca = 0.582
tingkat perbedaan aliran atas dan aliran bawah pada lubang (m)
Garis besar dari peralatan
Halhal penting untuk disain adalah sebagai berikut.
Adalah perlu bagi intake mempunyai keran penutup dari pada sebuah keran terbuka
sehingga akan menjadi sebuah tekanan intake ketika terjadi kenaikan level air sungai.
Intake harus diletakkan pada sudut yang tepat ke arah aliran sungai yang
memungkinkan sehingga ketinggian dari pendekatan kecepatan aliran air pada saat
banjir diminimalkan.
Pada saat banjir dimana debit air melebihi desain volume intake, maka kapasitas saluran
pelimpah pada bak pengendap atau titik permulaan dari saluran air haruslah cukup
besar.

5.3 Bak pengendap


Bak pengendap tidak hanya mempunyai struktur yang hanya mampu untuk
menempatkan dan memindahkan sedimen yang ukurannya lebih besar dari ukuran
minimum yang dapat merusak turbin, dll. tetapi juga suatu saluran pelimpah untuk
menjaga agar debit air yang berlebih tidak mengalir ke saluran air. Konfigurasi dasar
dari bak pengendap diilustrasikan di bawah ini.
Dam

Intake
Stoplog
Spillway

Flushing gate
ening
section

1.0

C
o
n
d
ui
t
se
ct
io
n

Bsp

S
et
tli
n
g
se
ct
io
n

2.0

15

Intake

W
id

10

hsp+15cm

hi
Headrace

Stoplog

hs
h0

ic=1/201/30

Sediment Pit

Flushing gate

bi

Gambar 5.3.1 Konfigurasi dasar dari bak pengendap


[Referensi]
Pada bagian membujur, kedalaman aliran sama: ho1=H*0.1(SLs)0.5
H* : lihat ke {Ref.5-1}
SLs : kemiringan pada ujungakhir headrace ho2={(Qd2)/(gB2)}1/3
=1.1
Qd= Disain debit air (m3/s) g=9.8
B:Lebar Headrace (m) jika ho1<ho2, ho=ho1
jika ho1ho2, ho=ho2

Setiap bagian dari bak pengendap mempunyai fungsi sebagai berikut.


(1) Bagian penyalur
(2) Bagian melebar:
(3) Bagian pengendap:
Panjang dari bak pengendap (Ls) biasanya ditentukan berdasarkan sebuah margin untuk
menghitung dua kali panjang dengan menggunakan formulanya.
l
V
hs

Ls = 2l

dimana,
l : Panjang minimum bak pengendap (m)
hs : Kedalam air bak pengendap (m) ( -lihat Gambar 5.3.1)
: kecepatan marginal pengendapan untuk endapan yang akan diendapkan (m/s)
Umumnya sekitar 0.1 m/s untuk target ukuran butiran sekitar 0.5 1 mm.
: Rata rata kecepatan aliran di bak pengendap (m/s)
Pada umumnya sekitar 0.3 m/s tetapi ditoleransi sampai 0.6 m/s pada kasus dimana
lebar bak pengendap dibatasi.
V = Qd/(Bhs)
Qd : desain debit (m3/s)
B : lebar bak pengendap (m)
(4) Tempat endapan:
Area ini merupakan tempat penimbunan sedimen

(5) Spillway
Spillway mengalirkan aliran masuk bagian bawah dimana mengalir dari intake. Ukuran
dari spillway akan diputuskan dengan persamaan berikut.
= CBsphsp1.5hsp={Q f /(CBcp)}1/1.5
Dimana,
Qf : volume aliran masuk dari lubang di bagian bawah (m3/s, lihat Bab 5-5.2.2 (1)) C :
Koefisien =1.80
hsp: kedalaman air pada spillway (m, lihat Gambar 5.3.1) Bsp: lebar spillway (m, lihat
Gambar 5.3.1)
5.4 Saluran Pembawa
5.4.1 Tipe dan Struktur Dasar Saluran

Tabel 5.4.1 Tipe-tipe saluran pembawa untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil
Tipe
Gambar
Keuntungan dan Permasalahan
Kekhasan strukturnya

Saluran terbuka
< Keuntungan >
Saluran tanah sederhana

Relatif murah
Jalur saluran (jalur

Mudah mengkonstruksinya
pasangan batu basah atau

< Permasalahan >


kering, jalur beton)

Pagar Saluran ( terbuat dari

Kemungkinan aliran sedimen dari


kayu, beton atau tembaga)

lereng diatasnya
Jalur saluran berbentuk

Tingginya tingkat jatuh daun


lembaran

daunan, dll.
Saluran berbentuk setengah

tabung (seperti pipa pipa

yang berbelok -belok, dll)

-5- 14 Pipa tertutup /

< Keuntungan >


Tabung yang dipendam
saluran tertutup

Pada umumnya volume pekerjaan


(Hume, PVC or FRPM)

tanahnya besar.
Box culvert

Rendahnya rata - rata sedimen dan

Pagar
saluran
dengan

daun daunan yang jatuh di


tutupnya.

saluran.

< Permasalahan >

Sulitnya merawat dan meninjau

saluran, termasuk pembersihan dan

perbaikkannya.

Tabel 5.4.2 Struktur dasar saluran untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil
Tipe

Garis Besar Diagram


Keuntungan dan Permasalahan

Saluran tanah

< Keuntungan >


sederhanan

Mudah dikonstruksi

Murah

Mudah diperbaiki

< Permasalahan >

Mudah mengalami kerusakan pada

dindingnya

Tidak dapat diterapkan pada tanah

n=0.030

yang tinggi tingkat permeabelnya

(permeable = mudah ditembus air)

Sulit untuk membersihkan timbunan

sedimennya.
Saluran lajur

< Keuntungan >


(batu dan batu

Konstruksinya relatif mudah


keras)

Dapat dibangun dengan

menggunakan bahan - bahan lokal

Ketahanan tinggi terhadap gerusan

Relatif mudah diperbaiki

< Permasalahan >

n=0.025

Tidak dapat diterapkan pada tanah yang

tinggi tingkat permeabelnya

(permeable = mudah ditembus air)


Saluran

< Keuntungan >


pasangan batu

Dapat dibangun dengan


basah

menggunakan bahan - bahan lokal

Ketahanan yang tinggi terhadap

gerusan

Dapat diterapkan pada tanah yang

tinggi tingkat permeabelnya

(permeable = mudah ditembus air)

Plastered :
n=0.015

< Permasalahan >

Non Plastered : n=0.020


Lebih mahal daripada saluran tanah

sederhana atau saluran pasangan batu

kering (saluran lajur batu/batu

keras).

Relatif banyak memerlukan tenaga

kerja
Saluran beton

< Keuntungan >

Tingkat kebebasan yang cukup tinggi

untuk desain potongan melintang.

< Permasalahan >

Konstruksi sulit jika diameter

dalamnya kecil

n=0.015

Masa konstruksinya relatif lama

Saluran

< Keuntungan>
berpagar kayu

Lebih murah bila dibandingkan

dengan saluran dari beton.

Susunannya fleksible jika terjadi

deformasi tanah kecil.

< Permasalahan>

Penggunaan yang terbatas jika

menggunakan fondasi tanah (earth)

n=0.015

Kurang cocok untuk cross - section

yang cukup besar.

Sulit untuk memastikan kerapatan air

(water-tightness)yang sempurna.

Mudah rusak
Saluran Box

< Keuntungan >


Culvert

Konstruksi yang mudah bila

dibandingkan dengan pipa hume

pada lereng curam dengan

kemiringan potongan melintang

Periode konstruksi yang relatif

singkat dapat diterapkan pada

potongan melintang yang kecil, jika

produk siap pakainya digunakan

Kaya dengan berbagai jenis variasi

produk siap pakai..

< Permasalahan>

n=0.015

Beban yang berat

Biaya transportasi yang cukup tinggi,

jika menggunakan produk siap pakai.

Periode konstruksi yang cukup lama,

jika dibuat langsung di daerah yang

bersangkutan.
Saluran pipa

< Keuntungan >

hume

Mudah dikonstruksi di daerah tidak

terlalu curam

Periode konstruksinya relatif singkat

Ketahanan yang tinggi

Dapat diterapkan pada potongan

melintang yang kecil

Memungkinkan untuk konstruksi

yang tinggi dengan bentangan yang

pendek

< Permasalahan >

n=0.015

Biaya transportasi yang cukup tinggi

dan beban yang berat.

5.4.2 Menentukan Potongan Melintang dan Kemiringan (slope) Longitudinal


(1) Metode perhitungan
Qd= A R 2/3S
1/2

Qd
: disain debit untuk saluran pembawa (m3/s)
A:
luas dari potongan melintang (m2)
R:
R=AP
(m)
P:
panjang sisi-sisi basah (m) mengacu pada gambar berikut.

SL : Slope mendatar saluran pembawa (contoh SL= 1/100=0.01) n : koefisien kekasaran


(lihat Tabel 5.4.2)
Secara singkat, pada kasus potongan melintang empat persegipanjang, dengan lebar
(B)=0.6m, kedalaman air (h)=0.5m, kemiringan longitudinal (SL)=1/200=0.005,
koefisien kekasaran (n)=0.015.
A= Bh = 0.6 0.5 = 0.30 m2
P= B + 2 h = 0.6 + 2 0.5 =1.60 m
R= AP = 0.301.60 = 0.188 m
Qd= A R 2/3SL1/2 n = 0.30 1.60 2/30.005 1/2 0.015 = 1.94 m3/

(2) Metode sederhana


Referensi ini digunakan untuk menentukan potongan melintang pada dua bentuk berikut
ini.

1.0
B=0.6 and 0.8m
B=0.6 and 0.8m
m=0.5

Potongan melintang empat persegipanjang


Potongan melintang trapesium
H* harus dihitung untuk setiap slope yang berbeda. Secara singkat, pada kasus potongan
melintang trapesium, disain debit (Q)=0.5m3/det, lebar (B)=0.8m, kemiringan
longitudinal (SLA,B,C,D)=1/100, 1/50, 1/100, 1/200 yang merupakan bagian paling halus
dari saluran pembawa, koefisien kekasaran (n)=0.015.
Kedalaman air (H*) mendekati 0.3 m di Referensi 5-1 gambar-4. Oleh karena itu
kedalaman air yang sebenarnya (H) adalah
H = H* 0.1 (SL)0.5
HA,C = H* 0.1 (SLA,C)0.5 = 0.30.1(0.01) 0.5 = 0.3
HB = H* 0.1 (SLB)0.5 = 0.30.1(0.02) 0.5 = 0.21
HD = H* 0.1 (SLD)0.5 = 0.30.1(0.005) 0.5 = 0.42
Dan ketinggian dari bagian melintang dari Slope A,C adalah 0.60m(0.3+0.20.3),
Ketinggian bagian melintang dari Slope B adalah 0.55m(0.21+0.20.3), Ketinggian
dari bagian melintang dari Slope D adalah 0.75m(0.42+0.20.3
5.5 Bak Penenang
5.5.1 Kapasitas bak penenang
(1) Fungsi bak penenang
Fungsi bak penenang secara kasar ada dua jenis.
Mengontrol perbedaan debit dalam penstock dan sebuah saluran pembawa karena
fluktuasi beban.
Pemindahan sampah terakhir (tanah dan pasir, kayu yang mengapung, dll.) dalam air

yang mengalir
Definisi kapasitas bak penenang
Kapasitas bak penenang Vsc = AsdscBLdsc dimana, As: area bak penenang

B : lebar bak penenang L : panjang bak penenang


dsc: kedalaman air dari kedalaman aliran yang sama dari sebuah saluran ketika
menggunakan debit maksimum (h0) menuju kedalaman kritis dari ujung tanggul untuk
menjebak pasir dalam sebuah bak penenang (hc)
[Referensi]
Pada bagian membujur, kedalaman aliran yang sama: ho=H*0.1(SLe)0.5 H* : merefer pada {Ref.5-1}

SLe : slope dari akhir saluran dari saluran pembawa kedalaman kritikal: hc={( 2)(gB2)}1/3 : 1.1
g : 9.8

(3) Menentukan kapasitas sebuah bak penenang


Kapasitas bak penenang harus dipertimbangkan dari metode kontrol beban dan metode
debit seperti disebutkan dibawah ini:
Pada kasus hanya beban yang dikontrol
Pada kasus pengontrolan fluktuasi beban permintaan yang dipertimbangkan, pada
umumnya pengarah dummy load diterapkan. Pengarah dummy load adalah gabungan
dari pemanas pendingin air atau pemanas pendingin udara, perbedaan energi listrik
yang dihasilkan melalui pembangkitan di rumah turbin dan beban aktual untuk
menyerap panas. Kontrol debit tidak ditampilkan.
Kapasitas bak penenang harus diamankan hanya untuk menyerap getaran dari saluran
pembawa dengan maksimum debit sekitar 10 kali sampai 20 kali dari maksimum debit
(Qd).
Dalam kasus beban dan debit yang sudah dikontrol
Dalam kasus pengontrolan beban dan debit, digunakan untuk kontrol beban suatu
pengarah mekanik atau pengarah elektrik. Pengarah ini mempunyai fungsi untuk
mengontrol operasi balingbaling menuju ke optimal debit ketika beban listriknya
berubah. Pada umumnya pengarah mekanik tidak sensitif merespon perubahan beban,
kapasitas bak penenang dalam kasus ini harus diamankan pada selang 120 kali sampai
180 kali dari Qd.
Di sisi lain pengarah elektrik merespon perubahan beban dengan baik oleh karena itu
kapasitas bak penenang di desain berada di sekitar 30 kali sampai 60 kali dari Qd dalam
banyak kasus.
5.5.2 Hal-hal penting untuk disain bak penenang
(1) Meliputi kedalaman air dan ketinggian pemasangan dari inlet penstock
Seluruh kedalaman air

Seluruh kedalaman air pada inlet penstock harus diatas nilai berikut untuk mencegah
terjadinya aliran turbulen.
d 1.0 m h 1.0 d d > 1.0 m h d2
dimana
h : kedalaman air dari pusat inlet ke level air terendah dari bak penenang = seluruh
kedalaman air (m)
d : diameter dalam dari penstock (m)
Ketinggian pemasangan penstock
Terdapat banyak laporan kasus dengan pengoperasian yang tidak baik yang
mengakibatkan aliran sedimen ke dalam pipa pesat, sehingga dapat merusak turbin dan
peralatan yang lain. Oleh karena itu, dasar pemasukan dari pipa pesat ditempatkan lebih
tinggi dari dasar bak penenang (antara 30 50 cm).
Ruang saringan yang sesuai untuk jenis turbin, dll.
Ruang saringan (ukuran efektif mesh saringan) secara kasar ditentukan berdasarkan
diameter katupnya tetapi tetap harus mempertimbangkan tipe dan dimensi dari turbin
dan kuantitas sebagaimana kualitas dari kotoran/sampah yang mungkin melewatinya.
Nilai referensi ukuran efektif jarak saringan dijelaskan di bawah ini.
(3) Instalasi pipa lubang angin sebagai pelengkap pintu bak penenang
Jika instalasi pintu bak penenang dilakukan untuk pusat tenaga listrik, maka diperlukan
instalasi pipa lubang angin di belakang pintu bak penenang untuk mencegah rusaknya
saluran penstock.
(4) Spillway pada bak penenang
Secara umum, spillway akan dipasang pada bak penenang supaya kelebihan kuantitas
air dialirkan ke sungai dengan aman ketika turbin dihentikan. Ukuran dari spillway
ditentukan dengan persamaan berikut.
Qd=CBspwhspw1.5 hspw={Qd(CBspw)}1/1.5
Qd : disain debit (m3/s)
C : koefisien, biasanya C=1.8
Bspw : lebar spillway (m , merefer ke Gambar 5.1.1) hspw : kedalaman spillway (m)

5.6 Penstock
5.6.1 Bahan Penstock
Saat ini, bahan utama pipa pesat adalah pipapipa baja, pipapipa ductile dan pipa
FRPM (fibre reinforced plastic multi-unit). Sedangkan pembangkit tenaga air skala
kecil menggunakan pipa pipa hard vinyl chloride, pipapipa howell atau pipa-pipa
spiral welded dapat dipertimbangkan karena diameternya kecil dan tekanan internalnya
relatif rendah.
Perhitungan ketebalan pipa baja
Ketebalan minimum dari pipa baja penstock ditentukan dengan rumus berikut.
Pd
t0 = + t (cm) dan t0=0.4cm or t0(d+80)40 cm 2a
dimana, t0: ketebalan minimum pipa
disain tekanan air yaitu tekanan hidrostatis + water hammer (kgf/cm 2) , dalam skema
mikrohidro P=1.1tekanan hidrostatis.
Secara singkat, jika head (Hp, merefer ke gambar berikut) dimana dari bak penenang ke
turbin adalah 25m, P=2.51.1=2.75 kgf/cm2.
d: diameter dalam (cm)
a: stress yang dapat diterima (kgf/cm2) SS400: 1300kgf/cm2 : efsiensi pengelasan
(0.850.9)
t: margin (pada umumnya 0.15cm)
5.6.3 Menentukan Diameter Penstock
Pada umumnya diameter pipa pesat ditentukan berdasarkan pembandingan dengan
biaya pipa pesat dan biaya kehilangan head pipa pesat. Metode sederhana untuk
menentukan diameter penstock dapat dilihat pada [Referensi 5-2 Metode Sederhana
untuk menentukan Diameter Penstock].
Diameter penstock dapat ditentukan berdasarkan Sudut ratarata Penstock (Lihat
gambar berikut) dan Desain Debit (Q).
Head Tank

Lp

Hp

Ap = Hp Lp

Power House

5.7 Pondasi Rumah Pembangkit (Rumah pembangkit)


Rumah pembangkit dapat diklasifikasikan ke dalam tipe diatas tanah, tipe semidibawah tanah dan ; tipe dibawah tanah. Sebagian besar pembangkit listrik tenaga air
skala kecil adalah tipe diatas tanah
5.7.1 Pondasi untuk Turbin Impulse
Gambar 5.7.1 menunjukkan pondasi untuk turbin Crossflow dimana sering digunakan
dalam skema mikrohidro seperti sebuah turbin impulse. Pada kasus turbin impulse, air
yang dilepaskan oleh runner, secara langsung dikeluarkan ke dalam udara di tailrace.
Permukaan air dibawah turbin akan bergelombang. Oleh karena itu jarak bebas antara
dasar rumah pembangkit dengan permukaan air di afterbay harus dijaga paling tidak
30-50 cm. Kedalaman air (hc) di afterbay dapat dihitung dengan persamaan berikut.
1.1 X Qd2
hc = (
)1/3

9.8 X b2
hc : kedalaman air di afterbay (m) Qd: disain debit (m3/s)
b : lebar saluran tailrace (m)

5.7.2 Pondasi untuk Turbin Reaction


Gambar 5.7.2(a) menunjukkan pondasi untuk turbin Francis yang merupakan jenis
turbin reaction. Air dikeluarkan ke dalam afterbay melalui turbin.
Pada kasus turbin reaction, head antara turbin dan level air dapat digunakan untuk
membangkitkan tenaga. Sehingga adalah memungkinkan bahwa turbin dipasang

dibawah level air banjir pada kondisi untuk melengkapi peralatan berikut.(lihat
Gambar 5.7.2(b))
Pintu Tailrace
Pompa di rumah pembangkit

kehilangan Head pada sistem tenaga air ditunjukkan oleh gambar berikut. HL1 dapat
dihitung secara mudah sebagai perbedaan level air antara intake dengan bak
penenang. Dengan cara sama HL3 dapat dihitung sebagai perbedaan level antara pusat
turbin ke tailrace.
He = Hg (HL1 + HL2 + HL3 )
He: Head Efektif
Hg: Head Kotor
HL1: Kehilangan Head dari intake ke bak penenang
HL2: Kehilangan di penstock
HL3: Head di instalasi dan kehilangan di tailrace
Sehingga HL2 dapat dihitung dengan persamaan berikut.

Kehilangan akibat gesekan (Friction loss)

Friction loss (Hf) adalah losses yang terbesar di penstock.

Hf = f p p

2g p

Hf : Friction loss di penstock (m)


2

f : koefisien pada diameter pipa penstock (Dp). f= 124.5n Dp

1/3

Lp : Panjang penstock. (m)


Vp : Kecepatan aliran di penstock (m/s) Vp = Q Ap
g

: 9.8

Dp : Diameter pipa penstock (m)


3

n : Koefisien kekasaran (pipa besi: n=0.12, pipa plastik: n=0.011) Q : Disain debit (m /s)
2

Ap : Area potongan melintang pipa penstock. (m2) Ap = 3.14Dp 4.0


(2) Inlet Loss

he = fe Vp (2g)

he : Inlet loss (m)


fe : Koefisien pada bentuk di inlet. Biasanya fe = 0.5 dalam skema mikrohidro.

(3) Valve Loss

hv = fv Vp (2g)

hv : Valve loss (m)


fv : Koefisien pada jenis valve. fv = 0.1 ( butterfly valve)
Lain-lain

Bend loss (losses di belokan) dan kehilangan pada perubahan area potongan melintang
dipertimbangkan sebagai losses yang lain. Bagaimanapun losses ini dapat diabaikan dalam skema
mikrohidro. Biasanya perencana skema mikrohidro harus memperhitungkan margin berikut
sebagai losses lain.
ho = 510( hf + he +hv )

TUGAS 4
PEMBANGKITAN ENERGI TERBARUKAN
Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Fotovoltaik

Oleh
Defa Dora Damaiati
No.BP 1310951001

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
2016

Anda mungkin juga menyukai