Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pasian An. TRQ datang ke RSAM dengan keluhan kejang yang disertai
demam.
1.
2.
3.
kejang demam kompleks ditandai dengan salah satu ciri berikut ini :
Kejang lama >15 menit.
Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial.
Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam (Behrman et al, 2004).
Pada kasus ini, anak adalah bayi laki-laki usia 1 tahun 11 bulan dengan
keluhan adanya riwayat kejang. Kejang 1x berlangsung selama kurang lebih 5 menit
dengan sejak sehari sebelumnya anak mengalami demam. Kejang pada anak ini
bersifat umum ditandai dengan kehilangan kesadaran yang tiba-tiba dan diikuti
dengan
menggerakkan
kedua
tangan
dan
kaki
serta
rahang
mengeras. (Christopher et al. 2011). Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam.
Dari gejala klinis tersebut pasien An. TRQ dapat didiagnosis kejang demam
sederhana.
Pasian An. TRQ selain mengeluh kejang juga mengeluh BAB cair berlendir
3x/hari gelas belimbing berwarna kekuningan ampas bercampur air. Diare adalah
suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair,
bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya 3x atau lebih)
dalam 1 hari. Diare terdapat 2 macam, yaitu Diare akut dan diare kronik atau diare
persisten. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sedangkan
Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Pada pasien An. TRQ
Bab cair terjadi kurang dari 14 sehingga pasien An. TRQ ini termasuk diare akut.
Diare juga terdapat 3 derajat yaitu :
1) Diare tanpa dehidrasi
2) Diare dengan dehidrasi ringan/ sedang
3) Diare dengan dehidrasi berat
Gejala/ derajat
Diare tanpa
Diare dehidrasi
Diare
dehidrasi
dehidrasi
ringan/ sedang
dehidrasi
Terdapat 2 tanda
Terdapat 2 tanda
berat
Terdapat 2
atau lebih
atau lebih
tanda atau
Baik, sadar
Gelisah, rewel
lebih
Lesu,
Keadaan umum
Lunglai/ tidak
Mata
Keinginan untuk
Tidak cekung
Normal, tidak
Cekung
Ingin minum
minum
Kembali segera
haus
Kembali lambat
Turgor
sadar
Cekung
Malas minum
Kembali
sangat lambat
Pada anamnesis, Pasien An. TRQ masih ingin minum, turgor kulit kembali
segera. Dapat disimpulkan dari anamnesis maupun pemeriksaan fisik pasien
menggalami Diare akut tanpa dehidrasi. Infeksi yang melatarbelakangi kejang pada
anak dapat berhubungan dengan keadaan BAB berbentuk cair yang meningkat.
Pada inspeksi abdomen tidak ditemukan adanya massa atau perut kembung.
Perut kembung dan keras adalah gejala dari obstruksi pada usus. Pada tiap anak
dengan diare harus ditentukan bentuk dari feses untuk bisa memperkirakan penyebab
diare tersebut (Rahajoe dkk, 2012). Pada anak ini tidak ditemukan adanya darah dan
lendir serta masih terdapat ampas pada BAB. Pada pasien diare dengan demam
disebut juga diare inflamasi, dimana tipe ini berhubungan dengan diare sekretorik dan
diare osmotik. Pada anak dibawah 5 tahun penyebab diare tersering adalah rotavirus
sehingga terapi yang paling penting dilakukan adalah menambah kekurangan cairan
dengan lima lintas diare.
Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi resiko
terjadinya kejang demam, namun para ahli, khususnya di Indonesia menyepakati
bahwa antipiretik tetap dapat diberikan. Dosis anjuran paracetamol adalah 10-15
mg/Kgbb/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali (Pusponegoro dkk,
2006; Hirtz DL, 1997).
Untuk penatalaksanaan diare pada kasus ini sudah sesuai yaitu sesuai dengan
rencana terapi tipe A ( diare tanpa dehidrasi). Mengikuti lima lantas yaitu
1. rehidrasi oral seperti oralit, makanan cair
2. Pemberian zinc pada anak >6 bulan sebanyak 20 mg/hr selama 10 hari
3. Diet dengan ASI pada <6 bulan dan makanan pada > 6 bulan
4. Antibiotik diberikan hanya pada anak dengan diare berdarah dan kolera, pada
kasus ini tidak perlu diberikan antibiotik
5. Edukasi kepada orangtua