Anda di halaman 1dari 3

NAMA

: MUHAMMAD SAIFUL ANWAR

NIM

: 3260.1200.477

ETIKA PROFESIONALISME DALAM ISLAM


A. Pengertian Etika
Etika / (Ethikos) dalam Bahasa Yunani yang artinya timbul dari kebiasaan.
Secara lengkap adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral.Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi)
menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapatpendapat spontan kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain
karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk
itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia.
B. Defini Etika Menurut Ahli
- Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma norma yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
- Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
- Menurut Sumaryono (1995) : Etika berkembang menjadi studi tentang manusia
berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang
menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain
itu etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran
berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia.
C. Karakteristik Etika Dalam Islam
Etika dalam Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:
Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang
baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan
buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Quran dan al-Hadits
yang shohih.
Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan
pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang
luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya
memanusiakan manusia.

Etika islam merupakan pedoman mengenai perilaku individu maupun


masyarakat di segala aspek kehidupan yang sesuai dengan ajaran islam.
D. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna
waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi.
Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu
keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut
keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk
senang senang atau untuk mengisi waktu luang.
E. Perbedaan Profesi & Profesional :

Profesi :
- Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
- Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
- Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
- Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

Profesional :
- Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
- Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
- Hidup dari situ.
- Bangga akan pekerjaannya.

F. Etika Profesionalisme dalam Pandangan Islam


Dalam Islam, setiap pekerjaan harus dilaksanakan secara profesional, dalam
arti harus dilakukan secara benar. Yaitu hanya dilakukan oleh orang yang Ahli.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika amanat telah disiasiakan, tunggu saja kehancuran terjadi. Ada seorang sahabat bertanya; bagaimana
maksud amanat disia-siakan? Nabi menjawab; Jika urusan diserahkan bukan
kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu. (BUKHARI 6015).
Kata Kehancuran dalam hadits itu dapat diartikan secara terbatas dan dapat
juga diartikan secara luas. Bila seorang guru mengajar tidak dengan keahlian, maka
yang hancur adalah muridnya. Ini dalam pengertian yang terbatas. Murid-murid itu
kelak mempunyai murid lagi; murid-murid itu kelak berkarya; kedua-duanya
dilakukan dengan tidak benar (karena telah dididik tidak benar), maka akan timbullah
kehancuran. Kehancuran apa? Ya, kehancuran orang-orang, yaitu murid-murid itu,
dan kehancuran sistem kebenaran karena mereka mengajarkan pengetahuan yang
dapat saja tidak benar. Ini kehancuran dalam arti luas. Maka benarlah apa yang
dikatakan Nabi: Setiap pekerjaan (urusan) harus dilakukan oleh orang yang

ahli.Karena Allah saja tidaklah cukup untuk melakukan suatu pekerjaan. Yang
mencukupi ialah karena Allah dan Keahlian.
Dengan uraian yang singkat itu jelaslah pada pandanga Islam tentang profesi,
bahkan juga pandangan Islam tentang profesionalisme.

Anda mungkin juga menyukai