3.
protocol studi bioekuivalen pada umumnya yang mengatur bahwa penggunaan produk obat
hanya dengan segelas air pada sukarelawan dengan kondisi puasa.
-Batasan Permeabilitas. Secara tidak langsung didasarkan pada banyaknya obat yang
diabsorpsi dalam tubuh manusia dan secara langsung pada pengukuran kecepatan transfer
massa yang melewati membrane usus manusia. Sistem lain yang tidak menggunakan manusia
yang dapat memprediksi absorpsi obat dalam tubuh manusia boleh digunakan ( seperti
metode kultur in vitro) . suatu zat aktif dikatakan sangat permeable bila jumlah obat yang
terabsorbsi di dalam tubuh yang diketahui > 90% atau lebih dosis yang digunakan,
berdasarkan keseimbangan massa atau dalam perbandingan dengan dosis intravena.
-Batasan Disolusi. Suatu produk obat yang lepas segera dianggap cepat terdisolusi bila > 85
% jumlah obat yang tertera dapat terdisolusi dalam waktu 15 menit menggunakan Aparatus I
Disolusi USP pada 100 RPM atau Aparatus II pada 50 RPM dalam larutan media sebanyak
900 mL atau kurang. Larutan media terdiri dari 0,1N HCl atau cairan lambung buatan atau
larutan dapar pH 4,5 dan dapar pH 6,8 atau cairan usus buatan.
V. Penentuan Kelarutan
Penentuan Kelarutan:
-Menggunakan Profil pH-Kelarutan dari obat uji dalam media dengan pH antara 1-7,5
-Menggunakan Metode pengocokan dalam botol atau metode titrasi
-Menggunakan Analisis dengan pengujian yang menunjukkan stabilitas yang sudah divalidasi
4.
-Percobaan permeasi secara in vitro dengan jaringan usus manusia atau hewan
-Percobaan permeasi melewati sel epitel monolayer secara in vitro
- Hasil uji dirangkum dalam sebuah table yang berisi informasi tentang pH larutan, kelarutan
obat, volume yang diperlukan untuk melarutkan obat dengan dosis maksimum.
- Representasikan rata rata profil pH-Kelarutan dalam bentuk grafik
persyaratan yang sekarang mempunyai aspek berbeda yang menjadi perhatian. Data yang
dievalusi dan didiskusikan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan yang
beralasan untuk memberikan seorang biowaiver untuk bentuk sediaan padat oral ini jika
diformulasikan menggunakan eksipien yang ada dalam table 2 dalam jumlah yang umum
digunakan dan hasil uji produk tersebut adalah cepat terdisolusi.
Daftar Pustaka
1.http://www.dissolutiontech.com/DTresour/201103Articles/DT201103_A05.pdf
2.http://en.wikipedia.org/wiki/Biopharmaceutics_Classification_System
3.http://www.fda.gov/AboutFDA/CentersOffices/OfficeofMedicalProductsandTobacco/CDE
R/ucm128219.htm