BAB 1
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG
Keterangan :
1.
Intruksi kepada peserta lelang berisi informasi yang diperlukan oleh peserta lelang untuk
mempersiapkan penawarannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pengguna jasa.
Informasi tersebut berkaitan dengan penyusunan, penyampaian, pembukaan, evaluasi
penawaran dan penunjukan penyedia jasa.
2.
Hal-hal berkaitan dengan pelaksanaan kontrak oleh penyedia jasa, termasuk hak,
kewajiban, dan resiko, dimuat dalam syarat=syarat umum kontrak. Apabila terjadi perbedaan
penafsiran/ pengaturan pada dokumen lelang, penyedia jasa harus mempelajari dengan
seksama untuk menghindari pertentangan pengertian.
3.
Data lelang memuat ketentuan informasi tambahan atau perubahan atau instruksi kepada
peserta lelang sesuai dengan kebutuhan paket pekerjaan yang akan dilelangkan.
4.
Instruksi kepada peserta lelang adalah bagian dari pada dokumen lelang untuk
pelelangan umum dengan pasca kualifikasi.
5.
Instruksi kepada peserta lelang tidak menjadi bagian dari dokumen kontrak.
A. U M U M
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1.
Kuasa Pengguna Anggaran sesuai dengan ketentuan dalam data lelang, mengundang
penyedia jasa untuk melaksanakan paket pekerjaan. Nama Paket Pekerjaan ditentukan
dalam data lelang.
1.2.
Pemenang lelang wajib menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan
dalam data lelang dan syarat-syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi
teknis dan biaya sesuai kontrak.
2. SUMBER DANA
2.1.
Pekerjaan ini dibiayai dengan dana sesuai ketentuan dalam data lelang.
BAB I - 1
3.2.
4.2.
Penyedia jasa yang ditunjuk oleh Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan
layanan jasa konsultansi dalam perencanaan atau yang akan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan tidak diperkenankan menjadi peserta lelang.
4.3.
Penyedia jasa yang dimiliki oleh satu atau kelompok orang yang sama tidak boleh
mengikuti pelelangan untuk satu pekerjaan konstruksi secara bersamaan.
4.4.
4.5.
4.6.
Peserta pelelangan adalah rekanan / kontraktor klasifikasi kecil yang memiliki Bidang
Sipil / Sub Bidang Jalan Raya, Jalan Lingkungan termasuk perawatannya.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk mengikuti pelelangan
termasuk penyusunan penawaran menjadi beban penyedia jasa dan tidak mendapat
penggantian dari Kuasa Pengguna Anggaran.
5.2.
Dalam hal penawaran ditolak atau pelelangan dinyatakan gagal dan/atau batal karena
suatu hal maka tidak dapat diberikan ganti rugi dan/atau menuntut Kuasa Pengguna
Anggaran.
BAB I - 2
Panitia pengadaan memberikan penjelasan mengenai dokumen lelang pada waktu dan
tempat sesuai ketentuan dalam data lelang.
6.2.
j.
Ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan
produksi dalam negeri (bila ada);
k. Ketentuan bekerjasama dan/ atau cara sub kontrak bagian pekerjaan kepada usaha
kecil termasuk koperasi kecil;
l.
6.3.
Pertanyaan dari peserta lelang, jawaban dari panitia pengadaan, keterangan lainnya,
dan hasil peninjauan lapangan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan (BAP). BAP
ditanda tangani oleh panitia pengadaan dan minimal 1 (satu) wakil saksi dari peserta
yang hadir. Apabila dalam acara penjelasan tidak ada peserta lelang yang hadir proses
lelang tetap dilanjutkan dan BA Penjelasan disampaikan secara tertulis kepada peserta
lelang yang mengambil dokumen lelang.
BAB I - 3
6.4.
Apabila dalam BAP terdapat hal-hal/ ketentuan baru atau perubahan penting yang
perlu ditampung, maka panitia pengadaan harus menuangkan ke dalam adendum
dokumen lelang yang menjadi bagian tak terpisahkan dari dokumen lelang dan harus
disampaikan secara
Dalam acara penjelasan lelang, diumumkan nilai total harga perkiraan sendiri (HPS).
Rincian HPS tidak boleh dibuka/diberikan dan bersifat rahasia.
6.6.
Para peserta lelang atau wakil peserta lelang yang hadir memperlihatkan identitas atau
surat keterangan/penugasan dari perusahaan untuk menghadiri penjelasan dokumen
lelang dan menandatangani daftar hadir sebagai bukti kehadirannya.
6.7.
Peserta lelang yang tidak hadir pada saat penjelasan dokumen lelang tidak dapat
dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawarannya.
7. PENINJAUAN LAPANGAN
7.1.
7.2.
Peserta lelang dengan resiko dan biaya sendiri dianjurkan untuk meninjau lapangan
pekerjaan dengan seksama untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan
guna menyiapkan penawaran.
7.3.
Pengikut pelelangan sebaiknya memeriksa dan meneliti lokasi pekerjaan tersebut dan
mengetahui / menguasai sepenuhnya kondisi fisik medan, luas dan macam pekerjaan,
bahan-bahan yang diperlukan, perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai kemitraan hanya boleh
menyerahkan satu penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan.
8.2.
Peserta lelang yang menyerahkan lebih dari satu penawaran untuk satu paket
pelelangan pekerjaan, bila dalam dokumen lelang tidak diminta penawaran alternatif,
maka akan digugurkan.
BAB I - 4
B. DOKUMEN LELANG
9. ISI DOKUMEN LELANG
9.1.
Bab II
Data Lelang;
Bab III
9.2.
Bab IV
Bab V
Bab VI
Spesifikasi Teknis ;
Bab VII
Gambar Gambar;
Bab VIII
Bab IX
Bab X
Data Kualifikasi
Gambar-gambar detail pokok yang disediakan oleh perencana/ pemberi tugas, tetapi
dalam pelaksanaan pekerjaan bila diperlukan, maka pemborong wajib membuat
gambar-gambar konstruksi untuk melengkapi gambar yang sudah ada, agar
pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan sempurna dan senantiasa harus
mendapat
persetujuan
tertulis
dari
pengawas
pekerjaan/
Direksi
sebelum
dilaksanakan.
BAB I - 5
10.2.
Dalam hal pelelangan umum dengan cara pascakualifikasi, peserta lelang akan
memperoleh dokumen kualifikasi dan wajib diisi serta disampaikan bersamaan
dengan dokumen penawaran.
10.3.
Dalam hal pelelangan dengan pascakualifikasi, calon peserta lelang yang dapat
mengambil dokumen lelang wajib mendaftar dan menandatangani fakta integritas.
11.2.
Dalam hal pelelangan dengan prakualifikasi, calon peserta lelang yang dapat
mengambil dokumen lelang adalah peserta yang telah lulus prakualifikasi.
11.3.
Jadual Pengambilan dokumen pelelangan sesuai dengan ketentuan dalam data lelang.
Calon peserta lelang yang memerlukan klarifikasi atas isi dokumen lelang dapat
mengajukan pertanyaan kepada panitia pengadaan secara tertulis dan diterima oleh
panitia pengadaan sebelum pemasukan penawaran atau sebelum ada peserta yang
memasukkan dokumen penawaran.
12.2.
Sebelum batas waktu penyampaian dokumen penawaran berakhir dan pada saat
penjelasan dokumen pelelangan dan/atau sebelum ada peserta lelang yang
memasukkan dokumen penawaran, Kuasa Pengguna Anggaran dapat mengubah
ketentuan dokumen lelang dengan menertibkan addendum.
BAB I - 6
13.2.
setiap addendum yang diterbitkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
dokumen lelang dan harus disampaikan secara tertulis dalam waktu yang bersamaan
kepada semua peserta lelang.
13.3.
C. PENYIAPAN PENAWARAN
14. BAHASA PENAWARAN
14.1.
14.2.
15. DOKUMEN
PENAWARAN
DAN
DOKUMEN
KUALIFIKASI
(PASCA
KUALIFIKASI)
15.1.
Setiap peserta lelang atas nama sendiri atau sebagai kemitraan hanya boleh
menyampaikan satu penawaran untuk satu paket pelelangan pekerjaan, sesuai pasal
8.1
15.2.
Peserta lelang yang menyampaikan lebih dari satu penawaran untuk satu paket
pelelangan pekerjaan, selain penawaran alternatif (bila diminta) akan digugurkan.
15.3.
Jumlah dokumen penawaran yang harus disampaikan oleh peserta lelang sesuai
dengan pasal 21.1.
15.4.
15.5.
Peserta lelang harus mengutamakan penggunaan bahan, peralatan, dan jasa produksi
dalam negeri.
15.6.
BAB I - 7
15.7.
Dalam hal pelelangan dilakukan dengan pasca kualifikasi, dokumen kualifikasi yang
berisi data kualifikasi disampaikan bersamaan dengan dokumen penawaran.
15.8.
15.9.
BAB I - 8
16.1.
Harga penawaran adalah harga yang tercantum dalam surat penawaran berdasarkan
jumlah rincian dalam daftar kuantitas dan harga untuk seluruh pekerjaan seperti
diuraikan dalam Pasal 1 termasuk Penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
16.2.
Harga penawaran harus ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf. Harga penawaran
yang mengikat adalah Harga Penawaran Terkoreksi.
16.3.
Pada saat acara pembukaan penawaran, dalam hal angka dan huruf berbeda, maka
yang digunakan adalah dalam huruf. Apabila harga penawaran dalam huruf tidak bisa
diartikan/ tidak bermakna, maka ditulis TIDAK JELAS".
16.4.
Peserta lelang mengisi harga satuan dan jumlah harga untuk semua mata pembayaran
dalam daftar kuantitas dan harga. Apabila harga satuan dicantumkan nol/ tidak diisi
untuk mata pembayaran tertentu, maka dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
mata pembayaran yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.
16.5.
Biaya umum dan keuntungan dikenakan dan sudah diperhitungkan untuk seluruh mata
pembayaran, kecuali untuk mata pembayaran pekerjaan persiapan/ umum.
16.6.
Semua pajak dan retribusi yang harus dibayar oleh penyedia jasa dalam pelaksanaan
kontrak, serta pengeluaran lainnya sudah termasuk dalam harga penawaran.
16.7.
Harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga mengikat dan tetap,
kecuali apabila terjadi pekerjaan tambah atau penyesuaian harga sesuai syarat umum/
khusus kontrak.
Harga satuan dasar, harga satuan mata pembayaran dan jumlah harga penawaran harus
menggunakan mata uang Rupiah.
17.2.
Masa berlakunya penawaran adalah sesuai dengan ketentuan dalam data lelang.
BAB I - 9
18.2.
18.3.
Peserta lelang harus menyediakan jaminan penawaran dalam mata uang Rupiah
dengan nominal sebesar antara 1% (satu persen) sampai dengan 3% (persen) dari nilai
Harga Penawaran Sendiri (HPS). Nilai dan masa berlakunya sesuai ketentuan dalam
data lelang.
19.2.
Jaminan penawaran harus diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank
perkreditan rakyat) atau oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (surety bond) yang mempunyai dukungan reansuransi sebagaimana yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan RI.
19.3.
19.4.
19.5.
Penawaran yang dilampiri jaminan penawaran asli tidak sesuai bentuk dalam
dokumen lelang yang dikonfirmasikan ke penerbit jaminan.
19.6.
Jaminan penawaran dari Kerja Sama Operasi (KSO) harus ditulis atas nama semua
anggota KSO.
19.7.
Jaminan penawaran dari peserta lelang yang tidak menang dikembalikan segera
setelah penetapan pemenang lelang.
BAB I - 10
19.8.
19.9.
Peserta lelang harus menyampaikan penawaran sesuai dengan ketentuan dokumen lelang.
Penawaran alternatif tidak akan dipertimbangkan, kecuali bila penawaran alternatif diperbolehkan
sesuai ketentuan dalam data lelang.
20.2.
20.3.
Hanya penawaran alternatif dari penawaran utama terendah yang memenuhi syarat
akan dipertimbangkan oleh panitia pengadaan.
20.4.
BAB I - 11
22.1.
yang terdiri dari dokumen penawaran asli1 (satu), dan diberi tanda ASLI
dan 2
(dua)
tanda
dokumen
penawaran
rekaman
yang
masing-masing
diberi
PENGUBAHAN,
PENGGANTIAN
ATAU
PENAMBAHAN
D. PENYAMPAIAN PENAWARAN
22. SAMPUL DAN TANDA PENAWARAN
22.1.
b.
Jenis pekerjaan, tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, jam pemasukan, sesuai
ketentuan dalam data lelang pada sudut kiri atas.
c.
JANGAN
DIBUKA
SEBELUM
WAKTU
PEMBUKAAN
dalam harus ditulis nama dan alamat peserta lelang untuk pengembalian penawaran
tanpa dibuka dalam hal penawaran dinyatakan terlambat, sesuai dengan pasal 25.
22.4.
Bila sampul luar tidak direkat dan sampul dalam tidak ditandai seperti Pasal
22.1., 22. 2., 22.3., panitia pengadaan tidak bertanggung jawab atas resiko yang
mungkin timbul terhadap dokumen penawaran.
BAB I - 12
23.1. Penyampaian dokumen penawaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Langsung
1. Peserta lelang secara langsung menyampaikan dokumen penawarannya
kedalam kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran yang telah
disediakan oleh panitia pengadaan.
2. Batas waktu paling lambat untuk pemasukan dokumen penawaran kedalam
kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran harus sesuai dengan ketentuan
dalam dokumen lelang yaitu sebelum batas waktu penutupan pemasukan
dokumen penawaran.
3. Pada batas waktu pemasukan dokumen penawaran berakhir, panitia
pengadaan menyatakan penyampaian dokumen penawaran ditutup, menolak
dokumen penawaran yang terlambat, dan menolak penambahan dokumen
penawaran.
b. Melalui pos atau layanan hantaran/ expedisi
1. Dokumen penawaran yang dikirim melalui pos/ layanan hantaran/ expedisi
menggunakan sampul dalam dan sampul luar, seperti tersebut dalam Pasal
22.1., 22.2., 22.3., Panitia pengadaan langsung memberi catatan tanggal dan
jam penerimaan pada sampul luar.
2. Batas waktu paling lambat untuk penerimaan dokumen penawaran harus
sesuai dengan ketentuan dalam dokumen lelang, yaitu sebelum batas waktu
penutupan pemasukan dokumen penawaran.
3. Pantia pengadaan membuat Berita Acara Penerimaan dokumen penawaran
yang sampul luarnya masih dalam keadaan tertutup, kemudian dokumen
penawaran tersebut dimasukan kedalam kotak/ tempat pemasukan dokumen
penawaran (apabila batas akhir waktu pemasukan dokumen penawaran
belum ditutup).
4. Panitia pengadaan menolak dokumen penawaran yang terlambat. Dokumen
penawaran yang terlambat sampul luarnya dibuka untuk mengetahui alamat
penawar dan dokumen penawaran tersebut oleh panitia pengadaan
dikembalikan kepada penawar setelah sampul luarnya diberi catatan tanggal
dan jam penerimaan. Nama, alamat penawar, serta sampul luar, serta sampul
disimpan oleh panitia pengadaan.
BAB I - 13
panitia pengadaan paling lambat pada tempat dan waktu sesuai data lelang.
24.2.
Setiap penawaran yang diterima oleh panitia pengadaan setelah batas akhir
waktu acara penutupan pemasukan dokumen penawaran pada Pasal 24.1. akan ditolak
dan dikembalikan kepada peserta lelang dalam keadaan tertutup (sampul dalam tidak
dibuka).
26. PENARIKAN, PENGUBAHAN, PENGGANTIAN ATAU PENAMBAHAN DOKUMEN
PENAWARAN
26.1.
dokumen penawaran harus dibuat secara tertulis dan dimasukkan kedalam sampul
yang direkat, ditandai dan disampaikan sesuai dengan Pasal 21 dengan menambahkan
tanda
PENARIKAN
PENGUBAHAN
PENGGANTIAN
atau
penawaran sesuai Pasal 24.1. dan sebelum akhir masa berlakunya penawaran sesuai
Pasal 18.1., dikenakan sanksi penyitaan jaminan penawaran sesuai Pasal 19.9.
27. KELENGKAPAN ISI DOKUMEN PENAWARAN
Keterangan-keterangan yang harus disertakan dalam dokumen penawaran adalah :
27.1.
1).
BAB I - 14
Surat pernyataan :
-
3).
4).
5).
27.2.
1).
Pemahaman kontraktor atas tujuan proyek dan lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan
2).
3).
4).
BAB I - 15
5).
6).
27.3.
1).
2).
3).
4).
5).
27.4.
1).
2).
3).
4).
5).
Salinan NPWP
6).
7).
Laporan Bulanan PPh pasal 25 atau pasal 21 / pasal 23 dan PPN tiga
bulan terakhir
8).
9).
10).
11).
12).
13).
BAB I - 16
14).
Salinan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih berlaku
15).
Para penawar atau wakil penawar yang hadir harus memperlihatkan identitas
Setelah batas waktu yang ditentukan tidak ada penawar yang hadir, maka
dan menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk (tidak dihitung surat
pengunduran diri) dan bila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga), pelelangan
tidak dapat dilanjutkan dan harus diulang.
28.4.
dahulu. Dokumen penawaran yang telah masuk tidak dibuka apabila dokumen
dimaksud telah disusuli dokumen dengan sampul bertanda PENARIKAN.
28.6.
BAB I - 17
konfirmasi dan usulan calon pemenang lelang tidak boleh diberitahukan kepada
peserta lelang atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang
diumumkan.
29.3.
pengadaan dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak jelas dalam
dokumen penawaran. Peserrta lelang harus memberikan tanggapan atas klarifikasi.
Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi dan harga penawaran. Klarifikasi dan
tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.
30.2.
b.
Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari yang ditetapkan
dalam dokumen pelelangan;
c.
d.
Telah dibubuhi materai, tanggal, ditandatangani oleh yang berhak dan dicap;
e.
f.
31.2.
dokumen lelang, tanpa adanya penyimpangan yang bersifat penting/ pokok atau
BAB I - 18
b.
c.
31.3.
ditolak oleh panitia pengadaan dan tidak dapat diperbaiki (post bidding) sehingga
menjadi memenuhi syarat.
Koreksi aritmatik dapat dilakukan pada daftar kuantitas dan harga sebelum
b.
Koreksi aritmatik pada daftar kuantitas dan harga dilakukan terhadap perkalian
antara kuantitas dengan harga satuan beserta penjumlahannya, sebagai berikut:
1)
Harga satuan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga tidak
BAB I - 19
32.2.
koreksi aritmatik dalam 1 (satu) hari kerja setelah diterimanya pemberitahuan atau
tanggal yang ditetapkan panitia.
32.3.
Bila penawar tidak dapat menerima jumlah penawaran hasil koreksi aritmatik,
maka penawarannya ditolak dan jaminan penawarannya disita sesuai Pasal 19.9.d.
Penawaran akan dievaluasi berdasarkan mata uang Rupiah sesuai Pasal 17.1.
lelang;
34.2.
Panitia pengadaan hanya akan mengevaluasi penawaran yang memenuhi
Pasal 31.
34.3.
Dampak yang diperkirakan dari ketentuan penyesuaian harga yang diterapkan
selama masa pelaksanaan pekerjaan, tidak diperhitungkan dalam evaluasi penawaran.
34.4.
Dalam hal pelelangan dilakukan secara serentak lebih dari satu paket
pekerjaan, Pejabat Pembuat Komitmen dapat memberikan ketentuan tentang
pemberian rabat.
F. PEMENANG LELANG
lelang adalah :
1) Harga penawaran terendah dari hasil koreksi aritmatik; dan
BAB I - 20
tersebut dapat mengajukan sanggahan dalam masa sanggah secara tertulis disertai
bukti-bukti.
38.2.
Apabila peserta lelang yang menyanggah tidak dapat menerima jawaban atas
sanggahan dapat mengajukan sanggahan banding dalam masa sanggah banding secara
tertulis ditandai bukti-bukti.
38.3.
Alamat sanggahan/sanggahan banding sesuai dengan ketentuan dalam data
lelang.
BAB I - 21
38.4.
Dalam hal peserta lelang tidak mengajukan keberatan selama masa sanggah
pada Pasal 38.1 dan 38.2 maka penyedia jasa diartikan telah menyetujui/menerima
penetapan pemenang lelang.
38.5.
Sanggahan dan atau Sanggahan Banding yang diterima melewati waktu masa
sanggah/ sanggahbanding, merupakan pengaduan dan harus ditindaklanjuti oleh
Pejabat yang menerima pengaduan tersebut.
rakyat).
40.3.
memenuhi Pasal 40.1., maka dinyatakan batal sebagai pemenang lelang, disita
jaminan penawarannya dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
41. PENANDA TANGANAN KONTRAK
41.1.
hari kerja setelah penerbitan SPPJ dan setelah penyedia jasa menyerahkan jaminan
pelaksanaan sesuai Pasal 40.
42. UANG MUKA DAN JAMINAN UANG MUKA
42.1.
BAB I - 22
42.2.
Apabila
terjadi
diselesaikan dengan
musyawarah antara Kuasa Pengguna Anggaran dan Penyedia Jasa maka kedua pihak
menyelesaikan perselisihan dengan memilih salah satu pilihan hukum yang
disepakati bersama sesuai dengan data lelang.
44. LARANGAN PERSEKONGKOLAN DAN MELAKUKAN KECURANGAN
44.1.
Kuasa Pengguna Anggaran, Panitia Pengadaan, dan penyedia jasa atau antara
hal yang tidak benar atau menghilangkan fakta untuk mempengaruhi suatu proses
pelelangan.
44.4.
melakukan persekongkolan atau kecurangan sesuai Pasal 44.1., Pasal 44.2., dan
Pasal 44.3. dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa konstruksi dan
undang-undang No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat.
45. FAKTA INTEGRITAS
45.1.
Fakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan dan akan
BAB I - 23
45.3.
perusahaan atau penerima kuasa dari direktur utama yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan
yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau
pejabat yang menurut perjanjian kerja sama adalah yang berhak mewakili
perusahaan yang bekerjasama.
45.5.
KK (NK Prestasi)
KK
Fp x MK
MK
Fl x KB
KB
(a + b + c) (d + e)
KK
Kemampuan Keuangan
Fp
Fp
Fp
Fp
MK
KB
Kekayaan Bersih
Dimana :
BAB I - 24
Aktiva lancar
Aktiva tetap
Aktiva lainnya
Fl
Faktor likuiditas
Fl
Fl
Fl
NK
Prestasi
NP
Penilaian :
Bila Nilai Paket (NP) sebesar X, maka :
1. SKK 0,2 X diberi bobot nilai 100%
2. SKK < 0,2 X dinyatakan gugur
Bila nilai SKK < 10 dinyatakan gugur dan tidak dilakukan penilaian selanjutnya.
Peserta yang gugur pada penilaian keuangan tidak dilakukan penilaian selanjutnya.
c) Penilaian teknis score 90
Penilaian teknis dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan
1. Pengalaman Perusahaan diberi score 60
Penilaian dilakukan terhadap pengalaman pekerjaan yang pernah dikerjakan
selama 7 (tujuh) tahun terakhir. Tiga unsur yang dinilai, yaitu :
a. Bidang pekerjaan (diberi score = 25)
-
Pekerjaan yang bidang dan sub bidangnya sama dengan pekerjaan yang
akan dilelangkan mendapat bobot nilai 100%
BAB I - 25
Sebagai penyedia jasa utama/ lead firm J.O. mendapat bobot nilai bOG/c,
Sebagal sub penyedia jasa/ anggota J.O. mendapat bobot nilai 30%.
Bila total nilai pengalaman yang diperoleh kurang dan 30, maka dinyatakan
gugur dan tidak dilakukan penilaian selanjutnya.
BAB I - 26
Bagi penyedia jasa yang memenuhi nilai ambang lulus, masih harus
dilakukan penilaian terhadap kemampuan untuk melaksanakan paket
pekerjaan dengan menilai Sisa Kemampuan Paket (SKP) dan untuk penyedia
jasa usaha kecil KP=3.
SKP = KP - (Jumlah Paket Yang sedang dikerjakan).
Dimana:
KP = Kemampuan menangani Paket pekerjaan
Bagi penyedia jasa yang masih mempunyai SKP dinyatakan lulus penilaian
kualifikasi.
Bagi penyedia jasa yang lulus penilaian kualifikasi harus dilakukan
pembuktian kualifikasi.
f. Pembuktian Kualifikasi
Terhadap penyedia jasa yang akan diusulkan sebagai pemenang dan
pemenang cadangan, dilakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi
yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan meminta rekaman atau asli
dokumen yang sah dan bila perlu dilakukan konfirmasi dengan instansi
terkait.
Apabila dalam pembuktian kualifikasi ditemui hal-hal yang tidak benar/
palsu, maka penyedia jasa dinyatakan gugur dan dikenakan sanksi
administrasi yaitu dimasukkan daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu
2 (dua) tahun dan sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku.
47. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL PELELANGAN (BHAP)
1. Panitia membuat kesimpulan dari hasil evaluasi pelelangan yang dituangkan dalam
Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP).
2. BAHP harus memuat hal-hal sebagal berikut:
a. Nama semua peserta lelang dan harga penawaran dan/atau harga penawaran
b.
c.
d.
e.
f.
BAB I - 27
g. Penetapan urutan 1 (satu) calon pemenang dan 2 (dua) calon pemenang cadangan.
Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat, BAHP harus mencantumkan
pernyataan bahwa pelelangan dinyatakan gagal dan harus segera dilakukan
pelelangan ulang. Apabila peserta Pelang yang memenuhi syarat kurang dari 3
(tiga), maka tetap diusulkan sebagai calon pemenang lelang.
3.
BAB I - 28
Ketentuan tersebut diatas terhitung sejak surat usulan penetapan pemenang lelang
tersebut diterima oleh pejabat yang berwenang menetapkan pemenang Pelelangan.
c. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang lelang adalah:
-
d. Dalam hal Pejabat Pembuat Komitmen tidak sependapat dengan usulan panitia,
maka Pejabat Pembuat Komitmeri membahas dengan panitia untuk mengambil
keputusan:
-
Bila akhirnya tidak tercapai kesepakatan, maka akan diputuskan oleh menteri
dan bersifat final.
BAB I - 29
BAB I - 30
a. Penetapan pemenang lelang urutan ketiga tersebut diatas harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan/penetapan pejabat yang berwenang menetapkan lelang;
b. Masa berlakunya penawaran pemenang lelang urutan ketiga masih benlaku atau
sudah diperpanjang masa berlakunya;
c. Jaminan penawaran dari pemenang lelang urutan kedua dicairkan dan disetorkan
pada Kas Negara;
d. Jika pemenang lelang urutan kedua mengundurkan diri dengan alasan yang tidak
dapat diterima, dikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada butir 3 diatas.
Apabila pemenang lelang urutan ketiga mengundurkan diri, dengan alasan yang tidak
dapat diterima, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi sebagaimana tersebut pada
butir 3 diatas. Kemudian panitia pengadaan melakukan pelelangan ulang, dengan
ketentuan bahwa jaminan penawaran dan pemenang urutan ketiga dicairkan dan
disetorkan pada Kas Negara.
6. SPPJ harus dibuat paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang
lelang dan segera disampaikan kepada pemenang lelang, Salah satu tembusan dari
SPPJ disampaikan (tanpa lampiran perjanjian/ kontrak) sekurang-kurangnya kepada
unit pengawasan internal.
51. PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG
1. Pelelangan dinyatakan gagal apabila:
a. Penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga); atau
b. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan dokumen
lelang; atau
c. Semua harga penawaran diatas pagu dana yang tersedia; atau
d. Sanggahan dan peserta lelang atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam
dokumen lelang tenyata benar; atau
e. Sanggahan dan peserta lelang atas terjadinya KKN dan pemenang lelang urutan 1,
2 dan 3 ternyata benar; atau
f.
Pemenang lelang urutan 1, 2 dan 3 mengundurkan diri dan tidak bersedia ditunjuk;
atau
BAB I - 31
d. Terhadap pelelangan yang gagal karena tersebut pada butir 1 .f., dilakukan
pelelangan ulang dengan cara sebagai benikut:
-
Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 2 (dua), maka proses
pemilihan dilanjutkan seperti pada proses pemilihan langsung.
Dalam hal peserta lelang yang memenuhi syarat hanya 1 (satu), maka proses
pemilihan dilanjutkan seperti pada proses penunjukan langsung.
BAB I - 32
f.
g. Apabila dalam pelaksanaan pelelangan ulang terjadi KKN, maka Pejabat Pembuat
Komitmen wajib menghentikan proses pelelangan dan pejabat yang berwenang
mengusulkan pemindahan alokasi dana untuk pekerjaan lainnya.
52. HAK PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN UNTUK MENERIMA DAN MENOLAK
PENAWARAN
Pejabat Pembuat Komitmen mempunyal hak untuk menerima atau menolak salah satu atau
semua penawaran dan membatalkan proses lelang setiap saat sebelum penetapan pemenang
lelang, tanpa tuntutan dan peserta lelang yang bersangkutan dan tanpa kewajiban
memberikan alasan apapun kepada peserta lelang, apabila dipandang seluruh penawaran
tidak menunjukkan adanya persaingan yang sehat, terjadi pengaturan bersama (kolusi), dan
tidak cukup tanggap terhadap dokumen lelang.
53. JURU PENENGAH
Pejabat Pembuat Komitmen mengusulkan nama orang sebagai juru penengah (mediator/
konsiliator) sesuai ketentuan dalam data lelang yang akan ditunjuk sebagai mediator/
konsiliator untuk pelaksanaan kontrak:
a. Apabila penyedia jasa tidak setuju terhadap usulan tersebut, penyedia jasa harus
mengusulkan nama orang sebagai mediator/konsiliator dalam dokumen penawaran.
b. Apabila dalam SPPJ, Pejabat Pembuat Komitmen tidak menyetujui usulan mediator/
konsiliator penyedia jasa, maka mediator/ konsiliator harus ditetapkan atas kesepakatan
kedua belah pihak.
c. Apabila mediator/ konsiliator tidak ada atau tidak disepakati kedua belah pihak, maka
nama mediator/ konsiliator dapat diminta dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI).
BAB I - 33