Anda di halaman 1dari 15

DERMATITIS ATOPIK

Hafiz Sulistio U
14-133

Penyakit ini adalah dermatitis yang timbul pada individu


dengan riwayat atopi pada dirinya sendiri atau keluarganya,
yaitu riwayat asma bronkial, rhinitis alergi dan reaksi alergi
terhadap serbuk serbuk tanaman.

DEFINISI

Belum diketahui pasti tetapi factor keturunan merupakan


dasar pertama dari timbulnya penyakit

ETIOLOGI

Terhadap beberapa fase yaitu bentuk anak atau infantil (2


bulan-2 tahun), fase anak (3 sampai 10 tahun), bentuk
dewasa(13- 30 tahun). Ditemukan lebih banyak pada wanita.
Terdapat di seluruh bangsa atau ras, di saerah yang panas dan
lembap. Kebersihan yang kurang akan mudah menyebabkan
penyakit juga.

EPIDEMIOLOGI

Factor herediter menyebabkan timbulnya kelainan yang


dimulai dari eritem,papul papul,vesikel sampai erosi hingga
likenifikasi.penderita juga dapat gelisah, gatal dan sakit berat.

GEJALA SINGKAT PENYAKIT

GAMBARAN KLINIS

Lokalisasi
1.

Bentuk bayi : kedua pipi, kepala,badan,lipat siku,lipat lutut

2.

Bentuk anak : tengkuk,lipat siku,lipat lutut

3.

Bentuk dewasa : tengkuk,lipat lutut,lipat siku,punggung kaki

Efloresensi
1.

Bentuk bayi : eritema berbatas tegas, papula/vesikel miliar


disertai erosi dan eksudasi serta krusta.

2.

Bentuk anak : papula papula miliar, likenifikasi,tak eksudat

3.

Bentuk dewasa : biasanya hiperpigmentasi, kering dan


likenifikasi

Sampai saat ini patologi maupun mekanisme yang pasti DA


belum semuanya diketahui. Rasa gatal dan rasa nyeri samasama memiliki reseptor di taut dermoepidermal, yang
disalurkan lewat saraf C tidak bermielin ke saraf spinal
sensorik yang selanjutnya diteruskan ke talamus kontralateral
dan korteks untuk diartikan. Rangsangan yang ringan,
superfisial dengan intensitas rendah menyebabkan rasa gatal,
sedangkan yang dalam dan berintensitas tinggi menyebabkan
rasa nyeri. Sebagian patogenesis DA dapat dijelaskan secara
imunologik dan nonimunologik.

PATOFISIOLOGI

Multifaktor: DA mempunyai penyebab multi faktorial antara lain


faktor genetik, emosi, trauma, keringat, imunologik.

Respon Imun Sistemik: Terdapat IFN-g yang menurun. Interleukin


spesifik alergen yang diproduksi sel T pada darah perifer (interleukin
IL-4, IL-5 dan IL-13) meningkat. Juga terjadi Eosinophilia dan
peningkatan IgE.

Faktor non imunologis: faktor non imunologis yang menyebabkan


rasa gatal pada DA antara lain adanya faktor genetik, yaitu kulit DA
yang kering (xerosis). Kekeringan kulit diperberat oleh udara yang
lembab dan panas, banyak berkeringat, dan bahan detergen yang
berasal dari sabun. Kulit yang kering akan menyebabkan nilai
ambang rasa gatal menurun, sehingga dengan rangsangan yang
ringan seperti iritasi wol, rangsangan mekanik, dan termal akan
mengakibatkan rasa gatal.

ETIOPATOGENESIS

PATOGENESIS

Dermatitis kontak

Biasanya lokalisasi sesuai dengan tempat kontakan. Lesi berupa


miliar dan erosif.

Dermatitis numularis

Berbatas lebih tegas biasanya terdapay di ekstremitas


inferior.merah dan basah seperti koin.

DIAGNOSE BANDING

Non farmakologi :
Hindari semua factor luar yang mungkin menimbulkan
manifestasi klinis
Menjauhi alergen pencetus

Hindari pemakaian bahan yang merangsang seperti sabun


keras dan bahan pakaian dari wol

PENATALAKSAAN

Farmakologi

O sistemik

Golongan H1sebagai antihistamin

Kortikosteroid sebagai antiinflamasi

Eritromisin,tetrasiklin,sebagai antibiotic jika ada infeksi sekunder

O topikal

Pada bayi diberikan krim hidrokortison 1-1,5 % (kortikosteroid


ringan)

Pada anak dan dewasa diberikan betametason dipropionat 0,05 %


atau desoksimetason 0,25% untuk efek lebih kuat dapat
ditambahkan asam salisilat 1-3%(salep)

PENATALAKSAAN

Baik

PROGNOSIS

Anda mungkin juga menyukai