Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Perusahaan
(Studi Kasus pada Merpati Nusantara Airlines)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen
Disusun Oleh:
Melani Ali Selamat
Rifka Indi
1113081000005
1113081000014
1113081000017
1113081000027
Fahdiansyah Rahman
1113081000069
Sufyan Alfarisi
1114081000049
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta
salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Makalah yang berjudul Analisis Sistem Pengendalian Manajemen
Perusahaan (Studi Kasus pada Merpati Nusantara Airlines ) ini kami buat
untuk memenuhi kompetensi mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha sekuat tenaga. Namun
tentu saja, makalah ini tidaklah luput dari kesalahan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar makalah ini menjadi
lebih baik.
Dalam pembuatan makalah ini kami mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Amalia, selaku dosen mata kuliah sistem pengendalian manajemen,
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, baik secara moril
maupun materil kepada kami, dan
3. Rekan-rekan seperjuangan, yang telah memberikan energi positifnya
kepada kami.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
1.1
EXECUTIVE SUMMARY.................................................................................................1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
REKOMENDASI STRATEGI............................................................................................9
1.8
KESIMPULAN.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................13
Sinabang, Sorong, Surabaya, Tambulaka, Tanah Merah, Tembilahan, Ternate, Timika, Toli
Toli, Wahai, Waingapu, Wanam, Wasior, dan Yogyakarta.
Akan tetapi, berdirinya usaha merpati harus mengalami pasang surut dan seringkali
mengalami masalah. Hutang Merpati yang menumpuk kepada beberapa pihak Badan Usaha
Milik
bagi
belum
harus menutup seluruh penerbangan dikarenakan masalah keuangan yang tidak dapat
diselesaikan.
1. Strength (kekuatan)
d. Adanya sistem aplikasi ERP yaitu software SAP. Software SAP tentu saja dapat
memberikan kemudahan pada merpati airlines dalam mendukung visi dan misi
perusahaan. Hal ini juga dilakukan dengan tujuan agar proses bisnis perusahaan
menjadi lebih cepat dan meminimalisir human error.
e. Memiliki 2 Strategic Business Unit (SBU), yaitu Merpati Training Center dan
Merpati Maintenance Facility yang keduanya merupakan milik merpati airlines
dalam memperoleh pendapatan maupun keuntungan. Merpati Training Center
berada di Surabaya dan Jakarta dan telah melatih maskapai penerbangan domestic
seperti Mandala Airlines, Bouraq, Indonesian Airlines, dan penerbanganpenerbangan mancanegara. sedangkan Merpati Maintenance Facility merupakan
suatu unit bisnis strategi yang telah memberikan pelayanan teknis ke lebih dari 80
penerbangan.
f. Memiliki armada yang lengkap, mulai dari pesawat kecil, besar, hingga pesawat
jet yang bisa digunakan untuk penerbangan ke daerah-daerah terpencil.
2. Weakness (kelemahan)
b. sumber daya manusia yang lemah karena sejak tahun 2007, merpati airlines
memperbolehkan karyawannya untuk pension dini. Hal ini mengakibatkan banyak
karyawan yang berkualitas dan berpengalaman menjadi berkurang.
3. Opportunities (peluang)
b. Merpati airlines merupakan BUMN, hal ini menyebabkan merpati dapat dengan
mudah bekerja sama dengan instansi-instansi pemerintah.
4. Threats (ancaman)
a. Adanya armada lain yang mulai memasuki wilayah Indonesia Tengah dan Timur
b. Adanya perang harga atau perang tarif antar perusahaan terbang lainnya karena
pemerintah hanya menetapkan harga maksimum tapi tidak menetapkan harga
minimum.
c. Kondisi perekonomian dunia yang masih belum stabil menyebabkan harga bahan
bakar pesawat yaitu avtur naik, hal ini juga berpengaruh terhadap harga tiket yang
dijual menjadi naik.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, PT. MNA menerapkan strategi yang diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan penjualan secara agresif
Melihat adanya ancaman dari maskapai penerbangan oleh karena itu PT MNA
meningkatkan penjualan terutama kepada pelanggan yang berada di daerah pelosok
guna kelangsungan operasional perusahaan.
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja SDM
Peningkatan efektifitas dan efisiensi dilakukan melalui pembenahan dalam budaya
organisasi perusahaan.
3. Menerapkan teknologi yang optimal untuk mendukung proses bisnis perusahaan
PT. MNA selalu berusaha untuk meningkatkan teknologi yang optimal untuk
mendukung proses bisnis dan mencapai visi perusahaan.
4. Meningkatkan kualitas SDM untuk bersaing dengan kompetitor lain
Perusahaan mengadakan berbagai pelatihan yang sesuai dengan area tanggung jawab
pekerjaan.
Airlines,
dan
penerbangan-penerbangan
mancanegara.
Pada tahun 1969, Merpati dibagi dalam dua daerah operasi, yakni
Operasi MIB (Merpati Irian Barat) dan MOB (Merpati Operasi Barat),
yang mencakup Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
mengambil
bagian
dalam
penerbangan
haji
dan
pariwisata
dengan
melakukan
penerbangan
divestasi, konversi utang menjadi saham, program Kerja sama Operasi (SKO), dan
mendirikan anak perusahaan, termasuk di dalamnya restrukturisasi rute. Meskipun begitu,
rencana untuk menghidupkan kembali maskapai ini sudah menemui jalan buntu karena
restrukturisasi aset dan rencana penjualan tidak lagi menguntungkan. Sehingga pada tanggal
1 Februari 2014, Merpati harus menutup seluruh penerbangan dikarenakan masalah keuangan
yang bersumber dari berbagai hutang.
Terdapat beberapa penyebab kebangkrutan maskapai merpati antara lain:
1. Membengkaknya utang Merpati hingga mencapai Rp 6,7 triliun. Selain tanggungan
pada pemerintah Rp 2 triliun, di luar pajak, maskapai ini juga punya utang kepada 20
BUMN dan beberapa pihak swasta. Hutang-hutang tersebut salah satunya disebabkan
karena Merpati
Pengelolaan aset berharga yang buruk dan tidak memiliki pola dalam menjamin
kontinuitas operasional alat-alat produksi akibat dari kapabilitas manajemen yang
rendah.
3. Adanya tindakan korupsi oleh Dirut PT Merpati Nusantara Airlines, Hotasi Nababan.
Ia terbukti bersalah melakukan korupsi sewa 2 pesawat Boeing 737-400 dan 737-500.
Berdasarkan Putusan MA Nomor : 417 K/Pid.Sus/2014 tanggal 7 Mei 2014 Terpidana
divonis dengan pidana penjara selama 4 tahun dan membayar ganti rugi Rp 200 Juta
subsider 6 bulan.
4. Lemahnya pembinaan dan pengawasan oleh Kuasa Pemegang Saham/Kementerian
BUMN). Menteri BUMN selaku Kuasa Pemegang Saham tidak menjalankan fungsi
pembinaan dan pengawasan terhadap PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) karena
sejak tahun 1998 perusahaan sudah mulai merugi dan nilai kerugian semakin
bertambah hingga saat ini total hutang per 31 Januari 2014 sebesar 7,647 triliun.
5. Pemberhentian pasokan avtur atau bahan bakar oleh Pertamina (Persero)
menyebabkan merpati tidak dapat beroperasi. Pada 15 Januari 2014, Pertamina
memutuskan untuk hanya menerima pembelian tunai dari Merpati. Sebab, maskapai
Merpati telah memiliki tunggakan utang avtur mencapai Rp 165 miliar kepada
Pertamina.
6. Maskapai merpati tidak mampu membayar uang sewa pesawat. Sehingga dua pesawat
merpati tipe Boeing 737 ditarik oleh lessor.
7. Pemanfaatan aset produktif tidak dilakukan dengan maksimal, hal ini dapat dilihat
dari :
8
Merpati Maintenance Facility (MMF) dan Merpati Training Centre (MTC) yang
memiliki fasilitas dan SDM yang baik tidak dikelola secara profesional sehingga
persen.
Pesawat MA-60 sebagai pesawat yang saat ini masih dalam masa Grace
Periode yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung perusahaan malah
menjadi beban perusahaan karena kehandalan pesawat tidak sesuai antara kontrak
dan kenyataan. Supporting dari pihak manufacturer (Xian) tidak optimal dalam
pendapatan seperti :
Penempatan pilot sebagai pejabat struktural dimana berdampak terhadap kenaikan
biaya organisasi, penerapan rotasi crew yang tidak optimal, dan masih
Hal ini tentu menjadi pukulan keras bagi tempat-tempat wisata di berbagai daerah.
Padahal, majunya sektor pariwisata memiliki efek pengganda (multiplier effect) kepada
lingkungan sekitarnya. Tak hanya tempat wisata yang terkena dampaknya, namun juga
industri-industri pendukung lain yang digerakkan oleh sektor pariwisata seperti biro
perjalanan, perhotelan, tempat menjual cinderamata, restoran, transportasi lokal, dan
sebagainya. Lemahnya industri-industri ini pun juga dapat berdampak pada meningkatnya
pengangguran.
Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industri terbesar dan
terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Industri pariwisata terbukti kebal dari krisis
global. Saat perekonomian global tersuruk, pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh,
bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Padahal di tahun yang sama dengan tahun saat ditutupnya Merpati, sektor pariwisata
sedang berada dalam kondisi baik. Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014
mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan
ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen. Seharusnya angka tersebut bisa lebih tinggi lagi
apabila tidak ada kendala penutupan rute penerbangan ke daerah-daerah yang disediakan oleh
Merpati.
dalan industri sejenis maupun yang berbeda sebagai usaha mempertahankan perusahaan.
Berikut rekomendasi strategi yang dapat dilakukan oleh PT Merpati Nusantara Airlines :
1. Strategi Korporasi
a. Pertumbuhan
1) Meningkatkan pengelolaan perusahaan khususnya dalam bidang
manajemen dengan sistem pengendali manajemen yang baik.
2) Meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan dengan menunjukkan
tren positif dalam kegiatan perusahaan, kenaikan laba perusahaan,
hingga penawaran investasi yang menarik.
b. Stabilitas
1) Mempertahankan visi dan misi serta tujuan perusahaan yang telah
sesuai sebagai sebuah maskapai penerbangan.
2) Mempertahankan
tujuan
pada
destinasi-destinasi
terpelosok
12
efektifitas
dan
efisiensi
kinerja
SDM
dengan
1.8 KESIMPULAN
Pada tanggal 1 Februari 2014, Merpati harus menutup seluruh penerbangan
dikarenakan kinerja keuangan yang terus memburuk. Penyebab utama kebangkrutan
maskapai ini adalah membengkaknya utang Merpati hingga mencapai Rp 6,7 triliun. kepada
20 BUMN dan beberapa pihak swasta.
Internal manajemen yang buruk dalam menjalankan perusahaan, terjadinya
penyalahgunaan wewenang, serta tidak adanya perencanaan menyebabkan Merpati harus
mengalami banyak kerugian. Tuntutan pembayaran gaji oleh seluruh karyawan,
pemberhentian pasokan avtur atau bahan bakar oleh Pertamina (Persero), serta penutupan
sebagian kantor cabang di daerah-daerah merupakan beberapa indikasi kebangkrutan Merpati
Air Lines.
13
Ditutupnya Merpati Air Lines sebagai maskapai udara yang menghubungkan tempattempat terpencil menyebabkan berkurangnya penerimaan devisa dari sektor pariwisata.
Padahal sektor pariwisata dapat menghasilkan pendapatan yang luar biasa bagi suatu daerah
terutama apabila dikelola dengan baik.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut beberapa strategi dapat diterapkan baik
secara internal maupun eksternal. Dalam internal, perusahaan harus mampu memaksimalkan
sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan perusahaan itu sendiri. Sedangkan dalam
eksternal, perusahaan harus mampu bersaing baik dalam industri sejenis maupun yang
berbeda sebagai usaha mempertahankan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hunger, J. David dan Thomas L. Wheelen. 2009. Manajemen Strategis.
Jakarta: Andi Published
https://www.scribd.com/doc/227360540/Business-Plan-Merpati-Airlines diakses tanggal
3 April 2016
http://gema-nurani.com/2014/07/komis-iv-merpati-bangkrut-karenahuman-error/ diakses tanggal 3 April 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Merpati_Nusantara_Airlines diakses
2016
14
tanggal
April
15