TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pengertian VBAC
VBAC
(Vaginal
Birth
After
Cesarean-section)
adalah
proses
kalangan
seksio
untuk
selanjutnya.
angka
kejadian
seksio
sesarea
oleh
United
States
kejadian
menjadi 15%
mengeluarkan
and
statemen,
yang
percobaan
termasuklah
restriksi
terhadap
Gambar 2.1 : Kadar seksio sesarea total, seksio sesarea primer dan
VBAC (NIH Consensus Development Conference Statement, 2010)
2.
Indikasi VBAC
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pada tahun
1999 dan 2004 memberikan rekomendasi untuk menyeleksi pasien
yang direncanakan untuk persalinan pervaginal pada bekas seksio sesarea.
5.
3.
Kontraindikasi VBAC
Menurut Depp R (1996) kontra indikasi mutlak melakukan VBAC adalah
: 1. Bekas seksio sesarea klasik
2. Bekas seksio sesarea dengan insisi T
3.
Bekas ruptur uteri
4. Bekas komplikasi operasi seksio sesarea dengan laserasi serviks
yang luas
5. Bekas sayatan uterus lainnya di fundus uteri contohnya
miomektomi 6. Disproporsi sefalopelvik yang jelas.
7.
8.
9.
4.
Prasyarat VBAC
Panduan dari American College of Obstetricians and Gynecologists pada
tahun 1999 dan 2004 tentang VBAC atau yang juga dikenal dengan
trial of scar memerlukan kehadiran seorang dokter ahli kebidanan,
seorang ahli anastesi dan staf yang mempunyai keahlian dalam hal
persalinan dengan seksio sesarea emergensi. Sebagai penunjangnya
kamar operasi dan staf disiagakan, darah yang telah di-crossmatch
disiapkan dan alat monitor denyut jantung janin manual ataupun
elektronik harus tersedia (Caughey AB, Mann S, 2001).
Pada
kebanyakan
senter
merekomendasikan
pada
setiap
unit
persalinan yang melakukan VBAC harus tersedia tim yang siap untuk
melakukan seksio sesarea emergensi dalam waktu 20 sampai 30 menit
untuk antisipasi apabila terjadi fetal distress atau ruptur uteri (Jukelevics
N, 2000).
5.
telah
Menurut
Gynecologists
American
(2004),
tiada
College
perbedaan
of
Obstetricians
and
tidak
dilakukan
pada
pasien
dengan
insisi
korporal
sebelumnya maupun pada kasus yang pernah seksio sesarea dua kali
berurutan atau lebih, sebab pada kasus tersebut diatas seksio sesarea
elektif adalah lebih baik dibandingkan persalinan pervaginal (Flamm BL,
1997).
Resiko ruptur uteri meningkat dengan meningkatnya jumlah seksio
sesarea sebelumnya. Pasien dengan seksio sesarea lebih dari satu kali
mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk terjadinya ruptur uteri.
Ruptur uteri pada bekas seksio sesarea 2 kali adalah sebesar 1.8
3.7 %. Pasien dengan bekas seksio sesarea 2 kali mempunyai resiko
ruptur uteri lima kali lebih besar dari bekas seksio sesarea satu kali
(Caughey AB, 1999, Cunningham FG, 2001).
Menurut Spaan (1997) mendapatkan bahwa riwayat seksio sesarea yang
lebih satu kali mempunyai resiko untuk seksio sesarea ulang lebih tinggi.
10
pada kehamilan
berikutnya
dimana
diyakini
bahwa
of
(2001),
American
Obstetricians and
Gynecologists
pada tahun 1999 telah memutuskan bahwa pasien dengan bekas seksio
dua kali boleh menjalani persalinan pervaginal dengan pengawasan
yang ketat.
Menurut Miller (1994) melaporkan bahwa insiden ruptur uteri terjadi 2
kali lebih sering pada VBAC dengan riwayat seksio sesarea 2 kali
atau lebih. Pada penelitian ini, jumlah VBAC dengan riwayat seksio
sesarea 1 kali adalah 83% manakala 2 kali atau lebih adalah 17 %.
Penyembuhan luka pada seksio sesarea sebelumnya
Pada seksio sesarea insisi kulit pada dinding abdomen biasanya
melalui sayatan horizontal, kadang-kadang pemotongan atas bawah
yang disebut insisi kulit vertikal. Kemudian pemotongan dilanjutkan
sampai ke uterus. Daerah uterus yang ditutupi oleh kandung kencing
disebut segmen bawah rahim, hampir 90 % insisi uterus dilakukan di
tempat ini berupa sayatan horizontal (seperti potongan bikini). Cara
pemotongan uterus seperti ini disebut "Low Transverse Cesarean
Section". Insisi uterus ini ditutup/jahit akan sembuh dalam 2 6 hari.
Insisi uterus dapat juga dibuat dengan potongan vertikal yang dikenal
dengan seksio sesarea klasik, irisan ini dilakukan pada otot uterus.
Luka pada uterus dengan cara ini mungkin tidak dapat pulih seperti
semula dan dapat terbuka lagi sepanjang kehamilan atau persalinan
11
12
Schmitz
(1949)
dalam
Srinivas
(2007)
menyatakan
bahwa kekuatan sikatrik pada uterus pada penyembuhan luka yang baik
adalah lebih kuat dari miometrium itu sendiri. Hal ini telah
dibuktikannya dengan memberikan regangan yang ditingkatkan dengan
penambahan beban pada uterus bekas seksio sesarea (hewan percobaan).
13
14
terbentuk
relatif
lebih
kuat
dari
jaringan
pada
penyembuhan
pengetahuan tentang
luka
operasi
penyebab-penyebab
yang
baik
yang
dan
dapat
persalinan pervaginal
pada
bekas
2007).
15
seksio
sesarea
sebelumnya
akan
mempengaruhi
Troyer
(1992)
pada
penelitiannya
mendapatkan
Letak sungsang
80.5
Fetal distress
80.7
Solusio plasenta
100
16
Plasenta previa
100
Gagal induksi
79.6
Disfungsi persalinan
63.4
(Troyer, 1992)
17
Usia maternal
Usia ibu yang aman untuk melahirkan adalah sekitar 20 tahun sampai 35
tahun. Usia melahirkan
dibawah
20
tahun
dan
diatas
35
mempunyai
resiko
kegagalan
untuk
persalinan
pervaginal lebih besar tiga kali dari pada wanita yang berumur
kecil dari 40 tahun (Caughey AB, Mann S, 2001).
Menurut
Weinstein
(1996)
dan
Landon
(2004)
mendapatkan
mempengaruhi
keberhasilan
persalinan
pervaginal
segmen
bawah rahim
belum terbentuk
persalinan
sesarea
pervaginal
mempengaruhi
baik
sebelum
prognosis
ataupun
sesudah
keberhasilan
VBAC
dengan
bekas
seksio
sesarea
yang
pernah
menjalani
18
19
sesarea
yang
sesudahnya
pernah
berhasil
dengan
selama
dilakukan
21
induksi. Secara
statistik
tidak
didapatkan
Scott
(1997)
tingkat
keberhasilan
pemberian
oksitosin
pada persalinan bekas seksio sesarea cukup tinggi yaitu 70% pada
induksi persalinan dan 100% pada akselerasi persalinan.
22
23
Kelompok
persalinan
lebih singkat,
pervaginal
penurunan
insiden
mempunyai
transfusi
rawat
darah
inap
pada
yang
paska
24
25
paling
berat
yang
dapat
terjadi
dalam
melakukan
pervaginal
27
Kasus ruptur uteri ini lebih sering terjadi pada seksio sesarea klasik
dibandingkan dengan seksio sesarea pada segmen bawah rahim.
Ruptur uteri pada seksio sesarea klasik terjadi 5-12 % sedangkan
pada seksio sesarea pada segmen bawah rahim 0,5-1 % (Hill DA, 2002).
Tanda yang sering dijumpai pada ruptur uteri adalah denyut jantung
janin tak
normal
menjadi deselerasi
dengan deselerasi
lambat,
variabel
bradiakardia,
dan
yang
lambat
denyut
janin
laun
tak
histerektomi,
tromboembolik,
gangguan
transfusi, endometritis,
sistem
kematian
28
29
(
L
a
n
d
o
n
,
2004)
Menurut Landon (2004), secara keseluruhannya bayi yang dilahirkan
30
term secara trial of labor (TOL) mempunyai efek yang lebih buruk
berbanding bayi yang dilahirkan secara elective repeated cesarean
delivery (ERCD). Penilaian
stillbirth,
yang
digunakan
adalah
antepartum
kematian neonatus.
31
(L
an
do
n,
2004)
Monitoring
Ada
beberapa
alasan
mengapa
seseorang
wanita
seharusnya
sesarea
terdapat kecendrungan
peningkatan
lebih
kehilangan
tinggi.
darah
Pada
yang
seksio
banyak,
33
sesarea
membutuhkan
manajemen
khusus
pada
waktu
Geiger
menentukan
bekas seksio
panduan
sesarea
dalam
suatu
pasien bekas
dalam
bentuk
sistem
penanganan
sistem
skoring.
skoring untuk
BL, 1997).
Adapun skoring menurut Flamm dan Geiger (1997) yang ditentukan untuk
memprediksi persalinan pada wanita dengan bekas seksio sesarea adalah
seperti tertera pada table dibawah ini:
34
35
Karakteristik
12
34
Skor
tidak ada
Alasan lain seksio sesarea terdahulu
Pendataran dan penipisan serviks saat tiba di Rumah Sakit
dalam keadaan inpartu:
75 %
-
25 75 %
< 25 %
Dilatasi serviks > 4 cm
(Flamm BL dan Geiger AM, 1997)
4
2
1
0
1
2
1
0
1
023
42-49
4
5
6
7
8 10
59-60
64-67
77-79
88-89
Total
(Flamm BL dan Geiger AM, 1997)
93
95-99
74-75
36
37
Weinstein (1996) juga telah membuat suatu sistem skoring yang bertujuan
untuk memprediksi keberhasilan persalinan pervaginal pada bekas seksio
sesarea, adapun sistem skoring yang digunakan adalah :
Tabel 2.6 : Skor VBAC menurut Weinstein
FAKTOR
Bishop Score 4
Riwayat persalinan pervaginal sebelum seksio sesarea
Indikasi seksio sesarea yang lalu
Malpresentasi, Preeklampsi/Eklampsi, Kembar HAP,
PRM, Persalinan Prematur
Fetal Distres, CPD, Prolapsus tali pusat
Makrosemia, IUGR
TIDAK
YA
0
0
4
2
0
0
0
0
6
5
4
3
(Weinstein D, 1996)
Angka keberhasilan persalinan pervaginal pada bekas seksio sesarea pada sistem
skoring menurut Weinstein (1996) adalah seperti di tabel berikut :
Tabel 2.7 : Angka keberhasilan VBAC menurut Weinstein
Nilai skoring
Keberhasilan
4 6 8 10
58 %
12
67 %
78 %
85 %
(Weinstein D, 1996)
88 %
38
39