Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIKA KUANTUM

CRITICAL BOOK

DISUSUN OLEH :

HELINE PUTRI
INDAH SUPRAPTY
LIA SIHMITA SARI
MAYSANA ARITONANG

(4141121024)
(4141121027)
(4141121035)
(4141121037)

FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga kami dapat menyelaesaikan tugas makalah mata kuliah Fisika
Kuantum ini yang berjudul Critical Book Report. Kami berterima kasih kepada
Bapak/Ibu dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami minta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan,20 April 2016

Kelompok 8

BAB I
IDENTITAS BUKU
Buku Utama (buku satu)
1. Judul buku

: Fisika Kuantum

2. Pengarang

: DR. Ridwan Abdullah Sani, M.Si dan Muhammad Kadri, M.Sc

3. Penerbit

: Unimed Press

4. Tahun terbit

: 2014

5. Kota Terbit

: Medan

6. ISBN

: 978-602-1313-46-6

7. Tebal Buku

: 272 halaman

8. Ukuran

: 18 x 20 cm

Buku Pembanding (buku kedua)


1. Judul buku

: Fisika Kuantum

2. Pengarang

: Agus Purwanto Dsc

3. Penerbit

: Penerbit Gava Medan

4. Tahun terbit

: 2006

5. Kota Terbit

: Yogyakarta

6. Tebal Buku

: 272 halaman

7. Ukuran

: 14 x 21 cm

Buku Pembanding (buku ketiga)


1. Judul buku

: Pengantar Fisika Kuantum

2. Pengarang

: Sutopo

3. Penerbit

: UM Press

4. Tahun terbit

: 2005

5. Kota Terbit

: Malang

6. Tebal Buku

: 288 halaman

7. Ukuran

: 24 cm eks

BAB II
RINGKASAN
BAB 6 (Sumber buku 1) :
PERSAMAAN SCHRODINGER BEBAS WAKTU
Karakteristik Persamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger dikenalkan oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1926
membahas tentang deskripsi gelombang partikel pada dimensi atomik yang memenuhi
perinsip dan hukum fisika. Persamaan Schrodinger adalah persamaan untuk partikel bebas
atau partikel yang dipengaruhi oleh potensal yang konstan,V(x)= C = konstanta. Persamaan
gelombang partikel harus konstan dengan persamaan energi klasik yakni : Ek + Ep = Etotal
atau

p2
+V =E
2m

Persamaan gelombang juga harus memenuhi postulas de Broglie.maka persamaan tersebut


dapat dinyatakan sebagai berikut

k 2=

2m
( EV )
h2

Pada kasus partikel bebas,bilangan gelombang K adalah konstanta karena energi potensial V
konstan dan karena energi total juga konstan. Persamaan Schrodinger dan kasus yiga dimensi
h2 2
2
2
2
+
+
adalah sebagi berikut : - 2 m x2 y 2 z 2 ( r , t )+ V ( r ) ( r , t)=E (r ). ...

Persaman Nilai eigen Schrodinger dapat dideskripsikan dengan menggunakan operator


Hamiltonian,sehingga persamaan diatas dinyatakan sebagi berikut : H op ( r , t )= E(r , t)
Solusi persamaan tersebut mengghasilkan nilai eigen E yang terkuantisasi. Kuantisasi
tersebut hanyaa terjadi untuk fungsi ertentu saja,yang dinamakan fungsinyang dapat
diterima,fungsi-fungsi yang dapat diteria harus mempunyai syarat sebagai berikut :
( x)

Fungsi gelombang harus berharga berhinggaa,berharga tunggal,dan merupakan

fungsi yang kontinu (berkesinambungan )


d (x)
dx

turunan pertama dari fungsi gelombang harus erharga berhingga,berharga tunggal

dan merupakan fungsi yang kontinu

Fungsi

( x)

yang memenuhi persyaratan tersebut dinamkan fungsi yang berkelakuan

baik ( well behaved function). Sifat-sifat ini ditentukan untuk memastikan bahwa fungsi
eigen secara matematika fungsi yang cocok. Jika ( x ) dan d ( x ) memiliki nilai
terbatas

atau

( x , t )=e

iEt
h

berharga

tunggal

( x ) atau ( x ,t )=e

iEt
h

maka

hal

yang

mungkin

terjadi

adalah

d (x)/dx

Perbandingan energi total (E) dan energi potensial (V) dari sebuah atom akan bervariasi
sesuai dengan tingkatan energi yang dimiliki.tingkatan energi yang terkuantisasi lebih kecil
dari pada E adalah energi yan tidak terkuanntisasi.
Solusi Persamaan Schrodinger Bebas Waktu
Persamaan Schrodinger bebas waktu yang paling sederhana adalah pada jasu V(x)
=konstan atau tidak ada gaya yanng berkerja pada pertikel, F= - dV(x) /dx=0. Jika fungsi
potensial tidak bergantung waktu,maka bentuk persamaan Schrodinger untuk kasus dengan
potensial bebas waktu V(x) adalah sebagai berikut
h2 2 (

x , t ) +V ( x , t ) ( x .t )=ih ( x , t )
2
2 m0 x
t
Solusi persamaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pemisahan separasi variabel
pada persamaan. Seluruh persamaan Schrodinger bebas waktu tidsk memiliki bilangan
imajiner (i),sehingga solusi ( x ) harus merupakan fungsi kompleks. Fungsi ( x )
adalah fungsi eigen yang harus dibedakan dengan fungsi geelombang

( x ,t)

yang

merupakan fungsi total dari persamaan Schrodinger. Pada kasus partikel bebas dalam ruang
satu dimensi yang tidak dipengaruhi oleh suatu potensial,operator Hamiltonian yang
bersesuaian. Persamaan Schrodinger yang tidak bergantung waktu adalah sebagi berikut :
2
h2 d (x)
=E ( x) sedangkan fungsi gelombang totalnya adalah :
2 m dx 2

+i (kx

( x , t )= A e

Et
)
h

+Be

oertama dengan fungsi

i(kx+

e +ikx

Et
)
h

solusi dari persamaan ini terdiri dari dua bagian,bagian

merupakn gelombang yang merambat ke arah sumbu +x dan

ikx
bagian kedua e
merupakan gelombang yang merambat ke arah sumbu x

Solusi Persamaan Schrodinger Untuk Partikel Bebas

Partikel bebas bergerak dalm runag jika tidak ada potensial yang mempengaruhinya .
persamaan untuk kasus gerak partikel dalam satu dimensi adalah :
H op=

2 2
2 mo x 2

Solusi lain darai persamaan Schrodinger bebas waktu untuk kasus partikel adalah :
( x , t )=exp (ikx) yang juga berkaitan dengan nilai eigen

E=

2 k 2
2 m0 .

Nilai ini sesuai un tuk partikel yang merambat ke arah sumbu x negatif. Jadi bentuk solusi
umum untuk gerak patikel dalam ruang bebas medan potensial adalah :
( x , t )=A i exp [ i ( kxt ) ] + A i exp [i ( kx + t ) ]
Vektor gelombang ntuk kasus tersebut adalah

k =2 m0 E

jika energi partikel adalah E.

Jika diambil A2= 0 diperoleh gelombang yna merambat kekanan, dan jika diambil A1= 0
diperoleh gelombang yang merambat kekiri . Analisi yang mendalam terganjal pada nilai
rapat probsbilitas untul daerah yang tak terhingga,akan diperoleh rapat probabilitas
+

( x , t ) ( x , t ) dx=A 1 A 1 dx

Nilai rapat probabilitas akan berharga tak berhingga jika A1 berharga terhingga jika diambil
A1=0 maka fungsi gelombang tidak ada sehingga hal ini tidak merupakan solusi.
Rapat Arus
Bentuk yan lebih umu dari solusi persamaan Schrodinger untuk partikel bebas dapat
diperoleh dengan memperkenalkan sebuah kuantitas yang disebut rapat arus atau rapat fluks
(fluks density).Rapat arus alam arah sumbu x didefenisikan sebagi berikut :
p x + p x
k

1
)
Niai
J x=

m
2m

kecepatan klasik dari partikel sehingga rapt fluks adlah

kecepatan dikendalikan dengan kemungkinan bahwa partikel berada dalam keaadan tertentu.
Parameter ini sangat diperlukan dalam menentukan koefisien trensmisi dan koefisien refleksi
pada partikel yang menumpai potensial tertentu.
Teorema Ehrenferst

Paul Ehrenfest pada tahun 1927 memberikan teorema,konsep ini setara dengan
konsep klasik yakni :

p ( t )=
V ( x , t ) =F ( x , t )
dt
x

Hubungan tersebut dapat dibuktikan sebagi berikut :


xd

d
x = d
dx
dt

+
xd

Perhatikan bahwa hargaa ekspektasi omentum terkait dengan operator momentum yang
mengandung diferensi dalam variabel x. Oleh sebab itu,persamaan diatas perlu ditinjau
berdasarkan persamaan Schrodinger yang mengandung operator energi kinetij yang terkait
dengan momentum partikel.
BAB 2 (Sumber buku 2) :
Didalam persoalan hamiltonian suatu sistem diketahui atau diberikan, mengacu pada
persamaan Schrodinger yang merupakan persamaan diferensial (parsial). Fungsi gelombang
psi merupakan kuantitas teoritis fudamental didalam mekanika kuantum. Fungsi gelombang
merupakan suatu deskripsi dari kejadian yang mungkin. Pada tahun 1926 Max Born
( ,t )
menyatakan bahwa
tidak mempunyai arti fisis apa-apa. Tetapi
2

( ,t ) ( , t )=| ( , t )| =P ( ,t ) diinterpretasikan sebagai kerapatan probabilitas.

BAB 5 (Sumber Buku 3) :


Persamaan schrodinger bebas waktu hanya dapat digunakan jika potensial system secara
ekspelisit tidak bergantung pada waktu. Persamaan ini bukan versi lain persamaan
schrodinger, melainkan hanayalah suatu persamaan yang diperlukan untuk mendapatkan
bagian ruang bagi fungsi gelombang lengkap pada keadaan stasioner.
Persamaan schrodinger merupakan perangkat utama dalam fisika kuatum. Peran penting
persamaan schrodinger dalam fisika kuantum setara dengan peran penting persamaan hukum
kedua Newton dalam fisika klasik.
Bentuk ekspilit persamaan schrodinger ditentukan oleh fungsi energy potensial partikel yang
dibicarakan. Oleh sebab itu, untuk merumuskan persamaan schrodinger bagi suatu sistem,
kita harus mengetahui terlebih dahulu energy potensial sistem. Rumusan klasik dapat kita
gunakan untuk keperluan ini.
Persamaan schrodinger merupakan persamaan persamaan differensial liniear. Akibatnya,
kombinasi linear beberapa fungsi penyelesaiannya juga merupakan penyelesaian persamaan
schrodinger untuk sistem yang sama.
Contoh soal :

Tunjukkan bahwa persamaan Schrodinger menjamin tetap berlakunya hukum


kekekalan energi.
Analisis :
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa hamiltonan ( energi kinetik ditambah energi
potensial) sistem konservatif bersifat kekal. Dengan kata lain, hamiltonan sistem tidak
berubah terhadap waktu. Oleh sebab itu, untuk menguji apakah persamaan schrodinger
menjamin tetap berlakunya hukum kekekalan energi atau tidak, kita selidiki bagaimana nilai
harap hamiltonan sistem berubah terhadap waktu. Perubahan nilai harap hamiltonan terhadap
waktu mengikuti formula dasar sebagai berikut :

Karena

[ , ] =0

d
= 1 [ , ] +
dt
i
t

dan untuk sistem konservatif

=0
maka persamaan menjadi
t

d
=0 atau =konstanta .
dt
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai harap hamiltonan sistem konservatif bersifat
kekal. Ini berarti bahwa persamaan Schrodinger menjamin tetap berlakunya hukum
kekekalan energi (secara rata-rata).
Dapatkan persamaan Schrodinger untuk osilator harmonis satu dimensi !
Analisis :
Osilator harmonis memiliki energi potensial V(x,t) =1/2 kx2, dengan k suatu tetapan yang
dinamai tetapan pegas. Substitusi V(x,t) =1/2 kx2 ke dalam persamaan. Kita peroleh
persamaan Schrodinger untuk osilator harmonis :
2
( x , t )
2 ( x , t ) 1 2 (
+ k x x , t )=i
2
2m x
2
t

Kritikan :
1. Pada halaman 47 pada buku Agus Purwanto diawali dengan postulat Max Planck dan
konsep spekulatif de Broglie, tetapi pada halaman 145 di buku Ridwan Abdullah Sani diawali

dengan sejarah persamaan schrodinger dan pengertian dari persamaan schrodinger. Sehingga
dalam buku Ridwan Abdullah Sani lebih mudah di pahami dibandingkan dengan buku Agus
Purwanto.
2. Dalam buku Agus Purwanto, persamaan gelombang partikel bermassa m, diberikan oleh
energi kinetik, yaitu

E=

P
2m

, sedangkan pada buku Ridwan Abdulah Sani persamaan

gelombang partikel harus konsisten dengan persamaan energi klasik,yakni Ek + Ep = Etotal


menjadi

P
+V =E
.
2m

3. Pada buku Agus Irwanto pada halaman 47 menggunakan ungkapan energi Planck dan
momentum Compton, sedang kan dalam buku Ridwan Abdullah Sani pada halaman 145
menggunakan persamaan gelombang yang memenuhi postulat de Broglie.
4. Pada kasus partikel bebas,persamaan schrodinger lebih mudah dipahami dari buku Ridwan
Abdullah Sani dibandingkan dengan buku Agus Purwanto. Karena dalam buku Ridwan
Abdullah Sani persamaan schrodinger dijabarkan secara detail dan jelas dari mana asalnya
rumus-rumus tersebut.
5. Pada buku Agus Purwanto pada halaman 48, persamaan schrodinger dinyatakan dengan
menggunakan paket gelombang untuk menghasilkan fungsi ternormalisasi. sedangkan dalam
buku Ridwan Abdullah Sani pada halaman 146, dijelaskan dari partikel bebas yang
dideskripsikan sebagai fungsi sinusoidal sampai dengan menggunakan operator Hamiltonian
agar mendapatkan fungsi ternormalisasi. Tetapi hasil dari fungsi ternormalisasi dalam buku
Agus Purwanto berbeda dengan hasil dari fungsi ternormalisasi dalam buku Ridwan Abdullah
Sani.
6. Pada buku III menjelaskan bagaimana keadaan sistem berubah terhadap waktu, asas
tersebut juga digunakan untuk mendapatkan fungsi gelombang. Fungsi gelombang tidak
dapat dibangun hanya dengan menggunakan hipotesis de Broglie semata. Berdasarkan asas
pendeskripsian keadaan sistem, yaitu keadaan sistem dideskripsikan sebagai fungsi
gelombang. Dalam buku ini juga dijelaskan bentuk eksplisit persamaan Schrodinger. Dan
dalam buku ini juga dijelaskan tentang struktur matematis persamaan Schrodinger yang
meliputi beberapa aspek yaitu : Persamaan Schrodinger merupakan persamaan diferensial
dalam ruang kompleks, Persamaan Schrodinger merupakan persamaan diferensial linear,dan
Persamaan Schrodinger merupakan persamaan diferensial orde satu terhadap waktu. Dalam
buku ini juga menjelaskan tentang persamaan Schrodinger bebas waktu yaitu penjabaran
persamaan Schrodinger bebas waktu, keadaan stasioner dan menjelaskan tentang kombinasi
linear beberapa fungsi gelombang stasioner, persyaratan fungsi eigen dan pengkuantuman
energy.

7. Pada buku III tidak dijelaskan bagaimana hukum kekekalan energy itu diperoleh. Dan
pada buku ini juga tidak dijelaskan secara rinci mengenai fungsi eigen tapi buku ini hanya
menjelaskan tentang persyartan fungsi eigen.
8. Dari ketiga buku tersebut , buku ke II memiliki Cover yang lebih menarik dibandingkan
dengan Cover pada buku ke I dan III. berisi berbagai peristiwa-peristiwa atau fenomenafenomena kuantum yang ada didunia ini. Pada buku ke I dan III hanya menampilkan satu
jenis fenomena kuantum saja sehingga kurang menarik.
9. Pada buku yang pertama tidak disajikan contoh soal yang melengkapi penjelasan. Berbeda
dengan kedua buku yang lain yang menggunakan contoh untuk memperjelas teori yang
disajikan.

Daftar Pustaka
Purwanto, Agus. 2006.Fisika Kuantum.Yogyakarta:Penerbit Gava Media
Sani, Ridwan Abdullah dan Muhammad Kadri. 2014. Fisika Kuantum. Medan : Unimed
Press
Sutopo. 2005. Pengantar Fisika Kuantum. Malang : UM Press.

Anda mungkin juga menyukai