Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang menjadi latar
belakang dilakukannya penelitian ini, tujuan, manfaat penelitian
terhadap perkembangan solusi dari permasalahan yang diangkat,
permasalahan dan batasan penelitian yang dikerjakan serta
sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

1.1. Latar Belakang


Sifat alami persaingan dan pasar global telah memaksa
banyak perusahaan untuk meninjau kembali strategi operasi
mereka (Gunasekaran & Ngai, 2009). Di lingkungan yang
kompetitif, keberhasilan manajemen rantai pasok banyak
membantu dalam memperkuat daya saing perusahaan (Kumar et
al., 2004). Saat ini, rantai pasok semakin bergerak menuju konsep
Build-To-Order (BTO) dari Made-To-Stock (MTS) sebagai salah
satu cara untuk mendapatkan keunggulan kompetitif perusahaan
(Prasad et al., 2005). Kondisi pasar yang semakin kompetitif dan
selera konsumen yang senantiasa berubah menyebabkan
perusahaan yang beroperasi dengan strategi MTS menghadapi
kesulitan untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan.
Sebagai akibatnya perusahaan MTS sering menghadapi kelebihan
/ kekurangan produksi untuk barang tertentu yang berakhir
dengan biaya tinggi. BTO telah dianggap sebagai strategi
produksi yang sesuai dengan tuntutan abad ke-21, memenuhi
pesanan pelanggan dalam waktu yang pendek melalui proses
manufaktur yang responsif (Howard et al., 2006). Strategi BTO
menghasilkan penghematan biaya produksi yang luar biasa,
terutama dalam mengurangi biaya persediaan bahan baku,
mengurangi biaya persediaan barang jadi, mengurangi kebutuhan
ruang, dan peningkatan fleksibilitas. Sementara itu strategi MTO
seringkali menghadapi masalah dalam penyeimbangan kapasitas

dengan permintaan. MTO hanya dapat memenuhi sebagian dari


sejumlah order yang berdatangan dengan waktu penyelesaian
yang berdekatan sedangkan yang lainnya tidak dapat diterima
karena keterbatasan sistem produksi (Safani, 2008). Hal ini
disebabkan karena pada strategi MTO, perusahaan menangani
sendiri proses produksi dari pengolahan bahan baku hingga
produk jadi sedangkan pada strategi BTO seperti yang terlihat
pada gambar 1.1, proses manufaktur berfokus pada perakitan
komponen yang telah siap dirakit, sementara pembuatan
komponen diserahkan kepada pemasok. Oleh karena itu,
pemilihan pemasok menjadi prioritas utama bagi perusahaan yang
menerapkan strategi BTO. Setelah pemasok komponen yang tepat
dipilih, perakitan produk pun dimulai.

Gambar 1.1. Decoupling point

Perencanaan rantai pasok BTO meliputi pemilihan


pemasok, perencanaan perakitan, dan distribusi logistik yang
dilakukan untuk memenuhi beberapa kriteria. Dalam penelitian
Safani (2008), model permasalahan rantai pasok yang dibuat
bertujuan untuk memenuhi kriteria waktu dan biaya minimal.
Namun, faktor mutu / kualitas belum diperhitungkan dalam

pemilihan pemasok padahal dalam model permasalahan BTO,


kualitas komponen dari pemasok menjadi faktor yang sangat
penting karena proses produksi lebih banyak dilakukan oleh
pemasok yaitu mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi
komponen yang siap dirakit. Oleh karena itu, selain waktu dan
biaya minimal, kriteria kualitas juga diperhitungkan pada model
permasalahan dalam penelitian ini dimana antara objektif satu
dengan yang lain saling mempengaruhi. Misalnya saja perusahaan
ingin komponen yang dipesan dari pemasok memiliki kualitas
terbaik namun konsekuensinya harga yang ditawarkan tergolong
cukup tinggi sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya
lebih untuk pemesanan komponen. Permasalahan tersebut
merupakan kombinasi permasalahan multiple-choice knapsack
dan masalah alokasi lokasi dengan batasan kapasitas yang dapat
dikategorikan sebagai permasalahan NP-hard yang cukup rumit
dan membutuhkan waktu komputasi yang lama jika diselesaikan
dengan menggunakan metode optimasi biasa.
Fujita et al., (1998) dan Zitzler, (1999) mengusulkan
Genetic Algorithm (GA) sebagai pendekatan untuk memecahkan
masalah optimasi multi-objektif karena randomisasi dan
pencarian paralel skala besar. Baru-baru ini, beberapa peneliti
telah memperkenalkan konsep Pareto pada GA untuk
meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah. GA tradisional
hanya dapat memperoleh solusi optimal, tetapi Pareto Algorithm
Genetic (PaGA) dapat memperoleh set solusi Pareto optimal
dengan menambahkan beberapa mekanisme berdasarkan GA
tradisional. Selain itu, set solusi Pareto optimal juga dapat
disediakan bagi referensi dan evaluasi bagi para pembuat
keputusan (Che & Chiang, 2010). Dalam penelitian Zhu et al.,
(2000), kesimpulan menggambarkan bahwa PaGA dapat
melakukan pencarian di set solusi pareto optimal, dan dengan
partisipasi pembuat keputusan, solusi optimal dapat
diidentifikasi.Penelitian lebih lanjut dilakukan Che & Chiang
(2010) dengan melakukan modified Pareto Genetic Algorithm
(mPaGA). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mPaGA

mampu meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah. Oleh


karena itu dalam tugas akhir ini akan diimplementasikan metode
mPaGA terhadap permasalahan optimasi biaya, waktu, dan mutu
komponen dari pemasok pada perakitan produk dalam rantai
pasok BTO untuk membantu memberikan dukungan kepada para
pembuat keputusan dalam melakukan perencanaan rantai pasok
BTO.

1.2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka tujuan dari tugas akhir ini adalah:
1. Melakukan implementasi modified Pareto Genetic Algorithm
(mPaGA) untuk menyelesaikan permasalahan optimasi biaya,
waktu, dan mutu komponen dari pemasok pada perakitan
produk dalam rantai pasok Build-To-Order.
2. Mengetahui kinerja dari modified Pareto Genetic Algorithm
(mPaGA) dibandingkan dengan metode traditional Pareto
Genetic Algorithm (tPaGA) dalam menyelesaikan
permasalahan multi-objektif pada perakitan produk dalam
rantai pasok Build-To-Order melalui rasio ketepatan jumlah
solusi Pareto optimal dan nilai coefficient of variation (CV)
dari distribusi solusi yang dihasilkan.

1.3. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pengerjaan tugas akhir
antara lain dapat membantu memberikan dukungan kepada pihak
manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan
perencanaan rantai pasok Build-To-Order terkait dengan
permasalahan optimasi biaya dan waktu serta mutu komponen
perakitan produk pada perusahaan dengan karakteristik multisupplier dan multi-produk dengan proses perakitan produk yang
melalui tahapan-tahapan perakitan pada pabrik perakitan.

1.4. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam tugas akhir ini antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Apakah metode modified pareto GA bisa menyelesaikan
permasalahan optimasi biaya, waktu, dan mutu komponen dari
pemasok pada perakitan produk dalam rantai pasok Build-ToOrder.
2. Bagaimana model permasalahan optimasi biaya, waktu, dan
mutu komponen dari pemasok pada perakitan produk dalam
rantai pasok Build-To-Order dapat diselesaikan dengan
metode modified pareto GA.
3. Bagaimana implementasi modified pareto GA ke dalam
program sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan optimasi muti-objektif tersebut.
4. Bagaimana kinerja modified pareto GA dibandingkan dengan
metode traditional pareto GA dalam menyelesaikan
permasalahan optimasi biaya, waktu, dan mutu komponen dari
pemasok pada perakitan produk dalam rantai pasok Build-ToOrder dapat diselesaikan dengan metode modified pareto GA.

1.5. Batasan Masalah


Batasan permasalahan dalam tugas akhir ini antara lain
adalah :
1. Karakteristik rantai pasok BTO adalah multi-supplier dan
multi-produk dengan proses perakitan produk yang melalui
tahapan-tahapan perakitan pada pabrik perakitan.
2. Tingkatan dalam rantai pasok BTO meliputi supplier ke
assembly schemes, dari assembly stage ke assembly stage
pada pabrik perakitan, dan dari final assembly stage di pabrik
perakitan ke pelanggan.

3. Jumlah produk jadi yang dihasilkan adalah sama dengan


jumlah pesanan dari pelanggan dan jumlah pesanan tidak
boleh melebihi kapasitas produksi.
4. Pengukuran kinerja yang digunakan adalah rasio ketepatan
jumlah solusi Pareto optimal dan nilai coefficient of variation
(CV) dari distribusi solusi yang dihasilkan.
5. Data yang digunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini
adalah data yang terdapat pada paper Che & Chiang (2010).

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini terbagi
menjadi tujuh bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, tujuan tugas
akhir, manfat, permasalahan yang diangkat, batasan
permasalahan, serta sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Konsep dan dasar-dasar teori dari studi pustaka dijelaskan
dalam bab ini, termasuk di dalamnya rantai pasok build-to-order
dan tentang modified pareto GA.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang metodologi yang
dilakukan dalam penelitian mengenai permasalahan optimasi
biaya, waktu, dan mutu komponen pada perakitan produk.

BAB IV IMPLEMENTASI MODIFIED PARETO GENETIC


ALGORITHM UNTUK MENGOPTIMASI BIAYA, WAKTU,
DAN MUTU KOMPONEN PADA PERAKITAN PRODUK
DALAM RANTAI PASOK BUILD-TO-ORDER.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana
menerapkan Modified Pareto Genetic Algorithm untuk
menyelesaikan permasalahan optimasi biaya, waktu, dan kualitas
komponen pada perakitan produk dalam rantai pasok build-toorder.
BAB V PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
PERANGKAT LUNAK
Hasil penerapan Modified Pareto Genetic Algorithm pada
penyelesaian permasalahan kemudian diimplementasikan
kedalam bentuk program aplikasi. Bab ini akan menjelaskan
bagaimana langkah-langkah melakukan implementasi tersebut.
BAB VI UJI COBA DAN ANALISIS
Dalam bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah
melakukan uji acoba dan menganalisa hasil dari uji coba yang
telah dilakukan.
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran
dari keseluruhan hasil penelitian tugas akhir.

Halaman ini sengaja dikosongkan.

Anda mungkin juga menyukai