Pedoman Pembangunan Tahan Gempa PDF
Pedoman Pembangunan Tahan Gempa PDF
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
SEBAIKNYA
1
10
2
10
KURANG BAIK
SEBAIKNYA
3
10
KURANG BAIK
SEBAIKNYA
4
10
SEBAIKNYA
5
10
PONDASI
1. Alangkah baiknya bila tanah dasar pondasi merupakan tanah yang kering,
padat dan merata kekerasannya. Dasar pondasi sebaiknya terletak lebih
dalam dari 45 cm dibawah permukaan tanah asli.
6
10
7
10
a. Pondasi Umpak
8
10
9
10
c.
10
10
1
13
2
13
3
13
4
13
5
13
PERHATIAN:
Pemakaian bahan bambu untuk bangunan ini sebaiknya diawetkan dengan
cara diberi bahan pengawet (garam wolman) atau direndam dalam air dan
sebaiknya dipakai bambu yang sudah tua dan kering.
6
13
7
13
8
13
c.
9
13
10
13
11
13
12
13
CATATAN:
1. Semua kayu dan bambu yang akan digunakan sebaiknya
diawetkan terlebih dahulu, untuk menghindari kerusakan oleh
rayap (anai-anai).
2. Jumlah paku yang dipakai untuk mengikat disesuaikan dengan
perhitungan kekuatan, dengan minimum jumlah paku adalah 4
buah.
3. Untuk pengikatan pada bangunan rangka bambu dapat dipakai
tali bambu atau tali ijuk.
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
13
13
1
16
2
16
3
16
CATATAN:
1. Bambu yang akan digunakan sebaiknya diawetkan terlebih
dahulu, untuk menghindari kerusakan oleh rayap (anai-anai).
2. Semua bahan kayu yang akan dipergunakan untuk rangka,
kusen-kusen pintu/jendela, daun pintu/jendela dan kuda-kuda
harus kering dan diawetkan.
4
16
5
16
6
16
b. Balok sill (sloof pondasi) perlu diikat dengan baik kepada pondasi
batu kali yang menerus, baut jangkar dengan diameter 12 mm
dipasang pada setiap jarak kira-kira 1,50 m.
7
16
8
16
c.
Dinding
1) Hubungan antara batang-batang rangka dinding perlu diikat kuat,
umpamanya seperti yang terlihat pada gambar-gambar berikut
ini:
9
16
10
16
11
16
d. Atap
1) Atap diusahakan seringan mungkin. Untuk konstruksi pemikul
atap dapat digunakan antara lain kuda-kuda papan kayu.
12
16
13
16
14
16
15
16
16
16
1
9
2
9
3
9
3. Antara ujung atas kolom dengan balok pengikat diadakan hubungan yang
teguh/kokoh.
4
9
5
9
4. Antara ujung atas kolom pengaku dinding dengan balok pengikat juga
diadakan ikatan yang baik.
6
9
5. Konstruksi pemikul atap yang terdiri dari profil-profil yang sejenis dengan
kolom, diikat kuat kepada kolom dan hubungannya diperkaku dengan
memasang batang-batang pengaku.
7
9
8
9
CATATAN:
1. Hubungan antara batang-batang rangka baja satu dengan lainnya dapat
juga dilaksanakan dengan las.
2. Disamping profil C dan Kanal, profil-profil lain juga dapat dipakai.
9
9
2) Besar lubang pintu dan jendela dibatasi. Jumlah lebar lubanglubang dalam satu bidang dinding tidak melebihi panjang
dinding itu. Letak lubang pintu/jendela tidak terlalu dekat dengan
sudut-sudut dinding, misalnya minimum 2 kali tebal dinding.
Jarak antara 2 lubang sebaiknya juga tidak kurang dari 2 kali
tebal dinding. Ukuran bidang dinding juga dibatasi, misalnya
tinggi maksimum 12 kali tebal dinding, dan panjangnya diantara
dinding-dinding penyekat tidak melebihi 15 kali tebalnya.
1
19
2
19
3
19
4
19
5
19
6
19
6) Pada sudut-sudut pertemuan dinding, hubungan antara balokbalok pengikat keliling (ring balok) perlu dibuat kokoh.
7) Hubungan antara bidang-bidang dinding pada pertemuanpertemuan dan sudut-sudut dinding perlu diperkuat dengan
jangkar-jangkar. Jangkar dapat berupa seng tebal dengan
lubang-lubang bekas paku atau berupa kawat anyaman.
7
19
8
19
9
19
10
19
11
19
12
19
13
19
14
19
15
19
2. Atap
a. Rangka atap/kuda-kuda perlu dijangkarkan pada dinding dengan besi
berdiameter minimum 12 mm.
16
19
17
19
18
19
CATATAN:
1. Dianjurkan memakai sistim rangka pemikul dengan dinding pengisi.
2. Bagian-bagian yang terdiri dari kayu sebaiknya diawetkan dahulu untuk
menghindari kerusakan oleh rayap (anai-anai)
3. Panjang paku yang dipakai untuk pengikat minimum 2,5 kali tebal kayu
terkecil.
4. Kalau tidak tersedia semen PC., semen merah juga dapat dipakai untuk
bahan campuran spesi, umpamanya dengan perbandingan campuran
sebagai berikut:
a. Untuk dinding pemikul:
1 Semen Merah: 1 Kapur : 1 Pasir
atau
1 Kapur: 3 tras
b. Untuk dinding pengisi:
1 Semen Merah : 3 Kapur : 5 Pasir
atau
1 Kapur: 5 tras
19
19
1
10
2. Dinding
a. Tebal dinding minimal 15 cm. Tinggi dinding tidak melebihi 20 kali
tebal dinding dan panjangnya diantara dinding dinding penyekat
tidak boleh melebihi 50 kali tebalnya. Jarak antara 2 buah lubang
(pintu/jendela) pada satu bidang dinding, minimal 55 cm atau tidak
kurang dari 30 % dari rata-rata tinggi lubang-lubang tersebut.
2
10
3
10
c.
4
10
5
10
f.
6
10
7
10
h. Pada tepi atas dinding setiap tingkat perlu dipasang ring balk. Ujungujung tulangan vertikal perlu dijangkarkan kedalam ring balk dengan
baik.
Tulangan plat lantai tingkat juga perlu dijangkarkan kedalam ring
balk.
8
10
i.
9
10
3. Atap
Rangka atap perlu diikat secara kokoh dengan dinding.
4. Pelaksanaan
a. Untuk adukan spesi (untuk hubungan horizontal dan vertikal antara
blok-blok beton) dapat dipakai campuran:
1 Semen PC : (3-4) Pasir
10
10
1
16
2
16
3
16
4
16
5
16
6
16
7
16
8
16
9
16
10
16
11
16
12
16
13
16
14
16
15
16
2. Pelaksanaan
a. Pencampuran komponen-komponen beton harus dilakukan dengan
baik dan pengadukan harus merata
16
16