Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULAN

1.1. Latar Belakang


Pada awal munculnya teori bimbingan dan konseling yang berawal dari
pelaksanaan vocational guidance (bimbingan jabatan), banyak tokoh yang berusaha untuk
menganalisis vocational guidance dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Beberapa
tokoh itu antara lain Bordin, Happock, Donald E. Super, dan Anne Roe ( 1943, 1957, 1957
dan 1957), telah memaparkan teori tentang pemilihan karir atau jabatan. Namun, dari
beberapa tokoh yang disebut diatas ditemukan pada beberapa teori pilihan pekerjaan yang
tampaknya memiliki kekurangan-kekurangan.
Dari beberapa tokoh yang mengembangkan teori pilihan jabatan diatas, muncul John L.
Holland dengan teori yang mengajukan teori dengan pendekatan yang lebih komprehensif
dengan memadukan ilmu-ilmu yang ada.Menurut John Holland (1992), individu yang tertarik
pada karir karena adanya kepribadian tertentu dan berbagai variabel yang merupakan latar
belakang mereka.
Pilihan karir merupakan ekspresi, atau perpanjangan kepribadian ke dalam dunia kerja, di
ikuti oleh identifikasi berikutnya dengan stereotip pekerjaan tertentu. Sebuah perbandingan
diri dengan persepsi pendudukan dan penerimaan atau penolakan selanjutnya adalah penentu
utama dalam pilihan karir. Kesesuaian pandangan seseorang tentang diri dengan preferensi
kerja menetapkan apa Holland sebut sebagai gaya pribadi modal
Pusat untuk Teori Holland adalah konsep bahwa seseorang memilih karir untuk memuaskan
modal orientasi pribadi yang disukai seseorang. Jika individu telah mengembangkan orientasi
dominan yang kuat, kemungkinan kepuasan dalam lingkungan kerja akan sesuai.
1.2.Rumusan Masalah
a.

Siapakah John L. Holland?

b.

Apakah prinsip-prinsip dasar kepribadian menurut John L. Holland?

c.

Apakah tipe-tipe kepribadian menurut John L. Holland?

d.

Bagaimanakah model lingkungan menurut teori Holland?

1.3.Tujuan
a.

Untuk mengetahui riwayat hidup atau biodata John L. Holland

b.

Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar kepribadian dalam teori Holland

c.

Untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian menurut John L. Holland

d.

Untuk mengetahui model lingkungan menurut teori Holland

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Biografi John L. Holland

John LewisHolland (21 Oktober 1919 - 27 November 2008)adalah seorangProfesor Sosiologi


Emeritus diUniversitas JohnsHopkins danseorang psikolog Amerika. Dia meninggal pada
tanggal 27 November 2008, di Union Memorial Hospital.Holland paling
dikenal sebagai pencipta modelpengembangan karir, Tema Kerja Holland (HollandCodes).
Holland lahir pada tanggal 21 Oktober 1919 diOmaha, Nebraska, merupakan salah satu anak
dari empatbersaudara. Ayahnya berimigrasi dari Inggris ke ASketika ia berusia 20 dan
bekerja sebagai buruh, sedangkan ibunya adalah seorang guru sekolah
dasar.Holland akhirnya mempelajari psikologi di Perancis dan
matematika di Universitas Kota Omaha (sekarang University of Nebraska di Omaha) dan
lulus pada tahun 1942.
B.

Prinsip-prinsip Kepribadian Holland

Kepribadian seseorang menurut Holland merupakan hasil dari keturunan dan pengaruh
lingkungan (Osipow, 1983: 84). Winkel & Hastuti (2005: 634-635) menjelaskan bahwa
pandangan Holland mencakup tiga ide dasar, yaitu :
1.
Semua orang dapat digolongkan menurut patokan sampai berapa jauh mereka
mendekati salah satu di antara enam tipe kepribadian, yaitu : Tipe Realistik (The Realistik
Type), Tipe Peneliti/Pengusut (The Investigative Type), Tipe Seniman (The Artistic Type),
Tipe Sosial (The Social Type), Tipe Pengusaha (The Enterprising Type), dan Tipe
Konvensional (Conventional Type). Semakin mirip seseorang dengan salah satu di antara
enam tipe itu, makin tampaklah padanya ciri-ciri dan corak perilaku yang khas untuk tipe
bersangkutan. Setiap tipe kepribadian adalah suatu tipe teoritis atau tipe ideal, yang
merupakan hasil dari interaksi antara faktor-faktor internal dan eksternal. Berdasarkan
interaksi itu manusia muda belajar lebih menyukai kegiatan/aktivitas tertentu, yang kemudian
melahirkan suatu minat kuat yang pada gilirannya menumbuhkan kemampuan dan
keterampilan tertentu. Kombinasi dari minat dan kemampuan itu menciptakan suatu disposisi
yang bersifat sangat pribadi untuk menafsirkan, bersikap, berpikir, dan bertindak dengan
cara-cara tertentu. Profil total dari keseluruhan kemiripan dalam urutan pertama ke bawah,
menampakkan pola kepribadian seseorang (the individuals personality pattern ). Usaha untuk
menentukan profil total itu dapat digunakan berbagai metode seperti testing psikologis dan
analisis sejarah hidup sehubungan dengan aspirasi okupasi.
2.
Berbagai lingkungan yang di dalamnya orang hidup dan bekerja, dapat digolongkan
menurut patokan sampai berapa jauh suatu lingkungan tertentu mendekati salah satu model
lingkungan (a model environment),
3.
Perpaduan antara tipe kepribadian tertentu dan model lingkungan yang sesuai
menghasilkan keselarasan dan kecocokan okupasional (occupational homogenity), sehingga
seseorang dapat mengembangkan diri dalam lingkungan okupasi tertentu dan merasa puas.
Perpaduan dan pencocokan antara tiap tipe kepribadian dan suatu model lingkungan

memungkinkan meramalkan pilihan okupasi, keberhasilan, stabilitas seseorang dalam


okupasi yang dipangku. Orang yang memasuki lingkungan okupasi yang jauh dari tipe
kepribadian yang paling khas baginya akan mengalami konflik dan tidak akan merasa puas,
sehingga cenderung untuk meninggalkan lingkungan okupasi itu dan mencari lingkungan lain
yang lebih cocok baginya.
Manrihu (1992: 70) berpendapat bahwa ada empat asumsi yang merupakan jantung teori
Holland, yaitu :
1.
Kebanyakan orang dapat dikategorikan sebagai salah satu dari enam tipe: Realistik,
Investigatif, Artistik, Sosial, Giat (suka berusaha), dan Konvensional.
2.
Ada enam jenis lingkungan : Realistik, Investigatif, Artistik, Sosial, Giat (suka
berusaha), dan Konvensional.
3.
Orang menyelidiki lingkungan-lingkungan yang akan membiarkan atau
memungkinkannya untuk melatih keterampilan-keterampilan dan kemampuankemampuannya, mengekspresikan sikap-sikap dan nilai-nilainya, dan menerima masalahmasalah serta peranan-peranan yang sesuai.
4.
Perilaku seseorang ditentukan oleh interaksi antara kepribadiannya dan ciri-ciri
lingkungannya.
Holland berpegang pada keyakinan, bahwa suatu minat yang menyangkut pekerjaan dan
okupasi adalah hasil perpaduan dari sejarah hidup seseorang dan keseluruhan kepribadiannya,
sehingga minat tertentu akhirnya menjadi suatu ciri kepribadian yang berupa ekspresi diri
dalam bidang pekerjaan, bidang studi akademik, hobi inti, berbagai kegiatan rekreatif dan
banyak kesukaan yang lain (Winkel & Hastuti, 2005: 636-637).
Holland (Manrihu, 1992: 77-78) juga menambah tiga asumsi tentang orang-orang dan
lingkungan-lingkungan, asumsi-asumsi ini adalah:
1.

Konsistensi

Pada diri seseorang atau lingkungan, beberapa pasangan tipe lebih dekat hubungannya dari
pada yang lainnya. Misalnya, tipe-tipe realistik dan investigatif lebih banyak persamaannya
daripada tipe-tipe konvensional dan artistik. Konsistensi adalah tingkat hubungan antara tipetipe kepribadian atau antara model-model lingkungan. Taraf-taraf konsistensi atau
keterhubungan diasumsikan mempengaruhi preferensi vokasional. Misalnya, orang yang
paling menyerupai tipe realistik dan paling menyerupai berikutnya dengan tipe investigatif
(orang yang realistik-investigatif) seharusnya lebih dapat diramalkan daripada orang yang
realistik-sosial.
2.

Diferensiasi

Beberapa orang atau lingkungan lebih dibatasi secara jelas daripada yang lainnya. Misalnya,
seseorang mungkin sangat menyerupai suatu tipe dan menunjukkan sedikit kesamaan dengan
tipe- tipe lainnya, atau suatu lingkungan mungkin sebagian besar didominasi oleh suatu tipe
tunggal. Sebaliknya, orang yang menyerupai banyak tipe atau suatu lingkungan yang
bercirikan kira-kira sama dengan keenam tipe tersebut tidak terdiferensiasi atau kurang
terdefinisikan. Taraf di mana seseorang atau suatu lingkungan terdefinisikan dengan baik
adalah taraf diferensiasinya.

3.

Kongruensi

Berbagai tipe memerlukan berbagai lingkungan. Misalnya, tipe-tipe realistik tumbuh dengan
subur dalam lingkungan-lingkungan realistik karena lingkungan seperti itu memberikan
kesempatan-kesempatan dan menghargai kebutuhan-kebutuhan tipe realistik.
Ketidakharmonisan (incongruence) terjadi bila suatu tipe hidup dalam suatu lingkungan yang
menyediakan kesempatan-kesempatan dan penghargaan-penghargaan yang asing bagi
preferensi-preferensi ah8tau kemampuan-kemampuan orang itu misalnya, tipe realistik dalam
suatu lingkungan sosial.

C.

Tipe-tipe kepribadian menurut John L. Holland

Pada teori yang dikembangkan oleh John L. Holland menjelaskan bahwa suatu pemilihan
pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara factor hereditas (keturunan)
dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, dan orang dewasa yang dianggap
memiliki peranan yang penting. Selain itu John L. Holland juga merumuskan tipe-tipe
(golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian
yang disusun atas dasar minat.
Dan setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang
disebut model orientasi (the model orientation). Model orientasi ini merupakan suatu rumpun
perilaku- perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang memiliki urutan orientasi yang
berbeda-beda, dan hal inilah yang menyebabkan mengapa setiap orang itu mempunyai corak
hidup yang berbeda-beda.
Holland dalam Teori Tipologi Karir mengenai Perilaku Vokasional berpendapat bahwa
penting membangun keterkaitan atau kecocokan antara tipe kepribadian individu dan
pemilihan karir tertentu. Intinya pemilihan dan penyesuaian karir merupakan gambaran dari
kepribadian seseorang. Beberapa hal yang mempengaruhi Teori Holland antara lain usia,
gender, kelas sosial, inteligensi dan pendidikan.
Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh John L. Holland adalah:
1.

Realistis

Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi
kepada penerapan. Ciri-cirinya yaitu; mengutamakan kejantanan, kekuatan otot, ketrampilan
fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang kuat, kurang memiliki kecakapan
verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki ketrampilan social, serta kurang peka dalam
hubungan dengan orang lain.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah operator mesin/radio, supir truk,
petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Dalam proses konseling, konseli tipe ini lebih menyukai saran dan sugesti yang spesifik
untuk menangani masalah karir dan solusi masalah praktek.
2.

Investigatif

Tipe kepribadian Investigatif ini ditandai dengan adanya suatu tugas-tugas yang memerlukan
kemampuan bersifat abstrak dan kreatif, didalam lingkungan ini individu lebih menyukai
metode yang menggunakan berfikir secara logis untuk menangani permasalahanpermasalahan yang dihadapinya. Individu yang memiliki tipe kepribadian ini akan lebih
tertarik pada permasalahan yang belum bisa terselesaikan dan akan mencari solusinya secara
rasional.
3.

Sosial

Lingkungan sosial adalah tempat dimana seseorang berhubungan dengan orang lain, dimana
hal itu diperlukan kemampuan untuk menginterpretasikan dan mengubah perilaku untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat
membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan berbicara,
bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat religius, membutuhkan
perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan antar pribadi, kegiatan-kegiatan rapi dan
teratur, menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara intelektual, dan lebih berorientasi
pada perasaan.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah guru, pekerja sosial, konselor,
misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis. Di dalam proses
konseling, orang tipe ini mengekspresikan dirinya dengan menolong sesama atau kegiatan
sosial yang lain.
4.

Konvensional

Tipe model ini pada umumnya memiliki kecenderungan terhadap kegiatan verbal, ia
menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur, menghindari situasi
yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri dengan kekuasaaan, memberi nilai
yang tinggi terhadap status dan kenyataan materi, dan mencapai tujuan dengan
mengadaptasikan dirinya ketergantungan pada atasan.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah kasir, statistika, pemegang buku,
pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
5.

Usaha/ tipe Enterpresing

Tipe model ini memiliki cirri khas diantaranya menggunakan ketrampilan-ketrampilan


berbicara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau
mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling kuat, jantan, mudah untuk
mengadakan adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugas-tugas sosial yang kabur,
perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan kepemimpinan, serta agresif dalam kegiatan
lisan.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah pedagang, politikus, manajer
pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang sejenis.
6.

Artistik

Tipe model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara tidak
langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.

Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah ahli musik, ahli kartun, ahli drama,
pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.
Holland mengusulkan bahwa tipe kepribadian dapat diatur dalam sistem kode modal
orientasinya seperti R (pendudukan realistis), I (investigasi), A (artistik), S (sosial), E
(enterpresing), dan C (konvensional). Dengan cara ini, jenis kepribadian dapat diatur sesuai
dengan kombinasi dominan.
Holland juga berefleksi tentang jaringan hubungan antara tipe-tipe kepribadian dan antara
model-model lingkungan, yang dituangkan dalam bagan yang disebut Hexagonal Model.
Model ini menggambarkan aneka jarak psikologis antara tipe-tipe kepribadian dan modelmodel lingkungan. Makin pendek jarak (menurut garis-garis dalam model) antara dua tipe
kepribadian, makin dekat kedua tipe itu dalam makna psikologisnya, sedangkan makin
panjang jarak (menurut garis-garis dalam model), makin jauh kedua tipe itu dalam makna
psikologisnya. Adapun bagan hexagonal model itu adalah
Realistik Investigate Artistic Conventional Enterprising Social

D.

Model Lingkungan menurut Holland

Untuk melengkapi tipe-tipe model kepribadian, Holland menyampaikan enam model


lingkungan yang menandai lingkungan fisik dan sosial yang sama dengan budaya Amerika.
Model Lingkungan selalu sesuai dengan tipe kepribadian, karena itu setiap tipe kepribadian
berada dalam lingkungan yang berkaitan. Kita dapat menilai orang yang nyata dengan cara
membandingkannya dengan tipe kepribadian, demikian pula kita dapat menilai lingkungan
yang nyata dengan cara membandingkannya dengan model lingkungan, yaitu penjabaran
lingkungan yang bersifat hipotesis. Model lingkungan dan tipe kepribadian bersumber dari
konsepsi yang sama. Enam tipe kepribadian Holland, mencerminkan preferensi vokasional,
sebaliknya model lingkungan dapat dinyatakan sebagai suatu situasi/suasana yang diciptakan
oleh individu/manusia yang menguasai suatu lingkungan tertentu.
Tipe kepribadian dan model lingkungan memiliki satu perangkat konstruksi yang sama, maka
hal ini yang memungkinkan pengelompokan orang dan lingkungan dalam istilah yang sama,
dan yang memungkinkan untuk membandingkan hasil pemasangan orang dan lingkungan.
Enam model lingkungan Holland adalah:
1.

Lingkungan Realistik (Realistik Environment)

Lingkungan kerja tipe realistik menuntut kegunaan fisik pada individu. Tipe Realistik yang
preferensinya pada aktivitas-aktivitas yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau
sistematik terhadap obyek-obyek, alat-alat, mesin-mesin, dan binatang-binatang. Tidak
menyukai aktivitas-aktivitas pemberian bantuan atau pendidikan. Preferensi-preferensi
membawa kepada pengembangan kompetensi-kompetensi dalam bekerja dengan bendabenda, binatang-binatang, alat-alat dan perlengkapan teknik, dan mengabaikan kompetensikompetensi sosial dan pendidikan.
2.

Lingkungan Investigasi (Investigatif Environment)

Orang model orientasi intelektual dalam lingkungan nyatanya mencari solusi dari persoalan
yang berkenaan dengan keterampilan dan minat keilmuan. Dalam beberapa situasi orang
dengan tipe ini menggunakan pemikiran kompleks dan abstrak untuk memecahkan masalah
secara kreatif, Dalam beberapa lingkungan ini ketelitian dan berpikir kritis sangatlah bernilai.
Orang dengan tipe investigasi sering menggunakan logika dan pemikiran metodikal yang
sangat teliti untuk mencari solusi masalah dalam pekerjaannya. Pekerjaan tersebut
mensyaratkan orang untuk menggunakan kemampuan intelektualnya secara bebas untuk
memecahkan masalah-masalah. Pekerjaan tersebut tidak mensyaratkan atau mengharuskan
kemampuan hubungan manusia untuk memecahkan masalah, tidak perlu juga menggunakan
mesin.
3.

Lingkungan Artistik (Artistic Environment)

Lingkungan artistik adalah lingkungan bebas dan terbuka yang mendukung kreativitas dan
ekspresi personal. Lingkungan ini menawarkan kebebasan yang cukup banyak dalam
pengembangan produk dan jawaban. Beberapa seting membolehkan individu untuk
berdekatan seperti apa yang mereka suka. Lingkungan pekerjaan ini mendukung personal dan
ekspresi emosi dibandingkan ekspresi logika.
4.

Lingkungan Sosial (Social Environment)

Lingkungan tipe sosial mendukung orang yang fleksibel dan memahami satu sama lain,
dimana orang dapat bekerja dengan orang lain dengan cara membantu memecahkan masalah
pribadi, masalah karir, mengajar orang lain mempengaruhi spiritualitas orang lain dan
bertanggung jawab secara sosial. Lingkungan tipe sosial menitikberatkan nilai-nilai manusia
seperti idealistis, baik, bersahabat dan baik hati. Hal ini secara ideal lebih banyak muncul
dalam pendidikan, layanan sosial, dan profesi kesehatan mental.
5.

Lingkungan Enterprising (Enterprising Environment)

Lingkungan orang dengan tipe enterprising adalah dimana orang mengatur dan membujuk
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi atau personal. Lingkungan ini merupakan situasi
dimana isu finansial dan isu ekonomi memiliki peran utama yang sangat penting dan resiko
mungkin di ambil untuk menerima reward. Dalam beberapa lingkungan orang diharuskan
untuk memiliki kepercayaan diri sosiabilitas dan asertif. Semua lingkungan ini menyediakan
peluang dalam kekuatan status dan kekayaan.
6.

Lingkungan Konvensional (Conventional Environment)

Pengorganisasian dan perencanaan merupakan gambaran yang terbaik untuk lingkungan


konvensional. Lingkungan konvensional kebanyakan merupakan lingkungan perkantoran,
dimana individu diharuskan menjaga catatan, kertas-kertas file, material copy dan
mengorganisasikan laporan. Dalam hal material tulisan lingkungan konvensional terdapat di
dalamnya material matematika seperti menjaga buku dan menghitung catatan, mengolah data,
menghitung dan mesin fotocopy merupakan tipe alat yang digunakan lingkungan
konvensional. Keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dengan baik dalam lingkungan
konvensional adalah kemampuan klarikal, kemampuan untuk mengorganisasi, dapat
dipercaya dan mampu untuk mengikuti arahan.
Menurut John L. Holland (1973), individu tertarik pada suatu karier tertentu karena
kepribadiannya dan berbagai variabel yang melatarbelakanginya. Pada dasarnya, pilihan

karier merupakan ekspresi atau perluasan kepribadian ke dalam dunia kerja yang diikuti
dengan pengidentifikasian terhadap stereotip okupasional tertentu. Perbandingan antara self
dengan persepsi tentang suatu okupasi dan penerimaan atau penolakannya merupakan faktor
penentu utama dalam pilihan karier. Harmoni antara pandangan seseorang terhadap dirinya
dengan okupasi yang disukainya membentuk modal personal style.
kesenangan pribadi (modal personal orientation) merupakan proses perkembangan yang
terbentuk melalui hereditas dan pengalaman hidup individu dalam bereaksi terhadap tuntutan
lingkungannya. Sentral bagi teori Holland adalah konsep bahwa individu memilih sebuah
karier untuk memuaskan orientasi kesenangan pribadinya. Jika individu telah
mengembangkan suatu orientasi yang dominan, maka akan lebih besar kemungkinan baginya
mendapatkan kepuasan dalam lingkungan okupasi yang sesuai. Akan tetapi, jika dia belum
dapat menentukan pilihan, maka kemungkinan mendapat kepuasan itu akan hilang. Orientasi
kesenangan pribadi yang didukung oleh lingkungan kerja yang sesuai akan menentukan
pilihan gaya hidup individu.
Berdasarkan konsep tersebut, Holland mengemukakan enam jenis lingkungan okupasional
yang disenangi (modal occupational environments) dan enam orientasi kesenangan pribadi
yang cocok dengan enam lingkungan tersebut, yang dirangkum dalam tabel berikut.
Tabel: Gaya Kesenangan Pribadi dan Lingkungan Okupasional dari Holland
Gaya Pribadi
Agresif, lebih menyukai
tugas-tugas pekerjaan
konkret daripada abstrak,
pada dasarnya kurang
dapat bergaul, interaksi
interpersonal buruk

Tema
Realistic

Intelektual, abstrak,
analitik, mandiri, kadangkadang radikal dan terlalu
berorientasi pada tugas

Investigative

Imaginatif, menghargai
estetika, lebih menyukai
ekspresi diri melalui seni,
agak mandiri dan extrovert

Artistic

Lebih menyukai interaksi

Social

Lingkungan Okupasional
- Pekerja terampil
seperti tukang pipa,
tukang listrik, dan
operator mesin.
- Keterampilan teknisi
seperti juru mesin
pesawat terbang, juru
foto, juru draft dan
pekerjaan servis tertentu.
- Ilmiah seperti ahli
kimia, ahli fisika, dan ahli
matematik.
- Teknisi seperti teknisi
lab, programmer
komputer, dan pekerja
elektronik.
- Artistik seperti
pematung, pelukis, dan
desainer.
- Musikal seperti guru
musik, pemimpin
orkestra, dan musisi.
Sastrais seperti editor,
penulis, dan kritikus.
- Edukasional seperti

sosial, senang bergaul,


memperhatikan masalahmasalah sosial, religius,
berorientasi layanan
masyarakat, dan tertarik
pada kegiatan pendidikan
Extrovert, agresif,
petualang, lebih menyukai
peran-peran pemimpin,
dominant, persuasif, dan
memanfaatkan
keterampilan verbal yang
baik

Enterprising

Praktis, terkendali, bisa


Conventional
bergaul, agak konservatif,
lebih menyukai tugas-tugas
terstruktur dan menyukai
aturan-aturan dengan
sanksi masyarakat

guru, administrator
pendidikan, dan profesor.
- Kesejahteraan sosial
seperti pekerja sosial,
sosiolog, konselor
rehabilitasi, dan perawat
profesional.
- Managerial seperti
menejer personalia,
produksi, dan menejer
pemasaran.
- Berbagai posisi
pemasaran seperti
salesperson asuransi, real
estate, dan mobil.
- Pekerja kantor dan
administrasi seperti
penjaga waktu, petugas
file, teller, akuntan,
operator, sekretaris,
petugas pembukuan,
resepsionis, dan menejer
kredit.

Sistem holland merupakan sistem yang cocok digunakan oleh konseli karena dapat
membantu menyatukan informasi karir ke dalam proses konseling.Untuk seorang
konselor, teori Holland merupakan cara atau bantuan untuk memberikan informasi dalam
kegiatan kelompok yang tidak hanya dapat digunakan untuk mengklasifikasi kegiatan
okupasional, tetapi juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi pengalaman konseli dengan
lingkungannya.

BAB III
PENUTUP
SIMPULAN

Holland lahir pada tanggal 21 Oktober 1919 di Omaha,Nebraska. Prinsip-prinsip Kepribadian


Holland mencakup tiga ide dasar, yaitu Semua orang dapat digolongkan menurut patokan
sampai berapa jauh mereka mendekati salah satu di antara enam tipe kepribadian, berbagai
lingkungan yang di dalamnya orang hidup dan bekerja dapat digolongkan menurut patokan
sampai berapa jauh suatu lingkungan tertentu mendekati salah satu model lingkungan (a
model environment), perpaduan antara tipe kepribadian tertentu dan model lingkungan yang
sesuai.
Tipe-tipe kepribadian menurut John L. Holland, model orientasi yang dijabarkan oleh John L.
Holland adalah: Realistis, Investigatif, Sosial, Konvensional, Usaha/ tipe Enterpresing,
Artistik. Hubungan antara tipe-tipe kepribadian dan antara model-model lingkungan, yang
dituangkan dalam bagan yang disebut Hexagonal Model. Enam model lingkungan Holland
adalah: Lingkungan Realistik (Realistik Environment), Lingkungan Investigasi (Investigatif
Environment), Lingkungan Artistik (Artistic Environment), Lingkungan Sosial (Social
Environment), Lingkungan Enterprising (Enterprising Environment) dan Lingkungan
Konvensional (Conventional Environment).

DAFTAR PUSTAKA

En.wikipedia.org/wiki/john_l_holland. Diakses pada tanggal 09 maret 2013


Faizmh. 2008. Teori Pilihan Karier menurut John L. Holland
( _________ ). Diaskes pada tanggal 8 Maret 2013.
Ifdil. 2010. Teori Karier Holland ( _______ ). Diakses pada tanggal 10 Maret 2013.
Tri Bintang Pamungkas. 2011. Teori Holland ( ______ ). Diaskes pada tanggal 8 maret
2013.
Yuvi Septiani. 2011. Pengembangan Karier dan Tipologi Kepribadian
Holland ( ________ ).Diaskes pada tanggal 10 Maret 2013.
Winkel, W.S & M.M. Sri Hastuti . 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan .
Jakarta: PT. Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai