Anda di halaman 1dari 22

MORFOLOGI VIRUS

MAKALAH
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah mikrobiologi

Oleh
KELOMPOK 1
KELAS B
Vita Andriani A.
Dina Mei W.
Devi Novitasari
Rani Romadaniyati
Rahma Fitri
Anisa Laila Azizah
Agrestika Vova R. S.

(092110101014)
(092110101068)
(112110101036)
(122110101009)
(122110101010)
(122110101013)
(122110101016)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2013
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul Morvologi Virus.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan
akademik dalam rangka memenuhi tugas Mikrobiologi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember.
Penulisan makalah ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan yang
berarti dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan memberikan sumbangsih yang berharga bagi khasanah
ilmu pengetahuan. Atas perhatian dan dukungannya, penulis menyampaikan
terima kasih.

Jember, 15 Mei 2013

Penulis

[Morfologi Virus]

Page 2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
PRAKATA ...........................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Morfologi .....................................................................
2.2 Pengertian Virus .............................................................................
2.3 Sistem Taksonomi Virus Universal ...............................................
2.4 Morfologi Virus ..............................................................................
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
LAMPIRAN ........................................................................................................

[Morfologi Virus]

Page 3

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi
baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi selsel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia
tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik
khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
(misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau
tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit
mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun
tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang
ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika
tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang
sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut,

[Morfologi Virus]

Page 4

Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih
kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit
yang dapat meimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau. Seorang
ilmuwan Jerman bernama Adolf Mayer mendapatkan bahwa penyakit itu
menularkan pada tembakau lain. Mayer melakukan percobaan dengan
menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman yang sehat, ternyata
tanaman sehat menjadi tertular (Pratiwi, D.A.et al.2006).
Percobaan itu diulang oleh ilmuwan Rusia, Dmitri Ivanovski. Pada
saat itu lembaga Pasteur di Paris telah berhasil menemukan suatu filter (saringan)
yang dapat menyaring bakteri. Ivanovski meyaring tanaman getah tembakau yang
sakit dengan penyaring bakteri. Hasil penyaringan kemudian dioleskan pada
tanaman sehat. Tanaman sehat tersebut kemudian menjadi tertular. Ivanovski
menyimpulkan bahwa partikel yang menyerang tembakau tersebut adalah bakteri
patogen yang beukuran sangat kecil atau zat kimia yang

diproduksi bakteri

tersebut yang lolos dari penyaring bakteri (Pratiwi, D.A.et al. 2006).
Pada tahun 1897, Martinus Beijerinck, ahli mikrobiologi Belanda
menemukan fakta bahwa partikel mikrokopis penyerang tembakau dapat
bereproduksi pada tanaman tembakau, tetapi tidak dapat dibiakkan pada medium
pertumbuhan bakteri. Fakta lainnya menunjukkan bahwa partikel tersebut tidak
mati saat dimasukkan dalam alkohol, berbeda dengan bakteri yang mati saat
dimasukkan dalam alkohol. Beijerinck menyimpulkan bahwa partikel yang
menyerang tembakau tersebut sangat kecil dan hanya dapat hidup pada makhluk
hidup yang diserangnya. Akan tetapi, Beijerinck belum berhasil menemukan
struktur dan jenis partikel itu (Pratiwi, D.A.et al. 2006).
Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley, berhasil
mengkristalkan partikel yang menyerang tanaman tembakau tersebut. Partikel
mikroskopis tersebut kemudian dinamakan TMV (Tobacco Mosaic Virus)
atauvirus mosaic tembakau. Sejak itu, penelitian tentang virus terus berkembang.
Cabang biologi yang mempelajari tentang virus adalah virologi (Biggset al.2004;
Solomon et al. 2005)

[Morfologi Virus]

Page 5

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan virus?
2. Bagaimana struktur dan anatomi virus?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan virus
2. Mengetahui struktur dan anatomi virus

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Morfologi


Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, morfologi
berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Morfologi adalah ilmu bahasa

[Morfologi Virus]

Page 6

yang mempelajari mengenai pembentukan kata. Berikut beberapa ilmu yang


menggunakan nama morfologi:
a. Morfologi (linguistik), ilmu yang mempelajari tentang morfem-morfem
dalam bahasa.
b. Morfologi (biologi), ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme,
terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya.
Morfologi merupakan salah satu dari tataran ilmu linguistik yang
mempelajari dan menganalisis struktur, bentuk serta klasifikasi kata.
2.2 Pengertian Virus
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus
merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk
makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat
dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat
memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang. Para ahli biologi terus
mengungkap hakikat virus ini sehingga akhirnya partikel tersebut dikelompokkan
sebagai makhluk hidup dalam dunia tersendiri yaitu virus.Virus merupakan
organisme non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma,
organel sel, dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik yang
mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau
asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda,
yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang.
Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari
asam nukleat yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion
tidak melakukan aktivitas biosinteis dan reproduksi. Pada saat virion memasuki
sel inang, baru kemudian akan terjadi proses reproduksi. Virus ketika memasuki
sel inang akan mengambil alih aktivitas inang untuk menghasilkan komponenkomponen pembentuk virus.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.
Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-

[Morfologi Virus]

Page 7

perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau
bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris
sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Berdasarkan sifat hidupnya maka virus dimasukan sebagai parasit obligat, karena
keberlangsungan hidupnya sangat tergandung pada materi genetic inang.
2.3 Sistem Taksonomi Virus Universal
Struktur Taksonomi secara umum adalah sebagai berikut:
Order

(-virales)

Family

(-viridae)

Subfamily

(-virinae)

Genus

(-virus)

Species

(-virus)

Di dalam setiap famili, subdivisi disebut genera yang biasanya


berdasarkan pada perbedaan serologi dan fisikokimia. Kriteria yang digunakan
untuk mendefinisikan genera bervariasi dari famili ke famili. Nama genus
mempunyai akhiran virus. Pada 4 famili (Poxviridae, Herpesviridae,
Parvoviridae, Paramyxoviridae), kelompok besar yang disebut sub famili
didefinisikan dengan mempertimbangkan kompleksitas hubungan di antara
anggota virus. Jenis jenis virus digunakan untuk mengelompokkan famili virus
yang memiliki karakter yang umum. Hanya 1 jenis saat ini yang telah
didefinisikan, yaitu Famili Mononegavirales, meliputi famili Filoviridae,
Paramyxoviridae, dan Rhabdoviridae.
Sejak tahun 1995, The International Committee on Taxonomy of Viruses
telah mengumpulkan lebih dari 4000 virus binatang dan tumbuhan menjadi 71
famili, 11 subfamili, dan 164 genera, tetapi masih ada ratusan virus yang masih
belum ditemukan, 24 famili virus diantaranya dapat menginfeksi manusia dan
binatang. (filzahazny. 2008)
2.4 Morfologi Virus
2.4.1 Ciri Ciri Virus

[Morfologi Virus]

Page 8

1. Ukuran dan bentuk


Virus memiliki ukuran sangat renik yaitu antara 25-300 nm. Virus yang
berukuran paling kecil adalah virus polio. Panjang tubuhnya hanya 25 nm. Virus
yang paling besar adalah virus penyerang bakteri yang panjang tubuhnya 100 nm
dan virus TMV yang panjang tubuhnya 300 nm. Oleh karena ukuran tubuhnya
sangat renik, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Virus bermacam-macam bentuknya tergantung pada jenisnya. Ada yang berbentuk
bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak beraturan dan ada pula yang berbentuk
huruf T. Virus yang berbentuk bulat misalnya virus penyebab influenza dan virus
penyebab AIDS. Virus yang berbentuk batang misalnya virus TMV, virus yang
berbentuk oval misalnya virus rabies dan virus yang berbentuk T misalnya virus
yang menyerang bakteri (bakteriofage) (zurnidas, 2010).

2. Struktur Virus
Virus paling sederhana terdiri dari asam nukleat yang dibungkus kapsid
yang disebut nukleokapsid. Virus yang hanya terdiri dari nukleokapsid disebut
virus telanjang. Contoh virus yang hanya berupa nukleokapsid adalah TMV,
adenovirus dan virus kutil. Selain nukleokapsid ada virus yang memiliki bagian
luar seperti selubung, ekor, kepala dan lain-lain. Virus yang seperti ini disebut
virus kompleks.
Berikut akan kita bahas struktur virus kompleks:

Virus berselubung

Virus berselubung ditandai dengan nukleokapsid yang diselubungi oleh suatu


membran pembungkus, misalnya pada virus influenza,virus herpes dan HIV

[Morfologi Virus]

Page 9

Bakteriofage

Untuk mempermudah dan memahami struktur virus, kita pelajari struktur


bakteriofage. Struktur bakteriofage terdiri dari kepala,ekor dan serabut kaki.
Kepala terdiri dari asam nukleat yang diselubungi kapsid berbentuk polihedral.

[Morfologi Virus]

Page 10

Bagian ekor menancap kekepala. Kaki serabut merupakan perpanjangan ekor


yang berfungsi untuk menempel pada permukaan sel bakteri. (Zurnidas, 2010)
Virus memiliki keanekaragaman ukuran dan bentuk. Virus berukuran
sekitar 100 kali lebih kecil dibanding bakteri. Beberapa virus telah dipelajari
mempunyai suatu garis tengah antara 10 dan 300 nanometres. Beberapa
filoviruses mempunyai total panjang mencapai 1400 nm, walaupun garis tengah
mereka hanya sekitar 80 nm. Beberapa virus tidak dapat dilihat dengan suatu
mikroskop cahaya dan hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron.
Kapsid dibentuk dari subunit protein yang disebut capsomers. Virus dapat
mempunyai suatu lipid amplop yang diperoleh dari selaput sel tuan rumah.
Kapsid dibuat dari protein yang disandikan oleh genome. Bagaimanapun, kode
virus kompleks untuk protein virus yang dibawa oleh genom membantu dalam
konstruksi kapsid mereka. Protein dalam nukleus dikenal sebagai nukleoprotein,
dan yang digunakan dalam pembentukan kapsid disebut nukleocapsid.
Secara umum, ada empat bentuk partikel virus utama: (filzahazny. 2008)
1. Helical
Contoh struktur heliks pada virus mosaik tembakau: RNA virus bergulung
berbentuk garis sekerup / spiral selenoid yang disebabkan pengulangan subunit protein. Kapsid terdiri atas satu jenis capsomer berbadan tegap di sekitar
suatu poros pusat untuk membentuk suatu struktur seperti bentuk sekerup
yang mungkin punya suatu rongga pusat.
2. Icosahedral
Kebanyakan virus binatang adalah icosahedral atau near-spherical dengan
icosahedral simetri. Suatu bidang dua puluh reguler adalah jumlah maksimum
suatu kelopak tertutup dari sub-unit tersebut. Jumlah minimum capsomers
yang diperlukan adalah duabelas, masing-masing terdiri atas lima sub-unit
serupa. Banyak virus, seperti rotavirus, mempunyai lebih dari duabelas
capsomers dan nampak berbentuk bola tetapi mereka mempertahankan
simetri ini. Capsomers di apices dikelilingi oleh lima capsomers lain dan
disebut pentons. Capsomers pada atas muka yang bersegi tiga adalah

[Morfologi Virus]

Page 11

mengepung dengan enam capsomers yang lain dan yang disebut


hexons.Contohnya adalah adenovirus.
3. Enveloped
Beberapa jenis amplop virus, terdapat di dalam suatu selaput sel, yaitu selaput
eksternal yang melingkupi suatu sel tuan rumah yang terkena infeksi/tersebar,
atau selaput internal seperti selaput nuklir atau reticulum endoplasmic, begitu
mendapatkan lipid, maka virus akan membentuk bilayer yang dikenal dengan
sebutan amplop. Selaput ini adalah protein yang membawa kode genetic dari
genom tuan rumah ke genom virus.
4. Complex
Struktur khas dari suatu bacteriophage Virus ini memiliki suatu kapsid yang
tidak berbentuk seperti bentuk sekerup, walaupun semata-mata serupa dengan
icosahedral, dan memiliki struktur ekstra seperti jas berekor protein atau suatu
dinding sebelah luar yang kompleks. Beberapa bacteriophages mempunyai
suatu struktur kompleks terdiri dari suatu icosahedral di depan dan diikuti
suatu ekor seperti bentuk sekerup yang memiliki suatu pelat dasar bersudut
enam dengan serat ekor protein yang menonjol.
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat
kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya
lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring
bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom),
sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

[Morfologi Virus]

Page 12

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus
dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau
RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear
tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil
sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan
virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan
adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein
yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe
virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang
lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid
terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein
dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini
diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein
yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian
ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal
infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan
tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa
bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein
virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang
dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T,
yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4,
butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid

[Morfologi Virus]

Page 13

sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein
kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus
memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada
hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung
ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung
protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan
protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya.
Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat
pada kepala kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk
menempel pada suatu bakteri.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat
transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab
dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
2.4.2

Sifat Sifat Khusus Virus


Menurut Lwoff, Home dan Tournier (1966) adalah :
a. Bahan genetic virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis
asam nukleat tersebut.
b. Struktur virus secara relative sangat sederhana, yaitu dari pembungkus
yang mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
c. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup, yaitu dalam
nucleus, sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan
kegiatan metabolisme jika berada di luar sel hidup.
d. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner. Partikel virus
baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulai
dengan pemecahan suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein
pelindung dan komponen asam nukleat infektif.
e. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih
kekuasaan dan pengawasan system enzim hospesnya, sehingga selaras
dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus.

[Morfologi Virus]

Page 14

f. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk


keperluan metabolismenya.
g. Komponen komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru
digabung di dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
h. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung
luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan bahan lain yang
sebagian berasal dari sel hospes.
i. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat
yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenic yang disebut
kapsid dengan atau tanpa selubung di luar kapsid.

BAB 3. KESIMPULAN

[Morfologi Virus]

Page 15

Virus adalah parasit yang berukuran mikroskopik yang menginfeksi


selorganisme biologis. Jika dibandingkan dengan makhluk hidup, virus memiliki
ciri-ciri tersendiri. Salah satu ciri virus mirip dengan organisme obligat, yaitu
hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Akan tetapi, berbeda dengan
organism E parasit, virus hanya memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi dan
tidak melakukan aktivitas metabolisme di dalam tubuhnya. Ciri virus lainnya
adalah virus tidak bergerak, tidak membelah diri,tidak dapat diendapkan dengan
sentrifugasi biasa dan dapat dikristalkan. DNA (asam deoksiribonukleat) dan
RNA (asam ribonukleat) ditemukan pada virus. Akan tetapi, satu jenis virus hanya
terdiri dari DNA saja atau RNA saja. Sebagai contoh TMV hanya terdiri dari RNA
dan bakteriofag hanya terdiri dari DNA di dalam kapsidnya. Asam nukleat pada
virus diselubungi oleh kapsid yangdisebut nukleokapsid.Untuk berkembang biak,
virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi
sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan dan manusia. Ada dua macam cara virus
menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan secara lisogenik.
Dalam morfologi virus ada ciri-ciri virus dan sifat-sifat virus. Ciri-ciri
virus terdiri dari bentuk, ukuran, dan struktur. Virus memiliki ukuran sangat renik
yaitu antara 25-300 nm. Virus yang berukuran paling kecil adalah virus polio.
Panjang tubuhnya hanya 25 nm. Virus yang paling besar adalah virus penyerang
bakteri yang panjang tubuhnya 100 nm dan virus TMV yang panjang tubuhnya
300 nm. Ada yang berbentuk bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak beraturan
dan ada pula yang berbentuk huruf T. Struktur virus disini terdiri dari virus
berselubung yang ditandai dengan nukleokapsid yang diselubungi oleh suatu
membran pembungkus, misalnya pada virus influenza,virus herpes dan HIV. Dan
struktur bakteriofage terdiri dari kepala,ekor dan serabut kaki. Kepala terdiri dari
asam nukleat yang diselubungi kapsid berbentuk polihedral. Bagian ekor
menancap kekepala. Kaki serabut merupakan perpanjangan ekor yang berfungsi
untuk menempel pada permukaan sel bakteri. Secara umum, virus juga
mempunyai empat bentuk partikel virus utama yaitu helical, icosahidral,
enveloped dan complex.

[Morfologi Virus]

Page 16

Untuk sifat- sifat virus, virus Bahan genetic virus terdiri dari asam
ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat (DNA), struktur virus secara
relative sangat sederhana. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup,
yaitu dalam nucleus, sitoplasma, virus tidak membelah diri dengan cara
pembelahan biner. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil
alih kekuasaan dan pengawasan system enzim hospesnya, sehingga selaras dengan
proses sintesis asam nukleat dan protein virus. Virus yang menginfeksi sel
mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan metabolismenya. Komponen
virus dibentuk secara terpisah. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus
mendapat selubung luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan bahan lain
yang sebagian berasal dari sel hospes. Partikel virus lengkap disebut Virion dan
terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat
antigenic yang disebut kapsid dengan atau tanpa selubung di luar kapsid.

[Morfologi Virus]

Page 17

DAFTAR PUSTAKA

Solomon,

E.P.,

L.R.

Berg,

&

D.W.

Martin.

2005.

Biology.

7thed.

Southbank.Thomson & Brooks/Cole.


zurnidas.

2010.

Virus.

[serial

online]

https://www.google.co.id/url?

sa=f&rct=j&url=http://zurnidas.files.wordpress.com/2010/08/buku-kerjavirus.pdf&q=&esrc=s&ei=fjuSUe2eIcqArgeS_YDYAw&usg=AFQjCNFF
LnHK1CEa6WYURuN88u7zP6jw0g (13 mei 2013)
Filzahazny.

2008.

Klasifikasi

Virus.

[serial

http://filzahazny.wordpress.com/2008/10/31/klasifikasi-virus/

online]
(13

2013)
Pratiwi, D.A. dkk. 2006.Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

[Morfologi Virus]

Page 18

mei

LAMPIRAN
RANGKUMAN
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus
merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk
makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat
dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat
memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang. Virus merupakan organisme
non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel,
dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.
Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahanperubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau
bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris
sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Berdasarkan sifat hidupnya maka virus dimasukan sebagai parasit obligat, karena
keberlangsungan hidupnya sangat tergandung pada materi genetic inang.
Virus memiliki ukuran sangat renik yaitu antara 25-300 nm. Panjang
tubuhnya hanya 25 nm. Virus bermacam-macam bentuknya tergantung pada
jenisnya. Ada yang berbentuk bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak beraturan
dan ada pula yang berbentuk huruf T. Virus yang berbentuk bulat misalnya virus
penyebab influenza dan virus penyebab AIDS. Virus yang berbentuk batang
misalnya virus TMV, virus yang berbentuk oval misalnya virus rabies dan virus
yang berbentuk T misalnya virus yang menyerang bakteri (bakteriofage).
Virus paling sederhana terdiri dari asam nukleat yang dibungkus kapsid
yang disebut nukleokapsid. Virus yang hanya terdiri dari nukleokapsid disebut
virus telanjang. Contoh virus yang hanya berupa nukleokapsid adalah TMV,
adenovirus dan virus kutil. Selain nukleokapsid ada virus yang memiliki bagian
luar seperti selubung, ekor, kepala dan lain-lain. Virus yang seperti ini disebut
virus kompleks.
Struktur virus kompleks :

[Morfologi Virus]

Page 19

a. Virus berselubung virus influenza, virus herpes, HIV


b. Bakteriofage terdiri dari kepala, ekor, dan serabut kaki.
Secara umum, ada empat bentuk partikel virus utama :
a. Helical RNA virus bergulung berbentuk garis sekerup/spiral selenoid
yang disebabkan penggulungan sub-unit protein.
b. Icosahedral adenovirus.
c. Enveloped
d. Complex
Sifat-sifat khusus Virus :
Menurut Lwoff, Home dan Tournier (1966) adalah :
j. Bahan genetic virus terdiri dari asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksiribonukleat (DNA), akan tetapi bukan gabungan dari kedua jenis
asam nukleat tersebut.
k. Struktur virus secara relative sangat sederhana, yaitu dari pembungkus
yang mengelilingi atau melindungi asam nukleat.
l. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup, yaitu dalam
nucleus, sitoplasma atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan
kegiatan metabolisme jika berada di luar sel hidup.
m. Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner.
n. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih
kekuasaan dan pengawasan system enzim hospesnya, sehingga selaras
dengan proses sintesis asam nukleat dan protein virus.
o. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk
keperluan metabolismenya.
p. Komponen komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru
digabung di dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
q. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat selubung
luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan bahan lain yang
sebagian berasal dari sel hospes.
r. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat
yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenic yang disebut
kapsid dengan atau tanpa selubung di luar kapsid.

[Morfologi Virus]

Page 20

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Apakah yang di maksud dengan virus?


Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
2. Sebutkan bentuk- bentuk virus?
Virus bermacam-macam bentuknya tergantung pada jenisnya. Ada yang
berbentuk bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak beraturan dan ada
pula yang berbentuk huruf T. Virus yang berbentuk bulat misalnya virus
penyebab influenza dan virus penyebab AIDS.
3. Sebutkan dan jelaskan struktur virus?
Inti
o DNA/RNA
o Ds (double stranded)
Kapsid : protein yang menyelubungi genom asam nukleat (inti) :

nukleokapsid
Nukleokapsid : kompleks protein-asam nukleat dan memberi

bentuk genom virus


Kapsomer : unit-unit dari nukleokapsid, terdiri dari polipeptida
pada permukaan partikel icosahedral.

4. Sebutkan jenis kapsid dari virus?


helical, icosahidral, enveloped dan complex.
5. Mengapa virus dikatakan benda mati dan benda hidup?
Virus dianggap benda mati karena ia dapat dikristalkan, sedangkan virus
dikatakan benda hidup, karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi)
dalam tubuh inang.
6. Mengapa virus tidak berbentuk sel?
Karena didalam virus tidak terdapat protoplasma, dinding sel, sitoplasma,
nukleous.
7. Berdasarkan sifatnya virus dianggap sebagai parasit obligat (parasit sejati)
jelaskan mengapa demikian ?

[Morfologi Virus]

Page 21

Virus hanya mampu hidup dalam sel atau jaringan makhluk hidup lain.
Ketika suatu virus berada diluar sel, virus hanyalah sebatas materi yang
tidak berdaya yang tidak dapat melakukan fungsi kehidupan.
8. Gambar kan satu particle bakteriofage dan beri keterangan yang lengkap ?

9. Sebutkan ciri-ciri virus !


a. Tidak berbentuk sel
b. Digolongkan sebagai benda mati
c. Dapat digolongkan benda hidup
d. Berkembangbiak di dalam sel dan jaringan
e. Organisme subrenik
f. Virus berasal cairan yang beracun
g. Bersifat parasit
h. Berukuran mikroskopik
10. Apa perbedaan virus dengan organisme lain?
Mengandung satu jenis asam nukleat sebagai genom
Tidak mempunyai aktivitas metabolisme
Tidak mempunyai membran plasma, sitoplasma dan ribosome
Hanya dapat bereplikasi di dalam sel atau jaringan hidup sehingga
disebut parasit obligat intraseluler.

[Morfologi Virus]

Page 22

Anda mungkin juga menyukai