Makalah Mikrobiologi B-1
Makalah Mikrobiologi B-1
MAKALAH
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah mikrobiologi
Oleh
KELOMPOK 1
KELAS B
Vita Andriani A.
Dina Mei W.
Devi Novitasari
Rani Romadaniyati
Rahma Fitri
Anisa Laila Azizah
Agrestika Vova R. S.
(092110101014)
(092110101068)
(112110101036)
(122110101009)
(122110101010)
(122110101013)
(122110101016)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul Morvologi Virus.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan
akademik dalam rangka memenuhi tugas Mikrobiologi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember.
Penulisan makalah ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan yang
berarti dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan memberikan sumbangsih yang berharga bagi khasanah
ilmu pengetahuan. Atas perhatian dan dukungannya, penulis menyampaikan
terima kasih.
Penulis
[Morfologi Virus]
Page 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................
PRAKATA ...........................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................
1.1 Latar Belakang ...............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan ..............................................................................................
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Morfologi .....................................................................
2.2 Pengertian Virus .............................................................................
2.3 Sistem Taksonomi Virus Universal ...............................................
2.4 Morfologi Virus ..............................................................................
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
LAMPIRAN ........................................................................................................
[Morfologi Virus]
Page 3
BAB I. PENDAHULUAN
[Morfologi Virus]
Page 4
Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih
kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit
yang dapat meimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau. Seorang
ilmuwan Jerman bernama Adolf Mayer mendapatkan bahwa penyakit itu
menularkan pada tembakau lain. Mayer melakukan percobaan dengan
menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman yang sehat, ternyata
tanaman sehat menjadi tertular (Pratiwi, D.A.et al.2006).
Percobaan itu diulang oleh ilmuwan Rusia, Dmitri Ivanovski. Pada
saat itu lembaga Pasteur di Paris telah berhasil menemukan suatu filter (saringan)
yang dapat menyaring bakteri. Ivanovski meyaring tanaman getah tembakau yang
sakit dengan penyaring bakteri. Hasil penyaringan kemudian dioleskan pada
tanaman sehat. Tanaman sehat tersebut kemudian menjadi tertular. Ivanovski
menyimpulkan bahwa partikel yang menyerang tembakau tersebut adalah bakteri
patogen yang beukuran sangat kecil atau zat kimia yang
diproduksi bakteri
tersebut yang lolos dari penyaring bakteri (Pratiwi, D.A.et al. 2006).
Pada tahun 1897, Martinus Beijerinck, ahli mikrobiologi Belanda
menemukan fakta bahwa partikel mikrokopis penyerang tembakau dapat
bereproduksi pada tanaman tembakau, tetapi tidak dapat dibiakkan pada medium
pertumbuhan bakteri. Fakta lainnya menunjukkan bahwa partikel tersebut tidak
mati saat dimasukkan dalam alkohol, berbeda dengan bakteri yang mati saat
dimasukkan dalam alkohol. Beijerinck menyimpulkan bahwa partikel yang
menyerang tembakau tersebut sangat kecil dan hanya dapat hidup pada makhluk
hidup yang diserangnya. Akan tetapi, Beijerinck belum berhasil menemukan
struktur dan jenis partikel itu (Pratiwi, D.A.et al. 2006).
Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley, berhasil
mengkristalkan partikel yang menyerang tanaman tembakau tersebut. Partikel
mikroskopis tersebut kemudian dinamakan TMV (Tobacco Mosaic Virus)
atauvirus mosaic tembakau. Sejak itu, penelitian tentang virus terus berkembang.
Cabang biologi yang mempelajari tentang virus adalah virologi (Biggset al.2004;
Solomon et al. 2005)
[Morfologi Virus]
Page 5
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan virus
2. Mengetahui struktur dan anatomi virus
BAB 2. PEMBAHASAN
[Morfologi Virus]
Page 6
[Morfologi Virus]
Page 7
perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau
bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris
sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Berdasarkan sifat hidupnya maka virus dimasukan sebagai parasit obligat, karena
keberlangsungan hidupnya sangat tergandung pada materi genetic inang.
2.3 Sistem Taksonomi Virus Universal
Struktur Taksonomi secara umum adalah sebagai berikut:
Order
(-virales)
Family
(-viridae)
Subfamily
(-virinae)
Genus
(-virus)
Species
(-virus)
[Morfologi Virus]
Page 8
2. Struktur Virus
Virus paling sederhana terdiri dari asam nukleat yang dibungkus kapsid
yang disebut nukleokapsid. Virus yang hanya terdiri dari nukleokapsid disebut
virus telanjang. Contoh virus yang hanya berupa nukleokapsid adalah TMV,
adenovirus dan virus kutil. Selain nukleokapsid ada virus yang memiliki bagian
luar seperti selubung, ekor, kepala dan lain-lain. Virus yang seperti ini disebut
virus kompleks.
Berikut akan kita bahas struktur virus kompleks:
Virus berselubung
[Morfologi Virus]
Page 9
Bakteriofage
[Morfologi Virus]
Page 10
[Morfologi Virus]
Page 11
[Morfologi Virus]
Page 12
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus
dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau
RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear
tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil
sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan
virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan
adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein
yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe
virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang
lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid
terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus
campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA
membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein
dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini
diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein
yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian
ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal
infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan
tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa
bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein
virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang
dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T,
yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4,
butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid
[Morfologi Virus]
Page 13
sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein
kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus
memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada
hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung
ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung
protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan
protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya.
Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat
pada kepala kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk
menempel pada suatu bakteri.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat
transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab
dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
2.4.2
[Morfologi Virus]
Page 14
BAB 3. KESIMPULAN
[Morfologi Virus]
Page 15
[Morfologi Virus]
Page 16
Untuk sifat- sifat virus, virus Bahan genetic virus terdiri dari asam
ribonukleat (RNA) atau asam deoksiribonukleat (DNA), struktur virus secara
relative sangat sederhana. Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hidup,
yaitu dalam nucleus, sitoplasma, virus tidak membelah diri dengan cara
pembelahan biner. Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil
alih kekuasaan dan pengawasan system enzim hospesnya, sehingga selaras dengan
proses sintesis asam nukleat dan protein virus. Virus yang menginfeksi sel
mempergunakan ribosom sel hospes untuk keperluan metabolismenya. Komponen
virus dibentuk secara terpisah. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus
mendapat selubung luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan bahan lain
yang sebagian berasal dari sel hospes. Partikel virus lengkap disebut Virion dan
terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat
antigenic yang disebut kapsid dengan atau tanpa selubung di luar kapsid.
[Morfologi Virus]
Page 17
DAFTAR PUSTAKA
Solomon,
E.P.,
L.R.
Berg,
&
D.W.
Martin.
2005.
Biology.
7thed.
2010.
Virus.
[serial
online]
https://www.google.co.id/url?
sa=f&rct=j&url=http://zurnidas.files.wordpress.com/2010/08/buku-kerjavirus.pdf&q=&esrc=s&ei=fjuSUe2eIcqArgeS_YDYAw&usg=AFQjCNFF
LnHK1CEa6WYURuN88u7zP6jw0g (13 mei 2013)
Filzahazny.
2008.
Klasifikasi
Virus.
[serial
http://filzahazny.wordpress.com/2008/10/31/klasifikasi-virus/
online]
(13
2013)
Pratiwi, D.A. dkk. 2006.Biologi untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
[Morfologi Virus]
Page 18
mei
LAMPIRAN
RANGKUMAN
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus
merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk
makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati karena ia dapat
dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat
memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang. Virus merupakan organisme
non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel,
dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.
Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahanperubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau
bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris
sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Berdasarkan sifat hidupnya maka virus dimasukan sebagai parasit obligat, karena
keberlangsungan hidupnya sangat tergandung pada materi genetic inang.
Virus memiliki ukuran sangat renik yaitu antara 25-300 nm. Panjang
tubuhnya hanya 25 nm. Virus bermacam-macam bentuknya tergantung pada
jenisnya. Ada yang berbentuk bulat, batang, oval, silindris, kubus, tidak beraturan
dan ada pula yang berbentuk huruf T. Virus yang berbentuk bulat misalnya virus
penyebab influenza dan virus penyebab AIDS. Virus yang berbentuk batang
misalnya virus TMV, virus yang berbentuk oval misalnya virus rabies dan virus
yang berbentuk T misalnya virus yang menyerang bakteri (bakteriofage).
Virus paling sederhana terdiri dari asam nukleat yang dibungkus kapsid
yang disebut nukleokapsid. Virus yang hanya terdiri dari nukleokapsid disebut
virus telanjang. Contoh virus yang hanya berupa nukleokapsid adalah TMV,
adenovirus dan virus kutil. Selain nukleokapsid ada virus yang memiliki bagian
luar seperti selubung, ekor, kepala dan lain-lain. Virus yang seperti ini disebut
virus kompleks.
Struktur virus kompleks :
[Morfologi Virus]
Page 19
[Morfologi Virus]
Page 20
nukleokapsid
Nukleokapsid : kompleks protein-asam nukleat dan memberi
[Morfologi Virus]
Page 21
Virus hanya mampu hidup dalam sel atau jaringan makhluk hidup lain.
Ketika suatu virus berada diluar sel, virus hanyalah sebatas materi yang
tidak berdaya yang tidak dapat melakukan fungsi kehidupan.
8. Gambar kan satu particle bakteriofage dan beri keterangan yang lengkap ?
[Morfologi Virus]
Page 22