Bagaimana Memilih DC Motor
Bagaimana Memilih DC Motor
- Amp per phase atau continous current , yakni arus yang mampu diterima DC motor tanpa
overheating
atau No Load current.
- Resistance per phase yakni nilai hambatan yang diukur diantara dua terminal DCmotor
menggunakan
Ohm meter ( Multimeter ).
-Voltage rating , atau kisaran tegangan biasanya tertera di label yang menempel pada casing DC
motor.
misal : tertera 3V - 12V artinya motor dapat dijalankan pada tegangan 4V , 7.2V , 8V , 9.6v .
- No load current , arus yang diukur saat poros motor bergerak bebas.( tidak menyentuh
lantai/dibebani)
misal : 50 mA artinya nilai minimum arus yang diperlukan agar motor dapat berputar bebas.
- Stall current , arus yang diukur saat poros motor berhenti bergerak karena mengalami beban
maks.
misal porosnya dipegang/ditahan tangan kita.
misal : 300 mA , menyatakan arus max yang dibutuhkan saat mengalami stall.
- Rasio geartrain / gearboks / Perbandingan roda gigi ( jika motornya dilengkapi gearboks ).
menyatakan perbandingan putaran antara gear input dari sumbu motor ( drive gear ) dan gear
output
yakni gear yang berhubungan langsung dengan roda. ( output gear ).
misal : Gear ratio 120 : 1 , artinya saat gear pada sumbu motor berputar 120 kali maka pada
output
gear yang terhubung langsung pada roda hanya akan berputar satu kali. atau
direduksi/dikurangi dari
putaran gear asalnya ( Input gear ).
Rumusnya :
N1 x Z1 = N2 x Z2
Dimana :
N1 = Jumlah putaran gear Input
Z1 = Jumlah gigi pada gear Input
N2 = Jumlah putaran gear Output
Z2
=
Jumlah
gigi
pada
gear
Output
(
rumus
diatas
tak
berlaku
untuk
jenis
planetary
gear
)
Gear Reduction digunakan untuk mendapatkan peningkatan torsi dari sebuah motor
Namun peningkatan torsi ini akan mengurangi kecepatan maksimum motor tadi.
- Start up torque ( Torsi awal ) yakni maksimum torsi dari motor hingga terjadi stall.
Torsi menyatakan berat yang mampu diangkat motor pada jarak tertentu.
misal : 1 Kgcm artinya motor mampu mengangkat 1 Kg beban yang berjarak 1 cm dari sumbu
motor.
- Rated torque / nominal torque yakni maksimum torsi yang dapat dicapai secara kontinyu dgn
lancar.
- Power , yakni daya yang dapat tersalurkan.
misal : motor diberi tegangan 5V dengan arus 100mA maka dayanya jadi 0.5 Watt
Rumusnya :
P= V x I
P = 5V x 100mA
P = 500 mW dikonversikan jadi = 0.5 W
dari sisi hambatan ini merupakan daya yang hilang sebagai panas ( dissipated heat ).
5. Pada Baterai perhatikan :
- Voltage rating yakni tegangan sebuah sel baterai yang diharapkan saat mengeluarkan jumlah
maks.
arusnya selama 1 jam.
misal : 1.5V pada sebuah baterai Alkaline ukuran AA
- Current rating , Jika sebuah baterai mengeluarkan arus dengan kec 150mA/jam dalam 10 jam
maka dikatakan memiliki rating sebesar 150mA x 10 jam = 1500 mAh.
Current rating mengindikasikan berapa banyak arus yang mampu disimpan dalam baterai.
-Discharge rate , 1 C artinya baterai mampu mengosongkan dalam kapasitas x 1
misal : 1000 mAh 20C artinya baterai dapat mengosongkan diri dengan arus sampai 20.000 mA
1000 mAh x 20C = 20.000 mAh.
- Jumlah baterai dalam 1 package ( misal pada baterai Lipo dan baterai NiMH ).
misal : 3S2P artinya 2 rangkaian pararel baterai yang masing masing terdiri dari 3 buah baterai
jadi dalam 1 package ( bungkusan ) baterai tersebut berisi 6 buah sel baterai.
Jika pada baterai Lipo satu selnya memiliki tegangan 3.7v
Jika pada baterai NiMH satu selnya memiliki tegangan 1.2v
- Berat baterai , misal 120 gr biasa tertera hanya pada baterai Lipo.
INTINYA MOTOR , DRIVER DAN BATERAI HARUS SESUAI BAIK BATAS TEGANGAN
MAUPUN ARUS YANG DIBUTUHKAN .
MODUL DRIVER HARUS MAMPU MENYUPLAI ARUS MAKSIMUM SAAT MOTOR STALL
TEGANGAN BATERAI , MAKSIMAL SAMA DENGAN RATING TEGANGAN MOTOR
BATERAI AKAN EFISIEN JIKA MENGGUNAKAN REGULATOR SWITCHING (UBEC)
BUKAN REGULATOR LINIER ( IC 7805 )
BEBAN/BERAT ROBOT , JENIS PERGERAKAN , MEDAN YANG DILALUI AKAN MENGURANGI
TORSI MOTOR , MAKIN BERAT ARTINYA MOTOR HARUS LEBIH KUAT
MOTOR BERUKURAN BESAR LEBIH EFISIEN DIBANDING MOTOR KECIL
MOTOR KECIL AKAN MENARIK ARUS LEBIH BESAR TERUTAMA SAAT STALL
MOTOR BISA SAJA DIBERIKAN TEGANGAN MELAMPAUI BATAS RATINGNYA
TAPI AKAN MENGURANGI USIA PAKAINYA.
CONTOH :
Berapa Torsi motor yang diperlukan jika :
Berat robot 2 Kg
Roda dua buah dengan Jari-jari 4 cm
Kecepatan yang diinginkan 0.5 m/s^2
RUMUS :
C/r = m x a + Fattr
Fattr = m x a
Maka rumusnya jadi
C/r = 2 x m x a
karena memakai 2 roda kita hanya gunakan 1/2 torsi saja
C=mxaxr
Keterangan :
C = Rating torsi motor
r = Jari-jari roda
m = massa
a = Percepatan
Fattr = Gaya gesek antara roda dan permukaan lantai
Maka diperoleh nilai :
C = 2 x 0.5 x 4 = 4 Ncm
Atau dikonversikan dalam Kgcm jadi 0.4 KgCm
Hasil tersebut adalah Rated torque
Untuk mencari Start Up torque , Rated torque = Start Up torque / 2
Maka Start Up torque nya adalah = 0.8 Kgcm
CONTOH DC MOTOR CONTROLLER/DRIVER
IC SN754410NE
4. L298N Module
Modul L298N komponen utamanya produksi dari STMicroelectronics
Karakteristik :
VS Power supply 50 Volt
VSS Logic supply 7 Volt
V1 VInput & Enable voltage -0.3 Volt to 7 Volt
Konon sebenarnya ditujukan untuk aplikasi Stepper motor
Kurang bagus jika digunakan untuk DC motor berukuran kecil.
Memiliki banyak varian board di pasaran.
Pada gambar di atas mengubah arah arus dapat dilakukan dengan membalik polaritas (kutub) sumber arus, perubahan polaritas
menyebabkan perubahan arah arus dalam motor sehingga arah medan putar akan berubah dan menyebabkan motor berputar ke
arah yang berlawanan. Untuk mempermudah pembalikan arah arus dapat dengan menambahkan saklar 2 buah SPDT yang
dirangkai sebagaimana gambar berikut:
Pada gambar di atas, dengan mengubah posisi saklar S1 dan S2 maka arah arus akan berubah, untuk mengembalikan putarannya
tinggal mengembalikan posisi saklar S1 dan S2 ke posisi semula.