KP 430 Tahun 2015
KP 430 Tahun 2015
NO.
SASARAN
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
SATUAN
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
META INDIKATOR
Ratio kecelakaan/ 1
juta km
Ratio kejadian
kecelakaan/ 10.000
Freight
c. Transportasi udara
Rasio kejadian/ 1
juta fligth
2 Jumlah pedoman standar keselamatan
Dokumen
3 Jumlah sarana dan prasarana keselamatan
Meter2
m1
unit/ paket
4 Jumlah gangguan keamanan pada pelayanan jasa transportasi Jumlah Kejadian /
Tahun
0,65
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
0,55
1,080
0,972
0,875
0,788
0,709
0,638
0,638
0,638
6,56
4,41
3,92
3,43
2,94
2,45
2,45
2,45
7
400.000
20.000
6.576
16
27
435.000
20.500
6.277
332
26
3.266.250
30.000
13.322
299
26
3.266.250
50.000
15.446
270
27
3.266.250
100.000
15.641
244
28
3.266.250
150.000
15.608
221
134
13.500.000
350.500
65.705
221
141
13.900.000
370.500
72.281
221
Dokumen
19
23
15
15
15
15
83
102
50,07
54,70
59,37
64,03
68,70
73,33
73,33
73,33
Orang
926.443
266.844
284.304
284.623
289.688
294.750
1.420.209
2.346.652
n/a
70
75
75
80
80
80
80
Nilai RB
42 ( C )
71,8 (BB)
74 (BB)
77 (BB)
80 (A)
100 (A)
100 (A)
100 (A)
Rp. Triliun
162,6
208,2
266,5
341,1
436,6
558,9
558,9
721,5
Opini BPK
Nilai AKIP
WTP
B
WTP
A
(80)
15
WTP
A
(82,5)
15
WTP
AA
(85,25)
15
WTP
AA
n/a
WTP
A
(77,5)
27,5
WTP
AA
Prosentase (%)
WTP
A
(75)
27,5
100
100
Nilai KIP
95,2
96
97
98
99
100
100
100
b. Transportasi laut
2 Menurunnya
Jumlah Gangguan
Keamanan dalam
Penyelenggaraan
Transportasi
II. Pelayanan
3 Meningkatnya
kinerja pelayanan
sarana dan
prasarana
transportasi
4 Terpenuhinya SDM
transportasi dalam
jumlah &
kompetensi sesuai
dengan kebutuhan
5 Meningkatnya
kualitas penelitian
sesuai dengan
kebutuhan
1 dari 3
NO.
SASARAN
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
Meningkatnya
15 Jumlah peraturan perundang-undangan di sektor transportasi
I. 7Keselamatan
dan Keamanan
penetapan dan
yang ditetapkan (selain keputusan menteri)
kualitas regulasi
dalam
implementasi
kebijakan bidang
perhubungan
8 Menurunnya emisi
gas rumah kaca
(RAN-GRK) dan
meningkatnya
penerapan
teknologi ramah
lingkungan pada
sektor tansportasi
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
Peraturan
100
100
50
50
50
50
300
300
4,746
2,708
5,303
8,349
11,777
18,962
18,962
18,962
META INDIKATOR
Jumlah Peraturan Diterbitkan
SATUAN
Meningkatnya
18 Persentase Rekomendasi Hasil Audit yang ditindaklanjuti
kualitas kinerja
pengawasan dalam
rangka
mewujudkan clean
governance
Lokasi/Unit
2.313
234
1.171
2.183
5.221
5.179
13.988
16.301
25.70
25
30
40
55
75
75
75
Orang
116
125
145
160
175
190
190
190
Jumlah Orang
Terminal/Dermaga/
Bandara/Pelabuhan
367
436
209
273
247
255
414
541
Km'sp
Rute
Bus/Unit/Kapal
5.434
n/a
440
186,99
5
1.170
409,65
7
654
724,43
9
639
900,33
11
575
1036,6
13
617
3.258
13
3.485
8.692
13
3.955
Proyek
17
19
632
736
798
863
923
984
984
984
49
48
48
50
51
53
55
56
Jumlah Rute
Lokasi
23
26
30
33
37
42
42
42
Jumlah Lokasi
2 dari 3
SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
NO.
KEMENTERIAN
(OUTCOME)
12 Meningkatnya
PERHUBUNGAN
pelayanan angkutan
umum massal
26 Modal share ( pangsa pasar) angkutan umum perkotaan di
I. Keselamatan
dan Keamanan
perkotaan
Kota Megapolitan/Metropolitan/ Besar khusus BRT
13 Meningkatnya
aplikasi teknologi
informasi dan
skema sistem
manajemen
transportasi
perkotaan
SATUAN
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
10
12
12
12
Lokasi
20
25
27
34
42
50
50
50
3 dari 3
META INDIKATOR
LAMPIRAN A1
RINCIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2015-2019 PER TAHUN
SASARAN
NO. KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
SATUAN
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
0.65
0.55
0.55
0.55
0.55
0.55
0.55
0.55
KEGIATAN STRATEGIS
Ratio
kecelakaan/ 1
juta km
Peningkatan/rehabilitasi jalur KA
sepanjang 1225 Km'sp
Peningkatan/rehabilitasi jembatan KA
sepanjang 269 Unit
Peningkatan/rehabilitasi persinyalan,
dan telekomunikasi KA sebanyak 41
Paket
Pelaksanaan Perawatan dan
Pengoperasian Prasarana
Perkeretaapian Milik Negara
Pembinaan bidang keselamatan
perkeretaapian sebanyak 22 Paket
Pengamanan perlintasan sebidang
b. Transportasi laut
Ratio kejadian
kecelakaan/
10.000 Freight
1,080
0,972
0,875
0,788
0,709
0,638
0,638
0,638
Rasio kejadian/ 1
juta fligth
6,56
4,41
3,92
3,43
2,94
2,45
2,45
2,45
Dokumen
27
26
26
27
28
134
141
a. Transportasi darat
Dokumen
18
19
Penyusunan dokumen
Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/
Pedoman/ Kriteria/Prosedur terkait
keselamatan bidang Perhubungan
Darat
b. Transportasi perkeretaapian
Dokumen
Penyusunan dokumen
Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/
Pedoman/ Kriteria/Prosedur terkait
keselamatan bidang Perkeretaapian
c. Transportasi laut
Dokumen
11
11
11
11
11
55
58
d. Transportasi udara
Dokumen
13
11
11
12
13
60
62
Penyusunan dokumen
Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/
Pedoman/ Kriteria/Prosedur terkait
keselamatan bidang Perhubungan
Udara
Meter2
400.000
435.000
3.266.250
3.266.250
3.266.250
3.266.250
13.500.000
13.900.000
m1
unit/Paket
20.000
6.576
20.500
6.277
30.000
13.322
50.000
15.446
100.000
15.641
150.000
15.608
350.500
65.705
370.500
72.281
c. Transportasi udara
2
a. Transportasi darat
1 dari 7
SASARAN
NO. KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
SATUAN
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
KEGIATAN STRATEGIS
Meter2
400.000
435.000
3.266.250
3.266.250
3.266.250
3.266.250
13.500.000
13.900.000
Unit
800
900
2.025
2.025
2.025
2.025
9.000
9.800
3) Jumlah APILL
Unit
50
145
200
300
450
500
1.595
1.645
Unit
2.500
3.000
10.500
10.500
10.500
10.500
45.000
47.500
Unit
15
20
30
68
68
m1
20.000
20.500
30.000
50.000
100.000
150.000
350.500
370.500
Unit
130
1.646
29
2.039
2.078
2.036
7.828
7.958
Unit
Unit
Unit
106
1.722
29
25
1.143
23
29
0
71
39
2.000
90
78
2.000
109
36
2.000
126
207
7.143
112
313
8.865
141
- SBNP
- Rambu Sungai
b. Transportasi perkeretaapian
1)
Unit
29
18
67
87
106
124
95
124
2)
Unit
17
17
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
2.755
2.269
73
34
315
64
322
206
23
6
77
38
39
10
288
137
23
3
105
30
30
45
20
345
137
55
4
124
35
30
59
25
324
137
26
20
115
17
31
67
26
260
137
16
2
83
9
74
22
1.257
754
143
35
284
120
100
284
41
4.012
3.023
216
69
599
10
10
10
11
11
312
239
5
208
10
132
15
135
11
131
41
845
1.157
c. Transportasi laut
1) Jumlah Pembangunan SBNP
2) Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS
3) Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS
4) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal
- Pembangunan Baru Kapal Patroli
- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli
- Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli
Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal
5) Kenavigasian
- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian
Unit
2 Menurunnya
Jumlah
Gangguan
Keamanan
dalam
Penyelenggaraan
Transportasi
Paket
105
Paket
88
53
44
42
37
36
212
300
Paket
224
186
164
90
98
95
633
857
Jumlah Kejadian
/ Tahun
16
332
299
270
244
221
221
221
Jumlah Kejadian
/ Tahun
n/a
320
288
260
234
211
211
211
b. Transportasi laut
Jumlah Kejadian
/ Tahun
2 dari 7
Pembangunan SBNP
Pembangunan GMDSS
Pembangunan VTS
Pembangunan kapal patroli
2 Menurunnya
Jumlah
Gangguan
Keamanan
dalam
Penyelenggaraan
SASARAN
NO. Transportasi
KEMENTERIAN
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
Jumlah Kejadian
/ Tahun
Dokumen
19
23
15
15
15
15
83
102
a. Transportasi darat
Dokumen
21
24
Penyusunan dokumen
Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/
Pedoman/ Kriteria/Prosedur bidang
Perhubungan Darat
Dokumen
Penyusunan dokumen
Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/
Pedoman/ Kriteria/Prosedur bidang
lalu lintas dan angkutan kereta api
(terkait SPM, penyelenggaraan PSO
dan KA Perintis)
c. Transportasi laut
Dokumen
30
34
d. Transportasi udara
Dokumen
10
10
30
40
Penyusunan dokumen
Studi/Kajian/Desain/Norma/Standar/
Pedoman/ Kriteria/Prosedur bidang
Perhubungan Udara
%
%
%
%
50,07
36,8
43,7
69,7
54,70
43,4
48,9
71,8
59,37
50,10
54,2
73,8
64,03
56,7
59,5
75,9
68,70
63,4
64,8
77,9
73,33
70
70
80
73,33
70
70
80
73,33
70
70
80
Orang
926.443
266.844
284.304
284.623
289.688
294.750
1.420.209
2.346.652
Orang
35.925
13.588
14.765
14.725
14.745
14.745
72.568
108.493
Orang
890.518
253.256
269.539
269.898
274.943
280.005
1.347.641
2.238.159
PERHUBUNGAN
SATUAN
KEGIATAN STRATEGIS
Pembangunan fasilitas keamanan
penerbangan
II. Pelayanan
3 Meningkatnya
kinerja
pelayanan
sarana dan
prasarana
transportasi
4 Terpenuhinya
SDM
transportasi
dalam jumlah
& kompetensi
sesuai dengan
kebutuhan
5 Meningkatnya
kualitas
penelitian sesuai
dengan
kebutuhan
n/a
70
75
75
80
80
80
80
3 dari 7
SASARAN
NO. KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
SATUAN
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
6 Meningkatnya
kinerja
Kementerian
Perhubungan
dalam
mewujudkan
good
governance
KEGIATAN STRATEGIS
Nilai RB
42 ( C )
71,8 (BB)
74 (BB)
77 (BB)
80 (A)
100 (A)
100 (A)
100 (A)
Rp. Triliun
162,6
208,2
266,5
341,1
436,6
558,9
558,9
721,5
Opini BPK
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Nilai AKIP
A
(75)
A
(77,5)
A
(80)
A
(82,5)
AA
(85,25)
AA
AA
Prosentase (%)
n/a
27,5
27,5
15
15
15
100
100
a. Transportasi darat
Prosentase (%)
n/a
50
50
100
100
b. Transportasi perkeretaapian
Prosentase (%)
n/a
20
20
20
20
20
100
100
Pembinaan penyelenggaraan
prasarana, sarana dan LLAKA
c. Transportasi laut
Prosentase (%)
n/a
20
20
20
20
20
100
100
d. Transportasi udara
Prosentase (%)
n/a
20
20
20
20
20
100
100
Nilai KIP
95,2
96
97
98
99
100
100
100
Peraturan
100
100
50
50
50
50
300
300
7 Meningkatnya
penetapan dan
kualitas regulasi
dalam
implementasi
kebijakan bidang
perhubungan
4 dari 7
SASARAN
NO. KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
SATUAN
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
KEGIATAN STRATEGIS
4,746
2,708
5,303
8,349
11,777
18,962
18,962
18,962
0,172
0,39
0,68
0,94
1,18
1,33
1,33
1,33
0,042
0,259
0,476
0,693
0,91
1,127
1,127
1,127
c. Transportasi Laut
0,28
0,336
0,392
0,448
0,504
0,56
0,56
0,56
d. Transportasi Udara
4,252
1,723
3,755
6,268
9,183
15,945
15,945
15,945
Lokasi/Unit
2.401
236
1.171
2.183
5.221
5.179
13.990
16.391
unit
unit
106
0
25
0
1.029
1.000
2.039
2.000
5.078
5.000
5.036
5.000
13.207
13.000
13.313
13.000
Unit
Lokasi
106
1
25
0
29
0
39
2
78
1
36
1
207
4
313
5
c. Transportasi Laut
SBNP Solar Cell
Unit
Unit
2.269
2.269
206
206
137
137
137
137
137
137
137
137
754
754
3.023
3.023
d. Transportasi Udara
Lokasi
25
25
50
25.70
25
30
40
55
75
75
75
Orang
116
125
145
160
175
190
190
190
Terminal/Dermag
a/Bandara/Pelabu
han
227
436
209
273
247
255
414
541
Km'sp
5.434
186,99
409,65
724,43
900,33
1036,6
3.258
8.692
Menurunnya
16 Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi
I. 8Keselamatan
dan Keamanan
emisi gas rumah
nasional yang dapat diturunkan
kaca (RAN-GRK)
dan
meningkatnya
a. Transportasi Darat
penerapan
teknologi ramah
lingkungan pada
sektor
tansportasi.
b. Transportasi Perkeretaapian
Meningkatnya
18 Persentase Rekomendasi Hasil Audit yang ditindaklanjuti
kualitas kinerja
pengawasan
dalam rangka
19 Jumlah Pegawai Inspektorat Jenderal yang memiliki sertifikat
mewujudkan
JFA *
clean
governance
III. Kapasitas Transportasi
5 dari 7
10 Meningkatnya
SASARAN
layanan
NO. transportasi
KEMENTERIAN
di
PERHUBUNGAN
daerah
rawan
SATUAN
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
Rute
Terminal
n/a
17
5
1
7
7
9
7
11
12
13
14
13
41
13
58
Dermaga
46
14
37
19
23
93
139
Dermaga
62
13
26
12
14
65
127
Km'sp
Pelabuhan
5.434
n/a
186,99
306
409,65
100
724,43
100
900,33
100
1036,6
100
3.258
100
8.692
100
Rute
n/a
11
13
13
13
Bandara
100
100
100
100
100
100
100
100
bencana,
I. Keselamatan dan Keamanan
perbatasan,
a.
terluar, terpencil
dan khususnya
b.
wilayah timur
Indonesia
c.
15
17
1.170
1.050
9
654
530
24
639
530
25
575
530
31
617
530
73
3.485
3.170
162
3.955
3.473
204
100
70
103
157
a. Jumlah BRT
b. Jumlah sarana kereta api
Bus
Unit
440
303
42
Kapal
54
103
100
70
30
70
103
Kapal
41
14
14
14
50
91
Proyek
17
19
a. Transportasi Perkeretaapian
Proyek
n.a
Pembinaan penyelenggaraan
prasarana, sarana dan LLAKA yaitu (6
lokasi proyek terdiri atas: LRT cibubur,
KA Batubara Kalteng, KA Batubara
Muara enim-P.Baai, KA Bandara
Soetta ExpressLine, Monorel
Palembang, Monorel Bandung)
b. Transportasi Laut
Proyek
10
c. Transportasi Udara
Proyek
n.a
Trayek/ Lintas/
Rute
Trayek/ Lintas/
Rute
632
736
798
863
923
984
984
984
205
217
227
237
247
257
257
257
11 Meningkatnya
layanan
transportasi di
daerah rawan
bencana,
perbatasan,
terluar, terpencil
dan khususnya
wilayah timur
Indonesia
Bandara
Bus/Unit/Kapal
KEGIATAN STRATEGIS
6 dari 7
11 Meningkatnya
layanan
SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
di
NO. transportasi
KEMENTERIAN
(OUTCOME)
daerah
rawan
PERHUBUNGAN
bencana,
b. Angkutan Penyeberangan
perbatasan,
I. Keselamatan
dan Keamanan
terluar, terpencil
dan khususnya
wilayah timur
c. Angkutan Kereta Api
Indonesia
d. Angkutan Laut
e. Angkutan Udara
24 Jumlah lintasan/ rute angkutan perintis menjadi komersial
a. Angkutan Penyeberangan
b. Angkutan Kereta Api
c. Angkutan Udara
12 Meningkatnya
pelayanan
angkutan umum
massal
perkotaan
TAHUN 2014
(BASELINE)
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
2015-2019
KEGIATAN STRATEGIS
Trayek/ Lintas/
Rute
178
210
225
240
250
261
261
261
Trayek/ Lintas/
Rute
Trayek/ Lintas/
Rute
Trayek/ Lintas/
Rute
Trayek/ Lintas/
Rute
SATUAN
84
89
113
140
167
193
193
193
164
217
228
240
252
265
265
265
49
48
48
50
51
53
55
56
48
48
48
49
49
50
50
50
Monitoring Kinerja
n/a
Monitoring Kinerja
Monitoring Kinerja
23
26
30
33
37
42
42
42
Lokasi
Lokasi
18
5
21
5
23
7
25
8
27
10
29
13
29
13
29
13
10
12
12
12
Lokasi
20
25
27
34
42
50
50
50
Trayek/ Lintas/
Rute
Trayek/ Lintas/
Rute
Trayek/ Lintas/
Rute
Lokasi
7 dari 7
LAMPIRAN B
TARGET
PENYELESAIAN
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
2019
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Pasal 6, mengenai tata cara, prosedur dan kerjasama penelitian pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi
Pasal 16, mengenai jalur dan jenjang diklat transportasi
Pasal 18 ayat (3), mengenai Persyaratan Pegawai Negeri yang menjadi peserta diklat
Pasal 20, mengenai seleksi calon peserta diklat transportasi
Pasal 23 mengenai meode diklat transportasi
Pasal 27, mengenai tata cara penugasan
Pasal 31 ayat (4), mengenai Pedoman pemberian ijazah dan sertifikat kompetensi
Pasal 38 ayat (2), mengenai tata cara pemberian perlindungan terhadap kesehatan kerja
Pasal 50 ayat (3), mengenai tata cara dan mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
Pasal 54, mengenai tata cara penyusunan sistem informasi manajemen penyelenggaraan Sumber Daya Manusia di bidang transportasi
Pasal Dalam PP No. 55 Tahun 2012 Tentang Kendaraan yang Mengamanatkan Penyusunan Peraturan Menteri
Pasal 11, mengenai persyaratan teknis rangka landasan
Pasal 42, mengenai tata cara pemasangan komponen pendukung
Pasal 62, mengenai tata cara penggandengan kendaraan bermotor
Pasal 72 ayat (3), mengenai kecepatan tertentu dan batas toleransi
Pasal 75 mengenai pengaturan persyaratan laik jalan
Pasal 79 mengenai pengaturan persyaratan teknis tambahan untuk sepeda motor
Pasal 93, mengenai kendaraan khusus bagi penyandang cacat
Pasal 130, mengenai bentuk dan tata cara penerbitan sertifikat uji tipe
Pasal 139, mengenai tata cara penerbitan sertifikat registrasi Uji Tipe dan Uji Sampel
Pasal 141 ayat (3), mengenai tata letak, ukuran, bentuk, jenis, tipe, peralatan, perlengkapan, konstruksi, bahan, spesifikasi teknis, pembangunan,
penggunaan, pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian fasilitas Uji Tipe Kendaraan Bermotor
Pasal 142 ayat (2), mengenai tipe, ukuran, bentuk, spesifikasi teknis, jumlah, kapasitas, teknologi yang digunakan, pembangunan, pengadaan, pemasangan,
penggunaan, pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian peralatan Uji Tipe Kendaraan Bermotor
Pasal 151 mengenai Pengaturan tata cara pemeriksaan dan pengujian berkala Kendaraan Bermotor.
Pasal 153 ayat (5), mengenai tata cara pengajuan keberatan
Pasal 157, mengenai kartu uji dan tanda uji
Pasal 161 ayat (3), mengenai persyaratan teknis unit pelaksanaan Uji Berkala
Pasal 164 ayat (3), mengenai spesifikasi teknis peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor dan peralatan pendukungnya
Pasal 166 ayat (3), mengenai sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor
Pasal167 ayat (5), mengenai tata cara kalibrasi
Pasal 171, mengenai kriteria, persyaratan, dan tata cara pengangkatan penguji serta tanda kualifikasi teknis penguji
Pasal 172 ayat (7), Persyaratan teknis, klasifikasi, dan sertifikasi bengkel umum
Ditjend. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
21
22
Pasal 174 ayat (4), mengenai pemberian akreditasi dan penetapan bengkel umum menjadi unit pelaksana Uji Berkala
Pasal 182, mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub,
Kemen. Perindustrian
Kemenhub
Kemenhub
NO
Pasal Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Iintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang Mengamanatkan Penyusunan Peraturan Pemerintah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 dari 6
2019
2019
NO
UNIT
PENANGGUNG JAWAB
TARGET
PENYELESAIAN
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
RPM tentang Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang
berada di dalam dan di luar badan jalan.
RPM tentang Penyelenggaraan Terminal
RPM tentang Penyelenggaraan Terminal
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
Pasal Dalam PP No. 80 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan penindakan Pelanggaran lalu
lintasLALU
dan LINTAS
Angkutan
Penyusunan
Peraturan Menteri
BIDANG
DAN ANGKUTAN
JALAN
Jalan yang Mengamanatkan Penyusunan Peraturan Menteri
Pasal 22 ayat (6), Mengenai Tanda yang menunjukkan adanya pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan
RPM tentang Tata Cara Pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan
penindakan pelanggaran LLAJ
Pasal 26 ayat (2), mengenai bentuk, ukuran, dan tata cara pengisian belangko tilang oleh penyidik pegawai negeri sipil
RPM tentang Tata Cara Pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan
penindakan pelanggaran LLAJ
Pasal Dalam PP No. 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang Mengamanatkan Penyusunan Peraturan Menteri
Penyusunan Peraturan Menteri
1
2
3
4
Pasal 16, mengenai tata cara penyusunan rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan
Pasal 25, mengenai norma, standar, pedoman dan kriteria penetapan batas kecepatan
Pasal 44 ayat (3), mengenai persyaratan teknis dan persyaratan keselamatan lampu penerangan jalan
Pasal 57 mengenai tata cara penempatan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan perlengkapan jalan
D
1
2
5
6
Pasal 68, mengenai tata cara dan kriteria penetapan simpul dan lokasi terminal penumpang
Pasal 72 mengenai Pengaturan luas, desain, dan jumlah fasilitas utama dan fasilitas penunjang untuk masing-masing tipe dan kelas Terminal.
7
8
9
10
11
12
Pasal 88, mengenai tata cara, persyaratan tekhnis dan sumber daya manusia penyelenggaraan terminal penumpang
Pasal 93 mengenai Pengaturan luas, desain, dan jumlah fasilitas utama dan fasilitas penunjang Terminal barang untuk umum.
Pasal 99, mengenai tata cara persyaratan tekhnis penyelenggaraan terminal barang
Pasal 111, mengenai persayaratan tekhnis fasilitas parkir di dalam dan di luar ruang milik jalan
Pasal 112, mengenai tata cara perizinan fasilitas parkir umum di luar ruang milik jalan serta sanksi administratif
Pasal 122, mengenai persyaratan tekhnis trotoar, lajur sepeda, tempat penyebrangan pejalan kaki, halte, dan fasilitas khusus bagi penyandang cacat dan
manusia usia lanjut
Pasal Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Iintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang Mengamanatkan Pembentukan Lembaga
G
1
2
3
H
1
Pasal 13 ayat (5), Tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (diatur lebih lanjut dalam PP No 37 Tahun 2011 Tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan)
Pasal Dalam PP No. 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.
Pasal 48 ayat (4) mengenai Pengaturan kriteria pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur wajib Andalalin.
Pasal 50 ayat (3) mengenai Pengaturan persyaratan dan tata cara untuk memperoleh sertifikasi analisis dampak lalu lintas.
Pasal 75 mengenai Pengaturan tata cara pelaksanaan pembatasan ruang parkir.
Pasal Dalam PP No. 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan
Pasal 40 mengenai Pengaturan Angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.
Pasal 46 mengenai Pengaturan Angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor Umum tidak dalam Trayek.
3
4
5
6
7
8
9
10
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
11
12
13
14
15
16
17
18
19
I
1
J
1
Pasal 88 mengenai Pengaturan tata cara dan persyaratan perizinan penyelenggaraan Angkutan barang khusus.
Pasal 98 mengenai Pengaturan perlakuan khusus kepada penyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-anak, wanita hamil, dan orang sakit.
Pasal 101 mengenai Pengaturan tarif Penumpang untuk Angkutan orang dalam Trayek kelas ekonomi.
Pasal 103 mengenai Pengaturan tata cara perhitungan tarif Penumpang untuk Angkutan tidak dalam Trayek menggunakan taksi.
Pasal 107 mengenai Pengaturan penetapan Trayek tertentu.
Pasal 118 mengenai Pengaturan industri jasa Angkutan umum.
Pasal 119 mengenai Pengaturan sistem informasi manajemen perizinan Angkutan.
Pasal 120 mengenai Pengaturan peran serta masyarakat.
Pasal 122 mengenai Pengaturan kriteria dan tata cara pengenaan sanksi administratif.
Pasal Dalam PP No. 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan
Pasal 164 mengenai Pengaturan tata cara dan persyaratan penyelenggaraan pelabuhan untuk melayani angkutan penyeberangan.
Pasal Dalam PP No. 20 Tahun 2009 Tentang Angkutan di Perairan
Pasal 55 mengenai Pengaturan tata cara penetapan trayek angkutan sungai dan danau.
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubdat
Kemenhub
2019
F
1
2 dari 6
NO
A
1
2
3
4
B
BIDANG
PERKERETAAPIAN
BIDANG LALU
LINTAS
DAN ANGKUTAN JALAN
Pasal dalam PP No. 56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian yang mengamanatkan dibentuknya Peraturan Menteri
Peraturan Menteri
Pasal 321 (6), mengenai persyaratan teknis.
Sesuai Amanat dan Kebutuhan dalam Penyediaan
Pasal 329, mengenai izin pembangunan prasarana perkeretaapian umum.
Sesuai Amanat dan Kebutuhan dalam Penyediaan
Pasal 337, mengenai izin operasi prasarana perkeretaapian dan kerjasama penyelenggaraan prasarana perkeretaapian.
Sesuai Amanat dan Kebutuhan dalam Penyediaan
Pasal 349, mengenai tata cara penerbitan izin operasi sarana perkeretaapian dan kerjasama penyelenggaraan sarana perkeretaapian.
Sesuai Amanat dan Kebutuhan dalam Penyediaan
Pasal dalam PP No 72 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api yang mengamanatkan dibentuknya Peraturan Menteri
Penyusunan Peraturan Menteri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
A
1
2
3
4
5
6
7
8
Pasal dalam Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang Mengamanatkan Pembuatan PP
Pasal 153, mengenai perjanjian kerja dan persyaratan fasilitas kesehatan penumpang
Pasal 171, mengenai tata cara dan prosedur mengenai sanksi administratif
Pasal 212, mengenai tata cara pelaksanaan keamanan dan ketertiban serta permintaan bantuan di pelabuhan
Pasal 225, mengenai tata cara dan prosedur pengenaan sanksi administratif
Pasal 255, mengenai fungsi, kewenangan dan tugas mahkamah pelayaran serta tata cara dan prosedur pengenaan sanksi administratif.
Pasal 278, mengenai kewenangan penjaga lautdan pantai
Pasal 279, mengenai identitas penjaga laut dan pantai
Pasal 281, mengenai pembentukan serta organisasi dan tata kerja penjaga laut dan pantai
UNIT
PENANGGUNG JAWAB
TARGET
PENYELESAIAN
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Ditjen. Perkeretaapian
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
BIDANG PELAYARAN
3 dari 6
NO
UNIT
PENANGGUNG JAWAB
TARGET
PENYELESAIAN
Ditjen. Hubla
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
Ditjen. Hubla
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
B
1
Pasal Dalam UU No. 17 Tahun 2008 yang Mengamanatkan Penyusunan Peraturan Menteri
Penyusunan
Peraturan Menteri
BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN
JALAN
Pasal 133, mengenai tata cara pengesahan gambar dan pengawasan pembangunan kapal, serta pemeriksaan dan sertifikasi keselamatan kapal
RPM tentang Rancang Bangun Kapal
2
3
4
5
6
7
C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
4 dari 6
NO
D
1
2
3
4
5
E
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
F
1
2
3
4
Pasal Dalam PP No 5 Tahun 2010 Tentang Kenavigasian Yang Mengamanatkan Penyusunan Peraturan Menteri
Penyusunan
Peraturan Menteri
BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN
JALAN
Pasal 37 mengenai penyelenggaraan sarana bantu navigasi-pelayaran dan tata cara penerbitan izin pengadaan sarana bantu navigasi pelayaran oleh badan
Sesuai Amanat dan Kebutuhan dalam Penyediaan
usaha
Pasal 70 mengenai penyelenggaraan telekomunikasi pelayaran dan tata cara pemberian izin pengadaan telekomunikasi pelayaran oleh badan usaha
Sesuai Amanat dan Kebutuhan dalam Penyediaan
UNIT
PENANGGUNG JAWAB
TARGET
PENYELESAIAN
Ditjen. Hubla
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubla
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
Ditjen. Hubla
Kemenhub
2019
Pasal 28 mengenai tata cara penempatan kapal pada trayek angkutan laut luar negeri
Pasal 34 mengenai tata cara pelaporan rencana kedatangan kapal asing yang diageni oleh perusahaan nasional keagenan kapal atau perusahaan angkutan
laut nasional
Pasal 38 mengenai tata cara penunjukan perwakilan perusahaan angkutan laut asing
Pasal 42 tata cara pelaporan pengoperaian kapal oleh pelaksana kegiatan angkutan laut khusus dan tata cara penerbitan izin penggunaan angkutan laut
khusus mengangkut muatan atau barang umum
Pasal 44 mengenai tata cara penunjukan keagenan angkutan laut khusus
Pasal 51 mengenai kegiatan angkutan laut pelayaran rakyat
Pasal 55, mengenai tata cara penetapan trayek angkutan sungai dan danau di dalam negeri
Pasal 60, mengenai tata cara penerbitan izin kegiatan angkutan sungai dan danau untuk kepentingan umum
Pasal 69, mengenai tata cara pemberian persetujuan penempatan kapal pada lintas penyeberangan
Pasal 98, mengenai tata cara pemberian izin usaha angkutan laut
Pasal 102 mengenai tata cara pemberian izin usaha angkutan laut pelayaran rakyat
Pasal 106, mengenai tata cara pemberian izin usaha dan izin trayek kapal angkutan sungai dan danau
Pasal 116, mengenai tata cara pemberian izin usaha bongkar muat barang
Pasal 121, mengenai tata cara izin usaha jasa pengurusan transportasi
Pasal 125, mengenai tata cara pemberian izin usaha angkutan perairan pelabuhan
Pasal 129, mengenai tata cara pemberian izin usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau peralatan jasa terkait dengan angkutan laut
Pasal 133, mengenai tata cara pemberian izin usaha tally mandiri
Pasal 138, mengenai tata cara pemberian izin usaha depo peti kemas
Pasal 143, mengenai tata cara pemberian, izin usaha pengelolaan kapal
Pasal 147, mengenai tata cara pemberian izin usaha perantara jual beli dan/atau sewa kapal
Pasal 151, mengenai tata cara pemberian izin usaha keagenan awak kapal
Pasal 155, mengenai tata cara pemberian izin usaha keagenan kapal
Pasal 160, mengenai tata cara pemberian izin usaha perawatan dan perbaikan kapal
Pasal 169, mengenai tata cara penerbitan izin operasi angkutan sungai dan danau untuk kepentingan sendiri
Pasal 190, tata cara pengangkutan dan penanganan di pelabuhan terhadap barang khusus dan barang berbahaya
Pasal 194, mengenai pengembangan dan pengadaan armada niaga nasional, fasilitas Pemerintah dalam pemberdayaan industri pelayaran nasional dan
perkuatan industri perkapalan nasional.
Pasal 206 mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif
Pasal Dalam PP No. 21 Tahun 2010 Tentang Perlindungan Lingkungan Maritim yang Mengamanatkan Penyusunan Peraturan Menteri
Pasal 17 ayat (4), mengenai persyaratan teknis fasilitas pencegahan pencemaran di pelabuhan termasuk di terminal khusus
Pasal 32, mengenai tata cara penerbitan sertifikat dana jaminan ganti rugi pencemaran
Pasal 33 ayat (4), mengenai tata cara penetapan lokasi pembuangan limbah dl perairan
Pasal 36, mengenai tata cara penyusunan sistem Informasl perlindungan lingkungan maritim
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubla
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Ditjen. Hubla
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
Kemenhub, Kemenhan
2019
Pasal dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang Mengamanatkan Pembuatan PP
Pasal 9, mengenai pelanggaran wilayah kedaulatan, penetapan kawasan udara terlarang, kawasan udara terbatas, pelaksanaan tindakan terhadap pesawat
udara dan personel pesawat udara serta tata cara dan prosedur pelaksanaan tindakan pemaksaan oleh pesawat udara Negara.
Pasal 12, mengenai pembinaan, lembaga, fungsi perumusan kebijakan dan fungsi pemberian pertimbangan di bidang penerbangan dan antariksa.
Pasal 260 ayat (4), mengenai tingkat kebisingan, pencemaran, serta pemantauan dan pengelolaan lingkungan
5 dari 6
Kemenhub
2019
2019
2019
NO
5
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pasal dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang mengamanatkan dibentuknya Peraturan Menteri
Pasal 23, mengenai lembaga penyelenggaran pelayanan umum, serta proses dan biaya sertifikasi.
Pasal 33, mengenai lembaga penyelenggara pelayanan umum serta proses dan biaya sertifikasi.
Pasal 66, mengenai lembaga penyelenggara pelayanan umum, serta proses dan biaya sertifikasi.
Pasal 106, mengenai tarif angkutan udara perintis.
Pasal 125, mengenai tata cara dan prosedur penetapan serta pemanfaatan jaringan dan rute penerbangan.
Pasal 168, mengenai jumlah ganti kerugian untuk setiap bagasi tercatat dan kargo.
Pasal 172 ayat (4) Mengenai besaran ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasala 184 ayat (3) Mengenai perhitungan besaran ganti rugi, persyaratan, dan tata cara untuk memperoleh ganti kerugian.
Pasal 186 ayat (2), mengenai tanggung jawab pengangkut.
Pasal 226 ayat (4), mengenai kegiatan pemerintah di Bandar udara.
Pasal 238, mengenai kegiatan pengusahaan di Bandar udara, serta tata cara dan prosedur pengenaan sanksi administratif.
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
C
1
2
3
4
5
6
7
8
D
1
2
TARGET
PENYELESAIAN
Kemenhub, Kemenko
Bidang Perekonomian
2019
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Pasal 252, mengenai izin pembangunan dan pengoperasian Bandar udara khusus, serta perubahan status menjadi Bandar udara yang dapat melayani
kepentingan umum.
Pasal 255, mengenai tata cara dan prosedur pemberian izin pembangunan dan pengoprasian tempat pendaratan dan Iepas landas helikopter.
Pasal 256 ayat (4), mengenai Bandar udara internasional.
Pasal 268, mengenai tata cara dan prosedur penetapan tatanan ruang udara nasional dan jalur penerbangan.
Pasal 312 ayat (5), mengenai pengawasan keselamatan penerbangan, unit kerja dan lembaga penyelenggara pelayanan umum.
Pasal 322, mengenai budaya keselamatan penerbangan, tata cara, dan prosedur pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam pasal 321 ayat
(3).
Pasal 343, mengenai tata cara dan prosedur pelaksanaan kemanan pengoperasian pesawat udara.
Pasal 351, mengenai fasilitas keamanan penerbangan.
Pasal 379 ayat (5), mengenai tata cara penyampaian dan pengelolaan sistem informasi penerbangan.
Pasal 380 ayat (2), mengenai tata cara dan prosedur pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) serta besarnya denda administratif.
Ditjen. Hubud
Kemenhub
2019
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
Pasal 381 ayat (5), mengenai penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang penerbangan.
Pasal 392, mengenai sertifikat kompetensi dan Iisensi serta penyusunan program pelatihan.
Pasal 395 (2), mengenai peraturan hari kerja, pembatasan jam kerja, dan persyaratan jam istirahat sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 398, mengenai peran serta masyarakat.
Pasal dalam Peraturan Pemerintah Nemer 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandara Udara yang
mengamanatkan dibentuknya Peraturan Menteri
Pasal 6 ayat (2), mengenai keadaan tertentu pemindahan penetapan lokasi Bandar Udara.
Pasal 10 ayat (2), mengenai standar rancang bangun dan/atau rekayasa fasilitas Bandara Udara, serta standar kelaikan fasilitas.
Pasal 17 ayat (3), mengenai rancangan teknik terinci fasilitas pokok Bandar udara dan pengesahan.
Pasal 22 ayat (3)Mengenai tata cara prosedur pemberian izin mendirikan bangunan bandar udara.
Pasal 25 ayat (4), mengenai bangunan Bandar udara dan persetujuan pengembangan Bandar udara.
Pasal 29 ayat (3), mengenai perjanjian kerjasama pembangunan bandar udara.
Pasal 30 ayat (3), mengenai kerjasama pembangunan dan/atau pengembangan bandar udara.
Pasal 46 ayat (3), mengenai tahapan, penerapan bandar udara ramah lingkungan dan penyampaian laporan.
Pasal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang Perum lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI)
yang mengamanatkan dibentuknya Peraturan Menteri.
Pasal 14 ayat (4), mengenai penambahan penyertaan modal negara yang berasal dari kapitalisasi cadangan dan sumber lainnya.
Pasal 30, mengenai tugas direksi dalam melakukan pembatasan segala kegiatan yang berkaitan dengan pengurusan perum untuk kepentingan perum dan
sesuai dengan maksud dan tujuan perum serta mewakili perum di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian.
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
Ditjen. Hubud
Ditjen. Hubud
Kemenhub
Kemenhub
2019
2019
Ditjen. Hubud
Kemenhub
2019
PemrakarsaJALAN
awal Kemenko Perekonomian
BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN
UNIT
PENANGGUNG JAWAB
6 dari 6
LAMPIRAN C.1
PROGRAM/ KEGIATAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
6.077,110
10.620,239
13.031,644
13.481,219
14.053,450
57.263,663
RPJMN 2015-2019
5.834,863
10.352,510
12.748,852
13.180,734
13.732,233
55.849,192
2.040,903
3.073,700
3.505,100
3.828,161
4.380,320
16.828,184
57,760
316,550
408,410
529,840
687,260
1.999,820
Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
1.057,770
2.756,230
3.971,430
3.963,240
4.011,570
15.760,240
Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi ASDP dan Pengelolaan Prasarana Lalu Lintas SDP
2.678,430
4.206,030
4.863,912
4.859,493
4.653,083
21.260,948
242,247
267,729
282,792
300,485
321,217
1.414,471
18.670,667
39.558,846
46.200,814
63.253,295
65.641,932
233.325,554
RPJMN 2015-2019
18.554,441
39.433,600
46.066,800
63.109,900
65.488,500
232.653,241
3.212,677
442,777
686,000
725,600
562,400
795,900
Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
170,588
156,400
164,600
172,400
180,700
844,688
Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta Api
17.773,695
38.415,400
44.992,100
62.182,300
64.310,400
227.673,895
167,381
175,800
184,500
192,800
201,500
921,981
116,227
125,246
134,014
143,395
153,432
672,313
22.842,956
25.513,008
25.216,711
25.362,225
26.985,451
125.920,351
RPJMN 2015-2019
18.169,557
19.721,907
18.556,945
17.703,494
18.177,910
92.329,813
Kegiatan Pengelolaan dan Penyelenggaraan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
4.311,575
4.893,756
3.713,779
2.594,686
2.911,529
18.425,325
7.377,269
7.423,024
7.470,651
7.520,242
7.571,895
37.363,082
137,219
136,965
13,000
13,000
13,000
313,184
3.073,839
3.172,717
3.247,880
3.448,167
3.525,917
16.468,520
Kegiatan Pengelolaan dan Penyelenggaraan di Bidang Penyelenggaraan Penjagaan Laut dan Pantai
3.269,654
4.095,445
4.111,635
4.127,399
4.155,569
19.759,701
4.673,399
5.791,101
6.659,766
7.658,731
8.807,541
33.590,538
11.745,870
18.376,110
17.820,380
17.620,360
17.748,300
83.311,020
9.502,170
16.054,660
15.437,340
15.222,100
15.206,090
71.422,360
466,620
620,700
631,480
643,020
655,380
3.017,200
8.278,292
14.075,608
13.562,820
13.078,432
12.855,650
61.850,802
RPJMN 2015-2019
1
265,888
434,202
260,835
234,868
217,480
1.413,273
331,370
659,150
622,840
772,880
819,250
3.205,490
160,000
265,000
359,365
492,900
658,330
1.935,595
2.243,700
2.321,450
2.383,040
2.398,260
2.542,210
11.888,660
4.401,610
6.712,099
6.741,825
6.819,239
7.507,361
32.182,133
RPJMN 2015-2019
4.096,440
6.351,580
6.362,604
6.424,663
7.010,172
30.245,459
233,780
165,040
176,143
328,507
609,937
1.513,408
395,680
1.007,595
893,331
1.042,916
1.368,574
4.708,096
284,450
327,246
312,242
454,188
465,575
1.843,701
448,530
710,928
638,894
591,635
569,180
2.959,168
1.470,430
1.332,080
1.483,509
1.565,009
1.886,965
7.737,992
1.263,570
1.743,376
1.680,797
1.819,604
1.555,870
8.063,217
231,070
258,999
262,562
268,207
274,489
1.295,327
74,100
101,519
116,659
126,369
222,699
641,347
0,000
1.065,316
1.177,688
622,803
554,070
3.419,877
1 dari 2
TOTAL ALOKASI
2015-2019
(Rp. Miliar)
PROGRAM/ KEGIATAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
228,259
240,359
251,107
237,048
247,941
7,551
7,928
8,325
8,699
9,091
41,593
23,207
35,612
36,295
12,101
13,112
120,327
29,099
33,609
35,141
36,859
38,722
173,430
20,734
17,508
18,383
19,210
20,075
95,909
21,482
23,056
24,209
25,298
26,037
120,083
126,186
122,645
128,755
134,881
140,905
653,373
INSPEKTORAT JENDERAL
100,311
105,330
110,590
116,120
122,930
555,282
10,111
10,617
11,148
11,705
12,291
55,872
8,063
8,466
8,889
9,333
9,800
44,551
6,727
7,063
7,416
7,787
8,176
37,169
6,968
7,317
7,683
8,067
8,470
38,506
6,744
7,081
7,435
7,807
8,197
37,263
61,699
64,787
68,019
71,421
75,996
341,921
SEKRETARIAT JENDERAL
887,221
1.036,891
1.031,456
1.087,927
1.148,374
5.191,869
Penyusunan Dokumen Rencana, Program, Evaluasi serta Penetapan Kebijakan Pentarifan di Sektor Perhubungan
30,421
30,500
32,030
33,600
35,250
161,801
39,685
41,669
43,752
45,940
48,537
219,583
Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Perlengkapan / Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian
Perhubungan
39,795
41,785
43,874
46,069
48,372
219,895
1.204,715
40,828
42,869
45,425
47,464
49,827
226,413
540,066
567,069
595,422
625,294
656,454
2.984,305
Pembinaan dan Koordinasi Penyusunan Produk dan Pelayanan Hukum serta Kerja Sama Luar Negeri
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan Penunjang Pelaksanaan Tugas Biro Umum Setjen Kementerian
Perhubungan
Pengelolaan Data dan Informasi Perhubungan
44,454
146,410
92,969
98,980
105,688
488,501
57,650
67,241
73,965
81,362
89,498
369,716
33,204
34,864
36,607
38,538
40,360
183,573
22,885
24,229
25,231
26,492
27,817
126,654
10
38,233
40,255
42,181
44,188
46,571
211,428
64.954,005
102.162,883
110.404,527
127.977,434
133.455,739
538.954,587
JUMLAH
2 dari 2
LAMPIRAN C.2
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
A PROGRAM
PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI
DARAT
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
6,077.110
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
10,620.239
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
13,031.644
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
13,481.219
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
14,053.450
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
57,263.663
5,834.863
10,352.510
12,748.852
13,180.734
13,732.233
55,849.192
Pembinaan dan
Pengembangan
Sistem Transportasi
Perkotaan
2,040.903
3,073.700
3,505.100
3,828.161
4,380.320
16,828.184
Tersusunnya
Kebijakan
Transportasi
Perkotaan
Jumlah Dokumen
Rencana
Induk/Umum.
SID/DED Transportasi
Perkotaan (paket)
Jumlah Sistem
Informasi
Transportasi
Perkotaan (paket)
Jumlah Kegiatan
Monitoring dan
Evaluasi Transportasi
Perkotaan (paket)
TARGET
2015-2019
25.278
25
Jakarta (Kantor
Pusat)
29.110
25
Jakarta (Kantor
Pusat)
30.410
25
Jakarta (Kantor
Pusat)
32.931
25
Jakarta (Kantor
Pusat)
36.862
25
Jakarta (Kantor
Pusat)
154.591
125
1.500
Jakarta (Kantor
Pusat)
0.500
Jakarta (Kantor
Pusat)
1.000
Jakarta (Kantor
Pusat)
1.000
Jakarta (Kantor
Pusat)
1.000
Jakarta (Kantor
Pusat)
5.000
7.500
15
10 Provinsi
9.000
15
10 Provinsi
10.500
15
10 Provinsi
12.000
15
10 Provinsi
13.500
15
10 Provinsi
52.500
75
1,134.000
530
26 Provinsi (antara
lain: Palembang.
Makassar. Batam.
Pekanbaru. Bandar
Lampung.
Padang. Denpasar,
Jabodetabek)
1,247.400
530
32 Provinsi (antara
lain: Samarinda,
Serang,
Banjarmasin,
Pontianak,
Balikpapan, Jambi,
Mataram,
Jabodetabek)
1,372.140
530
33 Provinsi
(antara lain:
Manado,
Yogyakarta,
Kupang, Palu,
Ambon, Tarakan,
Bengkulu,
Jabodetabek)
1,521.333
530
33 Provinsi (antara
lain: Jayapura,
Banda Aceh,
Palangkaraya,
Gorontalo, Pangkal
Pinang, Ternate,
Sorong, Mamuju,
Jabodetabek)
6,954.873
13.750
20
3 Kota (Jember,
Bau-bau, Sumbawa
Besar)
15.125
20
3 Kota (Banda
Aceh, Nias,
Pekanbaru)
16.638
20
18.301
20
3 Kota (Palembang,
Tangerang, DKI Jkt)
73.189
Terwujudnya
Pelayanan
Transportasi
Perkotaan yang
Berkelanjutan
Jumlah BRT
(termasuk
Jabodetabek) (unit)
1,680.000
9.375
1,050
20 Provinsi (antara
lain: Surabaya,
Bandung, Medan,
Semarang, Bekasi,
Jabodetabek)
15
4 Kota (Bengkulu,
Palu, Kendari,
Kupang)
1 dari 66
3,170
95
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Jumlah Bus Angkutan
Umum/
Pelajar/Mahasiswa
(unit)
Jumlah ATCS (paket)
Jumlah Fasilitas
Integrasi Moda
(paket)
Jumlah Paket
Penyelenggaraan
Transportasi Ramah
Lingkungan (Jalur
sepeda. Pedestrian)
(paket)
Jumlah Paket
Kegiatan Smart
Driving (kota)
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
28.750
50
20 Provinsi
120.000
12
20.000
0.000
1.500
Makassar,
Pekanbaru
41.500
5 Provinsi
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
37.950
60
22 Provinsi
5 Provinsi/kota
besar/kota
metropolitan
165.000
15
2 Provinsi
110.000
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
41.745
60
22 Provinsi
7 Provinsi/kota
besar/kota
metropolitan
181.500
15
10
10 Provinsi
121.000
35.000
4 Provinsi
4.000
Medan, Padang,
Palembang,
Bandung,
Semarang
1,377.340
34
34 Provinsi
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
45.920
60
22 Provinsi
6 Provinsi/kota
besar/kota
metropolitan
226.270
17
10
10 Provinsi
133.100
38.500
4 Provinsi
8.500
10
Yogyakarta,
Surabaya,
Denpasar,
Balikpapan,
Banjarmasin,
Banda Aceh, Jambi,
Bengkulu, Pangkal
Pinang, Bandar
Lampung
1,635.400
34
34 Provinsi
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
50.511
60
22 Provinsi
204.876
290
6 Provinsi/kota
besar/kota
metropolitan
263.538
18
6 Provinsi/kota
besar/kota
metropolitan
956.308
77
10
10 Provinsi
146.410
10
10 Provinsi
530.510
42
84.700
10
8 Provinsi
93.170
10
8 Provinsi
251.370
30
10.700
15
Serang, Jakarta,
Pontianak,
Palangkaraya,
Samarinda,
Tarakan, Tanjung
Selor, Manado,
Gorontalo, Palu,
Kendari, Mamuju,
Mataram, Kupang,
Ambon
19.000
20
Denpasar, Medan,
Padang,
Pekanbaru,
Palembang,
Bandung,
Semarang,
Yogyakarta,
Surabaya,
Balikpapan,
Banjarmasin,
Makassar,
Bengkulu, Bandar
Lampung, Pangkal
Pinang, Tanjung
Pinang, Jakarta,
Manado, Jambi,
Banda Aceh
43.700
52
1,635.400
34
34 Provinsi
1,958.400
34
34 Provinsi
6,648.040
141
Terselenggaranya
Transportasi
Perkotaan yang
Berkelanjutan
Jumlah Fasilitas
Perlengkapan Jalan di
Wilayah Perkotaan
(Provinsi)
Terlaksananya
penataan
transportasi
Jabodetabek (QW)
Terbentuknya
Struktur Organisasi
Jumlah Paket
perencanaan
Penyelenggaraan
Transportasi
Jabodetabek
Panjang Koridor
terbangun (km)
0.500
1.000
Jakarta (Kantor
Pusat)
Jabodetabek
60.000
60
Jabodetabek
0.600
1.250
Jakarta (Kantor
Pusat)
Jabodetabek
88.000
80
Jabodetabek
0.700
1.500
Jakarta (Kantor
Pusat)
Jabodetabek
96.800
80
Jabodetabek
2 dari 66
0.800
1.750
Jakarta (Kantor
Pusat)
Jabodetabek
106.480
80
Jabodetabek
1.100
2.000
Jakarta (Kantor
Pusat)
Jabodetabek
58.564
40
Jabodetabek
0.000
3.700
7.500
409.844
340
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Jumlah Paket Fasilitas
Pendukung BRT
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
24.000
TARGET
3
LOKASI
Jabodetabek
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
35.200
TARGET
4
TAHUN 2017
LOKASI
Jabodetabek
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
38.720
TARGET
4
TAHUN 2018
LOKASI
Jabodetabek
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
42.592
TARGET
4
TAHUN 2019
LOKASI
Jabodetabek
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
23.426
TARGET
2
LOKASI
Jabodetabek
Terwujudnya
Konektivitas
Transportasi
perkotaan di 28 Kota
(Aksesibilitas,
Sarana, Dan
Prasarana) (QW)
Jumlah Paket Pasilitas
Pendukung BRT
(Halte)*
163.938
TARGET
2015-2019
17
0.000
20.000
40
4 Provinsi
33.000
60
6 Provinsi
36.300
60
6 Provinsi
53.240
80
8 Provinsi
73.205
100
Teselenggaranya
Transportasi
Perkotaan di 17 kota
pengembangan BRT
Jumlah kota yang
mendapatkan subsidi
transportasi
perkotaan [DAK/PSO (
* masih memerlukan
kajian teknis terkait
skema pendanaan)]
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
8 Provinsi
215.745
340
0.000
0.000
0.000
0.000
52.500
100.000
10
152.500
17
Manajemen dan
Peningkatan
Keselamatan
Transportasi Darat
Tersusunnya
Kebijakan
Keselamatan
Transportasi Darat
Jumlah Dokumen
Kajian Teknis
Keselamatan
Transportasi Darat
Jumlah Monitoring
Keselamatan
Transportasi Darat
Jumlah Sistem
Informasi
Keselamatan
Transportasi Darat
Jumlah Bimbingan
Teknis Bidang
Keselamatan
Transportasi Darat
Terwujudnya
keselamatan
transportasi
57.760
Jumlah Kemitraan
Keselamatan
Transportasi Darat
Jumlah Penerapan
Manajemen
Kecepatan
1.400
0.100
0.130
0.100
0.130
1.860
0.000
5.250
5.250
5.250
15.250
31.000
14
316.550
408.410
529.840
687.260
1,999.820
9.600
13
15.750
21
15.050
18
15.750
19
15.050
19
71.200
90
2.950
4.500
10
5.850
4.500
5.850
23.650
31
0.700
0.400
0.520
0.400
0.520
2.540
5.350
11
9.950
19
12.940
22
5.000
10
7.000
14
40.240
76
3 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
Jumlah Penerapan
Sistem Manajemen
Keselamatan Bagi
Perusahaan Angkutan
Umum
Jumlah Regulasi
Keselamatan Jalan
Jumlah Penanganan
Lokasi Rawan
Kecelakaan (LRK)
0.000
0.600
0.780
0.600
0.780
2.760
0.900
1.400
1.820
1.400
1.820
7.340
15
0.900
135.900
33
150.000
33
116.050
26
176.000
33
578.850
126
0.600
1.000
1.300
1.000
1.300
5.200
10
0.500
15.020
19.260
15.020
19.260
69.060
23
1.000
5.000
16
7.000
22
5.000
16
20.000
50
38.000
106
0.000
5.600
6.500
5.600
6.500
24.200
22.310
20
47.400
12
51.620
11
109.040
15
110.000
20
340.370
78
4.000
13.000
15.000
10.000
20.000
62.000
21
4.540
4.550
5.920
12
4.000
6.000
12
25.010
45
Jumlah Penerapan
Rute Aman Selamat
Sekolah (RASS)
Administrasi Kegiatan
0.500
50.000
10
108.000
18
230.000
34
280.330
34
668.830
97
2.510
1.130
1.470
1.130
1.470
7.710
Pembangunan dan
Pengelolaan
Prasarana dan
Fasilitas Lalu Lintas
Angkutan Jalan
Tersusunnya
Kebijakan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
1,057.770
2,756.230
3,971.430
3,963.240
4,011.570
15,760.240
Penyusunan Sistem
Informasi
Transportasi Jalan
Monitoring dan
Evaluasi Transportasi
Jalan (paket)
33.300
31
12.600
26
16.100
15
16.100
10
12.600
10
90.700
92
19.670
25
18.000
36
25.000
50
25.000
60
18.000
60
105.670
231
4 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
Rencana
Induk/Umum,
SID/DED Lalu Lintas
Angkutan Jalan
(paket)
Terwujudnya
keselamatan
transportasi darat
22.480
34
Jumlah Lokasi
Pembangunan UPPKB
10.000
Jumlah Paket
Pemeliharaan /
Rehabilitasi Fasilitas
Keselamatan LLAJ
LOKASI
Kantor Pusat
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
TARGET
LOKASI
TARGET
2015-2019
1,110.000
68
225.000
45
870.260
218
23
59.800
23
280.000
93
35.000
13
50.000
13
155.000
53
110.180
110.220
437.880
170.000
34
170.000
34
253.000
34
748.700
138
230
1,310.000
262
1,310.000
349
1,210.000
350
5,340.120
10
195.000
13
195.000
16
195.000
17
748.000
59
440.170
290
90
63.000
100
30.700
100
200.000
300.000
15
300.000
20
300.000
15.260
38
180.000
45
225.000
45
225.000
45
Jumlah Paket
Implementasi
Teknologi dan
Informasi Lalu Lintas
Angkutan Jalan
0.000
59.800
23
75.900
23
84.500
Jumlah Lokasi
Pengembangan
Pengujian Kendaraan
Bermotor
0.000
35.000
14
35.000
13
Pembangunan Balai
Pengujian Laik Jalan
dan Sertifikasi
Kendaraan Bermotor
Pengadaan dan
Pemasangan Alat PKB
0.000
107.300
110.180
2.700
153.000
34
521.090
234
989.030
13.000
150.000
Kantor Pusat
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
30
63.000
Kantor Pusat
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
409
85
Kantor Pusat
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
238.680
59.500
Kantor Pusat
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
Terwujudnya Kinerja
Pelayanan LLAJ
(Simpul &
Konektivitas)
Jumlah Paket Fasilitas
Perlengkapan Jalan
LLAJ
Jumlah Lokasi
Peningkatan UPPKB
Jumlah Paket
Dukungan bidang
LLAJ
28.170
27
104.000
52
128.000
64
5 dari 66
90.000
71
90.000
76
1,425
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
Ponorogo (Jawa
Timur), Padang
(Sumbar)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2017
TARGET
LOKASI
350.000
Aruk (Kalbar),
Entikong (Kalbar),
Motoain (NTT),
Motomasin (NTT),
Wini (NTT), Skouw
(Papua), Badau
(Kalbar)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2018
TARGET
LOKASI
525.000
Lamongan (Jatim),
Pondok Cabe
(Banten),
Magelang (Jawa
Tengah), Jember
(Jawa Timur),
Probolinggo (Jawa
Timur), Lamandau
(Kalimantan
Tengah), Jombor
(Yogyakarta)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2019
TARGET
LOKASI
525.000
12
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
525.000
13
Rajabasa
(Lampung), Bekasi
(Jawa Barat),
Giilimanuk (Bali),
Amurang (Sulut),
Tanjung Selor
(Kalimantan Utara),
Manokwari (Papua
Barat), Brebes
(Jawa Tengah),
Sofifi (Maluku
Utara), Polewali
(Sulawesi Barat),
Batam (Kepri),
Musi Banyuasin
(Sumsel),
Kawarang (Jawa
Barat)
Jumlah Lokasi
Pembangunan
Terminal (Baru)
107.240
Jumlah Lokasi
Pehabilitasi /
Peningkatan
Pembangunan
Terminal (Paket)
154.390
140.000
580.000
29
580.000
36
580.000
Jumlah Pengadaan
Bus Perintis
35.250
75
50.000
100
50.000
100
60.000
150
Subsidi Operasional
Keperintisan
Angkutan Jalan
(Trayek)
95.220
217
110.000
227
115.000
237
125.000
Jumlah Angkutan
Barang Perintis
0.000
14.000
40
17.500
50
Subsidi Operasional
Keperintisan
Angkutan Barang di
jalan
Pembangunan
Sarana dan
Prasarana
Transportasi ASDP
dan Pengelolaan
Prasarana Lalu Lintas
SDP
Terwujudnya
Konektivitas LLASDP
(Aksesibilitas,
Sarana, Dan
Prasarana)
0.000
24.000
28
30.750
28
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
2,032.240
41
40
2,034.390
119
100.000
170
295.250
595
247
204.000
257
649.220
257
17.500
60
17.500
75
66.500
225
31.960
28
30.750
28
117.460
112
Meningkatnya
Aksesibilitas
Transportasi Jalan
Jumlah Paket
Pembangunan
Dermaga
Penyeberangan Baru
2,678.430
69.200
4,206.030
13
(1)
0.000
4,863.912
187.330
4,859.493
26
(2)
70.930
4,653.083
12
(3)
75.970
21,260.948
14
(4)
403.430
65
(1). Raijua, Sabu (NTT): Wairiang (NTT): Karatung/Kawio (Sulut): Kawaluso (Sulut): Bombana (Sultra): Pure (Sultra): Moti, (Malut): Waren (Papua): Salawati (Papua Barat): Wasior (Papua Barat): Tambelan (Kalbar): Penagi (Kepri): Sintete (Kepri)
6 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2015
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
TARGET
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
NO
2015-2019
2015-2019
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(2). Sekadau (Kalbar): Numfor (Papua): Tanjung Medang (Riau): Saubeba (Papua): Geser (Maluku): Pagai Selatan (Sumbar): Kaledupa (Sultra): Sikabaluan (Sumbar): Sei Guntung (Riau): Boniton (Sulteng): P. Telo (Sumut): Teluk Dalam (Sumut): P. Sermata (Maluku): Makalehi (Sulut): Klademak (Papua Barat): Binongko (Sultra):
Kaimana (Papua Barat): Gunung Tabur (Kaltim): Adaut (Maluku): Jampea (Sulsel): Pasokan (Sulteng): Moa (Maluku): Leti (Maluku): Bakalang (NTT): Alai (Riau): Batanta (Papua Barat)
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
(3). Weda (Malut): Kaonda (Papua): Siladen (Sulut): Talise (Sulut): Letung (Kepri): Meranti Bunting (Riau): Agats (Papua): Maritaing (NTT): Raha (Sultra): Gangga (Sulsel): Tomia (Sultra): P Merbau (Riau)
(4). Tarempa (Kepri): Kuala Enok (Riau): Pulau Padang (Riau): Kabonga (Sulteng): Kadajoi (NTT): P. Pini (Sumut): Sinjai (Sulsel): Serasan (Kepri): Dakal (Riau): Tanah Bala (Sumut): Sekotong (NTB): Ketam Putih (Riau): P Bunyu (Kaltara): Mendanau, Babel
Jumlah Paket
Pembangunan
Dermaga Sungai Baru
47.080
(5)
14
0.000
118.940
(6)
27
48.500
(7)
13
54.850
(8)
16
269.370
70
(5). Sungai Kuala Enok (Riau); Sungai Kuala Indah (Jambi); Sungai Nilam Pari (Jambi); Sungai Rambe (Jambi); Sungai Karang Baru (Sumsel); Sungai Citanduy - Padaherang (Jabar); Sungai Citanduy Pahimbuan (Jateng); Sungai di Jawa Timur; Sungai Kasongan Baru (Kalteng); Sungai KTM Lamunte (Kalteng); Batudinding (Kaltim);
Sungai Batu Parigi (Sulbar); Sungai Salulebo (Sulbar); Sungai Mamberano (Papua)
(6). Labuan Amas Utara (KalSel), Paminggir (KalSel), Tanah Grogot (Kaltim), Long Hubung (Kaltim), Segah (Kaltara), Kelai (Kaltara), Malinau Selatan (Kaltara), Tayan Hilir (Kalbar), Belitang (Kalbar), Putusibau Utara (Kalbar), Sumber Barito (Kalteng), Permata Intan (Kalteng), Katingan Hulu (Kalteng), Kepenuhan (Riau), Bonai
Darussalam (Riau), Siak Kecil (Riau), Muara Tembesi (Jambi), Tebo (Jambi), Muara Telang (Sumsel), Mukti Jaya (Sumsel),Toratas (Papua), Jayapura (Papua), Akat (Papua), Kamora (Papua), Segun (Papua Barat), Maldan (Papua Barat),Yahadian (Papua Barat)
(7). Matraman (Kalsel), Sei Tabuk (Kalsel), Long Pahangai (Kaltim), Bongan (Kaltim), Tanjung Palas Barat (Kaltara), Ketungau Hilir (Kalbar), Damang Batu (Kalteng), Teratah Bulah (Riau), Tanjung (Jambi) Pauh (Jambi), Tanjung Lago (Sumsel), Sebalik (Sumsel), Uta (Papua)
(8). Aranio (Kalsel), Simpang Empat (Kalsel), Siluk Ngurai (Kaltim), Muara Lawa (Kaltim), Belitang Hulu (Kalbar), Nanga Mahap (Kalbar), Bapuju (Kalteng), Kanamit (Kalteng), Bangkinang (Riau), Lahang Tengah (Riau), Mendahara (Jambi), Desa Sungai Pasir (Sumsel), Sungai Lumpur (Sumsel), Wapoga (Papua), Uragi (Papua Barat),
Matemani Kais (Papua Barat)
Jumlah Paket
Danau Laut Tawar
Danau Laut Tawar
Danau Singkarak
23
0.000
0
0.000
0
46.100
10
22.380
6
24.000
7
92.480
Pembangunan
,Danau Toba
,Danau Toba
,Waduk Jatiluhur
Dermaga Danau Baru
,Waduk Jatiluhur
,Waduk Saguling
,Waduk Saguling
,Waduk Saguling
,Waduk Cirata
,Waduk Sermo
,Waduk Cirata
,Waduk Sermo
,Danau Towuti
,Waduk Sermo
,Waduk Sempor
,Danau Moat
,Danau Tondano
,Danau Paninai
,Waduk Cacaban
,Waduk Sempor
,Waduk Wadas
Lintang
Jumlah Paket
125
1,019.050
46
533.530
15
478.210
19
589.870
24
474.230
21
3,094.890
Pembangunan
Dermaga
Penyeberangan
Lanjutan
Jumlah Paket
102
47.000
6
88.040
7
275.910
31
252.050
29
231.580
29
894.580
Pembangunan
Dermaga Sungai
Lanjutan
Jumlah Paket
26
6.190
3
16.570
5
11.730
5
13.740
6
14.730
7
62.960
Pembangunan
Dermaga Danau
Lanjutan
Jumlah Paket
213
181.170
33
220.360
25
293.150
47
316.720
52
313.390
56
1,324.790
Rehabilitasi Dermaga
Penyeberangan
Jumlah Paket
97
95.580
16
86.320
9
169.670
25
172.320
26
127.880
21
651.770
Rehabilitasi Dermaga
Sungai
Jumlah Paket
23
25.130
9
35.860
8
9.520
3
3.100
1
5.690
2
79.300
Rehabilitasi Dermaga
Danau
Jumlah Unit
36
14.000
6
22.480
6
18.560
7
20.710
8
21.410
9
97.160
Pembangunan Bus Air
Jumlah Unit
Pembangunan Kapal
Penyeberangan
Perintis Baru
116.340
(9)
0.000
317.902
14
(10)
117.203
14
(11)
98.713
14
(12)
650.158
50
(9). Lintas: Kupang - Ndao, Saumlaki - Adaut - Letwurung, Tual - Air Nanang, Babang - Saketa, Kapal Motor Sungai untuk Mimika, Lintas Paciran - Lamongan - Bahaur, Tiga Ras - Simanindo, Pulau Laut Timur - Sebuku
(10). Wonreli Serwaru P.Moa; P.Raas P. Sapeken; Tj.Pinang - Tambelan - Sintete; Natuna - Sintete; Tanjung Pinang - Matak; Pananaru - Melonguane; Pamana Kawah Pante; Teor Kesui; Wunlah - Gorom; P. Rangsang - P. Tebingtinggi; Tanjung Pinang Natuna; Teluk Dalam Gunung Sitoli Pulau-Pulau Batu;
Wahai/P.Seram - P.Obi; Tanjung Serdang P. Sebuku
7 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2015
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
TARGET
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
NO
2015-2019
2015-2019
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(11). Gebe - Patani Weda; Marisa Wakai Parigi Montong; Geser - Kataloka; Aranda - Babi; Fak Fak Kaimana; Babang - P. Mandioli; Sanana - Taliabu; P. Obi P. Bisa; Lintas Kep. Mentawai (Siberut, Sikakap, Tua Pejat, Sikabaruan); Sorong Salawati; Sapudi Kangean; Dabo Lingga; Lintas Cadangan Perintis KBI (2 Unit)
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
(12). Lintas Cadangan Perintis KTI (3 Unit); Mengkapan P.Padang; Patumbukan P.Tanah Jampea; Babang - P. Kasiruta; Airnanang Fakfak; Dongkala - Bambaea; Inanwatan - Fakfak; Tarempa Matak; P. Telo Teluk Dalam; Paciran Garongkong; Waipirit Kamaru; Kaimana - Pamako
Jumlah Unit
Pembangunan Kapal
Penyeberangan
Perintis Lanjutan
118.100
183.750
40.000
217.220
14
107.690
16
666.760
45
Subsidi Operasional
Keperintisan
Angkutan SDP (Lintas)
429.340
210
563.210
225
675.850
240
777.230
250
893.820
261
3,339.450
261
Jumlah Unit
Pengadaan Kapal
Kerja / Speed Boat
Tersusunnya
Kebijakan Lalu Lintas
Angkutan Sungai,
Danau dan
Penyeberangan
1.610
4.300
4.870
5.350
5.460
10
21.590
35
Rencana
Induk/Umum,
SID/DED Lalu Lintas
Angkutan Sungai,
Danau dan
Penyeberangan
(paket)
95.770
32
1,011.500
70
715.760
70
698.950
70
642.200
70
3,164.180
312
Penyusunan Sistem
Informasi Lalu Lintas
Angkutan Sungai,
Danau dan
Penyeberangan
(paket)
2.150
144.500
10
102.250
10
99.850
10
91.740
10
440.490
46
Monitoring dan
Evaluasi Lalu Lintas
Angkutan Sungai,
Danau dan
Penyeberangan
(paket)
23.190
17
245.650
17
173.830
17
169.740
17
155.960
17
768.370
85
57.500
14
135.610
11
235.540
27
289.640
34
219.160
28
937.450
114
100.640
26
306.100
11
157.530
211.510
11
282.680
16
1,058.460
72
41.260
41.860
162.930
11
130.180
159.480
12
535.710
41
Terwujudnya
Konektivitas LLASDP
(Prasarana) (QW)
Jumlah Paket
Pembangunan
Dermaga
Penyeberangan Baru
(QW)
Jumlah Paket
Pembangunan
Dermaga
Penyeberangan
Lanjutan (QW)
Jumlah Paket
Pembangunan
Dermaga
Penyeberangan
Selesai (QW)
8 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Jumlah Paket
Peningkatan
Dermaga
Penyeberangan (QW)
Jumlah Paket
Rehabilitasi Dermaga
Penyeberangan (QW)
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
57.240
19
195.640
184.580
12
120.170
55.200
612.830
52
65.030
30
58.960
250.330
30
277.040
34
389.310
52
1,040.670
151
9.950
1,623
52.770
2,000
54.620
2,000
47.350
2,000
164.690
7,623
11.000
23
32.960
29
24.160
39
27.660
78
20.180
36
115.960
205
44.910
201.910
14
102.060
10
99.660
10
91.570
10
540.110
49
0.000
76.920
54.430
53.150
48.840
233.340
20
Terwujudnya
keselamatan
transportasi darat
Jumlah Unit
Pengadaan Rambu
Sungai Danau
Jumlah Unit
Pembangunan SBNP
Jumlah Kegiatan
Pengerukan Alur
ASDP
Jumlah Paket
Pembangunan Break
Water
Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen
Perhubungan Darat
242.247
267.729
282.792
300.485
321.217
1,414.471
B PROGRAM
PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI
PERKERETAAPIAN
18,670.667
39,558.846
46,200.814
63,253.295
65,641.932
233,325.554
18,554.441
39,433.600
46,066.800
63,109.900
65,488.500
232,653.241
442.777
686.000
725.600
562.400
795.900
3,212.677
Jumlah Paket
0.368
0.394
0.421
Kegiatan
Sosialisasi/Rakor/
Seminar/Workshop
Bidang Sarana
Perkeretaapian
Jumlah unit
(13)
(14)
346.504
38.0
389.592
48.0
324.570
pengadaan sarana KA
termasuk kereta kerja
(unit)
(13). Peruntukan untuk subsidi perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Purwasari Wonogiri, Mojokerto Tulangan Sidoarjo
- Kereta kerja untuk ditempatkan di Jawa Tengah (Ngrombo)
0.451
0.482
2.116
Kegiatan
Pembangunan dan
Pengelolaan Bidang
Sarana
Perkeretaapian
20.0
(15)
436.820
51.0
(16)
422.970
85.0
(17)
1,920.456
0.0
242.0
(14). Peruntukan untuk KA perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, Purwasari Wonogiri, Mojokerto Tulangan Sidoarjo, Sukabumi - Cianjur - (14). Padalarang, Kertapati - Indralaya, Kalisat - Panarukan & kereta ekonomi untuk angkutan KA lebaran. Kereta kerja
untuk ditempatkan di Jawa Tengah (Ngrombo)
(15). Peruntukan untuk KA perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, Purwasari Wonogiri, Mojokerto Tulangan Sidoarjo, Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Kertapati - Indralaya, Kalisat - Panarukan & kereta ekonomi untuk angkutan KA lebaran. Kereta kerja untuk
ditempatkan di Jawa Tengah (Ngrombo), Sumut, Sumbar, Sumsel
9 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2015
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
TARGET
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
NO
2015-2019
2015-2019
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(16). Peruntukan untuk KA perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, KA Riau-Jambi, Purwasari Wonogiri, Mojokerto Tulangan Sidoarjo, Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Kertapati - Indralaya, Kalisat - Panarukan & kereta ekonomi untuk angkutan KA lebaran.
Kereta kerja untuk ditempatkan di Jawa Tengah (Ngrombo), Sumut, Sumbar, Sumsel, Sulsel
(17). Peruntukan untuk KA perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, KA Riau-Jambi, Purwasari Wonogiri, Kertapati - Indralaya, Kalisat - Panarukan, KA Sulawesi, KA Kalimantan & kereta ekonomi untuk angkutan KA lebaran. Kereta kerja untuk ditempatkan di Jawa
Tengah (Ngrombo), Sumut, Sumbar, Sumsel, Sulsel, Sulut, Kalsel
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Jumlah unit
pengadaan sarana KA
(unit) pada (KRL)
sistem AC untuk
lintas Yogyakarta Solo
Jumlah unit
pengadaan
fasilitas/peralatan
sarana KA (unit)
Yogyakarta Solo
30.000
45.000
8.0
Yogyakarta Solo
Aceh, Sumut,
Sumbar, Sumsel,
Lampung, Riau,
Jambi, Banten, DKI
Jakarta, Jawa
Barat, DIY, Jateng,
Jatim, Sulsel
33.812
6.0
204.390
11.0
289.671
14.0
Jumlah paket
perawatan/
pengoperasian sarana
dan fasilitas sarana
KA (paket)
28.434
3.0
30.424
4.0
32.554
Jumlah dokumen
Studi/Kajian/Desain/
Norma/Standar/
Pedoman/
Kriteria/Prosedur
Bidang Sarana
Perkeretaapian
(dokumen)
11.764
11.0
7.773
9.0
Jumlah paket
pembinaan
penyelenggaraan
sarana
Perkeretaapian
(paket)
16.352
4.0
17.496
Penyelenggaraan
administrasi dan
layanan perkantoran
(tahun)
5.543
1.0
5.931
Kegiatan
Pembangunan dan
Pengelolaan Bidang
Lalu Lintas dan
Angkutan Kereta Api
170.588
61.836
54.576
9.0
4.0
34.833
8.317
9.0
6.0
18.721
1.0
6.346
156.400
3.0
(18)
69.036
(19)
69.736
Aceh, Sumut,
Sumbar, Sumsel,
Lampung, Riau,
Jambi, Banten, DKI
Jakarta, Jawa
Barat, DIY, Jateng,
Jatim, Sulsel, Sulut,
Gorontalo, Kaltim,
8.0
879.403
55.0
163.515
19.0
296.955
15.0
4.0
37.271
4.0
8.899
9.0
9.522
9.0
46.276
47.0
6.0
20.032
6.0
21.434
6.0
94.035
28.0
1.0
6.790
1.0
7.266
1.0
31.876
5.0
164.600
2.0
Aceh, Sumut,
Sumbar, Sumsel,
Lampung, Riau,
Jambi, Banten, DKI
Jakarta, Jawa
Barat, DIY, Jateng,
Jatim, Sulsel
75.000
172.400
2.0
(20)
70.536
180.700
2.0
(21)
71.436
844.688
2.0
(22)
342.581
11.0
(18). Peruntukan untuk subsidi perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Purwasari Wonogiri, Mojokerto Tulangan Sidoarjo. Peruntukan untuk subsidi angkutan motor diantaranya untuk lintas Jakarta - Cirebon - Semarang, Jakarta - Yogyakarta - Solo, Jakarta - Surabaya, lintas utama Sumatera Utara dan
Sumatera Bagian Selatan.
10 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2015
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
TARGET
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
NO
2015-2019
2015-2019
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(19). Peruntukan untuk subsidi perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, Purwasari Wonogiri, Mojokerto Tulangan Sidoarjo, Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Kertapati - Indralaya, Kalisat - Panarukan. Peruntukan untuk subsidi angkutan motor diantaranya untuk
lintas Jakarta - Cirebon - Semarang, Jakarta - Yogyakarta - Solo, Jakarta - Surabaya, lintas utama Sumatera Utara dan Sumatera Bagian Selatan.
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
(20). Peruntukan untuk subsidi perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, Purwasari Wonogiri, Mojokerto Tulangan Sidoarjo, Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Kertapati - Indralaya, Kalisat - Panarukan. Peruntukan untuk subsidi angkutan motor diantaranya untuk
lintas Jakarta - Cirebon - Semarang, Jakarta - Yogyakarta - Solo, Jakarta - Surabaya, lintas utama Sumatera Utara dan Sumatera Bagian Selatan.
(21). Peruntukan untuk subsidi perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, KA Riau-Jambi, Purwasari Wonogiri, Mojokerto Tulangan Sidoarjo, Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Kertapati - Indralaya, Kalisat - Panarukan. Peruntukan untuk subsidi angkutan motor
diantaranya untuk lintas Jakarta - Cirebon - Semarang, Jakarta - Yogyakarta - Solo, Jakarta - Surabaya, lintas utama Sumatera Utara dan Sumatera Bagian Selatan.
(22). Peruntukan untuk subsidi perintis diantaranya untuk lintas Bireun-Lhokseumawe, Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, KA Riau-Jambi, Purwasari Wonogiri, Kertapati - Indralaya, Kalisat - Panarukan, KA Sulawesi, KA Kalimantan. Peruntukan untuk subsidi angkutan motor diantaranya untuk lintas Jakarta - Cirebon Semarang, Jakarta - Yogyakarta - Solo, Jakarta - Surabaya, lintas utama Sumatera Utara dan Sumatera Bagian Selatan.
Jumlah paket fasilitas
dan peralatan bidang
lalu lintas dan
angkutan kereta api
(paket)
0.0
3.275
1.0
6.550
2.0
6.550
2.0
6.550
2.0
22.925
7.0
Jumlah dokumen
Studi/Kajian/Desain/
Norma/Standar/
Pedoman/
Kriteria/Prosedur
bidang Lalu Lintas dan
Angkutan kereta
api(dokumen)
Jumlah paket
pembinaan
penyelenggaraan
bidang lalu lintas dan
angkutan kereta api
(paket)
73.014
31.0
45.401
20.0
46.918
21.0
51.020
24.0
55.320
26.0
271.672
122.0
30.657
4.0
33.251
4.0
35.579
4.0
38.069
4.0
40.734
4.0
178.291
20.0
Penyelenggaraan
administrasi dan
layanan perkantoran
(tahun)
5.081
1.0
5.437
1.0
5.817
1.0
6.224
1.0
6.660
1.0
29.220
5.0
Kegiatan
Pembangunan dan
Pengelolaan
Prasarana dan
Fasilitas Pendukung
Kereta Api
Jumlah Km'sp jalur KA
yang direhabilitasi
dan tingkatkan
keandalannya (Km'sp)
17,773.695
554.578
38,415.400
170.78
(23)
605.896
44,992.100
196.07
(24)
772.938
62,182.300
246.16
(25)
1,198.397
64,310.400
279.00
(26)
1,518.243
227,673.895
333.80
(27)
4,650.052
1,225.8
(23). Jawa-Bali: Tanah Abang - Merak, Jakarta Kota - Bogor, Cikampek - Padalarang, Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Cirebon - Kroya, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Semarang - Solo, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi. Sumatera: Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Padang Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung - Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan - Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi - Kisaran - Tanjung Balai, Bireun - Lhokseumawe.
(24). Jawa-Bali: Jakarta Tj. Priok, Jatinegara - Cikampek - Cirebon, Cikampek - Padalarang, Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Padalarang - Bandung - Cicalengka, Cicalengka - Banjar - Kroya, Cirebon - Kroya, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Tegal - Prupuk, Semarang - Solo, Purwosari - Wonogiri, Semarang Bojonegoro - Surabaya, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi. Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih - Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Pariaman - Lubuk Alung - Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu, Medan - Binjai - Besitang, Medan - Belawan,
Medan - Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi - Kisaran - Tanjung Balai.
(25). Jawa-Bali: Tanah Abang - Merak, Duri Tangerang, Jakarta Tj. Priok, Manggarai - Tanah Abang - Ps. Senen - Jatinegara, Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang, Jakarta Kota - Bogor, Jatinegara - Cikampek - Cirebon, Cikampek - Padalarang, Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Padalarang - Bandung - Cicalengka,
Cicalengka - Banjar - Kroya, Cirebon - Kroya, Kroya - Kutoarjo - Yogyakarta - Solo, Semarang - Solo, Solo - Madiun, Purwosari - Wonogiri, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Tegal - Prupuk, Semarang - Bojonegoro - Surabaya, Madiun - Surabaya, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi.
Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih - Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang - Bukitputus - Indarung/Telukbayur, Padang - Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung - Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu - Kualanamu, Medan - Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi Kisaran - Tanjung Balai, Kisaran - Rantauprapat, Bireun - Lhokseumawe.
11 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2015
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
TARGET
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
NO
2015-2019
2015-2019
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(26). Jawa-Bali: Tanah Abang - Merak, Duri Tangerang, Jakarta Tj. Priok, Manggarai - Tanah Abang - Ps. Senen - Jatinegara, Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang, Jakarta Kota - Bogor, Jatinegara - Cikampek - Cirebon, Cikampek - Padalarang, Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Padalarang - Bandung - Cicalengka,
Cicalengka - Banjar - Kroya, Cirebon - Kroya, Kroya - Kutoarjo - Yogyakarta - Solo, Semarang - Solo, Solo - Madiun, Purwosari - Wonogiri, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Tegal - Prupuk, Semarang - Bojonegoro - Surabaya, Madiun - Surabaya, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi.
Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih - Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang - Bukitputus - Indarung/Telukbayur, Padang - Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung - Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu - Kualanamu, Medan - Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi Kisaran - Tanjung Balai, Kisaran - Rantauprapat, Bireun - Lhokseumawe.
(27). Jawa-Bali: Tanah Abang - Merak, Duri Tangerang, Jakarta Tj. Priok, Manggarai - Tanah Abang - Ps. Senen - Jatinegara, Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang, Jakarta Kota - Bogor, Jatinegara - Cikampek - Cirebon, Cikampek - Padalarang, Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Padalarang - Bandung - Cicalengka,
Cicalengka - Banjar - Kroya, Cirebon - Kroya, Kroya - Kutoarjo - Yogyakarta - Solo, Semarang - Solo, Solo - Madiun, Purwosari - Wonogiri, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Tegal - Prupuk, Semarang - Bojonegoro - Surabaya, Madiun - Surabaya, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi.
Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih - Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang - Bukitputus - Indarung/Telukbayur, Padang - Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung - Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu - Kualanamu, Medan - Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi Kisaran - Tanjung Balai, Kisaran - Rantauprapat, Bireun - Lhokseumawe.
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
8,928.460
186.99
(28)
23,937.950
409.65
(29)
28,883.080
716.73
(30)
46,557.980
896.60
(31)
50,658.049
1,022.30
(32)
158,965.519
3,232.3
(28). Jawa-Bali: Maja Rangkasbitung Merak (jalur ganda & test track), Manggarai - Tanah Abang - Ps. Senen Jatinegara Manggarai, Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang (Double double track termasuk elektrifikasi dan fasilitas perkeretaapian), Cibungur - Tanjungrasa, Padalarang - Bandung - Cicalengka (jalur ganda
termasuk elektrifikasi), Purwokerto - Kroya (jalur ganda), Kroya Kutoarjo (jalur ganda), Kedungjati - Tuntang (reaktivasi), Semarang - Pelabuhan Tanjung Mas (reaktivasi), Solo Madiun (jalur ganda), Perkotaan Surabaya (Reaktivasi tram)
Sumatera: Bireun - Lhokseumawe, Medan - Bandar Khalifah Araskabu Kualanamu (jalur ganda, jalur KA layang), Bandar Tinggi - Kuala Tanjung, Binjai - Besitang (reaktivasi), Duku - Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Pariaman - Naras, Sumbar (reaktivasi),Baturaja - Martapura (Jalur Ganda), Prabumulih - Kertapati (jalur
ganda).
Sulawesi:
Makassar
(29).
Jawa-Bali:
Maja- Pare-Pare
Rangkasbitung (jalur ganda), Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang (Double double track termasuk elektrifikasi dan fasilitas perkeretaapian), Citayam - Nambo (jalur ganda), Bogor - Sukabumi (jalur langsir/emplasemen), Cibungur - Tanjungrasa, Cikampek - Padalarang (jalur ganda), Padalarang Bandung - Cicalengka (jalur ganda termasuk elektrifikasi), Rancaekek - Tanjungsari (reaktivasi), Purwokerto - Kroya (jalur ganda), Kroya Kutoarjo (jalur ganda), Kedungjati - Tuntang (reaktivasi), Semarang - Pelabuhan Tanjung Mas (reaktivasi), Maos - Cilacap (termasuk akses ke Pelabuhan), Solo Madiun (jalur ganda), Madiun Mojokerto - Wonokromo (jalur ganda), Surabaya - Kalimas/Sidotopo (jalur ganda), Perkotaan Surabaya (Reaktivasi tram Kalimas Wonokromo), Kalisat - Panarukan (reaktivasi tahap pertama). Sumatera: Bireun - Lhokseumawe, Medan - Bandar Khalifah Araskabu Kualanamu (jalur ganda, jalur KA layang), Bandar Tinggi Kuala Tanjung, Binjai - Besitang (reaktivasi), Rantauprapat-Duri-Dumai, Duri Pekanbaru, Duku - Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Pariaman - Naras, Sumbar (reaktivasi), Muaro Kalaban - Muaro (reaktivasi), Muara Enim Lahat (Jalur Ganda), Baturaja - Martapura (Jalur Ganda), Prabumulih - Kertapati (jalur ganda),
Simpang - Tanjung Api-Api (perpanjangan), KA perkotaan Palembang, Rejosari - Tarahan (tahap pertama), Cempaka - Tarahan (jalur ganda).
Sulawesi: Makassar - Pare-Pare
(30). Jawa-Bali: Maja Rangkasbitung Merak (jalur ganda & test track), Cilegon - Anyer Kidul (reaktivasi), Rangkasbitung - Labuan - Saketi - Bayah (reaktivasi tahap pertama), Tonjong - Pelabuhan Bojonegara, Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang (Double double track termasuk elektrifikasi dan fasilitas perkeretaapian),
Citayam - Nambo (jalur ganda), Parungpanjang Citayam, Nambo - Cikarang - Kalibaru (tahap pertama), Bogor - Sukabumi (jalur langsir/emplasemen), Cibungur - Tanjungrasa, Cikampek - Padalarang (jalur ganda), Padalarang - Bandung - Cicalengka (jalur ganda termasuk elektrifikasi), Rancaekek - Tanjungsari (reaktivasi),
Tanjungsari Kertajati, Cirebon - Kadipaten (reaktivasi termasuk jalur KA baru), Akses menuju Pelabuhan Cirebon, Cicalengka - Banjar - Kroya (jalur ganda tahap pertama), Banjar - Pangandaran - Cijulang (reaktivasi tahap pertama), Purwokerto - Kroya (jalur ganda), Purwokerto - Wonosobo (reaktivasi tahap pertama), Maos Cilacap (termasuk akses ke Pelabuhan), Kroya Kutoarjo (jalur ganda), Kedungjati - Tuntang (reaktivasi), Semarang - Pelabuhan Tanjung Mas (reaktivasi), Kutoarjo - Purworejo (emplasemen), Surabaya - Kalimas/Sidotopo (jalur ganda), Jombang - Babat - Tuban (reaktivasi), Kandangan - Pelabuhan Teluk Lamong, Solo Madiun
(jalur ganda), Madiun - Mojokerto - Wonokromo (jalur ganda), Perkotaan Surabaya (Reaktivasi tram Kalimas Wonokromo), Tulangan Gununggangsir, Kalisat - Panarukan (reaktivasi tahap pertama). Sumatera: Bireun - Lhokseumawe, Lhokseumawe - Langsa (tahap pertama), Kuala Langsa - Langsa Besitang, Medan - Bandar
Khalifah Araskabu Kualanamu (jalur ganda, jalur KA layang), Bandar Tinggi - Kuala Tanjung, Binjai - Besitang (reaktivasi), Medan - Gabion/Belawan, Sumut (elevated track), Rantauprapat-Duri-Dumai, Pekanbaru-Muaro, Duri Pekanbaru, Naras - Sungai Limau, Sumbar (reaktivasi), Muaro Kalaban - Muaro (reaktivasi), Shortcut
Padang-Solok (tahap pertama), Muara Enim Lahat (Jalur Ganda), Prabumulih - Kertapati (jalur ganda), Simpang - Tanjung Api-Api (perpanjangan), Indralaya - Kampus Unsri (perpanjangan), KA Perkotaan Palembang, Rejosari - Tarahan (tahap pertama), Tanjung Karang - Pelabuhan Panjang (reaktivasi), Cempaka - Tanjung Karang
Sukamenti Tarahan (jalur ganda). Sulawesi: Makassar - Pare-Pare, Manado Bitung Kalimantan: Tanjung - Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Balikpapan Samarinda
(31). Jawa-Bali: Maja Rangkasbitung Merak (jalur ganda & test track), Cilegon - Anyer Kidul (reaktivasi), Rangkasbitung - Labuan - Saketi - Bayah (reaktivasi tahap pertama), Tonjong - Pelabuhan Bojonegara, Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang (Double double track termasuk elektrifikasi dan fasilitas perkeretaapian),
Citayam - Nambo (jalur ganda), Parungpanjang Citayam, Nambo - Cikarang - Kalibaru (tahap pertama), Cibungur - Tanjungrasa, Cikampek - Padalarang (jalur ganda), Padalarang - Bandung - Cicalengka (jalur ganda termasuk elektrifikasi), Tanjungsari Kertajati, Cirebon - Kadipaten (reaktivasi termasuk jalur KA baru), Akses
menuju Pelabuhan Cirebon, Cicalengka - Banjar - Kroya (jalur ganda tahap pertama), Banjar - Pangandaran - Cijulang (reaktivasi tahap pertama), Purwokerto - Wonosobo (reaktivasi tahap pertama), Maos - Cilacap (termasuk akses ke Pelabuhan), Kroya Kutoarjo (jalur ganda), Jerakah - Semarang Poncol - Semarang Tawang Alastua (jalur KA layang), Solo - Semarang (jalur ganda tahap pertama), Yogyakarta - Magelang (reaktivasi tahap pertama), akses menuju KA Bandara Kulonprogo (tahap pertama), Shortcut Solo Kota - Solo Jebres, Surabaya - Kalimas/Sidotopo (jalur ganda), Jombang - Babat - Tuban (reaktivasi), Kandangan - Pelabuhan Teluk
Lamong, Solo Madiun (jalur ganda), Madiun - Mojokerto - Wonokromo (jalur ganda), Perkotaan Surabaya (Reaktivasi tram Kalimas Wonokromo, akses menuju Bandara Juanda), Tulangan Gununggangsir, Kalisat - Panarukan (reaktivasi tahap pertama), Bandara Ngurah Rai Denpasar - Mengwi (tahap pertama) Sumatera:
Bireun - Lhokseumawe, Lhokseumawe - Langsa (tahap pertama), Kuala Langsa - Langsa Besitang, Medan - Gabion/Belawan, Sumut (elevated track), Rantauprapat-Duri-Dumai, Pekanbaru-Muaro, Duri Pekanbaru, Naras - Sungai Limau, Sumbar (reaktivasi), Padang Panjang - Bukit Tinggi - Payakumbuh, Sumbar (reaktivasi),
Muaro Kalaban - Muaro (reaktivasi), Batu Ampar - Bandara Hang Nadim, Pekanbaru Jambi, Jambi Palembang, Muara Enim Lahat (Jalur Ganda), Simpang - Tanjung Api-Api (perpanjangan), Indralaya - Kampus Unsri (perpanjangan), KA Perkotaan Palembang, Rejosari - Tarahan (tahap pertama), Tanjung Karang - Pelabuhan
Panjang (reaktivasi), Cempaka - Tanjung Karang Sukamenti Tarahan (jalur ganda), Tarahan/KM3 - Bakauheni (tahap pertama). Sulawesi: Makassar - Pare-Pare, Manado Bitung, Isimu- Gorontalo--Bitung, Parepare--Mamuju (tahap pertama), Mamuju Palu Isimu (tahap pertama) Kalimantan: Tanjung - Bandara
Syamsuddin Noor Banjarmasin, Balikpapan Samarinda, Tanjung - Tanah Grogot - Balikpapan (tahap pertama), Palangkaraya - Banjarmasin (tahap pertama), Palangkaraya Pontianak Batas Negara (tahap pertama), Samarinda Tanjung Redep Batas Negara (tahap pertama) Papua: Sorong - Manokwari (tahap pertama),
Jayapura-Sarmi (tahap pertama)
(32). Jawa-Bali: Maja Rangkasbitung Merak (jalur ganda & test track), Cilegon - Anyer Kidul (reaktivasi), Rangkasbitung - Labuan - Saketi - Bayah (reaktivasi tahap pertama), Tonjong - Pelabuhan Bojonegara, Citayam - Nambo (jalur ganda), Parungpanjang Citayam, Nambo - Cikarang - Kalibaru (tahap pertama), Cikampek Padalarang (jalur ganda), Padalarang - Bandung - Cicalengka (jalur ganda termasuk elektrifikasi), Tanjungsari Kertajati, Cirebon - Kadipaten (reaktivasi termasuk jalur KA baru), Akses menuju Pelabuhan Cirebon, Cicalengka - Banjar - Kroya (jalur ganda tahap pertama), Banjar - Pangandaran - Cijulang (reaktivasi tahap pertama),
Purwokerto - Wonosobo (reaktivasi tahap pertama), Kroya Kutoarjo (jalur ganda), Jerakah - Semarang Poncol - Semarang Tawang - Alastua (jalur KA layang), Solo - Semarang (jalur ganda tahap pertama), Yogyakarta - Magelang (reaktivasi tahap pertama), akses menuju KA Bandara Kulonprogo (tahap pertama), Shortcut Solo
Kota - Solo Jebres, Jombang - Babat - Tuban (reaktivasi), Kandangan - Pelabuhan Teluk Lamong, Madiun - Mojokerto - Wonokromo (jalur ganda), Perkotaan Surabaya (Reaktivasi tram Kalimas Wonokromo, akses menuju Bandara Juanda), Tulangan Gununggangsir, Kalisat - Panarukan (reaktivasi tahap pertama), Bangil Banyuwangi (jalur ganda tahap pertama), Bandara Ngurah Rai Denpasar - Mengwi (tahap pertama) Sumatera: Lhokseumawe - Langsa (tahap pertama), Kuala Langsa - Langsa Besitang, Medan - Gabion/Belawan, Sumut (elevated track), Rantauprapat-Duri-Dumai, Rantauprapat-Gunung Tua-Sibolga (tahap pertama),
Pekanbaru-Muaro, Duri Pekanbaru, Naras - Sungai Limau, Sumbar (reaktivasi), Padang Panjang - Bukit Tinggi - Payakumbuh, Sumbar (reaktivasi), Muaro Kalaban - Muaro (reaktivasi), Shortcut Padang-Solok (tahap pertama), Batu Ampar - Bandara Hang Nadim, Pekanbaru Jambi, Jambi Palembang, Muara Enim Lahat (Jalur
Ganda), Simpang - Tanjung Api-Api (perpanjangan), KA Perkotaan Palembang, Rejosari - Tarahan (tahap pertama), Tanjung Karang - Pelabuhan Panjang (reaktivasi), Cempaka - Tanjung Karang Sukamenti Tarahan (jalur ganda), Tarahan/KM3 - Bakauheni (tahap pertama). Sulawesi: Makassar - Pare-Pare, Manado Bitung,
Isimu- Gorontalo--Bitung, Parepare-Mamuju (tahap pertama), Makassar-Bulukumba-Watampone (tahap pertama), Mamuju Palu Isimu (tahap pertama) Kalimantan: Tanjung - Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Balikpapan Samarinda, Tanjung - Tanah Grogot - Balikpapan (tahap pertama), Palangkaraya Banjarmasin (tahap pertama), Palangkaraya Pontianak Batas Negara (tahap pertama), Samarinda Tanjung Redep Batas Negara (tahap pertama) Papua: Sorong - Manokwari (tahap pertama), Jayapura-Sarmi (tahap pertama)
Jumlah Km'sp jalur
lingkar KA layang
yang dibangun
(Km'sp) di
Jabodetabek (20152019)
1,908.000
Manggarai - Tanah
Abang - Ps. Senen
Jatinegara
Manggarai
3,339.000
7.70
12 dari 66
Manggarai - Tanah
Abang - Ps. Senen
Jatinegara
Manggarai
2,862.000
3.40
Manggarai - Tanah
Abang - Ps. Senen
Jatinegara
Manggarai
732.000
14.30
Manggarai - Tanah
Abang - Ps. Senen
Jatinegara
Manggarai
8,841.000
25.4
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TAHUN 2017
TARGET
LOKASI
6,270.000
12.00
Sumatera Selatan
(Bandara SMB II
Kolonel H. Burlian
Demang Lebar
Daun Angkatan
45 Kapten A.
Rivai Jln.
Jenderal Sudirman
Masjid Agung Jakabaring Sport),
Jabodetabek
(Cibubur-Cawang)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2018
TARGET
LOKASI
12,540.000
24.00
Sumatera Selatan
(Bandara SMB II
Kolonel H. Burlian
Demang Lebar
Daun Angkatan
45 Kapten A.
Rivai Jln.
Jenderal Sudirman
Masjid Agung Jakabaring Sport),
Jabodetabek
(Cibubur-Cawang,
Cawang-Dukuh
Atas, CawangBekasi Timur)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2019
TARGET
LOKASI
2,090.000
5.70
Sumatera Selatan
(Bandara SMB II
Kolonel H. Burlian
Demang Lebar
Daun Angkatan
45 Kapten A.
Rivai Jln.
Jenderal Sudirman
Masjid Agung Jakabaring Sport),
Jabodetabek
(Cibubur-Cawang,
Cawang-Dukuh
Atas, CawangBekasi Timur)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
Pembangunan Kereta
Ringan Perkotaan
(km)
5.530
Jumlah unit
jembatan/underpass/
flyover KA yang
direhabilitasi dan
tingkatkan
keandalannya (unit)
Jumlah unit
jembatan/underpass/
flyover KA yang
dibangun (unit)
Jumlah Km'sp
pengadaan material
rel (Km'sp)
349.016
44.00
384.349
50.00
440.791
57.00
460.000
58.00
520.000
856.552
66.00
929.631
68.00
1,073.495
68.00
1,142.295
70.00
1,303.990
350.00
761.877
550.00
1,015.274
1,711.067
Jabodetabek
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
2,030.00
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
20,905.530
Pendanaan
On Top
60.00
2,154.156
269.0
1,198.108
72.00
5,200.082
344.0
700.00
1,015.274
700.00
5,807.481
4,330.0
0.000
Jumlah unit
pengadaan material
wesel (unit)
55.000
600.00
82.614
125.00
121.302
200.00
161.602
250.00
161.602
250.00
582.120
1,425.0
Jumlah unit
stasiun/bangunan
operasional KA yang
direhabilitasi dan
tingkatkan
keandalannya (unit)
Jumlah unit
stasiun/bangunan
operasional KA yang
dibangun (unit)
37.964
6.00
47.019
6.00
51.146
7.00
55.315
9.00
56.000
10.00
247.443
38.0
122.663
15.00
128.928
15.00
145.974
17.00
155.173
17.00
160.000
18.00
712.738
82.0
269.011
7.00
353.687
7.00
844.631
8.00
866.879
8.00
875.329
11.00
3,209.537
41.0
433.141
12.00
446.635
13.00
457.426
14.00
465.428
16.00
600.000
16.00
2,402.631
71.0
Jumlah paket
rehabilitasi dan
peningkatan
persinyalan dan
telekomunikasi KA
(paket)
Jumlah paket
pembangunan
persinyalan dan
telekomunikasi KA
(paket)
13 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2017
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2018
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2019
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
106.355
33.90
61.251
44.90
105.000
45.00
Tanah Abang
Rangkasbitung,
Citayam Nambo,
Jatinegara Pondok jati - Senen
- Kampungbandan Tanah Abang
Manggarai, Jakarta
Kota - Manggarai
Bogor, Jakarta Kota
Tj. Priok, Duri
Tangerang,
Manggarai Jatinegara - Bekasi
Cikarang
105.000
45.00
Tanah Abang
Rangkasbitung,
Citayam Nambo,
Jatinegara Pondok jati - Senen
- Kampungbandan Tanah Abang
Manggarai, Jakarta
Kota - Manggarai
Bogor, Jakarta Kota
Tj. Priok, Duri
Tangerang,
Manggarai Jatinegara - Bekasi
Cikarang
133.439
58.95
Tanah Abang
Rangkasbitung,
Citayam Nambo,
Jatinegara Pondok jati - Senen
- Kampungbandan Tanah Abang
Manggarai, Jakarta
Kota - Manggarai
Bogor, Jakarta Kota
Tj. Priok, Duri
Tangerang,
Manggarai Jatinegara - Bekasi
Cikarang
511.045
227.8
291.282
17.35
1,357.781
24.30
1,880.000
32.00
1,105.760
32.00
800.000
40.00
5,434.824
145.7
346.550
59.00
Yogyakarta Solo
990.143
59.0
35.000
3.00
Aceh, Lampung,
Riau, Banten, DIY,
Sulsel
153.691
12.0
305.320
13.00
1,274.109
59.0
Yogyakarta Solo
643.593
16.938
1.00
35.445
5.00
50.634
34.00
Jateng
(33)
52.500
3.00
303.343
11.00
69.718
44.00
Sumut, Sumbar,
Sumsel, DKI
Jakarta, Jawa
Barat, Jateng, Jatim
(34)
90.000
45.00
(35)
19.976
3.00
315.000
15.00
94.500
45.00
(36)
29.277
2.00
315.000
15.00
110.000
50.00
Gorontalo, Kaltim,
Kalteng, Kalbar
(37)
414.852
218.0
(33). Jawa-Bali: Tanah Abang - Merak, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Semarang - Solo, Bojonegoro - Surabaya, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi. Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tarahan, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang - Bukitputus - Indarung/Telukbayur, Padang Pariaman, Medan - Araskabu - Kualanamu.
14 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2015
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
TARGET
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
NO
2015-2019
2015-2019
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(34). Jawa-Bali: Tanah Abang - Merak, Jatinegara - Cikampek - Cirebon, Cikampek - Padalarang, Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Cicalengka - Banjar - Kroya, Cirebon - Kroya, Kroya - Kutoarjo - Yogyakarta - Solo, Semarang - Solo, Solo - Madiun, Purwosari - Wonogiri, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Tegal Prupuk, Semarang - Bojonegoro - Surabaya, Madiun - Surabaya, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi. Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih - Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang - Bukitputus - Indarung/Telukbayur, Padang - Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu - Kualanamu, Medan - Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan - Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi Kisaran - Tanjung Balai.
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
(35). Jawa-Bali: Tanah Abang - Merak, Duri Tangerang, Jakarta Tj. Priok, Manggarai - Tanah Abang - Ps. Senen - Jatinegara, Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang, Jakarta Kota - Bogor, Jatinegara - Cikampek - Cirebon, Cikampek - Padalarang, Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Padalarang - Bandung - Cicalengka,
Cicalengka - Banjar - Kroya, Cirebon - Kroya, Kroya - Kutoarjo - Yogyakarta - Solo, Semarang - Solo, Solo - Madiun, Purwosari - Wonogiri, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Tegal - Prupuk, Semarang - Bojonegoro - Surabaya, Madiun - Surabaya, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi.
Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih - Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang - Bukitputus - Indarung/Telukbayur, Padang - Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung - Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu - Kualanamu, Medan - Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan Tebingtinggi
- Siantar,
Tebingtinggi
Kisaran
- Tanjung
Balai,Jakarta
Kisaran- Tj.
Rantauprapat,
Bireun- Tanah
- Lhokseumawe.
(36). Jawa-Bali:
Tanah
Abang - Merak,
Duri
Tangerang,
Priok, Manggarai
Abang - Ps. Senen - Jatinegara, Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang, Jakarta Kota - Bogor, Jatinegara - Cikampek - Cirebon, Cikampek - Padalarang, Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Padalarang - Bandung - Cicalengka,
Cicalengka - Banjar - Kroya, Cirebon - Kroya, Kroya - Kutoarjo - Yogyakarta - Solo, Semarang - Solo, Solo - Madiun, Purwosari - Wonogiri, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Tegal - Prupuk, Semarang - Bojonegoro - Surabaya, Madiun - Surabaya, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi.
Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih - Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang - Bukitputus - Indarung/Telukbayur, Padang - Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung - Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu - Kualanamu, Medan - Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi Kisaran - Tanjung Balai, Kisaran - Rantauprapat, Bireun - Lhokseumawe.
(37). Jawa-Bali: Tanah Abang - Merak, Duri Tangerang, Jakarta Tj. Priok, Manggarai - Tanah Abang - Ps. Senen - Jatinegara, Manggarai - Jatinegara - Bekasi - Cikarang, Jakarta Kota - Bogor, Jatinegara - Cikampek - Cirebon, Cikampek - Padalarang, Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang, Padalarang - Bandung - Cicalengka,
Cicalengka - Banjar - Kroya, Cirebon - Kroya, Kroya - Kutoarjo - Yogyakarta - Solo, Semarang - Solo, Solo - Madiun, Purwosari - Wonogiri, Cirebon - Brebes - Tegal - Pekalongan - Semarang, Tegal - Prupuk, Semarang - Bojonegoro - Surabaya, Madiun - Surabaya, Surabaya - Bangil - Malang - Kertosono, Bangil Banyuwangi.
Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih - Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang - Bukitputus - Indarung/Telukbayur, Padang - Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung - Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu - Kualanamu, Medan - Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi Kisaran - Tanjung Balai, Kisaran - Rantauprapat, Bireun - Lhokseumawe.
Jumlah paket
158.0
1,297.785
34.00
2,864.515
30.00
2,094.445
31.00
2,127.610
31.00
1,600.000
32.00
9,984.355
pengadaan dan
penertiban lahan
(paket)
Jumlah paket
91.0
6.000
17.00
8.020
17.00
10.000
18.00
11.500
19.00
12.300
20.00
47.820
Perawatan
Peralatan/Fasilitas
Prasarana (paket)
Jumah Paket
Pengadaan MTT
(Multi Tie Tamper
Machine), Profile
Ballast regulator,
Track Laying
Machine, Flash Butt
Welding & Peralatan
Prasarana Lainnya
616.205
20.00
Pelaksanaan
Perawatan dan
Pengoperasian
Prasarana
Perkeretaapian Milik
Negara/ IMO (tahun)
1,712.351
1.00
Pelaksanaan
Perawatan dan
Pengoperasian
Prasarana
Perkeretaapian Milik
Negara (tahun)
Jumlah dokumen
Studi/Kajian/Desain/
Norma/Standar/
Pedoman/
Kriteria/Prosedur
bidang prasarana
perkeretaapian
(dokumen)
Jumlah paket
pembinaan
penyelenggaraan
prasarana
Perkeretaapian
(paket)
99.743
14.00
126.134
7.00
43.861
3.00
54.134
2.00
940.078
46.0
1,712.351
1.0
2,500.350
1.00
2,750.385
1.00
3,025.424
1.00
3,327.966
1.00
11,604.124
4.0
265.535
84.00
257.394
89.00
275.411
90.00
294.690
90.00
315.318
90.00
1,408.348
443.0
17.624
4.00
20.392
4.00
24.471
4.00
29.365
4.00
35.238
4.00
127.089
20.0
15 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Penyelenggaraan
administrasi dan
layanan perkantoran
(tahun)
Kegiatan
Pembangunan dan
Pengelolaan Bidang
Keselamatan
Perkeretaapian
Jumlah paket
Kegiatan
Sosialisasi/Rakor/Sem
inar/Workshop
Bidang Keselamatan
Perkeretaapian
(paket)
Jumlah paket fasilitas
dan peralatan bidang
keselamatan
perkeretaapian
(paket)
Jumlah dokumen
Studi/Kajian/Desain/
Norma/Standar/
Pedoman/
Kriteria/Prosedur
bidang keselamatan
perkeretaapian
(dokumen)
Jumlah paket
pembinaan
penyelenggaraan
bidang keselamatan
perkeretaapian
(paket)
Penyelenggaraan
administrasi dan
layanan perkantoran
(tahun)
Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen
Perkeretaapian
PROGRAM
PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI LAUT
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
40.087
TARGET
LOKASI
1.00
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
48.105
167.381
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
1.00
57.725
175.800
3.000
3.00
59.879
18.00
64.467
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
1.00
3.00
63.597
20.00
7.00
66.155
36.721
6.00
3.315
1.00
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
1.00
3.00
64.443
20.00
9.00
70.786
39.291
4.00
3.547
1.00
TARGET
LOKASI
1.00
3.00
64.339
19.00
9.00
75.741
9.00
42.042
4.00
44.985
3.795
1.00
4.060
15.0
316.305
95.0
9.00
358.190
43.0
48.134
4.00
211.173
22.0
4.345
1.00
19.061
5.0
64.047
18.00
81.042
4.00
1.00
125.246
134.014
143.395
153.432
672.313
22,842.956
25,513.008
25,216.711
25,362.225
26,985.451
125,920.351
18,169.557
19,721.907
18,556.945
17,703.494
18,177.910
92,329.813
16 dari 66
5.0
17.252
3.00
116.227
TARGET
2015-2019
921.981
3.932
Aceh, Sumut,
Sumbar, Sumsel,
Lampung, Riau,
Banten, DKI
Jakarta, Jawa
Barat, DIY, Jateng,
Jatim, Sulsel
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
298.312
201.500
3.675
Aceh, Sumut,
Sumbar, Sumsel,
Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Jawa
Barat, DIY, Jateng,
Jatim, Sulsel
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
83.125
192.800
3.435
Aceh, Sumut,
Sumbar, Sumsel,
Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Jawa
Barat, DIY, Jateng,
Jatim
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
69.271
184.500
3.210
Aceh, Sumut,
Sumbar, Sumsel,
Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Jawa
Barat, DIY, Jateng,
Jatim
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Kegiatan
Pengelolaan dan
Penyelenggaraan di
Bidang Lalu Lintas
dan Angkutan Laut
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
4,311.575
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
4,893.756
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
3,713.779
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
2,594.686
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
2,911.529
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
18,425.325
Jumlah Pelayanan
671.561 89 Trayek
(38)
766.529 113 Trayek
(39)
949.682 140 Trayek
(40)
1,132.835 167 Trayek
(41)
1,309.205 193 Trayek
(42)
4,829.813
Rute Angkutan Laut
Perintis
(38). Tersebar pada 33 Provinsi dengan pangkalan laut Meulaboh, Calang, Teluk Bayur (2), Bengkulu, Tanjung Pinang, Tanjung Pinang, Kijang, Sintete, Sunda Kelapa, Kotaburu, Semarang (2), Surabaya (2), Tanjung Wangi, Bima (3), Kupang (4), Maumere (2), Bitung (2), Tahuna (2), Pagimana, Kolonedale, Kendari (2), Tilamuta (2),
Kwandang, Makassar (2), Mamuju, Ambon(7), Tual (4), Saumlaki (4) Ternate (4), Babang, Sanana (2), Jayapura (5), Biak (3), Merauke (7), Manokwari (4) Sorong (6)
(39). Tersebar pada 33 Provinsi dengan pangkalan laut Meulaboh, Calang, Teluk Bayur (2), Bengkulu, Tanjung Pinang, Tanjung Pinang, Kijang, Sintete, Sunda Kelapa, Kotaburu, Semarang (2), Surabaya (2), Tanjung Wangi, Bima (3), Kupang (4), Maumere (2), Bitung (2), Tahuna (2), Pagimana, Kolonedale, Kendari (2), Tilamuta (2),
Kwandang, Makassar (2), Mamuju, Ambon(7), Tual (4), Saumlaki (4) Ternate (4), Babang, Sanana (2), Jayapura (5), Biak (3), Merauke (7), Manokwari (4) Sorong (6)
(40). Tersebar pada 33 Provinsi dengan pangkalan laut Meulaboh, Calang, Teluk Bayur (2), Bengkulu, Tanjung Pinang, Tanjung Pinang, Kijang, Sintete, Sunda Kelapa, Kotaburu, Semarang (2), Surabaya (2), Tanjung Wangi, Bima (3), Kupang (4), Maumere (2), Bitung (2), Tahuna (2), Pagimana, Kolonedale, Kendari (2), Tilamuta (2),
Kwandang, Makassar (2), Mamuju, Ambon(7), Tual (4), Saumlaki (4) Ternate (4), Babang, Sanana (2), Jayapura (5), Biak (3), Merauke (7), Manokwari (4) Sorong (6)
(41). Tersebar pada 33 Provinsi dengan pangkalan laut Meulaboh, Calang, Teluk Bayur (2), Bengkulu, Tanjung Pinang, Tanjung Pinang, Kijang, Sintete, Sunda Kelapa, Kotaburu, Semarang (2), Surabaya (2), Tanjung Wangi, Bima (3), Kupang (4), Maumere (2), Bitung (2), Tahuna (2), Pagimana, Kolonedale, Kendari (2), Tilamuta (2),
Kwandang, Makassar (2), Mamuju, Ambon(7), Tual (4), Saumlaki (4) Ternate (4), Babang, Sanana (2), Jayapura (5), Biak (3), Merauke (7), Manokwari (4) Sorong (6)
(42). Tersebar pada 33 Provinsi dengan pangkalan laut Meulaboh, Calang, Teluk Bayur (2), Bengkulu, Tanjung Pinang, Tanjung Pinang, Kijang, Sintete, Sunda Kelapa, Kotaburu, Semarang (2), Surabaya (2), Tanjung Wangi, Bima (3), Kupang (4), Maumere (2), Bitung (2), Tahuna (2), Pagimana, Kolonedale, Kendari (2), Tilamuta (2),
Kwandang, Makassar (2), Mamuju, Ambon(7), Tual (4), Saumlaki (4) Ternate (4), Babang, Sanana (2), Jayapura (5), Biak (3), Merauke (7), Manokwari (4) Sorong (6)
Jumlah Rute
Angkutan Laut Tetap
Dan Teratur untuk
MendukungTol Laut
Jumlah Pembangunan
baru kapal negara
angkutan laut perintis
325.000
1 Paket
2,526.082
100 unit
(43)
333.125
2,946.000
1 Paket
(44)
341.453
1,455.807
1 Paket
(45)
349.989
1 Paket
358.739
1 Paket
1,708.307
6,927.889
Lanjutan
pembangunan kapal
negara angkutan laut
perintis
70 unit
Penyelesaian
pembangunan kapal
negara angkutan laut
perintis
3 unit
30 unit
70 unit
(43). Tersebar pada 33 Provinsi dengan pangkalan laut Meulaboh, Calang, Teluk Bayur (2), Bengkulu, Tanjung Pinang, Tanjung Pinang, Kijang, Sintete, Sunda Kelapa, Kotaburu, Semarang (2), Surabaya (2), Tanjung Wangi, Bima (3), Kupang (4), Maumere (2), Bitung (2), Tahuna (2), Pagimana, Kolonedale, Kendari (2), Tilamuta (2),
Kwandang, Makassar (2), Mamuju, Ambon(7), Tual (4), Saumlaki (4) Ternate (4), Babang, Sanana (2), Jayapura (5), Biak (3), Merauke (7), Manokwari (4) Sorong (6)
(44). Tersebar pada 33 Provinsi dengan pangkalan laut Meulaboh, Calang, Teluk Bayur (2), Bengkulu, Tanjung Pinang, Tanjung Pinang, Kijang, Sintete, Sunda Kelapa, Kotaburu, Semarang (2), Surabaya (2), Tanjung Wangi, Bima (3), Kupang (4), Maumere (2), Bitung (2), Tahuna (2), Pagimana, Kolonedale, Kendari (2), Tilamuta (2),
Kwandang, Makassar (2), Mamuju, Ambon(7), Tual (4), Saumlaki (4) Ternate (4), Babang, Sanana (2), Jayapura (5), Biak (3), Merauke (7), Manokwari (4) Sorong (6)
(45). Tersebar pada 33 Provinsi dengan pangkalan laut Meulaboh, Calang, Teluk Bayur (2), Bengkulu, Tanjung Pinang, Tanjung Pinang, Kijang, Sintete, Sunda Kelapa, Kotaburu, Semarang (2), Surabaya (2), Tanjung Wangi, Bima (3), Kupang (4), Maumere (2), Bitung (2), Tahuna (2), Pagimana, Kolonedale, Kendari (2), Tilamuta (2),
Kwandang, Makassar (2), Mamuju, Ambon(7), Tual (4), Saumlaki (4) Ternate (4), Babang, Sanana (2), Jayapura (5), Biak (3), Merauke (7), Manokwari (4) Sorong (6)
Jumlah
pembangunan/
pengadaan fasilitas
pendukung Lalu lintas
dan Angkutan Laut
:(46)
788.932
Tersebar di 33
Provinsi
848.102
Tersebar di 33
Provinsi
966.836
Tersebar di 33
Provinsi
1,111.862
Tersebar di 33
Provinsi
1,243.585
Tersebar di 33
Provinsi
4,959.317
(46). ( Perbaikan dan Perawatan Kapal Perintis (Docking Repair) milik Ditjen Hubla / Pengadaan camera CCTV/ Pemasangan Upgrade Monitoring Tracking Sistem / Pembangunan Infrastruktur Multimedia Tracking / Pembangunan Sistem Informasi Spasial Kapal Perintis / Penyelenggaran Mudik Gratis Sepeda Motor / Monitoring
Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru / Monitoring Pelabuhan Singgah Perintis dan Center Pangkalan Perintis / Pemberdayaan Industri Pelayaran Rakyat)
17 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Kegiatan
Pengelolaan dan
Penyelenggaraan di
Bidang
Penyelenggaraan
Pelabuhan dan
Pengerukan
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
7,377.269
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
7,423.024
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
7,470.651
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
7,520.242
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
7,571.895
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
37,363.082
Jumlah Lokasi
6,119.638
306 lokasi
(47)
6,125.758
100 lokasi
(48)
6,131.884
100 lokasi
(49)
6,138.016
100 lokasi
(50)
6,144.154
100 lokasi
(51)
30,659.449
Pembangunan dan
Pengembangan
Pelabuhan Non
Komersial
(47). Pelabuhan Sigli, Sabang, Meulaboh, Tapak Tuan, Singkil, P. Banyak, Sinabang, Sibigo, Labuhan Angin, Pangkalan Susu, Teluk Dalam, Lahewa, Sirombu, P. Tello, Leidong, Parlimbungan Ketek, Sei Berombang, Barus, Tg. Sarang Elang, Pekanbaru, Tanjung Buton, Bagan Siapi-api, Tanjung Samak, Meranti - Selat Panjang,
Kuala Gaung, Panipahan, Batu Panjang, Sungai Guntung, Dumai, Dompak, Mocoh, Malarko, Pulau Sambu, Letung, Midai, Pulau Laut, Subi, Serasan, Dabo Singkep, Tanjung Berakit , Carocok Painan, Tiram, Teluk Bayur, Bungus, Air Bangis, Pariaman, Tiku, Tarusan, Pasapuat, Talang Dukuh, Nipah Panjang, Ujung Jabung,
Kuala Mendahara, Tanjung Api-api, Tanjung Pandan, Pulau Baai, Linau Bintuhan, Sibesi, Sebalang, Batu Balai, Tg. Priok, Marunda, Sunda Kelapa, Banten, Karangantu, Cituis, Kronjo, Labuhan, Panimbang, Bayah, Karangsong, Indramayu, Pamanukan, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, Kendal, Tegal, Cilacap, Batang, Jepara, Juwana,
Rembang, Brebes, Pekalongan, Keramaian, Taddan, Branta, Bawean, Pacitan, Sapudi, Telaga Biru, Tanah Ampo, Benoa, Padang Bai, Celukan Bawang, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Benete, Pamenang Tanjung, Nunbaunsabu, Maritaing, Baing, Seba, Raijua, P. Salura, Waikelo, Kendidi Reo, Pota, Marapokot, Maurole,
Atapupu, Batutua, Papela, Ba'a, Kolbano, Larantuka, Terong, Wulandoni, Bari, Labuhan Bajo, Ketapang, Sambas, padang Tikar, paloh,Sukadana, Kuala Pembuang, Teluk Segintung, Pegatan, Mendawai, Parenggean, Sampit, Pulang Pisau, Bahaur, Batanjung, Marabatuan, Matasiri, Pelaihari, Sebuku, Palaran, Samarinda,
Penajam Pasir, Maloy, Tanjung Redep, Tanah Grogot, Kuala Semboja, Tarakan,Sungai Nyamuk, Tanah Tidung, Manado, Kawio, Matutuang, Kawaluso, Petta, Tamako, Lipang, Bukide, Kahakitang, Kalama, Tahuna, Ngalipaeng, Marore, Lirung, Melonguane, Mangarang, Karatung, Rainis, Miangas, Makalehi, Pehe, Ulu Siau,
Biaro, Sawang, Buhias, Labuhan Uki, Amurang, Gorontalo , Anggrek, Tilamuta, Moutong, Parigi, Kolonedale, Bungku Luwuk, Teluk Malala, Ogoamas, Mantangisi, Una-una, Pagimana, Leok, Palele, Banggai, Bungkutoko, Kendari, Ereke, Maligano, Bau-bau, Pasarwajo, Boepinang, Batu Atas, Wanci, Lasalimu, Kolaka,
Watunohu, Dawi-dawi, Molawe, Lakara, Makassar, Paotere, Awerange, Garongkong, Jampea, Kayuadi, Munte, Belopa, Bulukumba, Jeneponto, Pattiro Bajo, Tuju-Tuju, Cappa Ujung, Sinjai, Biringkasi, Sabutung, Sapuka, Sailus, Kalukalukuang, Maccini Baji, Selayar, Benteng, Bajoe, Siwa, Majene (Banggae), Palipi ,
Popoongan, P. Ambo, Belang-belang, Polewali, Tanjung Silopo, Yos Sudarso, Ambon, Gudang Arang, Tulehu,Tuhaha, Tutu Kembong, Kroing, Saumlaki, Larat, P. Buano, Taniwel, Dawelor, Wonreli, Mahaleta, Namlea, Amahai, Kobror, Marlasi, Dobo, Gorom, Teor, Fogi, Namrole, Ambalau, Tual, Loleojaya, Tifure, Manu
Gamunu, Mangga Dua, Bicoli, Tapaleo, Daruba, Tikong, Dama, Tobelo, Dorume, Galela, Bisui, Koititi, Indari , Yaba, Babang, Labuha, Sofifi, Laiwui, Wayaloar, Jojame, Banemo, Depapre, Merauke, Serui, Sarmi, Biak, Nabire, Agats, Mumugu, Waren, Bade, Asiki, Moor, Arar, Manokwari, Kaimana, Saonek, Sausapor,
Kokas, Teminabuan, Korido, Oransbari Wasior.
(48). Pelabuhan : Anggrek, Babang, Bade, Baing, Bajoe, Barus, Batang, Batanjung, Batuatas, Batu panjang, Batutua, Bau bau, Belang belang, Bicoli, Bintuni, Boepinang, Branta, Bungkutoko, Bunta, Carocok painan, Dabo singkep, Daruba, Depapre, Dompak, Gamunu, Garongkong, Gorom, Jailolo, Kaimana, Kendidi reo, Kendal,
Keramaian, Kolbano, Kolonedale, Kuala semboja, Labuhan bajo, Labuhan angin, Lakara, Larantuka, Letung, Linau bintuhan, Malarko, Maloy, Mantangisi, Marabatuan, Matasiri, Meranti, Midai, Moor
Mumugu, Nabire, Nunbaunsabu,Pulau banyak, Pulau buano, Pulau salura, Pacitan, Padang tikar, Pagimana, Palopo, Pamanukan, Panarukan, Pangandaran, Parlimbungan, ketek, Patani, Pelaihari, Penajam pasir, Pomalaa, Pota, Pulau laut, Pulau teor, Sailus, Saumlaki, Sebalang, Sebuku, Sei nyamuk, Serui, Siwa, Sofifi speed boat,
Subi, Taddan, Tanah ampo, Tanah Tidung, Tanjung Api Api, Tanjung Buton, Tanjung Mooch, Telaga Biru, Teluk Segintung, Tilamuta, Tiram, Tobelo, Tual, Tulehu, Ujung Jabung, Waren, Watunohu, Bagan Siapi Api, Pelabuhan Ratu, Bima, Luwuk, Breakwater Makassar
(49). Pelabuhan : Anggrek, Babang, Bade, Baing, Bajoe, Barus, Batang, Batanjung, Batuatas, Batu panjang, Batutua, Bau bau, Belang belang, Bicoli, Bintuni, Boepinang, Branta, Bungkutoko, Bunta, Carocok painan, Dabo singkep, Daruba, Depapre, Dompak, Gamunu, Garongkong, Gorom, Jailolo, Kaimana, Kendidi reo, Kendal,
Keramaian, Kolbano, Kolonedale, Kuala semboja, Labuhan bajo, Labuhan angin, Lakara, Larantuka, Letung, Linau bintuhan, Malarko, Maloy, Mantangisi, Marabatuan, Matasiri, Meranti, Midai, Moor
Mumugu, Nabire, Nunbaunsabu,Pulau banyak, Pulau buano, Pulau salura, Pacitan, Padang tikar, Pagimana, Palopo, Pamanukan, Panarukan, Pangandaran, Parlimbungan, ketek, Patani, Pelaihari, Penajam pasir, Pomalaa, Pota, Pulau laut, Pulau teor, Sailus, Saumlaki, Sebalang, Sebuku, Sei nyamuk, Serui, Siwa, Sofifi speed boat,
Subi, Taddan, Tanah ampo, Tanah Tidung, Tanjung Api Api, Tanjung Buton, Tanjung Mooch, Telaga Biru, Teluk Segintung, Tilamuta, Tiram, Tobelo, Tual, Tulehu, Ujung Jabung, Waren, Watunohu, Bagan Siapi Api, Pelabuhan Ratu, Bima, Luwuk, Breakwater Makassar
(50). Pelabuhan : Anggrek, Babang, Bade, Baing, Bajoe, Barus, Batang, Batanjung, Batuatas, Batu panjang, Batutua, Bau bau, Belang belang, Bicoli, Bintuni, Boepinang, Branta, Bungkutoko, Bunta, Carocok painan, Dabo singkep, Daruba, Depapre, Dompak, Gamunu, Garongkong, Gorom, Jailolo, Kaimana, Kendidi reo, Kendal,
Keramaian, Kolbano, Kolonedale, Kuala semboja, Labuhan bajo, Labuhan angin, Lakara, Larantuka, Letung, Linau bintuhan, Malarko, Maloy, Mantangisi, Marabatuan, Matasiri, Meranti, Midai, Moor
Mumugu, Nabire, Nunbaunsabu,Pulau banyak, Pulau buano, Pulau salura, Pacitan, Padang tikar, Pagimana, Palopo, Pamanukan, Panarukan, Pangandaran, Parlimbungan, ketek, Patani, Pelaihari, Penajam pasir, Pomalaa, Pota, Pulau laut, Pulau teor, Sailus, Saumlaki, Sebalang, Sebuku, Sei nyamuk, Serui, Siwa, Sofifi speed boat,
Subi, Taddan, Tanah ampo, Tanah Tidung, Tanjung Api Api, Tanjung Buton, Tanjung Mooch, Telaga Biru, Teluk Segintung, Tilamuta, Tiram, Tobelo, Tual, Tulehu, Ujung Jabung, Waren, Watunohu, Bagan Siapi Api, Pelabuhan Ratu, Bima, Luwuk, Breakwater Makassar
(51). Pelabuhan : Anggrek, Babang, Bade, Baing, Bajoe, Barus, Batang, Batanjung, Batuatas, Batu panjang, Batutua, Bau bau, Belang belang, Bicoli, Bintuni, Boepinang, Branta, Bungkutoko, Bunta, Carocok painan, Dabo singkep, Daruba, Depapre, Dompak, Gamunu, Garongkong, Gorom, Jailolo, Kaimana, Kendidi reo, Kendal,
Keramaian, Kolbano, Kolonedale, Kuala semboja, Labuhan bajo, Labuhan angin, Lakara, Larantuka, Letung, Linau bintuhan, Malarko, Maloy, Mantangisi, Marabatuan, Matasiri, Meranti, Midai, Moor
Mumugu, Nabire, Nunbaunsabu,Pulau banyak, Pulau buano, Pulau salura, Pacitan, Padang tikar, Pagimana, Palopo, Pamanukan, Panarukan, Pangandaran, Parlimbungan, ketek, Patani, Pelaihari, Penajam pasir, Pomalaa, Pota, Pulau laut, Pulau teor, Sailus, Saumlaki, Sebalang, Sebuku, Sei nyamuk, Serui, Siwa, Sofifi speed boat,
Subi, Taddan, Tanah ampo, Tanah Tidung, Tanjung Api Api, Tanjung Buton, Tanjung Mooch, Telaga Biru, Teluk Segintung, Tilamuta, Tiram, Tobelo, Tual, Tulehu, Ujung Jabung, Waren, Watunohu, Bagan Siapi Api, Pelabuhan Ratu, Bima, Luwuk, Breakwater Makassar
Jumlah
516.580
Tersebar di 33
519.163
Tersebar di 33
521.759
Tersebar di 33
524.367
Tersebar di 33
526.989
Tersebar di 33
2,608.858
Pembangunan/Penga
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Provinsi
daan Fasilitas
Pendukung
Pelabuhan dan
Pengerukan : (52)
(52). (Pengadaan Reach Stacker / Pengadaan Forklift / Pengadaan Prasarana Pemanduan / Pengadaan Truck Crane / Pengadaan Excavator, Grab Cham Shell dan Wheel Loader / Peningkatan Fasilitas Pelabuhan dalam Rangka Pelayanan Publik / Fasilitas Pendukung Operasional (Gedung Bangunan, Rumah Dinas, Pembuatan
Sumur, Lampu Penerangan, Pos jaga, Pagar, Gapura dll))
3
Kegiatan
Pengelolaan dan
Penyelenggaraan di
Bidang
Penyelenggaraan
Perkapalan dan
Kepelautan
137.219
Pembangunan Kapal
Marine Surveyor
136.965
13.000
13.000
5 Unit
13.000
13.000
5 Unit
18 dari 66
13.000
13.000
5 Unit
13.000
313.184
5 Unit
52.000
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Jumlah
Pembangunan/Penga
daan Fasilitas
Pendukung
Perkapalan dan
Kepelautan
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
137.219
TARGET
LOKASI
3Paket
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
123.965
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
2 Paket
TARGET
2015-2019
261.184
(Pengadaan Enginee
Room Simulator /
Pengadaan Full
Mission Bridge
Simulator /
Pengadaan Komputer
Base Assessment)
4
Kegiatan
Pengelolaan dan
Penyelenggaraan di
Bidang
Penyelenggaraan
Kenavigasian
3,073.839
3,172.717
Jumlah Pembangunan
Sistem
Telekomunikasi
Pelayaran
142.911
16 Unit
Jumlah Pembangunan
baru kapal negara
Kenavigasian
807.500
10 Unit
(53)
3,247.880
148.627
17 Unit
807.500
10 Unit
(54)
3,448.167
154.573
18 Unit
807.500
10 Unit
Lanjutan
pembangunan kapal
negara Kenavigasian
5 Unit
5 Unit
Penyelesaian
pembangunan kapal
negara Kenavigasian
5 Unit
10 Unit
(55)
3,525.917
160.755
18 Unit
934.000
11 Unit
(56)
16,468.520
167.186
19 Unit
934.000
11 Unit
15 Unit
(57)
774.052
4,290.500
11 Unit
(53). Tersebar pada 33 Provinsi di 25 Distrik Naviagasi Sabang, Sibolga, Belawan, Dumai, Tanjung Pinang, Teluk Bayur, Palembang, Tanjung Priok, Semarang, Cilacap, Surabaya, Benoa, Kupang, Tarakan, Banjarmasin, Pontianak, Kendari, Bitung, Makassar, Kendari, Tual, Ambon, Jayapura, Merauke, Sorong
(54). Tersebar pada 33 Provinsi di 25 Distrik Naviagasi Sabang, Sibolga, Belawan, Dumai, Tanjung Pinang, Teluk Bayur, Palembang, Tanjung Priok, Semarang, Cilacap, Surabaya, Benoa, Kupang, Tarakan, Banjarmasin, Pontianak, Kendari, Bitung, Makassar, Kendari, Tual, Ambon, Jayapura, Merauke, Sorong
(55). Tersebar pada 33 Provinsi di 25 Distrik Naviagasi Sabang, Sibolga, Belawan, Dumai, Tanjung Pinang, Teluk Bayur, Palembang, Tanjung Priok, Semarang, Cilacap, Surabaya, Benoa, Kupang, Tarakan, Banjarmasin, Pontianak, Kendari, Bitung, Makassar, Kendari, Tual, Ambon, Jayapura, Merauke, Sorong
(56). Tersebar pada 33 Provinsi di 25 Distrik Naviagasi Sabang, Sibolga, Belawan, Dumai, Tanjung Pinang, Teluk Bayur, Palembang, Tanjung Priok, Semarang, Cilacap, Surabaya, Benoa, Kupang, Tarakan, Banjarmasin, Pontianak, Kendari, Bitung, Makassar, Kendari, Tual, Ambon, Jayapura, Merauke, Sorong
(57). Tersebar pada 33 Provinsi di 25 Distrik Naviagasi Sabang, Sibolga, Belawan, Dumai, Tanjung Pinang, Teluk Bayur, Palembang, Tanjung Priok, Semarang, Cilacap, Surabaya, Benoa, Kupang, Tarakan, Banjarmasin, Pontianak, Kendari, Bitung, Makassar, Kendari, Tual, Ambon, Jayapura, Merauke, Sorong
Jumlah Pembangunan
Reverse Osmosis (RO)
6.550
Jumlah Pembangunan
Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran
(SBNP)
451.290
5 Unit
206 Unit
Disnav Sibolga,
(58)
32.730
25 Unit
469.342
137 Unit
(59)
32.730
25 Unit
488.115
137 Unit
19 dari 66
(60)
28.800
22 Unit
507.640
137 Unit
(61)
26.190
20 Unit
527.945
137 Unit
127.000
(62)
2,444.332
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2015
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
TARGET
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
NO
2015-2019
2015-2019
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(58).Tersebar di 33 Provinsi. Bukit Ujung Babang Sinabang Kab. Simeulue, Pulau Buro Kota Banda Aceh, Tambun Tulang, Kab Asahan Tg. Leidong, Kab. Labuhan Batu Tembilahan, Kab. Indragiri hilir, Karang Singa Kab. Bintan, Karang Berakit Kab. Bintan, Pelabuhan Tg. Berakit Kab. Bintan, pangkil Kota Tanjung Pinang, lobam Kab.
Bintan, Pelabuhan muara saibi Kab. Kep Mentawai, Palembang, Muara Kalikuto Kendal, Muara Sungai Pencongan Pekalongan, Laut Hijau Pemalang, Tanjung Lorok Pacitan, Gunung Batur Kab Gunung Kidul, Sadeng Kab Gunung Kidul, Sindang Barang Kab. Cianjur, Disnav Cilacap, Sempu Kab. Malang, Castur Kota Surabaya, Pulau
Paserang Kab. Sumbawa Barat, TG. Bungkulan Kab. Buleleng. Pel. Lembar Kab. Lombok Barat, Pel. Badas Kab. Sumbawa, TG. Mobulu Kab. Badung, Sedihing Kab. Klungkung, Buleleng Kab. Buleleng, Waingapu Kab. Nagekeo, Pulau Mangudu Kab. Sumba timur, Pulau Dana Kab. Kupang, Wajok Hili Kab. Pontianak, Muara
Kendawangan Kab Ketapang dan Kab. Hulu, Karang Ontario Kab. Ketapang, Muara Kubu Kab. Kubu Raya, Muara Ketapanng Kab. Ketapang Gosungan Berau Kab. Berau, Kr. Besar Kab. Bulungan, P. Bunyu Kab. Bulungan, Pelabuhan Mantuil Kota Banjarmasin, Pelabuhan Jembatan Rumpiang Kota banjarmasin, Gosong Muara Sungai
Serapat Alur Barito Kab Bariton Kuala , Pulau Alalak Berangas Sungai Barito Kab. Barito Kuala, Ujung Panti Sungai Barito Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin, Gosong Ujung Selatan Pulau Bakut Alur Barito Kota Banjarmasin, Pulau Tampaan Selat Laut Kab. Kotabaru, Kab. Kota Waringin Timur, Kab. Kota Waringin Timur, Tg.Ulu
Kabupaten Kutai Kartanegara Kab. Kertanegara, pelabuhan marisa Kab. Pohuwotu, tg.malangi Kab. Pohuwotu, Pulau Magenti Kab. Muna, Pulau Sagori Kab. Bombana, Sikeli Hijau Kab. Bombana, Bero Masidi Kab. Muna, Mamuju dan Dam Paotere Kota Palopo, Kota Makassar Kab. Pare-pare Plabuhan Romang-Kisar Kab.Maluku
Barat Daya, Pelabuhan Damer-Moa Kab.Maluku Barat Daya, Plabuhan Kaiwatu-Kisar Kab.Maluku Barat Daya, Kab. Buru, Kab. Pulau Morotai, Pel. Dawai Kab. Yapen Waropen, Pel. Miosnum Kab. Biak Numfor, Disnav Merauke, Muara SG Maro Kab. Merauke, Muara SG Digul Kab. Boven Digul, P. Habe Aman Kab. Boven Digul, Selat
Muli Kab. Merauke, Sungai Atsy Kab. Asmat, Sungai Digul Kab. Boven Digul, Pelabuhan Arar dan Selat Sele Kab. Sorong, Kab Raja Ampat, Pulau Tinggi Kab. Simeulue, matang Kab. Bintan, kentar, Kab. Lingga, Cikoneng dan Lengkuas, Kab. Serang, Bawean, Kab Gresik, Masalembo, Kab. Sumenep, TG. Motamasin, Kab. Belu, Kab. Alor
dan Kupang, P. Pengiki , Kab. Pontianak, P. Sebatik, Kab. Nunukan, Gorontalo, Kota Gorontalo, Pelabuhan Lakor - Kisar Kab. Maluku Barat Daya, Pelabuhan Malahayati, Kab. Aceh Besar, Disnav Semarang, Tg. Padang Tikar, Pel. Sedau Singkawang, Kota Singkawang, Gosong Niger (Perbatasan Malaysia), Kab. Sambas, Disnav Sorong,
P.Wuring dan P. Treweng, Kab. Sikka, P. Sintete, Kab. Sambas, P. Pulau Tam, Kota Tual, Pulau Tayando, Kota Tual, Seira - Saumlaki, Kab. Maluku Tanggara Barat, Marsella Kisar, Kab. Maluku Barat Daya, Romang Kisar, Kab. Maluku Barat Daya, P.Damar Moa, Kab. Maluku Barat Daya, Pel. Tobelo, Bemo, Wayabula, Bobong,
Galela, Tikong, Daruba, Dame, Kab. Halmahera Utara, Pel. Seku, Leksula, Sanana dan Tulehu, Kab Maluku Tengah Tanjung Kumbis, Kab. Merauke, Kelapa Lima, Kab. Merauke P. Banamepe, Kab. Merauke.
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
(59). Tersebar di 33 Provinsi. Uj. Mangki, Kr. Biawak, Kr. Gatui , Sinabang, P. Batu Berlayar, P. Ina, Malahayati, Meulingge, Calang, Lhok Kruet, Tg. Pertandang, Sei. Berombang, Ujung Peusangan, Ujung Peureula, Tg.Tiram, Pangkalan Susu, Pulau Kampai, Tanjung Pura, Pantai Cermin, Barus, Amboina, Kr.Karang, Kr.Lago, Kr.Tonga,
P.Jawyawi, Uj. Tanjung, P. Simangke, Pel. Sikakap, Gosong Laut, Uj. Batu Berlayar, Pel. Tiram, Tjg. Sigep, Mr. Air Haji, P. Simasin, Tg. Simansih, Tg. Sakaladat, Tg. Toyolawa, P.Timau, Tg. Cakang, P. Ritan, Batu Berlayar, Kr.Jackson, P., Batuberlayar, Batu Besar, Batulicin, P. Buton, P. Hantu, P. Kelong, Tg. Batu, Gs.Mumbul, P. Babi
Karimun, Gandir, Utara P.Tengah, Bengkalis, Sungai Pakning, Kuala Enok, Tembilahan, Selat Panjang, Bagan Siapi-api, Ayermasin, Uj. Batakarang, Kr.Haji, Ma. Kuala Tungkal, Sg. Banyuasi, Sel. Bangka, P.Lalang, Selat Nando, Tg. Terentang, Talang Duku, Tg. Bangka, Tg. Api, Karimata, Tg. Satai, Sukadana, Kendawangan,
Ketapang,Paloh/Sakura, Singkawang, Pontianak, Sanding, Seblat, Bayangan Air, Kr. Kerbau, Indramayu, Cirebon, P.Selanga, Tg. Selokan, Tg.Karawang, Ujung Walor,Kertapati, Pulau Long, Cikalong, Batu Gajah, Batu Tunggur, Tg. Gedeh, Kr. Pabayang, Tg. Guhakolak, Tg. Pemalang, Alur Pel. Juwana, P. Karimunjawa, Batang, Jepara,
Kendal, Pekalongan, Pemalang, Gosong Pasir, Payangan, Pasosongan, Batu Putih, Kamal, Sapulu,Telaga Biru, Banyu Wangi/Boom, Paciran, Branta, P. Menjangan, Tg. Amat, Tg Beranti, Tg. Palonan, Benoa, Sanur, Gilimanuk, Padang Bai, Nusa Lembongan, P. Raja, Pel. Lewoleba, Alur Pelab. Balauring, Balauring, Barat daya Pade, Pel.
Waingapau, Pel. Waewole, Pel. Pemana, Pel. Wuring, Tg. Dewa, P. Alalak, Uj. Panti, P. Bakut, P. Datu, Banitan 1, Banitan 2, Gosong Pasir, Ma. Peking, Tg.Buasin, Tg.Keris, P. Sebatik, Tg.Sadau, Nunukan, Sungai Nyamuk, Tg. Bayurr, Balikpapan, Kampung Baru, Talisayan, Tanjung Redep, Lhok Tuan, Tanjung Laut, Tanjung Selor,
Sagara, Tg. Keramat, Karang Boliogut, Tg. Laimpangi, Dam Paotere, Kr. Melintang, Kr. P.P. Takabonerate, Kr. Taka Rangkap, Kr. Ug. Pepe, Kr.Laubang, Tg. Goram, Banabungi, Lasalimu, Lawele, Siompu, Ereke, Labuhan Belanda, Kendari, Bungkutoko, Langara, P. Bentenan, Batu tengah Labuhan Uki, Molibagu, Torosik, Kotabunan,
Wori, Tilamuta, Wongosari, Gorontalo, Banda Besar, Batusambo, Pel. Tobelo, Bemo, P. Kaburuang, Tg. Gorua, P. Daram, P. Tumbutumbu, P. Panjang, P. Momfafa, Fuilu,, P.Sagin, P.Wayam, P. Anus, Kr.Jaunan, P. Ayawi, P.Isomanai, P.Mengge, P.Miosindi, P. Pombo, Alur Pel. Kelapa Lima, Tg. Yamursba, Tg. Wasio, Sungai Torasi,
Sungai Torasi, Pel. Elat, Alur Pel. Kasui, P. Inggar, Kr. Saribatsir, P. Anggarmasa
(60). Tersebar di 33 Provinsi. Uj. Pesanga, P.Lakon, P.Rubiah, Tg. Sabin, Tg.Ketaping, Uj.Lampuyang, Uj.Meuduroe, Sussoh, Lhok Pawoh, Tapaktuan, Sei. Berombang, Ujung Peusangan, P. Paru Buso, Ujung Peureula, Tg.Tiram, Tanjung Balai Asahan, Kuala Tanjung Pangkalan Dodek, Perupuk, Tanjung Tiram, P. Salaut Besar, Kr.Kasi,
Tg.Ikhunene, Tg.Lambaru, Tg.Siginigini, Tg.Toyolawa, Ug. Batu Panjang, Ug.Teduihu, Uj. Talukasai, Mr. Surantiah, Pel. Muara Surantiah, Pel. Muara Sabi, Tg. Sero, Tg. Betumonga Pasapuat, Siuban, Tua Pejat, Subelen, Labuhan Bajau, Sinakak, Nunbing, P. Pelampong, Karang Singa, Kr.Nginang, P.Selanga P.Tokong Kemudi, Pel.
Letung, Pel. Letung, Pel. Midai, Pel. Midai, Pel. Midai, P. Ti, Tg. Sekodi, P. Rupat, Tg. Kedabu Pel. Meranti, Selat Rupat, Bandul, Melibur, Batu Panjang, Tanjung Medang, Kuala Gaung, Uj. Batakarang, Kr.Haji, Ma. Sabak Ma. Kuala Tungkal, Ma.Ka. Berbak, Pel. Boom Baru, Sg. Musi, Sg. Banyuasi, Sel. Bangka, P.Lalang, Ma.
Kendawangan Ma. Kendawangan, Pel. Padangtikar, Pel. Penebangan, Air Hitam, Teluk Melano/Teluk Batang, Teluk Air, Tg. GedehTg. Losari Tg. Batu Kebutjung, Gs. Toborjantan, Kr. Gundul, Kr. Rakit Utara, Pel. Sadai, Tg. Kahoabi, Tg. Kooma, Malakoni/P. Enggano Bintuhan/Linau, Pulau Baai, Tg. Lokon, Tg. Ngeres Langu, Tg.
Tawulan, Kr. Wuni Wates, Alur Pel. Juwana, Muara Kalikuto Kendal, Muara Sungai Pecnongan, P. Karimunjawa, P. Karimunjawa, Kr. Sverre, Kr. Wen-wen, Pel. Rembang, Tg. Sbkah Tg. Awar-awar, Tg. Bantenan, P.Sepekan, Pel. Kangean, Tanjung Bulu Pandan, Tanjung Wangi, Ketapang, Bawean, Gresik Marba, P. Paserang, Tg. Batu
Licin, Tg. Ungasan, Tg. Mebulu, P. satonda, Tg. Srae, Buleleng (Sangsit), Celukan Bawang P.Nusa Ende, Seraja Besar, Tg. Muna, Tg. Lai, Pel. Binanatu, Labuhan bajo, Mananga, Nangalill-Buteng, Tg. Selaka, P. Kaget P. Balukung 1, P. Balukung 2, P. Belandean, Pel. Mantuil, Pel. Jemb. Rumpiang, Gs. Muara Sg. Barito, Gosong Batu
Buaya Gosong Batu Buaya, Tg. Batu, Kr.Adat, Tanah Grogot, Teluk Adang, Tg. Jumalai, Kariangau, Semayang, Kr.Unarang, Tg. Bodjo Pel. Palippi, Jampea, Bulukumba, Mamuju, KrvP.Saujung, P. Sainoa, Bungku Toko, Ge. Saponda Selatan, Gs. Selatan, Gs.Utara Kr. Barat Langara Bugis, Kr. Barat P. Maloan, Kr. Bokori, Kr. Dungi, Kr.
Generaal Pel, Kr. Langara Bugis, Kr. Lingoro, Kr. P. Basa P. Puludua,Tutuyan Jikoblanga, Boroko, Tg. Sidupa, Air Tembaga, Bitung, Bentung, Bukide, Kahakitang, Kalama, Kawaluso Kawio, Manuwui, P. Ambelau, Tg. Lelai, P. Fani, Lomiosu, Galela, Tobelo, Buli, Kobisadar, Wayabula dan Dame, Bobong P. Ayu, Tg. Namaripi, Tg. Sekar,
Tg.Dore, Tg.Dore, Tg.Monfafa, P. Evanas, Selat Sele, Selat Sele, Windesi, P. Miosnum,, P.Miospandi, P.Nutabari, P.Roon, P.Rurbas Beba, P.Wairandi, Pel. Bosnik, Tg. Wasanbari,Tg. Basari, Tg. Narwaku Tg. Kamdara, Tg. Kelapa, Tanah Merah, Muara Selat Muli, Sungai Asty, Sungai Asty, P. Nuhunayat, P. Er, Pel. Sofiani Larat P. Dawera
Dawelor
(61). Tersebar di 33 Provinsi. Sibadeh, Meukek, P. Banyak, P. Sarok, Singkil, Sei. Berombang, Teluk Nibung, Pantai Labu, Percut, Rantau Panjang, Tanjung Beringin, Gunung Sitoli, Labuhan Bilik,, P.Wunge, Pel.Sibolga, Muara Siberut/Pokai, Muara Sikabaluan/Simailepet, Muara Padang, Air Bangis, Tg. Kemantan, Pl.Selanga, P.
Sekatung, Sel.Kijang, Sel.Kijang, Karang Berakit, Karang Singa, P. Senggakang, Karang Getting, Tg.Gabi, Pulau Bulan, Pulau Sambu, Belakang Padang, Sagulung, , Sijantung, Kuala Mandah, Kuala Raya, Concong Luar, Bekawan Luar, Sungai Buluh, Perigi Raja, Pulau Kijang, Sapat, Sungai Guntung, Rengat, P.tokong Kembang, Selat
Nando, Tg. Terentang, Tg.Buyut, Talang Duku, Kuala Tungkal, Muara Delli, Pangkal Duri, Sungai Jambat, Air Hitam Laut, Mempawah, Jaruju, Sambas, Sintete, Kelanis, Tg. Sedari, Muko-Muko, Tanjung Batu, Manggar, Dendang, Pulau, Buku Limau, Pulau Sekunyit, Pulau Ketapang, Pulau Batu, Pangkal Balam, Teluk Betung, Batu Balai,
Brebes, Cilacap, Jepara, Pati, Rembang, Rembang, Teluk Lamong, Brondong, LIS, Sendang Biru, Pacitan, Pasean, Pasuruan, Probolinggo/ Tg.Tembaga, Paiton, Panarukan, Tg. Lessek, Pegametan, Penuktukan, Labuhan Lalang, Labuan Amuk/Tanahampo, Labuhan Amed, Nusa Penida (Mentigi), Buyuk, Kusamba, Buleleng (Sangsit), Tg.
Boda, Tg. Mas, P.Sukur, Pel. Aimere, Pel. Batu Tua, Pel. Wini, Tg. Kumba, Tg. Tutunnila, Tg. Uwakeka, Tg.Batu putih, Tg. Batuata, Tg.Kumba, Gosong Batu Buaya, Sei Kahayan 6, P. Tangguk, P. Batimbul, Sei.Kahayan no.7, Sei.Mentaya(green), P. Kembang, Kumai, Pangkalan Bun, Sampit, Penajam Paser, Pulau Bunyu, Tg. Perupu,
Kariangau, Semayang, Kr.Unarang, Kuala Semboja, Sebulu, Kr.Tete, Kr. Tg.Tonrangang, Pel. Jinatu, Kalaotoa, Bonerate, P. Maharatiangana, P. Marasende, P. Sailus, P. Sambarjaga, P. Sapuoka, Pel. Macici Baji, P. Balang Lompo, Pel.Serayar, Polewali, Polewali, Tg. Appatana, Kayuadi, Tg. Salangketo, P. Anano, Kr. P. Randa, Kr. Pel.
Rahe, Kr. Pomalaa, Kr. Raha, Kr. Bintang Selatan, Kr. Rosa Marie, Kr. Runduma, Kr. Selat Masiri, Kr. Selatan, Kr. Selatan Kaledopa, Kr. Selatan Kapota, Kr. Teluk Lemobajo, Kr. Tg. Barat Laut Kaledupa, Kr. Timur (Oneete), P.Sago, Tg. Dominango, Lipang, Makalehi, Marore, Matutuang, Ngalipaeng, P. Damar, P. Nusalaut, P.Pombo
linggi, Sarangburung, Tikong, Namlea, Tlk. Bara, Wayabula, Borong, Galela, Tikong, Pel. P. Damar, Pel.Kroing, Pel. Tutukembong, Pel.P. Teor, Pel. Moti, Pel. Tuhaha, Makian, Tg. Ngoni, Tg. Papisoi, Tg. Saweba, Tg. Wesio, Selat Sele, Alur Pelayaran Raja Ampat, Tg.Nasaulang, Tg.Opmarai, Tg.Poweri, Tg.Saweba, Pel. Kabare, Tg.Wariai,
Tg.Wibain, Bomberai, Fak-fak, Karas, Kokas, Sagan, Selasi, Tg. Mandundi, Sorido, Sorido, Tg. Abwari, Tg. Mangguar, Tg. Riarwepam, Pel. Dawai, Sungai Kuk / cook, Gosong Tripon, Tg. Pohon Batu, Amarapia, P. Karang, Sungai Torasi, Sungai Belatar, Kr. Sametinke, Uj. Komoran, Uj. Salah, Pel. Mahleta, P. Sermata, Pel. Elat, Pel. Kur,
Alur Pel. Dobo, Pel. Ngolin, Pel . Yayaru, Pel. Tepa
(62). Tersebar di 33 Provinsi. Seruway, Kuala Raja, Pusong, Sigli, Laweung, Sabang, Sibigo, Teluk Nibung, Pantai Labu, Percut, Rantau Panjang, Tanjung Beringin, Gunung Sitoli, Labuhan Bilik, Sei Barombong, Teluk Leidong, Tg. Sarang Elang, Pangkalan Susu,Pulau Kampai, Tanjung Pura, Tapak Kuda, Kuala Sarapu, Pangkalan Brandan,
P.Wunge, Pel.Sibolga, Pel. Sikara-kara, Tg.Bai, Sasak Teluk Tapang, Muara Haji, Carocok Painan, Surantih, Tg. Sading, Sekatap Darat, Senggarang, Tanjung Ayun, Tanjung Duku Tanjung Geliga, Tanjung Lanjut, Tanjung Sebauk, Tanjung Siambang, Tanjung Unggat, Wisata Penyengat, Tanjung Samak Tanjung Kedadu, Penyalai,
Panipahan, Sinaboi, Buatan, Kurau/Si Lalang, Sel Apit, Sungai Siak, Tanjung Buton, Kuala Mendahara, Lambur Luar, Muara Sabak, Nipah Panjang, Pamusiran, Simbur Naik, Sungai Lokan, Ujung Jabung, Tanjung Api-Api, Sungsang, Karang Agung, Rangga Ilung, Batanjung, Behaur, Kuala Kapuas, Pegatan Mendawai, Uj. Tk. Punggur Krui,
Kalianda, Lagundi, P. Sebesi, Sebalang, Bakauheni, Way Seputih, Kuala Penat, Labuhan Maringgai, Way Penat Way Sekampung, Mesuji, Kota Agung, P. Tabuan, Kelumbayan, Teladas, Manggala/Menggala, Sungai Burung, Tulang Bawang, Semarang, Tegal, Karimun Jawa, Tanjung Emas, Glimandangin, Sampang/Taddan, Tanlok,
Besuki, Jangkar Kalbut, Gayam, Kalianget, Kangean, P. Raas, Sapudi, Sapeken, Keramaian, Masalembo, Giliraja, Tg. Tekurenan, Celukan Bawang, Pegametan, Penuktukan, Bima, Sape, Waworada, Cempi, Calabahi, Kempo, Lembar, Tg. Muna, Tg. Kopondai P.Sukur, Pel. Aimere, Pel. Batu Tua, Pel. Wini, Tg. Kumba, Tg. Tutunnila, Tg.
Uwakeka, Tg.Batu putih, Tg. Batuata Samuda, Bagendang, Kereng Bengkirai, Teluk Sebangau, Bukit Pinang, Pulang Pisau, Kuala Pembuang, Teluk Sigintung/Seruyan, Kuala Jelay, Sukamara, Banjarmasin, Sesayap, Tarakan, Tg.Aru, Sangatta, Maloy, Sangkulirang Tg. Sarupo, Tg. Suramana, Majene, Malunda, Palipi, Pamboang,
Sendana, Ambo, Belang-Belang, Budong-Budong, Kaluku Mamuju, Poongpongan, Salisingan, Sampaga, Kr. Timur Batumarimpih, Kr. Timur Tg. Wawobatu, Kr. Utara Kaledupa Kr. Utara Kapota, Kr. Utara P. Papado, Kr. Utara Tg. Teipa, Kr.P.Hoga, Kr .Utara Lapuko, P. Damalawa Kcl., P. Sangurabangi P. Togomongolo, Pel. Lasalimu, Pel.
Lasalimu, Pel. Mandiodo, Pel. Mawasangka, Tg.Talabu, Tahuna, Tamako, Biaro Buhias, P. Ruang, Pehe, Sawang, Tagulandang, Ulu Siau, Beo, Damao, Dapalan, Tg. Hatanua, Tg. Libobo, Tg Namaa Tg. Ngolopopo, Tg. Weduar, Tg. Sial, Tg.Watina, Walwat tinggi, Tlk. Bara, Wayabula, Borong, Galela, Tikong, Pel. P. Damar Pel.Kroing, Pel.
Tutukembong, Pel.P. Teor, Pel. Moti, Pel. Tuhaha, Geser, Tg. Openta, Wayeteri, Kaimana, Kanoka, Lobo P. Adi, Senini, Susunu, Manokwari, Makbon, Mega, Muarana, Kasim, Oransbari, Bagusa, Kasonaweja, P. Liki, Sarmi, Takar Trimuris, Wakde, Janggerbun, Kameri, Korido, Waren, Ambai, Ampimoi, Angkaisera, Sungai Asty, Sungai
Asty, Tg. Kondo Pel. Selaru, Pel. Lakor, Pel. Romang, Pel. Damer, Pel. Kaiwatu, Tual
20 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Pembangunan VTS
Pembangunan
GMDSS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
197.000
289.000
TARGET
LOKASI
6 Lokasi
Belawan,
Palembang,
Jakarta, Surabaya,
Bitung, Kuala
Tanjung
23 lokasi
(63)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
204.880
300.560
TAHUN 2017
TARGET
LOKASI
3 lokasi
Samarinda, Sorong,
Manokwari,
23 lokasi
(64)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
213.075
312.582
TARGET
4 lokasi
55 lokasi
TAHUN 2018
LOKASI
Lhokseumawe,
Dumai, Makassar,
Jawapura,
(65)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
221.598
325.086
TAHUN 2019
TARGET
LOKASI
20 lokasi
Sabang, Sibolga,
Batu Ampar,
Panjang, Bengkulu ,
Cilacap, Benoa,
Lembar, Kupang,
Pontianak,
Banjarmasin, Batu
Licin, Samarinda,
Tarakan, Pare Pare,
Kendari, Ambon,
Ternate, Jayapura,
Merauke
26 lokasi
(66)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
230.462
338.089
TARGET
LOKASI
2 lokasi
Cirebon , Semarang
17 lokasi
(67)
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
1,067.016
1,565.317
(63). Sinabang, Kuala Langsa, Pangkalan Susu, Gunung Sitoli, Teluk Dalam, Selat Panjang, Rengat, Tg. Balai Karimun, Dabo Singkep, Air Bangis, Probolinggo, Gilimanuk, Waingapu, Sintete, Luwuk, Kaimana, Serui, Jakarta, Banjarmasin, Tarakan, Bitung, Sorong, Merauke
(64). Pulau Tello, Lahewa, Panipahan, Karimun Jawa, Rembang, Atapupu, Nunukan, Kolaka, Pomala, Parigi, Muntok, Kuala Tungkal, Sampit, Kumai, Batu Licin, Samarinda, Poso, Toli Toli, Manado, Ternate, Sanana, Tual ,Biak,
(65). Ulee Lheule, Meulabo, Tembilahan, Tarempa, Pulau Sambu, Pulau Pisau, Sunda Kelapa, Panarukan, Gersik, Bawean, Samalembo, Padang Bai, Kalaibai, Larantuka, Reo, Tanjung Redep, Mamuju, Banabungi, Palopo, Gorontal, Kolonedale, Banggai, Amamapare, Nabire, Bade, Kula Tanjung , Lhokseumawe, sabang, Tapak Tual,
tanjung Uban, Sei Kolak KIjang , Natuna, Teluk Bayur, Sipora, Palembang, Jambi, Pangkal Balam, Panjang, Cirebon , Bengkulu, Cigading/ Merak, Ende, Maumere, Ketapang, Kota Baru, Balikpapan , Kendari, Bau bau, Tahuna, Ambon , Saumlaki, Bintuni, Jayapura , Agats
(66). Sigli, Singkil, Pekan Baru, Bagan Siapa api, Kuala Enok, Sikakap, Celukang Bawang , Raha, Donggala, Kwandang, Ampana, Tobelo, Banda, Dobo, Sarmi, Belawan, Bengkalis, Semarang, Tegal, Cilacap, Surabaya, Kupang, Makassar, Pantoloan, Namlea, Fakfak,
(67). Pekalongan, Jepara, Juwana, Indramayu, Pasuruan, Badas, Ulu Siau, Amahai, Pekalongan, Jepara, Juwana, Indramayu, Pasuruan, Badas, Ulu Siau, Amahai,
Jumlah
Pembangunan/
Pengadaan Fasilitas
Pendukung
Kenavigasian :
1,179.588
1,209.078
1,239.305
1,270.288
1,302.045
6,200.303
(68). ( Perbaikan dan Perawatan Kapal / Pengadaan CCTV Survailance System / Genset / Mobil crane/ Kendaraan Operasional / Pengadaan Sistem Pengamatan Alur / Peralatan Survey Telkompel / Reporting System, Remote Cliane VTS / Vessel Monitoring sistem Kapal /Pelampung Suar / Sistem Lampu Suar untuk SBNP / Rigid
Inflatable Boat (RIB) / Perangkat Penunjang Operasional Mensu/ Water Treatment)
5
Kegiatan
Pengelolaan dan
Penyelenggaraan di
Bidang
Penyelenggaraan
Penjagaan Laut dan
Pantai
3,269.654
Jumlah Pembangunan
Baru Kapal Patroli
2,623.797
4,095.445
38 unit
(69)
3,380.893
4,111.635
30 unit
(70)
3,389.937
4,127.399
35 unit
(71)
3,398.485
4,155.569
17 unit
(72)
3,407.416
19,759.701
(73)
16,200.528
Lanjutan
30 unit
30 unit
31 unit
9 unit
pembangunan kapal
patroli
Penyelesaian
37 unit
45 unit
59 unit
67 unit
74 unit
pembangunan kapal
patroli
(69). Kesyahbandaran Belawan/ KUPP Kuala Tanjung, KSOP Teluk Bayur, PLP Tg. Uban, KSOP Palembang, KSOP Panjang, KSOP Pontianak, PLP Bitung, Kesyahbandaran Makassar, UPP Bau-Bau, KSOP Batam, PLP Tanjung Priok, KSOP Tanjung Emas, PLP Tanjung Mas, KSOP Benoa, KSOP Sorong, KSOP Ambon, PLP Tual, KSOP Merauke,
KUPP Tanjung Tiram, KUPP Pulau Kampai, KSOP Meulaboh, KUPP Pantai Cermin, KUPP Sei Barombang, KUPP Tg. Sarang Elang, KSOP Bagan Siapi-api, KUPP Kuala gaung, KSOP Pangkalan Bun, KSOP Pangkalan Balam, KSOP Tg. Pandan, KUPP Kendawangan, KSOP Kumai, KUPP Bengkirai/ Pinang, KUPP Tanah Grogot, KUPP
Sangkulirang, KUPP Polewali, KUPP Malili, KUPP Awerange, KUPP Bau-Bau, KUPP Ulugian, KUPP Amamapara, Kesyahbandaran Tg.Priok, KSOP Kalibaru, KSOP Juwana, KUPP Rembang, KUPP Ketapang, KUPP Nusa Penida, KSOP Bima, KSOP Tulehu, KUPP Bara Nusa.
(70). Kesyahbandaran Belawan/ KUPP Kuala Tanjung, KSOP Teluk Bayur, PLP Tg. Uban, KSOP Palembang, KSOP Panjang, KSOP Pontianak, PLP Bitung, Kesyahbandaran Makassar, UPP Bau-Bau, KSOP Batam, PLP Tanjung Priok, KSOP Tanjung Emas, PLP Tanjung Mas, KSOP Benoa, KSOP Sorong, KSOP Ambon, PLP Tual, KSOP Merauke,
KUPP Tanjung Tiram, KUPP Pulau Kampai, KSOP Meulaboh, KUPP Pantai Cermin, KUPP Sei Barombang, KUPP Tg. Sarang Elang, KSOP Bagan Siapi-api, KUPP Kuala gaung, KSOP Pangkalan Bun, KSOP Pangkalan Balam, KSOP Tg. Pandan, KUPP Kendawangan, KSOP Kumai, KUPP Bengkirai/ Pinang, KUPP Tanah Grogot, KUPP
Sangkulirang, KUPP Polewali, KUPP Malili, KUPP Awerange, KUPP Bau-Bau, KUPP Ulugian, KUPP Amamapara, Kesyahbandaran Tg.Priok, KSOP Kalibaru, KSOP Juwana, KUPP Rembang, KUPP Ketapang, KUPP Nusa Penida, KSOP Bima, KSOP Tulehu, KUPP Bara Nusa.
21 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2015
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
TARGET
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
NO
2015-2019
2015-2019
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(71). Kesyahbandaran Belawan/ KUPP Kuala Tanjung, KSOP Teluk Bayur, PLP Tg. Uban, KSOP Palembang, KSOP Panjang, KSOP Pontianak, PLP Bitung, Kesyahbandaran Makassar, UPP Bau-Bau, KSOP Batam, PLP Tanjung Priok, KSOP Tanjung Emas, PLP Tanjung Mas, KSOP Benoa, KSOP Sorong, KSOP Ambon, PLP Tual, KSOP Merauke,
KUPP Tanjung Tiram, KUPP Pulau Kampai, KSOP Meulaboh, KUPP Pantai Cermin, KUPP Sei Barombang, KUPP Tg. Sarang Elang, KSOP Bagan Siapi-api, KUPP Kuala gaung, KSOP Pangkalan Bun, KSOP Pangkalan Balam, KSOP Tg. Pandan, KUPP Kendawangan, KSOP Kumai, KUPP Bengkirai/ Pinang, KUPP Tanah Grogot, KUPP
Sangkulirang, KUPP Polewali, KUPP Malili, KUPP Awerange, KUPP Bau-Bau, KUPP Ulugian, KUPP Amamapara, Kesyahbandaran Tg.Priok, KSOP Kalibaru, KSOP Juwana, KUPP Rembang, KUPP Ketapang, KUPP Nusa Penida, KSOP Bima, KSOP Tulehu, KUPP Bara Nusa.
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
(72). Kesyahbandaran Belawan/ KUPP Kuala Tanjung, KSOP Teluk Bayur, PLP Tg. Uban, KSOP Palembang, KSOP Panjang, KSOP Pontianak, PLP Bitung, Kesyahbandaran Makassar, UPP Bau-Bau, KSOP Batam, PLP Tanjung Priok, KSOP Tanjung Emas, PLP Tanjung Mas, KSOP Benoa, KSOP Sorong, KSOP Ambon, PLP Tual, KSOP Merauke,
KUPP Tanjung Tiram, KUPP Pulau Kampai, KSOP Meulaboh, KUPP Pantai Cermin, KUPP Sei Barombang, KUPP Tg. Sarang Elang, KSOP Bagan Siapi-api, KUPP Kuala gaung, KSOP Pangkalan Bun, KSOP Pangkalan Balam, KSOP Tg. Pandan, KUPP Kendawangan, KSOP Kumai, KUPP Bengkirai/ Pinang, KUPP Tanah Grogot, KUPP
Sangkulirang, KUPP Polewali, KUPP Malili, KUPP Awerange, KUPP Bau-Bau, KUPP Ulugian, KUPP Amamapara, Kesyahbandaran Tg.Priok, KSOP Kalibaru, KSOP Juwana, KUPP Rembang, KUPP Ketapang, KUPP Nusa Penida, KSOP Bima, KSOP Tulehu, KUPP Bara Nusa.
(73). Kesyahbandaran Belawan/ KUPP Kuala Tanjung, KSOP Teluk Bayur, PLP Tg. Uban, KSOP Palembang, KSOP Panjang, KSOP Pontianak, PLP Bitung, Kesyahbandaran Makassar, UPP Bau-Bau, KSOP Batam, PLP Tanjung Priok, KSOP Tanjung Emas, PLP Tanjung Mas, KSOP Benoa, KSOP Sorong, KSOP Ambon, PLP Tual, KSOP Merauke,
KUPP Tanjung Tiram, KUPP Pulau Kampai, KSOP Meulaboh, KUPP Pantai Cermin, KUPP Sei Barombang, KUPP Tg. Sarang Elang, KSOP Bagan Siapi-api, KUPP Kuala gaung, KSOP Pangkalan Bun, KSOP Pangkalan Balam, KSOP Tg. Pandan, KUPP Kendawangan, KSOP Kumai, KUPP Bengkirai/ Pinang, KUPP Tanah Grogot, KUPP
Sangkulirang, KUPP Polewali, KUPP Malili, KUPP Awerange, KUPP Bau-Bau, KUPP Ulugian, KUPP Amamapara, Kesyahbandaran Tg.Priok, KSOP Kalibaru, KSOP Juwana, KUPP Rembang, KUPP Ketapang, KUPP Nusa Penida, KSOP Bima, KSOP Tulehu, KUPP Bara Nusa.
Jumlah
Pembangunan/Penga
daan Fasilitas
Pendukung
Penjagaan Laut dan
Pantai: ( Perbaikan
dan Perawatan Kapal
/ Pengadaan
Helikopter /
Pengadaan Senjata /
Amunisi / Pengadaan
Penanggulangan
pencemaran /
Peralatan SAR / GIRO
Vertical / Rigid
Inflatable Boat (RIB) /
ECDIS dan Sistem
Mobile Survilance
Kapal Patroli/Mobil
Patroli Lapangan /
Pengembangan
Pangkalan
645.857
714.552
721.697
728.914
748.153
3,559.173
4,673.399
5,791.101
6,659.766
7,658.731
8,807.541
33,590.538
D PROGRAM
PENGELOLAAN DAN
PENYELENGGARAAN
TRANSPORTASI
UDARA
11,745.870
18,376.110
17,820.380
17,620.360
17,748.300
83,311.020
RPJMN
Pelayanan Angkutan
Udara Perintis
9,502.163
466.620
Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Ditjen
Perhubungan Laut
Jumlah rute
pelayanan perintis
dan subsidi untuk
angkutan udara (rute)
(74)
217
16,054.661
620.700
(75)
228
15,437.333
631.480
(76)
240
15,222.091
643.020
(77)
252
15,206.084
655.380
(78)
71,422.332
3,017.200
265
265
22 dari 66
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
Jumlah subsidi
angkutan BBM
(drum)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
6,677
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
6,677
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
6,677
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
6,677
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
6,677
6,677
(74). antara lain pada KPA : Nagan Raya (5 Rute), Takengon (7 Rute), Gunung Sitoli (8 Rute), Bengkulu (7 Rute), Singkep (10 Rute), Palangkaraya (6 Rute), Ketapang (5 Rute), Samarinda (5 Rute), Waingapu (9 Rute), Gorontalo (8 Rute), Tarakan (10 Rute), Masamba (12 Rute), Mamuju (5 Rute), Selayar (7 Rute), Ternate (4 Rute),
Langgur (9 Rute), Manokwari (9 Rute), Sorong (5 Rute), Jayapura (8 Rute), Merauke (19 rute), Nabire (8 Rute), Timika ( 22 Rute), Wamena (17 Rute), Sumenep ( 5 Rute), Oksibil (7 Rute )
(75). antara lain pada KPA : Nagan Raya (5 Rute), Takengon (7 Rute), Gunung Sitoli (8 Rute), Bengkulu (7 Rute), Singkep (10 Rute), Palangkaraya (6 Rute), Ketapang (5 Rute), Samarinda (5 Rute), Waingapu (9 Rute), Gorontalo (8 Rute), Tarakan (10 Rute), Masamba (12 Rute), Mamuju (5 Rute), Selayar (7 Rute), Ternate (4 Rute),
Langgur (9 Rute), Manokwari (9 Rute), Sorong (5 Rute), Jayapura (8 Rute), Merauke (19 rute), Nabire (8 Rute), Timika ( 22 Rute), Wamena (17 Rute), Sumenep ( 5 Rute), Oksibil (7 Rute )
(76). antara lain pada KPA : Nagan Raya (5 Rute), Takengon (7 Rute), Gunung Sitoli (8 Rute), Bengkulu (7 Rute), Singkep (10 Rute), Palangkaraya (6 Rute), Ketapang (5 Rute), Samarinda (5 Rute), Waingapu (9 Rute), Gorontalo (8 Rute), Tarakan (10 Rute), Masamba (12 Rute), Mamuju (5 Rute), Selayar (7 Rute), Ternate (4 Rute),
Langgur (9 Rute), Manokwari (9 Rute), Sorong (5 Rute), Jayapura (8 Rute), Merauke (19 rute), Nabire (8 Rute), Timika ( 22 Rute), Wamena (17 Rute), Sumenep ( 5 Rute), Oksibil (7 Rute )
(77). antara lain pada KPA : Nagan Raya (5 Rute), Takengon (7 Rute), Gunung Sitoli (8 Rute), Bengkulu (7 Rute), Singkep (10 Rute), Palangkaraya (6 Rute), Ketapang (5 Rute), Samarinda (5 Rute), Waingapu (9 Rute), Gorontalo (8 Rute), Tarakan (10 Rute), Masamba (12 Rute), Mamuju (5 Rute), Selayar (7 Rute), Ternate (4 Rute),
Langgur (9 Rute), Manokwari (9 Rute), Sorong (5 Rute), Jayapura (8 Rute), Merauke (19 rute), Nabire (8 Rute), Timika ( 22 Rute), Wamena (17 Rute), Sumenep ( 5 Rute), Oksibil (7 Rute )
(78). antara lain pada KPA : Nagan Raya (5 Rute), Takengon (7 Rute), Gunung Sitoli (8 Rute), Bengkulu (7 Rute), Singkep (10 Rute), Palangkaraya (6 Rute), Ketapang (5 Rute), Samarinda (5 Rute), Waingapu (9 Rute), Gorontalo (8 Rute), Tarakan (10 Rute), Masamba (12 Rute), Mamuju (5 Rute), Selayar (7 Rute), Ternate (4 Rute),
Langgur (9 Rute), Manokwari (9 Rute), Sorong (5 Rute), Jayapura (8 Rute), Merauke (19 rute), Nabire (8 Rute), Timika ( 22 Rute), Wamena (17 Rute), Sumenep ( 5 Rute), Oksibil (7 Rute )
2
Pembangunan,
Rehabilitasi dan
Pemeliharaan
Prasarana Bandar
Udara
8,278.292
3,321.325
100
1,271.842
14,075.608
(79)
13,562.820
9,481.253
100
1,007.923
13
(80)
11,448.820
13,078.432
100
(81)
12,806.432
12,855.650
100
(82)
12,855.650
61,850.802
100
(83)
100
15
(79). Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun, Bandar Udara Binaka Gunung Sitoli, Bandar Udara DEO Sorong, Bandar Udara Hanandjoeddin, Bandar Udara Umbo Mehang Kunda Waingapu, Bandar Udara Beto Ambari Bau-bau, Bandar Udara Kasiguncu Poso, dan (Prioritas 8 bandar udara : Bandar Udara Rembele - Takengon, Bandar
Udara Tujo Una-una, Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi, Bandar Udara Komodo-Labohan Bajo, Bandar Udara Kuabang Kao, Bandar Udara Ibra-Langgur, Bandar Udara Batlayeri Saumlaki, Bandar Udara Dekai Yahukimo)
(80). Bandar Udara Rembele Takengon, Bandar Udara Tojo Una Una, dan (Prioritas 13 bandar udara : Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun, Bandar Udara Binaka Gunung Sitoli, Bandar Udara DEO Sorong, Bandar Udara Hanandjoeddin, Bandar Udara Umbo Mehang Kunda Waingapu, Bandar Udara Beto Ambari Bau-bau, Bandar
Udara Kasiguncu Poso, Bandar Udara Komodo Labuhan Bajo, Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi, Bandar Udara Kuabang Kao, Bandar Udara Ibra Langgur, Bandar Udara Matilda Saumlaki, Bandar Udara Dekai Yahukimo)
(81). Lokasi akan ditetapkan sesuai kebutuhan berdasarkan Tatanan Kebandarudaraan Nasional dan pelaksanaan Undang-Undang lain terkait transportasi udara.
(82). Lokasi akan ditetapkan sesuai kebutuhan berdasarkan Tatanan Kebandarudaraan Nasional dan pelaksanaan Undang-Undang lain terkait transportasi udara.
(83). Lokasi akan ditetapkan sesuai kebutuhan berdasarkan Tatanan Kebandarudaraan Nasional dan pelaksanaan Undang-Undang lain terkait transportasi udara.
23 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
Bandar Udara
Teuku Cut Ali,
Bandar Udara
Bawean, Bandar
Udara Melak,
Bandar Udara
Tanah Merah,
Bandar Udara Kepi,
Bandar Udara
Sarmi , (Bandar
Udara Letung,
Bandar Udara
Tambelan, dan
Bandar Udara
Maratua
ditampung dalam
alokasi bandar
udara baru)
(84)
166.352
Jumlah
pembangunan/penge
mbangan terminal
penumpang bandar
udara
240.743
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2017
TARGET
LOKASI
270.152
760.280
26
Bandar Udara
Teuku Cut Ali,
Bandar Udara
Bawean, Bandar
Udara Melak,
Bandar Udara
Tanah Merah,
Bandar Udara Kepi,
Bandar Udara
Sarmi , (Bandar
Udara Letung,
Bandar Udara
Tambelan, dan
Bandar Udara
Maratua
ditampung dalam
alokasi bandar
udara baru)
(85)
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
Lokasi akan
ditetapkan sesuai
kebutuhan
berdasarkan
Tatanan
Kebandarudaraan
Nasional dan
pelaksanaan
Undang-Undang
lain terkait
transportasi udara.
283.000
(86)
TAHUN 2019
LOKASI
Lokasi akan
ditetapkan sesuai
kebutuhan
berdasarkan
Tatanan
Kebandarudaraan
Nasional dan
pelaksanaan
Undang-Undang
lain terkait
transportasi udara.
272.000
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
Lokasi akan
ditetapkan sesuai
kebutuhan
berdasarkan
Tatanan
Kebandarudaraan
Nasional dan
pelaksanaan
Undang-Undang
lain terkait
transportasi udara.
(87)
26
(84). Bandar Udara Pangsuma - Putussibau, Bandar Udara Iskandar - Pangkalan Bun, Bandar Udara Kuala Pembuang, Bandar Udara Muara Teweh Baru, Bandar Udara Tjilik Riwut - Palangkaraya, Bandar Udara Frans Sales Lega - Ruteng, Bandar Udara Wamena, Bandar Udara Timika
(85). Bandar Udara Silampari,Bandar Udara Pangsuma - Putussibau,Bandar Udara H.Asan - Sampit,Bandar Udara Iskandar - Pangkalan Bun,Bandar Udara Kuala Pembuang,Bandar Udara Muara Teweh Baru,Bandar Udara Tjilik Riwut - Palangkaraya,Bandar Udara Melak,Bandar Udara Sultan Bantilan - Toli-Toli,Bandar Udara
Seko,Bandar Udara Bua,Bandar Udara Bone, Bandar Udara Aroepala-Selayar, Bandar Udara Umbu Mehang Kunda - Waingapu,Bandar Udara Frans Sales Lega - Ruteng,Bandar Udara Gewayantana - Larantuka,Bandar Udara Tardamu - Sabu,Bandar Udara Saumlaki,Bandar Udara Oesman Sadik - Labuha,Bandar Udara
Kambuaya,Bandar Udara Tanah Merah,Bandar Udara Illu,Bandar Udara Bokondini,Bandar Udara Wamena,Bandar Udara Timika,Bandar Udara Mopah-Merauke
(86). Bandar Udara Iskandar - Pangkalan Bun,Bandar Udara Bone,Bandar Udara Aroepala - Selayar,Bandar Udara Timika, Bandar Udara Mopah-Merauke
(87). Bandar Udara Iskandar - Pangkalan Bun,Bandar Udara Bone,Bandar Udara Aroepala - Selayar,Bandar Udara Timika, Bandar Udara Mopah-Merauke
Jumlah Bandar Udara
yang Dikembangkan
di Daerah Perbatasan
dan Rawan Bencana*
2,288.030
25
(88)
980.000
25
(89)
730.000
25
(90)
25
(88), Bandar Udara Sabang, Bandar Udara Lasikin, Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Rembele, Bandar Udara Blangkejeren/Gayo Lues, Bandar Udara Lasondre, Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Rokot, Bandar Udara Tanjung Balai Karimun, Bandar Udara Kerinci, Bandar Udara Muko Muko,
Bandar Udara Enggano, Bandar Udara Bawean, Bandar Udara Sumenep, Bandar Udara Atambua, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Rote, Bandar Udara Long Apung, Bandar Udara Long Bawan, Bandar Udara Datah Dawai, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara Moa, Bandar Udara Mopah
(89). Bandar Udara Sabang, Bandar Udara Lasikin, Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Rembele, Bandar Udara Blangkejeren/Gayo Lues, Bandar Udara Lasondre, Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Rokot, Bandar Udara Tanjung Balai Karimun, Bandar Udara Kerinci, Bandar Udara Muko Muko,
Bandar Udara Enggano, Bandar Udara Bawean, Bandar Udara Sumenep, Bandar Udara Atambua, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Rote, Bandar Udara Long Apung, Bandar Udara Long Bawan, Bandar Udara Datah Dawai, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara Moa, Bandar Udara Mopah
(90). Bandar Udara Sabang, Bandar Udara Lasikin, Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Rembele, Bandar Udara Blangkejeren/Gayo Lues, Bandar Udara Lasondre, Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Rokot, Bandar Udara Tanjung Balai Karimun, Bandar Udara Kerinci, Bandar Udara Muko Muko,
Bandar Udara Enggano, Bandar Udara Bawean, Bandar Udara Sumenep, Bandar Udara Atambua, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Rote, Bandar Udara Long Apung, Bandar Udara Long Bawan, Bandar Udara Datah Dawai, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara Moa, Bandar Udara Mopah
Jumlah pembangunan
bandar udara baru
949.350
15
(91)
1,376.000
15
(92)
956.000
15
(93)
15
(91). Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Tebelian, Bandar Udara Muara Teweh, Bandar Udara Samarinda Baru, Bandar Udara Kertajati, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara Siau, Bandar Udara Morowali, Bandar Udara Buntu Kunik, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Namniwel,
Bandar Udara Werur, Bandar Udara Koroway Batu
(92). Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Tebelian, Bandar Udara Muara Teweh, Bandar Udara Samarinda Baru, Bandar Udara Kertajati, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara Siau, Bandar Udara Morowali, Bandar Udara Buntu Kunik, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Namniwel,
Bandar Udara Werur, Bandar Udara Koroway Batu
(93). Bandar Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Tebelian, Bandar Udara Muara Teweh, Bandar Udara Samarinda Baru, Bandar Udara Kertajati, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara Siau, Bandar Udara Morowali, Bandar Udara Buntu Kunik, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Namniwel,
Bandar Udara Werur, Bandar Udara Koroway Batu
24 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
Jumlah pembangunan
bandar udara baru**
40.650
Pembangunan,
Rehabilitasi dan
Pemeliharaan
Prasarana Keamanan
Penerbangan
265.888
Jumlah peningkatan
fasilitas pelayanan
darurat (paket)
185.050
TARGET
3
LOKASI
Bandar Udara
Muara Teweh,
Bandar Udara
Maratua, Bandar
Udara Samarinda
Baru
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
200.000
TARGET
3
TAHUN 2017
LOKASI
Bandar Udara
Muara Teweh,
Bandar Udara
Maratua, Bandar
Udara Samarinda
Baru
434.202
53
(94)
174.750
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
145.000
TARGET
3
TAHUN 2018
LOKASI
Bandar Udara
Muara Teweh,
Bandar Udara
Maratua, Bandar
Udara Samarinda
Baru
260.835
44
(95)
166.750
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
Lokasi akan
ditetapkan sesuai
kebutuhan
berdasarkan
Tatanan
Kebandarudaraan
Nasional dan
pelaksanaan
Undang-Undang
lain terkait
transportasi udara.
0.000
234.868
42
(96)
123.750
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
Lokasi akan
ditetapkan sesuai
kebutuhan
berdasarkan
Tatanan
Kebandarudaraan
Nasional dan
pelaksanaan
Undang-Undang
lain terkait
transportasi udara.
0.000
217.480
37
(97)
111.250
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
3
1,413.273
36
(98)
212
(94). Bandara Sentani, Bandara Djalaluddin, Bandara Juwata, Bandara Mopah, Bandara Hanandjoeddin, Bandara Tjilik Riwut, Bandara Halueleo, Bandara Wunopito, Bandara Beringin, Bandara Muara Bungo, Bandara Muko-muko, Bandara FL Tobing, Bandara Dobo, Bandara Ketapang, Bandara Dumatubun, bandara Pogogul,
bandara Oesman Sadik, Bandara Torea, Bandara Sultan M. Kaharuddin, Bandara Sangia Nibandera, Bandara Mathilda Batlayeri, Bandara Komodo, Bandara Pekon Serai, Bandara Malinau, Bandara Sanggu, Bandara Melonguane, Bandara Enggano, bandara Pangsuma Putussibau, Bandara Andi Jemma, Bandara Stevanus Rumbewa,
Bandara Soa Bajawa, Bandara Rokot, Bandara Bandaneira, Bandara Oksibil, Bandara Senggo, Bandara Mulia, Bandara Moanamani, Bandara Tanah Merah, Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bandara Waghete, Bandara Lasondre, Bandara Maimun Saleh, Bandara Bilorai, Bandara Tambolaka, Bandara Dominic Eduard Osok, Bandara
Radin Inten II
(95). Bandara Sentani, Bandara Djalaluddin, Bandara Juwata, Bandara Mopah, Bandara Hanandjoeddin, Bandara Tjilik Riwut, Bandara Halueleo, Bandara Wunopito, Bandara Beringin, Bandara Muara Bungo, Bandara Muko-muko, Bandara FL Tobing, Bandara Dobo, Bandara Ketapang, Bandara Dumatubun, bandara Pogogul,
bandara Oesman Sadik, Bandara Torea, Bandara Sultan M. Kaharuddin, Bandara Sangia Nibandera, Bandara Mathilda Batlayeri, Bandara Komodo, Bandara Pekon Serai, Bandara Malinau, Bandara Sanggu, Bandara Melonguane, Bandara Enggano, bandara Pangsuma Putussibau, Bandara Andi Jemma, Bandara Stevanus Rumbewa,
Bandara Soa Bajawa, Bandara Rokot, Bandara Bandaneira, Bandara Oksibil, Bandara Senggo, Bandara Mulia, Bandara Moanamani, Bandara Tanah Merah, Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bandara Waghete, Bandara Lasondre, Bandara Maimun Saleh, Bandara Bilorai, Bandara Tambolaka, Bandara Dominic Eduard Osok, Bandara
Radin Inten II
(96). Bandara Sentani, Bandara Djalaluddin, Bandara Juwata, Bandara Mopah, Bandara Hanandjoeddin, Bandara Tjilik Riwut, Bandara Halueleo, Bandara Wunopito, Bandara Beringin, Bandara Muara Bungo, Bandara Muko-muko, Bandara FL Tobing, Bandara Dobo, Bandara Ketapang, Bandara Dumatubun, bandara Pogogul,
bandara Oesman Sadik, Bandara Torea, Bandara Sultan M. Kaharuddin, Bandara Sangia Nibandera, Bandara Mathilda Batlayeri, Bandara Komodo, Bandara Pekon Serai, Bandara Malinau, Bandara Sanggu, Bandara Melonguane, Bandara Enggano, bandara Pangsuma Putussibau, Bandara Andi Jemma, Bandara Stevanus Rumbewa,
Bandara Soa Bajawa, Bandara Rokot, Bandara Bandaneira, Bandara Oksibil, Bandara Senggo, Bandara Mulia, Bandara Moanamani, Bandara Tanah Merah, Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bandara Waghete, Bandara Lasondre, Bandara Maimun Saleh, Bandara Bilorai, Bandara Tambolaka, Bandara Dominic Eduard Osok, Bandara
Radin Inten II
(97). Bandara Sentani, Bandara Djalaluddin, Bandara Juwata, Bandara Mopah, Bandara Hanandjoeddin, Bandara Tjilik Riwut, Bandara Halueleo, Bandara Wunopito, Bandara Beringin, Bandara Muara Bungo, Bandara Muko-muko, Bandara FL Tobing, Bandara Dobo, Bandara Ketapang, Bandara Dumatubun, bandara Pogogul,
bandara Oesman Sadik, Bandara Torea, Bandara Sultan M. Kaharuddin, Bandara Sangia Nibandera, Bandara Mathilda Batlayeri, Bandara Komodo, Bandara Pekon Serai, Bandara Malinau, Bandara Sanggu, Bandara Melonguane, Bandara Enggano, bandara Pangsuma Putussibau, Bandara Andi Jemma, Bandara Stevanus Rumbewa,
Bandara Soa Bajawa, Bandara Rokot, Bandara Bandaneira, Bandara Oksibil, Bandara Senggo, Bandara Mulia, Bandara Moanamani, Bandara Tanah Merah, Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bandara Waghete, Bandara Lasondre, Bandara Maimun Saleh, Bandara Bilorai, Bandara Tambolaka, Bandara Dominic Eduard Osok, Bandara
Radin Inten II
(98). Bandara Sentani, Bandara Djalaluddin, Bandara Juwata, Bandara Mopah, Bandara Hanandjoeddin, Bandara Tjilik Riwut, Bandara Halueleo, Bandara Wunopito, Bandara Beringin, Bandara Muara Bungo, Bandara Muko-muko, Bandara FL Tobing, Bandara Dobo, Bandara Ketapang, Bandara Dumatubun, bandara Pogogul,
bandara Oesman Sadik, Bandara Torea, Bandara Sultan M. Kaharuddin, Bandara Sangia Nibandera, Bandara Mathilda Batlayeri, Bandara Komodo, Bandara Pekon Serai, Bandara Malinau, Bandara Sanggu, Bandara Melonguane, Bandara Enggano, bandara Pangsuma Putussibau, Bandara Andi Jemma, Bandara Stevanus Rumbewa,
Bandara Soa Bajawa, Bandara Rokot, Bandara Bandaneira, Bandara Oksibil, Bandara Senggo, Bandara Mulia, Bandara Moanamani, Bandara Tanah Merah, Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Bandara Waghete, Bandara Lasondre, Bandara Maimun Saleh, Bandara Bilorai, Bandara Tambolaka, Bandara Dominic Eduard Osok, Bandara
Radin Inten II
Jumlah peningkatan
fasilitas keamanan
penerbangan (paket)
80.838
186
(99)
259.452
164
(100)
94.085
90
(101)
111.118
98
(102)
106.230
95
(103)
633
(99). Budairto-Curug, Nabire, Rokot-Sipora, Mutiara-Palu, Haluoleo-Kendari, Djalaluddin-Gorontalo,Olilit-Saumlaki, Susilo-Sintang, Kasiguncu-Poso, Torea-Fak-fak, Radin Inten II-Lampung, Fatmawati-Bengkulu, Aekgodang-Padang Sidempuan, Dabo-Singkep, H.Asan-SAmpit, Satartacik- Ruteng, Betoambari-Bau Bau, S.Bantilan-Toli
toli, S.Babullah - Ternate, Deo-Sorong, Rendani -Manokwari, Wamena, Franseda-Maumere, M.Salahudin-Bima, Tampa Padang-Mamuju, Melongguane, Lasikin-Sinabang, T.Cut ali- Tapak tuan, SeiBati - Tj. Balai Karimun, Japura-Rengat, Cakrabuana-Cirebon, Brangbiji-Sumbawa besar, Komodo - Labuan Bajo, tambolaka-Waikabubak,
Sanggu-Buntok, Kuala Pembuang, Naha -Tahuna,Tual Baru-Tual, Utaron-Kaimana, Nunukan, Haliwen-Atambua, Pangsuma-Putusibau,Sentani-Jayapura, Hang Nadim-Batam, Juwata -Tarakan, Mopah-Merauke, Kalimarau-Tj. Redep, Syukuran Aminudin Amir - Luwuk, Umbu Mehang Kunda- Waingapu, Gewayantana-Larantuka,Tjilik
Riwut- Palangkaraya, H.AS. Hanandjuddin - Tj Pandan
(100). Budairto-Curug, Nabire, Rokot-Sipora, Mutiara-Palu, Haluoleo-Kendari, Djalaluddin-Gorontalo,Olilit-Saumlaki, Susilo-Sintang, Kasiguncu-Poso, Torea-Fak-fak, Radin Inten II-Lampung, Fatmawati-Bengkulu, Aekgodang-Padang Sidempuan, Dabo-Singkep, H.Asan-SAmpit, Satartacik- Ruteng, Betoambari-Bau Bau, S.Bantilan-Toli
toli, S.Babullah - Ternate, Deo-Sorong, Rendani -Manokwari, Wamena, Franseda-Maumere, M.Salahudin-Bima, Tampa Padang-Mamuju, Melongguane, Lasikin-Sinabang, T.Cut ali- Tapak tuan, SeiBati - Tj. Balai Karimun, Japura-Rengat, Cakrabuana-Cirebon, Brangbiji-Sumbawa besar, Komodo - Labuan Bajo, tambolaka-Waikabubak,
Sanggu-Buntok, Kuala Pembuang, Naha -Tahuna,Tual Baru-Tual, Utaron-Kaimana, Nunukan, Haliwen-Atambua, Pangsuma-Putusibau,Sentani-Jayapura, Hang Nadim-Batam, Juwata -Tarakan, Mopah-Merauke, Kalimarau-Tj. Redep, Syukuran Aminudin Amir - Luwuk, Umbu Mehang Kunda- Waingapu, Gewayantana-Larantuka,Tjilik
Riwut- Palangkaraya, H.AS. Hanandjuddin - Tj Pandan
25 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2015
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
TARGET
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
INDIKASI
NO
2015-2019
2015-2019
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
ANGGARAN
LOKASI
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(Rp. Miliar)
(101). Budairto-Curug, Nabire, Rokot-Sipora, Mutiara-Palu, Haluoleo-Kendari, Djalaluddin-Gorontalo,Olilit-Saumlaki, Susilo-Sintang, Kasiguncu-Poso, Torea-Fak-fak, Radin Inten II-Lampung, Fatmawati-Bengkulu, Aekgodang-Padang Sidempuan, Dabo-Singkep, H.Asan-SAmpit, Satartacik- Ruteng, Betoambari-Bau Bau, S.Bantilan-Toli
toli, S.Babullah - Ternate, Deo-Sorong, Rendani -Manokwari, Wamena, Franseda-Maumere, M.Salahudin-Bima, Tampa Padang-Mamuju, Melongguane, Lasikin-Sinabang, T.Cut ali- Tapak tuan, SeiBati - Tj. Balai Karimun, Japura-Rengat, Cakrabuana-Cirebon, Brangbiji-Sumbawa besar, Komodo - Labuan Bajo, tambolaka-Waikabubak,
Sanggu-Buntok, Kuala Pembuang, Naha -Tahuna,Tual Baru-Tual, Utaron-Kaimana, Nunukan, Haliwen-Atambua, Pangsuma-Putusibau,Sentani-Jayapura, Hang Nadim-Batam, Juwata -Tarakan, Mopah-Merauke, Kalimarau-Tj. Redep, Syukuran Aminudin Amir - Luwuk, Umbu Mehang Kunda- Waingapu, Gewayantana-Larantuka,Tjilik
Riwut- Palangkaraya, H.AS. Hanandjuddin - Tj Pandan
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
(102). Budairto-Curug, Nabire, Rokot-Sipora, Mutiara-Palu, Haluoleo-Kendari, Djalaluddin-Gorontalo,Olilit-Saumlaki, Susilo-Sintang, Kasiguncu-Poso, Torea-Fak-fak, Radin Inten II-Lampung, Fatmawati-Bengkulu, Aekgodang-Padang Sidempuan, Dabo-Singkep, H.Asan-SAmpit, Satartacik- Ruteng, Betoambari-Bau Bau, S.Bantilan-Toli
toli, S.Babullah - Ternate, Deo-Sorong, Rendani -Manokwari, Wamena, Franseda-Maumere, M.Salahudin-Bima, Tampa Padang-Mamuju, Melongguane, Lasikin-Sinabang, T.Cut ali- Tapak tuan, SeiBati - Tj. Balai Karimun, Japura-Rengat, Cakrabuana-Cirebon, Brangbiji-Sumbawa besar, Komodo - Labuan Bajo, tambolaka-Waikabubak,
Sanggu-Buntok, Kuala Pembuang, Naha -Tahuna,Tual Baru-Tual, Utaron-Kaimana, Nunukan, Haliwen-Atambua, Pangsuma-Putusibau,Sentani-Jayapura, Hang Nadim-Batam, Juwata -Tarakan, Mopah-Merauke, Kalimarau-Tj. Redep, Syukuran Aminudin Amir - Luwuk, Umbu Mehang Kunda- Waingapu, Gewayantana-Larantuka,Tjilik
Riwut- Palangkaraya, H.AS. Hanandjuddin - Tj Pandan
(103). Budairto-Curug, Nabire, Rokot-Sipora, Mutiara-Palu, Haluoleo-Kendari, Djalaluddin-Gorontalo,Olilit-Saumlaki, Susilo-Sintang, Kasiguncu-Poso, Torea-Fak-fak, Radin Inten II-Lampung, Fatmawati-Bengkulu, Aekgodang-Padang Sidempuan, Dabo-Singkep, H.Asan-SAmpit, Satartacik- Ruteng, Betoambari-Bau Bau, S.Bantilan-Toli
toli, S.Babullah - Ternate, Deo-Sorong, Rendani -Manokwari, Wamena, Franseda-Maumere, M.Salahudin-Bima, Tampa Padang-Mamuju, Melongguane, Lasikin-Sinabang, T.Cut ali- Tapak tuan, SeiBati - Tj. Balai Karimun, Japura-Rengat, Cakrabuana-Cirebon, Brangbiji-Sumbawa besar, Komodo - Labuan Bajo, tambolaka-Waikabubak,
Sanggu-Buntok, Kuala Pembuang, Naha -Tahuna,Tual Baru-Tual, Utaron-Kaimana, Nunukan, Haliwen-Atambua, Pangsuma-Putusibau,Sentani-Jayapura, Hang Nadim-Batam, Juwata -Tarakan, Mopah-Merauke, Kalimarau-Tj. Redep, Syukuran Aminudin Amir - Luwuk, Umbu Mehang Kunda- Waingapu, Gewayantana-Larantuka,Tjilik
Riwut- Palangkaraya, H.AS. Hanandjuddin - Tj Pandan
4
Pengawasan dan
Pembinaan Kelaikan
Udara dan
Pengoperasian
Pesawat Udara
331.370
Jumlah Surveillance
36.460
50
Sentani, Batam,
Halim, Cengkareng,
Bandung,
Yogyakarta, Curug,
Jayawijaya,
Balaraja
Tangerang,
Surabaya,
Denpasar, Lombok,
Jepang, Pekan
Baru, Pontianak
56.180
52
54
Jumlah Inspection
36.460
1,272
Cengkareng, Lippo
Karawaci, Halim
Perdanakusuma,
Balikpapan, Banda
Aceh, Lombok,
Surabaya,
Yogyakarta,
Makassar,
Kualanamo,
Palembang,
Denpasar,
Banjarmasin,
Batam
56.180
1,631
1,673
Jumlah Audit
16.530
70
seluruh bandara di
Indonesia
24.080
75
seluruh bandara di
Indonesia
Jumlah pengadaan
Pesawat Udara
Kalibrasi (Multiyears
contract)
221.290
Jakarta
492.630
Jakarta
Dukungan sertifikasi
terhadap pesawat
industri nasional N219
5.000
Bandung
6.000
Bandung
659.150
622.840
772.880
Cengkareng, Halim,
Balikpapan,
Kualanamu,
Surabaya,
Denpasar,
Makasar, Sentani,
Pekanbaru, Batam,
Jogja, Solo,
Bandung, Wamena
31.650
80
seluruh bandara di
Indonesia
405.840
Jakarta
6.000
Bandung
26 dari 66
78.750
33.750
540.880
7.000
819.250
3,205.490
56
58
1,631
1,713
105
seluruh bandara di
Indonesia
Jakarta
Bandung
32.590
594.970
7.000
110
seluruh bandara di
Indonesia
Jakarta
Bandung
58
1,713
110
4
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Alat uji kesehatan
Program pembinaan
Navigasi
Penerbangan
Pembinaan
(Pengaturan,
Pengendalian,
Pengawasan)
Penunjang tupoksi
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
15.630
TARGET
LOKASI
24.080
160.000
70.400
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
7
TAHUN 2017
LOKASI
Jakarta
265.000
1,096
115.480
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
31.650
TARGET
9
TAHUN 2018
LOKASI
Jakarta
359.365
1,488
146.975
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
33.750
TARGET
10
TAHUN 2019
LOKASI
Jakarta
492.900
1,481
187.394
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
32.590
TARGET
12
LOKASI
239.388
1,935.595
2,438
2,438
89.600
149.520
212.390
305.506
418.942
Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya
PROGRAM
PENGEMBANGAN
SDM PERHUBUNGAN
2,243.700
2,321.450
2,383.040
2,398.260
2,542.210
11,888.660
6,712.099
6,741.825
6,819.239
7,507.361
32,182.133
RPJMN
4,401.610
4,401.610
4,096.440
6,351.580
6,362.604
6,424.663
7,010.172
30,245.459
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Perhubungan Darat
233.780
165.040
176.143
328.507
609.937
1,513.408
Pusat
Pengembangan SDM
Perhubungan Darat
233.780
165.040
176.143
328.507
609.937
1,513.408
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Darat
1,349.950
Jakarta
931.000
2.000
Jakarta
837.900
Jakarta
2,094.750
Jakarta
4,256.000
9.225
Jakarta
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Darat
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan
Darat
Lulusan Pelatihan
38,770.100
32
Jakarta
26,738.000
11.000
Jakarta
24,064.200
10
Jakarta
60,160.000
25
Jakarta
123,328.000
50.738
Jakarta
35,264.000
14
Jakarta
24,320.000
10.000
Jakarta
21,888.000
Jakarta
54,420.000
23
Jakarta
111,561.000
46.125
Jakarta
16,729.200
1,752
Jakarta
12,392.000
1,452
Jakarta
11,152.800
1,307
Jakarta
27,882.000
3,267
Jakarta
62,734.500
6,697
Jakarta
9,398.700
20
Jakarta
6,962.000
18.000
Jakarta
6,265.800
16
Jakarta
15,351.210
41
Jakarta
31,777.005
83.025
Jakarta
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Darat
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Darat
7,542.000
Jakarta
5,102.000
5.000
Jakarta
4,591.800
Jakarta
11,249.910
11
Jakarta
23,174.815
23.063
Jakarta
8,136.450
41
Jakarta
6,027.000
41.000
Jakarta
5,424.300
37
Jakarta
13,289.535
92
Jakarta
28,838.291
189.113
Jakarta
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhiubungan
Darat
1,367.550
32
Jakarta
1,013.000
32.000
Jakarta
813.000
29
Jakarta
1,991.850
72
Jakarta
4,322.315
147.600
Jakarta
SDM Perhubungan
Darat
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Darat
27 dari 66
TARGET
2015-2019
12
Jakarta
658.330
1,756
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Pehrubungan
Darat
1,096.200
12
Jakarta
812.000
12.000
Jakarta
730.800
11
Jakarta
1,790.460
27
Jakarta
3,706.252
55.350
Jakarta
10,179.000
Jakarta
7,540.000
8.000
Jakarta
6,540.000
Jakarta
16,023.000
18
Jakarta
32,847.150
36.900
Jakarta
901.800
Jakarta
668.000
2.000
Jakarta
509.000
Jakarta
1,247.050
Jakarta
2,805.863
9.225
Jakarta
Laporan Kerjasama
Laporan Penataan
Kelembagaan
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan Darat
Layanan Perkantoran
4,477.950
1,231.200
4
1
Jakarta
Jakarta
3,317.000
912.000
3.000
1.000
Jakarta
Jakarta
2,985.300
721.000
3
1
Jakarta
Jakarta
7,313.985
1,766.450
7
2
Jakarta
Jakarta
14,993.669
3,621.223
13.838
4.613
Jakarta
Jakarta
1,425.600
14
Jakarta
1,056.000
12.000
Jakarta
750.000
11
Jakarta
1,837.500
27
Jakarta
3,766.875
55.350
Jakarta
4,560.300
1,752
Jakarta
3,378.000
1,182.000
Jakarta
3,040.200
1,064
Jakarta
7,448.490
2,660
Jakarta
15,269.405
5,451.975
Jakarta
35,386.000
12
Jakarta
27,220.000
12.000
Jakarta
24,498.000
12
Jakarta
55,120.500
12
Jakarta
114,099.435
12.000
Jakarta
Kendaraan Bermotor
1,253.200
Jakarta
964.000
2.000
Jakarta
867.600
Jakarta
2,125.620
Jakarta
4,782.645
9.225
Jakarta
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
5,869.500
Jakarta
4,515.000
3.000
Jakarta
3,850.000
Jakarta
9,432.500
Jakarta
24,052.875
13.838
Jakarta
Gedung/Bangunan
Diklat Perhubungan
Darat
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Perhubungan Laut
48,841.000
21,971
31,173.000
Pontianak
56,613.000
Pontianak
37,962.200
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Pontianak
395.680
1,007.595
893.331
1,042.916
1,368.574
4,708.096
Pusat
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
245.307
790.475
568.814
481.564
506.929
2,593.089
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan
0.707
0.630
0.860
0.250
0.971
3.419
0.925
12
1.799
52
1.586
53
1.237
47
1.360
52
6.907
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Laut
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
5.000
3.714
480
7.259
1,050
3.631
600
4.380
630
3.214
480
22.198
0.820
0.902
0.992
1.091
1.200
5.005
28 dari 66
TARGET
2015-2019
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Laut
0.431
0.457
0.484
0.514
0.544
2.431
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Laporan
Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
4.829
6.792
12
10.971
13
7.153
10
7.589
37.335
2.899
29
2.926
20
3.218
20
3.540
20
3.894
20
16.477
2.446
0.173
0.190
0.209
0.230
3.249
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.246
0.270
0.297
0.327
0.360
1.500
1.193
1.312
1.443
1.587
1.746
7.281
0.072
0.079
0.087
0.095
0.105
0.437
0.000
0.132
0
1
0.000
0.145
0
1
0.000
0.160
0
1
0.000
0.176
0
1
0.000
0.193
0
1
0.000
0.806
20.240
204.167
0.000
0.000
0.000
224.406
0.470
50
0.517
50
0.569
50
0.626
50
0.689
50
2.872
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat Diklat
Lulusan
Pengembangan dan
Layanan Perkantoran
Kendaraan Bermotor
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.547
10
0.602
10
0.662
10
0.728
10
0.801
10
3.341
4.294
0.000
12
0
4.552
0.300
12
1
4.825
0.330
12
1
5.115
0.363
12
1
5.421
0.000
12
0
24.207
0.993
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
Gedung/Bangunan
0.386
34.945
0.467
0.514
0.566
36.879
199.957
521.648
537.040
452.658
477.046
2,188.349
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Lahan
0.000
Balai Besar
Pendidikan,
Penyegaran dan
Peningkatan Ilmu
Pelayaran (BP3IP)
Layanan Perkantoran
109.022
23.385
12
25.676
12
28.197
12
30.969
12
34.019
12
142.247
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.137
0.151
0.151
0.151
0.151
0.740
118.720
169.442
326.404
29 dari 66
494.102
TARGET
2015-2019
1,217.690
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penyegaran
(Refreshing) SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Laut
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
0.503
0.553
0.608
0.669
0.736
45.167
5,250
45.549
5,310
48.163
5,370
58.996
6,480
63.648
6,990
2.084
4,200
2.084
4,200
1.108
2,100
0.550
900
0.413
600
6.239
6.667
19,340
6.791
19,560
7.298
19,780
7.424
20,000
7.550
20,220
35.730
0.418
0.460
0.506
0.557
0.613
2.554
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Laut
0.556
13
0.611
13
0.673
13
0.740
13
0.814
13
3.393
0.554
13
0.609
13
0.670
13
0.737
13
0.810
13
3.380
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.097
0.107
0.117
0.129
0.142
0.593
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laporan Pengelolaan
dan Pembinaan
Bidang Umum SDM
Perhubungan Laut
0.728
14
0.801
14
0.881
14
0.969
14
1.066
14
4.445
0.866
0.951
1.045
1.149
1.262
5.273
Laporan Kerjasama
Peralatan Diklat
Perhubungan Laut
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan SDM
Gedung/Bangunan
Lahan
Balai Pendidikan dan
Pelatihan
Transportasi Laut
(BP2TL)
1.056
22.071
3
13
1.161
16.800
3
42
1.277
9.600
3
601
1.405
4.000
3
1
1.546
55.700
3
3
6.445
108.171
4.240
15
4.664
15
5.130
15
5.643
15
6.208
15
25.886
0.493
150
0.543
150
0.597
150
0.657
150
0.723
150
3.013
0.000
0.000
41.351
0
0
1.400
9.808
98.400
0
1
6.380
57.039
155.076
0
1
83.100
128.558
234.948
0
100
318.702
0.000
367.543
0
100
409.582
195.405
897.318
Layanan Perkantoran
7.923
12
8.715
12
9.587
12
10.546
12
11.600
12
48.371
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan
0.350
0.250
0.250
0.250
0.250
1.350
30 dari 66
TARGET
2015-2019
3.070
261.523
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Laut
0.450
0.495
0.545
0.599
0.659
2.747
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
29.809
1,350
32.790
1,350
36.069
1,350
39.676
1,350
43.643
1,350
0.200
0.200
0.220
0.242
0.266
1.128
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Monitoring,
Analisa, dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Laut
0.429
0.515
0.566
0.623
0.685
2.818
0.352
0.423
0.465
0.512
0.563
2.314
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.424
0.508
0.559
0.615
0.677
2.783
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.374
0.449
0.494
0.543
0.597
2.457
0.430
0.516
0.568
0.624
0.687
2.824
0.000
0.000
1,267
23.424
28.784
1,260
0
42.362
61.928
1,603
0
0.610
47
1.331
47
1.464
47
1.611
47
1.772
47
6.787
0.000
0.000
0
0
0.000
0.000
0
0
0.000
0.000
0
0
0.000
0.000
0
0
0.000
0.000
0
0
0.000
0.000
Lahan
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Perhubungan Udara
0.000
284.450
0.000
327.246
0.000
312.242
0.000
454.188
0.000
465.575
0.000
1,843.701
Pusat
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
123.422
Layanan Perkantoran
12.915
111.551
12
Banten
11.844
48.479
130.629
123.221
12
Banten
12.456
1,622
0
74.453
231.692
186.910
12
31 dari 66
Banten
13.701
181.987
1,110
0
188.719
453.032
171.006
12
Banten
15.072
TARGET
2015-2019
716.110
12
Banten
65.988
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
6.079
Banten
8.289
Banten
0.671
Banten
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Udara
13.407
37
36
Tangerang, Banten
9.428
18
Tangerang, Banten
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Udara
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
6.188
1.000
Lulusan Pendidikan
Pembentukan
SDM
Lulusan
Pendidikan
0.000
0.000
Penjenjangan
SDM
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Udara
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Udara
44.984
450
Belanda, Banten
2.663
10
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Udara
18.023
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Udara
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Udara
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.738
Banten
11.345
21
Tangerang, Banten
Banten
7.031
Banten
1.000
0.000
0.000
0.000
0.000
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
0.812
Banten
16.590
13.593
20
Tangerang, Banten
58.699
Banten
7.882
Banten
21.100
Banten
1.000
Banten
3.000
0.000
Banten
32.616
337
Banten
32.648
327
Banten
37.093
337
Banten
186.842
10
Banten
4.351
Banten
4.894
Banten
5.642
Banten
20.317
20
24
Banten
19.038
13
Banten
24.135
13
Banten
21.973
13
Banten
103.032
4.847
10
banten
Banten
1.012
Banten
1.164
Banten
1.338
Banten
9.494
3.234
Banten
0.895
Banten
0.940
Banten
0.987
Banten
7.497
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Udara
0.518
banten
0.546
Banten
0.670
Banten
0.737
Banten
0.811
Banten
3.282
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Udara
0.518
banten
1.007
Banten
0.481
Banten
0.529
Banten
0.582
Banten
3.118
1.491
banten
1.083
Banten
1.596
Banten
1.676
Banten
1.760
Banten
7.606
0.000
0.000
0.000
2.610
2.740
2.877
bali, banten
1.133
4.363
Banten
32 dari 66
Banten
Banten
TARGET
2015-2019
0.000
366
2.586
39.501
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.000
Banten
15.177
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2017
TARGET
LOKASI
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
Laporan Kerjasama
Laporan Penataan
Kelembagaan
Gedung/Bangunan
Jaringan
Lahan
Peralatan Diklat
Perhubungan Udara
Peralatan Penyuluhan
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor
3.694
banten
0.190
120
banten
2.822
Banten
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
0.000
19.400
1.440
4
2
3.952
TAHUN 2018
LOKASI
TARGET
0.000
Banten
Banten
19.597
1.728
4
2
Banten
50.000
0.000
0.000
6.000
10,000
0
0
1
0.000
0
1.059
0.366
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
0.000
Banten
Banten
20.153
2.074
4
2
Banten
Banten
65.667
5.242
Banten
30.000
0.000
0.000
0.000
5,000
0
0
0
Banten
80.190
0.000
0.000
9.952
0.000
Banten
0.000
Banten
0.000
0.329
96
Banten
60
1
Banten
Banten
1.165
0.403
60
1
Banten
Banten
1.281
0.443
60
1
Banten
Banten
3.834
1.775
Banten
0.686
76
Banten
Banten
0.000
Banten
0.000
Banten
1.370
25
Banten
0.100
25
Banten
50
Banten
0.073
50
Banten
0.081
50
Banten
0.420
6.586
0.339
50
jawa barat
0.563
Banten
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
0.684
92
0.100
54.147
Pelatihan
Penerbangan (BPP
Pnb) Palembang
Layanan Perkantoran
9.995
12
Palembang
10.497
12
Palembang
11.542
12
Palembang
12.691
12
Palembang
13.955
12
Palembang
58.679
0.525
Palembang
0.358
Palembang
0.394
Palembang
0.019
Palembang
0.021
Palembang
1.317
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Udara
0.000
0.000
0.000
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Udara
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Udara
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Udara
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Udara
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Udara
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
27.033
1,360
27.605
1,380
0.000
0.000
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
TARGET
2015-2019
13.664
0.595
90
bali
65.848
1,114
Palembang
16.674
0.067
0.433
50
malang
61.407
1,020
Palembang
23.260
0.476
50
malang
69.355
1,340
33 dari 66
Palembang
0.523
50
malang
133.031
Palembang
2.366
383.787
Palembang
108.237
0.000
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Udara
0.086
Palembang
1.234
Palembang
0.174
Palembang
0.183
Palembang
0.194
Palembang
1.871
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Udara
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Udara
1.670
Palembang
0.199
Palembang
0.218
Palembang
0.240
Palembang
0.264
Palembang
2.592
0.071
Palembang
0.093
Palembang
0.102
Palembang
0.113
Palembang
0.124
Palembang
0.503
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Udara
0.426
Palembang
0.442
Palembang
0.486
Palembang
0.535
Palembang
0.588
Palembang
2.477
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Udara
0.103
Palembang
0.131
Palembang
0.145
Palembang
0.159
Palembang
0.175
Palembang
0.713
0.449
33
Palembang
0.548
33
Palembang
0.602
33
Palembang
0.663
33
Palembang
0.729
33
Palembang
2.991
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
0.000
0.000
0.000
Laporan Kerjasama
Laporan Penataan
Kelembagaan
Gedung/Bangunan
Jaringan
Lahan
Peralatan Diklat
Perhubungan Udara
Peralatan Penyuluhan
0.000
0.000
0
0
0.000
0.000
0
0
0.000
0.000
26.315
1.011
0.000
0.000
2,294
1
0
0
5.299
0.000
0.000
82.016
790
0
0
1
0.000
0.000
0.000
0.000
0
0
1.811
0.000
180
0
0.000
0.000
0.389
0.150
200
Palembang
0.000
0.300
0.044
Palembang
0.049
16.939
4,203
Palembang
9.199
191
Palembang
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor
0.400
75
Palembang
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
0.389
17
Palembang
0.030
Palembang
10.446
2.011
20.027
1.266
1.136
0.400
4,211
1
40,000
1
150
1
Palembang
Palembang
Palembang
Palembang
Palembang
Palembang
0.150
200
Palembang
0.037
Palembang
22.617
4,020
Palembang
0.515
Palembang
1.111
0.040
50
34 dari 66
Palembang
Palembang
Palembang
Palembang
Palembang
Palembang
TARGET
2015-2019
81.616
3.021
20.027
92.995
0.000
Palembang
Palembang
4.459
0.400
0.200
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan Udara
0.200
38.535
Layanan Perkantoran
9.046
Jayapura
10.052
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
0.108
Jayapura
0.204
50
Palembang
0.200
TARGET
50
TAHUN 2017
LOKASI
Palembang
45.129
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.200
TARGET
50
TAHUN 2018
LOKASI
Palembang
73.072
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.200
TARGET
50
TAHUN 2019
LOKASI
Palembang
58.329
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.200
TARGET
50
LOKASI
Palembang
124.226
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
1.000
339.291
Jayapura
7.915
12
Jayapura
8.917
12
Jayapura
9.585
12
Jayapura
45.515
Jayapura
0.052
Jayapura
0.056
Jayapura
0.061
Jayapura
0.481
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Udara
0.000
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Udara
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
0.000
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Udara
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Udara
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Udara
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Udara
0.000
Laporan Hasil
Penilaian
DokumenPemenuhan
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Udara
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Udara
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Udara
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Udara
TARGET
2015-2019
0.000
0.000
13.987
1,120
Jayapura
16.592
1,100
Jayapura
20.605
1,140
Jayapura
30.107
1,300
Jayapura
33.118
1,520
Jayapura
114.410
0.000
0.061
Jayapura
0.195
Jayapura
0.082
Jayapura
0.090
Jayapura
0.099
Jayapura
0.526
0.411
Jayapura
1.225
Jayapura
0.446
Jayapura
0.490
Jayapura
0.490
Jayapura
3.063
0.153
Jayapura
0.143
Jayapura
0.317
Jayapura
0.348
Jayapura
0.411
Jayapura
1.372
0.445
Jayapura
0.448
Jayapura
0.529
Jayapura
0.571
Jayapura
0.618
Jayapura
2.612
0.282
Jayapura
0.294
Jayapura
0.235
Jayapura
0.296
Jayapura
0.418
Jayapura
1.525
35 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Laporan Kegiatan dan
Pembinaan Bidang
Umum SDM
Perhubungan Udara
Laporan Hasil
Pengabdian
Masyarakat
Laporan Kehumasan,
Keprotokolan,
Publikasi dan Promosi
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.382
TARGET
1
LOKASI
Jayapura
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
0.482
0.280
0.029
Jayapura
0.028
LOKASI
Jayapura
0.144
Jayapura
0.082
Jayapura
0.018
0.029
1
1
Jayapura
Jayapura
0.051
0.051
4.953
940
Jayapura
9.057
1.082
10,490
92
Jayapura
Jayapura
31.530
2,600
1.804
6.205
8,000
628
Jayapura
Jayapura
3.749
106
Jayapura
10.705
277
0.308
TARGET
1
TAHUN 2019
LOKASI
Jayapura
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.339
TARGET
1
LOKASI
Jayapura
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
1.792
0.182
Jayapura
0.222
Jayapura
0.606
0.082
0.090
0.000
1
0
Jayapura
Jayapura
0.099
0.000
1
0
Jayapura
Jayapura
0.257
0.080
Jayapura
8.350
1,016
Jayapura
3.700
3,000
Jayapura
Jayapura
7.500
Jayapura
74.699
49
Jayapura
57.590
1.082
1.804
102.858
0.000
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
TARGET
TAHUN 2018
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.000
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
Laporan Kerjasama
Laporan Penataan
Kelembagaan
Gedung/Bangunan
Jaringan
Lahan
Peralatan Diklat
Perhubungan Udara
Peralatan Penyuluhan
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.215
20
Jayapura
0.215
0.246
0.246
0.343
37
Jayapura
0.177
Jayapura
0.102
48
Jayapura
68.346
0.496
30
Jayapura
0.199
Jayapura
0.536
53
Jayapura
104.717
0.839
0.151
Jayapura
54.542
0.162
100
Jayapura
0.200
100
Jayapura
0.362
0.115
Jayapura
0.166
Jayapura
0.807
0.530
62
Jayapura
139.540
1.168
37.313
404.458
Pelatihan
Penerbangan (BP3)
Curug
Layanan Perkantoran
7.910
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
12
Banten
10.497
0.358
12
Banten
11.542
12
Banten
0.394
Banten
13.960
12
Banten
13.955
12
Banten
57.863
0.433
Banten
0.021
Banten
1.205
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Udara
0.000
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Udara
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
0.000
0.000
36 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Udara
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Udara
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Udara
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Udara
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Udara
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
0.000
0.000
4.591
450
Banten
15.178
795
14.124
775
Banten
18.831
760
Banten
10.236
560
Banten
62.960
0.000
0.165
0.174
Banten
0.183
Banten
0.194
Banten
0.716
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Udara
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Udara
0.186
Banten
0.199
0.242
Banten
0.240
Banten
0.264
Banten
1.131
0.122
Banten
0.093
0.102
Banten
0.113
Banten
0.124
Banten
0.553
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Udara
0.375
Banten
0.442
0.486
Banten
0.535
Banten
0.588
Banten
2.426
Laporan Pengelolaan
Keuangan
Bidang dan
Laporan
Kegiatan
0.210
Banten
0.131
0.145
Banten
0.159
Banten
0.175
Banten
0.820
0.517
Banten
0.548
33
0.602
33
Banten
0.663
33
Banten
0.729
33
Banten
3.059
Pembinaan Bidang
Umum SDM
Perhubungan Udara
Laporan Hasil
Pengabdian
Masyarakat
Laporan Kehumasan,
Keprotokolan,
Publikasi dan Promosi
0.000
0.000
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Perhubungan Udara
0.000
Laporan Kerjasama
Laporan Penataan
Kelembagaan
Gedung/Bangunan
Jaringan
Lahan
Peralatan Diklat
Perhubungan Udara
Peralatan Penyuluhan
0.000
0.000
Peralatan Kantor
Kendaraan Bermotor
TARGET
2015-2019
46.154
5,772
Banten
60.000
1.470
23,365
1
5.969
45,000
Banten
64.212
44,120
Banten
4.992
Banten
17.516
308
Banten
9.016
Banten
176.335
1.470
0.000
31.523
0.000
5.807
1.157
5,636
3
Banten
Banten
14.886
0.400
770
1
14.971
0.600
700
1
37 dari 66
20.545
1.800
1,000
4
Banten
Banten
1.811
180
Banten
58.022
3.957
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
1.098
TARGET
23
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
Banten
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
1.098
0.150
200
0.150
200
Banten
0.300
0.000
0.219
57
Banten
0.200
50
0.200
50
Banten
0.200
50
Banten
0.200
50
Banten
1.019
448.530
710.928
638.894
591.635
569.180
2,959.168
90.089
163.500
146.209
121.494
117.971
639.262
90,088.500
163,500.000
146,209.221
121,494.014
117,970.688
90,088.541
727.527
1.000
Bekasi
163,500.075
1,320.375
0.894
bekasi
146,209.288
1,180.740
bekasi
121,494.070
981.148
0.664
bekasi
117,970.742
952.694
0.645
bekasi
262.758
2.000
Bekasi
476.875
1.788
bekasi
426.444
bekasi
354.358
1.329
bekasi
344.081
1.290
bekasi
409.806
20.000
Bekasi
743.750
17.885
bekasi
665.095
16
bekasi
552.668
13.290
bekasi
536.640
12.905
bekasi
17,335.287
792.000
Bekasi
31,461.500
708.243
bekasi
28,134.321
633
bekasi
23,378.495
526.283
bekasi
22,700.519
511.021
bekasi
1,126.244
336.000
Bekasi
2,044.000
300.467
bekasi
1,827.839
269
bekasi
1,518.861
223.272
bekasi
1,474.814
216.797
bekasi
125.835
2.000
Bekasi
228.375
1.788
bekasi
204.223
bekasi
169.702
1.329
bekasi
164.780
1.290
bekasi
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Darat
Laporan Monitoring,
Analisa, dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Darat
217.438
5.000
Bekasi
394.625
4.471
bekasi
352.892
bekasi
293.239
3.322
bekasi
284.735
3.226
bekasi
145.120
5.000
Bekasi
263.375
4.471
bekasi
235.522
bekasi
195.709
3.322
bekasi
190.034
3.226
bekasi
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Darat
142.709
7.000
Bekasi
259.000
6.260
bekasi
231.610
bekasi
192.458
4.651
bekasi
186.877
4.517
bekasi
Sekolah Tinggi
Transportasi Darat
(STTD)
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Darat
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Darat
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Darat
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Darat
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Darat
TARGET
2015-2019
38 dari 66
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2017
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2018
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2019
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Darat
277.222
8.000
Bekasi
503.125
7.154
bekasi
449.918
bekasi
373.863
5.316
bekasi
363.021
5.162
bekasi
749.222
7.000
Bekasi
1,359.750
6.260
bekasi
1,215.951
bekasi
1,010.407
4.651
bekasi
981.105
4.517
bekasi
86.783
1.000
Bekasi
157.500
0.894
bekasi
140.844
bekasi
117.036
0.664
bekasi
113.641
0.645
bekasi
418.002
7.000
Bekasi
758.625
6.260
bekasi
678.397
bekasi
563.721
4.651
bekasi
547.373
4.517
bekasi
Jaringan
Peralatan Diklat
Perhubungan Darat
Buku-Buku dan Bahan
Cetakan
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
Layanan Perkantoran
1,620.904
12,746.959
2.000
9.000
Bekasi
Bekasi
2,941.750
23,134.228
1.788
8.048
bekasi
bekasi
2,630.648
20,687.690
2
7
bekasi
bekasi
2,185.963
17,190.643
1.329
5.980
bekasi
bekasi
2,122.570
16,692.115
1.290
5.807
bekasi
bekasi
94.497
750.000
Bekasi
171.500
670.685
bekasi
153.363
600
bekasi
127.439
498.374
bekasi
123.743
483.921
bekasi
3,145.384
10.000
Bekasi
5,708.500
8.942
bekasi
5,104.803
bekasi
4,241.887
6.645
bekasi
4,118.873
6.452
bekasi
750.187
476.000
Bekasi
1,361.500
425.661
bekasi
1,217.516
381
bekasi
1,011.707
316.301
bekasi
982.368
307.129
bekasi
15,518.389
12.000
Bekasi
28,164.045
12.000
bekasi
25,185.585
12
bekasi
20,928.213
12.000
bekasi
20,321.295
12.000
bekasi
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
1,422.124
700.000
Bekasi
2,580.988
625.972
bekasi
2,308.038
560
bekasi
1,917.887
465.149
bekasi
1,862.268
451.660
bekasi
32,766.146
94.501
8,610.000
Bekasi
59,466.690
135.001
bekasi
53,177.849
121.501
bekasi
44,188.666
103.276
bekasi
42,907.194
101.211
Gedung/ Bangunan
Politeknik
Keselamatan
Transportasi Jalan
(PKTJ) Tegal
SISTEM INFORMASI
PENGEMBANGAN IT
KAMPUS
LAPORAN HASIL
PENELITIAN
PENGEMBANGAN
SDM PHB DARAT
LULUSAN
PENDIDIKAN
PEMBENTUKAN SDM
PERHUBUNGAN
DARAT
LULUSAN PELATIHAN
SDM PERHUBUNGAN
DARAT
555.490
Tegal
1,107.000
0.900
tegal
996.300
tegal
846.855
0.689
tegal
829.926
0.675
tegal
468.300
40
Tegal
669.000
36.000
tegal
602.100
32
tegal
511.785
27.540
tegal
501.554
26.989
tegal
23,664.900
654
Tegal
33,807.000
588.600
tegal
30,426.300
530
tegal
25,862.355
450.279
tegal
25,345.367
441.278
tegal
22,577.800
2,675
Tegal
32,254.000
2,407.500
tegal
29,028.600
2,167
tegal
24,674.310
1,841.738
tegal
24,181.071
1,804.921
tegal
39 dari 66
TARGET
2015-2019
bekasi
774.900
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2017
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2018
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TAHUN 2019
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
LAPORAN HASIL
PENILAIAN
PEMENUHAN
STANDAR MUTU
DIKLAT
PERHUBUNGAN
DARAT
DOKUMEN
PERENCANAAN
BIDANG SDM
PERHUBUNGAN
DARAT
MONITORING /
PENGAWASAN
PELAKSANAAN
PROGRAM /
KEGIATAN
LAPORAN
PENGELOLAAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG SDM
PERHUBUNGAN
DARAT
LAPORAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN BIDANG
SDM PERHUBUNGAN
DARAT
946.400
13
Tegal
1,352.000
11.700
tegal
1,216.800
11
tegal
1,034.280
8.951
tegal
1,013.605
8.772
tegal
203.000
Tegal
290.000
4.500
tegal
261.000
tegal
221.850
3.443
tegal
217.415
3.374
tegal
463.400
16
Tegal
662.000
14.400
tegal
595.800
13
tegal
506.430
11.016
tegal
496.306
10.796
tegal
153.300
Tegal
219.000
6.300
tegal
197.100
tegal
167.535
4.820
tegal
164.186
4.723
tegal
275.800
Tegal
394.000
6.300
tegal
354.600
tegal
301.410
4.820
tegal
295.385
4.723
tegal
LAPORAN KEGIATAN
DAN PEMBINAAN
BIDANG UMUM SDM
PERHUBUNGAN
DARAT
240.100
Tegal
343.000
1.800
tegal
308.700
tegal
262.395
1.377
tegal
257.150
1.349
tegal
LAPORAN HASIL
PENGABDIAN
MASYARAKAT
LAPORAN
KEHUMASAN,
KEPROTOKOLAN,
PUBLIKASI DAN
PROMOSI
LAPORAN
KERJASAMA
PERALATAN DIKLAT
PERHUBUNGAN
DARAT
BUKU-BUKU DAN
BAHAN CETAKAN
LAPORAN
DUKUNGAN
PENYELENGGARAAN
DIKLAT
LULUSAN DIKLAT
PENGEMBANGAN
DAN PENINGKATAN
KAPASITAS SDM
PERHUBUNGAN
LAYANAN
PERKANTORAN
385.700
12
Tegal
551.000
10.800
tegal
495.900
10
tegal
421.515
8.262
tegal
413.089
8.097
tegal
193.200
Tegal
276.000
0.900
tegal
248.400
tegal
211.140
0.689
tegal
206.919
0.675
tegal
185.500
16
Tegal
265.000
14.400
tegal
238.500
13
tegal
202.725
11.016
tegal
198.673
10.796
tegal
5,781.300
18
Tegal
8,259.000
16.200
tegal
7,433.100
15
tegal
6,318.135
12.393
tegal
6,191.835
12.145
tegal
742.000
202
Tegal
1,060.000
181.800
tegal
954.000
164
tegal
810.900
139.077
tegal
794.690
136.297
tegal
1,603.000
Tegal
2,290.000
6.300
tegal
2,061.000
tegal
1,751.850
4.820
tegal
1,716.831
4.723
tegal
1,206.800
495
Tegal
1,724.000
445.500
tegal
1,551.600
401
tegal
1,318.860
340.808
tegal
1,292.496
333.995
tegal
11,512.900
12
Tegal
16,447.000
12.000
tegal
14,802.300
12
tegal
12,581.955
12.000
tegal
12,330.442
12.000
tegal
40 dari 66
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
PERALATAN KANTOR
9,249.800
51
Tegal
13,214.000
GEDUNG /
BANGUNAN
Balai Pendidikan dan
Pelatihan
Transportasi Darat
(BP2TD) Palembang
13,872.600
26,739
Tegal
19,818.000
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
LULUSAN
PENDIDIKAN
PEMBENTUKAN SDM
LULUSAN PELATIHAN
SDM PERHUBUNGAN
DARAT
LAPORAN
PENYULUHAN
PERHUBUNGAN
LAPORAN HASIL
PENILAIAN
PEMENUHAN
DOKUMEN
PERENCANAAAN
BIDANG SDM
LAPORAN
MONITORING,
ANALISA DAN
LAPORAN
PENGELOLAAN
KEPEGAWAIAN
LAPORAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN BIDANG
LAPORAN KEGIATAN
DAN PEMBINAAN
BIDANG UMUM SDM
LAPORAN
KEHUMASAN,
KEPROTOKOLAN,
JARINGAN
487.720
10
Palembang
548.000
10,488.650
239
Palembang
2,129.770
360
1,255.790
PERALATAN DIKLAT
PERHUBUNGAN
DARAT
KENDARAAN
54.059
TAHUN 2017
TARGET
45.900
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
tegal
11,892.600
tegal
17,836.200
60.740
TAHUN 2018
TARGET
41
LOKASI
tegal
10,108.710
tegal
15,160.770
54.666
palembang
493.200
11,785.000
215
palembang
Palembang
2,393.000
324
Palembang
1,411.000
576.720
Palembang
1,426.670
289.250
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
palembang
443.880
10,606.500
194
palembang
palembang
2,153.700
292
palembang
1,269.900
648.000
palembang
Palembang
1,603.000
10
Palembang
325.000
1,067.110
Palembang
275.900
273.230
1,426.670
658.600
TARGET
35.114
LOKASI
tegal
9,906.637
tegal
14,857.706
49.199
6,831.640
TAHUN 2019
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
palembang
435.002
9,545.850
174
palembang
palembang
1,938.330
262
palembang
1,142.910
583.200
palembang
palembang
1,442.700
palembang
292.500
1,199.000
palembang
Palembang
310.000
Palembang
307.000
22
Palembang
1,603.000
Palembang
740.000
Palembang
7,676.000
34.412
LOKASI
tegal
266.879
palembang
9,354.933
171
palembang
palembang
1,899.563
257
palembang
palembang
1,120.052
palembang
524.880
palembang
514.382
palembang
palembang
1,298.430
palembang
1,272.461
palembang
palembang
263.250
palembang
257.985
palembang
1,079.100
palembang
971.190
palembang
951.766
palembang
palembang
279.000
palembang
251.100
palembang
246.078
palembang
palembang
276.300
palembang
248.670
palembang
243.697
palembang
20
palembang
1,442.700
18
palembang
1,298.430
16
palembang
1,272.461
16
palembang
palembang
666.000
326
palembang
6,908.400
palembang
599.400
293
palembang
6,217.560
palembang
587.412
264
palembang
6,093.209
palembang
259
palembang
323.070
Palembang
363.000
palembang
326.700
palembang
294.030
palembang
288.149
palembang
213.600
Palembang
240.000
palembang
216.000
palembang
194.400
palembang
190.512
palembang
LAPORAN
DUKUNGAN
PENYELENGGARAAN
245.640
Palembang
276.000
palembang
248.400
palembang
223.560
palembang
219.089
palembang
LULUSAN DIKLAT
PENGEMBANGAN
DAN PENINGKATAN
LAYANAN
PERKANTORAN
947.850
95
Palembang
1,065.000
86
palembang
958.500
77
palembang
862.650
69
palembang
845.397
68
palembang
10,712.930
12
Palembang
12,037.000
12
palembang
10,833.300
12
palembang
9,749.970
12
palembang
9,554.971
12
palembang
41 dari 66
TARGET
2015-2019
tegal
48.215
362
TARGET
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
PERALATAN DAN
FASILITAS KANTOR
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
2,719.840
137
Palembang
3,056.000
GEDUNG/BANGUNAN
11,707.950
4,204
Palembang
13,155.000
106.634
Jaringan
TAHUN 2017
TARGET
123
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
palembang
2,750.400
palembang
11,839.500
163.963
TAHUN 2018
TARGET
111
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
palembang
2,475.360
palembang
10,655.550
147.567
TAHUN 2019
TARGET
100
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
palembang
2,425.853
palembang
10,442.439
132.810
TARGET
98
LOKASI
palembang
126.170
677.143
713.439
Bali
1,097.000
bali
987.300
bali
888.570
bali
844.142
bali
1,333.878
15
Bali
2,051.000
14
bali
1,845.900
12
bali
1,661.310
11
bali
1,578.245
10
bali
1,000
Bali
100.000
900
bali
90.000
810
bali
81.000
729
bali
76.950
693
bali
880.581
Bali
1,354.000
bali
1,218.600
bali
1,096.740
bali
1,041.903
bali
5,252.917
65
Bali
8,077.000
59
bali
7,269.300
53
bali
6,542.370
47
bali
6,215.252
45
bali
72,621.241
6,607
Bali
111,664.000
5,946
bali
100,497.600
5,352
bali
90,447.840
4,817
bali
85,925.448
4,576
bali
4,078.376
60
Bali
6,271.000
54
bali
5,643.900
49
bali
5,079.510
44
bali
4,825.535
42
bali
8,364.216
1,104
Bali
12,861.000
994
bali
11,574.900
894
bali
10,417.410
805
bali
9,896.540
765
bali
334.933
Bali
515.000
bali
463.500
bali
417.150
bali
396.293
bali
85.847
Bali
132.000
bali
118.800
bali
106.920
bali
101.574
bali
393.465
Bali
605.000
bali
544.500
bali
490.050
bali
465.548
bali
239.981
Bali
369.000
bali
332.100
bali
298.890
bali
283.946
bali
536.543
Bali
825.000
bali
742.500
bali
668.250
bali
634.838
bali
202.260
Bali
311.000
bali
279.900
bali
251.910
bali
239.315
bali
660.761
Bali
1,016.000
bali
914.400
bali
822.960
bali
781.812
bali
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
Gedung/Bangunan
802.538
Bali
1,234.000
bali
1,110.600
bali
999.540
bali
949.563
bali
723.845
248
Bali
1,113.000
223
1,001.700
201
901.530
181
856.454
172
Bali
1,383.000
1,244.700
1,120.230
1,064.219
Bali
12,984.850
12
11,686.365
12
10,517.729
12
9,991.842
12
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan
Darat
Lulusan
Pendidikan
Pelatihan SDM
Perhubungan Darat
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laporan
Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Laporan
Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laporan
Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Darat
Layanan Perkantoran
899.441
8,444.762
12
42 dari 66
TARGET
2015-2019
palembang
Peralatan Diklat
Perhubungan
Buku-buku Dan
Bahan Cetakan
Kendaraan Bermotor
65.036
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
Akademi
Perkeretaapian
Indonesia (API)
Madiun
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Darat
103.248
63.250
Madiun
115.000
madiun
103.500
madiun
93.150
madiun
88.493
madiun
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Darat
2,918.850
Madiun
5,307.000
madiun
4,776.300
madiun
4,298.670
madiun
4,083.737
madiun
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Darat
275.000
Madiun
500.000
madiun
450.000
madiun
405.000
madiun
384.750
madiun
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Darat
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan
901.450
14
Madiun
1,639.000
13
madiun
1,475.100
11
madiun
1,327.590
10
madiun
1,261.211
10
madiun
17,328.850
311
Madiun
31,507.000
280
madiun
28,356.300
252
madiun
25,520.670
227
madiun
24,244.637
215
madiun
5,270.650
600
Madiun
9,583.000
540
madiun
8,624.700
486
madiun
7,762.230
437
madiun
7,374.119
416
madiun
563.200
Madiun
1,024.000
madiun
921.600
madiun
829.440
madiun
787.968
madiun
596.750
Madiun
1,085.000
madiun
976.500
madiun
878.850
madiun
834.908
madiun
130.350
Madiun
237.000
madiun
213.300
madiun
191.970
madiun
182.372
madiun
224.950
Madiun
409.000
madiun
368.100
madiun
331.290
madiun
314.726
madiun
237.600
Madiun
432.000
madiun
388.800
madiun
349.920
madiun
332.424
madiun
1,208.900
Madiun
2,198.000
madiun
1,978.200
madiun
1,780.380
madiun
1,691.361
madiun
338.800
Madiun
616.000
madiun
554.400
madiun
498.960
madiun
474.012
madiun
572.000
Madiun
1,040.000
madiun
936.000
madiun
842.400
madiun
800.280
madiun
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Darat
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Darat
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Darat
Laporan Monitoring,
Analisa, dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Darat
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Darat
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Darat
Laporan Kegiatan dan
Pembinaan Bidang
Umum SDM
Perhubungan Darat
Laporan Hasil
Pengabdian
Masyarakat
Laporan Kehumasan,
Keprotokolan,
Publikasi, dan
Promosi
187.724
168.952
152.056
43 dari 66
144.454
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
TARGET
2015-2019
756.434
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Laporan Kerjasama
Peralatan Diklat
Buku-Buku dan Bahan
Cetakan
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
Layanan Perkantoran
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
202.950
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
LOKASI
TARGET
LOKASI
Madiun
369.000
madiun
332.100
madiun
298.890
madiun
283.946
madiun
108
Madiun
25,024.000
97
madiun
22,521.600
87
madiun
20,269.440
79
madiun
19,255.968
75
madiun
1,274
Madiun
1,058.000
1,147
madiun
952.200
1,032
madiun
856.980
929
madiun
814.131
882
madiun
1,140.150
Madiun
2,073.000
madiun
1,865.700
madiun
1,679.130
madiun
1,595.174
madiun
1,284.800
292
Madiun
2,336.000
263
madiun
2,102.400
237
madiun
1,892.160
213
madiun
1,797.552
202
madiun
5,622.650
12
Madiun
10,223.000
12
madiun
9,200.700
12
madiun
8,280.630
12
madiun
7,866.599
12
madiun
13,763.200
581.900
Kendaraan Bermotor
1,546.050
Madiun
2,811.000
madiun
2,529.900
madiun
2,276.910
madiun
2,163.065
madiun
Peralatan Dan
Fasilitas Perkantoran
7,616.400
13
Madiun
13,848.000
12
madiun
12,463.200
11
madiun
11,216.880
madiun
10,656.036
madiun
Gedung/Bangunan
Diklat Perhubungan
Diklat
Balai Pendidikan dan
Pelatihan
Transportasi Darat
(BP2TD) Pontianak
40,859.500
15,308
Madiun
74,290.000
madiun
66,861.000
madiun
60,174.900
madiun
57,166.155
0.000
0.000
0.000
32.800
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
madiun
31.160
63.959
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Darat
63
mempawah
60
mempawah
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Darat
3,009
15
mempawah
2,859
14
mempawah
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Darat
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Darat
Laporan Monitoring,
Analisa, dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Darat
275
mempawah
261
mempawah
600
mempawah
4,057
570
mempawah
130
mempawah
124
mempawah
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Darat
225
mempawah
214
mempawah
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Darat
238
mempawah
226
mempawah
709
mempawah
674
mempawah
4,271
44 dari 66
TARGET
2015-2019
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
Laporan Hasil
Pengabdian
Masyarakat
Laporan Kehumasan,
Keprotokolan,
Publikasi, dan
Promosi
Peralatan Diklat
TARGET
TAHUN 2019
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
LOKASI
TARGET
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
LOKASI
339
mempawah
322
mempawah
572
mempawah
543
mempawah
9,763
90
mempawah
9,275
86
mempawah
582
500
mempawah
553
475
mempawah
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
Layanan Perkantoran
1,140
mempawah
1,083
mempawah
1,109
50
mempawah
1,054
48
mempawah
5,023
12
mempawah
4,772
12
mempawah
Kendaraan Bermotor
736
mempawah
699
mempawah
Peralatan Dan
Fasilitas Perkantoran
4,616
mempawah
4,385
mempawah
Pendidikan
Perhubungan Laut
Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran (STIP)
Layanan Perkantoran
1,470.430
1,332.080
1,483.509
1,565.009
1,886.965
7,737.992
272.817
268.956
273.558
294.756
367.341
1,477.428
64.022
12
76.293
12
83.922
12
92.314
12
101.546
12
418.098
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.288
0.340
0.674
0.411
0.453
2.166
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.456
20
2.572
40
3.000
40
3.300
40
3.630
40
12.958
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Lulusan Pendidikan
Penyetaraan SDM
Perhubungan Laut
55.582
2,670
49.525
1,620
47.983
1,620
47.983
1,620
47.983
1,620
249.058
13.026
1,200
10.589
700
12.878
900
12.878
900
12.878
900
62.249
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
45 dari 66
TARGET
2015-2019
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Lulusan Pendidikan
Pemutahiran SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penyegaran
(Refreshing) SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Pengukuhan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Laut
11.338
15,000
2.706
2,850
3.933
3,850
3.933
3,850
3.933
3,850
25.843
1.481
600
0.846
350
1.390
600
1.390
600
1.390
600
6.498
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Laut
0.147
0.427
0.494
0.544
0.598
2.210
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Laut
0.328
0.853
0.324
0.357
1.006
2.869
0.382
11
0.865
11
0.866
11
0.953
11
1.048
11
4.115
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.209
14
0.206
14
0.227
14
0.249
14
0.274
14
1.165
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.724
11
1.149
11
1.264
11
1.391
11
1.530
11
6.058
0.521
0.398
0.438
0.482
0.530
2.368
0.151
0.231
0.365
0.402
0.442
1.592
0.194
0.208
0.208
0.228
0.251
1.089
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
Laporan Kerjasama
Laporan Penataan
Kelembagaan
Bangunan
Jaringan
Lahan
0.088
0.000
0.000
16.727
0.000
32,651
0.000
0.000
0.000
0.000
17.520
0.000
32,717
0.000
0.576
0.000
0.000
0.000
0.000
31,586
0.000
0.000
13.988
0.000
0.634
0.000
32,378
0.000
0.000
14.314
0.000
0.000
0.000
0.000
0.697
0.000
0.000
0.000
0.000
46 dari 66
0.000
33,516
0.000
0.000
15.014
0.767
0.000
0.000
0.000
0.000
77.562
0.000
0.000
TARGET
2015-2019
0.000
2.762
0.000
0.000
0.000
0.000
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
LOKASI
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Peralatan Diklat
Perhubungan Laut
Peralatan Penyuluhan
64.456
Peralatan Kantor
Kendaraan
Buku-buku dan Bahan
Cetakan
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
Kendaraan Bermotor
0.000
0.000
0.200
0
125
0.000
2.688
0.200
3
125
0.000
3.278
0.220
4
125
0.000
2.000
0.242
4
125
0.000
0.000
0.266
0
125
0.000
7.966
1.128
12.952
11.679
12.855
14.141
15.479
67.106
0.068
15
0.728
83
0.120
33
0.058
30
0.000
0.974
21
0.000
86.098
198
71.999
0.000
289
0.000
46.522
33
0.000
103.488
4,740
0.000
372.563
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
3.745
Gedung/Bangunan
40
25.731
0.000
203.724
4,684
26.118
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
2.259
132
0.000
0.000
204.258
12
28.118
0.651
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Laut
0.555
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
Politeknik Ilmu
Pelayaran (PIP)
Semarang
Layanan Perkantoran
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Pemutahiran SDM
Perhubungan
Lulusan Pendidikan
Penyegaran
(Refreshing) SDM
Perhubungan Laut
1.007
602
11.490
0.000
222.128
1,600
12
30.118
3.161
0.555
0.000
0.585
0.060
15
49.906
0.000
155.780
13,736
12
32.118
0.672
0.565
0.000
20
0.585
27.719
2,075
9.782
0.087
20
7.158
54.748
0.000
243.594
30,700
12
34.118
12
150.590
3.184
0.695
8.363
0.565
0.565
2.805
0.000
0.000
0.000
0.000
22
0.635
24
0.667
24
0.699
24
3.171
27.719
2,075
27.466
2,075
28.466
1,985
29.466
1,985
140.836
900
9.782
900
9.782
900
9.782
900
9.782
900
48.908
6.197
7,920
6.197
7,920
6.197
7,920
6.197
7,920
6.197
7,920
30.983
6.143
24,570
6.143
24,570
6.143
24,570
6.143
24,570
6.143
24,570
30.713
0.000
47 dari 66
TARGET
2015-2019
141.875
1,029.484
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Laut
21.596
31,165
24.596
31,265
24.596
31,265
21.124
31,265
21.124
31,265
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Laut
0.785
23
0.795
23
0.604
20
0.639
20
0.675
20
3.497
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Laut
0.329
0.345
0.363
0.381
0.400
1.818
0.122
0.128
0.138
0.144
0.154
0.685
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.216
0.238
0.261
0.287
0.316
1.319
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
2.370
22
2.607
22
2.868
22
3.154
22
3.470
22
14.469
0.775
0.853
0.938
1.032
1.135
4.731
0.145
0.160
0.175
0.193
0.212
0.885
2.075
14
2.283
14
2.511
14
2.762
15
3.038
15
12.668
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Kerjasama
Laporan Penataan
Kelembagaan
Gedung/Bangunan
Jaringan
Lahan
Peralatan Diklat
Perhubungan Laut
Peralatan Penyuluhan
0.000
0.077
0
1
0.000
0.083
0
1
0.000
0.088
0
1
0.000
0.095
0
1
0.000
0.010
0
1
0.000
0.353
66.063
0.000
0.000
18.921
8,088
0
0
505
60.309
0.000
0.000
14.570
10,576
0
0
535
80.844
0.000
0.000
14.870
13,064
0
0
540
20.828
0.000
0.000
7.670
6,000
0
0
785
32.040
0.000
0.000
71.170
4,671
0
0
760
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.530
740
1.530
740
1.530
740
1.530
740
1.530
740
7.650
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
48 dari 66
TARGET
2015-2019
113.035
260.084
0.000
0.000
127.201
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Kendaraan Bermotor
1.498
3.400
0.000
0.000
0.000
4.898
0.078
900
0.083
900
0.089
900
0.095
900
0.102
900
0.448
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
8.476
19
9.037
19
9.624
19
7.599
19
19.350
19
54.087
0.919
140
0.984
140
1.053
140
1.126
140
1.205
140
5.287
Politeknik Ilmu
Pelayaran (PIP)
Makassar
368.839
72.224
180.473
457.201
324.009
1,402.746
Layanan Perkantoran
22.649
12
23.129
12
23.625
12
24.138
12
24.670
12
118.211
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.220
0.231
0.242
0.254
0.267
1.215
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Laut
0.874
0.917
0.961
1.009
1.058
4.818
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.266
14
1.328
14
1.493
15
1.567
15
1.646
15
7.301
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Pemutahiran SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penyegaran
(Refreshing) SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Laut
12.318
1,579
13.147
1,680
35.258
1,854
36.838
2,012
38.494
2,187
136.055
19.392
704
14.342
774
21.338
852
22.384
936
23.481
1,030
100.937
0.860
750
0.902
750
0.947
750
0.993
750
1.042
750
4.744
0.509
100
0.534
100
0.561
100
0.588
100
0.617
100
2.809
6.356
14,150
6.238
14,300
7.167
14,500
7.884
14,700
8.672
15,000
36.316
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
49 dari 66
TARGET
2015-2019
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Laut
1.883
1.175
2.072
2.176
2.285
9.591
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Laut
0.486
0.510
0.535
0.562
0.590
2.682
0.250
0.262
0.276
0.289
0.304
1.381
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.142
0.149
0.156
0.164
0.172
0.783
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
2.698
17
1.833
17
2.975
17
3.123
17
3.279
17
13.908
1.177
0.736
1.298
1.363
1.431
6.006
0.522
0.548
0.576
0.605
0.635
2.886
0.404
0.424
0.446
0.468
0.491
2.233
Laporan Penataan
Kelembagaan
Laporan Kerjasama
Gedung/Bangunan
Jaringan
Lahan
Peralatan Diklat
Perhubungan Laut
Peralatan Penyuluhan
0.363
0.381
0.400
0.420
0.441
2.004
0
43,486
0
0
3
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0
0
0
0
6
0.000
0.000
0.000
0.000
71.754
0
0
2
0
27
0.000
338.911
0.000
0.000
4.628
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
0.187
15
0.197
15
0.207
15
0.217
15
0.228
15
1.036
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
0.384
30
0.404
40
0.424
50
0.445
60
0.467
70
2.124
Kendaraan Bermotor
2.153
0.316
0.395
0.415
2.062
5.340
0.301
425
0.235
450
0.374
450
0.417
450
0.464
450
1.790
4.545
2.395
5.010
5.261
5.524
22.735
0.000
286.804
0.000
0.000
0.300
50 dari 66
0
180,289
0
0
28
0.000
111.881
0.000
0.000
91.621
0
1,000
0
0
32
TARGET
2015-2019
0.000
737.595
0.000
0.000
168.303
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
1.796
Politeknik Pelayaran
(PP) Surabaya
207.300
Layanan Perkantoran
35.105
12
35.105
12
35.105
12
35.105
12
51.397
12
191.817
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Laut
2.011
2.111
2.433
2.676
2.944
12.176
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.675
12
0.709
12
0.780
12
0.858
12
0.943
12
3.964
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Pemutahiran SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Laut
41.241
510
41.241
510
45.365
510
49.902
510
54.892
510
232.642
12.399
1,950
12.399
2,140
13.639
2,355
15.003
2,590
16.504
2,850
69.945
2.045
1,450
2.045
1,580
2.250
1,740
2.250
1,910
2.475
2,100
11.064
21.970
23,073
21.970
25,181
24.167
27,918
24.167
30,710
26.584
33,783
118.858
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Laut
1.355
1.422
1.565
1.565
1.721
7.627
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Laut
0.483
0.483
0.532
0.532
0.585
2.615
0.123
0.129
0.142
0.142
0.156
0.692
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
1.324
1.390
1.529
1.529
1.682
7.452
450
1.890
450
143.162
1.985
450
167.830
2.084
450
178.394
51 dari 66
2.188
450
TARGET
2015-2019
9.943
0.000
919.042
222.357
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.571
0.599
0.659
0.659
0.725
3.214
0.399
0.419
0.461
0.461
0.507
2.247
1.388
1.457
1.603
1.603
1.763
7.815
0.071
0.000
1
0
0.075
0.000
1
0
0.082
0.000
1
0
0.082
0.000
1
0
0.090
0.000
1
0
0.400
0.000
0.000
0.000
0.000
0
0
0
0.000
0.000
0.000
0
0
0
0.000
0.000
0.000
0
0
0
0.000
0.000
0.000
0
0
0
0.000
0.000
0.000
0
0
0
0.000
0.000
0.000
Peralatan Diklat
Perhubungan Laut
Kendaraan Bermotor
28.294
80
5.387
90
5.926
99
5.926
109
26.518
120
72.051
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.200
200
0.210
220
0.231
242
0.231
266
0.254
293
1.126
0.182
0.201
0.221
0.243
0.267
1.113
1.969
150
2.068
165
2.275
182
2.502
200
2.752
220
11.567
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
12.551
500
6.276
550
6.903
605
7.594
666
8.353
732
41.677
108.970
Layanan Perkantoran
12.181
12
12.390
12
12.607
12
13.237
12
13.899
12
64.315
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
2.185
2.292
2.404
2.524
2.650
12.055
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Laut
0.157
20
0.165
20
0.173
20
0.182
20
0.191
20
0.868
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
133.400
126.715
88.182
52 dari 66
TARGET
2015-2019
0.000
594.376
137.109
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penyegaran
(Refreshing) SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Pemutahiran SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Laut
19.367
870
20.316
1,020
21.312
1,020
22.378
1,200
23.496
1,380
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
2.390
3,510
2.507
4,620
2.630
4,620
2.761
4,620
2.899
6,180
13.186
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.526
1.600
1.679
1.763
1.851
8.418
0.312
0.327
0.343
0.360
0.378
1.720
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.125
0.131
0.138
0.145
0.152
0.691
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.193
0.202
0.212
0.223
0.234
1.063
0.223
0.234
0.245
0.258
0.270
1.230
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
53 dari 66
TARGET
2015-2019
0.000
106.870
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Penataan
Kelembagaan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Kerjasama
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Gedung/Bangunan
24.000
4,840
27.200
6,072
15.500
3,340
1.800
400
14.100
18,613
82.600
Jaringan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Lahan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
31.740
20
51.125
20
53.630
20
25.835
20
59.127
20
221.456
Peralatan Penyuluhan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
1.843
28
1.933
28
2.028
28
2.130
28
2.236
28
10.170
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Kendaraan Bermotor
0.550
0.275
0.500
0.800
1.500
3.625
0.220
50
0.231
50
0.243
50
0.255
50
0.267
50
1.216
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
10.594
11.113
11.658
12.241
12.853
58.459
1.365
298
1.358
342
1.415
308
1.293
322
1.005
203
6.434
116.918
13.503
12
15.738
12
18.419
12
21.636
12
25.497
12
94.794
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.305
0.364
0.434
0.519
0.621
2.242
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Peralatan Diklat
Perhubungan Laut
90.631
92.361
69.043
54 dari 66
TARGET
2015-2019
0.000
477.684
108.731
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penyetaraan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Pemutahiran SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penyegaran
(Refreshing) SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Pengukuhan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Laut
29.792
480
32.213
480
38.619
600
40.032
720
51.875
720
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
1.187
1,680
1.187
1,680
1.217
1,740
1.232
1,800
1.232
1,800
6.055
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Laut
0.100
0.120
0.140
0.160
0.180
0.700
1.972
0.172
0.172
0.172
0.172
2.660
0.143
0.143
0.143
0.143
0.143
0.716
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.143
0.143
0.143
0.143
0.143
0.713
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.186
0.186
0.186
0.186
0.186
0.930
0.647
0.647
0.647
0.647
0.647
3.236
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
55 dari 66
TARGET
2015-2019
0.000
192.530
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Laporan Kehumasan,
Keprotokolan,
Publikasi dan Promosi
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Kerjasama
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Penataan
Kelembagaan
0.148
0.148
0.148
0.148
0.148
0.739
Jaringan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Lahan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
10.162
295
10.656
295
11.349
295
0.000
295
14.591
295
46.757
Peralatan Penyuluhan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.130
50
0.155
50
0.184
50
0.220
50
0.262
50
0.952
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
Kendaraan Bermotor
0.389
0.417
0.451
0.492
0.540
2.289
0.759
280
0.819
280
0.891
280
0.977
280
1.081
280
4.526
0.882
0.000
0.000
0.000
1.081
1.962
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
4.604
252
2.992
252
2.285
252
2.337
252
2.399
252
14.617
51.867
24.533
16.933
0.000
7.933
101.266
Peralatan Diklat
Perhubungan Laut
Gedung/Bangunan
0.000
640.875
103.313
8.150
12
8.965
12
9.862
12
10.848
12
11.933
12
49.759
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
1.625
0.078
1.085
0.143
0.155
3.086
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan Laut
0.400
0.440
0.484
0.532
0.586
2.442
148.646
131.899
107.708
56 dari 66
TARGET
2015-2019
149.309
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan Laut
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Pemutahiran SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Penyuluhan
Perhubungan Laut
31.483
600
34.631
600
38.094
600
41.903
600
46.094
600
192.204
6.155
120
6.771
120
7.448
120
14.337
180
15.770
180
50.480
1.041
360
1.145
360
1.259
360
1.385
360
1.523
360
6.353
2.069
840
2.276
840
4.007
960
4.470
1,020
5.357
1,080
18.179
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Laut
0.194
0.213
0.234
0.258
0.283
1.182
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan Laut
0.266
0.292
0.322
0.354
0.389
1.623
0.245
0.270
0.297
0.327
0.359
1.498
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laut
0.193
0.213
0.234
0.257
0.283
1.180
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Kegiatan dan
Pembinaan Bidang
Umum SDM
Perhubungan Laut
Laporan Kehumasan,
Keprotokolan,
Publikasi dan Promosi
0.253
0.278
0.306
0.336
0.370
1.543
0.581
0.640
0.704
0.774
0.851
3.550
0.517
0.569
0.626
0.688
0.757
3.157
Laporan Dukungan
Penyelenggaraan
Diklat
Laporan Penataan
Kelembagaan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Kerjasama
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
57 dari 66
TARGET
2015-2019
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Peralatan Diklat
Perhubungan Laut
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
32.694
15
0.000
43.200
4.024
6.450
86.368
Peralatan Penyuluhan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.217
280
0.239
285
0.263
290
0.289
295
0.318
300
1.328
Kendaraan Bermotor
0.000
1.200
0.000
0.000
4.000
5.200
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
0.667
100
0.733
110
0.807
121
0.887
133
0.976
146
4.070
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
Gedung/Bangunan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
15.713
14
89.694
26
15.069
12.895
14
45.254
12
178.625
0.000
0.000
7.600
0.000
7.600
15.200
0.850
0.000
0.000
13.000
0.000
Jaringan
Lahan
13.850
88.548
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Pembentukan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pendidikan
Penjenjangan SDM
Perhubungan Laut
Lulusan Pelatihan
SDM Perhubungan
Laut
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan Laut
0.288
0.253
0.458
0.264
0.270
14.903
457
19.560
637
21.120
640
23.760
720
23.760
720
103.103
2.329
150
7.567
270
5.412
360
8.192
420
11.036
540
34.536
15.087
5,100
7.149
5,970
8.635
6,510
9.417
7,110
10.263
7,770
50.551
0.386
0.568
0.760
0.506
0.557
2.777
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
KONSULTASI
DETAIL
ENGINEERING
DESAIGN (DED)
1.854
2.039
2.243
2.467
2.714
11.318
1.500
1.650
1.815
1.997
2.196
9.158
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Laporan
Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
0.257
0.283
0.311
0.342
0.377
1.570
0.304
0.334
0.367
0.404
0.445
1.854
132.634
149.469
125.101
58 dari 66
169.746
TARGET
2015-2019
665.500
1.533
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
Laporan
Kegiatan dan
Pembinaan Bidang
Umum SDM
Laporan
Kehumasan,
Keprotokolan,
Publikasi dan
Promosi
Peralatan
Diklat
Perhubungan Laut
Buku-buku dan Bahan
Cetakan
Lulusan Diklat
Pengembangan dan
Peningkatan
Layanan
Perkantoran
Kendaraan Bermotor
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
Gedung dan
Bangunan
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
0.339
0.373
0.410
0.451
0.496
2.070
0.889
0.978
1.076
1.183
1.302
5.428
1.148
1.263
1.390
1.528
1.681
7.011
8.458
371
11.317
916
52.750
17.806
26
60.550
26
150.880
0.290
302
0.319
386
0.351
425
0.386
467
0.425
513
1.770
1.119
40
1.231
270
1.354
280
1.489
290
1.638
300
6.831
13.200
12
15.626
12
18.625
12
22.356
12
0.000
12
69.808
1.133
0.000
3.045
1,186
1.606
64
1.183
250
0.955
131
0.000
217
22.695
17,123
62.170
214,372
33.025
124,460
33.593
9,200
0.000
31,500
0.000
0.000
0.000
1.133
6.788
151.482
0.000
1,295.327
Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya
231.070
Sekretariat Badan
Pengembangan
SDM
Layanan Perkantoran
231.070
28.791
12
19.556
12
21.512
12
23.663
12
26.029
12
119.551
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Perhubungan
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Perhubungan
5.999
6.514
7.166
7.882
8.671
36.232
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Pedoman Metode
Pelaksanaan Diklat
Perhubungan
Laporan Hasil
Penelitian
Pengembangan SDM
Perhubungan
Lulusan Pendidikan
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Perhubungan
Laporan Penerimaan
Calon Taruna
0.000
6.817
7.151
7.330
7.513
28.811
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Lulusan Pelatihan
Pengembangan dan
Peningkatan
Kapasitas SDM
Laporan Penyuluhan
Perhubungan
258.999
262.562
258.999
268.207
262.562
274.489
268.207
274.489
1,295.327
30.881
309
42.350
465
46.585
465
51.244
465
56.368
465
227.427
4.471
4.095
4.504
4.955
5.450
23.475
47.405
8,936
45.853
6,498
50.438
6,498
55.482
6,498
61.030
6,498
260.209
0.813
1.179
1.297
1.427
1.570
59 dari 66
TARGET
2015-2019
6.286
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Perhubungan
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Perhubungan
5.947
18
7.327
19
8.059
19
8.865
19
9.752
19
39.950
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM
Perhubungan
3.754
15
4.483
15
4.931
15
5.424
15
5.967
15
24.558
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Perhubungan
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Perhubungan
10.826
16
10.333
15
11.366
15
12.503
15
13.753
15
58.781
12.490
52
15.435
55
16.978
55
18.676
55
20.544
55
84.124
10.681
12
12.204
11
13.424
11
14.767
11
16.244
11
67.320
20.425
10
16.034
28
17.637
28
19.401
28
21.341
28
94.839
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Perhubungan
Laporan Kerjasama
Laporan Penataan
Kelembagaan
Bangunan
Jaringan
Lahan
Peralatan Diklat
Peralatan Penyuluhan
3.718
1.491
1.640
1.804
1.984
10.635
2.366
4.590
3
5
2.534
3.680
3
4
2.787
4.048
3
4
3.066
4.452
3
4
3.373
4.898
3
4
14.126
21.667
25.760
0.000
0.000
4.022
0.000
5,760
30.177
0.000
4.294
13.613
0.000
4,600
0
15,000
2
0
39.057
0.000
0.000
0.000
0.000
4,000
0
0
0
0
22.888
0.000
0.000
0.000
0.000
3,000
0
0
0
0
5.188
0.000
0.000
0.000
0.000
2,002
0
0
0
0
123.070
0.000
4.294
17.636
0.000
Peralatan Kantor
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
6.373
0.773
1,659
37
9.756
0.387
100
50
2.577
0.426
100
50
2.835
0.469
100
50
3.119
0.515
100
50
24.660
2.570
Kendaraan
Buku-Buku dan Bahan
Cetakan
0.940
0.044
2
100
0.840
0.048
2
100
0.924
0.053
2
100
1.016
0.059
2
100
1.118
0.064
2
100
4.837
0.269
Pengembangan SDM
Aparatur
Perhubungan
Pusat
Pengembangan SDM
Aparatur
Perhubungan
74.100
101.519
116.659
126.369
222.699
0.000
641.347
74.100
101.519
116.659
126.369
222.699
641.347
45
60 dari 66
TARGET
2015-2019
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Sistem Informasi
Pengembangan SDM
Aparatur
Perhubungan
Dokumen Kurikulum,
Silabus dan Bahan
Ajar/Modul Diklat
Aparatur
Perhubungan
0.577
Jawa Barat
0.034
Jawa Barat
0.041
Jawa Barat
0.051
Jawa Barat
0.064
Jawa Barat
0.766
0.600
Jawa Barat
1.399
Jawa Barat
1.786
10
Jawa Barat
2.445
11
Jawa Barat
3.056
11
Jawa Barat
9.286
26.410
3,580
Jawa Barat
31.597
3,980
Jawa Barat
40.378
4,140
Jawa Barat
55.104
4,528
Jawa Barat
74.112
4,878
Jawa Barat
227.601
2.151
150
Jawa Barat
2.911
225
Jawa Barat
4.175
245
Jawa Barat
5.906
280
Jawa Barat
8.515
310
Jawa Barat
23.659
3.388
809
Jawa Barat
0.000
Jawa Barat
0.000
Jawa Barat
0.000
Jawa Barat
0.000
Jawa Barat
3.388
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Laporan Hasil
Penilaian Pemenuhan
Standar Mutu Diklat
Aparatur Phb
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
Dokumen
Perencanaan Bidang
SDM Aparatur
Perhubungan
0.443
Jawa Barat
0.661
Jawa Barat
0.793
Jawa Barat
0.991
Jawa Barat
1.239
Jawa Barat
4.126
Laporan Monitoring,
Analisa dan Evaluasi
Bidang SDM Aparatur
Perhubungan
0.308
Jawa Barat
0.487
Jawa Barat
0.584
Jawa Barat
0.730
Jawa Barat
0.912
Jawa Barat
3.020
Laporan Pengelolaan
Kepegawaian Bidang
SDM Aparatur
Perhubungan
Laporan Pengelolaan
Keuangan Bidang
SDM Aparatur
Perhubungan
Laporan Pengelolaan
dan Pembinaan
Bidang Umum SDM
Aparatur
Perhubungan
Laporan Hasil
Pengabdian
Masyarakat
Laporan Kehumasan,
Keprotokolan,
Publikasi dan Promosi
1.845
10
Jawa Barat
1.989
11
Jawa Barat
2.386
11
Jawa Barat
2.983
11
Jawa Barat
3.729
11
Jawa Barat
12.932
0.203
Jawa Barat
0.229
Jawa Barat
0.274
Jawa Barat
0.343
Jawa Barat
0.429
Jawa Barat
1.478
1.174
Jawa Barat
1.203
Jawa Barat
1.444
Jawa Barat
1.805
Jawa Barat
2.256
Jawa Barat
7.882
0.000
Jawa Barat
0.000
Jawa Barat
0.000
Jawa Barat
0.000
Jawa Barat
0.000
Jawa Barat
0.000
0.165
Jawa Barat
0.233
Jawa Barat
0.279
Jawa Barat
0.349
Jawa Barat
0.437
Jawa Barat
1.463
Laporan Bidang
Hukum
Pengembangan SDM
Aparatur
Perhubungan
Laporan Kerjasama
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.176
0.167
0.200
0.251
0.313
Jawa Barat
Jawa Barat
61 dari 66
Jawa Barat
Jawa Barat
TARGET
2015-2019
0.000
Jawa Barat
1.107
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Laporan Penataan
Kelembagaan
Jaringan
Lahan
Peralatan Diklat
Aparatur
Perhubungan
Peralatan Penyuluhan
0.000
Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran
Kendaraan
Buku-Buku dan Bahan
Cetakan
Layanan Perkantoran
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.000
0.000
1,650
138
Jawa Barat
0.129
0.000
1.977
0.000
0.000
2.763
3.339
402
Jawa Barat
2.587
0.000
18.655
12
Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
0.000
Gedung/Bangunan
2.179
2,590
Terwujudnya
peningkatan kinerja
pelayanan
transportasi (QW)
Terbangunnya
Kampus Terpadu
SDM Transportasi
Terbangunnya
Kampus PIP Makassar
0.000
0.000
0.000
1.963
BADAN PENELITIAN
DAN
PENGEMBANGAN
PERHUBUNGAN
LOKASI
TARGET
0
0.000
750
Jawa Barat
0.000
6.000
3.914
3,000
850
Jawa Barat
0.000
0.000
5.324
10
Jawa Barat
10
Jawa Barat
1.500
10
Jawa Barat
0.645
Jawa Barat
2.398
0.000
Jawa Barat
2.200
0.000
Jawa Barat
0.000
0.000
Jawa Barat
20.226
12
Jawa Barat
24.271
12
Jawa Barat
30.339
12
0.000
0.000
0.000
29.256
8,121
23.797
10,850
0.852
880
0.000
Jawa Barat
LOKASI
0.000
0.408
Jawa Barat
TAHUN 2019
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
Jawa Barat
0.000
Terbangunnya
Kampus Baru
Akademi
Perkeretaapian di
Madiun
TARGET
TAHUN 2018
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
644
0.000
Terbangunnya
Kampus ATKP
Makassar
Terbangunnya
Kampus BP2TD di Bali
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
0.000
925
Jawa Barat
0.129
6.000
15.941
0.806
10
Jawa Barat
6.698
Jawa Barat
2.833
0.000
Jawa Barat
10.018
0.000
Jawa Barat
37.924
12
Jawa Barat
131.416
0.000
63.673
8,970
0.000
Jawa Barat
Jawa Barat
119.757
1,177.688
622.803
554.070
3,419.877
272.936
315.141
352.732
504.570
1,445.379
320.035
470.893
55.079
0.000
846.007
85.000
85.000
55.680
49.500
275.180
237.344
156.654
6.000
0.000
399.999
150.000
150.000
153.313
0.000
453.313
240.359
330
251.107
332
237.048
339
247.941
339
A Penelitian dan
Pengembangan
Perhubungan
102.073
226
117.714
201
122.352
203
102.168
210
107.036
210
Penelitian dan
Pengembangan
Manajemen
Transportasi
Multimoda
23.207
0.000
1,065.316
377
41
35.612
32
36.295
32
62 dari 66
12.101
36
13.112
TARGET
2015-2019
0.000
228.259
LOKASI
0.000
Jawa Barat
TARGET
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
36
1,204.715
120.327
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
LOKASI
- Jumlah Penyusunan
Laporan Program,
Evaluasi dan
Monitoring Kegiatan
(laporan)
2.034
10
2.770
10
2.860
10
2.951
10
3.047
10
13.661
- Jumlah Penelitian
dan Pengembangan
Transportasi (laporan)
21.174
31
32.843
22
33.435
22
9.150
26
10.065
26
106.666
Penelitian dan
Pengembangan
Darat dan
Perkeretaapian
Jumlah Penyusunan
Laporan Program,
Evaluasi dan
Monitoring Kegiatan
(laporan)
Jumlah Penelitian dan
Pengembangan
Transportasi (laporan)
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
29.099
33.609
35.141
36.859
38.722
173.430
2.959
13
5.083
13
5.330
13
5.558
13
5.856
13
26.140
66
28.527
60
29.811
62
31.301
62
32.866
62
13
24.786
148.644
Penelitian dan
Pengembangan Laut
20.734
Jumlah Penyusunan
Laporan Program,
Evaluasi dan
Monitoring Kegiatan
(laporan)
-Jumlah Penelitian
dan Pengembangan
Transportasi (laporan)
1.514
1.590
1.669
1.745
1.823
8.341
19.219
36
15.918
28
16.713
28
17.466
29
18.251
29
87.567
17.508
18.383
19.210
20.075
95.909
Penelitian dan
Pengembangan
Udara
-Jumlah Penyusunan
Laporan Program,
Evaluasi dan
Monitoring Kegiatan
(laporan)
21.482
2.205
10
2.315
10
2.431
10
2.540
10
2.654
10
12.144
-Jumlah Penelitian
dan Pengembangan
Transportasi (laporan)
19.278
40
20.741
38
21.779
38
22.759
40
23.383
40
107.939
23.056
24.209
25.298
26.037
120.083
Perencanaan
Kebijakan Sistranas
7.551
-Jumlah Penyusunan
Laporan Program,
Evaluasi dan
Monitoring Kegiatan
(laporan)
2.845
2.987
3.136
3.277
3.425
15.670
-Jumlah Penelitian
dan Pengembangan
Transportasi (laporan)
4.706
4.941
5.188
5.422
5.666
25.923
7.928
8.325
8.699
63 dari 66
TARGET
2015-2019
9.091
41.593
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
B DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN
DUKUNGA TEKNIS
LAINNYA
1 Peningkatan Akses ke
Sumber Informasi
IPTEK Transportasi
126.186
151
122.645
129
128.755
129
134.881
129
140.905
129
653.373
104.791
102
99.778
82
104.799
82
109.957
82
114.864
82
534.188
Penyusunan Updating
Data dan Informasi
(laporan)
Peningkatan
Kapasitas Pegawai
(paket)
Penyelenggaraan
Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) dan
Pengelolaan Barang
Milik Negara (BMN)
(laporan)
10.895
17
4.290
14
4.485
14
4.860
14
5.073
14
29.602
11.375
12.005
12.691
13.240
13.813
63.124
9.699
58
10.612
41
11.135
41
11.643
41
12.176
41
55.265
Tata Kelola
Kepegawaian
(laporan)
Layanan Perkantoran
(bulan)
Pengadaan Sarana
dan Prasarana
Litbang (unit)
Gedung / Bangunan
(paket)
Peningkatan
Informasi dan
Publikasi Hasil Litbang
1.878
2.412
2.506
2.616
2.712
12.124
44.887
12
48.206
12
50.770
12
53.320
12
56.010
12
253.193
22.420
18.434
19.203
20.089
20.702
100.847
3.636
3.818
4.009
4.190
4.378
20.032
21.396
49
22.867
47
23.957
47
24.924
47
26.041
47
119.185
13.544
14.765
15.475
16.051
16.760
76.595
7.852
44
8.102
42
8.481
42
8.873
42
9.282
42
42.591
Dukungan Publikasi
Litbang (paket)
Penyelenggaraan
Workshop/ Seminar/
FGD/ Rakor (laporan)
G INSPEKTORAT
JENDERAL
100.311
105.330
110.590
116.120
122.930
555.282
Pelaksanaan
Pengawasan Oleh
Inspektorat I
10.111
10.617
11.148
11.705
12.291
55.872
Pelaksanaan
Pengawasan Oleh
Inspektorat II
8.063
8.466
8.889
9.333
9.800
44.551
Pelaksanaan
Pengawasan Oleh
Inspektorat III
6.727
7.063
7.416
7.787
8.176
37.169
Pelaksanaan
Pengawasan Oleh
Inspektorat IV
6.968
7.317
7.683
8.067
8.470
38.506
64 dari 66
TARGET
2015-2019
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
Pelaksanaan
Pengawasan Oleh
Inspektorat V
Dukungan
Manajemen dan
Dukungan Teknis
Lainnya Inspektorat
Jenderal
H SEKRETARIAT
JENDERAL
1 Penyusunan
Dokumen Rencana,
Program, Evaluasi
serta Penetapan
Kebijakan Pentarifan
di Sektor
Perhubungan
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
6.744
7.081
7.435
7.807
8.197
37.263
61.699
64.787
68.019
71.421
75.996
341.921
887.221
1,036.891
1,031.456
1,087.927
1,148.374
5,191.869
30.421
30.500
32.030
33.600
35.250
161.801
Pembinaan dan
Pengelolaan
Kepegawaian
39.685
41.669
43.752
45.940
48.537
219.583
Pembinaan dan
Pengelolaan
Administrasi
Keuangan dan
Perlengkapan /
Barang Milik Negara
di Lingkungan
Kemenhub
39.795
41.785
43.874
46.069
48.372
219.895
Pembinaan dan
Koordinasi
Penyusunan Produk
dan Pelayanan
Hukum serta Kerja
Sama Luar Negeri
40.828
42.869
45.425
47.464
49.827
226.413
Pembinaan
Administrasi dan
Pengelolaan
Pelayanan
Penunjang
Pelaksanaan Tugas
Biro Umum Setjen
Kemenhub
540.066
567.069
595.422
625.294
656.454
2,984.305
Pengelolaan Data
dan Informasi
Perhubungan
44.454
146.410
92.969
98.980
105.688
488.501
65 dari 66
TARGET
2015-2019
TABEL INDIKASI PENDANAAN DAN LOKASI KEGIATAN DALAM RENSTRA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2015-2019
NO
PROGRAM /
KEGIATAN
STRATEGIS
TAHUN 2016
TAHUN 2015
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2017
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2018
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
TAHUN 2019
LOKASI
INDIKASI
ANGGARAN
(Rp. Miliar)
TARGET
LOKASI
TOTAL INDIKASI
ANGGARAN
2015-2019
(Rp. Miliar)
Pengelolaan
Komunikasi Publik
dan Pemberian
Informasi di Bidang
Perhubungan
57.650
67.241
73.965
81.362
89.498
369.716
Pemanfaatan Kajian
Kemitraan Pelayanan
Jasa Transportasi
33.204
34.864
36.607
38.538
40.360
183.573
Penegakan Hukum di
Bidang Keselamatan
Pelayaran
22.885
24.229
25.231
26.492
27.817
126.654
10 Pelayanan
Pemeriksaan
Lanjutan Kecelakaan
Moda Transportasi
38.233
40.255
42.181
44.188
46.571
211.428
64,954.005
102,162.883
110,404.527
127,977.434
133,455.739
538,954.587
JUMLAH
66 dari 66
TARGET
2015-2019
LAMPIRAN D
NO.
I.
1
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
II.
1
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
PROVINSI ACEH
PERHUBUNGAN DARAT
Revitalisasi Kawasan Terminal di Banda Aceh (Keudah dan Peunayong)
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Meulaboh*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sinabang
Pengembangan Dermaga Penyeberangan P.Banyak
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA Banda Aceh - Lhokseumawe
Pembangunan Jalur KA Banda Lhokseumawe - Langsa - Besitang
Pembangunan Jalur KA antara Bireun - Lhokseumawe
Pembangunan Jalur KA antara Sigli - Bireun (tahap 1)
PERHUBUNGAN LAUT
Pembangunan dan Perluasan Pelabuhan Krueng Geukuh
Pengembangan Pelabuhan Sabang
Pembangunan Pelabuhan Malahayati Banda Aceh*
Pembangunan Pelabuhan Susuh di Teluk Surin Aceh Barat Daya
Pengembangan Pelabuhan Kuala Langsa
Pengembangan Pelabuhan Singkil
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Sultan Iskandar Muda
Pengembangan Bandara Maimun Saleh, Sabang
Peningkatan Bandara Lasikin
Peningkatan Bandara Gayo Lues
Peningkatan Bandara Rambele
Peningkatan Bandara Cut Nyak Dhien
Peningkatan Bandara T.Cut Ali
PROVINSI SUMATERA UTARA
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Medan
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Gn. Sitoli*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan P. Telo*
Pembangunan Dermaga Penyeberangan Tanah Masa*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Tanah Bala*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan P. Pini*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Karang Baru*
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung
Pembangunan Jalur KA dari spoor simpang menuju KEK Sei Mangkei
Reaktivasi Jalur KA antara Binjai - Besitang
Pembangunan Jalur Ganda KA antara Medan - Araskabu (termasuk elevated track dan elektrifikasi)
Pembangunan Jalur KA menuju Gabion
Pembangunan Jalur KA antara Rantau Prapat - Gunung Tua - Padang Sidempuan - Sibolga (tahap 1)
Pembangunan KA perkotaan Medan - Binjai - Deli Serdang - Karo
Pembangunan angkutan massal berbasis KA (monorel) dan berbasis BRT di kawasan perkotaan Medan - Binjai - Deli Serdang - Karo
Peningkatan Jalur KA reguler menghubungkan Aceh - Sumut - Riau
Pembangunan KA dari KEK Sei Mangkei - Pelabuhan Kuala Tanjung - Pelabuhan Belawan
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Terminal Peti Kemas Belawan Paket I dan Paket II (700 m)
Pengembangan Pelabuhan Hub International Kuala Tanjung (terminal curah cair, terminal peti kemas)
Pengembangan Pelabuhan Pulau Tello
Pengembangan Pelabuhan Parlimbungan Ketek
Pengembangan Pelabuhan Sirombu
Pembangunan Pelabuhan Penumpang /kargo terminal kargo sibolga
Pembangunan/Pengembangan pelabuhan penumpang/kargo terminal labuhan angin
Pembangunan/Pengembangan pelabuhan penumpang/kargo termina teluk nibung
Pembangunan/Pengembangan pelabuhan penumpang/kargo terminal Bagan Asahan
Pembangunan/Pengembangan pelabuhan penumpang/kargo termina Gunung Sitoli
Pembangunan/Pengembangan pelabuhan penumpang/kargo terminal Pulau Batu
1 dari 16
NO.
1
2
3
4
5
6
III.
1
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
IV.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Kualanamu
Pengembangan Bandara Dr.Ferdinand Lumban Tobing (Kab.Tapanuli Tengah)
Pengembangan Bandara Binaka (Kota Gunung Sitoli)
Pengembangan Bandara Silangit (Kab.Tapanuli Utara)
Pengembangan Bandara Sibisa (Kab.Toba Samosir)
Pengembangan Bandara Silambo dan Lasondre (Kab.Nias Selatan)
PROVINSI SUMATERA BARAT
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Padang*
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Tua Pejat
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sikakap
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Danau Ombilin*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Pagai Selatan*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan P. Padang
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA Padang Panjang - Bukit Tinggi - Payakumbuh
Pembangunan Jalur KA Shortcut Padang - Solok
Pembangunan Jalur KA antara Duku Bandara Internasional Minangkabau
Reaktivasi Jalur KA antara Pariaman - Naras
Reaktivasi Jalur KA antara Muaro Kalaban - Muaro
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Cerocok Painan
Pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur, Padang*
Pengembangan Pelabuhan Tiram
Pengembangan Pelabuhan Pasapuat
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Minangkabau
Pengembangan Bandara Rokot
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Batam*
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Tj. Pinang
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Tambelan*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Selat Lampah
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Lingga
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Matak (Kep. Anambas) Lintas Tanjung Uban - Matak *
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Penarik (P. Lingga) Lintas Dabo Penarik*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Penagi (P. Bunguran) Lintas Natuna - Sintete (Kalbar) *
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sebangka*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Letung*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Tarempa*
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA Batu Ampar - Bandara Hang Nadim*
Pembangunan Jalur KA Tanjung Uncang - Batam Center*
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Dompak
Pengembangan Pelabuhan Pulau Laut
Pengembangan Pelabuhan Pulau Subi
Pengembangan Pelabuhan Letung
Pengembangan Pelabuhan Kabil ( Tanjung Sauh)*
Pengembangan Pelabuhan Malarko
Pengembangan Pelabuhan kontainer Batu Ampar Batam
Pembangunan Pelabuhan Subang Mas
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Mocoh
Pembangunan Pelabuhan Punggur Kabil
Pembangunan Pelabuhan Belakang Padang
Pengembangan Pelabuhan Midai
Pengembangan Pelabuhan Pulau Laut
Pengembangan Pelabuhan Serasan
Pengembangan Pelabuhan Dabo Singkep
Pembangunan dan Peningkatan Pelabuhan Sekupang
Pengembangan dan pembangunan Balai Diklat Perhubungan Di Jalur Trans Barelang
2 dari 16
NO.
1
2
3
4
V.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
1
2
VI.
1
1
2
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
1
2
PERHUBUNGAN UDARA
Pembangunan Bandara Letung Anambas
Pembangunan Bandara Tambelan
Pemotongan Bukit Bandara Raja Haji Fisabillah
Pengembangan bandara Dabo
PROVINSI RIAU
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Pekanbaru*
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Ketam Putih Kab. Bengkalis*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Dangkal Kab. Kep. Meranti
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Meranti Bunting Kab. Kep. Meranti*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Desa Sepiring Kec. Batang Tuaka
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Desa Pecah Buyung, Kec. Rangsang Barat Pecah Buyung
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Desa Seberang Kec. Keritang
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Kuala Enok Kec. Tanah Merah Kab. Indragiri Hilir *
Pembangunan Dermaga di Muko Muko Danau Maninjau Kab. Agam
Pengembangan Dermaga Penyeberangan di Paninggahan Danau Singkarak Kab. Solok
Pengembangan Angkutan Penyeberangan Dumai - Tanjung Bruas
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Dakal*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Pulau Padang*
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA Duri Pekanbaru (tahap I)
Pembangunan Jalur KA Rantauprapat- Duri Dumai
Pembangunan Jalur KA Pekanbaru-Muara-Lembu-Teluk Kuantan-Muaro
Pembangunan Jalur KA Taluk Kuantan - Rengat- Kuala Enok
Pembangunan Jalur KA Pekanbaru - Buatan- Tanjung Buton
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Dumai*
Pengembangan Pelabuhan Pekanbaru
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Buton
Pembangunan Pelabuhan Kuala Enok
Pembangunan Pelabuhan Batu Panjang
Pembangunan Pelabuhan Meranti
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pengembangan Bandara Japura
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Palembang*
ASDP
Pembangunan Dermaga Kapal Cepat Pel. Tanjung Api Api
Pembangunan Dermaga Sungai di Karang Baru Kab. Banyuasin*
Pembangunan Dermaga Bus Air 16 Ilir di Kota Palembang
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA ruas Prabumulih - Simpang - Tanjung Api-Api
Pembangunan Jalur Ganda KA antara Martapura - Baturaja
Pembangunan Jalur Ganda KA antara Tanjung Enim Prabumulih
Pembangunan Jalur Ganda KA antara Prabumulih - Simpang
Pembangunan Jalur Ganda KA antara Cempaka - Tulungbuyut - Negeriagung
Pembangunan Jalur Ganda KA antara Muaraenim Lahat
Pembangunan Jalur KA antara Simpang-Tanjung Api-Api (swasta)
Pembangunan Jalur KA antara Tanjung Enim - Kota Padang (Sumsel, Bengkulu) tahap 1 (swasta)
Pembangunan jalur kereta api stadion Jakabaring menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II oleh Pemprov Sumsel (pemda)
Pembangunan Jalur Kereta Api Tanjung Enim Tanjung Api-api
Pembangunan Jalur Kereta Api Jambi - Kertapati/Palembang
Pembangunan Monorel Sumatera Selatan
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan di Palembang (South Sumatra Coal Terminal)
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api
Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Terminal di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
Pengembangan Bandara Silampari Lubuk Linggau
3 dari 16
NO.
VII.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
VIII.
1
2
3
1
2
1
2
1
2
IX.
1
1
2
3
4
5
6
7
1
2
1
2
3
4
5
PROVINSI JAMBI
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Jambi*
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Penumpang Tanah Tumbuh
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Kuala Tungkai*
Pembangunan Halte Sungai lokasi Kuala Indah
Pembangunan Halte Sungai lokasi Teluk Nilau Parit
Pembangunan Halte Sungai lokasi Sungai Rambe
Pembangunan Dermaga Bus Air lokasi Kota Jambi
Pembangunan Halte Sungai lokasi Pasir Panjang
Pembangunan Halte Sungai lokasi Tanjung Raden
Pembangunan Halte Sungai lokasi Olak Kemang
Pembangunan Halte Sungai lokasi Kampung Tengah
Pembangunan Halte Sungai lokasi Arab Melayu
Pembangunan Halte Sungai lokasi Tatuk Yaman
Pembangunan Halte Sungai lokasi Tanjung Johor
Pembangunan Halte Sungai lokasi Candi Ma. Jambi
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur Kereta Api Jambi-Kertapati/Palembang
Pembangunan Jalur KA Pekanbaru-Muara-Lembu-Teluk Kuantan-Muaro
Pembangunan Jalur KA Taluk Kuantan - Rengat- Kuala Enok
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Ujung Jabung
Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Tanah Pilih Kota Jambi
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tungkal
Pengembangan Pelabuhan Mendahara
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara dan Panjang Runway Depati Parbo Kabupaten Krinci
Pengembangan Bandara Sultan Thaha
Pengembangan Bandara Muaro Bungo
PROVINSI BENGKULU
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Air Putih
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Bado
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Kahyapu*
PERKERETAAPIAN
Pengembangan KA Bengkulu-Lubuk Linggau
Pembangunan KA Pulau Baai Muara Enim
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu
Pengembangan Pelabuhan Linau/Bintuhan
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno
Pembangunan Bandara Enggano
PROVINSI LAMPUNG
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bandar Lampung*
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Kp. Balak
DED Pembangunan Dermaga KTM Rawapitu Tulang Bawang
Pengadaan Alat Komunikasi
Pengadaan Genset 10.000 KVA
Pengadaan dan Pemasangan LPJU Solar Cell
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Bakauheni 7
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Bakauheni 4
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA Rejosari - Tarahan
Pembangunan/reaktivasi Jalur KA menuju Pelabuhan Panjang Lampung
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Panjang*
Pembangunan Pelabuhan Sebalang
Pembangunan Pelabuhan Pulau Sebesi
Pembangunan Pelabuhan Batu Balai
Pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Mesuji sebagai pintu masuk kawasan industrial yang terkoneksi tol laut
4 dari 16
NO.
1
2
X.
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
XI.
1
1
2
3
4
5
6
7
1
2
XII.
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Radin Inten II
Pengembangan Bandara Pakon Serai
PROVINSI BANGKA BELITUNG
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan P. Lepar
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Mendanau
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Tjg. Ru
Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Manggar
Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Pulau Liat
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Samudera Tj. Berikat - Bangka Tengah
Pengembangan Pelabuhan Muntok - Pelabuhan Tj. Berikat (P. Bangka Ruas Tj. Batu - Manggar (P. Belitung)
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Pandan* (menjadi entry point masuknya yacht)
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Batu
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Gudang
Pengembangan Pelabuhan Pangkal Sadai
Pengembangan Pelabuhan Balam
Pengembangan Pelabuhan Manggar
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Ular
Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Kelian
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara H.A.S Hananjoeddin
Pengembangan Bandara Depati Amir
PROVINSI DKI JAKARTA
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan BRT Transjakarta*
PERKERETAAPIAN
Pembangunan jalur lingkar KA layang (elevated loopline ) Jabodetabek
Pembangunan MRT North-South antara Kampung Bandan Lebak Bulus
Pembangunan MRT East-West
Pembangunan Jalur KA dari Stasiun Pasoso menuju Dermaga Peti Kemas JICT/KOJA
Monorail Jakarta koridor green line (circular & extention line ) oleh Pemda DKI Jakarta
Pembangunan Jalur KA antara Batu Ceper - Bandara Soetta
Pembangunan Jalur KA Bandara Soekarno Hatta -Halim
PERHUBUNGAN LAUT
Pembangunan Dermaga Kali Baru Utara (Tahap 1) - New Priok*
Pengembangan Terminal Multipurpose di area Reklamasi Ancol Timur
PROVINSI JAWA BARAT
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bandung*
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bogor*
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Bekasi*
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Depok*
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Cimahi*
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Tasikmalaya*
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA Bandung - Tanjungsari - Sumedang - Kertajati - Kadipaten - Cirebon
Pembangunan Jalur KA Bogor - Sukabumi - Cianjur - Padalarang
Pembangunan Jalur Ganda KA antara Padalarang - Bandung - Cicalengka (KA Perkotaan Bandung termasuk elektrifikasi)
Pembangunan Jalur KA baru lingkar luar Jabodetabek antara Parungpanjang - Citayam
Pembangunan double-double track (DDT) antara Manggarai Jatinegara Bekasi - Cikarang
Lanjutan pembangunan shortcut antara Cibungur - Tanjung Rasa
Pembangunan Jalur KA antara Cangkring - Pelabuhan Cirebon
Elektrifikasi rel ganda KA Cikarang - Cikampek
Reaktivasi Jalur KA antara Rancaekek - Tanjung Sari
Pembangunan Jalur KA baru antara Tanjung Sari - Kertajati
Reaktivasi Jalur KA antara Cirebon - Kadipaten dan pembangunan Jalur KA baru antara Kadipaten - Bandara Kertajati
Reaktivasi Jalur KA antara Banjar Kroya
Reaktivasi Jalur KA antara Banjar - Pangandaran - Cijulang
Pembangunan monorail Bandung Raya (Pemprov Jabar, KPS)
Pembangunan Jalur KA ganda Parsial Jalur KA Cisomang - Cikadongdong
Pembangunan Jalur KA ganda Jalur Cikadongdong - Padalarang
Pembangunan Jalur KA ganda KA Parungpanjang - Tenjo
Pembangunan Jalur KA ganda Parsial Purwakarta - Ciganea
5 dari 16
NO.
19
20
21
22
23
24
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
XIII.
1
2
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
1
XIV.
1
1
2
3
1
XV.
1
2
1
1
2
3
4
5
6 dari 16
NO.
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
XVI.
1
2
3
1
2
1
2
3
4
5
6
1
1
2
XVII.
1
1
2
3
4
5
1
1
2
3
4
1
XVIII.
1
2
3
4
5
6
7
7 dari 16
NO.
1
2
3
4
5
1
2
XIX.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
XX.
1
1
2
3
4
5
1
2
3
1
2
3
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Faspel Bima
Pembangunan Faspel Laut Pelabuhan Lombok*
Pengembangan Pelabuhan Lembar
Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Kayangan
Pengembangan Pelabuhan Badas
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Sultan Salahuddin Bima
Pengembangan Bandara Internasional Lombok*
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Kupang*
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Hansisi
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Bakalang
Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kajadoi
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Wairiang (P. Lembata)
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Kawapante
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Maritaing*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Waikelo*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Pamana*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Kawapante*
PERHUBUNGAN LAUT
Pembangunan Dermaga kapal pesiar di Labuan Bajo
Pengembangan Dermaga Wisata di Rinca
Pengembangan Dermaga pariwisata di Ende
Pembangunan Dermaga pariwisata di Maumere
Pengembangan Faspel Laut Marapokot
Penanganan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau Komodo untuk mendukung Pariwisata
Pembangunan Pelabuhan Tenau Kupang*
Pengembangan Pelabuhan Maritaing
Pengembangan Pelabuhan Baing
Pengembangan Pelabuhan P.Salura
Pengembangan Pelabuhan Kendidi/Reo
Pengembangan Pelabuhan Pota
Pengembangan Pelabuhan Maurole
Pengembangan Pelabuhan Atapupu
Pengembangan Pelabuhan Batutua
Pengembangan Pelabuhan Larantuka
Pengembangan Pelabuhan Terong
Pengembangan Pelabuhan Wulandoni
Pengembangan Pelabuhan Bari
Pengembangan Pelabuhan Ippi
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Komodo
Rehabilitasi Bandara El Tari Kupang
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Pontianak
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Kemboja*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sintete*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sekadau
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Teluk Malike
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Durian*
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Teluk Melano (Teluk Batang)
Pengembangan Pelabuhan Pontianak,Pantai Kijing*
Pengembangan Pelabuhan Padang Tikar
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Supadio
Pembangunan Bandara Singkawang
Pengembangan Bandara Perintis di Provinsi Kalbar (Sintang)
8 dari 16
NO.
XXI.
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
1
2
XXII.
1
1
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
XXIII.
1
2
1
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9 dari 16
NO.
1
2
3
4
5
XXIV.
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
XXV.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
PERHUBUNGAN UDARA
Pembangunan Bandara Tana Paser
Pengembangan Bandara Bontang
Pengembangan Bandara Samarinda Baru
Pengembangan Bandara Datah Dawai
Pembangunan Bandara Perintis Long Apari
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Nunukan
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sebatik
Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan/Ferry Tarakan
Peningkatan Pelabuhan Ferry Ancam
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Nunukan
Pengembangan Pelabuhan Tarakan
Pembangunan Pelabuhan Bongkar Muat Barang di Pesawan Tg. Selor
Pengembangan Pelabuhan Tunon Taka
Pengembangan Pelabuhan Malundung
Pengembangan Pelabuhan Sebatik
Pembangunan Pelabuhan Internasional di Tanah Kuning
Pembangunan Pelabuhan Bebatu (Kabupaten Tanah Tidung)
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Tanjung Harapan, Bulungan
Pengembangan Bandara Juwata-Tarakan
Pembangunan Bandara Maratua
Peningkatan Bandara Perintis Binuang Kec. Krayan Selatan
Pembangunan Bandar Udara Sebatik
PROVINSI SULAWESI UTARA
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Manado
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Melonguane
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Marampit
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Miangas*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Likupang*
Kapal Penyeberangan Danau Tondano
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Kawakuso
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Talise
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Manado Tua*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Siladen
Pembangunan Terminal/Shelter Bis Air Pesisir Pantai Manado dan Sungai Tondano
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Miangas
Penyeberangan RoRo ASEAN Bitung - General Santos
Pembangunan Kapal Penyeberangan 1000 GT
Pembangunan Kapal Penyeberangan 750 GT
Pembangunan Kapal Penyeberangan 200 GT
Pembangunan Kapal Pembersih Alur Pelayaran
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA antara Manado - Bitung *
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan (UPP) Tahuna
Pengembangan Pelabuhan Lirung
Pengembangan Pelabuhan Bitung (Pelabuhan hub Internasional Bitung)*
Pembangunan infrastruktur penunjang eksport hasil perikanan Bitung
Pengembangan Pelabuhan Manado
Pengembangan Pelabuhan Multipurpose Tahuna
Pengembangan Pelabuhan Petta
Pengembangan Pelabuhan Multipurpose Melangoane
Pengembangan Pelabuhan Miangas
Pengembangan Pelabuhan Buhias
Pengembangan Pelabuhan Pehe
Pengembangan Pelabuhan Ruang
Pengembangan Pelabuhan Amurang
Pengembangan Pelabuhan Bangka
Pengembangan Pelabuhan Montehage
10 dari 16
NO.
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1
2
3
4
5
XXVI.
1
1
2
1
1
2
3
4
5
1
2
XXVII.
1
2
3
1
2
3
4
5
6
1
2
XXVIII.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 dari 16
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
XXIX.
1
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
2
3
XXX.
1
2
3
4
5
6
7
8
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Pantoloan
Pengembangan Pelabuhan Poso
Pengembangan Pelabuhan Toli - toli
Pengembangan Pelabuhan Moutong Parigi
Pengembangan Pelabuhan Kolonadale
Pengembangan Pelabuhan Teluk Malala
Pengembangan Pelabuhan Ogoamas
Pengembangan Pelabuhan Leok
Pengembangan Pelabuhan Matagisi
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Ampana di Kabupaten Tojo Una-una*
Pengembangan Bandar Udara Syukuran Aminudin Amir-Luwuk
Pengembangan Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu
Pembangunan Bandara Morowali*
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERHUBUNGAN DARAT
Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Makassar*
Pembangunan kampus Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di Makassar
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Garongkong
Pengembangan Pel. Penyeberangan Sinjai Lintas Konawe
Pembangunan Fisik Fasilitas Penyeberangan Pada Lintasan Bajoe
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Gangga*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Jampea*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Maros*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Pare-Pare*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Ujung Lero*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Bangsalae Siwa*
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Bira*
PERKERETAAPIAN
Pembangunan Jalur KA antara Makassar - Pare-Pare
Pembangunan Jalur KA Pare - Pare Mamuju - Isimu
Pembangunan KA Perkotaan Mamminasata (tahap 1)*
Pembangunan Jalur KA Makassar - Bulukumba - Watampone
PERHUBUNGAN LAUT
Pembangunan Pelabuhan Pare-pare
Perluasan Pelabuhan Makassar (Makassar New Port)*
Pengembangan Pelabuhan Garongkong
Pengembangan Pelabuhan Munte
Pengembangan Pelabuhan Jeneponto
Pengembangan Pelabuhan Sabutung
Pengembangan Pelabuhan Sapuka
Pengembangan Pelabuhan Sailus
Pengembangan Pelabuhan Kalukalukuang
Pengembangan Pelabuhan Benteng
Pengembangan Pelabuhan Bajoe
Pengembangan Pelabuhan Pattirobajo
Pengembangan Pelabuhan Sinjai
Pengembangan Pelabuhan Paotere
Pembangunan kampus Politeknik Ilmu Pelayaran di Makassar
PERHUBUNGAN UDARA
Pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin - Pembangunan Terminal II di Kawasan Bandara Lama Sultan Hasanuddin Makassar*
Pembangunan kampus Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) di Makassar
Bandara Buntu Kunik
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Dongkala
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Bambaea
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Kolonedale
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Baturube
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Ampana
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Kabonga
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Lero pada Lintas Lero - Kambonga
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Pasokan
12 dari 16
NO.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1
2
3
4
5
XXXI.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
13 dari 16
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
1
2
3
4
5
6
7
8
9
XXXII.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
PERHUBUNGAN LAUT
Pembangunan Dermaga Kapal di Waisamu
Pembangunan Pelabuhan Areate
Pembangunan Dermaga Laut di Makariki
Pelabuhan Container di Passo
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Ambon*
Pelabuhan Ilath (Kab. Buru)
Pelabuhan Loki (Kab. Seram Bagian Barat)
Pelabuhan Pelita Jaya (Kab. Seram Bagian Barat)
Pelabuhan Tifu (Kab. Buru Selatan)
Pelabuhan Wamsisi (Kab. Buru Selatan)
Pelabuhan Kur (Kota Tual)
Pelabuhan Taniwel (Kab. Maluku Tengah)
Pelabuhan Fogi (Kab. Buru Selatan)
Pelabuhan Tual (Kota Tual)
Pelabuhan Dobo (Kab. Kepulauan Aru)
Pelabuhan Dawelor (Kab. Maluku Barat Daya)
Pelabuhan Mahaleta (Kab. Maluku Barat Daya)
Pelabuhan Yos Sudarso (Kota Ambon)
Pelabuhan Tulehu (Kab. Maluku Tengah)
Pelabuhan Amahai (Kab. Maluku Tengah)
Pelabuhan Saparua (Kan. Maluku Tengah)
Pelabuhan Tual (Kota Tual)
Pelabuhan Saumlaki (Kab. Maluku Tenggara Barat)
Rehab/Pengembangan Pelabuhan Larat (Kab. Maluku Tenggara Barat)
Pelabuhan Wonreli (Kab. Maluku Barat Daya)
Pembangunan kapal barang dan penumpang 7 unit
Pengembangan Pelabuhan Namrole
Pengembangan Pelabuhan Larat
Pengembangan Pelabuhan P.Buano
Pengembangan Pelabuhan Namlea
Pengembangan Pelabuhan Marlasi
Pengembangan Pelabuhan Kobror
Pengembangan Pelabuhan Teor
Pengembangan Pelabuhan Kroing
PERHUBUNGAN UDARA
Perpanjangan Runway Bandara di Tual
Pengembangan Bandar Udara Amahai*
Pembangunan Bandara Namniwel*
Pembangunan Bandara Moa*
Pengembangan Bandara Sultan Babullah
Pengembangan Bandara Tepa (Kab. Maluku Barat Daya) untuk membuka keterisolasian
Pengembangan Bandara Pattimura (Kota Ambon)
Pengembangan Bandara Dobo (Kab. Kepulauan Aru)
Pengembangan Bandara Namrole (Kab Buru)
PROVINSI MALUKU UTARA
ASDP
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Mangole
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Obi
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Wahai
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Makian
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sofifi
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Soasio
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Weda *
Pengembangan Dermaga Penyeberangan Moti
Pengembangan Sisi Darat Dermaga Penyeberangan Bastiong
PERHUBUNGAN LAUT
Pengembangan Pelabuhan Sofifi/Kaiyasa
Pengembangan Pelabuhan Subaim
Pengembangan Pelabuhan Malbufa
Pengembangan Pelabuhan Tikong
Pengembangan Pelabuhan Wayaluar-Obi
Pengembangan Pelabuhan Saketa
Pengembangan Pelabuhan Bosua
Pembangunan Pelabuhan Khusus di Tanjung Buli
14 dari 16
NO.
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
XXXIII.
1
2
3
4
5
6
7
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
2
3
4
5
6
15 dari 16
NO.
7
8
9
10
11
12
13
XXXIV.
1
2
3
4
5
6
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
2
3
4
5
6
7
16 dari 16
JAKARTA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Perhubungan
Tahun 2015-2019 disusun dengan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 20152019 yang merupakan dokumen perencanaan nasional
untuk periode 5 (lima) tahun dan melaksanakan amanat
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Renstra Kementerian
Perhubungan Tahun 2015-2019 memuat sasaran, arah
kebijakan, strategi, program, kegiatan, target dan indikator
kinerja utama yang akan dicapai, serta indikasi pendanaan
sesuai tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan untuk membangun sektor
transportasi di Indonesia dalam kurun waktu 2015-2019, yang disusun dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L 2015-2019.
Renstra Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019 ini digunakan sebagai acuan
dalam perencanaan pembangunan perhubungan dan dilaksanakan oleh seluruh
jajaran perhubungan baik tingkat Pusat maupun Daerah. Secara berjenjang
dokumen Renstra Kementerian Perhubungan 2015-2019 dijabarkan lebih lanjut ke
dalam Renstra atau dokumen rencana masing-masing Unit Kerja Eselon I dan Unit
Kerja Eselon II. Selanjutnya dokumen Renstra ini menjadi acuan bagi seluruh jajaran
Kementerian Perhubungan dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) serta Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Perhubungan setiap tahunnya sampai
dengan tahun 2019.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan Renstra Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019. Dengan
memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta usaha yang maksimal, pada
kesempatan ini saya mengajak kepada semua pihak untuk saling bersinergi dalam
menyelenggarakan pembangunan perhubungan guna tercapainya sasaran
pembangunan perhubungan yang telah ditetapkan.
Jakarta,
September 2015
MENTERI PERHUBUNGAN
IGNASIUS JONAN
-1-
DAFTAR ISI
BAB 1
BAB 2
BAB 3
PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1 KONDISI UMUM ................................................................................
1.1.1 CAPAIAN TARGET KINERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2010-2014 .................................................................
1.1.2 CAPAIAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2010-2014 .................................................................
1.1.3 REALISASI KINERJA KEUANGAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN TAHUN 2010-2014 ......................................
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN ........................................................
1.2.1 LINGKUNGAN STRATEGIS ......................................................
1.2.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN ............................................
1-1
1-1
1-3
1-10
1-19
1-21
1-21
1-29
2-1
2-1
2-1
2-2
2-5
3-1
3-1
3-1
3-8
3-10
3-11
3-14
3-22
i
BAB 4
3-26
4-1
ii
3-27
3-27
3-28
3-30
3-31
3-31
3-32
3-32
3-33
3-37
3-40
4-1
4-1
4-4
4-9
4-22
4-22
4-23
4-24
4-25
4-26
4-26
4-27
4-30
LAMPIRAN D.
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
iv
1-6
1-11
1-12
1-14
1-16
1-16
1-17
1-17
1-18
1-19
1-22
2-2
4-16
4-22
4-27
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 2.1
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
1-20
1-23
1-25
1-25
2-7
3-35
3-36
3-37
3-38
3-39
3-42
vi
-1-
BAB 1.
PENDAHULUAN
I-1
I-2
I-3
I-4
I-5
Tabel 1.1 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2010-2014
No
1
Sasaran
Kementerian
Perhubungan
Meningkatnya
keselamatan,
keamanan dan
pelayanan sarana
dan prasarana
transportasi sesuai
Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
Satuan
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
1)
kejadian/
tahun
5.356
5.488
5.359
4.965
4.390
2)
kejadian/
tahun
10
3)
Rata-rata Prosentase
pencapaian On-Time
Performance (OTP) sektor
transportasi (selain
Transportasi Darat)
54,84
56,66
72,24
66,98
63,01
4)
unit
2.129
9.324
13.619
13.127
13.434
5)
Jumlah prasarana
transportasi yang sudah
tersertifikasi
unit
25
13
345
355
1-6
No
Sasaran
Kementerian
Perhubungan
Satuan
Meningkatnya
aksesibilitas
masyarakat
terhadap pelayanan
sarana dan
prasarana
transportasi guna
mendorong
pengemb.
konektivitas antar
wilayah
6)
lintas
Meningkatnya
kapasitas sarana
dan prasarana
transportasi untuk
mengurangi backlog
dan bottleneck
kapasitas
infrastruktur
transportasi
7)
8)
9)
Meningkatkan
peran Pemda,
BUMN, swasta, dan
masyarakat dalam
penyediaan
infrastruktur sektor
transportasi
sebagai upaya
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
494
561
583
639
712
1.15
1.17
3.6
Jumlah
proyek yang
siap
ditawarkan
melalui
skema KPS
461.146.776
511.806.011
1-7
No
Sasaran
Kementerian
Perhubungan
meningkatkan
efisiensi dalam
penyelenggaraan
transportasi
Peningkatan kualitas 11) Nilai AKIP Kementerian
SDM dan
Perhubungan
melanjutkan
12) Opini BPK atas laporan
restrukturisasi
keuangan Kementerian
kelembagaan dan
Perhubungan
reformasi regulasi
13) Nilai aset negara yang
berhasil diinventarisasi sesuai
kaidah pengelolaan BMN
14) Jumlah SDM operator
prasarana dan sarana
transportasi yang telah
memiliki sertifikat
15) Jumlah SDM fungsional teknis
Kementerian Perhubungan
16) Jumlah lulusan diklat SDM
Transportasi Darat, Laut,
Udara, Perkeretaapian dan
Aparatur yang prima,
profesional dan beretika yang
dihasilkan setiap tahun yang
sesuai standar kompetensi/
kelulusan
17) Jumlah peraturan perundangundangan di sektor
transportasi yang ditetapkan
Satuan
Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
nilai
CC
CC
Opini
WDP
WDP
WDP
WDP
WTP
Rp Triliun
77,9
137,7
162,7
147,4
147,4
Orang
50.499
50.649
58.175
60.046
76.961
Orang
558
1.099
3.637
6.181
1.938
Orang
142.386
140.246
162.364
201.838
298.594
Peraturan
95
74
65
200
621
1-8
No
6
Sasaran
Kementerian
Perhubungan
Meningkatkan
pengembangan
teknologi
transportasi yang
efisien dan ramah
lingkungan sebagai
antisipasi terhadap
perubahan iklim
Satuan
Tahun
2010
Tahun
2011
3.379.507
Tahun
2012
3.758.484
Tahun
2013
4.201.000
Tahun
2014
juta
liter/tahun
4.229.390
juta ton/th
88.691
94.500
252.134
lokasi (unit)
333
1076
2.946
2.564
3.906
lokasi
18
19
53
48
90
1-9
Di dalam pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Perhubungan Tahun 20102014 terdapat beberapa permasalahan terkait sistem pengumpulan data kinerja yang
terpadu dan kontiniu, belum tersedianya data secara lengkap, karakteristik kinerja pada
masing-masing Direktorat Jenderal (darat, perkeretaapian, laut, dan udara) yang berbeda
sehingga menjadi faktor kesulitan tersendiri dalam mengukur kinerja pada level
kementerian. Terdapat persepsi indikator kinerja yang belum seragam sehingga berdampak
pada data yang disediakan mengikuti persepsi yang berkembang. Dalam pola penyusunan
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2010-2014 belum memperhatikan
ketersediaan data (baseline) dan belum disusun tata cara perhitungan pencapaian indikator
dalam bentuk formula atau meta indikator.
Berdasarkan pada kondisi tersebut di atas, perlu penguatan sistem manajemen kinerja di
Kementerian Perhubungan, terutama yang berkaitan dengan (1) sistem pengukuran,
pengumpulan, dan pelaporan data kinerja melalui penetapan metode dan prosedurnya; (2)
pemanfaatan data kinerja sebagai alat evaluasi kemajuan pelaksanaan pembangunan
bidang perhubungan; serta (3) penilaian publik terhadap capaian kinerja, sehingga kebijakan
yang ditempuh lebih adaptive dalam merespon keinginan publik.
1 - 10
Kegiatan
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Pembangunan Terminal
yang selesai
terminal
15
Peningkatan/Rehabilitasi
Terminal yang selesai
terminal
Pembangunan Area
Traffic Control System
(ATCS) yang sudah
terselesaikan
unit
Pembangunan jembatan
timbang yang selesai
unit
Peningkatan/Rehabilitasi
jembatan timbang yang
selesai
unit
unit
40
21
30
258
349
Pembangunan dermaga
penyeberangan (selesai)
dermaga
15
14
14
18
70
- Lanjutan
dermaga
35
37
20
37
33
162
- Baru
dermaga
15
19
10
10
62
Pembangunan dermaga
sungai (selesai)
dermaga
13
14
44
- Lanjutan
dermaga
20
- Baru
dermaga
12
10
36
Pembangunan dermaga
danau (selesai)
dermaga
- Lanjutan
dermaga
- Baru
dermaga
10
kapal
14
17
57
10
Pembangunan Kapal
penyeberangan
1 - 11
Kegiatan
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
11
Pembangunan kapal
perintis
kapal
17
39
12
unit
28
23
26
18
99
13
Trayek
142
157
169
185
205
14
Pelayanan angkutan
perintis SDP
Lintas
91
117
135
169
178
B. Transportasi Perkeretaapian
Dalam rangka meningkatkan keselamatan,
keamanan, pelayanan dan peningkatan
kapasitas perketaapian selama tahun 20102014
telah
dilakukan
pembangunan
perkeretaapian
antara
lain
meliputi
pembangunan jalur KA baru termasuk
pembangunan jalur ganda sepanjang 922
Kmsp, panjang jalur kereta api yang
ditingkatkan
kondisinya/keandalannya
termasuk reaktivasi sepanjang 923 Kmsp,
peningkatan/rehabilitasi jalur kereta api guna meningkatkan kondisi/keandalannya
sepanjang 73 Kmsp, pengadaan rel sepanjang 1.296 Kmsp, pengadaan wesel sejumlah 645
unit, jembatan KA yang ditingkatkan/direhabilitasi dan dibangun pada sebanyak 501 unit,
peningkatan
persinyalan
dan
telekomunikasi
sebanyak
206
paket,
peningkatan/pembangunan pelistrikan sejumlah 50 paket, pembangunan/rehabilitasi
bangunan operasional/stasiun sebanyak 80 paket, pengadaan peralatan/fasilitas prasarana
perkeretaapian sebanyak 38 paket, peningkatan fasilitas pintu perlintasan sebidang
sebanyak 17 unit, pengadaan peralatan/fasilitas keselamatan perkeretaapian sejumlah 59
paket, kereta ekonomi yang dibangun sebanyak 82 unit, pengadaan lokomotif, KRDI, KRDE,
KRL, Tram, Railbus, Sarana Kerja sebanyak 107 unit dan modifikasi sarana kereta api
sebanyak 49 unit pelayanan angkutan KA perintis sebanyak 1 lintas. Rincian pembangunan
perekeretaapian setiap tahunnya sebagaimana pada tabel berikut ini.
Tabel 1.3 Capaian Pembangunan Transportasi Perkeretaapian Tahun 2010-2014
Pencapaian Per Tahun
No
1
Kegiatan
Panjang km jalur KA baru
yang dibangun termasuk
jalur ganda
Satuan
Km'sp
2010
2011
2012
2013
2014
81
135
103
497
106
Jumlah
922
1 - 12
Kegiatan
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Km'sp
297
140
79
75
332
923
Km'sp
11
20
38
73
Km'sp
168
100
550
155
323
1.296
Unit
163
20
232
420
10
645
Unit
89
70
140
123
79
501
Paket
27
26
69
65
19
206
Paket
10
14
13
50
Jumlah paket
pembangunan/rehabilitasi
bangunan
operasional/stasiun
Paket
11
12
10
38
80
10
Paket
10
38
11
Unit
17
12
Paket
21
25
10
59
13
Paket
17
35
14
Unit
16
11
55
82
15
Unit
61
20
11
12
107
16
Unit
33
36
1 - 13
Kegiatan
Satuan
17
Lintas
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
1
C. Transportasi Laut
Capaian
pembangunan
transportasi
laut
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) komponen, yaitu
bidang angkutan laut, bidang kepelabuhan,
bidang keselamatan dan keamanan pelayaran,
dengan capaian pembangunan selama tahun
2010-2014 sebagai berikut :
1. Pembangunan kapal perintis sebanyak 54
Kapal
dalam
rangka
meningkatkan
aksesibilitas khususnya di Kawasan Timur
Indonesia (KTI).
2. Pembangunan/Pengembangan fasilitas pelabuhan laut sebanyak 289 paket meliputi
pembangunan/pengembangan fasilitas pelabuhan pada sisi perairan dan sisi daratan
serta pemeliharaan alur pelayaran untuk meningkatkan kapasitas pelayanan transportasi
laut dalam rangka mendukung pertumbuhan kawasan.
3. Pembangunan bidang keselamatan dan keamanan pelayaran dilakukan untuk memenuhi
tingkat kecukupan dan kehandalan sarana dan prasarana transportasi laut dalam rangka
peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran meliputi: Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran (SBNP) sebanyak 2.269 unit, menara suar sebanyak 282 unit, rambu suar
sebanyak 1.339 unit, tanda siang sebanyak 135 unit, anak pelampung sebanyak 38 unit,
pelampung suar sebanyak 415 unit, stasiun vessel traffic services (VTS) sebanyak 34
unit, kapal patroli KPLP sebanyak 315 unit, dan pelayanan angkutan laut perintis untuk
84 trayek.
Rincian pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut tahun 2010-2014,
sebagaimana tabel berikut.
Tabel 1.4 Capaian Pembangunan Transportasi Laut Tahun 2010-2014
Pencapaian
No
Kegiatan
Satuan
Pembangunan
Sarana
Navigasi Pelayaran (SBNP)
Bantu
2010
2011
2012
2013
2014
unit
23
25
32
36
64
paket
156
262
386
379
289
unit
2.069
2.124
2.142
2.188
2.269
unit
277
278
279
281
282
1 - 14
Pencapaian
No
Kegiatan
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
unit
1.263
1.284
1.313
1.332
1.399
unit
125
149
138
140
135
unit
49
50
40
36
38
unit
355
363
372
399
415
unit
10
15
33
34
10
Pembangunan
stasiun
Vessel
Traffic Services (VTS)
Pembangunan kapal patroli KPLP
unit
195
233
261
292
315
11
trayek
60
67
80
80
84
D. Transportasi Udara
Capaian pembangunan transportasi udara selama tahun 2010-2014 antara lain meliputi :
1. Pengembangan/rehabilitasi prasarana bandar
udara antara lain perpanjangan landas pacu,
perluasan
apron,
pelebaran
taxiway,
pelapisan/peningkatan daya dukung landas
pacu, apron, taxiway, pengadaan dan
pemasangan peralatan bantu pendaratan,
pemenuhan catu daya bandar udara,
pemagaran area bandar udara pada tahun 2010
sebanyak 80 bandar udara, sedangkan tahun
2014 sebanyak 140 bandar udara;
2. Untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dan meningkatan perekonomian daerah
selama tahun 2010-2014 telah dibangun 28 bandar udara baru;
3. Untuk memenuhi tingkat kecukupan dan kehandalan navigasi penerbangan telah
dibangun dan direhabilitasi fasilitas navigasi penerbangan antara lain meliputi peralatan
ILS, DVOR, DME, Radar, NDB sebanyak 365 paket pada tahun 2010, sedangkan pada
tahun 2013 sebanyak 409 paket fasilitas navigasi dibangun dan direhabilitasi;
4. Untuk meningkatkan keamanan penerbangan, selama tahun 2010-2014 telah dilakukan
pengadaan dan pemasangan peralatan keamanan penerbangan antara lain peralatan
X-Ray Cabin, X-Ray Bagasi dan X-Ray Cargo serta peralatan CCTV sebanyak 102 paket
pada tahun 2010, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 224 paket;
5. Dalam rangka memenuhi tingkat kecukupan dan kehandalan peralatan penanggulangan
dan pertolongan pada kecelakaan penerbangan, dilakukan melalui pengadaan dan
rehabilitasi kendaraan PKP-PK sebanyak 24 paket pada tahun 2010 sedangkan pada
tahun 2014 sebanyak 88 paket;
6. Pelayanan angkutan udara perintis tahun 2010 sebanyak 118 rute dan tahun 2014
sebanyak 164 rute.
Rincian capaian kegiatan pembangunan transportasi udara sebagaimana tabel berikut:
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
1 - 15
Kegiatan
Satuan
Bandara dikembangkan/direhabilitasi
Pencapaian
2010
2011
2012
2013
2014
Bandara
80
148
146
140
140
Bandara
14
Paket
365
385
388
409
Paket
102
180
112
622
224
Paket
24
95
88
Rute
118
130
130
138
164
Capaian
Jumlah peraturan perundangundangan di sektor transportasi yang
ditetapkan, dalam bentuk:
1. Peraturan Pemerintah
2. Peraturan Presiden
3. Peraturan Menteri Perhubungan
4. Keputusan Menteri Perhubungan
2010
2011
2012
2013
2014
3
86
525
4
78
1.030
5
1
49
1.097
2
74
1.389
4
25
709
Jumlah
18
1
312
4.750
1 - 16
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
No
Unit Kerja
2010
2011
2012
2013
2014
Sekretariat Jenderal
1.045
983
941
897
876
Inspektorat Jenderal
284
276
271
261
263
713
668
645
649
736
Ditjen Perkeretaapian
582
577
565
574
574
18.520
17.375
16.856
15.782
15.745
9.329
8.945
8.687
8.437
8.622
BPSDM Perhubungan
3.170
3.059
2.993
2.917
2.928
292
276
276
249
250
33.935
32.159
31.234
29.766
29.994
Jumlah
Sumber : BPSDMP, 2015
1 - 17
Jumlah Peserta
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
3.236
5.023
6.702
6.999
4.027
a. Pendidikan Pembentukan
839
1.023
1.247
1.324
1.324
b. Pendidikan Penjenjangan
56
39
41
17
17
2.060
3.378
5.181
5.166
2.686
281
583
233
492
94.100
c.
d. Pelatihan Lainnya
2
6.953
8.978
9.202
7.918
14.517
17.595
20.169
20.484
3.912
82.270
d. Pelatihan Lainnya
1.019
1.285
1.660
4.087
3.696
5.491
7.705
10.601
4.133
a. Pendidikan Pembentukan
1.667
2.338
2.602
2.699
1.707
b. Pendidikan Penjenjangan
229
288
200
118
1.526
2.497
4.514
6.235
2.426
274
368
389
1.549
c.
d. Pelatihan Lainnya
4
4.784
Pelatihan Fungsional
5.888
8.779
7.782
8.858
6.461
2.570
4.774
91
737
205
336
476
488
320
20
40
156
145
210
379
479
2.495
2.709
1.439
1 - 18
No
Jumlah Peserta
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
e. Pelatihan Lainnya
140
f.
111
300
298
323
323
2.463
2.850
4.357
5.102
3.432
No
Unit Kerja
2010
1
2
3
4
5
7
8
Sekretariat
Jenderal
Inspektorat
Jenderal
Ditjen
Perhubungan
Darat
Ditjen
Perkeretaapian
Ditjen
Perhubungan
Laut
Ditjen
Perhubungan
Udara
BPSDM
Perhubungan
Badan Litbang
Perhubungan
Jumlah
2011
2012
2013
2014
322.940,2
408.031,6
462.851,5
1.019.145,2
1.450.724,7
71.001,7
67.721,2
69.099,0
85.751,7
79.618,8
1.838.442,6
2.095.941,0
2.859.805,2
3.013.165,2
3.619.419,9
3.916.862,3
4.727.369,1
9.252.127,7
9.372.585,7
11.907.537,4
4.623.016,0
7.758.927,5
11.562.984,5
11.622.244,9
9.619.922,8
4.462.999,9
5.360.813,8
6.898.259,8
7.568.474,1
7.505.786,1
2.572.463,3
2.753.427,8
2.611.975,2
3.023.619,9
2.867.346,8
87.828,6
136.568,9
194.878,7
221.298,0
205.717,7
17.895.554,9
23.318.055,9
33.899.548,2
35.926.284,7
37.256.101,2
1 - 19
Gambar 1.1
1 - 20
1 - 21
2010-2011
2011-2012
2012-2013
2013-2014
2014-2015
Peringkat/
Peringkat/
Peringkat/
Peringkat/
Peringkat/
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
139 negara
142 negara
144 negara
148 negara
144 negara
Kualitas
Infrastruktur
NA
90
3,9
82
3,7
keseluruhan
Kualitas Jalan
NA
84
3,5
83
3,4
Kualitas
Infrastruktur
NA
56
3,1
52
3,2
Kereta Api
Kualitas
Infrastruktur
NA
96
3,6
103
3,6
Pelabuhan
Kualitas
Infrastruktur
NA
69
4,4
80
4,2
transportasi
udara
Sumber : The Global Competitiveness Report, WEF 2010-2014
92
4,0
82
4,2
72
90
3,7
78
3,9
72
51
3,5
44
3,7
41
104
3,9
89
4,0
77
89
4,5
68
4,5
64
1 - 22
Gambar 1.2
Sepanjang tahun 2014 ini pun infrastruktur Indonesia masih tetap memegang posisi sebagai
salah satu dari lima faktor besar yang menghambat investasi dan bisnis ekonomi.
Mengingat infrastruktur masuk dalam salah satu pilar yang utama dalam peningkatan daya
saing global, sehingga diperlukan perubahan besar dalam membangun infrastruktur
Indonesia ke depan, khususnya dalam Renstra Kementerian Perhubungan 2015-2019.
C. Kerjasama Ekonomi Global dan Regional
Pertimbangan terhadap lingkungan strategis global dalam hal ini dilakukan terkait dengan
perkembangan ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang merupakan wujud kesepakatan negaranegara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN
sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.
ASEAN Economic Community (AEC) merupakan salah satu bentuk Free Trade Area (FTA) dan
berlokasi di kawasan Asia Tenggara. ASEAN Economic Community yang dibentuk dengan
misi menjadikan perekonomian di ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan
negara-negara yang perekonomiannya lebih maju dibandingkan dengan kondisi negara
ASEAN saat ini. Selain itu juga dengan terwujudnya ASEAN Economic Community, dapat
menjadikan posisi ASEAN menjadi lebih strategis di kancah Internasional.
Sebagai anggota WTO, Indonesia saat ini sudah menghadapi tekanan persaingan yang
sedemikain ketat untuk berbagai jenis produk yang sudah dikurangi/ dihilangkan hambatan
perdagangannya. Selanjutnya, APEC juga telah mensyaratkan bahwa di antara negara
anggota pada tahun 2020 sudah tercipta pasar bebas. Dalam waktu dekat di akhir tahun
2015, seluruh anggota AEC (Asean Economi Community) akan memberlakukan liberalisasi
perdagangan diantara negara ASEAN.
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
1 - 23
1 - 24
kemajuan suatu daerah dalam kesatuan ekonomi nasional. Pada Pasal 13 Undang-undang
ini menegaskan bahwa pembiayaan untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di
dalam KEK dapat berasal dari pemerintah/pemerintah daerah, swasta, KPS, atau sumber
pendanaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1.2.1.3 Lingkungan Strategis Transportasi
A. Transportasi dan Perdagangan Dunia (Global Sea Borne-Trade)
Gambar 1.3
Distribusi Pergerakan
Peti Kemas Dunia
1 - 25
1 - 26
menjangkau seluruh
intermoda/multimoda.
titik
NKRI
melalui
terintegrasinya
jaringan
transportasi
Penguatan konektivitas nasional menjadi salah satu bagian dari lingkungan strategis
Kementerian Perhubungan dalam mewujudkan keseimbangan pembangunan antarwilayah
yang didorong dengan adanya peningkatan kualitas infrastruktur pendukung konektivitas
nasional dalam rangka meningkatkan kelancaran distribusi barang dan informasi.
Keseimbangan pembangunan antarwilayah saat ini kondisinya belum memadai terutama di
wilayah Indonesia bagian Timur yang berdampak pada tingginya biaya transportasi dan
biaya logistik, sehingga mengurangi daya saing produk dan gerak ekonomi. Hal tersebut
diakibatkan oleh belum memadainya jaringan infrastruktur transportasi yang terintegrasi
dan menghubungkan lapisan wilayah serta masih terbatasnya infrastruktur broadband
termasuk belum terhubungnya seluruh wilayah dalam jaringan backbone serat optik
nasional terutama wilayah timur Indonesia.
D. Biaya Logistik Nasional
Pada Tahun 2014, World Bank merilis data bahwa LPI (Logistics Performance Index)
Indonesia berada pada rangking 53 dunia, dengan skor 3,08. Sedangkan perkiraan total
biaya logistik Indonesia masih sangat tinggi, yakni di atas 25% dari PDB, dengan komposisi
12,04% untuk biaya transportasi, 9,47% untuk biaya persediaan (inventory), dan 4,52%
untuk biaya administrasi. Data tersebut menunjukkan bahwa biaya logistik di Indonesia
masih relatif tinggi, bahkan jika dibandingkan beberapa negara tetangga seperti Singapura
(8%), Malaysia (13%), dan Thailand (20%). Pengembangan moda transportasi sangat penting
khususnya dalam upaya meningkatkan kinerja transportasi untuk meningkatkan nilai LPI
Indonesia ke depan, serta usaha untuk memberikan nilai biaya logistik yang lebih rendah
sebagai salah satu upaya memberikan jaminan kemudahan dalam sistem distribusi
komoditas.
E.
1 - 27
tujuan dasar untuk membuat sistem transportasi yang mempunyai kecerdasan, sehingga
dapat membantu pemakai transportasi dan pengguna transportasi untuk:
Mendapatkan informasi;
Mempermudah transaksi;
Meningkatkan kapasitas prasarana dan sarana transportasi;
Mengurangi kemacetan atau antrian;
Meningkatkan keamanan dan kenyamanan;
Mengurangi polusi lingkungan;
Mengefisiensikan pengelolaan transportasi.
Penerapan ITS telah dilakukan di negara-negara maju seperti: Amerika Serikat, Jepang,
Kanada, Korea Selatan, dan sebagainya. Negara berkembang juga sudah mulai menerapkan
ITS dalam skala terbatas, misalnya sistem pengumpulan tol secara elektronis dan sistem
informasi lalu lintas. Contoh beberapa negara tetangga yang telah menggunakan sistem
pengumpulan tol adalah Malaysia dan Filipina. Pengorganisasian ITS di negara-negara maju
dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah, kepolisian, operator transportasi, dan
kalangan industri. Selain masalah kebijakan, industri-industri terkait juga turut mendukung
dari segi riset dan pengembangan teknologi. Kalangan industri yang terkait antara lain
industri otomotif, elektronika, komputer, telekomunikasi, penerbangan, perhubungan, dan
jalan tol. Karena itu ITS menjadi primadona dan dianggap sebagai masa depan transportasi.
F.
1 - 28
3.
4.
Sebagai salah satu bentuk dari implementasi 5 pilar tersebut adalah penerapan sistem
Angkutan Umum Massal. Melihat kondisi Indonesia saat ini yang memiliki 11 kota
metropolitan dan 15 kota besar serta berbagai kompleksitas permasalahan di dalamnya,
dipandang perlu untuk mengiplementasikan sistem angkutan umum massal karena sistem
ini merupakan sistem yang memprioritaskan angkutan umum sebagai alat transportasi
utama serta integrasi dan konektivitas sebagai penunjang utamanya. Sistem ini juga dapat
menekan angka jumlah kendaraan pribadi serta jumlah kejadian kecelakaan di jalan raya.
1.2.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN TRANSPORTASI
1.2.2.1 Potensi Sektor Transportasi
1.
Indonesia merupakan salah satu pasar potensial dengan jumlah penduduk terbesar
nomor 4 di dunia, dimana jumlah penduduk perkotaan semakin meningkat yang pada
akhirnya menciptakan pertumbuhan permintaan transportasi (transport demand).
Penduduk yang besar dengan daya beli yang terus meningkat adalah pasar yang
potensial, sementara itu jumlah penduduk yang besar dengan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang terus membaik adalah potensi daya saing yang luar biasa.
Potensi penduduk yang besar, serta sumberdaya yang besar memberikan pengaruh
positif pada semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
banyak dipengaruhi oleh semakin berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa, serta
aktivitas komersial maupun industri yang membutuhkan jasa layanan transportasi.
Lebih lanjut seiring dengan semakin meningkatnya pangsa pasar transportasi, maka
pertumbuhan perjalanan akan linier dengan semakin meningkatnya pertumbuhan
aktivitas transportasi ke depan dan akan memberikan pengaruh terhadap semakin
meningkatnya aktivitas masyarakat. Aktivitas masyarakat tersebut dapat diwujudkan
pada peningkatan aktivitas dalam distribusi komoditas dan distribusi penumpang. Hal
ini tentunya juga akan memberikan dukungan pada peningkatan pendapatan nasional
maupun regional.
2.
1 - 29
Tersedianya jaringan prasarana KA yang dapat mendukung sistem logistik nasional serta
angkutan penumpang massal perkotaan dan antar kota
Potensi transportasi perkeretaapian dengan tersedianya prasarana kereta api (panjang
jalan kereta api) sejumlah 4.861,10 m dan sarana kereta api berupa lokomotif sejumlah
486 unit, KRD/KRL sejumlah 920 unit, kereta sejumlah 1.716 unit, serta gerbong
sejumlah 6.249 unit. Potensi pasar angkutan untuk kereta api sangatlah besar
khususnya terkait dengan keunggulan angkutan KA dibandingkan moda lain seperti
kapasitas angkut, ketepatan waktu, dan biaya angkut yang lebih murah. Angkutan
kereta api mendukung pengembangan multimoda yang terintegrasi dengan
pengembangan transportasi umum lainnya khususnya pada kawasan perkotaan dan
antar kota, baik pelabuhan (transportasi laut), bandar udara (transportasi udara), serta
terminal-terminal bus AKDP/AKAP, angkutan feeder, dan bus rapid transit (transportasi
jalan).
4.
Wilayah Indonesia sangat strategis karena dilewati oleh satu Sea Lane of
Communication (SLoC)
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah dengan
panjang mencapai 5.200 km dan lebar mencapai 1.870 km. Lokasi geografisnya juga
sangat strategis (memiliki akses langsung ke pasarterbesar di dunia) karena Indonesia
dilewati oleh satu Sea Lane of Communication (SLoC), yaitu Selat Malaka, dimana jalur
ini menempati peringkat pertama dalam jalur pelayaran kontainer global. Lebih lanjut
Indonesia memiliki akses langsung kepada 6 (enam) wilayah LME yang mempunyai
potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar.
Melihat kondisi geografis dan demografis sebagaimana dikemukakan di atas, maka
sistem transportasi Indonesia tidak dapat mengandalkan hanya satu jenis moda
transportasi saja, melainkan membutuhkan sistem transportasi intermoda (darat, laut
dan udara) maupun intramoda secara terintegrasi dalam pola transportasi multimoda.
Pada saat ini, secara umum dapat dikatakan, bahwa sektor transportasi belum mampu
menyatukan seluruh wilayah Indonesia dalam satu kesatuan pembangunan. Hal ini
terlihat dari belum meratanya pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Tidak
meratanya pembangunan di daerah-daerah ini berimplikasi pada ketahanan nasional
yang juga belum merata.
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
1 - 30
5.
6.
1 - 31
Saat ini fungsi lembaga keselamatan moda transportasi ditangani oleh masing-masing
unit kerja moda transportasi, padahal keselamatan transportasi saling berkaitan antar
moda transportasi, dan juga terkait dengan unit K/L lain karena keselamatan
transportasi bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan.
Termasuk pada tahap pencegahan kecelakaan maupun setelah terjadinya kecelakaan,
misalnya pendataan kecelakaan yang terjadi.
2.
Minimnya kesadaran dan peran serta masyarakat akan keselamatan dan keamanan
transportasi;
Keselamatan dan keamanan transportasi merupakan prinsip dasar dalam
penyelenggaraan transportasi yang meliputi angkutan jalan, angkutan sungai, angkutan
danau, angkutan penyeberangan, kereta api, pelayaran, dan penerbangan. Jumlah
kejadian dan fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan merupakan yang paling tinggi bila
dibandingkan moda lainnya. Masih tingginya jumlah dan fatalitas kecelakaan ini akibat
kurangnya disiplin pengguna jalan dan rendahnya tingkat kelaikan armada. Masih
rendahnya kesadaran masyarakat terhadap keselamatan penerbangan yang terlihat dari
masih diaktifkannya peralatan elektronik dan komunikasi serta masih terdapatnya
barang-barang yang tidak diperbolehkan dibawa saat menggunakan jasa penerbangan.
Masih ditemukannya masyarakat yang merusak fasilitas bandar udara antara lain
fasilitas lampu pendaratan, pagar bandar udara akibat kurang sosialisai akan pentingnya
peralatan bandar udara. Sedangkan tingkat kesadaran masyarakat dalam keselamatan
pelayaran ditunjukan pada masih terdapatnya masyarakat yang merusak fasilitas
navigasi pelayaran. Sedangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan
perkeretaapian terlihat dari pemanfaatan jalur kereta api untuk berjualan dan
mendirikan bangunan pada daerah larangan.
3.
4.
1 - 32
rasa aman dan kenyamanan pengguna transportasi serta menurunkan jumlah dan
tingkat kecelakaan transportasi yang meliputi transportasi jalan, kereta api, pelayaran,
dan penerbangan dalam menuju target zero accident.
5.
6.
7.
8.
1 - 33
2.
perlindungan
lingkungan
yang
diakibatkan
4.
1 - 34
terdapat beberapa moda transportasi yang terkoneksi dengan moda lainnya, seperti
Bus Damri yang menghubungkan antara Bandar Udara Soekarno Hatta dengan Stasiun
Gambir, serta beberapa lokasi terminal bus di wilayah Jakarta, demikian juga dengan
Bus Rapid Transit (BRT) yang dikembangkan di beberapa kota di Indonesia, sudah
terkoneksi dengan Bandar Udara, Stasiun, maupun Terminal Bus Reguler. Konektivitas
antar dan intermodal tersebut masih terkendala dengan belum terbentuknya sistem
feeder dari bus-bus regular yang beroperasi pada ruas-ruas jalan, sehingga beberapa
diantaranya masih tercampur.
5.
6.
7.
1 - 35
8.
Pengaturan slot time penerbangan yang masih menumpuk pada jam-jam sibuk di
bandara tertentu.
Kondisi pengalokasian slot time penerbangan di Indonesia sangat berbeda dengan
kondisi dari negara lain yang telah melakukan koordinasi slot time dengan baik. Di
beberapa negara di dunia, slot time di suatu bandar udara telah tersebar merata dan
tidak hanya menumpuk pada jam-jam sibuk pada rute-rute tertentu. Slot
time penerbangan di Indonesia belum teratur dan terencana dengan baik karena belum
berjalannya market intelegent yang sudah seharusnya dilakukan oleh operator
penerbangan nasional yang bertujuan untuk mengukur keberlangsungan rute-rute
penerbangan baik yang baru akan masuk ke dalam airline business plan maupun yang
telah dioperasikan oleh operator penerbangan tersebut. Permasalahan utama yang
terjadi pada pengalokasian slot time penerbangan di Indonesia dapat disebabkan
terlebih dahulu oleh permasalahan yang terjadi pada komponen yang berkaitan dengan
slot time di bandar udara, diantaranya adalah: i) Airside, yaitu terbatasnya
kapasitas runway, taxiway dan apron/parking stand; ii) Landside, yaitu terbatasnya
kapasitas
terminal
khususnya
pada check-in
counter, ruang
tunggu
penumpang, conveyer belt serta pengaturan ruang Imigrasi, Bea Cukai, Badan Karantina
Hewan dan Tumbuhan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (bandar udara); iii) Operator
penerbangan, yaitu yang berkaitan dengan pengajuan slot time pada jam-jam sibuk
dan slot time di luar jam operasi bandar udara; iv) Tenaga kerja, yaitu permasalahan
pada keterbatasan jumlah Petugas Pemandu Lalu Lintas Udara atau Air Traffic
Controller dan Petugas Pengawas Pergerakan Lalu Lintas di area Apron atau Apron
Movement Controller; dan v) Sistem, yaitu yang menyangkut pengaturan ruang udara
atau Air Traffic Flow Management, Central Operating Terminal dan Coordinated Airport
System serta proses penerbitan rekomendasi slot time yang belum terkoordinasi baik
oleh petugas di bandar udara pada masing-masing unit.
9.
10. Masih rendahnya tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan masih kurangnya kualitas
dan kuantitas tenaga auditor internal serta belum menggunakan teknologi informasi
secara optimal;
Terkait dengan rendahnya tindak lanjut hasil audit lebih banyak disebabkan karena
permasalahan sumberdaya manusia, serta komplektisitas kasus yang terjadi. Kuantitas
dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang belum sesuai kebutuhan, kompetensi
tenaga auditor yang belum merata, Standar Operating Procedure (SOP) kegiatan
internal belum tersusun dengan baik, Sistem Informasi Pengawasan (SIP) yang belum
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
1 - 36
1 - 37
yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai prinsip-prinsip good governance, iii)
regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif, iv) SDM aparatur yang
berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera, v)
meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas KKN, vi) meningkatnya
kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi, vii) pelayanan prima sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat, serta viii) birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi.
C. Aspek Kapasitas Transportasi
1. Kurangnya tingkat kesesuaian, kecukupan dan keandalan sarana dan prasarana
transportasi
Kurangnya tingkat kesesuaian, kecukupan dan keandalan sarana dan prasarana
transportasi dalam hal ini sangat terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan sarana
dan prasarana transportasi. Keterbatasan dalam penyediaan sarana transportasi
menyebabkan masyarakat beralih menggunakan kendaraan pribadi, sedangkan
keterbatasan dalam penyediaan prasarana transportasi menyebabkan wilayah akan
sulit diakses, sehingga menyebabkan sistem distribusi barang dan penumpang menjadi
terhambat. Kurangnya tingkat kesesuaian, kecukupan dan keandalan sarana dan
prasarana transportasi banyak direpresentasikan tidak hanya pada aspek kuantitas,
melainkan juga terkait dengan kualitas (kemudahan, keamanan, serta kenyamanan)
dalam menggunakan sarana dan prasarana transportasi.
2. Belum memadainya ketersediaan fasilitas penunjang dalam optimalisasi pemanfaatan
sarana dan prasarana transportasi
Belum memadainya ketersediaan fasilitas penunjang dalam optimalisasi pemanfaatan
sarana dan prasarana transportasi, seperti pengembangan transfer point (transfer
moda), lokasi park and ride, maupun terminal dan stasiun feeder akan memberikan
pengaruh terhadap peningkatan kinerja transportasi. Fasilitas penunjang akan
membantu pengguna dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan pemanfaatan
sarana dan prasarana transportasi. Selain itu, fasilitas penunjang seperti jalan akses
pada simpul transportasi masih ada beberapa yang belum terbangun, sehingga
memerlukan koordinasi dengan pemerintah daerah maupun Kementerian PU.
3. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi dalam penyelenggaraan bidang perhubungan
Teknologi bidang transportasi pada prinsipnya memberikan dampak signifikan terhadap
penataan dan pengaturan sistem transportasi di Indonesia. Beberapa konsep
pengembangan teknologi melalui Intelligent Transport System (ITS) akan memberikan
kemudahan dalam manajemen transportasi. Namun kendala yang dihadapi saat ini
bahwa permasalahan transportasi di Indonesia tidak serta merta karena masalah
teknologi, melainkan lebih pada masalah sosial dan ekonomi.
4. Masih rendahnya minat swasta dalam penyediaan infrastruktur transportasi
Masih rendahnya minat swasta dalam penyediaan infrastruktur transportasi
dipengaruhi oleh faktor komitmen pemerintah dalam memberikan road map, penataan
transportasi, serta kepastian investasi yang akan dilakukan oleh swasta dan
pertimbangan ekonomi. Pola pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS)
terkait dengan prosedur dan komitmen pembangunan maupun sharing sampai saat ini
1 - 38
1 - 39
1 - 40
-1-
BAB 2.
VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA
SASARAN
2.1
Presiden Joko Widodo menetapkan Visi dan Misi pembangunan Tahun 2015-2019
yang secara politik menjadi bagian dari tujuan tercapainya masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur. Adapun visi pembangunan Tahun 2015-2019 adalah :
2-1
2.3
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Presiden maka visi dan misi tersebut
dijabarkan menjadi sasaran pembangunan nasional beserta indikator sektor
transportasi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, sebagaimana pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1
NO
INDIKATOR
2-2
NO
SASARAN
INDIKATOR
j)
2-3
NO
SASARAN
INDIKATOR
3.
4.
5.
2-4
NO
SASARAN
INDIKATOR
8.
2.4
2-5
Kementerian
Perhubungan
dalam
2-6
Gambar 2.1
2-7
2-8
BAB 3.
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,
KERANGKA REGULASI, DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1
3-1
3-2
serta perpindahan intra dan antar moda. Ruang lalu lintas berfungsi sebagai
ruang gerak untuk sarana transportasi, namun khusus untuk ruang lalu lintas
transportasi jalan, disamping untuk lalu-lintas sarana transportasi juga memiliki
fungsi lain yaitu untuk lalu lintas orang dan hewan;
4. Pembangunan terminal terpadu (terintegrasi) serta pelayanan fasilitas alih moda
untuk pelayanan perpindahan penumpang dan barang secara cepat dan
nyaman;
5. Pembangunan akses kereta api menuju ke pelabuhan dan bandara
internasional, diantaranya pada Bandara Soekarno-Hatta, Minangkabau,
Kualanamu, Hang Nadim, Juanda, Kertajati, Kulon Progo, Syamsudin Noor, dan
Pelabuhan Kuala Tanjung, Belawan, Panjang, Tanjung Priok, Tanjung Perak,
Tanjung Emas, Teluk Lamong dan Penyeberangan Merak Bakauheni.
3.1.1.2 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN TRANSPORTASI YANG MENDORONG
PENGUATAN INDUSTRI NASIONAL UNTUK MENDUKUNG SISTEM LOGISTIK
NASIONAL DAN PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL DALAM KERANGKA
MENDUKUNG KERJASAMA REGIONAL DAN GLOBAL
Pengembangan pasar dan industri transportasi nasional mempunyai dua aspek,
yakni aspek industri jasa konstruksi nasional (termasuk pengembang, konsultan,
kontraktor, jasa keuangan, jasa penasehat ahli) dan industri sarana dan alat-alat
transportasi serta dengan pengembangan industri perangkat keras yakni alat-alat
angkut atau sarana transportasi. Konektivitas nasional terdiri atas 4 (empat)
komponen, yaitu Sislognas, Sistranas, pengembangan wilayah (RPJMN dan RTRWN)
dan Information Communication Technology (ICT). Keempat komponen tersebut
harus diintegrasikan untuk mendukung perpindahan komoditas baik barang, jasa
maupun informasi secara efektif dan efisien, melalui integrasi simpul dan jaringan
transportasi inter-moda, komunikasi dan informasi serta logistik, serta penguatan
konektivitas antara pusat pertumbuhan ekonomi dan industri, dan juga
keterhubungan secara internasional terutama untuk memperlancar arus
perdagangan internasional maupun sebagai pintu masuk bagi para wisatawan
mancanegara, yang dapat dilakukan melalui strategi:
1. Penempatan transportasi laut sebagai tulang punggung sistem logistik nasional
melalui pengembangan 24 pelabuhan strategis untuk mendukung tol laut yang
ditunjang dengan fasilitas pelabuhan yang memadai serta membangun short sea
shipping/coastal shipping pada jalur logistik nasional yang diintegrasikan dengan
moda kereta api dan jalan raya, terutama untuk mengurangi beban (share)
angkutan jalan Sumatera-Jawa (Pelabuhan Paciran/Tanjung Perak, Pelabuhan
Kendal/Tanjung Emas dan Pelabuhan Marunda/Tanjung Priok di Pulau Jawa
serta Pelabuhan Panjang/Sumur di Pulau Sumatera).
2. Pengembangan dan pengendalian jaringan lalu lintas angkutan jalan yang
terintegrasi inter, intra dan antar moda dan pengembangan wilayah yang
meliputi simpul transportasi jalan, jaringan pelayanan angkutan jalan yang
efisien dan mampu mendukung pergerakan penumpang dan barang;
3-3
3-4
3-5
3-6
3-7
3-8
1. Mengembangkan sistem angkutan umum massal yang modern dan maju dengan
orientasi kepada bus maupun rel serta dilengkapi dengan fasilitas alih moda
terpadu;
2. Mengembangkan manajemen transportasi perkotaan yang berimbang dengan
memperhatikan interaksi antara transportasi dan tata guna lahan;
3. Meningkatkan integrasi kelembagaan transportasi perkotaan.
3-9
2. Penyediaan fasilitas pendukung untuk alih moda seperti Park and Ride;
3. Penerapan sistem informasi lalu lintas secara real time, penerapan sistem APILL
terkoordinasi (ATCS) dan Virtual Mobility;
4. Penguatan mekanisme implementasi sistem transportasi perkotaan dan
penurunan kemacetan transportasi perkotaan melalui Manajemen Permintaan
Transportasi dengan pendekatan Push and Pull.
3.1.2.3 MENINGKATKAN INTEGRASI KELEMBAGAAN TRANSPORTASI PERKOTAAN
Kelembagaan yang lemah merupakan suatu sumber permasalahan yang menjadi
sorotan dalam sistem transportasi perkotaan di Indonesia (World Bank, 2006).
Kelembagaan dalam sektor transportasi kurang berfungsi dengan baik karena
kurang terorganisir, akibat tumpang tindih, pertentangan kepentingan, serta
penegakan hukum yang lemah.
Namun, di beberapa kota di Indonesia, Pemerintah Daerah sebagai regulator secara
efektif mulai meningkatkan efektifitas kewenangannya melalui sistem organisasi
efektif yang mampu melakukan pengendalian sistem transportasi perkotaannya.
Untuk itu, Pemerintah Pusat memiliki tanggung jawab untuk mensinergikan dan
mengintegrasikan kelembagaan transportasi perkotaan melalui strategi percepatan
pembentukan kelembagaan pengelolaan transportasi perkotaan yang memiliki
kewenangan kuat dalam mengintegrasikan dan mengawal dari konsep, strategi,
kebijakan, perencanaan, program, implementasi, manajemen, dan pembiayaan
sistem transportasi perkotaan di kota-kota megapolitan lainnya.
3.2
3 - 10
3 - 11
regulasi
terkini
sesuai
dengan
standar
3 - 12
RUNK adalah rencana keselamatan jalan jangka panjang yang diilhami oleh
semangat Decade of Action for Road Safety 2011-2020 Perserikatan Bangsa
Bangsa yang dideklarasikan pada Maret 2010. Untuk itu maka 10 tahun
pertama dari RUNK telah ditetapkan menjadi Dekade Aksi Keselamatan Jalan
2011-2020 dengan Instruksi Presiden No. 4/2013 tertanggal 11 April 2013.
Dalam Inpres tersebut, disebutkan 5 Pilar Program Dekade Aksi Keselamatan
Jalan yang meliputi:
1) Manajemen keselamatan jalan, dikoordinasikan oleh Menteri
PPN/Kepala Bappenas. Tanggung jawabnya adalah mendorong
terselenggaranya koordinasi antar pemangku kepentingan dan
terciptanya kemitraan sektoral.
2) Jalan yang berkeselamatan, dikoordinasikan oleh Menteri Pekerjaan
Umum.
3) Kendaraan yang
Perhubungan.
berkeselamatan,
dikoordinasikan
oleh
Menteri
pengawasan
terhadap
pemenuhan
standar
3 - 13
3 - 14
Penyusunan
transportasi
pedoman
standar
pelayanan
sarana
dan
prasarana
d.
3 - 15
3 - 16
3 - 17
unit dalam organisasi yang secara khusus menangani dan mengelola kinerja
pegawai BPSDM Perhubungan.
f. Meningkatkan penyerapan lulusan diklat transportasi.
Peningkatan penyerapan lulusan diklat dapat dilakukan dengan melakukan
inventarisasi data lulusan diklat transportasi melalui penyusunan database
lulusan diklat di lingkungan BPSDM Perhubungan, serta upaya promosi dan
sosialisasi secara optimal dalam skala yang lebih luas. Komitmen bersama
dan kerjasama dengan stakeholder, baik dalam skala nasional maupun
internasional perlu dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan
penyerapan lulusan diklat transportasi.
3. Sasaran meningkatnya kualitas penelitian sesuai dengan kebutuhan, dengan
arah kebijakan meningkatkan kualitas penelitian transportasi, melalui strategi
antara lain :
a.
3 - 18
f.
3 - 19
6. Sasaran menurunnya emisi gas rumah kaca (GRK) dan meningkatnya penerapan
teknologi ramah lingkungan pada sektor tansportasi, dengan arah kebijakan
menerapkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, melalui strategi antara lain :
3 - 20
a.
3 - 21
3 - 22
3 - 23
lebih dari 2600 TEUs dan kebanyakan hanya mampu melayani kapal ukuran
800 atau 900 TEUs, dengan demikian akan mewujudkan efisiensi biaya
logistik nasional.
2. Sasaran meningkatnya layanan transportasi di daerah rawan bencana,
perbatasan, terluar, terpencil dan khususnya di wilayah timur Indonesia, dengan
arah kebijakan meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana di daerah
rawan bencana, perbatasan, terluar, terpencil dan khususnya di wilayah timur
Indonesia, melalui strategi antara lain :
a. Mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi di wilayah-wilayah
perbatasan dan wilayah-wilayah terluar
Jaringan transportasi ke depan akan diperluas dan dibangun lebih banyak
lagi untuk meningkatkan keseimbangan transportasi antara Jawa dan luar
Jawa dan meningkatkan aksesibilitas di daerah kawasan timur Indonesia,
daerah terpencil, dan pedesaan, kawasan perbatasan, serta daerah
tertinggal lainnya, melalui percepatan pembangunan infrastruktur
transportasi;
b. Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana transportasi di wilayah
terpencil, pedalaman, perbatasan dan rawan bencana;
Selain upaya penyediaan prasarana transportasi juga dilakukan peningkatan
kapasitas untuk meningkatkan konektivitas yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah. Selain untuk peningkatan
pertumbuhan ekonomi, prasarana transportasi juga diarahkan untuk
peningkatan aksesibilitas daerah rawan bencana melalui penyediaan bandar
udara yang dapat didarati pesawat Hercules dan pelabuhan untuk
kepentingan pasokan logistik di saat terjadi bencana alam.
c. Penyediaan sarana angkutan keperintisan
Guna merangsang pertumbuhan wilayah, Pemerintah berupaya untuk
membuka keterisolasian daerah terpencil dan pedalaman agar mempunyai
keterkaitan dengan daerah maju melalui penyediaan pelayanan angkutan
keperintisan darat, laut dan udara.
3. Sasaran Meningkatnya pelayanan angkutan umum massal perkotaan, dengan
arah kebijakan mengembangkan sistem angkutan umum massal dengan
orientasi kepada angkutan bus maupun rel dengan fasilitas alih moda terpadu,
melalui strategi antara lain :
a. Penyiapan konsep angkutan umum massal perkotaan yang lebih matang dan
komprehensif
Penyiapan konsep angkutan umum massal perkotaan yang lebih matang dan
komprehensif bertujuan untuk meningkatkan jumlah penduduk perkotaan
yang akan menggunakan sistem angkutan umum, meninggalkan kendaraan
pribadinya di rumah, dan menciptakan transportasi kota yang lebih efisien,
ramah lingkungan, dan berkeadaban. Kota akan bertahan secara lingkungan
3 - 24
3 - 25
3 - 26
a. 85 Peraturan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang terdiri dari 14
Peraturan Pemerintah, 70 Peraturan Menteri Perhubungan, dan 1 Peraturan
Pemerintah/Peraturan Menteri/Peraturan Presiden;
b. 28 Peraturan Menteri Perhubungan Bidang Perkeretaapian;
c. 63 Peraturan Bidang Pelayaran, yang terdiri dari 8 Peraturan Pemerintah dan
55 Peraturan Menteri Perhubungan;
d. 44 Peraturan Bidang Perhubungan Udara, yang terdiri dari 5 Peraturan
Pemerintah, 36 Peraturan Menteri Perhubungan, dan 3 Peraturan yang akan
disesuaikan dengan amanat dan kebutuhan.
3.3.1 KERANGKA REGULASI BIDANG LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN
Sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, lalu lintas dan angkutan jalan
harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan,
kesejahteraan, ketertiban berlalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka
mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, otonomi daerah, serta akuntabilitas penyelenggaraan negara. Sebagai
pelaksanaan amanat dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, terdapat beberapa Peraturan Pemerintah dan Peraturan
Menteri yang perlu disusun baik terkait dengan penyelenggaraan angkutan orang
maupun barang di jalan, khususnya perumusan terkait :
1. Landasan
pengembangan
sistem
transportasi
perkotaan
melalui
penetapan PP/Perpres pembentukan
otoritas transportasi yang memiliki
kewenangan dalam penyelenggaraan
transportasi di wilayah perkotaan yang
melewati lintas batas kewenangan
Pemda;
2. Peran pemerintah pusat dalam penyelenggaraan transportasi perkotaan yang
diatur nantinya didalam Perpres/PP tersebut termasuk dalam PSO untuk
angkutan perkotaan, sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat dalam
pengembangan angkutan massal di kota-kota besar, yang secara finansial
pemda setempat belum mampu membiayai investasi maupun operasinya.
3.3.2 KERANGKA REGULASI BIDANG PERKERETAAPIAN
Kerangka regulasi bidang perkeretaapian yang dibutuhkan disusun dengan mengacu
pada UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan 2 (dua) Peraturan
Pemerintah pelaksanaannya, serta 58 (lima puluh delapan) Peraturan Menteri
Perhubungan sebagai pelaksanaannya, meliputi:
3 - 27
1.
2.
3.
Revisi Perpres Nomor 83 Tahun 2011 untuk penguatan fungsi dan kewenangan
kelembagaan sebagai landasan hukum bagi pemerintah dan badan usaha
lainnya dalam mendorong penyelenggaraan sarana dan prasarana kereta api di
wilayah perkotaan, seperti Jabodatebek, Surabaya, Yogyakarta, Bandung,
Semarang dan wilayah perkotaan lainnya;
4.
5.
6.
3 - 28
3 - 29
3 - 30
3.3.5 KERANGKA
REGULASI
MULTIMODA
BIDANG
TRANSPORTASI
ANTARMODA/
PENELITIAN
DAN
PENGEMBANGAN
3 - 31
4.
5.
2.
2.
3.
4.
5.
6.
diklat
SDM
transportasi
yang
3 - 32
NASIONAL
UNTUK
MENCAPAI
3 - 33
3 - 34
tugas
3 - 35
Balai Litbang
Perhubungan Darat
dan Perkeretaapian
Balai Litbang
Perhubungan Laut
Kelompok Jabatan
Fungsional
3 - 36
2.
3.
4.
5.
3 - 37
Gambar 3.3
3 - 38
pembangunan,
dan
3 - 39
Gambar 3.5
3 - 40
Lembaga
BPTJ
(Badan
Penyelenggara
Transportasi
3 - 41
3 - 42
Gambar 3.6
3 - 43
BAB 4.
TARGET KINERJA DAN
KERANGKA PENDANAAN
4.1
4-1
4-2
4-3
KEAMANAN
DALAM
4-4
pada sektor tansportasi, dan (7) Meningkatnya kualitas kinerja pengawasan dalam
rangka mewujudkan clean governance.
4.1.2.1 MENINGKATNYA KINERJA PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA
TRANSPORTASI
Untuk mencapai sasaran meningkatnya kinerja pelayanan sarana dan prasarana
transportasi, Kementerian Perhubungan menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk
tahun 2015-2019, yaitu :
1. Jumlah pedoman standar pelayanan sarana dan prasarana transportasi, dengan
target capaian s/d 2019 sebanyak 102 dokumen :
a. Transportasi Darat melalui Penyusunan dokumen studi/kajian/desain/
norma/standar/pedoman/kriteria/prosedur bidang Perhubungan Darat
dengan baseline tahun 2014 sebanyak 3 dokumen, dan ditargetkan sampai
pada tahun 2019 sebanyak 24 dokumen;
b. Transportasi Perkeretaapian melalui Penyusunan dokumen studi/kajian/
desain/norma/standar/pedoman/kriteria/prosedur bidang lalu lintas dan
angkutan kereta api (terkait SPM penyelenggaraan/pengoperasian Sarana
dan Prasarana Perkeretaapian yang senantiasa mengikuti tuntutan
masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan) yang ditargetkan
sampai dengan tahun 2019 sebanyak 4 dokumen;
c. Transportasi Laut melalui penyusunan pedoman standar pelayanan sarana
dan prasarana transportasi laut dalam bentuk surat edaran dan surat
keputusan baik yang ditetapkan oleh Dirjen Hubla maupun Direktur Teknis
terkait, dengan baseline tahun 2014 sebanyak 4 dokumen, dan ditargetkan
sampai pada tahun 2019 telah tersusun 34 dokumen pedoman dan standar
pelayanan sarana dan prasarana transportasi laut;
d. Transportasi udara melalui Penyusunan dokumen studi/kajian/desain/
norma/standar/pedoman/kriteria/prosedur bidang Perhubungan Udara
dengan baseline tahun 2014 sebanyak 10 dokumen, dan ditargetkan sampai
pada tahun 2019 sebanyak 40 dokumen.
2. Kinerja Pelayanan transportasi di Unit Pelayanan Teknis Perhubungan Laut (UPT),
dengan target capaian s/d tahun 2019 sebesar 73,33 persen :
a. Pencapaian waiting time (WT) melalui pengawasan operasional bongkar
muat di pelabuhan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan, dengan baseline
pada tahun 2014 sebesar 36,80%, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019
pencapaian waiting time sebesar 70%;
b. Pencapaian approach time (AT) melalui pengawasan operasional bongkar
muat di pelabuhan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan, dengan baseline
pada tahun 2014 sebesar 43,70%, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019
pencapaian approach time sebesar 70%;
4-5
DALAM
PERHUBUNGAN
DALAM
4-6
4-7
DALAM
4-8
juta ton CO2e, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 15,945 juta
ton CO2e (merupakan capaian angka kumulatif).
2. Jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan, dengan
target capaian s/d tahun 2019 sebanyak 16.305 lokasi/unit :
a. Transportasi Darat melalui :
1) Penerangan Jalan Umum listrik yang dilengkapi dengan sensor, dengan
ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 13.000 unit;
2) Pembangunan SBNP, dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 18 unit,
dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 223 unit;
b. Transportasi Perkeretaapian melalui Pembangunan listrik aliran atas KA
(Jabodetabek, Yogyakarta - Solo, Bandung, Surabaya, Medan) sepanjang 300
Km'sp, dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 1 lokasi/unit, dan
ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 5 lokasi/unit (merupakan
elektrifikasi);
c. Transportasi Laut melalui :
Pembangunan SBNP Sollar Cell, dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak
2.269 unit, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 3.023 unit;
d. Transportasi Udara melalui penerapan bandara dengan konsep Eco Airport
,dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 25 lokasi, dan ditargetkan
sampai pada tahun 2019 sebanyak 50 lokasi.
4.1.2.7 MENINGKATNYA KUALITAS KINERJA PENGAWASAN DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN CLEAN GOVERNANCE
Untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas kinerja pengawasan dalam rangka
mewujudkan clean governance, Kementerian perhubungan menetapkan Indikator
Kinerja Utama untuk tahun 2015-2019, berupa :
1. Persentase rekomendasi hasil audit yang ditindaklanjuti melalui pelaksanaan
monitoring tindak lanjut hasil pengawasan, dengan baseline pada tahun 2014
sebesar 25,70%, dan ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebesar 75%;
2. Jumlah Pegawai Inspektorat Jenderal yang memiliki sertifikat JFA melalui
pelaksanaan pelaksanaan diklat JFA bekerja sama dengan Instansi terkait,
dengan baseline pada tahun 2014 sebanyak 116 orang, dan ditargetkan sampai
pada tahun 2019 sebanyak 190 orang (merupakan capaian angka kumulatif).
4.1.3 KAPASITAS TRANSPORTASI
Dalam rangka meningkatkan kapasitas transportasi, Kementerian Perhubungan
menetapkan 5 (lima) sasaran, yaitu : (1) Meningkatnya kapasitas sarana sarana dan
prasarana transportasi dan keterpaduan sistem transportasi multimoda dan
antarmoda untuk mengurangi backlog maupun bottleneck kapasitas prasarana
4-9
4 - 10
2. Peningkatan kapasitas sarana, dengan target capaian s/d tahun 2019 sebesar
3.955 Bus/Unit/Kapal, meliputi:
a. Jumlah pengadaan bus BRT yang pada baseline tahun 2014 sebanyak 303
bus dan ditargetkan sebanyak 3.473 bus sampai tahun 2019;
b. Jumlah pengadaan sarana kereta api untuk peningkatan kapasitas angkutan
oleh Pemerintah (APBN) yang pada baseline tahun 2014 sebanyak 42 unit
dan ditargetkan menjadi sebanyak 204 unit sampai tahun 2019;
c. Jumlah pembangunan/lanjutan/penyelesaian armada kapal negara angkutan
laut perintis dengan baseline tahun 2014 sebanyak 54 kapal dan ditergetkan
sampai dengan tahun 2019 sebanyak 157 kapal;
d. Jumlah pembangunan/lanjutan/penyelesaian kapal penyeberangan yang
pada baseline tahun 2014 sebanyak 71 kapal dan ditargetkan menjadi 121
kapal sampai pada tahun 2019.
3. Terselenggaranya proses Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam
penyediaan infrastruktur transportasi, dengan target capaian s/d tahun 2019
sebanyak 19 Proyek, meliputi:
a. Pembinaan penyelenggaraan prasarana, sarana dan lalu lintas dan angkutan
kereta api sebanyak 6 proyek sampai pada tahun 2019;
b. Penyelenggaraan kerjasama pemerintah dan badan usaha pada sektor
Transportasi Laut ditargetkan sampai pada tahun 2019 sebanyak 10 proyek;
c. Penyiapan dokumen terhadap infrastruktur transportasi udara yang siap
ditawarkan kepada swasta sampai pada tahun 2019 sebanyak 3 proyek;
4 - 11
4 - 12
4 - 13
Tabel 4.1
NO.
SASARAN
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
TAHUN 2014
(BASELINE)
2015-2019
CAPAIAN S/D
2019
0,65
0,55
0,55
1,080
0,638
0,638
Rasio kejadian/ 1
juta fligth
Dokumen
6,56
2,45
2,45
134
141
Meter2
400.000
13.500.000
13.900.000
m1
unit/ paket
20.000
7.181
350.500
65.704
370.500
72.884
SATUAN
Menurunnya
angka
kecelakaan
transportasi
c. Transportasi udara
2
3
Ratio kecelakaan/
1 juta km
Ratio kejadian
kecelakaan/ 10.000
Freight
4 - 16
Menurunnya
Jumlah
Gangguan
Keamanan
dalam
Penyelenggaraan
Transportasi
Jumlah Kejadian /
Tahun
16
221
221
Dokumen
19
83
102
50,07
73,33
73,33
Orang
926.443
1.420.209
2.346.652
n/a
80
80
II. Pelayanan
3
Meningkatnya
kinerja
pelayanan
sarana dan
prasarana
transportasi
Terpenuhinya
SDM
transportasi
dalam jumlah &
kompetensi
sesuai dengan
kebutuhan
Meningkatnya
kualitas
penelitian sesuai
dengan
kebutuhan
4 - 17
Meningkatnya
kinerja
Kementerian
Perhubungan
dalam
mewujudkan
good
governance
Nilai RB
42 ( C )
100 (A)
100 (A)
162,6
558,9
721,5
Opini BPK
WTP
WTP
WTP
Nilai AKIP
AA
AA
Prosentase (%)
n/a
100
100
Nilai KIP
95,2
100
100
Peraturan
100
300
300
4,746
18,962
18,962
Meningkatnya
penetapan dan
kualitas regulasi
dalam
implementasi
kebijakan bidang
perhubungan
Menurunnya
emisi gas rumah
kaca (RAN-GRK)
4 - 18
dan
meningkatnya
penerapan
teknologi ramah
lingkungan pada
sektor
tansportasi
9
Meningkatnya
kualitas kinerja
pengawasan
dalam rangka
mewujudkan
clean
governance
Lokasi/Unit
2.313
13.992
16.305
25.70
75
75
Orang
116
190
190
Terminal/Dermaga/
Bandara
367
414
681
Km'sp
Rute
Bus/Unit/Kapal
5.434
n/a
470
3.258
13
3.485
8.692
13
3.955
Meningkatnya
layanan
transportasi di
daerah rawan
bencana,
perbatasan,
terluar, terpencil
4 - 19
11
12
dan khususnya
wilayah timur
Indonesia
Proyek
17
19
Meningkatnya
layanan
transportasi di
daerah rawan
bencana,
perbatasan,
terluar, terpencil
dan khususnya
wilayah timur
Indonesia
Trayek/ Lintas/
Rute
632
984
984
Trayek/ Lintas/
Rute
49
55
56
Meningkatnya
pelayanan
angkutan umum
massal
perkotaan
Lokasi
23
47
47
12
12
4 - 20
13
Meningkatnya
aplikasi
teknologi
informasi dan
skema sistem
manajemen
transportasi
perkotaan
Lokasi
20
50
50
4 - 21
4.2
KERANGKA PENDANAAN
Jalan
Perkeretaapian
Transportasi Perkotaan
Transportasi Laut
Transportasi Darat
Transportasi Udara
Total
Skenario Penuh
(100%)
1.274
278
169
563
91
182
2.557
Skenario Parsial
(75%)
851
222
127
424
80
165
1.869
Skenario Dasar
(50%)
637
140
84
282
60
100
1.303
4 - 22 -
4 - 23 -
sebagai sarana untuk bertukar informasi dan pembelajaran yang bertujuan untuk
memperkuat dan menyempurnakan sistem perencanaan, anggaran, pengadaan,
pemantauan dan evaluasi nasional serta kapasitas kelembagaan serta sumber daya
manusia. Sumber pendanaan melalui hibah luar negeri dapat berasal dari mitra
pembangunan internasional, baik negara maupun lembaga/badan internasional.
2. Kemitraan Pemerintah Swasta (KPS). Skema pendanaan Kerjasama Pemerintah dan
Swasta (KPS) bertujuan untuk pembangunan prasarana dasar yang tidak layak secara
finansial namun layak secara ekonomis dan telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Skema KPS berfokus pada pendanaan sarana dan prasarana pembangunan
infrastruktur transportasi yang memiliki kelayakan finansial tinggi (full cost recovery)
atau kelayakan marjinal terkait kontribusi pemerintah dalam bentuk government
support. Skema KPS juga dapat disinergikan dengan optimasi penggunaan pinjaman dan
hibah luar negeri, khususnya untuk pendanaan prasarana dasar.
3. Investasi Swasta. Pihak swasta berpartisipasi secara langsung dalam pembiayaan proyekproyek infrastruktur, yaitu melalui proyek KPS dengan skema unsolicited, special
purpose, dan pemanfaatan hak kompensasi.
a. Penilaian dan evaluasi kelayakan berupa pemeriksaan semua dokumen administrasi
di hadapan Tim Penilai;
b. Proses penetapan BLU penuh atu BLU bertahap.
4. Creative financing sebagai pembiayaan alternatif, terbagi menjadi:
a. Infrastructure Bond yang penggunaannya secara khusus untuk pembiayaan proyekproyek infrastruktur;
b. Penugasan BUMN (seperti penugasan Hutama Karya dalam proyek Trans Sumatera
Highway) didukung melalui penyertaan modal pemerintah dan direct-lending yang
dijamin oleh pemerintah;
c. Private Finance Initiative (PFI) multi-year contract 15 - 30 tahun;
d. Performance-Based Annuity Scheme (PBAS) atau Availability Payment;
e. Pengenaan tarif/biaya akses seperti Electronic Road Pricing (ERP);
f. Infrastruktur swasta (private infrastructure);
g. Pembangunan infrastruktur berbasis partisipasi masyarakat (community-based
infrastructure).
4.2.3 KRITERIA SKEMA PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR
Di dalam skema pembiayaan infrastruktur, khususnya transportasi, memerlukan beberapa
kriteria yang harus diperhatikan oleh Kementerian/Lembaga pengampu yang dalam hal ini
adalah Kementerian Perhubungan. Kriteria pembiayaan infrastruktur transportasi yang
disusun pada periode 2015-2019, meliputi :
1. Layak secara ekonomi tetapi tidak layak secara finansial dengan skema pembiayaan
murni oleh pemerintah baik dari aspek operasi, pemeliharaan dan konstruksi yang
diprioritaskan pada wilayah timur Indonesia, perdesaan, dan wilayah terdepan/
perbatasan;
2. Layak secara ekonomi tetapi tidak layak secara finansial dengan skema pembiayaan
swasta dan pemerintah khususnya dalam pembiayaan hybrid financing;
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
4 - 24 -
3. Layak secara ekonomi dan marjinal finansial dengan skema pembiayaan dominan dari
swasta yang bekerja sama (sharing) dengan pemerintahdalam skema pembiayaan
infrastruktur. Skema pembiayaan ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah
Swasta (KPS) dengan dukungan pemerintah (VGF) atau creative financing lainnya, seperti
PFI, PBAS, Bank Infrastruktur, Bank Tanah, dan lain-lain;
4. Layak secara ekonomi dan finansial dengan skema pembiayaan swasta dan swastayang
bekerja sama melalui model Public Private Partnership (PPP) regular;
5. Layak secara ekonomi tetapi tidak layak secara finansial dengan skema pembiayaan
murni oleh BUMN dan BUMN dengan prioritas pengembangan dan pembangunan
proyek pada wilayah barat Indonesia dan perkotaan. Skema operasional dan teknis
pelaksanaan pendanaan tersebut melalui penugasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
4.2.4 SKEMA PENDANAAN INFRASTRUKTUR SELAIN SKEMA APBN, APBD DAN KPS
Skema pendanaan infrstruktur diluar skema APBN dan APBD, serta KPS dilakukan melalui
pendekatan insitusional dan pendekatan kebijakan.
Pendekatan Institusional
Pendekatan institusional dalam perumusan kerangka pendanaan infrastrukturdijelaskan,
sebagai berikut :
1. Penugasan BUMN (seperti: konsep penugasan Hutama Karya dalam proyek Trans
Sumatera Highway) didukung melalui modal pemerintah dan direct-lendingyang dijamin
oleh pemerintah;
2. Infrastruktur swasta (private infrastructure) untuk proyek-proyek yang memiliki
kelayakan ekonomi dan finansial baik;
3. Pembangunan infrastruktur berbasis partisipasi masyarakat (community-based
infrastructure) khususnya untuk proyek infrastruktur skala kecil;
4. Bank khusus pendanaan infrastruktur (infrastructure bank) untuk mengelola project
development revolving funddan pengelolaan dana dari infrastructure bond maupun dana
dukungan pemerintah;
5. Bank khusus pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur (bank tanah).
Pendekatan Kebijakan
Pendekatan kebijakan dalam pendanaan infrastruktur di sektor transportasi, sebagai
berikut:
1. Infrastructure Bond, obligasi yang penggunaannya dikhususkan untuk pembiayaan
proyek-proyek infrastruktur;
2. Private Finance Initiative (PFI) pembiayaan multi-yearcontractselama 15-30 tahun;
3. Performance-Based Annuity Scheme (PBAS) atau Availability Payment untuk menjamin
kelangsungan penerimaan investor dalam rentang waktu konsesi;
4. Pengenaan tarif/biaya akses penggunaan infrastruktur seperti Electronic Road Pricing
(ERP);
4 - 25 -
5. Asset Sale/Lease back penjualan aset untuk pendanaan pembangunan atau kontraksewa jangka panjang, seperti kerja sama 10 bandar udara UPBU di Kementerian
Perhubungan, untuk peningkatan layanan infrastruktur.
4.2.5 PROYEK PEMBANGUNAN STRATEGIS SEKTOR PERHUBUNGAN
MENGGUNAKAN SKEMA PENDANAAN BUMN/SWASTA
DENGAN
4 - 26 -
UNIT KERJA
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
Total
6.077,110
10.620,239
13.031,644
13.481,219
14.053,450
57.263,663
RPJMN
5.834,863
10.352,510
12.748,852
13.180,734
13.732,233
55.849,192
242,247
267,729
282,792
300,485
321,217
1.414,471
Dukungan
Manajemen
4 - 27 -
UNIT KERJA
ALOKASI
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
Total
18.670,667
39.558,846
46.200,814
63.253,295
65.641,932 233.325,554
RPJMN
18.554,441
39.433,600
46.066,800
63.109,900
65.488,500
232.653,241
116,227
125,246
134,014
143,395
153,432
672,313
Total
22.842,956
25.513,008
25.216,711
25.362,225
26.985,451 125.920,351
RPJMN
18.169,557
19.721,907
18.556,945
17.703,494
18.177,910
92.329,813
Dukungan
Manajemen
4.673,399
5.791,101
6.659,766
7.658,731
8.807,541
33.590,538
11.745,870
18.376,110
17.820,380
17.620,360
17.748,300
83.311,020
RPJMN
9.502,170
16.054,660
15.437,340
15.222,100
15.206,090
71.422,360
Dukungan
Manajemen
2.243,700
2.321,450
2.383,040
2.398,260
2.542,210
11.888,660
Total
4.401,610
6.712,099
6.741,825
6.819,239
7.507,361
32.182,133
RPJMN
4.096,440
6.351,580
6.362,604
6.424,663
7.010,172
30.245,459
Pusdiklat Aparatur
Perhubungan
74,100
101,519
116,659
126,369
222,699
641,347
Dukungan
Manajemen
231,070
258,999
262,562
268,207
274,489
1.295,327
Badan Litbang
Perhubungan
228,259
240,359
251,107
237,048
247,941
1.204,715
Inspektorat
Jenderal
100,311
105,330
110,590
116,120
122,930
555,282
Sekretariat
Jenderal
887,221
1.036,891
1.031,456
1.087,927
1.148,374
5.191,869
Direktorat
Jenderal
Perkeretaapian
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Laut
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Udara
Badan
Pengembangan
SDM
Perhubungan
Dukungan
Manajemen
Total
TOTAL PENDANAAN
64.954,005
4 - 28 -
4 - 29 -
Perhubungan Darat
1. Pengadaan sarana BRT sebanyak 3.170
unit di 34 kota besar antara lain : Medan,
Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang,
Bandung, Jakarta, Bogor, Semarang,
Yogyakarta, Solo, Pontianak, Samarinda,
Balikpapan, Makassar, Gorontalo, dan
Ambon;
2. Pengadaan sarana Bus Pemadu Moda
sebanyak 95 unit di 17 Kota, antara lain
Bengkulu, Palu, Kendari, Kupang, Jember, Bau-bau, Sumbawa Besar, Banda Aceh,
Nias, Pekanbaru, Batam, Tanjung Pinang, Padang, Malang, Bandung, Palembang,
Lampung;
3. Pengadaan sarana ATCS (Area Traffic Control System) sebanyak 77 unit yang
tersebar di 34 Provinsi;
4. Pengadaan Bus Angkutan Umum/Pelajar/ Mahasiswa sebanyak 290 unit yang
tersebar di 34 Provinsi;
4 - 30 -
4 - 31 -
(Sumbar): Sei Guntung (Riau): Boniton (Sulteng): P. Telo (Sumut): Teluk Dalam
(Sumut): P Sermata (Maluku): Makalehi (Sulut); Pada tahun 2018 sebanyak 12
lokasi di Weda (Malut): Kaonda (Papua): Siladen (Sulut): Talise (Sulut): Letung
(Kepri): Meranti Bunting (Riau): Agats (Papua): Maritaing (NTT): Raha (Sultra):
Gangga (Sulsel): Tomia (Sultra): P Merbau (Riau); Pada tahun 2019 sebanyak 14
lokasi di Tarempa (Kepri): Kuala Enok (Riau): Pulau Padang (Riau): Kabonga
(Sulteng): Kadajoi (NTT): P. Pini (Sumut): Sinjai (Sulsel): Serasan (Kepri): Dakal
(Riau): Tanah Bala (Sumut): Sekotong (NTB): Ketam Putih (Riau): P Bunyu (Kaltara):
Mendanau, Babel;
17. Pembangunan Kapal Penyeberangan Perintis Baru sampai Tahun 2019 di 50 lokasi
yaitu Kupang - Ndao, Saumlaki - Adaut - Letwurung, Tual - Air Nanang, Babang Saketa, Kapal Motor Sungai untuk Mimika, Lintas Paciran - Lamongan - Bahaur, Tiga
Ras - Simanindo, Pulau Laut Timur Sebuku; Wonreli Serwaru P.Moa; P.Raas
P. Sapeken; Tj.Pinang - Tambelan - Sintete; Natuna - Sintete; Tanjung Pinang Matak; Pananaru - Melonguane; Pamana Kawah Pante; Teor Kesui; Wunlah Gorom; P. Rangsang - P. Tebingtinggi; Tanjung Pinang Natuna; Teluk Dalam
Gunung Sitoli Pulau-Pulau Batu; Wahai/P.Seram - P.Obi; Tanjung Serdang P.
Sebuku; Gebe - Patani Weda; Marisa Wakai Parigi Montong; Geser - Kataloka;
Aranda - Babi; Fak Fak Kaimana; Babang - P. Mandioli; Sanana - Taliabu; P. Obi P.
Bisa; Lintas Kep. Mentawai (Siberut, Sikakap, Tua Pejat, Sikabaruan); Sorong
Salawati; Sapudi Kangean; Dabo Lingga; Lintas Cadangan Perintis KBI (2 Unit);
Lintas Cadangan Perintis KTI (3 Unit); Mengkapan P.Padang; Patumbukan
P.Tanah Jampea; Babang - P. Kasiruta; Airnanang Fakfak; Dongkala - Bambaea;
Inanwatan - Fakfak; Tarempa Matak; P. Telo Teluk Dalam; Paciran
Garongkong; Waipirit Kamaru; Kaimana Pamako.
18. Subsidi Operasional Keperintisan Angkutan SDP sebanyak 261 trayek yang tersebar
di 34 Provinsi;
19. Pengadaan Kapal Kerja / Speed Boat Pengadaan Kapal Kerja / Speed Boat sebanyak
35 unit yang tersebar di 34 Provinsi.
B.
Perkeretaapian
1. Pengadaan sarana KA untuk angkutan perintis, kereta ekonomi untuk angkutan
lebaran termasuk kereta kerja sebanyak 242 unit KA perintis diantaranya untuk
lintas Bireun-Lhokseumawe, Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, KA
Riau-Jambi-Sumsel, Purwasari Wonogiri, Mojokerto Tulangan Sidoarjo,
Padang Lubuk Alung Padang Panjang Solok, Sukabumi - Cianjur - Padalarang,
Kertapati - Indralaya, Kalisat Panarukan, KA Sulawesi & KA Kalimantan;
2. Pengadaan sarana Kereta Rel Listrik (KRL) sebanyak 77 unit untuk lintas YogyakartaSolo, Perkotaan bandung, Perkotaan Surabaya dan Perkotaan Medan serta
pengadaan fasilitas/peralatan sarana KA sebanyak 55 unit di Aceh, Sumut, Sumbar,
Sumsel, Lampung, Riau, Jambi, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jateng, Jatim,
Sulsel, Sulut, Gorontalo, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kalbar;
3. Subsidi angkutan kereta api sebanyak 11 paket, yang dibagi dalam dua peruntukan
diantaranya:
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
4 - 32 -
Sumatera : Prabumulih - Waytuba Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang Bukitputus - Indarung/Telukbayur, Padang - Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu - Kualanamu, Medan Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan - Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi
Kisaran - Tanjung Balai, Kisaran - Rantauprapat, Bireun Lhokseumawe;
Jawa-Bali : Maja Rangkasbitung Merak (jalur ganda dan test track), Cilegon Anyer Kidul (reaktivasi), Rangkasbitung - Labuan - Saketi - Bayah (reaktivasi
tahap pertama), Tonjong - Pelabuhan Bojonegara, Manggarai - Jatinegara Bekasi - Cikarang (Double double track termasuk elektrifikasi dan fasilitas
perkeretaapian), Citayam - Nambo (jalur ganda), Parungpanjang Citayam,
Nambo - Cikarang - Kalibaru (tahap pertama), Bogor - Sukabumi (jalur
langsir/emplasemen), Cibungur - Tanjungrasa, Cikarang - Pelabuhan Cilamaya
(tahap pertama), Cikampek - Padalarang (jalur ganda), Padalarang - Bandung Cicalengka (jalur ganda termasuk elektrifikasi), Rancaekek - Tanjungsari
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
4 - 33 -
4 - 34 -
Pembangunan Kereta Api Ringan Perkotaan Trase Sumatera Selatan dengan rute
untuk koridor 1 (Bandara SMB II Kolonel H. Burlian Demang Lebar Daun
Angkaran 45 Kapten A. Rivai Jln. Jenderal Sudirman Masjid Agung (17.5
Km)), rute untuk koridor 2 (Masjid Agung Jakabaring Sport City (7 Km))
operasional
KA
untuk
4 - 35 -
Sumatera: Prabumulih - Waytuba - Tanjungkarang - Tarahan, Prabumulih Kertapati, Prabumulih - Lubuklinggau, Padang - Bukitputus Indarung/Telukbayur, Padang - Pariaman, Pariaman - Lubuk Alung Padangpanjang - Solok - Sawahlunto, Medan - Araskabu - Kualanamu, Medan Binjai - Besitang, Medan - Belawan, Medan - Tebingtinggi - Siantar, Tebingtinggi
Kisaran - Tanjung Balai, Kisaran - Rantauprapat, Bireun - Lhokseumawe.
C.
Perhubungan Laut
Kegiatan Strategis di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
1. Rencana penempatannya akan melayani jarigan angkutan laut perintis pada 193
lintas yang tersebar di seluruh 33 provinsi pada Pangkalan Pelabuhan Meulaboh,
Calang, Teluk Bayur, Bengkulu, Tj. Pinang, Kijang, Sintete, Sunda Kelapa, Kotabaru,
Semarang, Surabaya, Tanjung Wangi, Bima, Kupang, Maumere, Bitung, Tahuna,
Pagimana, Kolonedale, Kendari, Tilamunta, Kwandang, Makassar, Mamuju, Ambon,
Tual, Saumlaki, Ternate, Babang, Sanana, Jayapura, Biak, Merauke, Manokwari,
Sorong.
2. Subsidi Angkutan Laut Tetap Dan Teratur Untuk Kapal Barang Dalam Rangka
Menunjang Tol Laut untuk Rute : R1 Waingapu-Sabu (Seba/Biu)-Rote-LewolebaMaumere-Reo-Waingapu, R2 Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak-Manokwari, R3
Tuai-Fak Fak-Kaimana-Timika-Tual, R4 Babang-Tidore (Soasiu)-Tobelo-Gebe-Babang
R5 Kijang-Letung-Tarempa-selat-Lampa (Natuna)-Midai-Serasan (PP).
3. Pembangunan kapal perintis dilaksanakan sampai tahun 2017 sebanyak 103 unit
yang terdiri dari kapal Tipe 750 DWT, Tipe 500 DWT, Tipe 200 DWT, Tipe 2000 DWT,
Tipe 2000GT, Tipe 1200 GT, Tipe 750 DWT, Semi Container, Kapal Rede, Kapal
Barang Multipurpose dan Kapal Ternak dengan tahapan penyelesaian pada tahun
2015 sebanyak 3 unit, tahun 2016 sebanyak 30 unit dan tahun 2017 sebanyak 70
unit.
4. Pembangunan/ pengadaan fasilitas pendukung Lalu Lintas dan Angkutan Laut
tersebar di seluruh 33 provinsi dengan beberapa kegiatan meliputi Perbaikan dan
Perawatan Kapal Perintis (Docking Repair) / Pengadaan camera CCTV / Pemasangan
Upgrade Monitoring Tracking System / Pembangunan infrastruktur Multimedia
tracking / Pembangunan sistem informasi spasial kapal perintis / Penyelenggaran
mudik gratis sepeda motor / Monitoring angkutan lebaran, Natal dan Tahun Baru /
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
4 - 36 -
4 - 37 -
4 - 38 -
Penyalai, Panipahan, Sinaboi, Buatan, Kurau/Si Lalang, Sel Apit, Sungai Siak, Tanjung
Buton, Kuala Mendahara, Lambur Luar, Muara Sabak, Nipah Panjang, Pamusiran,
Simbur Naik, Sungai Lokan, Ujung Jabung, Tanjung Api-Api, Sungsang, Karang
Agung, Rangga Ilung, Batanjung, Behaur, Kuala Kapuas, Pegatan Mendawai, Uj. Tk.
Punggur, Krui, Kalianda, Lagundi, P. Sebesi, Sebalang, Bakauheni, Way Seputih,
Kuala Penat, Labuhan Maringgai, Way Penat, Way Sekampung, Mesuji, Kota Agung,
P. Tabuan, Kelumbayan, Teladas, Manggala/Menggala, Sungai Burung, Tulang
Bawang, Semarang, Tegal, Karimun Jawa, Tanjung Emas, Glimandangin,
Sampang/Taddan, Tanlok, Besuki, Jangkar, Kalbut, Gayam, Kalianget, Kangean, P.
Raas, Sapudi, Sapeken, Keramaian, Masalembo, Giliraja, Tg. Tekurenan, Celukan
Bawang, Pegametan, Penuktukan, Bima, Sape, Waworada, Cempi, Calabahi, Kempo,
Lembar, Tg. Muna, Tg. Kopondai, P.Sukur, Pel. Aimere, Pel. Batu Tua, Pel. Wini, Tg.
Kumba, Tg. Tutunnila, Tg. Uwakeka, Tg.Batu putih, Tg. Batuata, Samuda,
Bagendang, Kereng Bengkirai, Teluk Sebangau, Bukit Pinang, Pulang Pisau, Kuala
Pembuang, Teluk Sigintung/Seruyan, Kuala Jelay, Sukamara, Banjarmasin, Sesayap,
Tarakan, Tg.Aru, Sangatta, Maloy, Sangkulirang, Tg. Sarupo, Tg. Suramana, Majene,
Malunda, Palipi, Pamboang, Sendana, Ambo, Belang-Belang, Budong-Budong,
Kaluku, Mamuju, Poongpongan, Salisingan, Sampaga, Kr. Timur Batumarimpih, Kr.
Timur Tg. Wawobatu, Kr. Utara Kaledupa, Kr. Utara Kapota, Kr. Utara P. Papado, Kr.
Utara Tg. Teipa, Kr.P.Hoga, Kr .Utara Lapuko, P. Damalawa Kcl., P. Sangurabangi, P.
Togomongolo, Pel. Lasalimu, Pel. Lasalimu, Pel. Mandiodo, Pel. Mawasangka,
Tg.Talabu, Tahuna, Tamako, Biaro, Buhias, P. Ruang, Pehe, Sawang, Tagulandang,
Ulu Siau, Beo, Damao, Dapalan, Tg. Hatanua, Tg. Libobo, Tg Namaa, Tg. Ngolopopo,
Tg. Weduar, Tg. Sial, Tg.Watina, Walwat tinggi, Tlk. Bara, Wayabula, Borong, Galela,
Tikong, Pel. P. Damar, Pel.Kroing, Pel. Tutukembong, Pel.P. Teor, Pel. Moti, Pel.
Tuhaha, Geser, Tg. Openta, Wayeteri, Kaimana, Kanoka, Lobo, P. Adi, Senini,
Susunu, Manokwari, Makbon, Mega, Muarana, Kasim, Oransbari, Bagusa,
Kasonaweja, P. Liki, Sarmi, Takar, Trimuris, Wakde, Janggerbun, Kameri, Korido,
Waren, Ambai, Ampimoi, Angkaisera, Sungai Asty, Sungai Asty, Tg. Kondo, Pel.
Selaru, Pel. Lakor, Pel. Romang, Pel. Damer, Pel. Kaiwatu, Tual;
13. Pembangunan Sistem Telekomunikasi Pelayaran sebanyak 88 unit;
14. Pembangunan Vessel Traffic Service (VTS) pada 35 lokasi yang tersebar pada 33
Provinsi di Belawan, Palembang, Jakarta, Surabaya Bitung, Kuala Tanjung,
Balikpapan, Sorong, Manokwari, Jayapura, Lhok Seumawe, Dumai, Makassar,
Sabang, Sibolga, Batu Ampar, Panjang, Bengkulu, Cilacap, Benoa, Lembar, Kupang,
Pontianak, Banjarmasin, Batulicin, Samarinda, Tarakan, Parepare, Kendari, Ambon,
Ternate, Jayapura, Merauke, Cirebon, Semarang.
15. Pembangunan Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS) pada 144
lokasi yang tersebar pada 33 Provinsi di Sinabang, Kuala Langsa, Pangkalan Susu,
Gunung Sitoli, Teluk Dalam, Selat Panjang, Rengat, Tanjung Balai Karimun, Dabo
Sungkep, Air Bangis, Probolinggo, Gilimanuk, Waingapu, Sintete, Luwuk, Kaimana,
Serui, Jakarta, Banjarmasin, Tarakan, Bitung, Sorong, Merauke, Pulau Tello, Lahewa,
Panipahan, Karimunjawa, Rembang, Atapupu, Nunukan, Kolaka, Pomalaa, Parigi,
Muntok, Kuala Tungkal, Sampit, Kumai, Batulicin, Samarinda, Poso, Toli Toli,
Manado, Ternate, Sanana, Tual, Biak, Ulee Lheule, Meulaboh, Tembilahan,
Tarempa, Pulau Sambu, Pulang Pisau, Sunda Kelapa, Panarukan, Gresik, Bawean,
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
4 - 39 -
4 - 40 -
D. Perhubungan Udara
1. Peningkatan rute pelayanan perintis dan subsidi untuk angkutan udara sebanyak
265 rute, antara lain pada KPA : Nagan Raya (5 Rute), Takengon (7 Rute), Gunung
Sitoli (8 Rute), Bengkulu (7 Rute), Singkep (10 Rute), Palangkaraya (6 Rute),
Ketapang (5 Rute), Samarinda (5 Rute), Waingapu (9 Rute), Gorontalo (8 Rute),
Tarakan (10 Rute), Masamba (12 Rute), Mamuju (5 Rute), Selayar (7 Rute), Ternate
(4 Rute), Langgur (9 Rute), Manokwari (9 Rute), Sorong (5 Rute), Jayapura (8 Rute),
Merauke (19 rute), Nabire (8 Rute), Timika ( 22 Rute), Wamena (17 Rute),
Sumenep (5 Rute), Oksibil (7 Rute ) dimana lokasi akan ditetapkan untuk tahun
bersangkutan berdasarkan rapat evaluasi angkutan udara perintis;
2. Rehabilitasi dan pengembangan Bandara Udara termasuk perpanjangan, pelebaran
dan peningkatan kekuatan, pekerjaan tanah, rehab gedung terminal, gedung
operasional pada 100 Bandar Udara sampai akhir periode perencanaan;
3. Rehabilitasi dan pengembangan Bandar
Udara (perpanjangan, pelebaran dan
peningkatan kekuatan, pekerjaan tanah)
untuk didarati B-737 Series pada lokasi
yang akan ditetapkan sesuai kebutuhan
berdasarkan Tatanan Kebandarudaraan
Nasional dan pelaksanaan UndangUndang lain diantaranya Bandar Udara
Iskandar Pangkalan Bun, Bandar Udara
Tanjung Pandan, Bandar Udara Rembele Takengon, Bandar Udara Binaka Gunung
Sitoli, Bandar Udara DEO Sorong, Bandar Udara Hanandjoeddin, Bandar Udara
Umbo Mehang Kunda Waingapu, Bandar Udara Beto Ambari Bau-bau, Bandar
Udara Kasiguncu Poso, Bandar Udara Komodo Labuhan Bajo, Bandar Udara
Blimbingsari Banyuwangi, Bandar Udara Kuabang Kao, Bandar Udara Ibra Langgur,
Bandar Udara Matilda Saumlaki, Bandar Udara Dekai Yahukimo;
4. Rehabilitasi dan pengembangan Bandar Udara (perpanjangan, pelebaran dan
peningkatan kekuatan, pekerjaan tanah) untuk didarati ATR-42 & ATR-72 pada
lokasi yang akan ditetapkan sesuai kebutuhan berdasarkan Tatanan
Kebandarudaraan Nasional dan pelaksanaan Undang-Undang lain diantaranya
Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Bawean, Bandar Udara Melak, Bandar
Udara Tanah Merah, Bandar Udara Kepi, Bandar Udara Sarmi, Bandar Udara
Letung, Bandar Udara Tambelan, dan Bandar Udara Maratua;
5. Pengembangan 25 Bandar udara yang terdiri dari 7 (tujuh) Bandar udara di daerah
rawan bencana, yaitu Bandar Udara Teuku Cut Ali, Bandar Udara Rembele, Bandar
Udara Gayo Lues, Bandar Udara Kerinci, Bandar Udara Muko-muko, Bandar Udara
Bawean, dan Bandar Udara Sumenep, dan 18 bandar udara di daerah perbatasan,
yaitu Bandar Udara Sabang, Bandar Udara Lasikin, Bandar Udara Lasondre, Bandar
Udara Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Rokot, Bandar Udara Tj. Balai
Karimun, Bandar Udara Enggano, Bandar Udara Atambua, Bandar Udara Kabir,
Bandar Udara Rote, Bandar Udara Long Ampung, Bandar Udara Long Bawan,
Bandar Udara Data Dawai, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Miangas, Bandar
Udara Moa, Bandar Udara Mopah-Merauke;
Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019
4 - 41 -
6. Pembangunan 15 Bandar Udara baru, dengan lokasi antara lain Bandar Udara
Letung, Bandar Udara Tambelan, Bandar Udara Tebelian, Bandar Udara Muara
Teweh, Bandar Udara Samarinda Baru, Bandar Udara Kertajati, Bandar Udara
Maratua, Bandar Udara Miangas, Bandar Udara Siau, Bandar Udara Morowali,
Bandar Udara Buntu Kunik, Bandar Udara Kabir, Bandar Udara Namniwel, Bandar
Udara Werur, Bandar Udara Koroway Batu;
7. Pembangunan bandar udara baru di Kalimantan antara lain Bandar Udara Muara
Teweh, Bandar Udara Maratua, Bandar Udara Samarinda Baru;
8. Peningkatan fasilitas pelayanan darurat sebanyak 212 paket di lokasi Bandar udara
diantaranya Bandar Udara Bandara Sentani, Bandara Djalaluddin, Bandara Juwata,
Bandara Mopah, Bandara Hanandjoeddin, Bandara Tjilik Riwut, Bandara Halueleo,
Bandara Wunopito, Bandara Beringin, Bandara Muara Bungo, Bandara Muko-muko,
Bandara FL Tobing, Bandara Dobo, Bandara Ketapang, Bandara Dumatubun,
bandara Abdul Rachman Saleh, bandara Pogogul, bandara Oesman Sadik, Bandara
Torea, Bandara Sultan M. Kaharuddin, Bandara Sangia Nibandera, Bandara
Mathilda Batlayeri, Bandara Komodo, Bandara Pekon Serai, Bandara Malinau,
Bandara Sanggu, Bandara Melonguane, Bandara Enggano, bandara Pangsuma
Putussibau, Bandara Andi Jemma, Bandara Stevanus Rumbewa, Bandara Soa
Bajawa, Bandara Rokot, Bandara Bandaneira, Bandara Oksibil, Bandara Senggo,
Bandara Mulia, Bandara Moanamani, Bandara Tanah Merah, Bandara Syukuran
Aminuddin Amir, Bandara Waghete, Bandara Lasondre, Bandara Maimun Saleh,
Bandara Bilorai, Bandara Tambolaka, Bandara Dominic Eduard Osok, Bandara Radin
Inten II;
9. Peningkatan fasilitas keamanan penerbangan sebanyak 633 paket diantaranya di
Budairto-Curug, Nabire, Rokot-Sipora, Mutiara-Palu, Haluoleo-Kendari, DjalaluddinGorontalo,Olilit-Saumlaki, Susilo-Sintang, Kasiguncu-Poso, Torea-Fak-fak, Radin
Inten II-Lampung, Fatmawati-Bengkulu, Aekgodang-Padang Sidempuan, DaboSingkep, H.Asan-SAmpit, Satartacik- Ruteng, Betoambari-Bau Bau, S.Bantilan-Toli
toli, S.Babullah - Ternate, Deo-Sorong, Rendani -Manokwari, Wamena, FransedaMaumere, M.Salahudin-Bima, Tampa Padang-Mamuju, Melongguane, LasikinSinabang, T.Cut ali- Tapak tuan, SeiBati - Tj. Balai Karimun, Japura-Rengat,
Cakrabuana-Cirebon, Brangbiji-Sumbawa besar, Komodo - Labuan Bajo, TambolakaWaikabubak, Sanggu-Buntok, Kuala Pembuang, Naha -Tahuna,Tual Baru-Tual,
Utaron-Kaimana, Nunukan, Haliwen-Atambua, Pangsuma-Putusibau,SentaniJayapura, Hang Nadim-Batam, Juwata -Tarakan, Mopah-Merauke, Kalimarau-Tj.
Redep, Syukuran Aminudin Amir - Luwuk, Umbu Mehang Kunda- Waingapu,
Gewayantana-Larantuka,Tjilik Riwut- Palangkaraya, H.AS. Hanandjuddin - Tj
Pandan;
10. Meningkatnya pemenuhan standar keselamatan transportasi udara :
-
4 - 42 -
E. BPSDM Perhubungan
1. Target lulusan Pengembangan Sumber daya manusia perhubungan sebanyak 8.522
lulusan diklat Transportasi Darat yang dihasilkan BPSDM Perhubungan selama
tahun 2015-2019 yang sesuai standar kompetensi/kelulusan;
2. Target lulusan Pengembangan Sumber daya manusia perhubungan sebanyak
135.808 lulusan diklat Transportasi Laut yang dihasilkan BPSDM Perhubungan
selama tahun 2015-2019 yang sesuai standar kompetensi/kelulusan;
3. Target lulusan Pengembangan Sumber daya manusia perhubungan sebanyak
17.374 lulusan diklat Transportasi Udara yang dihasilkan BPSDM Perhubungan
selama tahun 2015-2019 yang sesuai standar kompetensi/kelulusan;
4. Target lulusan Pendidikan perhubungan darat sebanyak 35.459 lulusan diklat
Transportasi Darat dan Perkeretaapian yang dihasilkan BPSDM Perhubungan
selama tahun 2015-2019 yang sesuai standar kompetensi/kelulusan;
5. Target lulusan Pendidikan Perhubungan Laut sebanyak 1.114.918 lulusan diklat
Transportasi Laut yang dihasilkan BPSDM Perhubungan selama tahun 2015-2019
yang sesuai standar kompetensi/kelulusan;
6. Target lulusan Pendidikan Perhubungan Udara sebanyak 35.559 lulusan diklat
Transportasi Udara yang dihasilkan BPSDM Perhubungan selama tahun 2015-2019
yang sesuai standar kompetensi/kelulusan;
7. Target Lulusan SDM transportasi melalui kampus terpadu SDM Transportasi
Makasar sebanyak 215.953 lulusan;
8. Target lulusan SDM transportasi darat (kampus BP2TD Bali) sebanyak 41.652
lulusan;
9. Target lulusan SDM transportasi Perkeretaapian (Kampus Baru Akademi
Perkeretaapian Madiun) sebanyak 86.776 lulusan.
Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan dan target sasaran pembangunan infrastruktur
perhubungan, diperlukan kerangka pendanaan yang diterjemahkan tiap unit kerja, quick
win, dan kegiatan lanjutan untuk mendukung akselerasi pembangunan di Kementerian
Perhubungan Tahun 2015-2019. Kerangka pendanaan pada Rencana Strategis Kementerian
Perhubungan Tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Lampiran C. Disamping itu, disusun pula
matrik kegiatan strategis yang diterjemahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 yang menjadi target sasaran kewilayahan. Kegiatan
strategis tersebut didalam implementasi dan perencanaan setiap tahunnya disesuaikan
dengan tugas pokok dan fungsi di Kementerian Perhubungan. Kegiatan Strategis
Kementerian Perhubungan tersebut dapat dilihat secara keseluruhan pada Lampiran D.
4 - 43 -
4 - 44 -
a.
4 - 45 -
Pembangunan 14 kawasan industri baru diantaranya (i) Bintuni - Papua Barat; (ii)
Buli - Halmahera Timur-Maluku Utara; (iii) Bitung Sulawesi Utara, (iv) Palu Sulawesi Tengah; (v) Morowali - Sulawesi Tengah; (vi) Konawe Sulawesi Tenggara;
(vii) Bantaeng - Sulawesi Selatan; (viii) Batulicin - Kalimantan Selatan; (ix) Jorong Kalimantan Selatan; (x) Ketapang - Kalimantan Barat; (xi) Landak Kalimantan
Barat, (xii) Kuala Tanjung, Sumatera Utara, (xiii) Sei Mangke Sumatera Utara; dan
(xiv) Tanggamus, Lampung;
terkait
a. Pembangunan
sarana
dan
prasarana
transportasi yang ramah lingkungan dan tahan
terhadap dampak perubahan iklim/cuaca
ekstrim;
b. Pemanfaatan bahan bakar yang berbasis energi
baru terbarukan;
c. Penerapan sistem manajemen transportasi yang efektif dan efisien;
d. Mendorong pengguna kendaraan pribadi berpindah ke transportasi umum/ massal.
4 - 46 -
4 - 47 -
NASIONAL
4 - 48 -
setiap tahun sebagai penjabaran dan pelaksanaan Stranas PPK yang dituangkan ke
dalam Inpres. Terdapat 6 (enam) strategi pelaksanaan stranas PPK yaitu 1)
melaksanakan upaya-upaya pencegahan; 2) melaksanakan langkah-langkah strategis di
bidang penegakan hukum; 3) melaksanakan upaya-upaya harmonisasi penyusunan
peraturan perundang-undangan di bidang pemberantasan korupsi dan sektor terkait
lain; 4) melaksanakan kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil tipikor; 5)
meningkatkan upaya pendidikan dan budaya anti korupsi; dan 6) meningkatkan
koordinasi dalam rangka mekanisme pelaporan pelaksanaan upaya pemberantasan
korupsi.
4 - 49 -
BAB 5.
PENUTUP
Seluruh unit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan secara bersamasama mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan Rencana Strategis
Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019 dengan sebaik-baiknya.
2.
3.
4.
5-1
5.
Jakarta
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
IGNASIUS JONAN
No.
Proses
Nama
Jabatan
1.
Dikonsep
Dandun Prakosa
2.
Diperiksa
3.
Diperiksa
3.
Disetujui
Sugihardjo
Sekretaris Jenderal
Tanggal
Paraf
5-1
Peta - 1
Peta - 2
Peta - 3
Peta - 4
Peta - 5
Peta - 6
Peta - 7
Peta - 8
Peta - 9
Peta - 10
Peta - 11
Peta - 12
Peta - 13
B. PULAU JAWA
Peta - 14
C. PULAU KALIMANTAN
Peta - 15
D. PULAU SULAWESI
Peta - 16
E. PULAU PAPUA
Peta - 17
Peta - 18
Peta - 19
Peta - 20
Peta - 21
Peta - 22
Peta - 23
Peta - 24
Peta - 25
Peta - 26
Peta - 27
Peta - 28
Peta - 29
Peta - 30
Peta - 31
Peta - 32
Peta - 33
Peta - 34
Peta - 35
PEMBANGUNAN BARU/LANJUTAN/PENYELESAIAN
100 PELABUHAN LAUT NON KOMERSIAL
Peta - 36
Peta - 37
B. PULAU JAWA
Peta - 38
Peta - 39
D. PULAU KALIMANTAN
Peta - 40
E. PULAU SULAWESI
Peta - 41
Peta - 42
G. PULAU PAPUA
Peta - 43
Peta - 44
Peta - 45
Peta - 46
Peta - 47
B. PULAU KALIMANTAN
Peta - 48
Peta - 49
D. PULAU SULAWESI
Peta - 50
Peta - 51
F. PULAU PAPUA
Peta - 52
Peta - 53
Peta - 54
Peta - 55
Peta - 56
Peta - 57
Peta - 58
LOKASI PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN
TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA
Peta - 59
Peta - 60
Peta - 61
Peta - 62
-1-