Handout Ajar Siklus Krebs2010
Handout Ajar Siklus Krebs2010
Amallia N. Setyawati
dramallia@undip.ac.id
Bagian Biokimia FK UNDIP
Pendahuluan
Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs atau siklus
asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan
protein. Adalah peran dari HA Krebs (1937) yang telah memberikan sumbangan
percobaan eskperimental dan konseptual agar siklus ini dapat dipahami.
Siklus Krebs terkait dengan segi metabolisme biokimia yang sebenarnya; bahan yang
masuk berasal dari karbohidrat dapat keluar membentuk lemak, sedangkan bahan
yang masuk berasal dari asam amino dapat keluar membentuk karbohidrat. Namun,
teramat jarang ialah dari lemak menuju karbohidrat.
Glukosa, asam lemak dan banyak asam amino akan dimetabolisasi menjadi asetil
koA atau intermediet yang ada pada siklus asam sitrat.
Asetil koA selanjutnya dioksidasi yang akan menghasilkan hidrogen atau elektron
sebagai ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut kemudian memasuki rantai respirasi
tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam prses fosforilasi oksidatif. Enzim enzim
yang berperanan pada siklus asam sitrat terdapat didalam mitokondria.
Lokasi
Sitosol~glikolisis
Mitokondria~Krebs
1
Setyawati AN (2010)
2
Setyawati AN (2010)
Pada tahapan terakhir kerja PDH kompleks akan dihasilkan NADH, H+, FAD, dan
NADH yang di rantai pernapasan akan teroksidai dan menghasilkan 3 molekul ATP,
H2O dan NAD.
Pengaturan Kompleks Piruvat Dehidrogenase
Pengaturan cepat kompleks PDH, inhibisi hasil kegiatan PDH yaitu asetil KoA
dan NADH bersifat menghambat
Pengaturan PDH:
a. Kompleks PDH bertindak atas besar muatan energi sel. Bila konsentrasi
ATP tinggi, glikolisis semakin lambat dan aktivitas kompleks PDH menurun
b. Kompleks PDH peka terhadap keadaan oksidasi-reduksi sel. Perbedaan
jumlah NAD+, NADH, NADP+, dan NADPH yang terkumpul intraseluler dalam
batas keseimbangan tertentu
3
Setyawati AN (2010)
Lokasi:
mitokondria
4
Setyawati AN (2010)
5
Setyawati AN (2010)
7
Setyawati AN (2010)
8
Setyawati AN (2010)
b. Enzim malat. Reaksi ini akan merubah sebagian besar piruvat dari piruvat yang
masuk menjadi malat melalui reaksi karboksilasi reduktif. Malat yang merupakan
produksi tambahan dengan mudah diubah menjadi oksaloasetat.
Di antara kedua jalur anaplerotik ini lebih diutamakan jalur piruvat karboksilase,
Enzim malat namun demikian lebih reversibel dan menghasilkan lebih banyak
NADPH yang diperlukan pada sintesis asam lemak.
Kompartementalisasi mitokondria
Untuk kelangsungan fungsi mitokondria yang normal diperlukan kadar zat antara
yang mencukupi kerja enzim dan juga adanya keseimbangan osmotik dan ion antara
mitokondria dan sitosol.
Tidak semua zat dalam sitosol dapat menembus mitokondria; contoh enzim sitosol
(karena ukuran yang terlalu besar).
Koenzim sitosol, seperti NAD+ dapat menembus membran luar karena ukurannya
kecil, akan tetapi, tidak menembus membran dalam mitokondria.
Membran luar mitokondria permeabel terhadap hampir semua molekul kecil dan
ruang yang terselubungi oleh membran ini dinamakan ruang-luar mitokondria.
Ringkasan permeabilitas membran:
1. NAD, NADP, NADH, dan NADPH tidak menembus membran dalam mitokondria.
2. Zat intermidiete daur Krebs dapat bergerak dari luar dan ke dalam mitokondria
dengan beberapa pengecualiaan, biasanya dengan perantaran translokase.
3. Asam amino yang dapat menghasilkan zat-antara daur Krebs atau piruvat dapat
juga tembus ke ruang-dalam mitokondria.
4. ATP dan ADP dapat menembus dengan translokase khusus.
Translokase/enzim sistem transport
Memiliki sifat mirip dengan enzim yang bekerja pada larutan, akan tetapi karena
kerjanya bukan mengkatalisis reaksi namun mengakibatkan perubahan muatan
kovalen substrat sehingga seringkali tidak digolongkan sebagai enzim.
Konsep translokase ini menggarisbawahi konsep bahwa gerakan zat yang keluarmasuk mitokondria sangat teratur dan terkontrol.
Setiap translokase merupakan sistem mandiri dan ada kerja-sama antar sistem.
9
Setyawati AN (2010)
Sifat-sifat translokase:
-Kespesifikan :Translokase ATP tidak akan bekerja pada uridin, sitidin
maupun inosin trifosfat (UTP, CTP, ITP).
-Kejenuhan :Translokas dapat jenuh dengan senyawa yang
diangkutnya; berarti memiliki pedanan tetapan MichaelisMenten (Km) atau kecepatan awal maksimum (Vmaks).
-Sifat inhibisi :Inhibitor yang khas menghambat aktivitas sebagian
besar translokase.
-Ciri vektorial :Mengikuti arah dimensi ruang atau bersifat vektorial.
Sebab itu, hanya bergerak ke luar mitokondria dan ADP
harus ke dalam. Ciri tersebut tidak ada padanannya
dalam enzimologi.
Translokase utama di mitokondria
Substrat
Mitra ion
Inhibitor
1. ADP
ATP
Atraktilat
2.
Suksinat,
malat, Pi
Klorosuksinat atau 2-butil
malonat
malonat
3. Glutamat
OH4-Hidroksiglutamat atau 2aminoadipat
4. -ketoglutarat
Malat/malonat
2-Butilmalonat
5. Aspartat
Glutamat
atau
2amminoadipat
6. -gliserofosfat
Dihidroksiasetonfosfat
7. Fosfat, arsenat, asetat
OH8. Sitrat, isositrat, atau cis- Malat
akonitat
p-kloromerkuribenzoat
2-butilmalonat
atau
benzen-1,2,3 trikarboksilat
Oksaloasetat akan diubah ke malat oleh MDH sitosol kemudian malat dengan
mudah diangkut kembali ke dalam mitokondria. Asetil KoA yang dihasilkan oleh
sitrat liase sekarang dapat digunakan di sitosol untuk biosintesis asam lemak.
Sitrat bukan saja wahana utama untuk mengangkut gugus asetil dari mitokondria ke
sitosol; zat ini juga berperan sebagai efektor alosterik yang positif pada langkah
pertama biosintesis asam lemak.
Kebanyakan asam amino tidak dapat memasuki daur Krebs langsung melalui
transaminasi; akan tetapi diperlukan transformasi metabolik.
Biosintesis asam lemak juga memerlukan NADPH. Fungsi mitokondria pada
lipogenesis:
1. Mitokondria menghimpun senyawa-senyawa berkarbon dua atau empat dari
berbagai sumber.
2. Sitrat intramitokondria pada konsentrasi tinggi dengan mudah dikeluarkan ke
dalam sitosol.
3. Sitrat merupakan sumber utama asetil KoA dalam sitosol yaitu sebagai bahan
utama biosintesis asam lemak.
4. Sitrat diperlukan sebagai efektor alosterik dalam tahap pertamanya untuk
biosintesis asam lemak.
5. Konsentrasi ATP yang tinggi menggeser pola oksidasi glukosa ke arah produksi
NADPH yang diperlukan untuk biosintesi s asam lemak.
11
Setyawati AN (2010)
12
Setyawati AN (2010)
13
Setyawati AN (2010)
Addendum:
Embden-Meyenhof pathway
14
Setyawati AN (2010)
Ringkasan
Siklus Krebs merupakan sarana pengaruh bermacam zat yang berasal dari
berbagai jalur metabolisme menjadi beberapa macam zat-antara yang lazim
berperan pada jalur katabolisme dan anabolisme
Beberapa enzim berperan sebagai alat bantu, mengkatalisis berbagai reaksi
anaplerotik untuk mempertahankan dan atau mengisi kembali komponenkomponen siklus Krebs
Kepentingan siklus Krebs erat rangkaiannya dengan rantai pernapasan serta
dihasilkannya ATP yang diperlukan pada gerakan, transportasi, dan
biosintesis
Singkatan:
NAD: icotinamide adenine dinukleotida, merupakan koenzim yang berperan dalam reaksi redoks, yang bila tereduksi menjadi
NADH/NADH2
FADH: Flavine adenine dinukleotida, merupakan koenzim yang berperan dalam reaksi redoks, yang bila tereduksi menjadi
FADH/FADH2g
ADP: Adenosine diphosphate, ADP merupakan produk akhir ketika ATP kehilangan salah satu gugus phosphate yang berlokasi
di ujung molekul fosfat
15
Setyawati AN (2010)