oleh :
NOVERIWANTO SIPANGKAR
NIM : 1305011081
Kelas : ME-5C
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa buat berkat dan
pertolongan-Nya yang selalu dilimpahkan kepada saya sehingga akhir nya saya dapat
menyelesaikan laporan tentang kelistrikan otomotif ini dengan tepat waktu. Saya juga
sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing yang selalu berkenan membimbing kami
dalam melaksanakan praktek kelistrikan otomotif ini.
Laporan ini sengaja kami buat untuk sebagai pertanggung jawaban atas praktek yang
kami laksanakan di bengkel perawatan dan perbaikan Politeknik Negeri Medan. Selain
sebagai memenuhi tugas tersebut, laporan ini sangat berguna bagi para pembaca yang sangat
membutuhkan pengetahuan tentang kelistrikan otomotif tersebut.
Akan tetapi penulis sangat menyadari kelemahan dan kekurangan dalam penulisan
laporan ini. Oleh karena itu penulis menerima baik segala masukan, kritik maupun saran yang
membangun dari dosen pebimbing dan dari para pembaca guna sebagai perbaikan untuk
laporan-laporan berikutnya. Terima kasih
Penulis
BAB II
DASAR TEORI
1.
Fuse (Sekering)
Sekering berfungsi sebagai pengaman jika terjadi kelebihan arus pada suatu rangkaian.
Sekering akan terputus saat arus listrik yang melewati sekering melebihi arus maksimal yang
tertera pada body sekering.
2.
Fusible Link
Fusible link adalah alat pengaman system kelistrikan yang sam dengan sekering, namun
yang membedakannya adalah besar kapasitas arus yang bisa dilalui lebih besar dari sekering.
Fusible link ini adalah pengaman utama arus listrik sebelum masuk ke komponen system
kelistrikan lainnya.
3.
Circuit Breaker
Circuit breaker adalah system pengaman yang berfungsi memutuskan arus listrik yang
berlebihan dari nilai maksimum arus yang bisa dilewati berdasarkan kontak bimetal. Jika
circuit breaker mendapat arus listrik yang lebih besar dari nilai maksimum arus yang bisa
dilewati, maka kontak bimetal akan menerima panas yang berlebih dan akan melengkung
sehingga arus listrik tidak dapat mengalir ke rangkaian. Saat arus mengecil maka bimetal
akan kembali ke posisi semula dan arus listrik dapat terhubung ke rangkaian. Sistem
pengaman ini biasa digunakan dalam power window.
Pada bab ini saya akan membahas mengenai system kelistrikan body
Sistem Kelistrikan Body Dibagi Menjadi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Lampu Kepala
Lampu Posisi atau Lampu Kota
Lampu Sein atau Lampu Tanda Belok
Lampu Tanda Bahaya atau Lampu Hazard
Lampu Rem
Lampu Plat Nomor
Lampu Interior atau Lampu Kabin
Sistem Wiper dan Washer
Lampu Flash
Lampu Kabut (Fog Lamp)
Sistem Lampu Kepala
Lampu kepala sangat penting pada semua kendaraan khususnya pada saat gelap atau
malam hari semua kendaraan akan membutuhkan sebuah lampu yang dapat menerangi
sepanjang perjalanan. Lampu kepala (head lamp) adalah lampu penerangan utama pada suatu
kendaraan yang digunakan untuk menerangi jalan di sepanjang perjalanan terutama saat
dalam keadaan gelap atau malam hari.
Sistem Lampu Posisi Atau Lampu Kota :
Adalah lampu yang digunakan untuk memberikan informasi kepada pengendara lain
mengenai panjang kendaraan, ebar kendaraan, dan tinggi kendaraan. Lampu ini sangat vital
digunakan pada kendaraan besar seperti truk truk besar ataupun bis.
Adalah lampu tanda yang digunakan seorang pengemudi untuk memberi informasi
kepada pengendara lain bahwa kendaraan tersebut akan berbelok ke salah satu arah. Lampu
ini dilengkap dengan flasher yang berfungsi untuk mengedipkan lampu belok.
Macam Macam Flasher yang digunakan pada lampu sein :
1. Flasher Jenis Kapasitor
2. Flasher Jenis Bimetal
3. Flasher Jenis Transistor
Diantara beberapa jenis flasher yang digunakan sebagian besar banyak kendaraan yang
memakai jenis flasher bimetal.
Sistem Lampu Tanda Bahaya
Lampu ini berfungsi jika saat di jalan kendaraan harus berhenti darurat karena ada
suatu permasalahan. Lampu ini akan menyalakan kedua lampu sein kanan dan kiri secara
bersamaan. Namun lampu ini dapat dinyalakan tanpa memutar kunci kontak pada posisi ON.
Karena saklar lampu hazard langsung terhubung dengan bateray tanpa melewati kunci kontak
terlebih dahulu.
Rangkaian Lampu Hazard dan Sein
Sistem Wiper
Sistem Wiper adalah suatu system yang mengatur pergerakan pembersih kaca (wiper
blade) agar dapat membersihkan kaca depan atau belakan suatu kendaraan. System ini sangt
diperlukan terutama saat kondisi hujan deras sehingga kaca akan tertutup air, kondisi ini akan
diatasi oleh system wiper ini.
Wiper ini memiliki dua tingkat kecepatan dan satu kali gerak (intro) yang
dikendalikan melalui saklar kombinasi.
Sistem Washer
Sistem ini berfungsi untuk memberikan cairan pembersih pada kaca saat diperlukan.
Washer memiliki sebuah pompa washer yang biasanya di tempatkan dalam tempat cairan
washer. Washer dikendalikan oleh saklar yang ada di saklar kombinasi.
Rangkaian wiper dan washer
atau bias juga menggunakan lampu dengan warna putih, namun dianjurkan untuk
menggunakan lampu kuning.
Sistem Klakson
Klakson berfungsi untuk memberi peringatan kepada kendaraan lain bahwa di
depannya ada kendaraan yang melaju. System klakson menggunakan saklar dimana saklar
tersebut adalah saklar yang menggunakan prnsip pengendali negative.
Rangkaian sistem klakson adalah seperti gambar dibawah ini.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil praktik kelistrikan otomotif ini dapat disimpulkan bahwa :
Kelistrikan otomotif adalah sistem yang mengatur segala kelistrikan
pada suatu alat otomotif dan cara mendistribusikan nya.
Dalam kelistrikan otomotif ini, alternator adalah alat yang
menghasilkan aruss listrik dari putaran mesin menjadi energi listrik.
Alat-alat yang berfungsi sebagai aksesoris dalam kelistrikan otomotif
anatara lain, AC, radio, dvd, dan aksesoris lainnya.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain:
Setiap praktik kelistrikan hendaknya mahsiswa melakukan nya dengan
serius
Modul kelistrikan otomotif harusnya lengkap dan mudah dimengerti
Alat-alat praktek harusnya sudah lengkap dan berfungsi dengan
optimal.