magnetik juga dibahas pada bab 10 karena penting pada pemahaman prinsip
kerja transformator. Definisi dari energi magnetik dan kerapatan energi magnetik
perlu dipelajari karena berkaitan dengan energi magnetik yang terdisipasi
induktor, dan dapat dipergunakan untuk perhitungan energi gelombang
elektromagnetik.
Rangkaian Magnetik
Memahami analogi-analogi antara rangkaian listrik dengan rangkaian
magnetik dan analogi-analogi antara besaran-besaran listrik dan besaranbesaran magnetik akan menambah wawasan dan pemahaman yang lebih
baik tentang ilmu kelistrikan dan kemagnetan. Produk vektor intensitas
medan listrik dengan intensitas medan
Dudi Supriyadi, ST
MEDAN ALEKTOMAGNETIK
satuan luas per satuan waktu yang dibawa oleh gelomang itu dalam
perambatannya.Interaksi atau produk vektor antara momen magnetik dengan
vektor rapat fluks magnetik akan menghasilkan vektor energi torsi yang
merupakan prinsip dasar dari motor listrik. Yang lebih menarik lagi yaitu
persamaan Maxwell dimana vektor intensitas medan listrik yang berubah
dengan waktu menghasilkan vektor intensitas medan magnetik yang berubah
terhadap jarak dengan arah yang saling tegak lurus, demikian pula
sebaliknya. Hukum induksi Lenz yang antara lain diterapkan pada
pembangkit tenaga
berubah dengan waktu dapat menghasilkan tegangan listrik pada suatu loop
tertutup. Muatan titik listrik yang bergerak dengan kecepatan tertentu dan
berada
dalam
vektor
rapat
fluks
magnetik
yang
homogen
akan
membangkitkan gaya Lorenz yang bekerja pada muatan itu dan ini juga
merupakan prinsip dari Efek Hall
Arus listrik yang mengalir secara spontan pada suatu kawat konduktor akan
menghasilkan edan magnetik di sekitarnya dan vektor potensial magnetik.
Medan magnetik tersebut dapat diketahui dari hukum Bio-Savart atau hukum
Ampere. Bagaimana juga interaksi antara besaran listrik dan magnetik dapat
menghasilkan
H .dlA.T
Dudi Supriyadi, ST
MEDAN ALEKTOMAGNETIK
B.dSWb
S
L
S
A.t
Dimana : S relukstansi,
Wb
L
J .dS analogi dengan fluks = B.dS , dan dengan demikian vector rapat
arus
Dudi Supriyadi, ST
MEDAN ALEKTOMAGNETIK
B juga memiliki analogi dengan vektor rapat fluks listrik D atau weber per
meter kuadrat itu analogi listriknya adalah Coulomb per meter kuadrat.
L
analog dengan
L
, maka permeabilitas u akan analog dengan
S
, atau
Henry per meter itu analogi listriknya adalah Farad per meter. Jadi analogi
suatu besaran magnetik dengan besaran elektrik dapat didasarkan dari
model matematikanya tetapi juga dapat didasarkan dari keseragaman
fisiknya. Contoh keseragaman fisik : vektor intensitas medan listrik analginya
adalah vektor intensitas medan magnetik.
Contoh Soal 10.3
Sebuah toroida dengan jumlah lilitan N = 400 dilalui arus I = 5A. Jari-jari ratarata toroida = 15 cm, luas penampang inti S = 60 cm
dengan permeabilitas
50 0 . Tentukan :
(a) potensial magnetik
(b) relukstansi
(c) fluks magnetik
(d) B
(e) H
Solusi
Dudi Supriyadi, ST
MEDAN ALEKTOMAGNETIK
6,28 0,15
A/Wb = 2,5 10 7 A/Wb
(50 12,57 10 7 )(6 10 4 )
(c) Fluks
(d) B =
kelilingrata rata
S
NI
2000
8 10 5 Wb,
7
2,5 10
8 10 5
0,133T
S 6 10 4
B
0,1333
2122,6 A/m
(e) H = 50
50 12,57 10 7
0
N
,H
I
,H
Definisi lain dari induktansi L adalah berkaitan dengan energi yang tersimpan
dalam medan magnetik. Persamaan energi medan magnetik
Wm =
1
B.Hdv
1 2
LI =
2 V Volume I 2
2
V Volume
B.Hdv
I2
Dari persamaan (10.12) bila dilakukan diferansial terhadap waktu t untuk arus
I dan fluks , maka diperoleh tegangan drop (jauh tegangan) pada induktansi
L;
VL = L
dI
d
N
dt
dt
Dudi Supriyadi, ST
MEDAN ALEKTOMAGNETIK
Induktansi : = L =
N
I
Fluks total
= NBA
Rapat fluks B=
H
m
NI
l
AN 2
H
l
Dengan
0 r
= 75 0 dan jumlah
AN 2
l
, kita
peroleh
L=
9,42 10 5 10 4 2,5 10 5
= 117,75 x 10-4 H = 11,8 mH
0,2
Dudi Supriyadi, ST
MEDAN ALEKTOMAGNETIK
AN 2
l
(r 2 ) N 2 r 2 N 2
2R
2R
Dimana :
= jumlah lilitan
r 2 N 2
2R
Dudi Supriyadi, ST
MEDAN ALEKTOMAGNETIK