Anda di halaman 1dari 29

PEMANTAPAN MUTU

EKSTERNAL
LABORATORIUM
Dr. Agus Riyanto, SpPK

Program untuk menilai penampilan


pemeriksaan laboratorium pada saat tertentu
secara periodik, serentak dan
berkesinambungan.
Membandingkan hasil pemeriksaan
laboratorium peserta terhadap nilai target
rerata seluruh peserta (& metode
pemeriksaan yang sama) outlier dikeluarkan

PNPKLK : Program Nasional


Pemantapan Kualitas Laboratorium
Klinik : merupakan program kontrol
kualitas eksternal yang
diselenggarakan oleh pemerintah
dan perhimpunan profesi.
Diikuti oleh laboratorium negeri
maupun swasta

Tujuan PME
Meningkatkan kualitas pemeriksaan
laboratorium
Meningkatkan moral petugas
laboratorium (kemantapan dalam
memberikan hasil lab)
Metode kontrol
Alat pembuktian bila ada hasil yang
meragukan
Efisiensi biaya karena mengurangi
duplo

Harmonisasi yang baik antara Laboratorium


Klinik dengan melaksanakan PME laboratorium
Diharapkan masingmasing peserta telah
mempunyai Hasil Pemantapan Mutu Intra
Laboratorium yang baik dan dapat
menggunakan hasil yang diperoleh untuk lebih
kinerja & profesionalisme di laboratoriumnya
sendiri

PELAKSANAAN
1. Pendataan Laboratorium
Dilakukan bekerja sama dengan DepKes,
PEMDA & PDSPatKlin Cabang
2. Peserta : Ikut PME
Mendaftarkan diri secara aktif
Laboratorium Klinik RS
Laboratorium kesehatan daerah
Laboratorium Klinik Swasta
Unit transfusi darah
Laboratorium Klinik Puskesmas
Dll

Bahan dikirim oleh penyelenggara


kepada semua peserta
Masing masing memeriksa bahan
tersebut sesuai metode yang dimiliki
laboratorium
Hasil nya dikirim ke penyelenggara
Hasil dibandingkan dengan
laboratorium yang lain.
Mengetahui kondisi laboratorium kita
(QC)

17 JENIS PEMERIKSAAN

Protein Total
Albumin
SGOT
SGPT
GGT
ALP
Bilirubin
Glukosa
Asam Urat

Ureum
Kreatinin
Kolesterol Total
Trigliserida
Ca
Na
K
Cl

Perlakuan sampel
Melakukan pendaftaran terlebih
dahulu sehingga akan memperoleh
sampel yang sama
Mengikuti perintah atau petunjuk
dengan seksama
Penyelenggara sudah menentukan
kapan tanggal dapat dilakukan
pemeriksaan
Dilakukan pemeriksaan bahan
kontrol sesuai pemeriksaan pasien

Bahan kontrol : Liofilisat serum dalam botol


yang dikirim kepada peserta
Uji Coba : berlangsung 2X dalam setahun
Pemeriksaan dilakukan serentak pada tgl yg
telah ditentukan dgn memperhatikan faktor
pra-analitik, analitik serta pasca analitik yg baik
Contoh : Pada waktu menerima bahan kontrol
setiap
peserta mendapat petunjuk
pelaksanaan (harus
jelas & mudah
dimengerti)
Hasil yang diperoleh diisi dalam form yang
terlampir sesuai data yg diminta & dikirimkan
kembali ke penyelenggara utk diolah secara statistik

BAHAN KONTROL :
1. Kode bahan kontrol kimia utk trial
2. Bahan kontrol yg dikirim sebanyak 1 (satu) botol
dalam bentuk liofilisat
3. Nilailah keadaan bahan kontrol saat diterima
4. Bahan kontrol yg diterima hrs segera disimpan
di dalam lemari es pada suhu 20 80C
Bahan kontrol diperiksa scr serentak oleh semua
laboratorium peserta

Bahan kontrol yg sudah dilarutkan akan stabil


selama :
12 jam pd suhu 250C
5 hari pd suhu 40C
1 bulan pd suhu -200C bila langsung dibekukan
Stabilitas Bilirubin dlm bahan kontrol yg sdh
dilarutkan (hindarkan dr cahaya) :
2 jam pd suhu 250C
6 jam pd suhu 40C
2 minggu pd suhu -200C bila langsung
dibekukan

Pelaksasanaan pemeriksaan
1. Pada tgl pemeriksaan, keluarkan bahan kontrol dari
lemari es
2. Diamkan pada suhu kamar selama 20-30 menit
3. Larutkan bahan kontrol dgn cara :
- Pipetkan akuabidest dengan pipet volumetrik
tepat 5 ml ke dalam botol bahan kontrol yg
akan diperiksa
- Tutup botol & biarkan isi botol larut dengan
sempurna dengan gentle swirling selama 30 menit
pd suhu kamar.
-Jgn dikocok agar tdk berbusa

Pengisian formulir
1. Tulislah hasil pemeriksaan dalam lembar jawaban
yg tersedia (terlampir)
- Tanpa desimal :
Alkali Phosphatase (ALP), glukosa, kolesterol
total, trigliserida, Natrium (Na+) & Klorida (Cl-)
- Satu desimal :
Hasil Protein Total, Albumin, AST/SGOT,
ALT/SGPT, Gamma GT, Bilirubin Total, Ureum,
Kreatinin, Asam Urat, Kalsium Total (Ca) &
Kalium (K+)

2.Lengkapi hasil dgn data yg diminta dgn mengisi :


- Nomor kode peserta
- Kode bahan kontrol
- Tanggal penerimaan bahan
- Keadaan bahan saat diterima
- Tanggal pemeriksaan
- Metode pemeriksaan yang dipergunakan
- Kode alat
- Kode reagen
- Kode pemeriksa
- Nama, alamat jelas, stempel/cap laboratorium, no
telepon yg mudah dihubungi serta nama & tanda
tangan penanggung jawab laboratorium
- Komentar & saran

Metode Evaluasi
Cara perhitungan yang digunakan
dalam PNPKLK sama dengan yang
digunakan WHO
Nilai target adalah hasil median dari
seluruh peserta setelah
menyingkirkan nilai yang
menyimpang lebih dari 40%.
CV yang digunakan adalah Chosen
CV (CCV) sesuai IEQAS

Tolok ukur yang digunakan


1. % variasi (V) : selisih hasil analisis
peserta terhadap nilai target yang
dinyatakan dalam persen nilai target
V = (X nilai target) / nilai target x
100
2. Variasi Indek (VI) : % variasi yang
dibagi dalam CCV untuk masing
masing parameter dan dikalikan
faktor 100. VI = V/CCV x 100

3. Variasi Index Score (VIS) : nilai VI


yang maksimumnya dibatasi sampai
400 (artinya untuk nilai VI < 400 VIS
= VI dan nilai VI > 400 VIS = 400)
4. Bias Indek Score (BIS) yaitu nilai VIS
yang menggunakan tanda arah
penyimpangan hasil analisis peserta
terhadapa nilai target.

Tanda (+) : berarti lebih tinggi dari


nilai target. Nilai (-) bearti lebih
rendah dari nilai target
4. Mean Runing Variance Index Score
(MRVIS) : yaitu nilai rata rata VIS 6
hasil terakhir untuk parameter
tertentu
5. Overall Mean Running Variance
Index Score (OMRVIS) : nilai rata
rata overall VIS 2 siklus terakhir.

WHO pada IEQAS (international


quality assessment scheme)
menggunakan 10 hasil terakhir untuk
parameter tertentu untuk
menghitung MRVIS.
Di Indonesia hanya 6 hasil tertentu
Pelaksanaan PME setahun 2 kali
(indonesia)

CCV dan NILAI TARGET YANG


DIGUNAKAN
PARAMETER
Protein total
Albumin
SGOT
SGPT
GGT
ALP
Bilirubin
Glukosa
Ureum
Kreatinin
Asam urat
Kolesterol
Trigliserida
Kasium total
Natrium
Kalium
Klorida

CCV (%)
3.9
7.5
12.5
17.3
7.8
12.4
19.2
7.7
5.7
8.9
7.7
7.6
7.6
4
1.6
2.9
2.2

Nilai Target
Seluruh
Metode Sama
5.21
5.21
3.21
3.22
36.3
37.03
41.2
41.93
44.1
46.83
131.6
116.56
0.98
0.96
101.7
101.77
42.1
42.38
1.3
1.3
4.82
4.81
107.4
107.66
122.9
122.78
9.27
9.12
139.6
144.7
3.27
3.37
101.1
103.4

Penilaian VIS,MRVIS dan


OMRVIS
NILAI

KRITERIA

0 50

SANGAT BAIK

50,01 100

BAIK

100,01 200

CUKUP

200,01 300

KURANG

300,01 400

BURUK

VIS A
MRVIS

120

75

103

60

134

100

120

80

109

90

PELAPORAN HASIL
Rahasia
Dilakukan melalui pos /media elektronik
(faksimili, surat elektronik)

Setelah diolah, umpan balik dikirim


kembali
dalam waktu 4 minggu setelah hasil
laboratorium peserta diterima
penyelenggara

Hasil yang diperoleh peserta


Hasil peserta ditampilkan : BIS,MRVIS dan
OMRVIS. Dari BIS peserta dapat dilihat arah
penyimpangan. BIS = - 126 berarti skor cukup
dengan hasil tes terlalu rendah dari nilai target
MRVIS merupakan nilai rata rata VIS (sampel
A dan B) untuk 3 siklus yang menggambarkan
performans jangka panjang
VIS : menggambarkan performans sesaat
OMRVIS : menggambarkan performans seluruh
tes selama 2 siklus.

BIAYA
Kegiatan PME ini bersifat non profit,
Penentuan biaya berdasarkan biaya yg dikeluarkan
dalam pelaksanaan PME :
Pembelian bahan kontrol kimia komersial
Administrasi PME
Biaya transportasi / pengiriman bahan kontrol
& surat
Insentif tenaga pelaksana
Kegiatan lain : Pembinaan, Sosialisasi,
Penelitian, dll

KESIMPULAN
Program PME Klinik digunakan
Untuk mengetahui kemampuan suatu
laboratorium dilihat dari keseluruhan
proses pemeriksaan bahan
Untuk mendapatkan hasil yang baik
Suatu laboratorium harus memperhatikan
seluruh proses yang berlangsung, mulai
dari praanalitik, analitik & pasca analitik

PME berhasil :
Setiap laboratorium telah melakukan QC
intra laboratorium dengan baik
Hasil PME di evaluasi per-peserta / secara
kelompok & keseluruhan menentukan
langkah perbaikan
Peserta dengan kinerja < baik dibina & dibantu
Program PME bermanfaat untuk
penyelenggara maupun peserta

Matur nuwun

Anda mungkin juga menyukai