Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANEMIA
DISUSUN OLEH :
YULI ISNANIYAH
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................
A.
Definisi....................................................................................
B.
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
A. Definisi
Secara umum, dapat di ketahui bahwa terjadinya anemia dapat disebabkan
oleh turunnya hemoglobin di bawah normal. Sebagaimana kita ketahui bahwa
darah orang normal mengandung 13-16 g hemoglobin (Hb)/100 cc (13-16 g %).
Karena semua Hb ini terdapat didalam eritrosit, maka apabila konsentrasi Hb
turun dibawah nilai normal, secara otomatis akan menimbulkan anemia.
Walaupun begitu, umur dan jenis kelamin juga dapat mempengaruhi terhadap
nilai normal Hb. Jadi, perlu bagi kita untuk mengetahui tingkat umur dan jenis
kelamin.
Mari kita perhatikan apa sebenarnya yang menimbulkan anemia, bentuk
gejala-gejala anemia, dan bagaimana kita mendiagnosisnya.
Secara umum eritrosit di bentuk didalam sumsum tulang dari ruas tulang
belakang, trokanter femur, dan pada tulang-tulang gapeng manusia. Ssel-sel
eritrosit ini kemudian mengalami pematangan didalam sumsum tulang dalam
kurun waktu tertentu. Hemoglobin kemudian dibentuk didalam protoplasma
normoblas. Normoblas adalah nama lain dari inti setelah terbentuk hemoglobin,
inti sel akan menhilang dan sesudahnya akan ditransportasikan ke peredaran
darah. Di dalam darah, eretrosit akan hidup kira-kira 120 hari, kemudian akan
dirusak di limpa, dimana zat besi dari hemoglobin di kembalikan keperedaran
darah, sedangkan gugus hem akan di pecah menjadi pigmen empedu, pigmen
empedu kemudian diekskresi kedalam empedu dan dibuang melalui feses.
jantung, lebih lanjut akan menyebabkan curah jantung menjadi makin rendah,
ditambah lagi pada anemia terdapat digenerasi lemak pada miokardium yang
melemahkan fungsi jantung secara optimal.
Saat pengisian merupakan proses yang amat perlu perlu diperhatikan, karena
memiliki dampak serius, jika pengisiannya berlebihan, sirkulasi pulmunal pasti
akan terjadi, sehingga menyebabkan dispne. Awalnya, memang pada waktu
bekerja, akan tetapi kemudian pada waktu istirahatpun dispne juga akan terjadi.
Penanganan atas penderita anemia berat haruslah cepat agar tidak berdampak
fatal. Sebab, penderita ini telah mengalami gagal jantung.
Beberapa hal yang tampak pada penderita saat mengalami anemi
1.
2.
3.
4.
5.
Jantung akan mengalami bunyi yang amat keras (bising sistolik) terutama
pada daerah aorta dan aorta pulmunalis. Hal ini disebabkan oleh aliran yang
cepat, sehingga menimbulkan efek turbulensi. Pada kondisi seperti
ini,pemeriksaan laboratorium akan menemukan bahwa konsentrasi Hb rendah.
Penderita kronis masih akan mampu bertahan dari pada penderita anemia akut,
karena akan terjadi adaptasi biokimia dari eritrosit. Pada eritrosit, zat 2-3 DPG
(disfosfoglyserat) akan selalu ditemukan. Pada anemia kronis konsentrasinya
akan meninggi secara otomatis , sehingga sel-sel yang mengalami anemia akan
bekerja lebih efisien sebagai pembawa oksigen dari pada eritrosit.
DAFTAR PUSTAKA