Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai index wintrobe atau yang sering disebut nilai index eritrosit terdiri
dari MCV (Mean Corpuscular Volume), MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin),
dan MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) adalah salah satu
cara untuk menentukan jenis anemia. Supaya index index tersebut dapat dipakai
dalam klinik haruslah semua macam penetapan dilaksanakan dengan tepat dan
teliti.
Sekarang telah banyak laboratorium klinik yang menggunakan alat hitung
sel darah otomatic seperti ABX Micros 60. Dimana Prinsip cara kerja alat
terhadap variable index wintrobe yang diperlukan antara lain nilai hemoglobin,
jumlah eritrosit, dan MCV diukur secara langsung. Sedangkan, hematokrit
dihasilkan dari sel yang lewat melalui suatu aperture secara langsung sebanding
dengan volume sel yang dianalisa. Dari nilai variable variabel yang terukur
dihitung nilai MCH dan MCHC. ( Pengenalan ABX Micros 60, 1998 )
Keuntungan sistem otomatic, selain kecepatan dan pencetakan hasil secara
otomatic juga ketepatan yang tinggi serta jumlah sample lebih sedikit. Namun,
biaya lebih mahal dan memerlukan perawatan alat yang rumit. Ukuran eritrosit
juga mempengaruhi hasil, dimana eritrosit yang kecil tidak akan terbaca
sedangkan trombosit yang berukuran besar terbaca sebagai nilai jumlah eritrosit.
Nilai dari hematokrit biasanya lebih rendah 1,5 3 % dibanding dengan nilai
nilai yang didapat dengan metode mikrohematokrit sentrifugasi.(J.A. Child, 1990)

Masih sering dijumpai laboratorium yang menggunakan alat manual,


dalam penentuan nilai index wintrobe dengan perhitungan manual diperoleh dari
nilai RBC (sel darah merah), Hb dan Ht. Kemudian dari variable tersebut
diperhitungkan sesuai ketentuan rumus hitung Index wintrobe. Cara manual
menghemat biaya, tetapi memerlukan sampel lebih banyak, waktu lama dan
kesalahan lebih besar baik dari perhitungan maupun pemeriksaan hasil dari
variabel variabel tersebut dimana metode manual kurang akurat. (Larry
Waterburry, 1998)
Index wintrobe hitung otomatik dan alat hitung manual sering terjadi
rentang perbedaan hasil yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini lebih
menekankan pada penggunaan alat hitung sel darah otomatic dan untuk melihat
perbedaan hasil hitung dilihat dari perhitungan secara otomatik dan manual.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui
apakah ada perbedaan nilai index wintrobe dengan alat hitung sel darah ABX
Micros 60 secara hitung otomatik dan manual.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Mengetahui perbedaan nilai index wintrobe dengan alat hitung sel
darah ABX Micros 60 secara hitung otomatik dan manual.

2. Tujuan Khusus :
a. Memeriksa index wintrobe secara hitung otomatik untuk mempercepat
proses pemeriksaan.
b. Memeriksa index wintrobe secara hitung manual sebagai dasar
perbandingan yang sesuai dengan teori.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Laboratorium mempercepat pelayanan terhadap permintaan pemeriksaan
hematologi
2. Bagi tenaga analis laboratorium dapat memilih metode yang tepat, cepat dan
teliti.
3. Diagnosis kelainan hematologi ringan dapat dilakukan secara dini, maka
pasien segera mendapatkan tindakan medis.

Anda mungkin juga menyukai