Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

ANGGOTA: 1.ARIS MUNANDAR


(150130084)
2.MUHAMMAD IRSYAD SIREGAR (150130090)
3.DIRAHAYU
(110130027)
4.ANDREW H. LUBIS
(1501300096)
5.INTAN NUR ANNA
(150130101)
6.M.HAIQAL
(150130106)

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang PERANCANGAN SISTEM PRODUKSI,TATA CARA,DAN
PENGUKURAN KERJA dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu selaku Dosen mata kuliah PENGANTAR
TEKNIK INDUSTRI yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita perancangan system produksi,tata cara produksi,dan
pengukuran kerja.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

LHOKSEUMAWE, NOVEMBER 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
I.1. Latar Belakang ......................................................................
I.2. Tujuan ...................................................................................
I.3. Permasalahan ........................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................
BAB III PENUTUP ...............................................................................
III.1. Kesimpulan ...........................................................................
III.2. Saran .....................................................................................

BAB I . PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Di zaman modern saat ini banyak pabrik-pabrik besar yang terus
mengembangkan kejayaannya dalam memproduksi sesuatu untuk lebih menarik
konsumen agar memakai barang atau jasa suatu perusahaan atau pabrik
tersebut.Untuk mengembangkan itu semua perusahaan-perusahaan atau khususnya
pabrik-pabrik di zaman modern ini banyak menggunakan strategi agar kualitas suatu
produk bagus,tidak memakan banyak biaya,dan dibuat dalam waktu yang relative
singkat.Ada beberapa contoh strategi tersebut yang akan kita bahas dalam makalah
ini yaitu perancangan system produksi,tata cara,dan fasilitas yang akan berguna
untuk memajukan suatu perusahaan atau pabrik-pabrik itu.

I.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu system produksi ?
2. Apa itu tata cara kerja ?
3. Apa itu pengukuran kerja ?

I.3. Tujuan
Agar kita bias mengetahui tentang system produksi,tata cara melakukan
pekerjaan,dan untuk mengetahui cara pengukuran kerja yang baik agar suatu
perusahaan atau pabrik bias menghasilkan produk yang mempunyai kualitas sangat
baik,dengan biaya murah,dan waktu pengerjaannya singkat atau cepat.

BAB II . PEMBAHASAN
II.1. Perancangan system produksi
Perancangan system produksi adalah perancangan suatu produk yang nantinya
akan di produksi, merancang produk merupakan salah satu syarat untuk produksi.
Hasil dari desain produk yang telah disetujui selanjutnya dilanjutkan ke bagian
operasi untuk dijadikan sebagai spesifikasi produksi. Desain produk merupakan hal
yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Kemajuan teknologi berdampak pada berkembang pesatnya desain-desain
produk yang secara terus menerus. Sebagian besar perusahaan secara kontinyu
melakukan perubahan, perbaikan dan pengembangan terhadap produk-produk lama
yang sudah ketinggalan jaman.
Hal-hal yang bisa di pelajari didalam perancangan system produksi adalah :
1. Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap pasar.
bertujuan agar produk yang akan di produksi nantinya dapat sukses di pasaran
sehingga memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan.
2. Menyesuaikan Teknologi dengan Operasi
Fungsinya adalah agar produk yang dihasilkan sesuai antara desain dan
operasi, dan tidak menimbulkan masalah ketika proses produksi sudah mulai berjalan.
3. Menganalisa Metode kerja, penggunaan material dan waktu kerja
Tujuan pokoknya adalah memperbaiki proses, prosedur dan pelaksanaan
dalam menyelesaikan pekerjaan, melakukan penghematan penggunaan material, serta
memperbaiki tata ruang agar lebih efektif, efisien, aman dan nyaman. Berikut adalah
gambar yang menunjukkan proses urutan operasi, gunanya adalah untuk mengetahui
proses yang tidak produktif.
4.Mengembangkan teknologi
Di lihat dari segi produk, fungsi pengembangan teknologi bertujuan agar
produk tidak ketinggalan jaman dan tidak kalah bersaing di pasaran, serta
meningkatkan kualitas produk tersebut. Dan jika dilihat dari segi produksi, kontribusi
pengembangan teknologi dapat terlihat dari cara proses kerja lebih efektif, seperti

adanya tombol/saklar, adanya mesin convayor dan masih banyak lagi yang lainnya.
Gunanya untuk menjaga kondisi karyawan agar tidak mudah lelah dan tidak jenuh
Ada 2 faktor yang memengaruhi perencanaan system produksi yaitu :
1.Analisis kerja
Analisis kerja merupakan perancangan stasiun kerja yang dilakukan secara
terus menerus agar mendapatkan metode yang baik dan sistematis,gunanya untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan fleksibilitas sistem kerja.analisis
dapat dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:
a. Identifikasi operasi yang akan dipelajari, dan kumpulkan data yang relevan.
b. Diskusikan dengan operator dan supervisor untuk memperoleh masukan.
c. Pelajari dan dokumentasikan metode yang berlaku dengan menggunakan bagan
proses.
d. Lakukan analisis terhadap metode yang berlaku.
e. Usulkan metode baru apabila metode lama kurang sesuai.
f. Terapkan metode baru.
g. Pelihara dan lakukan penyesuaian jika perlu.
h. Pengukuran Kerja
2.Ergonomi
Ilmu ini mempelajari atau meneliti tentang keterkaitan antara manusia dengan
lingkungan kerja, karena manusia adalah sebagai pusat sistem,maka semua
perancangan sistem kerja diarahkan pada perancangan yang sesuai dengan manusia
itu sendiri. Tujuannya adalah meningkatkan efektifitas kerja yang dihasilkan oleh
sistem dengan tetap memandang manusia unsur pusat sistem untuk mempertahankan
dan meningkatkan kenyamanan dan kesehatan. Pada intinya, dalam mengembangkan

metode kerja dengan gerakan yang efisien, hal-hal yang perlu dilakukan, sebagai
berikut :

a.Hilangkan gerakan yang tidak perlu


b.Gabungan gerakan
c.Kurangi kelelahan
d.Tingkatkan pengaturan tempat kerja
e.Tingkatkan desain mesin dan peralatan
sedangkan factor yang memengaruhi proses perancangan produksi tersebut
ada 4 yaitu :
1. Engineering to order : yaitu pelanggan yang menyediakan spisifikasi dari
dari produk yang diinginkannya dan berdasarkan
spesifikasi tersebut perusahaan membuat desain,
menyediakan bahan,membuat komponen,merkit
dan kemudian mengirim produk ke konsumen.
2. Make to order

:yaitu pelanggan yang menyediakan spesifikasi dan


desain suatu produk lalu berdasarkan itu perusahaan
menyediakan bahan,pembuatan part dan komponen
merakit,dan mengirim produk ke pelanggan.

3. Assembly to order

:yaitu perusahaan menyediakan sejumlah model


dasar dari produk tetapi dilengkapi dengan
alternative dan variasi.lalu pelanggan bebas
memilih terhadap model dan variasi yang ada.

4. Make to stoke

:yaitu pelanggan tidak mempunyai kesempatan


untuk memilih sesuai dengan seleranya mereka

dapat membeli produk yang sudah tersedia atau


sudah ada.

Tujuan perancangan system produksi adalah sebagai


berikut :
1.Mengatur Strategi Produksi (Memproduksi Sesuai Demand)
Produksi mengikuti demand artinya bahwa kapasitas yang akan diproduksi tergantung
dari permintaan. Kemungkinan yang terjadi dengan menambah atau mengurangi
tenaga kerja atau merubah jumlah Shift. Perhitungan strategi ini biasa disebut sebagai
alternatif 2.
2.Memproduksi Pada Tingkat Konstan
Produksi pada tingkat konstan artinya dengan tenaga kerja tetap. Kemungkinan yang
terjadi adalah dengan menumpuk atau menggunakan persediaan, atau menambah dan
mengurangi backlog atau dengan menambah atau mengurangi subkontrak. Dalam
perhitungan strategi ini biasanya disebut sebagai alternatif 1/ strategi 1.
3.Menentukan Kebutuhan Sumber Daya Yang Meliputi:
a) Tenaga kerja
Karena tenaga kerja merupakan salah satu aset perusahaan yang memiliki andil besar
dalam menentukan sukses atau tidaknya perusahaan tersebut.
b) Material
Material adalah kunci utama berjalannya suatu proses produksi, karena jika material
sulit didapat maka secara tidak langsung akan menghambat proses produksi
perusahaan.
c) Fasilitas
Fasilitas berperan dalam terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman, jika
fasilitas terabaikan,maka kecelakaan kerja dan kenyamanan para pekerja akan
terganggu, sehingga akan berdampak pada proses produksi yang tidak produktif.
d) Peralatan
Peralatan kerja adalah sesuatu yang sangat penting dalam menciptakan kelancaran
proses produksi, karena dapat mempermudah proses produksi yang disebabkan oleh
tidak semua pekerjaan dapat dilakukan tanpa alat/hanya menggunakan tangan.
e) Dana
Dana merupakan aset paling utama dari perusahaan karena merupakan landasan
dalam membangun perusahaan, maka pengelolaan dana harus benar-benar terperinci
dan mempertimbangkan penggunaannya secara baik.

II.2. Perancangan tata cara dan pengukuran kerja


II.2.1.Perancangan tata cara kerja
Dalam era Taylor kegiatan utama para insinyur teknik industry sangat
terfokus pada perancangan pabrik-pabrik pengolahan(manufacturing plants).Dalam
melakukan perancangan sebuah pabrik perhatian pertama yang dipusatkan kepada
kegiatan di sekitar daerah kerja operator karena mereka menganggap daerah kerja ini
paling menentukan nilai dari produk yang dibuat.
Pada umumnya dalam rekayasa motode kerja diterapkan empat sasaran
penting yaitu metode pelaksanaan kerja,bahan yang digunakan,mesin,dan peralatan
kerja dan kondisi kerja.keempat sasaran analisis tersebut satu persatu di teliti dengan
mengacu kepada tujuan yang ingin dicapai.
Menurut gilbert terdapar dua metode gerakan yang ada didunia yaitu metode
barat dan jepang Suatu pekerjaan dibagi menjadi gerakan-gerakan dasar. Suatu
gerakan dasar kemudian dibagi menjadi elemen-elemen gerakan. Gilbert membagi
elemen gerakan menjadi 17 elemen [Sutalaksana, 1979, 91] yang terdiri atas:
1) Mencari (search)
Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk menentukan
lokasi objek. Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari objek dan berakhir
pada saat objek sudah ditemukan.
2) Memilih (select)
Elemen gerakan memilih merupakan gerakan untuk menemukan objek yang
tercampur. Gerakan ini dimulai pada saat tangan dan mata mulai memilih dan
berakhir pada saat objek ditemukan.
3) Memegang (grasp)
Elemen gerakan ini adalah gerakan untuk memegang objek. Elemen gerakan ini
biasanya didahului oleh gerakan menjangkau.
4) Menjangkau (reach)
Elemen gerakan menjangkau adalah gerakan tangan berpindah tempat tanpa
membawa beban, baik gerakan mendekati atau menjauhi objek. Gerakan ini biasanya
didahului oleh gerakan melepas dan diikuti oleh gerakan memegang. Gerakan ini

dimulai pada saat tangan mulai berpindah dan berakhir pada saat tangan berhenti
berpindah.
5) Membawa (move)
Elemen gerakan ini adalah gerakan tangan berpindah dengan membawa beban.
Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan memegang dan diikuti oleh gerakan
melepas atau mengarahkan. Gerakan ini dimulai pada saat tangan mulai berpindah
dan berakhir pada saat tangan berhenti berpindah.
6) Memegang untuk memakai (hold)
Elemen gerakan ini adalah gerakan memegang tanpa menggerakkan objek yang
dipegang. Elemen gerakan ini tidak diikuti oleh gerakan membawa.
7) Melepas (release load)
Elemen gerakan ini adalah gerakan melepaskan objek yang dipegang. Gerakan ini
didahului oleh gerakan membawa atau mengarahkan dan diikuti oleh gerakan
menjangkau. Gerakan ini dimulai pada saat melepaskan tangan dari objek dan
berakhir pada saat seluruh jari tidak menyentuh objek lagi.
8) Mengarahkan (position)
Elemen gerakan ini adalah gerakan mengarahkan objek pada suatu objek tertentu.
Gerakan ini didahului oleh gerakan membawa dan diikuti oleh gerakan merakit atau
memakai. Gerakan ini dimulai sejak tangan mengendalikan objek dan berakhir pada
saat gerakan memakai atau merakit dimulai.
9) Mengarahkan sementara (pre position)
Elemen gerakan ini adalah gerakan mengarahkan pada suatu tempat sementara.
Gerakan ini sering terjadi secara bersamaan dengan gerakan membawa atau melepas.
10) Memeriksa (inspection)
Elemen gerakan ini adalah gerakan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek
telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Gerakan ini dapat berupa gerakan melihat,
meraba, mencium, mendengarkan atau merasa dengan lidah.
11) Merakit (assemble)
Elemen gerakan ini adalah gerakan untuk menggabungkan satu objek dengan objek
lainnya. Gerakan ini didahului oleh gerakan membawa atau mengarahkan dan diikuti
oleh gerakan melepas. Gerakan ini dimulai jika objek siap dipasang (biasanya setelah
diarahkan) dan berakhir pada saat objek telah tergabung dengan sempurna.
12) Melepas rakit (disassemble)
Elemen gerakan ini adalah gerakan memisahkan dua bagian objek yang merupakan
satu kesatuan. Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan memegang dan diikuti

oleh gerakan membawa atau melepas. Gerakan ini mulai setelah pemegangan selesai
dan berakhir pada saat kedua objek telah terpisah dengan sempurna.

13) Memakai (use)


Elemen gerakan ini terjadi jika salah satu tangan atau kedua tangan dipakai untuk
menggunakan alat.
14) Keterlambatan yang tidak bisa dihindari (unavoidable delay)
Elemen gerakan ini adalah keterlambatan yang disebabkan oleh hal-hal diluar kendali
pekerja.
15) Keterlambatan yang bisa dihindari (avoidable delay)
Elemen gerakan ini adalah keterlambatan yang disebabkan oleh pekerja baik yang
disengaja atau yang tidak disengaja.
16) Merencanakan (plan)
Elemen gerakan ini adalah proses mental ketika operator berpikir untuk menentukan
tindakan yang akan diambil selanjutnya.
17) Istirahat (rest)
Istirahat dilakukan untuk menghilangkan keletihan. Istirahat tejadi secara periodik
tetapi tidak terjadi pada setiap siklus kerja.
Metode Jepang yang dikembangkan oleh Shigeo Singo, membagi elemenelemen kerja ini menjadi empat kelompok utama, yaitu :
1) Kelompok utama
Gerakan-gerakan yang termasuk dalam kelompok ini memberikan nilai tambah.
Perbaikan kerja dilakukan dengan mengefisienkan kerja. Yang termasuk kedalam
gerakan kelompok utama ini adalah
a) merakit (assemble)
b) memakai (use)
c) melepas rakit (disassemble)
2) Kelompok penunjang
Gerakan-gerakan yang termasuk dalam kelompok ini diperlukan tetapi tidak
memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja dilakukan dengan meminimumkan
gerakan. Yang termasuk kedalam gerakan kelompok ini adalah :
a)
menjangkau (reach)
b)
memegang (grasp)
c)
membawa (move)
d)
melepas (release load)

3) Kelompok pembantu
Gerakan-gerakan yang termasuk dalam kelompok ini tidak memberikan nilai tambah.
Perbaikan kerja dilakukan dengan pengaturan kerja yang baik atau dengan
penggunaan alat bantu. Yang termasuk kedalam gerakan kelompok ini adalah :
a)
mencari (search)
b)
memilih (select)
c)
mengarahkan (position)
d)
memegang untuk memakai (hold)
e)
mengarahkan sementara (pre position)
f)
memeriksa (inspection)
4) Kelompok elemen gerakan luar
Gerakan-gerakan yang termasuk dalam kelompok ini sedapat mungkin dihilangkan.
Yang termasuk kedalam gerakan kelompok ini adalah :
a)
istirahat (rest)
b)
merencanakan (plan)
c)
keterlambatan yang tidak bisa dihindari (unavoidable delay)
d)
keterlambatan yang bisa dihindari (avoidable delay)
Ada beberapa peta yang telah dikembangkan menganalisis metode kerja operator
beberapa yang utama diantaranya adalah
1.Peta proses alir
Peta proses alir adalah sebuah peta yang menjelaskan semua jenis kegiatan
yang dilakukan operator secara bertahap untuk menyelesaikan suatu produk.dalam
penggambaran,setiap tipe kegiatan diberi symbol berbeda sebagai berikut:
= operasi yaitu benda kerja sedang dikenakan kegiatan perubahan
bentuk misalnya dibubut,digrinda,dan lain-lain
= transportasi yaitu kegiatan untuk memindahkan benda kerja antar
stasiun kerja atau ketempat penyimpanan.
= inspeksi yaitu benda kerja dalam keadaan diteliti

= delay yaitu benda kerja dalam keadaan sedang tidak dikenakan


kegiatan

= benda kerja dalam keadaan disimpan baik bersifat penyimpanan


sementara maupun penyimpanan karena selesai di kerjakan.
Gambar 1.peta proses alir
Benda kerja sedang berada di tempat-tempat penyimpanan
Diangkut ke mesin potong

Benda kerja di potong

Diangkat ke mesin bubut

Benda kerja di bubut

Mutu hasil pembubutan di teliti

Diangkut ke gudang penyimpanan

Disimpan di gudang penyimpanan

2.Peta assembly process chart


assembly process chart adalah peta proses perakitan yang bertujuan untuk
memudahkan analisis tentang tata urutan perkitan sehingga diproleh tata urutan yang
efisien.
Gambar 2.assembly process chart

Part#1A digudang

part#2B digudang

part#3C digudang

Part#10dan#20
dirakit menjadi
sub-assembly #12
sub-assembly #12
dan part #30 dirakit menjadi
produk akhir #123
Produk akhir #123
disimpan di gudang

3.peta operation process chart


Operation process chart adalah peta yang memperlihatkan tentang
bagaimana tata urutan operasi akan dilakukan dan berapa lama masing-masing
operasi membutuhkan waktu pada stasiun kerja terkait.fungsi dari peta ini adalah
untuk memberi informasi kepada para insinyur perancang mengenai ketergantungan
operasi berdasarkan urutannya serta melihat kemungkinan merubah tata urutan
tersebut apabila tata urutan lain yang masih feasible memberikan waktu yang lebih
singkat.

Gambar 3. Operation Process Chart


Product : AB-27
shaft # 23

0,02

10

cut

0,04

10

cut

0,03

10 cut

0,04
0,03

20

plate

0,02

20

0.02

30

tap

plate

0,03

0,05
40

50

40

mill

assembly
0,04

DW

drill
20

drill

30

0,06

cut

inspect

0,04
0,05

50

60

70

0,02

mill
plate
assembly
allign

80

D.W

90

inspect

II.2.2 Pengukuran Kerja


Waktu adalah salah satu varaibel terpenting dalam bidang sains,kerekayasaan
dan manufacturing. Para manajer sering menghadapi situasi yang amat sulit terutama
menghadapi klaim dari pelanggan mereka sehubungan dengan ketidakmampuan
menyelesaikan order-order pelanggan tepat waktu seperti apa yang telah disepakati
karena pengendalian waktu proses di lantai pabrik tidak berjalan dengan baik.Bila
situasi seperti ini terjadi,maka biasanya para manager melipatgandakan penggunaan
sumber daya lain misalnya tenaga buruh dan jam mesin untuk memotong waktu agar
penyelesaian order tidak berkepanjangan .Akibatnya,beban biaya semakin
meningkat,efisiensi kerja operator menurun bahkan kecelakaan kerja juga sering
meningkat.
Taylor adalah seorang insinyur yang sangat peduli tentang pentingnya
pengendalian waktu dalam proses produksi dilantai pabrik.Maka beliau menawarkan
konsep pengukuran waktu yang bertujuan untuk menemukan waktu standar
penyeleaian seriap operasi dilantai pabrik.
Berikut rumus yang ditawarkan oleh Taylor untuk mengukur waktu standar
adalah sebagai berikut :

ST : NT + A,
n

Dimana , NT

( R F i x T i ) , i=1,2,3,4, , n
=
i=1

ST = Waktu standar ( standard time )


NT = Waktu Normal ( normal time )
A = Waktu longgar ,yang dihitung dari factor kelonggaran dikali dengan waktu
normal yaitu Af x NT ,dimana Af adalah factor kelonggaran
R

Fi

= Rating factor untuk elemen ke i

I = Waktu rata-rata hasil pengukuran elemen ke i


N = Jumlah siklus yang membentuk operasi
Berdasarkan pengamatan di table tersebut dengan 9 observasi terhadap
masing-masing elemen kegiatan ,terlihat bahwa waktu normal setiap elemen adalah
0.10 , 0.15 ,0.24 dan 0.09 menit ,dengan total 0.56 menit .Apabila factor kelonggaran
15 % yaitu 0.15 x 0.56 = 0.084 menit maka waktu standar penyelesaian suatu produk
adalah 0.56 + 0.084 menit = 0.64 menit per potong.

Namun menurut para ahli yang lain pengukuran waktu kerja terbagi 3 yaitu :
1.

Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu antara penyelesaian dari dua pertemuan berturutturut, asumsikan konstan untuk semua pertemuan.Dapat dikatakan waktu siklus
,merupakan hasil pengamatan secara langsung yang tertera dalam stopwatch.
Menurut Ballard, (2001) definisi waktu siklus (cycle time) adalah jumlah dari
durasi kegiatan, antara kegiatan yang tumpang tindih dan ditambah jumlah dari waktu
antrian. Sementara menurut Hult, (1998) waktu siklus (cycle time) didefinisikan
sebagai waktu yang diperlukan dari awal sampai akhir dari kegiatan yang terlibat di
dalam proses rantai pasok (supply chain).
Dari uraian definisi di atas bahwa waktu siklus (cycle time) tersebut merupakan suatu
total waktu dari awal hingga akhir dari proses kegiatan, termasuk waktu tunggu.
Begitu juga dengan waktu siklus pengecoran lantai, yang dimulai dengan kegiatan
pekerjaan kolom, balok dan lantai (termasuk pembesian dan bekisting) yang diakhiri
dengan pengecoran. Pada proses ini di dalamnya mencakup proses rantai pasok
(supply chain), seperti bahan-bahan struktur beton. Sebagai contoh, dalam
mempertimbangkan waktu siklus pengecoran lantai pada proyek konstruksi bangunan
gedung bertingkat, agar memenuhi aspek kecepatan dan kualitas melalui penerapan
dan pola supply chain. Pola yang diterapkan diantaranya adalah pengadaan material
besi beton, campuran beton,peralatan, dan pekerja pembesian dan beton diadakan
oleh kontraktor utama. Sedangkan untuk pengadaan bekisting dan pekerja bekisting
diadakan oleh subkontraktor. Penerapan dan pola supply chain seperti ini sering
diterapkan di lapangan, agar waktu siklus pengecoran lantai dapat memenuhi durasi
proyek dan memenuhi aspek biaya, kecepatan, keamanan dan kualitas.
Waktu siklus dihitung dengan menggunakan rumus:
Dimana:

X = Waktu Siklus
x = Waktu pengamatan
n= Jumlah pengamatan yang dilakukan
Untuk Mengetahui apakah jumlah pengamatan yang dilakukan sudah memenuhi syarat
(mencukupi) atau masih kurang dapat ditentukan dengan rumus:

2.

Waktu Normal
Waktu normal merupakan waktu kerja yang telah mempertimbangkan factor
penyesuaian , yaitu waktu siklus rata-rata dikalikan dengan factor prnyesuaian. Waktu
normal untuk suatu elemen operasi kerja adalah semata-mata menunjukkan bahwa
seorang operator yang berkualifikasi baik akan bekerja menyelesaikan pekerjaan pada
tempo kerja yang normal (Wignjosoebroto, 2000).
Didalam praktek pengukuran kerja maka metoda penerapan rating performance
kerja operator adalah didasarkan pada satu factor tunggal yaitu operator speed,space
atau tempo. Sistem ini dikenal sebagai performance Rating/speed Rating). Rating
Faktor ini umumnya dinyatakan dalam persentase persentase(%) atau angka
decimal ,Dimana Performance kerja normal akan sama dengan 100% atau 1,00.
Rating factor pada umumnya diaplikasikan untuk menormalkan waktu kerja
yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo atau pkecepatan kerja operator
yang berubah-ubah.Untuk maksud ini , maka waktu normal dapat diperoleh dari
rumus berikut:

Nilai waktu yang diperoleh disini masih belum bias kita tetapkan sebagai
waktu baku untuk penyelesaian suatu operasi kerja,karena disini factor-faktor yang
berkaitan dengan waktu kelonggaran (Allowance Time) agar operator bekerja sebaikbaiknya masih belum dikaitkan.
3. Waktu Baku/Standar
Waktu standar adalah waktu yang sebenarnya digunakan operator untuk
memproduksi satu unit dari data jenis produk. Waktu standar untuk setiap part harus
dinyatakan termasuk toleransi untuk beristirahat untuk mengatasi kelelahan atau
untuk factor-faktor yang tidak dapat dihindarkan. Namun jangka waktu
penggunaannya waktu standard ada batasnya . Atau bisa dikatakan waktu yang
dibutuhkan untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu aktivitas atau pekerjaan
oleh tenaga kerja yang wajar pada situasi dan kondisi yang normal sehingga
didapatkan waktu baku atau waktu standar secara umum.
Ada dua cara untuk menentukan waktu baku antara lain :
a. Cara langsung
Cara langsung adalah suatu cara untuk menentukan waktu baku di mana pengamatan
data-data yang diperlukan langsung dilakukan di tempat berlangsungnya suatu
aktivitas atau pekerjaan yang akan ditemukan waktu bakunya.

Cara langsung dibagi menjadi dua, yaitu :


- Pengukuran jam henti
- Pengukuran sampling kerja (pekerjaan)
Pengukuran waktu jam henti (Stop Watch)
Pendekatan yang paling umum untuk pengukuran kerja yang digunakan
sekarang ini meliputi penilaian waktu stop watch dan pengukuran kinerja operasi
secara simultan untuk menentukan waktu normal. Piranti pengukur waktu elektronik
yang sekarang sering digunakan adalah stop watch konvensional.
Pengukuran waktu jam henti (stop watch) adalah suatu cara untuk
menentukan waktu baku yang pengamatannya langsung dilakukan di tempat
berlangsungnya suatu aktivitas atau berlangsungnya suatu pekerjaan dengan
menggunakan alat utamanya adalah jam henti (stop watch) yaitu dengan mengamati
saat mulainya pekerjaan itu hingga berakhirnya pekerjaan/aktivitas yang meliputi :
waktu setting, waktu operasi dan waktu inspeksi.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, yaitu yang dapat dipertanggungjawabkan
maka tidaklah cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan

menggunakan jam henti. Banyak faktor yang harus diperhatikan agar akhirnya dapat
diperoleh waktu yang pantas untuk jumlah pengukuran dan lain-lain. Langkahlangkah sebelum melakukan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penetapan tujuan pengukuran
2. Melakukan penelitian pendahuluan
3. Memilih operator
4. Melatih Operator
5. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
6. Menyiapkan alat-alat pengukuran.
b. Cara tak langsung
Cara tak langsung adalah suatu cara untuk menentukan waktu baku yang data-datanya
tidak langsung dilakukan di tempat berlangsungnya aktivitas/perkerjaan tetapi cukup
menggunakan data-data masa lampau yang telah dibukukan untuk pekerjaanpekerjaan yang sejenis.
Cara ini dapat dibagi dua cara, yaitu :
- Pengukuran waktu data waktu baku
- Pengukuran data waktu gerakan
Dengan demikian waktu baku tersebut dapat diperoleh dengan menagplikasikan
rumus berikut.
Rumus (1) Merupakan Rumus sera umum yang paling banyak dipakai
menghitung waktu baku, Meskipun sebenarnya rumus tersebut kurang teliti bilamana
dibandingkan dengan rumus (2).
(1) Wn = Ws x p
P adalah faktor penyesuaian
1 siklus rata-rata normal, p1 untuk bekerjanya terlalu lambat atau sebaliknya..

Hitung waktu baku


(2) Wb = Wn = ( Wn x 1 )

Dimana 1 adalah kelonggaran atau allowance yang diberikan kepada pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya disamping waktu normal .

Pengukuran Waktu
Sistem pengukuran kerja praktis mencakup :
1. Pengukuran waktu aktual yang diobservasi
2. Penyesuaian waktu yang diobservasi untuk memperoleh waktu normal melalui
pemeringkatan kerja

BAB III. Penutup


III.1.Kesimpulan
Perancangan system produksi adalah perancangan suatu produk yang nantinya
akan di produksi, merancang produk merupakan salah satu syarat untuk produksi.
Hasil dari desain produk yang telah disetujui selanjutnya dilanjutkan ke bagian
operasi untuk dijadikan sebagai spesifikasi produksi.
Dalam era Taylor kegiatan utama para insinyur teknik industry sangat
terfokus pada perancangan pabrik-pabrik pengolahan(manufacturing plants).Dalam
melakukan perancangan sebuah pabrik perhatian pertama yang dipusatkan kepada
kegiatan di sekitar daerah kerja operator karena mereka menganggap daerah kerja ini
paling menentukan nilai dari produk yang dibuat.
Pada umumnya dalam rekayasa motode kerja diterapkan empat sasaran
penting yaitu metode pelaksanaan kerja,bahan yang digunakan,mesin,dan peralatan
kerja dan kondisi kerja.keempat sasaran analisis tersebut satu persatu di teliti dengan
mengacu kepada tujuan yang ingin dicapai.
Waktu adalah salah satu varaibel terpenting dalam bidang sains,kerekayasaan
dan manufacturing. Para manajer sering menghadapi situasi yang amat sulit terutama
menghadapi klaim dari pelanggan mereka sehubungan dengan ketidakmampuan
menyelesaikan order-order pelanggan tepat waktu seperti apa yang telah disepakati
karena pengendalian waktu proses di lantai pabrik tidak berjalan dengan baik
III.2. Saran
Harapan kami semoga dengan adanya tugas ini, mahasiswa
mampu berekpresi dalam bidangnya, semoga laporan yang kami
buat dapat dimamfaankan sesuai kebutuhan, sebagai generasi
muda kita haru menggali ilmu sedalam mungkin karna dengan ilmu
kita bisa tau apa yang telah kita lakukan, dan kita bisa menjalankan
tugas dengan baik, dan bisa mencapai apa yang kita cita-citakan.

Anda mungkin juga menyukai