OLEH :
MINDA SINTIA
SUCI MISMENIA AMANDA
Ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun
muncul berkilauan.
Kristal air ini merekam lagu Imagine dari John Lennon. Seperti lagunya, kristal
ini unik dan indah. Setiap elemen tumbuh dengan harmonis.
Saat diungkapkan war, kepada kristal air (sebelah kiri), maka bentuk kristal
peace (kanan) tertabrak oleh benda mirip Pesawat (WTC 9 september). Gambar
direkam sebelum kejadian.
Kristal air yang direkam dari mata air yangg masih jernih di Jepang.
55%
Plasma
Intesonal dan
7,5%
22,5%
Ekstraseluler
Limfa
Jarinagn Ikat
padat, Kartilago
dan Tulang
15%
Masukan Air
Cairan
Makanan
Air metabolik
Total
Jumlah (ml)
500-1400
450-900
350
150
1450-2800
Berikut ini yang akan terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan air
putih :
a. Kelelahan dan mudah lelah
Seseorang yang kurang mengkonsumsi air putih akan
mudah merasakan lelah. Hal ini disebabkan karena saat seseorang
mengkonsumsi sedikit air, metabolisme tubuh dan cairan di dalam
tubuh akan berkurang drastis, sehingga merasa cepat lelah.
b. Masalah pada pencernaan
Cairan yang masuk ke dalam tubuh, terutama air putih
sangat dibutuhkan untuk membantu proses pencernaan tubuh.
Konsumsi air putih yang sedikit akan berpengaruh
terhadap buruknya pencernaan pada tubuh.
Beberapa masalah pencernaan yang muncul karena kurang
minum air putih :
1) Diare
2) Sulit buang air besar
3) Sulit buang air kecil
4) Sakit perut
c. Kulit Kusam
Kebiasaan minum air putih secara teratur, dapat membantu
menjaga kesegaran tubuh. Hal ini dapat dipastikan, efek
kekurangan air putih pada tubuh dapat menyebabkan kulit
menjadi kusam dan kurang segar. Selain itu, tubuh juga akan
terlihat pucat dan seperti tidak bertenaga.
d. Menganggu fungsi ginjal
Sebelum mempengaruhi pencernaan, ginjal akan
mengalami gangguan fungsinya akibat kekurangan minum air
putih. Proses pencernaan melibatkan banyak organ pencernaan,
salah satunya adalah ginjal. Selain ginjal, beberapa organ
pencernaan di bawah ini juga akan menurun fungsi nya :
1) Usus
2) Lambung
3) Tenggorokan
4) Hati
5) Kandung Kemih
6) Saluran Kencing
e. Kurang Konsentrasi
Daya konsentrasi di kontrol melalui otak. Efek kekurangan
air putih, maka bagian otak pun akan mengalami kekurangan
cairan. Kondisi otak yang mengalami kekurangan cairan ini akan
menyebabkan berbagai gangguan konsentrasi. Konsentrasi ini
sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas. Hal ini dapat
berdampak pada beberapa hal, antara lain :
1) Mudah bengong dan melamun
2) Sering salah dalam mengambil keputusan
3) Sulit mengerjakan tugas
yang
sedikit
akan
menyebabkan
kandung kemih
3)
4)
5)
6)
Elemen nativ atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang
dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur atau komposisi kimia
saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain
unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity)
mineralnya adalah malleable yang jika ditempa dengan palu akan
menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat
memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika
dilepaskan. Kelas mineral elemen nativ ini terdiri dari tiga bagian
yaitu:
1) Logam/Metal
Mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini
adalah : Cooper (Cu), Gold (Au), Silver (Ag), Platinum (Pt),
Nicel-Iron (Ni-Fe), Mercury (Mg). Unsur-unsur bersifat
sangat padat, lunak, dapat ditempa. Perawakannya (yang
umum ditemui) berbentuk masif-dendritik; bidang belahan
yang jelas jarang ditemui; merupakan penghantar listrik yang
baik. Pada umumnya sistem kristal adalah isometrik.
2) Semi Logam
Mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini
adalah : Arsenic (As), Antimony (Sb), Bismuth (Bi).
Merupakan penghantar listrik yang kurang baik; biasanya
terdapat pada massa nodular. Pada umumnya sistem kristal
adalah Heksagonal.
3) Non Logam
Mineral-mineral yang tergolong dalam kelompok ini
adalah : Sulfur (S), dan Carbon (C), Diamond (C), Graphite
(C). Tidak dapat menghantarkan arus listrik; berwarna
transparant (jernih dan jelas) hingga transculent (tembus
Elemen nativ
Contoh : Emas
Au
b. Sulfida
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama
sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan
sulfur (belerang) (S2-). Pada umumnya unsur utamanya adalah
logam (metal).
Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk
disekitar wilayah gunung api yang memiliki kandungan sulfur
yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat
keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur
dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian
terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan
mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat
terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai
alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan
hidrotermal (air panas).
Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral
pembentuk bijih (ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral
sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya
karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada industri
logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk
memisahkan unsur logam dari sulfurnya.
Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap
logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang
tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal
tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat
logam.
Rumus umum mineral ini adalah AmXp. Contoh :
1) AX
= PbS (Galena)
2) A2X
= Ag2S (Argentit)
3) AX2
= FeS2 (Pirit)
4) AX3
= (Co,Ni)As3 (Skuterudit)
5) A3X2
= Cu5FeS4 (Bornit).
Golongan Mineral
Sulfida
Contoh : Galena
c. Oksida dan Hidroksida
Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang
terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion
oksida (O2-) dan gugus hidroksil hidroksida (OH-).
1) Oksida
Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan
langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih
sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih
keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga
lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam
oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium.
Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah,
korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).
Jenis X2O
= Kuprit (Cu2O)
Jenis AX
= Zincite (ZnO)
Jenis XO2
= Rutil (TiO2), Pirolusit (MnO2)
Jenis X2O3
= Hematit (Fe2O3), Korundum (AL2O3)
Jenis XY2O4
= Spinel (MgAl2O4), Magnetite (Fe3O4)
2) Hidroksida
Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk
akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-unsur tertentu
dengan hidroksida (OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga
terkait dengan pengikatan dengan air. Sama seperti oksida,
pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya
adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral
hidroksida adalah Manganite MnO(OH), Bauksit
[FeO(OH)] dan limonite (Fe2O3.H2O).
Anion atau Kelompok
Golongan Mineral
Anionik
Oksida
O2Contoh : Magnetite
Fe3O4
Hidroksida
OHContoh : Brucite
Mg(OH)2
d. Halida
Halida adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur-unsur
logam bersenyawa dengan unsur-unsur Halogen (Chlorine,
Bromine, Flourine dan Iodine). Umumnya ditemui dalam sejumlah
Lingkungan Geologi. Beberapa diantaranya ditemui dalam sequen
evaporite, seperti Halite (NaCl), hal ini merupakan alterasi dari
Contoh : Kuarsa
3. Fungsi Mineral
SiO2