Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdarahan intracerebral

adalah

bentuk

stroke

yang

berbahya.

Sekitar

40% dari pasien dengan perdarahan intraserebral mati dalam waktu 30 hari, dan
mayoritas korban yang tersisa dengan cacat berat. Kejadian pertumbuhan hematome
hingga 70% dari pasien dengan perdarahan intraserebral didokumentasikan oleh
computed tomografi (CT) scanning yang dilakukan dalam 3 jam setelah timbulnya
gejala. Selanjutnya, ekspansi perdarahan adalah independen penentu kematian dan
kecacatan. Selainin perdarahan intraserebral , prediktor lainnya yang berpengaruh
termasuk usia, Volume dasar perdarahan, Glasgow Coma Scale skor, perdarahan
intraventrikular, dan infratentorial location. Tidak ada pengobatan yang telah terbukti
untuk perdarahan intraserebral. Mengingat prognosis dari ekspansi hematome
merupakan target terapi. Factor VIIa melokalisasi area yang cedera dan dinding
pembuluh darah yang mengalami gangguan akan

mengikat faktor jaringan dan

dengan demikian menghasilkan sejumlah kecil trombin yang cukup untuk


mengaktifkan platelet. Dosis farmakologis, faktor aktivasi rekombinan VII (rFVIIa)
langsung mengaktivasi faktor X pada permukaan trombosit, menghasilkan trombin
dan percepatan coagulation.
Kami sebelumnya menemukan bahwa rFVIIa mengurangi perdarahan intraserebral
bila diberikan dalam waktu 4 jam setelah timbulnya gejala. Selain itu, rFVIIa
meningkatkan kelangsungan hidup dan hasil fungsional pada 90 hari. Dalam
penelitian ini, kami mengevaluasi efek dari 20 ug dan 80 ug rFVIIa per kilogram berat
badan pada tingkat kematian dan kecacatan yang parah setelah intraserebral
pendarahan.
B. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan dalam penelitian ini untuk mengkonfirmasi penelitian sebelumnya
yang menggunakan rekombinan faktor VII (RFVIIa) untuk mengurangi perdarahan
intraserebral dan meningkatkan kelangsungan hidup pasien intraserbral hemoragic.

BAB II

KRITISI JURNAL
A. Penilaian Element Dasar
1. Gaya penulisan
Penulisan dalam jurnal ini padat dalam bahasa, terorganisir dan dapat
dipahami.Akan tetapi ada beberapa makna dari kata yang kurang dapat
dipahami sehingga perlu menelaah untuk bisa memahaminya.
2. Penulis
Dalam jurnal ini penelitian dilakukan Stephan A. Mayer, M.D., Nikolai C.
Brun, M.D., Ph.D., Kamilla Begtrup, M.Sc., Joseph Broderick, M.D., Stephen
Davis, M.D., Michael N. Diringer, M.D., Brett E. Skolnick, Ph.D., and
Thorsten Steiner, M.D., for the FAST Trial Investigators. Dari departement
neurologi dan neurosurgery.
3. Judul
Diliat dari judul terdapat 9 kata, judul penelitian mewakili dari isi penelitian
dan judul penelitian mudah dipahami , jelas dan singkat. Judul penelitian
dalam jurnal ini adalah Efficacy and Safety of Recombinant Activated Factor
VII for Acute Intracerebral Hemorrhage.
4. Abstrak
Abstrak harusnya singkat terdiri atas 150-250 kata (conkin dale, 2005).
Namun dalam penelitian ini terdapat 395 kata, didalam abstrak terdapat latar
belakang, metode, hasil dan kesimpulan. Dalam metode penelitian
dicamtumkan jumlah sampel yang digunakan dan metodologi penelitian,
Namun dalam abstrak tidak ditemukan kata kunci yang biasanya terdapat
diakhir abstrak untuk mempermudah pembaca dalam memperoleh informasi
terkait penelitian, juga tidak ada rekomendasi untuk pembaca atau peneliti
selanjutnya dalam pengembangan penelitian.
5. Referensi
Penelitian ini sudah menggunakan daftar buku, media jurnal dan artikel lain
yang berhubungan dengan penelitian akurat.
6. Kesimpulan penilaian
Untuk elemen dasar jurnal gaya penulisan sudah baik, penulis tertera dengan
jelas siapa saja yang terlibat

judul jelas dan dapat mewakili penelitian.

Abstrak tersusun dengan baik dan referensi yang diguanakan didapat dari
media yang jelas.
B. Validitas
1. Tujuan penulisan dalam penelitian ini untuk mengkonfirmasi penelitian
sebelumnya yang

menggunakan rekombinan faktor VII (RFVIIa) untuk

mengurangi perdarahan intraserebral dan meningkatkan kelangsungan hidup


pasien intraserbral hemoragic. Masalah penelitian selalu menjadi hal yang
pertama yang diperkenalkan dalam sebuah karya tulis. Masalah penelitian
tergantung apa yang ingin diteliti oleh peneliti dan terdapat alasan utama
mengapa penelitian dilakukan serta berhubungan dengan tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini tujuan tidak disebutkan secara langsung dan masalah
penelitian tidak dijelaskan secara jelas serta tidak dicamtumkan hipothesa
penelitian dalam penelitian secara langsung.
1. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka seharusnya menjelaskan secara mendalam mengenai
pertanyaan penelitian, serta teori-teori yang mendukung penelitian

yang

diambil dari sumber yang jelas atau dari penelitian sebelumnya yang berasal
dari kutipan primer yang mampu menunjukkan signifikasnsi penelitian dan
disusun secara terorganisir mulai dari hal yang umum sampe hal yang khusus.
Namun dalam penelitian ini tinjauan pustaka dijelaskan secara singkat
2.

bersamaan dengan latar belakang.


Sampel
Jumlah sampel harus mewakili

jumlah

populasi

yang

mampu

mengeneralisasikan populasi (Polit & Beck, 2006). Dalam pemilihan sampel


harus diidentifikasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Dalam penelitian
ini sampel diambil diambil secara acak 841 pasien dengan perdarahan
intraserebral untuk menerima plasebo (268 pasien), 20 ug

rFVIIa per

kilogram berat badan (276 pasien), atau 80 ug rFVIIa per kilogram (297

pasien) dalam waktu 4 jam setelah timbulnya stroke. Dalam penelitian


dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi. Populasi penelitian adalah meningkat
123 pasien untuk target baru 816. Parameter utama yang dianalisis dengan
regresi

logistik,

dengan

pengobatan,

usia,

jenis

kelamin,

dasar

volume perdarahan intraserebral, prestroke dimodifikasi Rankin skor skala,


dan lokasi (Supratentorial atau infratentorial) sebagai kovariat menurut
untuk rencana statistik-analisis ditentukan.
3. Ethical consideration
Terdapat empat prinsip moral fundamental yaitu autonomy, non malaficience,
beneficience dan justice. Dalam jurnal terdapat konsep autonomy atau bebas
memilih untuk menjadi responden atau tidak, melalui lembar inform consent
secara tertulis dan menandatangani lembar persetujuan yang diberikan kepada
responden.
4. Metodologi
Design penelitian yang digunakan dalam jurnal multicenter, acak, double
blind, plasebo-kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dosis tunggal
intravena

dari

plasebo

atau

rFVIIa

(NovoSeven,

Novo

Nordisk)

dengan dosis 20 mg atau 80 mg per kilogram. Pengobatan diberikan dalam


waktu 1 jam setelah dasar CT scan dan selambat-lambatnya 4 jam setelah
timbulnya gejala. Dalam penelitian tidak disebutkan mengenai uji validitas
dan reliabililtas.
5. Kesimpulan tingkat validitas
Untuk tingkat validitas dijelaskan dengan jelas tetapi dalam jurnal tidak
ditemukan uji validitas dan reliabilitas dari instrumen yang digunakan.
C. Reliabilitas
1. Analisa data/hasil penelitian
Tipe uji statistik yang digunakan dalam jurnal yaitu niat-to-treat
prinsip. Titik akhir kemanjuran primer adalah parah cacat atau meninggal. Uji
statistik chi-square digunakan pada satu sisi, dengan beta tingkat 0,10 dan

tingkat alpha 0,025. Uji chi-square digunakan untuk membandingkan


frekuensi dari arteri, vena, dan merugikan semua tromboemboli serius
peristiwa dalam tiga kelompok perlakuan pada hari 90.
Skor pada indeks Barthel dan NIHSS yang dianalisis dengan menggunakan
sebuah varian analisis-of- model dengan kovariat yang sama, dengan baseline
skor pada Skala Glasgow Coma digunakan sebagai gantinya dari Rankin skor
skala dimodifikasi.
Hasil penelitain: Pengobatan dengan 80 ug rFVIIa per kilogram berat badan
mengakibatkan penurunan perdarahan yang signifikan. Estimasi nilai rata-rata
peningkatan volume perdarahan intraserebral selama 24 jam yaitu 26% pada
kelompok plasebo, dibandingkan dengan 18% pada kelompok yang menerima
20 ug rFVIIa per kilogram (P = 0,09) dan 11% di kelompok yang menerima 80
mg (P <0,001). Pertambahan volume perdarahan intraserebral berkurang 2,6
ml (95% confidence interval [CI], -0,3 sampai 5,5; P = 0,08) di kelompok
yang menerima 20 mg rFVIIa per kilogram berat badan dan 3,8 ml (95% CI,
0,9-6,7; P = 0,009) pada kelompok yang menerima 80 mg, dibandingkan
dengan kelompok plasebo. Meskipun Penurunan pendarahan, tidak ada
perbedaan yang signifikan antara tiga kelompok dalam proporsi pasien dengan
hasil klinis yang buruk (24% di plasebo kelompok, 26% pada kelompok yang
menerima 20 ug rFVIIa per kilogram, dan 29% di kelompok yang menerima
80 mg). Frekuensi keseluruhan tromboemboli serius merugikan Peristiwa
serupa pada tiga kelompok, Namun, peristiwa arteri yang lebih sering
pada kelompok yang menerima 80 mg rFVIIa dibandingkan pada kelompok
plasebo (9% vs 4%, P = 0,04)
2. Kesimpulan tingkat reliabilitas

Tingkat reliabilitas dalam peneliian menunjukkan pada kelompok yang


menerima 80 mg dapat digunakan dengan nilai P= 0,009. Meskipun tidak
memiliki yang signifikan pada 3 kelompok.
D. Aplikabilitas
1. Hasil penelitian yang dibahas dihubungkan kembali dengan teori intraserebral
hemorragic. Pada penelitian tidak disebutkan secara jelas mengenai hipothesis
sehingga hasil tidak dapat dikaitkan dengan hipothesis penelitian. Aplikabilitas
penelitian pada sampel secara general dapat di praktikkan meskipun nilai pada
kelompok plasebo tidak jauh berbeda dengan kelompok kontrol, tetapi
pengurungan perdarahan intraserebral lebih berkurang pada kelompok kontrol.
2. Kesimpulan aplikabilitas penelitian
Aplikabilitas penelitian masih membutuhkan penelitian penunjang lain karena
perbedaan hasil yang kurnag signifikan pada kelompok plasebo dan kontrol.

BAB III
KESIMPULAN UMUM

Berdasaran hasil pembahasan kritisi jurnal diatas, Kekurangan dalam jurnal


masih ada seperti hipothesis dalam penelitian tidak disebutkan dan rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya. Penilitian ini untuk dijadikan evdense based masih
kurang signifikan karena perbedan hasil yang kurang pada penelitian karena tidak
mencapai tujuan yang diharapkan bahwa terapi hemostatik dengan rFVIIa hanya
mengurangi pertumbuhan hematoma tapi tidak meningkatkan kelangsungan hidup
dan hasil fungsional setelah perdarahan intraserebral..

Anda mungkin juga menyukai