Anda di halaman 1dari 2

Skala autar ini dapat diaplikasikan di Indonesia dan sangat mudah dalam

pengaplikasiannya. Dimana sudah terdapat poin-poin yang dapat mengkaji kecenderungan


seseorang untuk mengalami thrombosis vena dalam. Dengan menerapkan pengkajian
menggunakan skala autar ini, insiden terjadinya thrombosis vena dalam yang dapat
menyebabkan akibat fatal dapat dicegah sejak awal sebelum pasien menjalani operasi. Hal ini
sesuai dengan penelitian deskriptif dari buyukyilmaz yang dilakukan untuk menentukan tingkat
risiko, faktor risiko, dan rasio peluang mereka untuk DVT pada pasien yang menjalani bedah
ortopedi. Data dikumpulkan dengan menggunakan Formulir Informasi Pasien dan Penilaian
Skala Autar DVT di bangsal ortopedi di Rumah Sakit universitas pada hari kedua pasca operasi.
Data dianalisis menggunakan deskriptif, analisis komparatif, dan regresi logistik biner. 102
pasien (usia rata-rata, 52,58 21,58 tahun) dirawat di rumah sakit selama rata-rata 14,35
14,56. Sampel, 53,9% adalah perempuan, 65,7% memiliki riwayat operasi sebelumnya, dan
54,9% telah menjalani operasi artroplasti pinggul / lutut total, 67,6% dari pasien mengenakan
stoking kompresi, dan 62,7% diberikan infus cairan. Pasien memiliki skor risiko sedang (12,77
5,66) di Autar DVTRAS. Menurut analisis biner logistik regresi, penuaan, obesitas, imobilitas,
dan penyakit akut dan kronis merupakan faktor risiko yang signifikan untuk DVT pasca operasi
(p 0,05). Studi ini menyoroti bukti dari tingkat risiko DVT, faktor risiko, dan dampak dari
tromboemboli vena pada pasien yang menjalani operasi ortopedi, sehingga dapat dijadikan
panutan untuk memberikan terapi dan pencegahan DVT.
Pasien pasien juga dapat diberikan terapi profilaksis dan intervensi keperawatan yang
tepat untuk mencegah terjadnya thrombosis vena dalam. Hasil penelitian dari Desouky et al
menyebutkan bahwa skala Autar DVT dikembangkan sebagai prediksi untuk menilai resiko
pasien dan memungkinkan untuk menerapkan profilaksis yang paling efektif untuk pasien.
Dimana skala DVT dievaluasi melalui data yang dikumpulkan dari 35 pasien bedah vaskuler
untuk mengevaluasi validitas dan sensitivitas sebagai (screening atau tes diagnostik) dan
indeks prognostik yang dilakukan di RS Ain Shams pada antara Bulan Mei dan Oktober 2008.
Hasil penelitian menunjukkan persetujuan antara duplex dan skala autar DVT, beresiko moderat
mencapai 60% sensitivitas dan 40% spesifisitas sedangkan 46,6% dan 75% pada kategori
resiko tinggi. Hal ini memberikan fakta menarik tentang penilaian resiko yang efektif pasien DVT
dan membantu mengambil keputusan untuk menerapkan profilaksis yang efektif untuk pasien.
Skala autar ini tidak hanya dapat digunakan pada bidang orthopedic surgery saja,
namun

dapat

diaplikasikan

dalam

bidang

onkologi

maupaun

ginekologi

karena

penatalaksanaan operasi dalam bidang tersebut juga memiliki resiko terjadinya thrombosis

vena dalam. Hasil Studi dari Gerhard Mullerini menunjukkan Skala DVT Autar versi Jerman
mengenai reliabilitas penilaian dan pengamatan dalam praktek klinik akut. Evaluasi kriteria
kualitas tes-teoritis dalam studi cross-sectional dilakukan dengan sampel 181 pasien dan
desain korelatif dan multisenter. Nilai-nilai Kappa dari skor item berkisar antara = 0.00 dan =
1.00. Reliabilitas tertinggi diukur dengan 15 item ( = 0,862-1,000). Nilai-nilai Kappa terendah (
= -0.006-0.392) diukur dengan item "pelvis injuri", "abdominal" dan "neurosurgical". Di semua
departemen yang terlibat, nilai Kappa dari semua skor berkisar dari "cukup" ( = 0.63) ke
"hampir sempurna" ( = 0,97) kesesuaian observasi (78,3-97,5%; ICC = 0,806-0,994). Hasil
studi menunjukkan menengah ke tinggi (moderate to high) untuk reliabilitas dan kesesuaian
pengamatan Skala DVT Autar vesri Jerman pada pasien dengan perawatan.

Anda mungkin juga menyukai