Anda di halaman 1dari 32

Benign Prostate

Hyperplasia
(BPH)
dr. Raymond Meliala, Sp.B,
FINACS

Definisi
Terjadi
pembesaran
kelenjar
periuretral yang mendesak jaringan
prostat ke perifer dan menjadi kapsul
bedah (surgical capsule).

Etiologi
1. Peningkatan
kadar
dihidrotestosteron (DHT)
2. Proses aging (penuaan).
3. Ada
ketidakseimbangan
antara
esterogen dan progesteron
4. Interaksi antara sel stroma dan sel
epitel prostat
5. Berkurangnya apoptosis
6. Teori stem cell

Hubungan frekuensi aktivitas


seksual dengan BPH

Fungsi Prostat
Prostat menghasilkan cairan untuk
semen, yang mengandung ion sitrat,
kalsium, ion fosfat, enzim pembeku
dan profibrinolisin dialirkan melalui
duktus sekretorius dan bermuara ke
uretra posterior untuk kemudian
dikeluarkan bersama cairan semen
lain saat ejekulasi.

Patofisiologi BPH

Gejala BPH
Obstruksi
Hesitansi perlu waktu bila
mau miksi
Intermitensi Miksi terputus
Terminal dribbling Menetes
dari akhir miksi (
Weak stream pancaran miksi
menjadi lemah
Emptying micturition serasa
belum puas sehabis miksi
StrainingMengejan saat
berkemih
Prolonged micturitionmiksi
perlu waktu lama

Bertambahnya
Iritatif
frekuensi miksi (misi
>8xhari
Nokturia Miksi >2x
pada malam hari
UrgensiMiksi sulit
ditahan
Urge incontinence
tidak bisa menahan
miksi
Disuria Nyeri pada
waktu miksi

Derajat BPH
Derajat I
Ditemukan keluhan prostatismus, pada DRE ditemukan
penonjolan prostat dan sisa urin <50ml.
Derajat II
Tanda dan gejala seperti pada derajat I, prostat lebih
menonjol, batas atas masih teraba dan sisa urin >50
ml tapi <100ml
Derajat III
Seperti derajat II, batas atas prostat tidak teraba lagi,
sisa urin >100ml
Derajat IV
Sudah terjadi retensi total

Pemeriksaan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
(Laboratorium,
Pemeriksaan lainnya).

Penunjang
Radiologi,

Anamnesis
Seberapa sering anda merasa masih ada sisa selesai
kencing?
Seberapa sering anda harus kembali kencing dalam
waktu kurang dari 2 jam setelah selesai kencing?
Seberapa sering anda mendapatkan bahwa anda
kencing terputus-putus?
Sebarapa sering tidak bisa menahan keinginan untuk
kencing?
Seberapa sering pancaran kencing anda lemah?
Seberapa sering anda harus mengejan untuk mulai
kencing?
Seberapa sering anda harus bangun untuk kencing,
sejak mulai tidur pada malam hari hingga bangun di
pagi hari?

Pemeriksaan Fisik
Ginjal teraba
Nyeri pinggang dan nyeri ketok pada pinggang
Vesika urin teraba
Pemeriksaan Colok dubur :
1. Tonus sfingter ani/refleks bulbo-kavernosus.
2. Mukosa rektum.
3. Keadaan prostat : nodul, krepitasi, konsistensi prostat,
simetri antar lobus dan batas prostat.
Pada BPH akan ditemukan prostat yang lebih besar
dari normal, permukaanlicin dan konsistensi kenyal.

Laboratorium
Sedimen urin mencari kemungkinan proses
infeksi atau inflamasi pada ISK.
Pemeriksaan kultur urin mencari jenis kuman
penyebab infeksi dan sensitifitas kuman
terhadap antimikroba.
Faal Ginjalmencari penyulit yang mengenai
saluran kemih bagian atas.
Gula Darah (bila dicurigai adanya kelainan
persarafan pada buli-buli)buli-buli neurogenik.
Kadar penanda tumor PSA (bila dicurigai adanya
keganasan prostat).

Patologi Anatomi

Kombinasi dari hiperplasia epitel dan stroma


diprostat.Beberapakasusmenunjukkanproliferasi
halus-otothampirmurni,meskipun
kebanyakan
menunjukkan
pola
fibroadenomyomatous
hyperplasia

Pencitraan (Radiologi)
Foto polos perut mencari adanya batu opak di saluran
kemih.
Pemeriksaan PIV kelainan pada ginjal maupun ureter
berupa hidroureter atau hidronefrosis, memperkirakan
besar kelenjar prostat.
Pemeriksaan ultrasonografi transrektal atau TRUS
mengetahui besar atau volume kelenjar prostat adanya
kemungkinan pembesaran prostat maligna sbg petunjuk
utk melakukan biopsi aspirasi prostat, menentukan
jumlah residual urin.
Ultrasonografi transabdominal (mendeteksi adanya
hidronefrosis ataupun kerusakan ginjal akibat obstruksi
BPH yang lama)

USG BPH

Sistoskopi

Foto Polos

Pemeriksaan Lainnya
Residual urine (jumlah sisa urin
setelah miksi).
Pancaran urine atau flow rate.
Uroflometri dapat diketahui lama
waktu miksi, lama pancaran, rerata
pancaran,
maksimum
pancaran
maksimum,
volum
urin
yang
dikemihkan.
Pemeriksaan urodinamika.

Tujuan Pengobatan
Tujuan terapi pada pasien BPH :
1.
2.
3.
4.

Memperbaiki keluhan miksi.


Meningkatkan kualitas hidup.
Mengurangi obstruksi infravesika.
Mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal
ginjal.
5. Mengurangi volume residu urine setelah miksi.
6. Mencegah progresifitas penyakit.

Terapi
Watchfull waiting utk pasien BPH dgn skor
IPSS <7. Pasien tidak dpt apapun. Jgn
konsumsi kopi atau alkohol setelah makan
malam.
Kurangi konsumsi makanan/minuman yang
mengiritasi buli-buli (kopi atau coklat).
Batasi obat yg mengandung
fenilpropanolamin.
Kurangi makanan pedas dan asin.
Jangan menahan kencing terlalu lama.

Mengurangi
resistensi
otot
polos
prostat
(adrenergik alfa blocker).
Mengurangi volume prostat (penghambat 5reduktase)
Fitofarmaka

Indikasi Pembedahan

Gagal medikamentosa
Retensi urin berulang
ISK berulang
Timbul batu saluran kemih
Hematuria
Gagal ginjal

Operasi (Pembedahan)
Pembedahan terbuka (Metode Millin, Freyer)
Pembedahan Endourologi (Tenaga elektrik
TURP, Energi Laser): TURP, TUIP, evaporasi.
Tindakan invasif minimal.
Elektrovaporisasi prostat
Laser prostatektomi
Termoterapi
TUNA
HIFU

Tindakan invasif minimal

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai