PRODUK : Tablet
Kunyah Vitamin C
BOBOT TABLET : 2
gram
BATCH SIZE : 23 tablet
MANUFACTURING ORDER
NAMA BAHAN
FUNGSI
PEMERIAN
NO.
1.
Asam Askorbat
Antioksidan /
zat aktif
2.
Gelatinum
Bahan
pengikat
3.
Gliserin
Bahan
tambahan
JUMLAH
DITIMBANG
per
per
TABLET batch
50mg
2,5
gram
60%
30
gram
40%
20gram
MANUFACTURING PROSES
I
II
PROSES PEMBUATAN
1 Larutkan perlahan-lahan gelatin kedalam air.
2 Tambahkan gliserin sedikit demi sedikit sambil diaduk.
3 Panaskan campuran hingga mendidih sambil diaduk terus.
4 Tuang campuran kedalam cetakan, masukan dalam lemari pendingin hingga
membeku.
5 Setelah membeku, keluarkan dari cetakan dan uji keseragaman bobot
Uji Keseragaman Bobot
Diambil 23 tablet secara acak lalu di timbang masing masing tablet
Dihitung bobot rata-rata dan penyimpan terhadap rata-rata.
Tidak boleh ada 2 tablet yang masing-masing menyimpang dari bobot rata-rata
lebih besar dari harga kolom A dan tidak boleh satu pun yang menyimpangdari
bobot rata-rata lebih dari harga pada kolom B .
Menurut farmakope persyaratan keseragaman bobot
Bobot rata rata
Penyimpangan A
Penyimpangan B
< 25 mg
15 %
30%
26 mg 150 mg
10 %
20%
150 mg - 300 mg
7,5 %
15%
> 300 mg
5%
10%
Data pengamatan:
No
24 tablet ( di hitung tablet satu per satu)
1
2,21
2
1,68
3
2,13
4
1,86
5
2,15
6
1,71
7
1,96
8
2,25
9
2,19
10
1,77
11
1,96
12
1,77
13
1,77
14
1,55
15
2,13
16
1,56
17
2,16
18
1,96
19
2,21
20
1,63
Keterangan
Tidak Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Tidak Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi syarat
21
22
23
1,93
2,28
1,63
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi syarat
Tidak Memenuhi syarat
PEMBAHASAN:
Formula yang digunakan untuk pembuatan tablet kunyah Vit.C yaitu:
Bahan aktif
Asam askorbat
Gliserin 40%
Gelatin 60%
Tablet kunyah yang dihasilkan memiliki tekstur terlalu keras, ini dikarenakan
komposisi bahan tambahan yaitu gelatin terlalu banyak sebesar 60%, sedangkan gliserinnya
hanya 40% sehingga tablet yang dihasilkan tidak lah lunak.
Pada praktikum kali ini dibuat tablet kunyah dengan hasil 23 tablet. Menggunakan zat
aktif asam askorbat sebagai antioksidan. Bahan pembantu yang digunakan yaitu gliserin,
gelatin. Pembuatan tablet kunyah vitamin C ini dengan cara mencampurkan gliserin, gelatin
hingga terbentuk larutan, kemudian di panaskan sampai mendidih, setelah dingin dimasukan
zat aktifa aduk hingga homogen. Dilakukan pencetakan dengan menggunakan alat yang
sederhana berupa plat tetes. Dimasukan kedalam plat tetes, kemudian dibekukan didalam
lemari pendingin hingga terbentuk tablet yang kekerasannya stabil. Setelah tablet kunyah
jadi, dilakukan evaluasi pada keseragaman bobot dari tablet kunyah.
Setelah itu dilakukan Uji keseragaman bobot, pengujian ini dilakukan untuk melihat
keseragaman suatu tablet. Kemudian bandingkan dengan persyaratan oleh Farmakope
Indonesia. Menurut FI III (1979), Uji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang 23
tablet. Dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari
dua tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari kolom A dengan bobot rataratanya dari 5 % (CV < 5%). Dan tidak satu tablet pun yang menyimpang dari kolom B
dengan bobot rata-ratanya 10% (CV > 10%). Dalam praktikum ternyata diperoleh data dari
23 tablet didapatkan bahwa 15 tablet tidak memenuhi syarat dari Farmakope Indonesia,
dimana pada kolom A terdapat 8 tablet yang menyimpang dan pada kolom B terdapat 7 tablet
yang menyimpang. Sehingga tablet tidak memenuhi uji keseragaman bobot. Keseragaman
bobot tidak memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dapat disebabkan karena alat yang
digunakan bukanlah alat untuk mencetak tablet kunyah sehingga bobot masing-masing tablet
tidak sama.
KESIMPULAN:
Penentuan konsentrasi zat pembantu dalam formulasi tablet kunyah vitamin C sangat
berpengaruh terhadap bentuk/tekstur tablet yang dihasilkan, dalam praktikum kali ini
konsentrasi dari gelatin dan gliserin haruslah sesuai atau sebanding supaya menghasilkan
tekstur tablet yang diinginkan yaitu lunak. Pada konsentrasi gliserin : gelatin (40% : 60%)
menghasilkan sediaan tablet kunyah yang memiliki tekstur sangat keras bahkan tidak bisa
disebut sebagai tablet kunyah.
Uji yang dilakukan terhadap tablet kunyah vitamin C yaitu Uji quality control yang dilakukan
terhadap tablet kunyah berupa:
Keseragaman bobot
Terdapat 8 tablet kunyah yang menyimpang dari kolom A, dan terdapat 7 tablet
kunyah yang menyimpang dari kolom B. Hal ini menunjukan bahwa keseragaman
bobot yang didapatkan pada praktikum, tidak memenuhi persyaratan Farmakope
Indonesia III.
DAFTAR PUSTAKA:
1. Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ketiga. Departemen
Kesehatan. Jakarta.
2. Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi keempat. Departemen
Kesehatan. Jakarta.
3. Boy Lan A.R,. Hand Book Of Pharmaceutical Exipient, American Pharmaceutical
Association, Washington.1986
4. Elfirah, Laporan Laboratorium terpadu pembuatan tablet Jurusan Farmasi Fakultas
MIPA, Universitas Hasanuddin.2006
ANGGOTA KELOMPOK :
NAMA
NIM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(13010100)
(13010026)
(13010048)
(13010144)
(13010024)
(13010082)
Risma Purniasari
Sri Yulianti R
Susi Ernawati
Syarafina L
Ulfiyatul M
Umi Fathania
BOGOR
2016