AMYL ALCOHOL
1. N a m a
Golongan
Alkohol (3)
Sinonim / Nama Dagang (1,3,5,6,8)
Amyl alcohol, normal; Alcohol C-5; N-amyl alcohol; N-butyl carbinol; N-butyl
carbinol; Pentan-1-ol;
N-pentan-1-ol; Pentanol;
Pentyl
alkcohol;
1-pentanol;
: 71-41-0 (2,3,4,5,6,8)
Nomor RTECS
: SB9800000 (2,4,5,8,9)
Nomor EC (EINECS)
: 200-752-1(3,6,8)
UN
: 1105 (2,4,6,8)
Kebakaran 3
Reaktivitas 0
Klasifikasi EC
= Tidak reaktif
(4,6,8,11)
Xn
= Berbahaya
R10
= Mudah menyala
R20
R37
R66
R36/38
R37/38
S16
S1/2
S24/25
S46
= Jika
tertelan,
cari
segera
pertolongan
medis
dan
3. Penggunaan
Sebagai pelarut pada sintesis senyawa organik
(1)
(1,4)
, kulit,
(11)
(6)
(6,11)
, ginjal, hati,
Rute paparan
Paparan jangka pendek
Terhirup
Berbahaya jika terhirup. Dapat menyebabkan iritasi saluran napas, rasa terbakar,
batuk, bersin, laringitis, napas pendek, sakit kepala, mual, muntah, dan
mempengaruhi sistem saraf pusat (11).
Kontak dengan kulit
(11)
(11)
(4)
. Bersifat
nyala
lain
(5)
paparan
terhadap
tercampurkan
Tancampurkan
(4)
Polimerisasi
6. Penyimpanan
(3,4)
7. Toksikologi
Data pada hewan
Data toksisitas (1,2,3,6,7,9):
LD50 oral-mencit 5660 g/kg; LD50 oral-mencit 370 mg/kg; LD50 oral-tikus 3030
mg/kg; LD50 oral-tikus 4613 mg/kg; LD50 oral-tikus 200 mg/kg; LD50 oral-tikus
3670 mg/kg; LD50 kulit-kelinci 2306 mg/kg; LD50 kulit-kelinci 2830 g/kg; LD50
oral-tikus 5660 L/kg; LD50 intraperitoneal-tikus 579 mg/kg; LD50 intraperitonealtikus 970 mg/kg; LD50 intravena-tikus 196 mg/kg; LD50 intravena-mencit 184
mg/kg; LD50 intraperitoneal-kelinci 140 mg/kg; LD50 intraperitoneal-marmut 615
mg/kg; LD50 intraperitoneal-hamster 626 mg/kg; LCL inhalasi-tikus 14000 mg/m3
selama 6 bulan.
Data karsinogenik
Berdasarkan
karsinogen (6).
Data mutagenik
Mutagenik terhadap bakteri dan/atau ragi (4).
Mutagenik: Paru-paru hamster 25 mmol/L (9).
Informasi Ekologi
Toksisitas pada ikan
Toksisitas pada
EC50 (48 jam) kutu air (Dahnia magna) 341 mg/L (3)
invertebrata perairan
8. Efek Klinis
Keracunan akut
Terhirup
Iritasi saluran napas, sensasi pedih pada mata sehingga menimbulkan lakrimasi,
hiperemia konjungtiva tanpa disertai luka kornea yang bermakna, gangguan dan
rasa tidak nyaman pada hidung, nyeri dada, mual, muntah
(4)
Inhalasi uap berkonsentrasi tinggi dapat mempengaruhi otak, sistem saraf pusat,
sistem kardiovaskuler, penglihatan, pernapasan, hati, ginjal, menyebabkan
vertigo, delirium, ataksia, sedasi, pusing, mengantuk, sakit kepala, dispnea,
batuk, edema paru akut, depresi napas, hipotensi, disritmia jantung, pandangan
ganda, tuli, gagal ginjal akut, nekrosis tubuler akut
(4)
efek
yang
mirip
seperti
pada
paparan
secara
inhalasi,
Segera pindahkan dari tempat paparan ke tempat yang berudara segar. Jika
terjadi kesulitan bernapas dapat diberikan oksigen. Segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat.
Terhirup bahan yang serius: Segera pindahkan dari tempat paparan. Longgarkan
bagaian pakaian yang kencang, seperti kerah baju, dasi, ikat pinggang. Jika
terjadi kesulitan bernapas dapat diberikan oksigen. Jika korban tidak bernapas,
dapat diberikan resusitasi jantung paru (RJP). Peringatan: Kemungkinan timbul
bahaya pada penolong jika dilakukan RJP pada korban yang menghirup bahan
beracun, menginfeksi, atau korosif. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit (4)
Segera siram kulit dengan banyak air. Dapat digunakan air dingin. Tutup kulit
yang teriritasi dengan emolien. Lepas pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan sepatu sebelum digunakan
kembali. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak kulit yang serius: Cuci dengan sabun desinfektan dan tutupi kulit yang
terpapar dengan krim antibakteri. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
Kontak dengan mata (4)
Lepaskan lensa kontak jika menggunakannya. Segera cuci mata dengan air yang
banyak (dapat digunakan air dingin) atau dengan larutan garam normal (NaCl
0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata
dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak
ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Tutup dengan kain kassa steril. Segera
bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan (4,6)
Dapat berpotensi aspirasi jika tertelan. Jangan merangsang muntah atau
memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Longgarkan bagian
pakaian yang melekat ketat, seperti kerah baju, dasi, atau ikat pinggang. Segera
bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang
Antidotum: Tidak terdapat antidotum spesifik (9)
(6)
10. Penatalaksanaan
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30
menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin
diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.
Anak-anak: 200-300 g/kg BB.
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
-
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring
ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan
selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin
atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
(6)
Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia
(3)
Tumpahan kecil: Encerkan dengan air dan serap dengan bahan inert kering dan
tempatkan dalam wadah untuk pembuangan limbah yang sesuai (4).
Tumpahan besar: Cairan ini mudah terbakar. Jauhkan dari panas dan sumber
api. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Serap dengan tanah
kering, pasir atau bahan lain yang tidak mudah terbakar. Jangan menyentuh
bahan yang tertumpah. Cegah masuknya bahan ke dalam selokan, ruang
bawah tanah atau daerah yang sempit; buat tanggul bila diperlukan. Berhatihatilah bila konsentrasi produk tidak berada di atas nilai ambang batas. Periksa
nilai ambang batas pada MSDS dan peraturan setempat (4)
14. Daftar Pustaka
1. Budavari, S. (Ed.). The Merck Index: An Encyclopedia of Chemicals, Drugs,
and Biologicals. Twelfth Edition. Merck & Co., Inc. New Jersey. 1996.
2. Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens.
Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991.
3. http://www.thegoodscentscompany.com/data/rw1003191.html
(diunduh
November 2011)
4. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9926423 (diunduh November
2011)
5. http://www.sciencestuff.com/msds/C1263.html (diunduh November 2011)
6. http://www.chemcas.org/drug/analytical/cas/71-41-0.asp (diunduh November
2011)
7. http://exporterlabchemicals.com/msds/AL2671.html (diunduh November 2011)
8. http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0535.htm (diunduh November
2011)
9. http://www.chemcas.org/msds_archive/msds_01/cas/ga_msds/71-41-0.asp
(diunduh November 2011)
10. http://worldaccount.basf.com/wa/NAFTA/Catalog/ChemicalsNAFTA/doc4/BAS
F/PRD/30036709/.pdf?title=&asset_type=msds/pdf&language=EN&validArea=
US&urn=urn:documentum:ProductBase_EU:09007af8800907ac.pdf
11. http://www.chemdb-portal.cn/fisher_msds_pdf/71-41-0_EN.pdf
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas)
Bidang Informasi Keracunan, Pusat Informasi Obat dan Makanan
Badan POM RI, Tahun 2011