Analisis Kebutuhan Diklat Sebagai Pondasi Terciptanya ASN Profesional
Analisis Kebutuhan Diklat Sebagai Pondasi Terciptanya ASN Profesional
Profesional
Diklat
sebagai
pondasi
terciptanya
ASN
psikomotorik
peserta
ditentukan
oleh
Tenaga
Pengajar
dan
Penyelenggara.
o Peserta, merupakan objek dari pelatihan, oleh karena itu ketepatan
persyaratan peserta dengan diklat yang diselenggarakan dapat
memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap keberhasilan sebuah
diklat.
o Sarana dan Prasarana pendukung, merupakan pendukung dalam
kegiatan belajar mengajar. Semakin baik dan lengkap sarana dan
prasarana pendukung yang tersedia, maka akan semakin baik pula diklat
yang dilaksanakan.
Kelima unsur diatas memegang peranan penting dan saling erat
kaitannya dalam keberhasilan suatu kegiatan pendidikan dan pelatihan.
Untuk lebih jelasnya hubungan kelima unsur tersebut dapat digambarkan
sebagaimana berikut ini :
Program pelatihan merupakan pondasi utama dalam sebuah kegiatan
diklat oleh karena itu sebagaimana dijelaskan diatas untuk menghasilkan
diklat yang baik maka terlebih dahulu dilakukan Analisis Kebutuhan Diklat
(AKD) agar kegiatan diklat tepat sasaran antara peserta dengan program
yang akan dijalankan. AKD merupakan langkah awal perencanan program
diklat yang diperlukan untuk menemukenali kesenjangan antara kompetensi
yang dipersyaratkan dengan kompetensi yang dimiliki oleh ASN dalam
melaksanakan tugas jabatannnya. AKD merupakan rangkaian kegiatan dalam
rangka mengidentifikasi Kompetensi yang masih kurang dikuasai dan perlu
ditingkatkan/dibangun melalui diklat dengan mengidentifikasi substansi
materi pokok diklat (Knowladge, skill, Attitude) yang relevan dan mendukung
dalam pelaksanaan tugas setiap unit kerja di masing-masing komponen
dilingkungan kerjanya.
Oleh karena itu dengan dilakukannya AKD maka pelaksanaan diklat
dapat diarahkan kepada diklat yang berbasis kompetensi sehingga dapat
menjawab tantangan globalisasi yang menuntut profesionalisme ASN yang
kompeten. Untuk itu Kementerian dalam Negeri selaku Instansi Pembina bagi
seluruh pemererintah daerah di seluruh Indonesia sangat merespon
pengembangan kompetensi aparaturnya melalui Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi dilingkungan Kementerian
Dalam Negeri. Pada pasal 21 ayat (1), dinyatakan bahwa untuk memenuhi
kebutuhan diklat, maka pengembangan program diklat dilaksanakan pada
tiga tingkatan, yaitu : tingkat system, tingkat organisasi, dan tingkat individu.
Pengembangan program diklat pada tingkat system yaitu dilaksanakan dalam
rangka menyediakan jenis-jenis diklat berbasis kompetensi yang berstandar
dan mampu telusur dengan system manajemen nasional. Pengembangan
program diklat pada tingkatan organisasi yaitu dilaksanakan dalam rangka
menyediakan jenis-jenis diklat yang spesifik sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan tugas-tugas pokok dan fungsi masing-masing unit
organisasi pemerintah. Sedangkan Pengembangan program diklat pada
tingkatan individu yaitu dilaksanakan untuk menyediakan program
peningkatan kompetensi pada setiap pegawai guna memenuhi kebutuhan
kompetensi individu dalam melaksanakan pekerjaannnya.
Dengan demikian jika kebutuhan pelatihan telah dipetakan
sebagaimana diuraikan tersebut diatas maka kebutuhan diklat dapat