PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumor ginjal adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dari sel jaringan ginjal.
Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari sistem
kemih seseorang. Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra dari aliran
darah, membuat urin, yang pindah ke kandung kemih dan keluar dari tubuh. Manusia
dilahirkan dengan dua ginjal.
Banyak tumor renal tidak menimbulkan gejala dab baru diketahui sebagai massa
abdomen yang teraba setelah dilakukan pemeriksaan fisik yang rutin. Trias klasik
yang terjadi kemudian dalam perjalanan penyakitnya terdiri atas hematuria, rasa nyeri
dan massa di daerah pinggang. Tanda uang biasanya menjadi petunjuk pertama ke
arah tumor renal adalah hematuria tanpa rasa nyeri. Hematuria ini bisa interemitendan
mikroskopis atau kontinyu dan tampak nyata (makroskopis). Mungkin di daerah
punggung terasa pegal (nyeri yang tumpul) sebagai akibat dari tekanan balik yang
ditimbulkan oleh kompresi ureter, peluasan tumor ke darah perineral atau perdarahan
ke dalam jaringan ginjal. Nyeri yang bersifat kolik terjadi jika bekuan darah atau
massa sel tumor bergerak menurun melalui ureter. Gejala akibat metastasis dapat
menjadi manifestasi pertama tumor rewnal dan bisa mencakup penurunan berat badan
yang tidfak dapat dijelaskan penyebabnya, peningkatan perasaan lemah serta anemia.
Diagnosis tumor renal mungkin memerlukan pemeriksaan urogrofi intravena,
sistoskopi, nefrotomografi, angiografi renal, ultrasonografi atau pemindah CT. Semua
pemeriksaan ini mungkin melelahkan bagi pasien yang keadaan umumnya sudah
menurun akibat efek sistemik tumor, pasien berusia lanjut dan pasien yang merasa
khawatir akan memberikan bantuan fisik maupun mental kepada pasien dalam
mempersiapkan semua prosedur pemeriksaan dan memantau dengan cermat tandatanda dehidrasi serta kelelahan.
Tumor Buli-Buli atau juga bisa disebut tumor vesika urinaria (kandung kemih)
merupakan keganasan kedua setelah karsinoma prostat. Buli-buli atau Kandung kemih
adalah sebuah organ tubuh yang menyerupai sebuah kantung dalam pelvis yang
menyimpan urin yang diproduksi ginjal. Urin dialirkan ke kandung kemih melalui
saluran yang dikenal sebagai ureter.
Buli-buli memiliki beberapa lapisan yaitu epitelium, lamina propia, otot detrussor
dan jaringan perivesikal lembut (Gambar 1). Otot detrusor buli-buli terdiri dari 3 lapis
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 1
otot yang saling beranyaman, di bagian dalam adalah otot longitudinal, di tengah otot
sirkuler, dan yang terluar otot longitudinal. Mukosa buli-buli terdiri atas sel-sel
transisional yang sama seperti pada mukosa-mukosa pada pelvis renalis, ureter, dan
uretra posterior. Pada dasar buli-buli kedua muara ureter dan meatus uretra internum
membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum buli-buli.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIK TUMOR GINJAL
1. Definisi
Tumor ginjal adalah pertumbuhan sel yang tidak normal dari sel jaringan
ginjal. Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang berfungsi sebagai bagian dari
sistem kemih seseorang. Ini membantu untuk menyaring limbah dan cairan ekstra
dari aliran darah, membuat urin, yang pindah ke kandung kemih dan keluar dari
tubuh. Manusia dilahirkan dengan dua ginjal.
Tumor Ginja terbentuk ketika sel tumbuh terlalu cepat dalam ginjal. Biasanya,
sel yang lebih tua mati dan diganti oleh sel baru. Ketika proses ini berjalan kacau,
sel-sel tua tidak mati, dan sel-sel baru tumbuh ketika mereka tidak dibutuhkan,
membuat tumor.
Jauh lebih serius adalah tumor ganas ginjal, yang kanker dan dapat menyebar
ke area lain di tubuh seseorang. Bila seseorang memiliki karsinoma sel ginjal,
tumor ginjal berkembang dalam sel unit penyaringan ginjal itu, yang disebut
nefron. Sering kali, sel-sel kanker di daerah ini berkembang sebagai salah satu
massa dalam satu ginjal. Namun, dimungkinkan untuk lebih dari satu tumor ginjal
untuk mengembangkan hanya pada satu ginjal, dan kedua ginjal dapat
dipengaruhi oleh tumor pada saat yang sama.
2. Etiologi
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Tetapi penelitian telah
menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan resiko
terjadinya kanker ginjal. Merokok merupakan faktor resiko yang paling dekat
dengan timbulnya kanker ginjal. Faktor resiko lainnya antara lain :
1. Kegemukan
2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
3. Lingkungan kerja (pekerja perapian arang di pabrik baja memiliki resiko
tinggi, juga pekerja yang terpapar oleh asbes)
4. Dialisa (penderita gagal ginjal kronis yang menjalani dialisa menahun
memiliki resiko tinggi)
5. faktor genetik.
6. Kurang dari 2 % terjangkit karena faktor keturunan.Kebanyakan kasus terjadi
secara sporadik dan merupakan hasil dari mutasi genetik yang mempengaruhi
perkembangan sel-sel di ginjal.
3. Klasifikasi
A. Tumor Jinak
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 3
1. Hemartoma
Hemartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri
atas komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos.Lesi ini bukan
merupakan tumor sejati, tetapi paling cocok disebut sebagai hamartoma.
Tumor jinak ini biasanya bulat atau lonjong dan menyebabkan
terangkatnya simpai ginjal. Kadang tumor ini ditemukan juga pada lokasi
ektrarenal karena pertumbuhan yang multisentrik (De Jong, 2000).
Hamartoma ginjal sering tanpa menunjukkan gejala dan kadang-kadang
didapatkan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin dengan
ultrasonografi abdomen(Basuki, .Gejala klinis yang mungkin dikeluhkan
adalah : nyeri pinggang, hematuria, gejala obstruksi saluran kemih bagian
atas dan kadang kala terdapat gejala perdarahan rongga retroperitonial.
2. Fibroma Renalis
Fibroma renalis berupa benjolan massa yang kenyal keras, dengan
diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam medula atau papilla.
Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan mengelilingi
tubulus di dekatnya.
Tumor ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja sewaktu melakukan
autopsi, tanpa adanya tanda ataupun gejala klinis yang signifikan.
3. Adenoma Korteks Benigna
Adenoma koreteks benigna merupakan tumor berbentuk nodulus
berwarna kuning kelabu dengan diameter biasanya kurang dari 20 mm,
yang terletak dalam korteks ginjal.
4. Onkositoma
Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma
granulernya (tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan
mengalami distorsi) banyak ditemukan. Onkositoma kadang-kadang dapat
begitu besar sehingga mudah dikacaukan dengan karsinoma sel renalis.
B. Tumor Ganas
1. Adenokarsinoma Ginjal
Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal
dari tubulus proksimalis ginjal. Tumor ini merupakan 3% dari seluruh
keganasan pada orang dewasa. Tumor ini paling sering ditemukan pada
umur lebih dari 50 tahun. Tumor ini dikenal dengan nama lain sebagai :
tumor Grawitz, Hipernefroma, Karsinoma sel Ginjal atau Internist tumor.
Serupa dengan sel korteks adrenal tumor ini diberi nama hipernefroma
yang dipercaya berasal dari sisa kelenjar adrenal yang embrionik.
Klasifikasi stadium Robson
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 4
Kini sudah jarang dipakai, tapi literatur yang melaporkan kasus di masa
lalu sering memakai sistem klasifikasi ini.
Stadium I
Stadium II
Stadium III
metastasis jauh
yang
berasal
dari
urotelium
pelvis
renalis,
karena
pertumbuhannya ke dalam rongga kaliks pelvis, tumor ini secara dini akan
ditandai
dengan
adanya
hematuria
atau
obstruksi.
Tumor ini sering menginfiltrasi dinding pelvis dan dapat mengenai vena
renalis.
Yang paling
mengeluarkan rennin
Anemia
Penurunan berat badan
Infeksi saluran kencing
Demam
Malaise
Anoreksia
Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam saluran
kencing.
5. Patofisiologi
Tumor ini berasal dari sel tubulus ginjal yang dapat dimulai dari korteks
maupun daerah medulla. Tumor dari daerah korteks cenderung meluas kedarah
sekitar ginjal. Tumor ini mempunyai pseudo kapsul yang terdiri dari jaringan
parenkim yang tertekan serta jaringan fibrous dan sel-sel inflamasi. Infiltrasi
tumor ke daerah luar menyebabkan tonjolan yang dapat digunakan sebagai tanda
diagnostik
pada
pemeriksaan
USG
atau
CT
scan.
Ukuran sangat bervariasi mulai dari yang berukuran kecil sampai ukuran 8-9 cm.
Secara makroskopik akan terlihat pewarnaan kekuningan atau orange oleh karena
mengandung banyak lemak. Permukaan tumor yang lebih kecil tampak homogen
sedang yang besar biasanya disertai kista sekunder di dalamnya dengan daerah
perdarahan dan daerah nekrosis serta kadang ditemukan kalsifikasi didaerah
perifer. (Afif, 2011)
Salah satu penyebab utama tumor ginjal adalah merokok, karena didalam
rokok terdapat zat karsinogen. Karsinogen itu akan menyebabkan kerusakan pada
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 7
DNA atau bahasa kerennya mutasi DNA yang ada pada inti sel. Unit fungsional
DNA disebut gen yang terkenal sebagai pembawa sifat keturunan. Sebenarnya
fungsi DNA ini adalah pengatur semua kehidupan sel. DNA yang menentukan
struktur dan fungsi sel juga pembelahannya. Kerusakan-kerusakan pada DNA
akan diperbaiki oleh yang namanya DNA repair mechanism, bila repair ini gagal
maka sel akan mengalami Apoptosis. Apoptosis ini adalah kematian sel dengan
cara bunuh diri akibat terpapar asap rokok. (Erna. 2008)
Mutasi ini dapat mengaktivasi gen-gen yang diberi nama oncogenes
(dinamakan demikian karena aktivasi berlebihan dari gen ini menyebabkan sel
akan terus membelah dan menjadi kanker) seperti gen RAS atau menginkativasi
tumoursuppressor genes (gen yang menekan timbulnya tumor jadi kerjanya
berlawanan dengan oncogene). Nah banyak bukti telah didapatkan bahwa
carcinogen dapat secara langsung bereaksi dan menyebabkan perubahan pada
RAS. (Erna. 2008)
Karena oncogen seperti RAS teraktivasi akhirnya sel-sel jadi membelah gak
karu-karuan, dan membentuk sel-sel dengan struktur yang lebih primitif,
semaunya sendiri (otonom), tidak mematuhi aturan-aturan yang berlaku secara
alami, bahkan dengan gampang terlepas. Sel-sel yang terlepas paling sering
masuk aliran limfe dalam pembuluh limfe, juga darah dan kemudian bila dia
berhenti pada suatu tempat dia akan berkembang biak disitu menimbulkan yang
disebut dengan anak sebar (metastases). (Erna. 2008)
6. Pemeriksaan Diagnostic
1. CT Scan
Pemeriksaan ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui
adanya penyebaran tumor pada vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal dan
metastasis pada kelenjar limfe retroperitoneal.
2. Ultrasound abdominal
Alat ultrasoud bekerja dengan menggunakan gelombang gelombang suara
yang tidak dapat didengar oleh orang. Gelombang gelombang suara
memantul balik dari ginjal, dan komputer menggunakan gema gema untuk
menciptakan gambar yang disebut sonogram.
3. Biopsy
Biopsy adalah pengangkatan jaringan untuk mencari sel sel kanker.
4. USG
Dalam hal ini USG hanya dapat menerangkan bahwa ada massa solid atau
kistik. Pemeriksaan USG umumnya dapat membedakan karsinoma renal,
angioleiomiolipoma renal dan kista renal sederhana.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 8
5. MRI
MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor.
7. Penatalaksanaan Medis
Tujuan penatalaksanaan tumor renal adalah untuk menghilangkan tumor tersebut
sebelum terjadi metastasis.
1. Operasi pembedahan
Nefrektomi radikal merupakan terapi pilihan jika tumor nya dapat diangkat.
Tindakan ini mencakup pengangkatan ginjal (serta tumornya), kelenjar
adrenal, lemak perirenal, disekitarnya serta fasia Gerota dan nodus limfatikus.
2. Arterial Embolization
Cara ini adalah terapi untuk menyusutkan tumor dnegan menyuntikkan suatu
senyawa ke dalam pembuluh darah untuk menghalangi aliran darah ke ginjal.
Halangan ini akan mencegah tumor menjadi tumbuh lebih besar.
3. Terapi radiasi
Pengobatan ini menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker pada
ginjal.
4. Terapi biologi
Terapi ini adalah metode penyembuhan menggunakan kemampuan alami
tubuh manusia yakni sistem imunitas untuk melawan kanker. Hal ini
dilakukan dengan menambah sel imun sehingga dapat menyerang sel kanker.
5. Kemoterapi
Tumor renal termasuk tumor yang paling peka terhadap obat kemoterapi.
Prinsip dasar kemoterpai adalah suatu cara penggunaan obat sitostatika yang
berkhasiat sitotoksik tinggi terhadap sel ganas dan mempunyai efek samping
yang rendah terhadap sel yang normal.Terapi sitostatika dapat diberikan pra
maupun pasca bedah didasarkan penelitian sekitar 16-32% dari tumor yang
mudah ruptur. Biasanya, jika diberikan prabedah selama 4 8 minggu. Jadi,
tujuan pemberian terapi adalah untuk menurunkan resiko rupture intraoperatif
dan mengecilkan massa tumor sehingga lebih mudah di reseksi total.
kadang-kadang muntah.
Pola eliminasi
Pada umumnya pasien tumor paru ginjal mengalami gangguan eliminasi
seperti hematuria, retensi urine dll.
Akibat dari nyeri, massa di ginjal, demam, dapat mengganggu aktivitas dan
penyakit pasien.
Pola penanggulangan stress
Pada umumnya pasien tumor ginjal cemas terhadap penyakitnya keadaan
penyakitnya.
3. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan TTV pada klien, melakukan pemeriksaan secara head
to toe yang harus diperhatikan adalah palpasi abdomen yang cermat dan
pengukuran tekanan darah pada klien. Didapatkan saat klien waktu pengkajian
kriteria umum lemah, suhu tubuh tinggi (jika ada infeksi) dan nyeri pinggang
karena terdapat massa pada ginjal.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d spasme otot punggung dan abdomen, peregangan dari terminal saraf
skunder dari infasi tumor kedalam organ lain, sumbatan aliran urine, massa tumor
yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa ginjal, bekuan darah massal sel tumor
bergerak turun melaui ureter. (Muttaqin, 2011)
2. Gangguan eliminasi urine b.d retensi urine, efek sekunder dari obstruksi
saluran kemih dari tumor ginjal. (Muttaqin, 2011)
3. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
3. Intervensi Keperawatan
No
.
1.
DX
Nyeri
Tujuan
Setelah
tindakan
di
Intervensi
lakukan
keperawatan
selama 3 X 24 jam di
harapkan nyeri berkurang
dengan criteria hasil :
Pasien
mengatakan
Rasional
nyeri berkurang
Skala nyeri 0-1
Pasien tampak rileks
1. Petunjuk
nonverbal
ini
dapat
onset
durasi,
frekuensi,
kualitas,
faktor presipitas.
meningkatkan nyeri.
2. Anjurkan pasien untuk memonitor
3. Memungkinkan
nyeri sendiri.
pasien
untuk
nyeri
(misal:
teknik
pencegahan.
2.
Gangguan
eliminasi urin
Setelah
dilakukan
Mampu
kandung kemih.
Kriteria hasil :
mengontrol
pengeluaran urine.
pengosongan
stimulasi
urine
terhadap
dengan 4. Meningkatkan
proses
perkemihan
status nutrisi
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 13
Membaik.
Pasien
seperti
( 3x/hari )
makan
3. Mengetahui
ada
tidaknya
proeinuria
buruk
5. Beri suplemen vitamin dan besi
sesuai instruksi
5. Membantu
dalam
proses
metabolisme.
4. Evaluasi
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri dapat teratasi
- Skala nyeri berkurang bahkan tidak ada nyeri
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan pengeluaran urine normal
- Klien mampu mengosongkan kandung kemih
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
- Keadaan umum klien membaik
- Klien bisa makan seperti biasanya
- Tidak terdapat proteinuria
dilakukan
: Tanda-tanda tumor primer tidak ada
: Pada pemeriksaan bimanual didapatkan massa yang bergerak
: Pada pemeriksaan bimanual ada indurasi daripada dinding buli-buli
: Pada pemeriksaan bimanual indurasi atau massa nodular yang
T3a
T3b
T4
T4a
T4b
M1a
M1b
M1c
M1d
lamina propria
Stage A : tumor sudah menginvasi lamina propria, namun belum
otot detrusor.
Stage B2 : tumor ditemukan jauh di dalam lapisan otot.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 18
Stage C
peritoneum.
Stage D : tumor sudah bermetastasis.
4. Manifestasi Klinik
Gejala pertama yang paling umum adalah adanya darah dalam urin
(hematuria). Hematuria dapat terlihat dengan mata telanjang, ataupun berada
dalam level mikroskopik. Gejala seperti adanya iritasi pada urinasi juga dapat
dihubungkan dengan kanker kandung kemih, seperti rasa sakit dan terbakar ketika
urinasi, rasa tidak tuntas ketika selesai urinasi, sering urinasi dalam jangka waktu
yang pendek. Iritabilitas vesikal dengan atau tanpa sakit biasanya menandakan
adanya infiltrasi, walaupun tidak dalam semua kasus.
Waspadai bila pasien datang dengan mengeluh hematuria yang bersifat:
1. Tanpa disertai rasa nyeri (painless).
2. Kambuhan (intermitten).
3. Terjadi pada seluruh proses miksi (hematuria total).
Hematuria dapat menimbulkan retensi bekuan darah sehingga pasien datang
meminta pertolongan karena tidak dapat miksi. Keluhan akibat penyakit yang
telah lanjut berupa gejala obstruksi saluran kemih bagian atas atau edema tungkai.
Edema tungkai ini disebabkan karena adanya penekanan aliran limfe oleh massa
tumor atau oleh kelenjar limfe yang membesar di daerah pelvis.terdapat nyeri
pinggang jika tumor menyumbat saluran kemih sehingga terjadi hidronefrosis.
5. Patofisiologi
Penampakan carsinoma vesika urinaria dapat berupa defek pengisian pada
vesika urinaria yang terisi kontras atau pola mukosa yang tidak teratur pada film
kandung kemih pascamiksi. Jika urogram intravena menunjukkan adanya
obstruksi ureter, hal tersebut lebih menekankan pada keterlibatan otot otot di
dekat orifisium ureter dibandingkan obstruksi akibat massa neoplasma yang
menekan ureter.
Hidronefrosis diartikan sebagai suatu kondisi dimana pelvis dan kalises ginjal
berdilatasi, sedangkan definisi hidroureter merupakan dilatasi atau pelebaran dari
ureter. Penyebab tersering dari kedua kondisi ini sebagian besar adalah obstruksi.
KMB II NEOPLASMA PADA SISTEM PERKEMIHAN | 19
b. Radiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu , dosis 30004000 Rads. Penderita dievaluasi selama 2-4 minggu dengan interval
cystoscopy, foto toraks, dan IVP, kemudian 6 minggu setelah radiasi
direncanakan operasi. Post operasi radiasi tambahan 2000-3000 Rads
selama 2-3 minggu.
3. Kemoterapi
Obat-obat anti kanker :
a. Citral, 5 fluoro urasil
b. Topical chemotherapy yaitu thic-TEPA, chemoteraphy merupakan
paliatif. 5-fluorouracil (5-FU) dan doxorubicin (adriamycin) merupakan
bahan yang paling sering dipakai. Thiotepa dapat dimasukkan ke dalam
buli-buli sebagai pengobatan topikal. Klien dibiarkan menderita
dehidrasi 8-12 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat
dibiarkan dalam buli-buli selama 2 jam.
VT atau RT
Lakukan inspeksi abdomen bagian bawah, kandung kemih adalah organ
berongga yang mampu membesar u/ mengumpulkan dan mengeluarkan
kandung
kemih
pada
kandung kemih.
Kandung kemih tidak teraba. Bila ada obstruksi urin normal maka urin
tidak dapat dikeluarkan dari kandung kemih maka akan terkumpul. Hal
ini mengakibatkan distensi kandung kemih yang bias di palpasi di
daerah suprapubis.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan eliminasi urine b/d dengan hematuria
2. Nyeri b/d adanya iritasi pada vesica urinaria
3. Gangguan pola tidur b/d nyeri pada vesika urinari
4. Intervensi Keperawatan
No
.
1
DX
Gangguan
eliminasi urin
Tujuan
Setelah
Intervensi
Rasional
dilakukan
Kriteria hasil :
jika perlu
2
Nyeri
Setelah
tindakan
di
lakukan
keperawatan
selama 3 X 24 jam di
harapkan nyeri berkurang
durasi,
frekuensi,
kualitas,
nonverbal
ini
dapat
nyeri berkurang
Skala nyeri 0-1
Pasien tampak rileks
berpartisipasi
secara
untuk
aktif
dan
meningkatkan nyeri.
4. Memungkinkan
pasien
nyeri
(misal:
teknik
analgetik
dapat
membantu
pencegahan.
5. Kolaborasi dengan tim dokter dalam
pemberian analgetik
5. Evaluasi
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien menunjukan
-
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Organ ginjal merupakan salah satu bagian dari system saluran kemih yang
pada umumnya terserang tumor atau kanker. Jenis tumor atau kanker pada
ginjal sangat berpariasi, tetapi yang sering di jumpai adalah tumor grawitz dan
tumor wilm (nefroblastoma). Tumor grawitz di sebut juga nefrokaarsinoma,
hipernefroma, atau adenokarsinoma ginjal, tumor grawitz merupakan tumor
ganas yang sebagian besar terjadi pada pria dengan berbagai kalangan usia
termasuk menyerang bayi dan anak-anak umumnya, tumor ini menyerang
salah satu ginjal, tetapi dapat juga terjadi pada kedua ginjal. Tumor grawitz
mudah menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti paru-paru, hati dan tulang.
Tumor buli-buli merupakan 2% dari seluruh keganasan dan merupakan
keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenital setelah karsinoma prostat.
Tumor ini dua kali lebih sering menyerang pria daripada wanita dan angka
kejadiannya meningkat pada daerah industri.
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan juga bagi kami
sebagai penyusun makalah. Kami juga mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Suddarth & Bruner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta
Irianto Ko. 2014. Anatomi dan Fisiologi edisi revisi. Alfabeta : Bandung
Nuraif Huda Amin & Kusuma Hardhi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid . MediAction
Publishing : Jogjakarta
https://id.scribd.com/doc/91704308/Lp-Tumor-Buli-buli (diakses tanggal 14 april
2016_pukul 10.15 wita)
https://id.scribd.com/doc/168283054/Referat-Tumor-Ginjal (diakses tanggal 14 april
2016_pukul 11.20 wita)
-