Anda di halaman 1dari 3

MRP

MRP (Material Requierment Planning). MRP merupakan teknik pendekatan yang


bertujuan meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan
kebutuhan akan material dan komponen untuk membantu perusahaan dalam
mengatasi kebutuhan minimum dari komponen-komponen yang kebutuhannya
dependen dan menjamin tercapainya produksi akhir.

SEJARAH MRP

Material Requirement Planning muncul pada tahun 60an oleh Oliver Weight yang
berasosiasi dengan Joseph Oirlicky, yang pertama kali diterapkan di Toyota
Company Jepang.

Tahun 1970-an merupakan konsep awal dari ERP dengan adanya MRP (Material
Requirements Planning), sistem ini meliputi perencanaan dan penjadwalan
kebutuhan material perusahaan. Tahun 1980-an MRP berkembang menjadi MRP II
(Manufacturing Resource Planning), yang memperkenalkan konsep mengenai
penyatuan kebutuhan material (MRP) dan kebutuhan sumber daya untuk proses
produksi. Tahun 1990-an perkembangan ERP mulai pesat, awal dari perkembangan
ERP dumulai Tahun 1972 dengan dipelopori oleh 5 karyawan IBM di Mannheim
Jerman yang menciptakan SAP yang berfungsi untuk menyatukan solusi bisnis. Pada
dasarnya ERP adalah penambahan module keuangan pada MRP II, sehingga lebih
memudahkan bagi para pengambil keputusan menentukan keputusankeputusannya.

ISI DARI MRP


Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule), merupakan ringkasan skedul produksi
produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau
peramalan permintaan. JIP berisi perencanaan secara mendetail mengenai jumlah produksi yang
dibutuhkan untuk setiap produk akhir beserta periode waktunya untuk suatu jangka perencanaan
dengan memperhatikan kapasitas yang tersedia. Sistem MRP mengasumsikan bahwa pesanan
yang dicatat dalam JIP adalah pasti, kendatipun hanya merupakan peramalan.
Status Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status Record), merupakan catatan
keadaan persediaan yang menggambarkan status semua item yang ada dalam persediaan yang
berkaitan dengan:

a. Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand inventory).
b. Jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang (on order
inventory).
c. Lead time dari setiap bahan.
Struktur Produk (Bill Of Material), merupakan kaitan antara produk dengan komponen
penyusunnya yang memberikan informasi mengenai daftar komponen, campuran bahan dan
bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk. BOM juga memberikan deskripsi,
penjelasan dan kuantitas dari setiap bahan baku yang diperlukan untuk membuat satu unit
produk.

.FUNGSI MRP
Fungsi dari MRP adalah:
Berkaitan dengan persediaan (inventory) : memesan item barang yang tepat, jumlah yang tepat,
dan waktu yang tepat.
Berkaitan dengan prioritas penjadwalan : memesan kebutuhan item barang tepat pada saat
dibutuhkan (right due date) dan menjaga agar due date tidak meleset.
Berkaitan dengan kapasitas pabrik (plan capacity) : membuat rencana pembebanan kerja secara
lengkap dan tepat.

MRP di bidang jasa


MRP juga diterapkan diperusahaan jasa, tetapi jarang sekali bukan karena teknik ini
tidak dapat diterapkan tetapi karena pertumbuhan MRP dibatasi oleh item
persediaan. System MRP sangat besar kemungkinannya untuk dikembangkan,
system ini dapat digunakan untuk mengendalikan sumber daya yang berupa bahan
baku, fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja dengan baik. System ini dapat
mengendalikan itemyang tidak dapat diperbaharui seperti tenaga kerja.

Dengan demikian MRP merupakan asset yang penting dalam produksi jasa, apabila
persediaan dalam industry jasa peralatan, ruangan dan personalia, maka metode
yang digunakan ini sangat tepat.sebagai contoh rencana ruang operasi, hotel, MPS
berupa jadwal konsultasi, BOM berupa kebutuhan peralatan dan personalia, dokter,
perawat, ahli ruang operasi dan lain-lain. Catatan persediaan berupa kemampuan
sumberdaya dan komitmen mereka terhadap proyek tersebut. Berdasarkan hal
tersebut, maka menghasilkan jadwal yang berisi waktu dimulainya operasi,
keseluruhan waktu yang diharapkan, kebutuhan bahan dan lain-lain. Kemungkinan

yang akan terjadi dimasa depan adalah system MRP dapat diaplikasikan dibidang
jasa.

Contoh kasus

CV. ABC adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa percetakan dan advertising. Berdiri
sejak tahun 2007, CV. ABC merupakan perusahan yang pertama kali memberikan layanan cetak
digital dengan teknologi terkini, sekaligus yang pertama kali berdiri di Cilacap. Namun
perusahaan tersebut sering mendapat masalah yang timbul diakibatkan oleh pengolahan data
pesanan yang kurang terorganisir dan masih menggunakan formorder yang ditulis tangan. Ini
mengakibatkan kurang efisiennya pekerjaan yang dikerjakan oleh banyak orang dengan
mengandalkan form order. Kejadian ini sering terjadi dan berdampak pada konsumen yang
komplain akibat pesanan cetak digital yang dicetak tidak sesuai serta terlalu lama dikerjakan.
Selain itu terkadang proses produksi terganggu akibat kurangnya bahan baku atau kelebihan
bahan baku dan itu menyebabkan meningkatkan biaya produksi dan penurunan keuntungan
perusahaan, kemudian transaksi yang dilakukan di dalam perusahaan tersebut juga kurang
optimal dikarenakan belum terkomputerisasi. Untuk memecahkan masalah tersebut dibuatlah
sistem informasi berbasis client-server yang hadir sebagai solusi yang paling efektif. Dengan
dibangunnya sistem informasi ini bertujuan untuk mempermudah dan menghindari kesalahankesalahan dalam pencatatan transaksi, mempermudah pendistribusian data ke bagian yang terkait
serta mengetahui berapa banyak kebutuhan bahan baku yang harus disiapkan atau dipesan
sehingga proses produksi bisa berjalan lancar dan memenuhi laju permintaan pelanggan, dan
meningkatkan kinerja dan efisiensi waktu.
Subjek
Inventory Cotrol, Material Requarment Planning (MRP), Economic Order Quantity, Sistem
Informasi

Anda mungkin juga menyukai