Anda di halaman 1dari 80

Effect of Metabolic Acidosis

on Neonatal Proximal Tubule


Acidification

Katherine Twombley,1 Jyothsna Gattineni,1 Ion


Alexandru Bobulescu,2 Vangipuram Dwarakanath,1
and Michel Baum1,2

Represented by :
Leo Pardon Spy
117008014

Program Magister Ilmu Biomedik


Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara
Medan

ABSTRACT
Serum bikarbonat pada neonatus (baru
lahir) dikatakan lebih rendah daripada
usia dewasa.
Belum dapat dibuktikan dengan jelas
apakah tubulus proksimal pada neonatus
dapat berfungsi pada kapasitas yang
maksimal atau apakah proksimal tubulus
pada neonatus tersebut dapat berespon
terhadap asidosis metabolik seperti pada
proksimal tubulus dewasa.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

Abstract
Kami menemukan pada tikus neonatus bahwa pada
membran brush-border terdapat pertukaran Na/H yang
lebih rendah.
Kadar protein NHE3 lebih rendah : (Neonatus 0,11 0,05 vs
dewasa 0,64 0,07; P < 0,05) sedangkan kadar protein
NHE8 lebih tinggi : (neonatus 1,0 0,01 vs dewasa 0,13
0,09; P < 0,001) ---> neonatus dibandingkan dengan
dewasa.
Untuk menguji apakah tikus neonatus dapat beradaptasi
terhadap kondisi asidosis, maka tikus neonatus dipapari
dengan asam atau diberi aktivitas menggunakan mesin
selama 4 hari, hal ini akan mengakibatkan penurunan
serum bikarbonat dari 19,5 1,0 - 8,9 0,6 meq / L (P <
0,001).
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

Abstract
Pada tubulus Proksimal aktivitas pertukaran Na/ H
(dpHi /dt) adalah 1,680,19 pH unit/menit ---> pada
kelompok kontrol ; dan 2,490,60 pH unit/menit pada tikus
neonatus yang mengalami acidemic; dimana P < 0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa tubulus proksimal pada
neonatus dapat menanggapi asidosis metabolik dengan
peningkatan pertukaran Na/H.
Demikian pula, vesikel membran brush-border pada tikus
neonatus mengalami peningkatan pertukaran Na/H .
Dimana pada acidemia yang hampir secara total dihambat
oleh 10-6 M 5-(N-etil-n-isopropil)-amilorid, yaitu dosis yang
memiliki pengaruh yang kecil terhadap NHE3 tetapi
menghambat NHE8.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

Abstract
Ada peningkatan yang signifikan
terhadap kadar protein pada membran
brush-border pada NHE3 dan NHE8 :
NHE3 (mesin 0,350,07 vs asam
0,730,07;
P <0,003)
NHE8 (mesin 0,410,05 vs asam
0,730,06; P<0,001)
---> Dibandingkan antara tikus neonatus
acidemic dengan kontrol.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

Abstract
Perbandingan peningkatan pada
NHE3 dan NHE8 ditemukan pada
tikus neonatus yang mengalami
asidosis.
Kesimpulannya, tubulus proksimal
pada neonatus dapat beradaptasi
terhadap asidosis metabolik dengan
cara peningkatan pertukaran Na/H.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

LANDASAN TEORI
Gagal Ginjal pada Neonatus
Definisi gagal ginjal akut pada neonatus
adalah keadaan dimana terjadi penurunan
fungsi ginjal secara mendadak, disertai
peningkatan kadar kreatinin dalam darah
serta penurunan produksi urin ( < 0,5-1
ml/kg BB/jam) sampai anuria.
Anuria bila produksi urin < 1ml/kg BB/hari.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

Landasan teori
Pada umumnya (100%) bayi baru lahir akan
kencing pada 48 jam pertama setelah lahir.
Dalam keadaan normal, setelah lahir produksi
urin bayi berkisar 1-3 ml/kg BB/jam.
Oliguria pada neonatus, bila produksi urin <
0,5-1 ml/kg BB/jam.
Keadaan anuria pada bayi baru lahir pada 24
jam pertama biasanya masih dianggap
normal, oleh karena sering bayi telah kencing
pada saat setelah lahir.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

Landasan teori
Pengaturan asam basa pada bayi
Dalam keadaan normal asam basa tubuh diatur oleh sistem
buffer ekstra dan intra seluler, sistem respirasi dan
adaptasi dari ginjal.
Pada bayi baru lahir sistem buffer sudah dapat bekerja
dengan baik.
Namun kemampuan adaptasi ginjal terhadap perubahan
asam basa masih rendah oleh karena LFG masih rendah.
Demikian pula kemampuan tubulus ginjal untuk melakukan
transport bikarbonat dan hidrogen masih rendah.
Kemampuan ginjal beradaptasi seperti dewasa setelah
umur bayi mencapai1 tahun.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

Landasan teori
Tabel 1. Kadar nilai ambang bikarbonat pada
bayi dan dewasa .
Bayi prematur NaHCO3 14 mmol/l
Bayi aterm NaHCO3 18 mmol/l
Dewasa NaHCO3 24-26 mmol/l
Rendahnya nilai ambang NaHCO3 pada bayi
akan memperburuk keadaan bayi dengan
terjadinya asidosis metabolik seperti pada
sepsis, asfeksi dan dehidrasi.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

10

Landasan teori
Asidosis Metabolik
Defenisi :
Adalah suatu kondisi di mana terdapat terlalu banyak
asam dalam cairan tubuh.
Adalah keasaman darah yang berlebihan, yang
ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam
darah.
Etiologi :
Asidosis metabolik terjadi ketika tubuh memproduksi
terlalu banyak asam, atau bila ginjal tidak
mengeluarkan asam yang cukup dari tubuh.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

11

Landasan teori
Asidosis metabolik dapat disebabkan oleh
beberapa penyebab umum seperti :
1. Kegagalan ginjal untuk mengekresikan
asam metabolik yang normalnya dibentuk
di tubuh.
2. Pembentukan asam metabolik yang
berlebihan dalam tubuh.
3. Penambahan asam metabolik kedalam
tubuh melalui makanan
4. Kehilangan basa dari cairan tubuh (faal)
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

12

Landasan teori
KESEIMBANGAN ASAM BASA TUBUH
Keseimbangan asam basa adalah homeostasis
dari kadar ion hidrogen dalam tubuh
Kadar normal ion hidrogen (H) arteri adalah:
4x10-8 atau pH = 7,4 (7,35 7,45)
Asidemia = Asidosis kadar pH darah <7,35
Alkalemia = alkalosis kadar pH darah >7,45
Kadar pH darah <6,8 atau >7,8 tidak dapat
diatasi oleh tubuh

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

13

Landasan teori
Asidosis di Tubulus Ginjal
Akibat dari gangguan eksresi ion Hidrogen
atau reabsorbsi bikarbonat oleh ginjal atau
kedua-duanya.
Gangguan reabsorbsi bikarbonat tubulus
ginjal menyebabkan hilangnya bicarbonat
dalam urine atau ketidakmampuan
mekanisme sekresi Hidrogen di tubulus ginjal
untuk mencapai keasaman urin yang normal
menyebabkan eksresi urin yang alkalis.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

14

Landasan teori
Acidemia
Definisi:
Adalah tingkat keasaman darah yang
tinggi (abnormal)
pH darah rendah (<7,35)

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

15

Landasan teori
Natrium Hidrogen Exchanger (NHE)
Natrium hidrogen antiporter-3 juga
dikenal sebagai natrium hidrogen
penukar 3 (NHE3) atau keluarga
pembawa zat terlarut 9 anggota 3
(SLC9A3) adalah protein yang pada
manusia dikodekan dengan SLC9A3 gen.

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

16

Landasan teori
SLC9A3 adalah antiporter natrium
hidrogen.
SLC9A3 ini ditemukan dalam nefron
dari ginjal dan dalam membran
apikal dari enterosit dari usus.
SLC9A3 terutama bertanggung jawab
untuk menjaga keseimbangan
natrium.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

17

Landasan teori
NHE adalah protein perancah yang
menghubungkan protein membran
plasma dengan anggota Ezrin /
moesin / radixin.
Hal ini diperlukan untuk cAMPdimediasi fosforilasi dan
penghambatan SLC9A3 .
Selain itu, juga dapat bertindak
sebagai protein perancah di inti .
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

18

Landasan teori
Fungsi
Merupakan protein regulator (faktor) yang
berinteraksi dengan pertukaran natrium/
hidrogen NHE3 ( SLC9A3 ) dalam membran
Brush-Border dari tubulus proksimal , usus kecil
, dan usus besar yang memainkan peran utama
dalam penyerapan natrium transepitelial.
SLC9A3R1 serta SLC9A3R2 dan protein kinase
A fosforilasi, mungkin memainkan peran dalam
mekanisme NHE3.

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

19

Landasan teori
Tubulus convulatus proksimal (TCP)
Tubulus convulatus proksimal merupakan saluran
panjang yang berkelok-kelok mulai pada
korpuskula renalis berlanjut menjadi lengkung
Henle (loop of Henle).
Tubulus kontortus proksimal (TKP) biasa
ditemukan pada potongan melintang korteks.
TKP dibatasi oleh epitel kubus selapis dengan
apeks sel menghadap lumen tubulus memiliki
banyak mikrofili membentuk brush border.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

20

Landasan teori
Permukaan mikrovili brush border berperan
membantu reabsorbsi berbagai zat yang
terdapat dalam cairan ultrafiltrat.
Pada reabsobsi, sitoplasma apical sel
mempunyai banyak kanakuli berasal dari dasar
mikrovili.
Di dekat kanakuli terdapat vesikel kecil sebagai
akibat selama pinositosis.
Bertambahnya permukaan membran sel pada
basis sel yang melalui pompa natrium adalah
sifat-sifat sel yang ikut dalam transport ion.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

21

Landasan teori

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

22

Landasan teori
FUNGSI TUBULUS
Mempertahakan Homeostatsis dengan cara
:
Reabsorbsi (Natrium, Kalium, Calsium
Fosfor dan Magnesium), juga Glukosa ,
Asam Amino.
Mengatur Asam-Basa (Acid-Base Balance)
Proses Pemekatan Urin (Urine
Consentration)
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

23

Landasan teori
FUNGSI TUBULUS
PROXIMALIS
Ion Bikarbonat (HCO3-) di
reabpsorpsi di Tubulus
Proximalis.
Berlangsung secara transport
aktif, dan tempatnya
digantikan oleh ion Na+ / H+
dgn bantuan enzym carbonic
anhydrase (CA). sedangkan
ion Cl- besamaan dgn itu
bebas keluar masuk.

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

24

Landasan teori
Tubular reabsorption and
secretion :

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

25

Landasan teori

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

26

Landasan teori

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

27

Landasan teori
5 - (N-etil-N-isopropil) amilorid
EIPA
Adalah inhibitor dari transporter usus
manusia di/tri-peptide hPepT1.
EIPA menghambat serapan dipeptida
melalui jalur independen Na, nonNHE3 dimediasi.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

28

Landasan teori
Serum Bikarbonat
Definisi :
Merupakan ukuran kadar bikarbonat
dalam darah berdasarkan spesimen
venipuncture.
Bikarbonat serum merupakan salah
satu item yang biasanya dilaporkan
dalam profil elektrolit.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

29

Landasan teori
Kadar bikarbonat yang lebih rendah
menunjukkan keadaan asidosis.
Tingkat normal nya adalah 20 - 29 mEq / L.
Lebih rendah dari tingkat normal dapat
mengindikasikan diabetes ketoasidosis,
asidosis laktat, ketoasidosis alkoholik,
penyakit ginjal, gagal ginjal, diare,
penyakit Addison,keracunan etilen glikol
atau keracunan metanol.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

30

Landasan teori
C57BL6

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

31

METODE
Hewan dan Pemaparan :
Tikus (C57BL/6) dibuat lahir di
laboratorium yang akan digunakan.
Mulai dari usia 5 hari , tikus dipapari
secara oral dengan (amonium klorida
atau natrium klorida) 1 mmol/100 gr
berat tubuh ---> kontrol.
Dua kali sehari sebanyak tujuh dosis.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

32

Metode
Prosedur yang sama juga digunakan untuk
meneliti metabolik acidosis pada tikus
dewasa, dan kemudian digunakan pada tikus
neonatus (sejak usia 2 hari) untuk
mendapatkan kondisi metabolik acidosis.
Usia yang dipilih bermaksud untuk
menunjukkan bahwa selama perkembangan
postnatal dimana terjadi kekurangan NHE3
dan NHE8 yang biasanya sangat
diekspresikan pada membran apikal pada
tubulus proksimal.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

33

Metode
Selanjutnya akan diambil dari ginjal
bagian brush-border membrane vesicle
(BBMV) untuk diisolasi, yang akan
digunakan untuk :
Renal cortical protein analysis.
RNA for cDNA synthesis ; atau
Proximal tubule isolation untuk in
vitro microperfusion.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

34

Metode
Penelitian ini dilakukan dan telah
disesuaikan dengan ketentuan
American Physiological Societys
Guiding Principles in the Care and
Use of Animals dan telah disetujui
oleh Institutional Animal Care and
Use Committee di University of
Texas Southwestern Medical
Centre.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

35

Metode
Pengumpulan Darah dan Analisa :
Tikus dibius dengan Inactin (1mg/ 10 gr berat badan).
Darah sebanyak 100 l diambil (dikumpul) melalui
intracardiac puncture dan di masukkan kedalam wadah
yang sudah diberi dengan heparin (agar tidak membeku).
---> digunakan untuk analisa serum elektrolit, pH, PCO2,
dan kadar bikarbonat.
---> menggunakan prosedur Stat Profile Critical Care
Express Blood gas Machine (Nova Biomedical, waltham, MA)
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

36

Metode
Isolasi BBMV :
BBMV dibuat seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Intraperitoneal Inactin (1 mg/10 g) diberikan kepada tikus
atau tikus dipapari dengan saline (kontrol) dan NH 4Cl
sebelum mati.
Ginjal diambil dengan cepat dan ditempatkan dalam
wadah yang berisi 6 ml buffer isolasi (mengandung 300
mM manitol, 16 mM HEPES, dan 5 mM EGTA yang dititrasi
dengan Tris hingga pH 7,4.
Buffer isolasi yang digunakan mengandung
phenylmethylsulfonyl fluorida (100 g/ml) dan 1g/ml
protease inhibitor koktail (Sigma, St Louis, MO).
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

37

Metode
Ginjal kemudian dihomogenisasi dengan Teflonkaca homogenizer sebanyak 15 kali pada suhu
4C.
Secara singkat, ginjal tersebut dihomogenisasi
dalam penyangga isolasi dingin.
Kemudian membran yang kasar diperoleh
dengan sentrifugasi pada 48.000 g pada suhu
4C selama 1 jam

(Beckman J2-21M; JA-20 rotor; Beckman Coulter,


Fullerton, CA).
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

38

Metode
Pelet yang diresuspensi, dihomogenkan dalam
Dounce kaca homogenizer, dan diendapkan dengan
Mg2+, dengan penambahan MgCl2 pada konsentrasi
akhir 15 mM pada suhu 4C selama 20 menit.
Endapan membran tersebut dihilangkan dengan
sentrifugasi pada 3.000 g selama 10 menit pada
suhu 4C.
Selanjutnya supernatan diagregasi untuk dua
putaran berikutnya dan ditambahkan Mg2+. Hal ini
diikuti dengan sentrifugasi pada 48.000 g selama 30
menit pada suhu 4C.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

39

Metode
Semua fraksi protein diuji menggunakan
metode Bradford dengan bovine serum
albumin sebagai standar. Pengayaan
membran brush-border dibandingkan
dengan homogenat dari peptidase amino
leusin :
NHE3 : pada tikus neonatus = 10.60.6 dan
dewasa 9.80.7 (P = 0.38).
NHE8 : pada tikus neonatus = 9.40.9 dan
dewasa 8.71.0 (P = 0,61).
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

40

Metode
SDS-PAGE dan Imunobloting :
Kortikal homogenat Brush-Border membrane (15g) diencerkan
dalam 2.5X loading buffer [2,5 mM Tris , HCl (pH 6,8), 2.5% mercaptoethanol, 25% gliserol, dan 2,5% SDS].
Dibuat sebanyak 15g/lane dan dipanaskan pada suhu 85C
selama 5 menit (untuk NHE3) dan 37C selama 5 menit (untuk
NHE8).
Protein tersebut kemudian dipisahkan pada gel poliakrilamida 8%
dengan menggunakan SDS-PAGE sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya dan selanjutnya ditransfer ke membran diflouride
polyvinylidene pada 400 mA pada 4C selama 1 jam.
Blots yang dihasilkan diblok dengan Blotto (susu non-lemak lemak
1% dan 0,05% Tween, pH 7.4) selama minimal 1 jam sebelum
inkubasi dengan antibodi primer baik untuk NHE3 atau NHE8.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

41

Metode
Antibody NHE8 (pada tikus) adalah antibody
monoclonal (7A11) pada pengenceran 1:5 dari
supernatant hybridoma.
Antibody NHE3 (pada tikus) adalah antiserum
policlonal (1568) terhadap asam amino 809822 dari NHE3 pada pengenceran 1:1.000
Kemudian blots yang dihasilkan dibersihkan
dengan metode Blotto, setelah itu ditambahkan
antibody sekunder, yaitu Horseradish
peroxidase-conjugated antibodi pada
pengenceran 1:10.000.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

42

Metode
Penambahan Chemiluminescence
digunakan untuk mendeteksi adanya
antibodi yang terikat.
Volume sampel yang seimbang
diverifikasi menggunakan antibody actin pada pengenceran 1:15.000
Protein NHE3, NHE8, atau -aktin relatif
meningkat secara kuantitatif dan diukur
dengan menggunakan densitometri.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

43

Metode
Sintesis cDNA dan real-time PCR :
Jumlah total RNA seluler diisolasi dari seluruh ginjal tikus yang
berusia 8 hari dengan menggunakan Kit GenEluet Mammalian
Total RNA Miniprep.
Kuantitas dan kemurnian dari seluruh RNA diuji menggunakan
spektrofotometer LKB Ultra-spec III dengan panjang gelombang
260 nm dan 280 nm.
Seluruh RNA (2g) pertama diberi DNase I (invitrogene, Carlsbad,
CA), dan kemudian hasilnya digunakan untuk sintesis cDNA
dengan Primers Random Heksamer dan Reverse Transkriptase
(Stratagene, La Jolla, CA)
Langkah kerjanya adalah : Annealing 25C selama 10 menit,
Extension 42C selama 50 menit, dan Termination 70C selama 15
menit.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

44

Metode

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

45

Metode
In Vitro pH studies :
Tikus kelompok kontrol (usia 8 hari) yang sudah
dipapari baik dengan Normal Saline atau dengan
Amonium Klorida dibedah ginjalnya dan diambil
bagian Tubulus Proksimalnya.
Setelah tikus mati, ginjal dengan cepat diambil dan
ditempatkan dalam larutan Hanks 'yang dingin yang
mengandung (dalam mM) 137 NaCl, 5 KCl, 0.8
MgSO4, 0.33 Na2HPO4, 0.44 KH2PO4, 1 MgCl2, 10
tris (hidroksimetil) hidroklorida metana amino, 0.25
CaCl2, 2 glutamin, dan 2 L-laktat pada suhu 4C.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

46

Metode

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

47

Metode
Analisis Statistik :
Semua data dinyatakan dalam Means
SE.
Menggunakan uji komparasi dengan
Unpaired Students t-test.
Uji ANOVA apabila yang diuji lebih dari
dua kelompok.
Level of significancy : p 0.05
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

48

HASIL
Pada eksperimen pertama, diperiksa Ontogeni
mRNA dan banyaknya protein pada membran
Brush-Border pada tikus untuk masing-masing
NHE3 dan NHE8.
Pada gbr 1. pada tikus usia 1 hari, 7 hari, dan
14 hari sangat sedikit kadar mRNA pada NHE3 ;
daripada usia 24 hari yang jauh lebih banyak.
Banyaknya mRNA pada NHE8 sebanding pada
semua umur, kecuali NHE8 jumlah mRNA nya
lebih tinggi pada usia 24 hari dibandingkan
pada usia lainnya.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

49

Hasil

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

50

Hasil
Pada Gbr. 2 kita menunjukkan
ontogeni dari banyaknya protein
pada membran brush-border untuk
masing-masing NHE3 dan NHE8 .
Ada peningkatan terhadap jumlah
protein pada NHE3 dan penurunan
jumlah protein pada NHE8.

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

51

Hasil

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

52

Hasil
Selanjutnya diteliti mengenai efek
pemberian (pemaparan) asam pada
serum elektrolit, pH, dan CO2.
Mencit dan tikus neonatus dipapari
dengan NH4Cl atau diberi aktivitas
dengan mesin selama 4 hari.
Hasil dari elektrolit dan gas darah
dapat dilihat pada tabel berikut (tabel
3) :
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

53

Hasil

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

54

Hasil
Selanjutnya diteliti apakah tikus
neonatus dengan asidemia terdapat
perubahan terhadap NHE3, NHE8,
dan jumlah protein mRNA nya.
Sebagimana yang ditunjukkan pada
fig.3, metabolik acidosis tidak
berpengaruh terhadap NHE3 atau
NHE8 dan jumlah mRNA pada tikus
neonatus.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

55

Hasil

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

56

Hasil
Pada tikus neonatus , tidak ada perubahan
jumlah mRNA pada NHE8 (28S), yaitu : 6.81.0
control vs 4.80.9 asam, (n=6; P=0.16)
Dan penurunan jumlah mRNA pada NHE3
(28S), yaitu : [3.90.6 control (n=11) vs
2,00,2 asam (n=10), P=0,009]
Pada tikus, terjadi peningkatan jumlah protein
pada NHE3 tapi tidak ada perubahan jumlah
protein pada NHE8 dengan metabolik asidosis,
seperti ditunjukkan pada Gambar.4 sebagai
berikut :
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

57

Hasil

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

58

Hasil
Demikian pula, pada tikus, jumlah selular
NHE8 /-aktin adalah 0.580,16 pada control,
tidak berbeda dari 0.700.09 yang diukur pada
tikus neonatus dengan acidemic (P=0.53).
Sedangkan jumlah selular NHE3 lebih tinggi
pada tikus dengan acidemic [0.330.03 vs
0.730.09 (n=6), P=0,002].
Akhirnya, diuji pengaruh asidosis metabolik
terhadap jumlah protein pada membran BrushBorder pada NHE3 dan NHE8 pada mencit dan
tikus. Seperti ditunjukkan pada fig.5
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

59

Hasil

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

60

Hasil
Ada peningkatan jumlah protein pada membran
Brush-Border baik pada NHE3 dan NHE8 pada
tikus.
Demikian pula asidosis metabolik pada tikus
neonatus menghasilkan peningkatan jumlah
protein pada membran Brush-Border baik pada
NHE3 dan NHE8 :
NHE3 = 0.700.04 vs 0.900.04 (n =
5),P=0,002]
NHE8 = 0.590.04 vs 0.780.05 (n
=11),P=0,009]
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

61

Hasil
Jadi, pada mencit dan tikus neonatus
proksimal tubulus dapat merespon
asidosis metabolik dengan
peningkatan jumlah protein pada
membran Brush-Border pada NHE8,
hal ini menunjukkan bahwa NHE8
mungkin memainkan peran dalam
adaptasi terhadap asidosis
metabolik.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

62

Hasil
Dalam percobaan selanjutnya, diuji apakah
tikus neonatus dapat berespon terhadap
asidosis metabolik dengan cara
meningkatkan pertukaran Na/H.
Pertukaran Na/H diuji pada kelompok kontrol
dan tikus neonatus dengan acidemic secara
in vitro untuk mengukur laju perubahan pH
dengan perpindahan natrium dalam luminal.
Kondisi pH dalam percobaan ditunjukkan
pada Tabel 4.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

63

Hasil

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

64

Hasil
Fig. 6 menunjukkan bahwa
pertukaran Na/H lebih cepat terjadi
pada proksimal tubulus tikus
neonatus yang dipapri asam.
Jadi tubulus proksimal neonatus
dapat beradaptasi terhadap asidosis
dengan peningkatan pertukaran
Na/H.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

65

Hasil

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

66

Hasil
Dalam seri terakhir penelitian, diuji
pengaruh metabolik asidosis terhadap
pertukaran Na/H pada membran BrushBorder.
Karena kurangnya jaringan dari tikus
neonatus, penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan tikus neonatus berusia 13
hari yang diberi aktivitas dengan mesin
atau yang dipapari dengan asam.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

67

Hasil
Seperti ditunjukkan pada Fig.7, pertukaran Na /H
meningkat pada membran Brush-Border karena
pengaruh pemaparan asam pada tikus dibandingkan
dengan tikus kontrol.
Ada penurunan yang signifikan dalam pertukaran
Na/H sekitar 10 -6 M EIPA pada tikus dengan acidemic.
Sebagai perbandingan, kami menguji pertukaran
Na/H tikus dewasa, dimana pertukaran Na/H tujuh
kali lipat lebih tinggi pada dewasa dibandingkan
dengan neonatus.
10 -6 M EIPA menyebabkan penurunan yang sangat
kecil dalam pertukaran Na/H pada dewasa.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

68

Hasil

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

69

PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat
apakah proximal tubulus pada neonatus dapat
menanggapi asidosis metabolik.
Penelitian ini menunjukkan bahwa neonatus
dapat merespon metabolik asidosis dengan
peningkatan sekresi sodium pada tubulus
proksimal secara dependent.
Peningkatan pertukaran Na/H disertai dengan
peningkatan jumlah protein pada membran
Brush-Border baik untuk NHE3 maupun NHE8.

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

70

Pembahasan
Peningkatan jumlah protein pada NHE8
dengan asidosis merupakan efek dari
10 -6 MEIPA yang berfungsi untuk
menghambat peningkatan pertukaran
BBMV Na/H pada neonatus.
Hal ini menunjukkan bahwa isoform
NHE8 kemungkinan memainkan peran
dalam pengaturan fisiologis yang
penting pada neonatus.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

71

Pembahasan
Kami sebelumnya telah menunjukkan
bahwa ada peningkatan jumlah
protein mRNA pada membran BrushBorder untuk NHE3.
Dan sebaliknya penurunan jumlah
protein dalam NHE8.
Jumlah protein mRNA pada NHE8 tidak
berubah selama perkembangan
postnatal pada tikus.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

72

Pembahasan
Pada penelitian ini ontogeny ginjal dari tikus
neonatus diperiksa untuk melihat ekspresi mRNA
pada NHE3 dan NHE8.
kami menemukan peningkatan mRNA di NHE3,
dengan ekspresi tertinggi pada usia 24 hari dan
perbedaannya tidak signifikan terhadap
peningkatan mRNA pada NHE8 pada usia berapa
pun kecuali pada usia 24 hari, di mana pada usia
tersebut lebih tinggi dari pada usia lainnya.
Alasan yang lebih tepat mengapa ekspresi mRNA
pada NHE3 dan NHE8 lebih tinggi pada usia 24 hari
tidak diketahui.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

73

Pembahasan
Pada mencit, ada peningkatan ekspresi
protein pada NHE3 dan penurunan ekspresi
protein pada NHE8 yang sebanding dengan
yang telah dijelaskan sebelumnya pada tikus.
Secara fisiologis dan mungkin masalah klinis
secara umum dari penelitian muncul
pertanyaan penting, yaitu : apakah mungkin
dilakukan acidification (pengasaman) untuk
mengubah proksimal tubulus neonatus agar
dapat menanggapi asidosis metabolik??
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

74

Pembahasan
Kami telah menunjukkan bahwa, ketika tikus
neonatus terpapar dengan asam, maka
mereka beradaptasi dengan meningkatkan
ekspresi protein pada membran BrushBorder dari NHE3 maupun NHE8.
Karena tidak ada peningkatan mRNA pada
NHE3 atau NHE8 dalam menanggapi
asidosis, maka itu diasumsikan bahwa
peningkatan pertukaran Na/H adalah
mekanisme sekunder posttranslational.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

75

Pembahasan
Temuan serupa telah ditunjukkan pada
tikus dewasa mengenai efek asidosis
metabolik kronis pada ekspresi jumlah
protein mRNA pada membran BrushBorder pada NHE3.
Pengaturan NHE8 sedikit berbeda dari
NHE3.
Meskipun ada peningkatan baik dalam
jumlah selular pada membran BrushBorder pada NHE3 dan NHE8.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

76

Pembahasan
Kami menunjukkan bahwa tikus neonatus dapat
meningkatkan (acidification) pengasaman proksimal
tubulus dengan asidosis metabolik.
Penelitian ini menunjukkan bahwa akan ada
peningkatan pertukaran Na/H pada tubulus proksimal,
seperti mana dengan tubulus proximal pada dewasa.
Yang paling penting adalah , ada peningkatan
pertukaran Na/H yang responsif terhadap 10 -6 M
EIPA, dosis yang dikonfirmasi memiliki efek minimal
terhadap pertukaran Na/H pada dewasa
Agak mengejutkan bahwa pada kelompok kontrol
pertukaran Na/H tidak dihambat oleh 10 -6 M EIPA.
Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

77

Pembahasan
Hal ini mungkin disebabkan bahwa
NHE3 memiliki kontribusi yang
signifikan untuk aktivitas basa ;
Atau bahwa tingkat pertukaran Na/H
begitu rendah sehingga tidak dapat
terdeteksi adanya perubahan.

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

78

KESIMPULAN
Disimpulkan bahwa ada peningkatan jumlah
protein pada membran Brush-Border pada
NHE3 dan penurunan jumlah protein pada
membran Brush-Border NHE8.
Penelitian ini menunjukkan bahwa, pada
neonatus, NHE8 juga dapat memainkan peran
adaptif dalam menanggapi asidosis.
Secara seluler dan molekuler mekanisme NHE8
terhadap asidosis belum jelas pada saat ini dan
akan memerlukan studi in vitro lebih lanjut.

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

79

Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Leo Pardon Sipayung, S.Kep, Ns,-

80

Anda mungkin juga menyukai