Dan kurva penawaran pasar monopoli hanya merupakan sebuah titik. Pada saat mana
MR = MC. Jika kurva permintaan berubah, maka kurva MR otomatis berubah, dan
kurva penawaran pasar. Yaitu output yang memberikan laba maksimum (saat MR =
MC), yang merupakan suatu titik, diketahui bagaimanapun, menghubungkan titik
keseimbangan pada kurvakurva permintaan tidak memberikan pengertian apaapa
secara ekonomi.
Dengan ringkas, perusahaan monopoli mempunyai kurva penawaran yang tidak jelas
pembatasannya.
Batas Batas Diskriminasi Harga
Dengan dipisahpisahkannya pasar dan dilakukannya praktek diskriminasi harga, maka
barang barang yang sejenis dapat dengan harga yang berbeda. Hal ini hanya bisa
terjadi jika para pembeli terhalang, atau dihalang halangi untuk pindah dari pasar
yang mahal harganya ke pasar yang murah harganya.
Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat
Keuntungan monopoli ada kemungkinan tetap bisa dinikmati produsen monopoli dalam
jangka panjang. Keuntungan monopoli biasanya lebih dari normal, sehingga
menimbulkan ketidak adilan, karena berbeda dengan keuntungan perusahaan lain. Bila
ada monopoli yang hanya menerima keuntungan normal berarti tidak ada kasus
ketidakadilan, tetapi hal ini biasanya hanya kebetulan.
Volume produksi lebih kecil dari volume output yang optimum. Berarti monopoli tidak
efisien dan bagi masayarakat ada pemborosan.
Ada unsur eksploitasi terhadap :
- konsumen, dengan ditetapkannya harga jual (=P) diatas ongkos
produksi dari unit terakhir outputnya (=MC)
- pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan (buruh diupah lebih
rendah dari pada sumbangannya dalam bentuk output).
Cara mengatasi Efek Negatif Monopoli
a. Mencegah timbulnya monopoli itu sendiri dengan UU
b. Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan
c. Membuka "kran impor"
d. Membuat ketentuan khusus terhadap operasi perusahaan monopoli
sehingga P = MC'
Persaingan Monopolistik
Arti dan Nilai Penting Persaingan Monopolistik
Persaingan monopolistik sebagai bentuk organisasi pasar dimana terdapat banyak
penjual dari sebuah produk yang heterogen atau terdiferensiasi, dan masuk atau
keluarnya perusahaan baru ke dalam industri agak mudah dalam jangka panjang.
Produk terdiferensiasi adalah produk-produk yang mirip, tetapi tidak identik dan
memenuhi kebutuhan dasar yang sama. Diferensiasi produk juga bisa didasarkan pada
lokasi yang lebih nyaman atau pelayanan yang lebih baik.
Persaingan monopolistik adalah campuran antara persaingan sempurna dan monopoli.
Namun tidak seperti persaingan sempurna, perusahaan persaingan monopolistik bisa
menentukan karakteristik produk dan beban penjualan (misalnya iklan) yang akan
dikeluarkan, sebagaimana perusahaan persaingan monopolistik dapat menentukan
harga dan kuantitas produk tersebut.
Penentuan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Pasar Persaingan
Monopolistik
Karena perusahaan persaingan monopolistik menghasilkan produk yang terdiferensiasi,
kurva permintaan yang dihadapinya memiliki kemiringan negatif, tetapi karena terdapat
banyak produk substitusi yang dekat untuk produk itu, kurva permintaannya sangat
elastis terhadap perubahan harga. elastisitas harganya semakin tinggi, jika diferensiasi
produknya semakin sedikit. Ketika MR = MC, sepanjang P > AVC.
Penentuan harga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar Persaingan
Monopolistik Jika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memperoleh laba
dalam jangka pendek (atau akan memperoleh laba dalam jangka panjang dengan
membangun skala pabrik yang optimum untuk berproduksi pada tingkat output terbaik
mereka), lebih banyak perusahaan akan memasuki pasar dalam jangka panjang. Ini
berarti kurva permintaan yangt dihadapi oleh setiap perusahaan monopolistik dalam
pasar bergeser ke sebelah kiri (karena pangsa pasarnya berkurang), hingga akhirnya
bersinggungan dengan kurva LAC perusahaan
Jadi, dalam jangka panjang, semua perusahaan persaingan monopolistik hanya
mencapai titik impas dan berproduksi pada bagian kurva LAC yang memiliki kemiringan
negatif (dan tidak pada titik terendah sebagaimana dalam kasus pasar persaingan
sempurna.
Variasi Produk dan Beban Penjualan dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam pasar persaingan monopolistik, sebuah perusahaan dapat meningkatkan
pengeluarannya untuk meningkatkan variasi produk dan usaha penjualan, agar dapat
meningkatkan permintaan atas produknya dan membuat produknya menjadi lebih tidak
elastis terhadap perubahan harga.
Variasi produk (variation product)mengacu kepada perubahan dalam beberapa ciri
produk yang dilakukan oleh perusahaan persaingan monopolistik, untuk menjadikan
produknya lebih menarik bagi konsumen.
OLIGOPOLI DAN KONSENTRASI PASAR
Pengertian Oligopoli
Oligopoli sebagai bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah produk yang
homogen atau terdiferensiasi jumlahnya sedikit. Jika hanya terdapat dua penjual, maka
yang terjadi adalah duapoli. Jika produknya homogen disebut oligopoli murni. Jika
produknya terdifirensiasi maka disebut oligopoli terdiferensiasi. Tidak mudah untuk
masuk ke dalam industri oligopolistik.
Persaingan nonharga merupakan persaingan dalam hal diferensiasi produk, iklan, dan
pemberian layanan. Ciri istimewa oligopoli adalah saling ketergantungan atau
persaingan antara berbagai perusahaan dalam industri ini.
Sumber terjadinya oligopoli :
Skala ekonomi yang bisa dicapai jika jumlah outputnya cukup besar, sehingga dengan
sedikit perusahaan saja kebutuhan pasar sudah terpebuhi.
Investasi modal yang besar dan input yang terspesialisasi biasanya dibutuhkan untuk
memasuki industri yang oligopolistik, dan ciri ini merupakan penghalang alamiah untuk
masuk ke dalam pasar.
Beberapa perusahaan bisa jadi memiliki hak paten untuk secara eksklusif memproduksi
suatu komoditas atau memanfaatkan suatu proses produksi tertentu.
Perusahaan yang sudah berdiri mungkin memiliki pelanggan setia karen kualitas produk
dan pelayannya, sehingga perusahaan baru sulit untuk menyainginya.
Beberapa perusahaan bisa jadi memiliki atau menguasai seluruh penawaran bahan
baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.
Pemerintah bisa jadi memberikan hak monopoli hanya kepada perusahaan untuk
beroperasi dalam pasar
Hambatan lainnya adalah berupa penentuan harga limit, yaitu perusahaan yang ada
mengenakan harga yang cukup rendah untuk menghalangi perusahaan baru masuk ke
dalam industri, mereka secara sukarela mengorbankan laba jangka pendek agar dapat
memaksimumkan laba jangka panjang.
Rasio Konsentrasi, Indeks Herfindahl, dan Contestable Market
Rasio konsentrasi mengukur tingkat dominasi beberapa perusahaan besar dalam suatu
industri, rasio ini mengukur persentase penjualan total yang dilakukan oleh 4, 8, atau 12
perusahaan terbesar terhadap total penjualan dalam industri.
Metode lain untuk mengukur tingkat konsentrasi dalam sebuah industri adalah indeks
Herfindahl (H). Indeks ini dihitung dengan menjumlahkan nilai kuadrat pangsa pasar
semua perusahaan dalam pasar. Semakin tinggi indeks harfindahl, semakin besar
tingkat konsentrasi dalam industri.
Menurut teori pasar yang dapat diperebutkan (theory of contestable market), yaitu
meskipun dalam sebuah industri hanya terdapat satu perusahaan (monopoli) atau
sedikit perusahaan (oligopoli), industri tersebut akan tetap beroperasi seperti pasar
persaingan sempurna jika usaha masuk ke dalam pasar benar-benar bebas (artinya,
jika perusahaan lain dapat masuk ke dalam industri dan menaggung biaya yang sama
persis dengan perusahaan yang telah ada) dan jika keluar dari industri benar-benar
bebas biaya (artinya, tidak terdapat biaya yang hangus sehingga perusahaan bisa
keluar dari industri tanpa harus kehilangan modal).
Model Oligopoli
- Model Cournot
Asumsi perilaku dasar yang ada pada model cournot tersebut ada pada setiap
perusahaan, pada saat berusaha memaksimumkan laba, menganggap bahwa duapolis
yang lain menghasilkan output yang konstan pada level tertentu. Akibatnya adalah
siklus perpindahan dan tindakan balasan oleh duopolis tersebut sampai masing-masing
menjual sepertiga dari total output industri (jika industri tersebut dikelola dalam keadaan
persaingan sempurna).
- Model Kurva Permintaan Terpatah
Model ini menjelaskan harga yang sulit berubah, seperti yang terjadi dalam pasar
oligopolistik. Merumuskan bahwa jika seorang oligopolis menaikkan harga produknya,
maka akan kehilangan hampir seluruh pelanggannya karena perusahaan lain dalam
industri tidak akan ikut menaikkan harga. para oligopolis menghadapi kurva permintaan
yang memiliki patahan pada tingkat harga yang berlaku dan sangat elastis terhadap
perubahan harga jika harganya dinaikkan, tetapi sangat tidak elastis jika harganya
diturunkan. Sehingga mereka lebih memilih untuk bersaing dalam hal kualitas, iklan,
pelayanan, dan bentuk-bentuk lain persaingan nonharga.
- Kesepakatan Kartel
Dalam model kurva permintaan terpatah, para oligopolis tidak berkolusi untuk
membatasi atau menghilangkan persaingan agar dapat meningkatkan labanya. Kolusi
dapat bersifat jelas atau eksplisit, yaitu dalam kartel terpusat atau kartel yang berbagi
pasar, atau bersifat tidak jelas atau implisit, yaitu dalam model kepemimpinan harga.
Terdapat dua jenis kartel : kartel terpusat dan kartel yang berbagi pasar. Kartel yang
berbagi pasar memberikan setiap anggotanya hak eksklusif untuk beroperasi pada
daerah geografis tertentu. Kartel terpusat merupakan perjanjian resmi antara berbagai
produsen oligopolistik dari suatu produk untuk menentukan harga monopoli,
mengalokasikan output masing-masing anggotanya dan menentukan bagaimana laba
dibagikan.
- Kepemimpinan Harga
Dengan kepemimpinan harga, perusahaan yang diakui sebagai pemimpin harga
melaksanakan perubahan harga dan kemudian perusahaan lainnya dalam industri
dengan cepat mengikuti. Pemimpin harga biasanya adalah perusahaan yang paling
besar dan dominan dalam industri. Bisa juga merupakan perusahaan yang paling
rendah biayanya atau perusahaan lainnya (disebut perusahaan barometik) yang diakui
sebagai pengamat atau barometer pasar yang paling tepat untuk mengetahui
perubahan dalam permintaan industri dan kondisi biaya, yang menuntut dilakukannya
perubahan harga.
Implikasi Efisiensi Oligopoli
Implikasi efisiensi oligopoli tidak dapat dievalusi secara spesifik karena tidak memiliki
teori umum tentang oligopoli tetapi hanya beberapa model khusus yang masing-masing
memusatkan perhatian pada satu aspek oligopoli tetapi mengabaikan aspek lainnya.
Hal ini sangat disayangkan mengingat bahwa oligopoli adalah bentuk organisasi pasar
yang paling umum berlaku untuk produksi dalam perekonomian modern.
Model Maksimasi Penjualan
Model ini merumuskan bahwa manajer perusahaan modern berusaha memaksimumkan
penjualan setelah tingkat pengembalian yang cukup telah diperoleh untuk memuaskan
para pemegang saham.
Perkembangan Oligopolis Global
Selama dekade terakhir, kecenderungan terhadap pembentukan oligopolis global telah
berkembang pesat karena perusahaan-perusahaan terbesar di dunia telah menjadi
semakin besar akibat pertumbuhan internal dan merger. Semakin banyak perusahaan
yang beropersai dengan suatu keyakinan bahwa untuk mempertahankan
keberadaannya, mereka harus menjadi saru diantara sekelompok kecil perusahaan
kelas dunia atau oligopolis global dalam sektor mereka.
Arsitektur Perusahaan yang Ideal
Perusahaan yang ideal berkonsentrasi pada kompetensi intinya dan mensubkontrakkan
seluruh aktivitas lainnya.
Perusahaan ideal adalah organisasi pembelajaran. Perusahaan yang ideal akan
mengoperasikan pabrik atau perusahaan dengan benar-benar efisien. Perusahaan
ideal mengkombinasikan fisik dan maya. Perusahaan yang ideal adalah perusahaan
yang bisa dengan segera bereaksi (real-time enterprise).
Perusahaan Maya dan Perusahaan yang Saling Terkait
Perusahaan maya (virtual corporation) merupakan jaringan kerja temporer perusahaanperusahaan yang tidak tergantung satu sama lain (pemasok, pelanggan, dan bahkan
pesaing) begabung bersama dengan kontribusi kemampuan intinya masing-masing
untuk secara cepat mengambil keuntungan atas berbagai kesempatan yang berubah
dengan cepat. Perusahaan maya sangat mungkin untuk menjadi cetak biru (blueprint)
perusahaan yang ideal di masa depan.
Syarat-syarat berjalannya perusahaan maya :
Perusahaan maya harus dibentuk oleh rekanan yang dapat diandalkan dan terbaik di
bidangnya Jaringan kerja harus melayani keinginan untuk semua rekanan dalam
kondisi saling menguntungkan Setiap perusahaan harus memberikan orang yang
terbaik dan terpandai bagi jaringan kerja tersebut untuk menunjukkan kepada rekannya
bahwa berhubungan denga mereka adalah hal yang penting bagi perusahaan. Tujuan
dari jaringan kerja dan apa yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap rekanan harus
didefinisikan dengan jelas.
Jaringan kerja tersebut harus membangun jaringan kerja telekomunikasi bersama dan
berbagai infrastruktur lain sehingga setiap rekanan dapat terus berhubungan dengan
yang lain untuk mengantisipasi masalah dan meninjau kemajuan yang telah dicapai.
Perusahaan yang saling terkait (relationship enterprises) adalah jaringan yang
independen yang membentuk aliansi strategis untuk membangun kapabilitas dan bisa
hadir secara geografis yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin global di bidangnya.
TEORI PERMAINAN DAN PERILAKU STRATEGIS
Perilaku Strategis dan Teori Permainan
Perilaku strategis (strategic behavior) mengcu kepada rencana kerja atau perilaku
seorang oligopolis, setelah mempertimbangkan semua reaksi yang mungkin dilakukan
oleh para pesaingnya selama adanya persaingan di antara mereka untuk memperoleh
laba dan keuntungan lainnya
Teori permainan (game theory) berkaitan dengan strategi terbaik atau optimum dalam
berbagai situasi konflik. Teori permainan memperlihatkan bagaimana perusahaan
oligopolistik membuat keputusan strategis untuk memperoleh keunggulan kompetitif
atas pesaingnya, atau bagaimana perusahaan oligopolistik bisa memperkecil ancaman
potensial akibat langkah strategis pesaingnya.
Setiap model teori permainan terdiri atas pemain, strategi dan ganjaran. Pemain adalah
para pembuat keputusan (para manajer) yang perilakunya akan berusaha kita jelaskan
dan ramalkan. Strategi adalah pilihan untuk mengubah harga, mengembangkan produk
baru, melakukan kampanye iklan, membangun kapasitas baru, dan tindakan serupa
lainnya yang mempengaruhi penjualan dan tingkat laba perusahaan serta pesaingnya.
Ganjaran adalah hasil atau konsekuensi dari setiap pilihan strategis.
Permainan berjumlah nol adalah permaianan dimana keuntungan salah satu pemain
merupakan akibat dari pengeluaran dan keuntungan ini secara persis seimbang dengan
kerugian pemain lainnya.
Namun jika keuntungan atau kerugian salah satu perusahaan tidak diakibatkan oleh
biaya atau memberikan keuntungan dalam jumlah yang sama peda perusahaan lain,
maka melakukan permainan tidak berjumlah nol. Misalkan kemungkinan itu muncul jika
peningkatan iklan diarahkan untuk meningkatkan laba kedua perusahaan dan
menggunakan laba, bikan pangsa pasar sebagai ganjaran, melakukan permainan
berjumlah positif. Namun, jika meningkatnya iklan memunculkan biaya lebih besar dari
pada pendapatan dan laba kedua perusahaan menurun menghadapi kasus permainan
berjumlah negatif.
Strategi dominan adalah strategi terbaik atau optimum untuk pemain tanpa
mempersoalkan apa yang dilakukan lawannya.
Keseimbangan Nash adalah sebuah situasi ketika setiap pemain memilih strategi
optimumnya, untuk menghadapi strategi yang telah dilakukan oleh pemain lainnya.
Keseimbangan strategi dominan adalah selalu merupakan keseimbangan nash, tetapi
keseimbangan nash tidak memerlukan keseimbangan strategi dominan.
Dilema Tahanan
Dilema tahanan adalah masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan oligopolistik.
Istilah ini mengacu kepada sebuah situasi dimana seriap perusahaan melaksanakan
strategi dominannya, tetapi masing-masing bisa bertindak lebih baik (artinya,
memperoleh laba yang lebih besar) dengan melakukan kerja sama.
Persaingan Harga dan Nonharga, Kecurangan dalam Kartel, dan Dilema Tahanan
Persaingan Harga dan Dilema Tahanan
Konsep dilema tahanan dapat digunakan untuk menganalisis persaingan harga dan
nonharga dalam pasar oligopolistik, selain juga dalam hal kecenderungan untuk berbuat
curang (yaitu, untuk secara diam-diam mengurangi harga atau menjual lebih banyak
dari kuota) di dalam kartel. Persaingan harga oligopolistik yang terjadi bersamaan
dengan situasi dilema tahanan.
Perusahaan mengalami dilema tahanan apabila setiap perusahaan akan menentukan
harga lebih rendah dan memperoleh laba yang lebih kecil karena jika menentukan
harga tinggi, perusahaan tersebut tidak bisa mempercayai bahwa pesaingnya juga akan
menentukan harga yang mahal.
Persaingan Nonharga, Kecurangan dalam Kartel dan Dilema Tahanan
Meskipun mtriks ganjaran digunakan untuk mengkaji persaingan harga oligopolistik
dalam menghadapi dilema tahanan, dengan hanya mengganti judul masing-masing
kolom dan baris matriks itu, dapat menggunakan matriks yang sama untuk membahas
persaingan nonharga dan kecurangan dalam kartel.
Namun demikian, semakin besar jumlah anggota kartel dan semakin banyak produk
yang berbeda, semakin sulit bagi kartel untuk melakukan pengawasan dan mencegah
terjadinya kecurangan.
Permainan yang Berulang-ulang dan Strategi Tit-For-Tat
Dalam permainan yang berulang-ulang (repeated games- yaitu permainan yang
melibatkan banyak gerakan dan juga gerakan berbalasan dari setiap pemain), strategi
terbaik bagi setiap pemain adalah tit-for-tat. Perilaku satu-dibalas-satu (tit-for-tat)
ditemukan secara konsisten sebagai strategi yang terbaik (artinya, strategi yang
menghasilkan manfaat terbesar)bagi setiap permain sejalan dengan berjalannya waktu.
Namun demikian, agar strategi dapat berfungsi dengan baik maka beberapa kondisi
harus terpenuhi. Diperlukan sekumpulan pemain yang stabil Jumlah pemain harus
sedikit. Diasumsikan bahwa setiap perusahaan dapat dengan cepat mendeteksi
kecurangan yang bisa berlangsung tanpa terdeteksi dalam waktu yang lama memupuk
kecurangan. Kondisi permintaan dan biaya harus relatif stabil. Asumsikan bahwa
permainan tersebut terus berulang-ulang tanpa batas, atau dalam jumlah pengulangan
yang sangat besar dan tidak pasti.
Langkah Strategis
Ancaman, Komitmen, dan Kredibilitas
Perusahaan oligopolistik sering menggunakan beberapa strategi untuk mencapai
keunggulan kompetitif atas pesaingnya, meskipun itu membatasi perilaku mereka
sendiri atau untuk sementara mengurangi jumlah keuntungan mereka. Ancaman bisa
dipastikan memiliki kredibilitas, misalnya dengan menulis sebuah surat komitmen
kepada para pelanggan untuk menyamai harga produk pesaing yang lebih rendah.
Sebuah cara membuat ini dapat dipercaya adalah perusahaan membangun sebuah
reputasi sebagai perusahaan yang menjalankan ancaman, meskipun ini berarti
mengurangi labanya.
Dengan menunjukan komitmen untuk menjalankan ancamannya, perusahaan membuat
ancamannya memiliki kredibilitas dan meningkatkan labanya sejalan dengan berlalunya
waktu.
Hambatan Masuk
Salah satu strategi penting yang bisa digunakan oleh seorang oligopolis untuk
menghambat masuknya perusahaan baru ke dalam pasar adalah mengancam akan
menurunkan harganya sehingga menyebabkan kerugian bagi pemain baru yang
potensial. Meskipun demikian, ancaman seperti itu hanya akan ditanggapi jika memiliki
kredibilitas. Hambatan masuk bisa dikaji dengan menggunakan matriks ganjaran.
Perilaku Strategis dan Daya Saing Internasional
Teori permainan juga bisa digunakan untuk mengkaji kebijakan strategis perdagangan
dan industri, sehingga suatu negara dapat memperoleh keunggulan kompetitif atas
negara lain, khususnya dalam bidang teknologi tinggi.
Satu kelemahan mendasar dari analisis ini adalah bahwa biasanya sulit untuk
meramalkan secara akurat hasil dari kebijakan industri dan perdagangan pemerintah
yaitu, memperoleh data dari hasil kebijakan industri dan perdagangan pemerintah.
Namun demikian, mengambil dari analisis yang salah bisa merugikan dan bahkan
mengakibatkan gagalnya perusahaan.
Permainan Berurutan dan Pohon Keputusan
Beberapa pilihan atau permainan strategis pada hakikatnya berurutan pada strategi
yang tebaik atau langkah setiap pemain tergantung langkah pemain lain sebelumnya.
Permainan berurutan dapat ditunjukkan oleh pohon permainan atau keputusan. Pohon
keputusan (decision tree) adalah diagram dengan lingkaran dan cabang lingkaran
menggambarkan titik dimana keputusan dibuat dan cabang menunjukkan hasil setiap
keputusan dalam setiap permainan berurutan.
Susunan pohon keputusan dimulai dengan keputusan awal dan bergerak menuju ke
seluruh serangkaian keputusan berikutnya. Pada setiap titik keputusan harus dibuat,
dan cabang pohom mengulur sampai ke seluruh kemungkinan hasil dari permainan
yang telah digambarkan. Kemungkinan hasil dari permainan tersebut diberi ganjaran
pada sisi kanan figur atau pohon tersebut.
PRAKTIK PENENTUAN HARGA
Penentuan Harga untuk Beberapa Jenis Produk
Penentuan Harga Berbagai Jenis Produk yang Memiliki Keterkaitan Permintaan
Produk-produk yang dijual perusahaan bisa memiliki keterkaitan sebagai barang
substitusi atau barang komplementer. Dalam menentukan harga produk yang memiliki
keterkaitan, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan dampak dari perubahan
harga salah satu produknya terhadap permintaan produk lain.
Hubungan antar permintaan (demand interrelationship) mempengaruhi keputusan
penentuan harga yang dilakukan oleh perusahaan penghasil beberapa jenis produk,
melalui dampaknya terhadap pendapatan marginal. Untuk perusahaan penghasil dua
jenis produk, fungsi permintaan marginal dari perusahaan tersebut adalah :
MRA = (TR_A)/Q_A + TR_B/Q_B
(mengukur perubahan penerimaan dari penjualan produk B, yang terjadi karena
penjualan satu unit tambahan produk A.
MRB = TR_B/Q_B + TR_A/TR_B
(mengukur perubahan pendapatn total dari penjualan produk A yang terjadi karena
penjualan satu unit tambahan produk B)
Pemanfaatan Kapasitas Pabrik dan Penentuan Harga Produk yang Optimum
Salah satu alasan penting bagi perusahaan untuk menghasilkan lebihdari satu produk
adalah agar bisa lebih memanfaatkan kapasitas pabrik dan kapasitas produksinya.
Sebuah perusahaan yang memiliki kapasitas berlebih bisa mencari produk lain untuk
dihasilkan sehingga bisa lebih maksimum memanfaatkan kapasitas pabrik dan
kapasitas produksinya.
Penentuan Harga Optimum untuk Produk Gabungan yang Diproduksi dalam
Proporsi Tetap
Produk yang diproduksi oleh suatu perusahaan bisa memiliki keterkaitan tidak hanya
dalam hal permintaan, tetapi juga dalam hal produksi. Saling ketergantungan produksi
muncul ketika produk dihasilkan secara gabungan. Produk bisa dihasilkan secara
gabungan (produk gabungan) dalam proporsi yang tetap atau berubah-ubah.
Ketika produk-produk dihasilkan secara gabungan dalam proporsi yang tetap, produkproduk tersebut harus dianggap sebagai sebuah paket produksi. Dengan begitu tidak
terdapat suatu cara yang rasional untuk mengalokasikan biaya produksi paket tersebut
ke dalam masing-masing produk di dalam paket.
Diskriminasi Harga
Arti dan Kondisi Terjadinya Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga (price discrimination) mengacu pada penentuan harga yang
berbeda-beda pada kuantitas yang berbeda pada sebuah produk, pada waktu yang
berbeda untuk setiap pelanggan yang berbeda, atau pasar yang berbeda, tetapi bukan
berdasarkan perbedaan biaya.
Tiga kondisi harus dipenuhi agar sebuah perusahaan dapat menerapkan diskriminasi
harga:
Perusahaan tersebut harus mempunyai kemampuan mengendalikan harga produkn
(perusahaan harus perusahaan persaingan tidak sempurna).
Elastisitas harga permintaan terhadap produk tersebut berbeda untuk jumlah produk
yang berbeda, pada waktu yang berbeda, untuk kelompok pelanggan yang berbeda,
atau dalam pasar yang berbeda.
Jumlah produk atau jasa tersebut, kapan waktu digunakan atau dikonsumsinya produk
tersebut, dan kelompok pelanggan atau pasar bagi produk tersebut harus dapat
dipisahkan.
Diskriminasi Harga Tingkat-Pertama dan Tingkat-Kedua
Diskriminasi harga tingkat-pertama (first-degree price discrimination) berkaitan dengan
penjualan setiap unit produk secara terpisah dan mengenakan harga setinggi mungkin
bagi setiap unit produk yang dijual. Dengan melakukan hal itu, eprusahaan menguras
seluruh surplus konsumen dari konsumen dan memaksimumkan penerimaan dan laba
total yang diperoleh dari penjualan produk tersebut.
Diskriminasi harga tingkat-kedua (second-degree price discrimination), mengacu pada
penentuan harga per unit yang sama untuk sejumlah atau sekelompok produk tertentu
yang dijual kepada setiap pelanggan, kemudian memberikan harga yang lebih murah
per unitnya untuk sejumlah atau sekelompok tambahan produk tersebut, dan
seterusnya. Dengan melakukan ini, perusahaan akan memperoleh sebagian, tetapi
tidak semua, surplus konsumen.
Diskriminasi Harga Tingkat-Ketiga secara Grafis
Diskriminasi harga tingkat-ketiga (third-degree price discrimination) mengacu pada
penentuan harga yang berbeda-beda untuk produk yang sama dalam pasar yang
berbeda, sehingga pendapatan marginal dari unit terakhir yang dijual dari setiap pasar
sama denga biaya marginal untuk menghasilkan produk tersebut.
Diskriminasi Harga Tingkat-Ketiga secara Aljabar
MR1 = MR2 = MR = MC
TR = TR1 + TR2
=TR_1+ TR_2- TC
Jika terdapat diskriminasi harga, perusahaan akan menjual produk tersebut pada
tingkat harga yang sama dalam kedua pasar (artinya P1 = P2 = P). Permintaan
keseluruhan pasar yang dihadapi oleh perusahaan untuk harga Q2 > 0
Diskriminasi Harga Internasional dan Dumping
Diskriminasi harga internasional disebut dumping. Hal ini mengacu pada pengenaan
harga yang lebih murah di luar negeri di bandingkan di dalam negeri untuk komoditas
yang sama, karena lebih tingginya elastisitas harga permintaan di pasar luar negeri.
Selain dumping yang muncul sebagai akibat dari diskriminasi harga internasional yaitu:
Predatory dumping adalah penjualan sementara sebuah komoditas di bawah biaya
produksinya atau pada tingkat harga yang lebih rendah di luar negeriagar bisa
menyingkirkan produksen dari luar negeri dari persaingan, dan setelah itu harga di luar
negeri akan dinaikkan untuk mengambil keuntungan dari kekuatan monopoli yang baru
saja diperoleh.
Sporadic dumping adalah penjualan sekali-kali sebuah produk di bawah biaya
produksinya atau pada tingkat hargayang lebih rendah diluar negeri dari pada domestik,
untuk menghabiskan kelebihan produksi yang bersifat sementara atau tidak
diperkirakan sebelumnya, tanpa harus menurunkan harga domestik.
Penentuan Harga Transfer
Penentuan harga transfer mengacu kepada penentuan harga produk antara yang dijual
oleh sebuah divisi semiotonom perusahaan kepada divisi semi otonom lain dalam
perusahaan tersebut. Penentuan harga transfer yang tepat, paling penting dalam
menentukan tingkat output optimum masing-masing divisi dan bagi perusahaan secara
keseluruhan, serta penting untuk mengevaluasi kinerja divisi dan menentukan imbalan
masing-masing divisi.
Harga transfer yang tepat untuk produk antara tenpa terdapat pasar eksternal adalah
sebesar biaya marginal produksinya. Jika pasar eksternal yang bersifat persaingan
sempurna tersedua bagi produk antara itu, harga transfer untuk perdagangan di dalam
perusahaan sama dengan harga yang belaku di pasar eksternal yang bersifat
persaingan sempurna.
Jika sebuah produk antara bisa dijual dalam pasar yang bersifat persaingan tidak
sempurna harga transfer (internal) bagi produk antara itu ditentukan oleh titik ketika
pendapatan marginal bersih divisi pemasaran perusahaan sama dengan biaya marginal
divisi produksi pada tingkat output terbaik produk antara itu, dan harga yang dikenakan
dalam pasar eksternal ditentukan oleh kurva permintaan eksternal.
Penentuan Harga Dalam Praktik
Penentuan Harga Biaya Surplus
Biasa dikenal dengan mark-up pricing, yaitu perusahaan harus memperkirakan biaya
variabel rata-rata (AVC) untuk memproduksi atau membeli dan memasarkan suatu
produk untuk tingkat output normal atau standar. Kemudia perusahaan menambahkan
biaya overhead rata-rata terhadap AVC, sehingga diperoleh perkiraan biaya (cost-c)
rata-rata yang dialokasikan secara penuh.
Terhadap biaya rata-rata yang dialokasikan secara penuh ini perusahaan
menambahkan sebuah markup (m) atas biaya untuk memperoleh laba. Jadi, rumus
markup atas biaya dapat ditulis sebagai :
m = (P-C)/C
kemudian diperoleh harga dari produk dalam skema penentuan harga biaya plus, yaitu :
P = C(1 + m)
Evaluasi terhadap Penentuan Harga di Atas Biaya
Penentuan biaya plus mendapat kritikan karena mengabaikan kondisi permintaan.
Namun, karena telah ditunjukkan bahwa perusahaan biasanya menentukan markup
yang lebih tinggi terhadap produk yang menghadapi permintaan yang kurang elastis
dibandingkan produk yang memiliki permintaan yang lebih elastis, dapatlah ditunjukkan
bahwa produk penentuan harga biaya plus akan menyebabkan terjadinya herga yang
mendekati pemaksimuman laba.
MR = P (1+ 1/E_P )
Sehingga markup maksimum
m = E_P/(E_P+ 1)- 1
Analisis Inkremental dalam Penentuan Harga
Keputusan penentuan harga dan output yang tepat membutuhkan analisis ini, artinya
sebuah peusahaan harus mengubah harga produk atau outputnya, memperkenalkan
produk baru, atau versi baru produk tertentu, menerima pesanan baru dan lain-lain, jika
peningkatan dalam pendapatan total atau pendapatan inkremental dari tindakan
tersebut melebihi peningkatan dalam biaya total atau biaya inkremental.
Analisis inkremental yang tepat bisa diperoleh jika seluruh perubahan langsung dan
tidak langsung dalam penerimanaan dan biaya akibat sebuah tindakan tertentu, turut
diperhitungkan.
Penentuan Harga Pada Beban Tinggi, Tarif Dua-Bagian, Pengikatan, dan
Penggabungan
Penentuan harga pada beban tinggi (peak-load pricing) mengacu pada pembebanan
harga yang lebih tinggi untuk barang atau jasa selama jam beban tinggi dibanding di
luar jam beban tinggi.
Tarif penentuan dua-bagian (two-part tariff) mengacu pada penentuan harga ketika
konsumen membayar biaya awal untuk mendapatkan hak membeli sebuah produk atau
jasa, selain juga biaya penggunaan atau harga untuk setiap unit yang mereka
beli.perusahaan oligopolistik dan monopolistik kadang-kadang menggunakan metode
penentuan harga ini untuk meningkatkan laba mereka.
Pengikatan (tying) mengacu pada keharusan bagi konsumen yang membeli atau
menyewa sebuah produk untuk juga membeli produk yang lain yang dibutuhkan untuk
menggunakan produk yang pertama.
Penggabungan (bundling) adalah sebuah bentuk umum dari pengikatan, dimana
perusahaan mengharuskan pelanggan yang membeli atau menyewa sebuah produk
atau jasanya juga untuk membeli atau menyewa produk atau jasa lainnya ketika
pelanggan memiliki selera yang berbeda tetapi perusahaan tidak bisa melakukan
diskriminasi harga (seperti dalam pengikatan). Dengan menjual atau menyewakan
produk atau jasa sebagai sebuah paket atau bundle dibanding sebagai bagian yang
terpisah, seorang monopolis bisa meningkatkan laba totalnya.
Praktik Penentuan Harga Lainnya
Penentuan Harga gengsi (prestige pricing) mengacu kepada penentuan harga yang
tinggi dengan sengaja untuk menarik konsumen yang berorientasi gengsi.
Penentuan batas harga (price lining) adalah jenis lain dari praktik penentuan harga
yang kadang-kadang ditemukan. Hal ini mengacu kepada penentuan harga yang
ditargetkan oleh sebuah perusahaan dan kemudian mengembangkan sebuah produk
yang memungkinkan perusahaan untuk memaksimumkan laba pada tingkat harga
tersebut.
Skimming mengacu kepada penentuan harga yang tinggi kepada sebuah produk
diluncurkan dan secara bertahap harganya diturunkan. Ini paling sering terjadi pada
penjualan barang yang dapat bertahan lama seperti lemari es, mesin cuci, dan
komputer personal.
Penentuan harga nilai (value pricing) mengacu pada penjualan barang-barang
berkualitas pada tingkat harga yang lebih rendah dari sebelumnya, ini merupakan
metode pemotongan harga yang sudah kuno, tetapi rekayasa ulang dilakukan pada
produk tersebut untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas ketika menurunkan
harganya, sehingga bisa tetap memperoleh laba.
Pengimbangan harga (price matching) adalah strategi penentuan harga dimana sebuah
perusahaan mengiklankan harga bagi produk atau jasanya dan berjanji akan
mengimbangi harga yang lebih rendah yang ditawarkan oleh pesaingnya