Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Setelah mempelajari seluruh materi dalam standar kompetensi ini, peserta didik
diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan dalam
pengolahan Croissant diantaranya adalah siswa mampu :
1
BAB III
CROISSANT
1. Sejarah Croissant
Croissant bisa digambarkan sebagai produk roti lezat dengan karakteristik
struktur berlapis yang dibentuk oleh lembar mentega atau margarin dalam
adonan ragi, dilipat untuk menambahkan jumlah lapisan untuk mendapatkan
struktur berlapis dengan lapisan tipis lemak / adonan. Croissant biasa
dikonsumsi untuk sarapan atau makan siang. Selain rasanya yang enak, kue ini
juga memiliki berbagai macam rasa. Kebanyakan orang mengetahui kue ini
berasal dari Prancis. Tapi tidak semua orang tahu kisah sejarah dari pembuatan
kue ini.
Kisah ini berawal dari 1683. Pada saat itu seorang panglima perang Turki
Kara Mustafa Pasha, melakukan agresi militer dengan mengepung kota Wina
sejak bulan Juli. Tapi sayang aksinya tersebut gagal bahkan sebelum pasukannya
melakukan serangan, yang ia rencanakan dengan membuat terowonganterowongan rahasia menuju kota.
Kegagalan
tersebut
terjadi
di
detik-detik
sebelum
penyerangan
dilancarkan. Sungguh ironis, dia tidak menyangka pasukan Wina mendapat bala
bantuan dari negeri tetangga (polandia, Jerman) yang datang melalui balik bukit
Kahlenberg yang mengelilingi kota Wina. Pasukan Kara Mustafa tak mampu
menghalau serangan yang tiba-tiba dari balik bukit tersebut.
Kemenangan Wina atas tentara Turki dirayakan seluruh rakyat Austria
dengan pesta pora. Dalam perayaan tersebut para koki membuat kue berbentuk
bulan sabit yang mereka namakan Croissant. Dibuat dengan bentuk bulan sabit
sebagai simbol kerajaan Turki yang kalah perang.
Sejak saat itu makanan tersebut menjadi menu di jamuan-jamuan
kenegaraan Austria. Hingga suatu hari anak dari Ratu Austria, Maria de
Antoinett yang menikah dengan raja Perancis Louis XVI membawa makanan
tersebut ke Perancis. Sejak saat itu makanan tersebut menjadi sangat terkenal di
seluruh dunia, dan orang seluruh dunia semakin mengenalnya sebagai makanan
khas dari Perancis. Tapi tidak banyak orang tahu, terutama kaum muslimin
makna sejarah croissant.
2. Croissant Classic
Seperi halnya Danish pastry, adonan Croissant juga menggunakan ragi,
dan aerasi yang terjadi dalam adonan Croissant sama dengan Danish. Pembuatan
lapisan pada adonan Croissant menggunakan prinsip yang sama dengan Puff
pastry hanya tidak menggunakan ragi. Bahan dasar adonan dan teknik
Gambar 4.1
Untuk
membuat
ragi
berkembang
pelan
maka
metode Inggris
atau
Perancis untuk
Gula
Garam
Yeast
rasa,
untuk
mengontrol
Susu Bubuk
ragi.
Untuk mengembangkan kulit, rasa, memberikan tekstur yang
Proses
Mixing
Detail
Tujuannya adalah untuk memperoleh campuran dan hidrasi
yang baik dari bahan yang digunakan. Beberapa pengembang
gluten digunakan untuk membuat adonan lebih mudah dibuat
Dough Temperature
Dough
Dough Makeup
harus
diberikan
sedikit
akhir
lembaran
adonan
sebelum
dibentuk
sebagai bahan
olesan)
Proofing
hangat.
Langkah yang paling penting untuk menghasilkan croissant
berkualitas.
Tahapan
ini
harus
diawasi
dengan
ketat.
Baking
Packaging
50 g gula pasir
30 g susu bubuk
300 ml air dingin
750 g lemak pelapis (roll-in fat)
b. Cara Membuat Adonan
Aturan Dalam Membuat Croissant
1. Buat adonan dengan cara yang sama dengan Danish pastry (suhu
antara 22-24oC).
Penyebab
Butter terlalu dingin,
Perbaikan
Kondisi butter dibuat pada 14-
merusak adonan
kasar.
menetes dari
adonan
pada adonan.
Kurangi temperature 30-32 oC.
proofing
ketidakcukupan laminasi.
Pastry yang
lipatan.
Gunakan lembaran butter.
dipanggang
bentuknya tidak
serasi
penggulungan terlalu
Pastry yang
Ketidakcukupan
bertahap.
Laminasi minimum dengan 3
dipanggang terlihat
laminasi, kelebihan
tambalan lemak
penggulungan dalam
didalamnya
Pastry menempel
butter.
Kurang bersih, ruangan
terlalu hangat.
dipanggang
tebal.
Lapisan butter sangat
Tambahkan
butter
(maksimal
sedikit, temperature
pemangganngan terlalu
rendah.
7. Perkembangan Croissant Modern
a. Cronut
Cronut adalah kombinasi Croissant dari Perancis dan Donat dari Amerika.
Dibuat oleh Pattisier asal Perancis bernama Dominique Ansel. Ia menyatukan
imajinasi antara dua cerita gastronomi besar. Setelah dua bulan mencoba dan
menguji sekitar 10 resep berbeda, Dominique Ansel akhirnya menciptakan
Cronut di bulan Mei tahun 2013 di New York. Pattisier ini menggabungkan
adonan puff pastry dari Croissant yang digoreng kedalam penggorengan donat.
Croissant donat ini kemudian digulung dalam gula, diisi dengan cream dan
dilapisi dengan icing. Cronut ini dijual seharga $5 per buah dan biasa dijual
dalam kemasan satu pak berisi 6 buah Cronut. Singkatnya, Dominique Ansel
membutuhkan 3 hari untuk membuat Cronut di took rotinya yang terletak di
Soho, 3 jam menunggu untuk membeli satu cronut, dan 3 menit untuk makan
satu cronut.
b. Croissant Maison Hritage (Rumah Warisan)
oven dengan dasar batu. Akhirnya, terciptalah resep makanan yang bebas dari
bahan tambahan seperti pewarna buatan, perasa buatan atau lemak yang
terhidrogenasi. Hasilnya, produk ini memiliki tekstur yang renyah sekaligus
meleleh di mulut, dengan warna puff pastry yang hangat keemasan. Lebih dari
sekedar simbol, Croissant Maison Hritage ini menyajikan selera Perancis yang
baik dengan konsekuensi kelezatan yang menggiurkan.
c. Croissandwich
RANGKUMAN
Croissant bisa digambarkan sebagai produk roti lezat dengan karakteristik
struktur berlapis yang dibentuk oleh lembar mentega atau margarin dalam adonan ragi,
pada adonan Croissant menggunakan prinsip yang sama dengan Puff pastry hanya tidak
menggunakan ragi. Bahan dasar adonan dan teknik pembuatan Danish dan Croissant
hampir sama. Perbedaannya Danish lebih banyak menggunakan gula dan telur sehingga
rasanya lebih manis dan lebih empuk (lihat formula Croissant dan Danish). Jumlah
pelipatan kedua jenis pastry ini juga sama yaitu maksimum empat (4) single dan
optimum tiga (3) single.
EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pilihan yang ada berikut ini!
1. Jumlah lipatan yang dianjurkan untuk croissant adalah . . . . .
a. Maksimum 4 optimum 3
b. Maksimum 6 oprimum 4
c. Maksimum 5 optimum 3
d. Maksimum 3 optimum 2
e. Maksumum 6 optimum 3
2. Fungsi yeast pada pembuatan croissant adalah . . . . .
a. Memberikan rasa dan aerasi
b. Mengokokhan adonan
c. Mengembangkan kulit
d. Hidrasi protein
e. Pengontrol fermentasi
3. Banyaknya lipatan pada hasil akhir croissant ditentukan oleh . . . . .
a. Jenis lipatan
b. Proses penggulungan dalam lemak
c. Tekanan yang kuat saat penggilasan
d. Jumlah lemak yang banyak
e. Penggunaan yeast
KUNCI JAWABAN
1.
2.
3.
4.
B
A
B
D
5. A