Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
Puff Pastry
11
PUFF PASTRY
1. Pengertian Puff Pastry
Puff pastry awalnya ditemukan oleh pastrycook magang asal Perancis
bernama Claudius Gale pada tahun 1945. Pada akhir masa magangnya, Claudius
ingin membuat seloyang roti lezat untuk ayahnya yang sedang sakit. Dengan
mempergunakan panduan diet sang ayah yang terdiri dari air, tepung dan butter,
Caludius mengolah adonan, melipat dan memasukkan butter kedalam adonan, ia
melakukan berulang-ulang hingga mencapai sepuluh kali lipatan, hingga akhirnya ia
memasukkan adonan tersebut kedalam Loyang.
Tak disangka, pengolahan adonan tersebut menghasilkan bentuk yang diluar
dugaan. Berkat penemuan tak sengaja tersebut, Claudius bisa memperoleh pekerjaan
di kota Paris, hingga akhirnya ia dapat menyempurnakan penemuannya. Walau
akhirnya penemuannya diklaim oleh Mosca bersaudara, namun Claudius yang
meninggal pada tahun 1982 tetap terkenang sebagai penemu.
Puff Pastry adalah salah satu produk bakery bertekstur kering dan berlapislapis yang terbuat dari adonan yang dilapisi dengan lemak padat sehingga
didapatkan banyak lapisan adonan dan lemak (Stevens, 1995). Lapisan tersebut
dibuat oleh pelapisan adonan pastry yang berulang-ulang (tepung, lemak, air dan
garam) dan lemak atau lemak padat lainnya untuk membentuk sebuah adonan yang
berlapis-lapis. Ketika adonan tersebut dipanggang oleh oven panas, kelembaban
dalam lapisan adonan menghasilkan uap, dan udara terperangkap bertambah,
sehingga akan terpisah menjadi ratusan lapisan dan lapisan tipis pastry yang
terangkat saat menguap. Saat uap menyebar dalam oven, uap tersebut tertinggal dan
memisahkan tiap-tiap lapis.
Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi, puff pastry
merupakan pastry yang mengandung banyak mentega dan berlapis-lapis, dimana
setiap lapisannya begitu tipis, crispy dan sangat rapuh, menjadikan pastry ini begitu
ringan karena banyak berisi udara.. Puff pastry disebut juga sebagai ratu segala
pastry, karena pembuatannya tidak mudah dan memerlukan keterampilan serta
Puff Pastry
12
ketelatenan. Namun, hasilnya sesuai dengan jerih payah. Dari satu adonan dasar
dapat diciptakan lusinan variasi Puff pastry baik manis maupun gurih. Ciri khas
adonan Puff pastry adalah memasukkan lemak pada adonan dasar melalui proses
pelipatan. Atau Puff pastry dapat juga dikatakan pastry dengan lapisan-lapisan
lemak yang berada di antara lapisan-lapisan adonan sehingga pada waktu
pembakaran terbentuk suatu jaringan terbuka yang getas dan berlapis-lapis.
Adonan Puff pastry disusun oleh adonan dasar dan lemak roll-in (pelapis).
Penggilasan dan pelipatan yang berulangulang menghasilkan lapisan-lapisan
(laminasi) adonan dengan lapisan lemak tipis diantaranya. Panas pada saat
pemanggangan membuat air berubah menjadi uap dan menimbulkan formasi 144
lapisan adonan dan lemak yang berselang-seling, hal ini juga mempengaruhi
kepadatan dan ini merupakan ciri khas dari Puff pastry. Lapisan-lapisan tersebut
mengembang menghasilkan laminasi dan tekstur berkarakteristik serpih/ berlapislapis, memberi kerenyahan. Struktur yang lembut saat dimakan dan penampilan
yang membangkitkan selera ini disebut aerasi fisik.
Untuk menghasilkan pastry dengan kulit yang renyah tentu saja ada syarat
dan tahapan yang harus dilakukan, yang paling penting adalah ketepatan dalam
pengukuran bahan-bahan dan lingkungan dapur yang sesuai. Pastry, terutama yang
menggunakan mentega dingin tidak akan berhasil baik di suhu yang hangat. Karena
itulah mengapa pembuatan pastry di restoran atau bakery sebisa mungkin menjauhi
oven. Permukaan meja yang terbuat dari marmer, walaupun tidak mutlak tetapi
memang yang paling disarankan untuk membuat pastry karena suhunya yang
dingin.
Adonan Puff pastry mengandung 800 gr lemak untuk tiap 1 kg tepung terigu.
Kandungan lemak Puff pastry sebaiknya 2/3 terdiri dari lemak susu, jika dicampur
dengan lemak lain. Dalam pembuatan Puff pastry bahan pengembang kimia tidak
boleh digunakan.
2. Metode Penggilasan Puff Pastry
Poin penting
yang
dibutuhkan
untuk
adalah
menyisipkan mentega dan udara sebanyak mungkin ke dalam tepung saat adonan
diolah dengan cara menggilas, menekuk dan mendinginkannya tanpa bekerja terlalu
Puff Pastry
13
berlebihan pada adonan. Terlalu banyak menggilas dan menarik adonan akan
membuatnya elastis, sehingga pastry menjadi bantat, kurang berlapis-lapis. Proses
mendinginkan adonan juga sangat penting, karena jika mentega mencair maka akan
berubah menjadi minyak dan meresap ke dalam tepung, ujung-ujungnya pastry
susah mekar.
Produk pastry yang berhasil ditentukan salah satunya dengan teknik
penggilasan dan pelipatan yang tepat. Jumlah pelipatan pada puff pastry maksimum
6 kali single, optimumnya 4 kali single. Untuk danish dan croissant maksimum 4 kali
single optimum 3 kali single.
Perlu diketahui juga saat penggilasan dan pelipatan yaitu:
Adonan puff pastry perbandingan tepung terigu dengan lemak pelapis (roll-in
koyak.
Antara pelipatan pertama dengan selanjutnya diberikanmwaktu istirahat yang
dan
pelipatan
dilakukan
dengan
arah
tepung tabur tapi tidak boleh terlalu banyak, sisanya dibersihkan dengan
menggunakan kuas.
Langkah-langkah melipat pada pastry
Pemasukan lemak pelapis (roll-in fat). Pada langkah ini adonan harus
memiliki ketebalan yang seragam dan dapat membungkus lemak. Tepung
tabur yang berlebihan disingkirkan dari permukaan dengan menggunakan
Puff Pastry
14
adonan ditempatkan menjadi tiga lapisan dengan cara satu diatas yagn lain
dengan bentuk empat persegi panjang yang tepat sama.
Gambar 1.1
ditempatkansetiap
ujung
mengarah
ketengah,
dan
dilipat
Puff Pastry
15
Gambar 1.2
Pelipatan Tunggal
Setelah waktu istirahat (yang berlangsung hingga hari berikutnya)
adonan yang telah digilas, digilas kembali. Adonan dibersihkan dari tepung
tabur dan dijadikan tiga lapisan, satu diatas yang lain seperti digambarkan
Puff Pastry
16
Gambar 1.3
b. Metode Prancis
Lemak membentuk lapisan diselubungi seluruhnya kedalam adonan
yang dipipihkan sebelum proses penggilasan dan pelipatan.
Puff Pastry
17
Gambar 1.4
c. Metode Belanda
Ketika membuat adonan, roll-in fat dikombinasikan dengan terigu
(sampai 1/3 terigu digunakan untuk adonan dasar). Oleh karena itu dapat
digunakan dengan mudah sebagai lapisan luar. Adonan seharusnya tidak
terlalu keras. Pelipatan yang baik direkomendasikan untuk mencegah
keluarnya lemak. Metode ini memiliki keuntungan:
Proses pelipatan yang cepat karena tidak diperlukan waktu
istirahat yang lama.
Tidak ada pembentukan kulit dipermukaan adonan.
Produk lebih lunak karena adanya lapisan lemak luar.
Puff Pastry
18
Gambar 1.5
d. Metode Skotlandia
Bahan adonan dan potongan lemak roll-in berbentuk dadu dimasukkan
langsung kedalam adonan (metode roll-in). DalamNmetode ini potongan
lemak roll-in tidak membentuk lapisan lemak. Metode ini disebut juga
quick method (metode cepat) atau blitz puff dough, karena persiapan
adonan lebih sederhana, dan lebih sedikit pelipatan yang dibutuhkan.
Para ahli menyebutkan standar ini adalah proses pelipatan adonan puff
dua kali tunggal dan dua kali ganda. VariasI lain juga digunakan
tergantung rasio perbandingan jumlah lemak. Proses pelipatan adonan
puff Belanda membutuhkan waktu istirahat yang lebih singkat. Untuk
adonan pastry yang dibuat dari adonan puff Belanda, lima kali lipatan
tunggal sering digunakan. Untuk adonan Skotlandia, dua kali lipatan
tunggal dan satu kali lipatan ganda sudah cukup, atau dua kali lipatan
ganda. Ketika melipat dua kali tunggal dan dua kali ganda, sebanyak 144
lapisan lemak adonan terbentuk.
3. Adonan Dasar dan Cara Membuat Adonan Puff Pastry
a. Bahan-Bahan Puff Pastry
Puff Pastry
19
Tepung Terigu
Gunakan tepung terigu protein sedang yang akan
member struktur gluten yang cukup lunak. Tepung terigu
dengan kadar protein tinggi akan menghasilkan adonan
keras, yang mudah memecahkan lapisan selama penggilasan
dan pelipatan. Tepung terigu dengan kadar protein rendah
tidak akan menghasilkan lapisan-lapisan yang cukup kuat
untuk menahan penggilasan dan pelipatan yang berulang-
ulang.
Lemak Pelapis (roll-in fat)
Industri lemak telah mengembangkan lemak pelapis
(roll-in fat) khusus dari lemak hewan/tumbuhan yang
agar
warna
dan
bertambah lezat.
Cuka atau Alkohol
Cuka atau alkohol dapat ditambahkan jikatepung terigu
mengandung
gluten
terlalu
kuat
untuk
mencegah
20
Puff Pastry
21
3. Uleni adonan jangan sampai sampai kalis dinginkan selama 30 menit lalu
gulung keluar menggunakan rolling pin menjadi persegi panjang besar
dengan ketebalan yang sama.
5. Bentuk mentega menjadi kotak, dengan ukuran 2/3 dari ukuran persegi
panjang adonan.
Puff Pastry
22
8. Lipat sisi yang lainnya sehingga menutup seluruh bagian dari mentega
(lipatan single). Bungkus adonan dalam pastik wrap lalu masukkan dalam
chiller selama 10 menit.
Puff Pastry
23
9. Untuk mendapakan adonan yang 4 kali lebih panjang dari adonan pertama,
gulung adonan membentuk persegi panjang. Sebelum menggulung adonan
pukul adonan dengan ringan seperti gambar diatas sehingga mentega terbagi
secara merata.
10. Sebelum menggulung adonan taburkan tepung terigu tipis saja agar adonan
tidak lengket.
Puff Pastry
24
13. Lipat ujung atas hingga menutup semua bagian adonan. Bungkus dengan
plastic wrap lagi dan diamkan dalam chiller selama 10 menit.
Puff Pastry
25
14.Pipihkan kembali adonan dan lipat lagi dengan lipatan single dan masukkan
dalam dalam chiller selama 10 menit. Kemudian keluarkan dari lemari es,
giling setebal cm, adonan siap dibentuk.
Tempatkan adonan dalam loyang yang dilapisi air untuk mendapatkan
adonan Puff dengan pengembangan yang tinggi. Untuk pastry yang
menggunakan adonan Puff, beberapa jenis isi manis seperti pasta, krim, buahbuahan dapat digunakan. Puff pastry lain adalah jenis yang tidak manis,
seperti sausage rolls, shells dan cheese pretzel. Produk-produk yang setengah
jadi termasuk patty shells, cream horns, dan lain-lain.
Cheese Pretzel
Sausage Rolls
Cream Horns
Gambar 1.6
26
dilakukan
dengan
merata
dan
seragam,
apabila
Panduan
Puff Pastry
27
saling
menempel
pada
saat
dipotong
dan
sisinya.
Istirahatkan produk yang sudah dibentuk selama 30
menit atau lebih sebelum dipanggang. Hal ini dapat
suhu
sekitar
175C
hingga
selesai
28
ketika masih hangat. Pastry yang lain, seperti yang diisi krim atau
yang dilapisi krim paling baik dikonsumsi ketika dingin. Meskipun
Puff pastry memiliki kandungan lemak tinggi, umur simpannya
tidak akan bertambah panjang dengan penambahan lemak, karena :
Pati yang menjadi lunak di dalam lapisan adonan,
bagaimanapun akan rusak dengan cepat dan pastry yang
Kemungkinan Penyebabnya
Adonan
kurang
diistirahatkan
Pengembangan kurang
sebelum dipanggang.
Lemak terlalu sedikit atau terlalu
banyak. Donan digilas terkalu tipis
atau tidak banyak lipatan. Oven
Distribusi
lemak
tidak
sama
meleleh
pemanggangan.
keluar
sebelum dipanggang.
sebelum *Pada dasarnya lemak
meleleh
yang
Oven
terlalu dingin.
Tabel 1.1
Puff Pastry
29
RANGKUMAN
Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi, puff pastry
merupakan pastry yang mengandung banyak mentega dan berlapis-lapis, dimana
setiap lapisannya begitu tipis, crispy dan sangat rapuh, menjadikan pastry ini begitu
ringan karena banyak berisi udara. Ciri khas adonan Puff pastry adalah memasukkan
lemak pada adonan dasar melalui proses pelipatan.
Adonan Puff pastry disusun oleh adonan dasar dan lemak roll-in (pelapis).
Penggilasan dan pelipatan yang berulangulang menghasilkan lapisan-lapisan
Puff Pastry
30
(laminasi) adonan dengan lapisan lemak tipis diantaranya. Panas pada saat
pemanggangan membuat air berubah menjadi uap dan menimbulkan formasi 144
lapisan adonan dan lemak yang berselang-seling, hal ini juga mempengaruhi
kepadatan dan ini merupakan ciri khas dari Puff pastry.
Produk pastry yang berhasil ditentukan salah satunya dengan teknik
penggilasan dan pelipatan yang tepat. Jumlah pelipatan pada puff pastry maksimum
6 kali single, optimumnya 4 kali single. Untuk danish dan croissant maksimum 4 kali
single optimum 3 kali single. Ada 4 metode penggilasan yaitu metode Inggris,
Belanda, Perancis dan Scotlandia.
Adonan Puff pastry yang telah dilipat tidak boleh digiling terlalu tipis karena
akan merusak lapisan adonan dan lemak. Saat menggiling tidak boleh terlalu keras
menekannya agar lapisan tetap utuh dan tidak mudah sobek. Apabila ini terjadi
maka saat dibakar akan banyak udara yang keluar sehingga volume tidak akan
tercapai dengan baik.
Karakteristik umum Puff pastry mengacu ke komposisi dan metode produksi.
Puff pastry seharusnya mengembang, memiliki kulit yang renyah, crumb yang
lembut, aroma yang baik, dan biasanya kurang manis dibanding produk bakery lain.
Beberapa Puff pastry (yang diisi sosis dan keju), seharusnya dikonsumsi ketika
masih hangat.
EVALUASI
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pilihan yang ada berikut ini.
1. Tekstur yang berlapis-lapis pada puff pastry di dapat dari . . . . .
a. Penggilasan adonan berkali-kali
b. Penggilasan tepung dalam adonan
c. Penggilasan lemak dalam adonan
d. Adanya aktivitas yeast pada adonan
e. Pemanasan di oven pada suhu tinggi
2. Pada lipatan tunggal, ukuran lemak yang digunakan adalah . . . . .
a. 1/3 dari adonan
Puff Pastry
31
32
KUNCI JAWABAN
1. C
2. B
3. B
Puff Pastry
33
4. B
5. E
6. C
7. D
8. C
9. A
10. B
Puff Pastry
34