Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

KECAMATAN WAWAY KARYA

DESA SUMBER JAYA

PERATURAN DESA SUMBER JAYA


Nomor : 02 Tahun 2011
TENTANG
PUNGUTAN ADSMINISTRASI KEPENDUDUKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

: a.

b.

KEPALA DESA SUMBER JAYA


bahwa, sesuai dengan Peratuaran Daerah Kabupaten Lampung
Timur Nomor 24 Tahun 2007 dan Peraturan Bupati Lampung
Timur Nomor 22 Tabun 2007 perlu ditetapkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa ( APBD) ;
Bahwa Desa sebagai suatu kesatuan masyarakat hokum yang
mempunyai organisasi pemerintahan memiliki kewenangan
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya, dalam
rangka menunjang pelaksanaan tugasnya, perlu program
terencana yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa;

c.
Bahwa untuk meningkatkan efektifitas penyelenggaraan
Pemerintah Desa secara berdayaguna dan berhasil guna sesuai
dengan perkembangan pemerintahan dan pembangunan
Nasional, maka perlu diatur Pedoman Pungutan Adsministrasi
Kependudukan dalam Peraturan Desa.
Mengingat

: 1.

Undang Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan


Kabupaten Daerah Tingkat II Way Kanan, Kabupaten Daerah
Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya Daerah Tingkat II
Metro
( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 46,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3825 );

2.

Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang Undangan ( Lembaran Negara Tahun


2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara, Nomor 4839 );
3.

Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437 ) sebagaimana, telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah pengganti Undang Undang
Nomor 03 Tahun 2005 tentang Perubahan. atas Undang
Undang Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pemerintahan Daerah
( Lembaran Negara. Tahun 2005 Nomor 38 Tambahan Lembaran
Negara 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang Undang
Nomor 08 Tahun 2005 (Lembaran. Negara Nomor 28 Tambahan.
Lembaran. Negara 4548 );

4.

Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
NegaraNomor 4438 );

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang


Desa
( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran. Negara Nomor
4587 );

6.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah ;

7.

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan


Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa ;

8.

Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 24 Tahun


2007 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Alokasi Dana
Desa ;

9.

Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur No


Tahun 2011 Tentang APBDes

10
.

Peraturan Bupati Lampung Timur Nomor 22 Tabun 2007 tentang


Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

netapkan

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SUMBER JAYA
KEPALA DESA SUMBER JAYA
MEMUTUSKAN:
: PERATURAN DESA SUMBER JAYA TENTANG PEDOMAN PUNGUTAN ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Lampung Timur;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur;
3. Kepala Daerah adalah Bupati Lampung Timur;
4. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah dalam wilayah
Kabupaten;
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system
Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada di daerah:
6. Pemerintah desa adalah penyelenggara Urusan Pemerintah oleh Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal usul dan adapt istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam system Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintah desa;

8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD, adalah lembaga yang
merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan desa sebagai unsure
penyelenggara pemerintah desa;
9. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat;
10. Dana perimbangan Keuangan Kabupaten dan Desa adalah dana yang bersumber dari
penerimaan APBD untuk desa yang dialokasikan kepada Desa untuk membiayai kebutuhan
Desa;
11. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut ADD adalah dana yang dialokasikan oleh
Pemerintah Daerah untuk desa yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan
pusat dan daerah;
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintah Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah
Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa;
13. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama
Kepala Desa;
14. Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa yang selanjutnya disebut PTPKPD adalah
perangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan
keuangan Desa;
15. Bendahara adalah perangnkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk menerima,
menyimpan, menyetorkan, menatausahaan, membayarkan, dan mempertanggung
jawabkan keuangan desa dalam rangka pelaksanaan APBDes;
16. Musyararah Rencana Pembangunan Desa selanjutnnya disingkat musrenbangdes adalah
forum musyawarah tahunan gabungan dari tokoh-tokoh masyarakat desa dan perangkat
desa )BPD dan Pamong Desa) selaku stakehoiders desa untuk menyepakati rencana
kegiatan tahun anggaran berikutnya;
17. Belanja langsunng adalah belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan desa;
18. Belanja tidak langsung adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan desa;

19. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun lalu adalah selisih lebih perhitungan antara
realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran tahun lalu;

BAB II
NAMA OBJEK DAN SUBJEK
Pasal 2
Nama Pungutan adalah Pungutan Administrasi kependudukan yang dipungut atas setiap
pelayanan kependudukan.
Pasal 3
Objek pungutan adalah setiap Warga Desa dan Warga Luar Desa yang menggunakan jasa
pelayanan administrasi kependudukan di Desa Sumber Jaya.
Pasal 4
Subjek pungutan adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa pelayanan
administrasi kependudukan.
BAB III
WILAYAH PUNGUTAN
Pasal 5
Masa pungutan adalah jangka waktu tertentu yang lamanya ditentukan dengan peraturat
Desa.
Pasal 6
Pungutan terhitung dalam masa pungutan terjadi sejak diterbitkannya Surat Pemberitahuan
Pungutan Desa atau yang akan disampaikan oleh Kadus dan RT kepada Masyarakatnya
masing-masing
BAB IV
JENIS PUNGUTAN DAN BESARNYA
TARIF PUNGUTAN
Bangian Kesatu

Jenis Pungutan
Pasal 7
Jenis pelayanan administrasi kependudukan meliputi :
a.
Pengantar Pembuatan Kartu Penduduk
b.

Pengantar ijin keramaian

c.

Pengantar SKCK

d.

Pengantar Pembuatan Kartu Keluarga

e.

Pengantar pembuatan Akte Kelahiran

f.

Surat Keterangan Pindah

g.

Surat keterangan kelahiran

h.

Surat keterangan kematian

i.

Surat keterangan jual-beli hewan

j.

Surat pengantar Rekomendasi IMB

k.

Surat keterangan jalan/bepergian

l.

Kartu Tanda Penduduk Sementara

m.

Surat keterangan domisili

n.

Surat pengantar ijin usaha wallet

o.

Surat pengantar ke Bank

p.

Surat Administrasi Nikah, Talak, Rujuk, dan Cerai

q.

Surat pengantar HO

r.

Surat keterangan Usaha

s.

Legalisasi / Surat surat Lainnya


Pasal 8

Jenis Pungutan Adsministrasi Pertanahan meliputi :


a.
Saksi Perjanjian Jual Beli Tanah
b.

Saksi Hibah Tanah

c.

Balik Nama atau Pengajuan SPPT PBB

d.

Janggolan Pertanahan
Pasal 9

Jenis pungutan Adsministrasi Ekonomi dan perdagangan meliputi seluruh jenis dan bentuk
usaha yang menggunakan sumber daya manusia dan mengelola sumber daya alam dalam
wilayah Desa Sumber Jaya yang selanjutnya akan diatur dengan Keputusan Kepala Desa
Pasal 10
Jenis pungutan Desa dalam rangka Penambahan Swadaya pembangunan dan atau
perayaan hari besar islam dan hari besar nasional yang selanjutnya akan diatur dengan
Keputusan Kepala Desa
Pasal 11
Jenis Pungutan Adsministrasi Keamanan dan ketertiban adalah pungutan atas pelaksanaan
pelanggaran Asusila yang selanjutnya akan diatur dalam keputusan Kepala Desa atau
berdasarkan Musyawarah Desa.
Bangian Kedua
Lampiran
Besarnya Tarif Pungutan
Pasal 12
Basar Tarif Pungutan adalah sebagai berikut :
A

Pungutan Adsministrasi Kependudukan Umum


Pengantar Pembuatan Kartu Penduduk
Pengantar ijin keramaian
Pengantar SKCK
Pengantar Pembuatan Kartu Keluarga
Pengantar pembuatan Akte Kelahiran
Surat Keterangan Pindah
Surat keterangan kelahiran
Surat Pengantar Perceraian
Surat keterangan jual-beli hewan
Surat pengantar Rekomendasi IMB
Surat keterangan jalan/bepergian
Kartu Tanda Penduduk Sementara
Surat keterangan domisili
Surat pengantar ijin usaha wallet

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

10.000,00
20.000,00
20.000,00
10.000,00
20.000,00
30.000,00
20.000,00
30.000,00
25.000,00
50.000,00
10.000,00
10.000,00
10.000,00

Berdasarkan Per
Kades

Surat pengantar ke Bank

Rp.

20.000,00

Surat Administrasi Nikah (N1 s/d N5)


Surat pengantar HO
Surat keterangan Usaha
Legalisasi / Surat surat Lainnya
Pungutan Adsministrasi Pertanahan
Saksi Perjanjian Jual Beli Tanah
Saksi Hibah Tanah
Balik Nama atau Pengajuan SPPT PBB
Janggolan Tanah

Rp. 100.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 20.000,00
5% dari harga
Tanah
2% dari harga
Tanah
Rp. 7.000,00
Berdasarkan Per
Kades

Pungutan Adsministrasi ekonomi dan Perdagangan


Salar Pasar desa

Berdasarkan Per
Kades

Pungutan Desa
Iuran kesejahtraan Hansip
Iuran Kepala Keluarga

Rp.

15.000,00/NA

Berdasarkan Per
Kades

BAB V
TATA CARA PUNGUTAN
Pasal 13
1.

Pelaksanaan Pungutan Desa tidak dapat diborongkan

2.
Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan yang selanjutnya disebut PJOK adalah
Kepala Desa

3.
Penanggung Jawab Adsministrasi Kegiatan yang selanjutnya disebut PJAK adalah
Sekretaris Desa
4.
Penanggung Jawab Keuangan Pungutan yang selanjutnya disebut PJKU adalah
Kaur Keuanngan Desa

Pasal 14
1.
Pungutan Desa dilakukan berdasarkan Surat Pemberitahuan Pungutan Desa dan
atau Dokumen lain yang sejenis
2.
Untuk pungutan jenis tertentu dapat dilaksanakan oleh kolektor lapangan yang
penunjukannya melalui Keputusan Kepala Desa atau keputusan hasil Musyawarah di Desa.

1.

Pasal 15
Pembayaran Pungutan Terhutang harus dilinasi sekaligus

2.
Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempat pembayaran diatur lebih lanjut dalam
Keputusan Kepala Desa dan atau di kantor desa

BAB VI
SANKSI ADSMINISTRASI
Pasal 16
a.
Dalam hal wajib pungutan tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar, dikenakan sanksi adsministrasi berupa bunga 2 (dua) Persen setiap bulan dari
pungutan yang terhitung atau kurang bayar.
b.
Untuk penagihan sanksi adsministrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,
dilakukan dengan menggunakan surat Tagihan Pungutan Desa yang selanjutnya disebut
STPD.
c.

STPD, Surat Peringatan atau surat lainnya yang sejenis dikeluarkan oleh PJOK.
BAB VII
PENGAWASAN

Pasal 17
Angota BPD Memiliki kewenangan sebagai pengawas untuk melakukan penyidikan atas
tindak pelanggaran terhadap pelaksanaan Pungutan Desa, berdasarkan surat perintah
Tugas Penyidikan yang dikeluarkan oleh ketua BPD
Pasal 18
Hasil temuan dilaporkan secara jelas dan lengkap kepada Pimpinan BPD untuk diteruskan
kepada Kepala desa sebagai dasar untuk memberikan sanksi adsministrasi terhadap
pelanggaran tersebut, berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 19
Apabila pelaku tindakan pelanggran terhadap pelaksanaan pungutan Desa adalah
Bendaharawan Desa, maka dilakukan tindakan tuntutan perbendaharaan.
Pasal 20
Apabila pelaku tindakan pelanggaran terhadap pelaksanaan Pungutan desa adalah
Perangkat desa, Pegawai Desa Lainnya, Kadus / RT, atau Warga Desa yang di tunjuk
berdasarkan Surat Keputusan Kepala desa untuk melakukan Pungutan Desa, maka
dilakukan tindakan tuntutan ganti rugi.
Pasal 21
1) Apabila tuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 tidak dapat dipenuhi oleh pelaku
tindak pelanggaran terhadap pelaksanaan pungutan desa, maka dikeluarkan perintah
penyitaan barang senilai kerugian oleh Kepala Desa setelah mendapat persetujuan PBD.
2) Tata cara, bentuk dan isi perintah penyitaan serta hal lain mengenai tuntutan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala desa.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 23
Peraturan desa ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 s/d 31 Desember 2011
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Desa.
Ditetapkan di
Pada tanggal

: Sumber Jaya
: 1 Januari 2011
KEPALA DESA SUMBER JAYA
dto
OPA WIJAYA

Diundangkan di
: Sumber Jaya
Pada tanggal
: 1 Januari 2011
SEKRETARIS DESA
dto
M. MUHAIMIN
NIP. 19790624 201001 1 003

Anda mungkin juga menyukai