Perdes Pungutan Adm Desa
Perdes Pungutan Adm Desa
Menimbang
: a.
b.
c.
Bahwa untuk meningkatkan efektifitas penyelenggaraan
Pemerintah Desa secara berdayaguna dan berhasil guna sesuai
dengan perkembangan pemerintahan dan pembangunan
Nasional, maka perlu diatur Pedoman Pungutan Adsministrasi
Kependudukan dalam Peraturan Desa.
Mengingat
: 1.
2.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
netapkan
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD, adalah lembaga yang
merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan desa sebagai unsure
penyelenggara pemerintah desa;
9. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat;
10. Dana perimbangan Keuangan Kabupaten dan Desa adalah dana yang bersumber dari
penerimaan APBD untuk desa yang dialokasikan kepada Desa untuk membiayai kebutuhan
Desa;
11. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut ADD adalah dana yang dialokasikan oleh
Pemerintah Daerah untuk desa yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan
pusat dan daerah;
12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintah Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah
Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa;
13. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama
Kepala Desa;
14. Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa yang selanjutnya disebut PTPKPD adalah
perangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan
keuangan Desa;
15. Bendahara adalah perangnkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk menerima,
menyimpan, menyetorkan, menatausahaan, membayarkan, dan mempertanggung
jawabkan keuangan desa dalam rangka pelaksanaan APBDes;
16. Musyararah Rencana Pembangunan Desa selanjutnnya disingkat musrenbangdes adalah
forum musyawarah tahunan gabungan dari tokoh-tokoh masyarakat desa dan perangkat
desa )BPD dan Pamong Desa) selaku stakehoiders desa untuk menyepakati rencana
kegiatan tahun anggaran berikutnya;
17. Belanja langsunng adalah belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan desa;
18. Belanja tidak langsung adalah belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan desa;
19. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun lalu adalah selisih lebih perhitungan antara
realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran tahun lalu;
BAB II
NAMA OBJEK DAN SUBJEK
Pasal 2
Nama Pungutan adalah Pungutan Administrasi kependudukan yang dipungut atas setiap
pelayanan kependudukan.
Pasal 3
Objek pungutan adalah setiap Warga Desa dan Warga Luar Desa yang menggunakan jasa
pelayanan administrasi kependudukan di Desa Sumber Jaya.
Pasal 4
Subjek pungutan adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa pelayanan
administrasi kependudukan.
BAB III
WILAYAH PUNGUTAN
Pasal 5
Masa pungutan adalah jangka waktu tertentu yang lamanya ditentukan dengan peraturat
Desa.
Pasal 6
Pungutan terhitung dalam masa pungutan terjadi sejak diterbitkannya Surat Pemberitahuan
Pungutan Desa atau yang akan disampaikan oleh Kadus dan RT kepada Masyarakatnya
masing-masing
BAB IV
JENIS PUNGUTAN DAN BESARNYA
TARIF PUNGUTAN
Bangian Kesatu
Jenis Pungutan
Pasal 7
Jenis pelayanan administrasi kependudukan meliputi :
a.
Pengantar Pembuatan Kartu Penduduk
b.
c.
Pengantar SKCK
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Surat pengantar HO
r.
s.
c.
d.
Janggolan Pertanahan
Pasal 9
Jenis pungutan Adsministrasi Ekonomi dan perdagangan meliputi seluruh jenis dan bentuk
usaha yang menggunakan sumber daya manusia dan mengelola sumber daya alam dalam
wilayah Desa Sumber Jaya yang selanjutnya akan diatur dengan Keputusan Kepala Desa
Pasal 10
Jenis pungutan Desa dalam rangka Penambahan Swadaya pembangunan dan atau
perayaan hari besar islam dan hari besar nasional yang selanjutnya akan diatur dengan
Keputusan Kepala Desa
Pasal 11
Jenis Pungutan Adsministrasi Keamanan dan ketertiban adalah pungutan atas pelaksanaan
pelanggaran Asusila yang selanjutnya akan diatur dalam keputusan Kepala Desa atau
berdasarkan Musyawarah Desa.
Bangian Kedua
Lampiran
Besarnya Tarif Pungutan
Pasal 12
Basar Tarif Pungutan adalah sebagai berikut :
A
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
10.000,00
20.000,00
20.000,00
10.000,00
20.000,00
30.000,00
20.000,00
30.000,00
25.000,00
50.000,00
10.000,00
10.000,00
10.000,00
Berdasarkan Per
Kades
Rp.
20.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 30.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 20.000,00
5% dari harga
Tanah
2% dari harga
Tanah
Rp. 7.000,00
Berdasarkan Per
Kades
Berdasarkan Per
Kades
Pungutan Desa
Iuran kesejahtraan Hansip
Iuran Kepala Keluarga
Rp.
15.000,00/NA
Berdasarkan Per
Kades
BAB V
TATA CARA PUNGUTAN
Pasal 13
1.
2.
Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan yang selanjutnya disebut PJOK adalah
Kepala Desa
3.
Penanggung Jawab Adsministrasi Kegiatan yang selanjutnya disebut PJAK adalah
Sekretaris Desa
4.
Penanggung Jawab Keuangan Pungutan yang selanjutnya disebut PJKU adalah
Kaur Keuanngan Desa
Pasal 14
1.
Pungutan Desa dilakukan berdasarkan Surat Pemberitahuan Pungutan Desa dan
atau Dokumen lain yang sejenis
2.
Untuk pungutan jenis tertentu dapat dilaksanakan oleh kolektor lapangan yang
penunjukannya melalui Keputusan Kepala Desa atau keputusan hasil Musyawarah di Desa.
1.
Pasal 15
Pembayaran Pungutan Terhutang harus dilinasi sekaligus
2.
Tata cara pembayaran, penyetoran dan tempat pembayaran diatur lebih lanjut dalam
Keputusan Kepala Desa dan atau di kantor desa
BAB VI
SANKSI ADSMINISTRASI
Pasal 16
a.
Dalam hal wajib pungutan tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang
membayar, dikenakan sanksi adsministrasi berupa bunga 2 (dua) Persen setiap bulan dari
pungutan yang terhitung atau kurang bayar.
b.
Untuk penagihan sanksi adsministrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,
dilakukan dengan menggunakan surat Tagihan Pungutan Desa yang selanjutnya disebut
STPD.
c.
STPD, Surat Peringatan atau surat lainnya yang sejenis dikeluarkan oleh PJOK.
BAB VII
PENGAWASAN
Pasal 17
Angota BPD Memiliki kewenangan sebagai pengawas untuk melakukan penyidikan atas
tindak pelanggaran terhadap pelaksanaan Pungutan Desa, berdasarkan surat perintah
Tugas Penyidikan yang dikeluarkan oleh ketua BPD
Pasal 18
Hasil temuan dilaporkan secara jelas dan lengkap kepada Pimpinan BPD untuk diteruskan
kepada Kepala desa sebagai dasar untuk memberikan sanksi adsministrasi terhadap
pelanggaran tersebut, berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 19
Apabila pelaku tindakan pelanggran terhadap pelaksanaan pungutan Desa adalah
Bendaharawan Desa, maka dilakukan tindakan tuntutan perbendaharaan.
Pasal 20
Apabila pelaku tindakan pelanggaran terhadap pelaksanaan Pungutan desa adalah
Perangkat desa, Pegawai Desa Lainnya, Kadus / RT, atau Warga Desa yang di tunjuk
berdasarkan Surat Keputusan Kepala desa untuk melakukan Pungutan Desa, maka
dilakukan tindakan tuntutan ganti rugi.
Pasal 21
1) Apabila tuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 tidak dapat dipenuhi oleh pelaku
tindak pelanggaran terhadap pelaksanaan pungutan desa, maka dikeluarkan perintah
penyitaan barang senilai kerugian oleh Kepala Desa setelah mendapat persetujuan PBD.
2) Tata cara, bentuk dan isi perintah penyitaan serta hal lain mengenai tuntutan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala desa.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Desa.
Pasal 23
Peraturan desa ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 s/d 31 Desember 2011
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Desa.
Ditetapkan di
Pada tanggal
: Sumber Jaya
: 1 Januari 2011
KEPALA DESA SUMBER JAYA
dto
OPA WIJAYA
Diundangkan di
: Sumber Jaya
Pada tanggal
: 1 Januari 2011
SEKRETARIS DESA
dto
M. MUHAIMIN
NIP. 19790624 201001 1 003