Relationship Between Intensity Watching Romantic Drama Movies With Pre-Martial Sex Trends in Adolescent
Relationship Between Intensity Watching Romantic Drama Movies With Pre-Martial Sex Trends in Adolescent
id
I. Chapter 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang mempunyai banyak unsur seni. Beragam seni dan budaya terdapat di Indonesia. Salah satunya seni perfilman. Film adalah gambar
hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya. Jenis film sangatlah beragam, masing masing jenis
film memiliki komposisi yang berbeda dilihat dari bermacam segi. Kalau dilihat dari isinya film dibedakan menjadi jenis film fiksi dan non fiksi. Sebagai contoh, untuk film non fiksi adalah film dokumenter yang menjelaskan tentang dokumentasi sebuah kejadian alam, flora,
penelitian ini adalah remaja akhir yang berstatus mahasiswa fakultas psikologi tingkat awal semester 1 di Universitas Gunadarma yang menyukai film drama romantis
dan menonton televisi lebih dari 4 jam dalam sehari, dimana responden memiliki rentang usia antara 18 sampai
21 tahun sehingga peneliti bisa mendapatkan jumlah responden yang lebih banyak pada rentang usia tersebut.
Menurut Monks, Knoers Haditono (2002), rentang usia remaja akhir antara 18 sampai 21 tahun. Teknik yang digunakan dalam penelitian untuk pengambilan sampel adalah
teknik.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
IV. Chapter 4
BAB IV PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN HASIL
PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Dalam penelitian ini, persiapan yang dilakukan peneliti adalah mencari sampel yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini serta mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan. Adapun persiapan alat ukur tersebut yaitu
penyusunan skala intensitas menonton film drama romantis dan skala kecenderungan seks pranikah yang dikembangkan berdasarkan dimensi-dimensi masing-masing variabel, yaitu dimensi intensitas menonton dan dimensi kecenderungan seks pranikah. Pada skala intensitas menonton film drama romantis peneliti menggunakan 16 item
yang terdiri dari 8 item favorable dan 8 item unfavorable, sementara untuk skala kecenderungan seks pranikah
peneliti menggunakan 34 item yang terdiri dari 21 item
favorable dan 13 item unfavorable. B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, dimana data yang diperoleh dan digunakan didapat
melalui satu kali try out. Proses pengambilan data dilakukan dengan mendatangi mahasiswa fakultas psikologi
semester satu yang berada di Universitas Gunadarma pada
tanggal 4 - 6 Oktober 2011. Waktu yang digunakan untuk
pengambilan data berbeda tiap harinya, tergantung dengan situasi dan kondisi pada saat itu. Dalam penelitian ini
peneliti menyebar sebanyak 130 angket kepada 130 responden, dimana masing-masing responden mendapatkan satu
angket yang didalamnya terdapat dua skala yang berbeda
yaitu satu skala intensitas menonton film drama romantis dan satu skala kecenderungan seks pranikah. Semua
angket yang disebarkan terkumpul kembali dengan jumlah yang sama yaitu 130 angket, sehingga peneliti memiliki 130 angket yang selanjutnya akan dipilah subjek yang
sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti mendapatkan 60
subjek dari 130 subjek 34
35 yang mempunyai tingkat keseringan menonton televisi lebih dari 4 jam dalam sehari dan juga suka menonton film drama romantis, dimana 60 subjek tersebut sesuai
dengan tujuan penelitian yang selanjutnya akan dianalisa. C. Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Pada skala intensitas menonton dan skala kecenderungan.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)
RELATIONSHIP BETWEEN INTENSITY WATCHING ROMANTIC DRAMA MOVIES WITH PRE-MARTIAL SEX TRENDS IN ADOLESCENT3
V. Chapter 5
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil
penelitian, diketahui bahwa hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini diterima, yang artinya terdapat hubungan
positif yang sangat signifikan antara intensitas menonton
film drama romantis dengan kecenderungan seks pranikah
pada remaja. Hal ini menunjukan bahwa tinggi rendahnya kecenderungan seks pranikah pada remaja dapat dijelaskan dengan tinggi rendahnya intensitas menonton film
drama romantis. Pada intensitas menonton film drama romantis dapat diketahui bahwa secara umum subjek penelitian memiliki intensitas menonton film drama romantis
yang rata-rata/sedang. Intensitas menonton film drama
romantis dalam penelitian ini adalah sejauh mana kegiatan
menonton telah diintegrasikan ke dalam kegiatan seharihari dan diketahui pula, subjek penelitian juga secara
umum memiliki kecenderungan seks pranikah yang ratarata/sedang. Kecenderungan seks pranikah dalam penelitian ini adalah perilaku seksual yang dilakukan tanpa
melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum
maupun menurut agama. B. Saran Berdasarkan hasil
penelitian, dengan adanya hubungan yang positif antara
intensitas menonton film drama romantis dengan kecenderungan seks pranikah, maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut: 1. Bagi Subjek Penelitian Dari
riset ini didapat bahwa ada keterkaitan antara intensitas menonton film drama romantis dengan kecenderungan seks pranikah. Oleh karena itu, diharapkan penelitian
ini akan memberikan pengetahuan baru bagi para remaja
bahwa secara umum remaja memiliki kecenderungan seks
pranikah yang ratarata/sedang yang dipengaruhi oleh informasi negatif dalam siaran-siaran atau 45
46 film di televisi. Salah satu pencegahan yang dapat
dilakukan yaitu dengan menonton film-film yang berisikan
informasi yang positif dan juga melakukan aktifitas positif lainnya untuk mengalihkan keseringan dalam kegiatan
menonton. Dengan demikian remaja akan lebih dapat terjauh dari dampakdampak negatif yang didapat dari siaransiaran atau film yang ditonton. 2. Saran untuk Penelitian
Lebih Lanjut Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti
tentang intensitas menonton film drama romantis dan kecenderungan seks pranikah, diharapkan agar dapat lebih
memfokuskan pada item-item yang.......
For further detail, please visit UG Library
(http://library.gunadarma.ac.id)