Disusun oleh :
Rahmad Faisal
1510631140115
Syifa Fauziah
1510631140132
1510631140139
1510631140143
Yudi Susanto
1510631140144
1510631140145
1. Pengertian Aluminium
Aluminium ialah salah satu unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atom 13.
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak. Aluminium ditemukan oleh
Sir Humprey Davy dalam tahun 1809 sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi sebagai
logam oleh H. C. Oersted, tahun 1825. Secara industri Paul Heroult di perancis dan C. M.
Hall di Amerika Serrikat secara terpisah telah memperoleh logam aluminum dari alumina
dengan cara elektrolisa dari garamnya yang terfusi. Sampai sekarang proses Heroult Hal
masih dipakai untuk memproduksi aluminium.
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga
terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07%
hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30
juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore,
dan lain-lain). Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang
cukup reaktif.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat. Aluminium biasa terdapat pada aditif
makanan, knalpot, rangka sepeda, peralatan makananan dan aksesoris lainnya. Aluminium
digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela
dan badan pesawat terbang. Aluminium merupakan unsur yang sangat reaktif sehingga
mudah teroksidasi. Karena sifat kereaktifannya maka Aluminium tidak ditemukan di alam
dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida alumina
maupun silikon. Bahan dasar pembuatan Aluminium adalah bauksit (biji Aluminium) yang
kemudian di ubah menjadi Alumina. Alumina inilah yang akan dielektrolisa membentuk
Aluminium ingot. Biji Aluminium biasanya berupa senyawa oksida berupa Bayerit, Gibbsit
atau hidrargilat (Al2O3.3H2O), bohmit dan diaspor yang tidak larut dalam air. Sumber lain
dari
bijih
bauksit
adalah,
Nephelin
((NaK)2O.Al2O3.SiO2),
Alunit
dari batuan yang mempunyai kadar aluminum tinggi, kadar Fe rendah dan sedikit kadar
kuarsa bebas. Secara garis besar komersial bauksit terdiri dalam tiga bentuk:
1. Pissolitic atau oolitic.
2. Sponge Ora, dan
3. Amorphorus.
2. Sumber Aluminium
Aluminium merupakan logam yang paling banyak ditemukan di kerak bumi (8.1%),
tetapi tidak pernah ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah disebut di
atas, ia juga ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya. Aluminium ada di alam dalam
bentuk silikat maupun oksida, yaitu antara lain:
sebagai silikat misal feldspar, tanah liat, mika
sebagai oksida anhidrat misal kurondum (untuk amril)
sebagai hidrat misal bauksit
sebagai florida misal kriolit.
3. Karateristik Aluminium
Aluminium memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Ringan: memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja atau tembaga. Berat
jenisnya ringan hanya 2.7 gr/cm3 , sedangkan besi 8.1 gr/cm3
2. Kuat: terutama bila dipadukan dengan logam lain. Paduan Al dengan logam lainnya
menghadilkan logam yang kuat
3. Reflektif: dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan,
obat, rokok
4. Konduktor panas: Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin mesin / alat
alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi
5. Konduktor listrik: setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik
dua kali lebih besar jika dibanding dengan tembaga
6. Tahan korosi: sifatnya durable sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang
dipengaruhi oleh unsur unsur seperti air, udara, suhu, dan unsur unsur kimia
lainnya, baik diruang angakasa bahkan sampai ke dasar laut.
7. Tak beracun: Sangat baik untuk penggunaan pada industry makanan, minuman dan
obat obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus.
Aluminium murni atau aluminium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan
dicetak dalam keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak
untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain.
Pada aluminium paduan Elemen paduan yang umum digunakan pada aluminium adalah
silikon, magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970. Secara
umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan
tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut,
umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya
senyawa, kristal, atau granula dalam logam. Namun, kekuatan bahan paduan aluminium tidak
hanya bergantung pada konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses
perlakuannya
hingga
aluminium
siap
digunakan,
apakah
dengan
penempaan,
4.Sifat-Sifat Aluminium
a.
b.
c.
d.
e.
Sifat mekanik bahan aluminium murni dan aluminium paduan dipengaruhi oleh
konsentrasi bahan dan perlakuan yang diberikan terhadap bahan tersebut.
Aluminium terkenal sebagai bahan yang tahan terhadap korosi. Hal ini disebabkan oleh
fenomena pasivasi, yaitu proses pembentukan lapisan aluminium oksida di permukaan logam
aluminium segera setelah logam terpapar oleh udara bebas. Lapisan aluminium oksida ini
mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh. Namun, pasivasi dapat terjadi lebih lambat jika
dipadukan dengan logam yang bersifat lebih katodik, karena dapat mencegah oksidasi
aluminium.
Kekuatan tensil
Kekuatan tensil adalah besar tegangan yang didapatkan ketika dilakukan pengujian
tensil. Kekuatan tensil ditunjukkan oleh nilai tertinggi dari tegangan pada kurva teganganregangan hasil pengujian, dan biasanya terjadi ketika terjadinya necking. Kekuatan tensil
bukanlah ukuran kekuatan yang sebenarnya dapat terjadi di lapangan, namun dapat dijadikan
sebagai suatu acuan terhadap kekuatan bahan.
Kekuatan tensil pada aluminium murni pada berbagai perlakuan umumnya sangat
rendah, yaitu sekitar 90 MPa, sehingga untuk penggunaan yang memerlukan kekuatan tensil
yang tinggi, aluminium perlu dipadukan. Dengan dipadukan dengan logam lain, ditambah
dengan berbagai perlakuan termal, aluminium paduan akan memiliki kekuatan tensil hingga
580 MPa (paduan 7075).
Kekerasan
Kekerasan gabungan dari berbagai sifat yang terdapat dalam suatu bahan yang
mencegah terjadinya suatu deformasi terhadap bahan tersebut ketika diaplikasikan suatu
gaya. Kekerasan suatu bahan dipengaruhi oleh elastisitas, plastisitas, viskoelastisitas,
kekuatan tensil, ductility, dan sebagainya. Kekerasan dapat diuji dan diukur dengan berbagai
metode. Yang paling umum adalah metode Brinnel, Vickers, Mohs, dan Rockwell.
Kekerasan bahan aluminium murni sangatlah kecil, yaitu sekitar 65 skala Brinnel,
sehingga dengan sedikit gaya saja dapat mengubah bentuk logam. Untuk kebutuhan aplikasi
yang membutuhkan kekerasan, aluminium perlu dipadukan dengan logam lain dan/atau diberi
perlakuan termal atau fisik. Aluminium dengan 4,4% Cu dan diperlakukan quenching, lalu
disimpan pada temperatur tinggi dapat memiliki tingkat kekerasan Brinnel sebesar 135.
Ductility
Ductility didefinisikan sebagai sifat mekanis dari suatu bahan untuk menerangkan
seberapa jauh bahan dapat diubah bentuknya secara plastis tanpa terjadinya retakan. Dalam
suatu
pengujian
dengan
bentuk neckingnya;
material
dengan ductility yang tinggi akan mengalami necking yang sangat sempit, sedangkan bahan
yang memiliki ductility rendah, hampir tidak mengalami necking. Sedangkan dalam hasil
pengujian tensil, ductility diukur dengan skala yang disebut elongasi. Elongasi adalah
seberapa besar pertambahan panjang suatu bahan ketika dilakukan uji kekuatan tensil.
Elongasi ditulis dalam persentase pertambahan panjang per panjang awal bahan yang
diujikan.
Aluminium
murni
tinggi.
Aluminium
paduan
memiliki ductility yang bervariasi, tergantung konsentrasi paduannya, namun pada umumnya
memiliki ductility yang lebih rendah dari pada aluminium murni, karena ductility berbanding
terbalik dengan kekuatan tensil, serta hampir semua aluminum paduan memiliki kekuatan
tensil yang lebih tinggi dari pada aluminium murni.
Sifat Kimia
a) Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium
oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada
logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
b) Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan
oksidanya
yang
kuat
pada
alumunium
cenderung
menghambat
reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan
percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
c) Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas
alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor
menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat
menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah
tabung saat didinginkan.
pancaran air
(water jet)
3. Precipitation
Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan
gas CO2 dan pengenceran. Reaksi yang terjadi:
2NaAl(OH)3 (aq) + CO2 (g)
Dan dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3) yang selanjutnya menuju proses
peleburan dengan proses Hall-Hroult untuk menghasilkan material aluminium.
Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu dikeluarkan
secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan (ingot). Jadi, selama
elektrolisis, Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksi dengan O2 sehingga harus
diganti dari waktu ke waktu.
Produk limbah terbesar yang dihasilkan dalam pemurnian bauksit adalah tailing (sampah
bijih) yang disebut lumpur merah. Sebuah kilang menghasilkan sekitar jumlah yang sama
lumpur merah seperti halnya alumina (dalam hal berat kering). Ini berisi beberapa zat yang
berguna, seperti besi, titanium, soda, dan alumina, tapi belum ada yang mampu
mengembangkan proses ekonomis untuk memulihkan mereka. Selain sejumlah kecil lumpur
merah yang digunakan secara komersial untuk batu mewarnai, ini benar-benar produk
limbah. Kilang paling hanya mengumpulkan lumpur merah di sebuah kolam terbuka yang
memungkinkan beberapa kelembaban menguap, ketika lumpur telah kering untuk konsistensi
yang cukup padat, yang mungkin membutuhkan beberapa tahun, itu ditutupi dengan kotoran
atau dicampur dengan tanah.
Aluminium murni
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa
dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung kekasaran
permukaannya. Aluminium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam
keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak untuk
penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain.
Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium itu
sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah mengandung 100%
aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang terkandung di dalamnya. Pengotor yang
mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya adalah gelembung gas di dalam yang
masuk akibat proses peleburan dan pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material
cetakan akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas bahan
baku yang tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium). Umumnya, aluminium
murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni 99%, misalnya aluminium foil.
b) Aluminium paduan
Elemen paduan yang umum digunakan pada aluminium adalah silikon, magnesium,
tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970.Secara umum, penambahan
logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan,
serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan
naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula
dalam logam.
Namun, kekuatan bahan paduan aluminium tidak hanya bergantung pada konsentrasi
logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga aluminium siap
digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya.
Macam macam paduan aluminium antara lain:
1. Duraluminum / Duraliminium/ Dural
Adalah nama dagang dari salah satu jenis paduan aluminium awal usia
hardenable. Unsur paduan utama adalah tembaga, mangan, dan magnesium. Sebuah
setara modern yang umum digunakan jenis ini adalah paduan AA2024, yang
mengandung tembaga 4,4%, 1,5% magnesium, mangan 0,6% dan 93,5% aluminium
berat. kekuatan luluh Khas adalah 450 MPa, dengan variasi tergantung pada
komposisi.
2. Silumin
Adalah serangkaian ringan, tinggi kekuatan paduan aluminium dengan kadar
silikon sebesar 12%. Diantara keuntungan dari silumin adalah resistensi tinggi
terhadap korosi, sehingga bermanfaat dalam lingkungan lembab. Penambahan silikon
untuk aluminium juga membuat kurang kental ketika cairan, yang bersama-sama
dengan biaya rendah (kedua elemen komponen relatif murah untuk mengekstrak),
membuatnya menjadi paduan casting sangat bagus dan logam segar. Hal ini juga
digunakan pada motor 3 fasa untuk memungkinkan peraturan kecepatan. Penggunaan
lainnya adalah ruang lingkup senapan sniper tunggangan dan kamera tunggangan.
3. Hidronallium
Paduan Al-Mg, sering disebut Hidronalium, merupakan paduan dengan tingkat
ketahanan korosi yang paling baik dibandingkan dengan paduan alumunium lainnya,
selain itu paduan Al-Mg 5 % merupakan non heat-treatable alloy. Sehingga dengan
dilakukannya proses solution treatment 300oC menurunkan kekerasan hingga 18.06%,
kekuatan tarik 6.14% dan regangan 41.04%. Sebaliknya grain refiner memperbaiki
sifat mekanisnya, dimana pada kondisi as-cast meningkatkan kekerasan hingga
6.68%, kekuatan tarik 2.06% dan regangan 38.34%. Pada kondisi solution treatment
300oC meningkatkan kekerasan hingga 6.78%, kekuatan tarik 20.85% dan regangan
11.96%. Dan pada kondisi solution treatment 400oC meningkatkan kekerasannya
hingga 16.28% kekuatan tarik 8.44% dan regangan hingga 25.77%.
4. Bronze
Adalah paduan tembaga dan seng. Proporsi seng dan tembaga dapat
divariasikan untuk menciptakan berbagai kuningan dengan sifat yang berbeda-beda
.Sebagai perbandingan, perunggu pada dasarnya merupakan paduan dari tembaga dan
timah . Bronze tidak selalu mengandung timah, dan berbagai paduan tembaga,
termasuk paduan dengan arsen, fosfor, aluminium, mangan, dan silikon, biasanya
disebut "perunggu". Istilah ini diterapkan untuk berbagai kuningan dan perbedaan itu
adalah sebagian besar sejarah. Kuningan adalah paduan substitusi.
akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama aluminium selain
Fe.
Kelemahan aluminium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah (fatigue).
Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang
berarti failure akibat fatigue dapat muncul dengan tiba-tiba bahkan pada beban siklik yang
kecil. Satu kelemahan yang dimiliki aluminium murni dan paduan adalah sulit
memperkirakan secara visual kapan aluminium akan mulai melebur, karena aluminium tidak
menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan sebelum melebur.
Properti fisik atau sifat fisika dari aluminium antara lain:
Aluminium memiliki rasio kekuatan terhadap massa yang paling tinggi, sehingga
banyak digunakan sebagai bahan pembuat pesawat dan roket. Aluminium juga dapat
menjadi reflektor yang baik; lapisan aluminium murni dapat memantulkan 92%
cahaya.
Aluminium murni, saat ini jarang digunakan karena terlalu lunak. Penggunaan
aluminium murni yang paling luas adalah aluminium foil (92-99% aluminium).
Paduan aluminium-magnesium umumnya digunakan sebagai bahan pembuat badan
kapal. Paduan lainnya akan mudah mengalami korosi ketika berhadapan dengan
larutan alkali seperti air laut.
Paduan aluminium-tembaga-lithium digunakan sebagai bahan pembuat tangki bahan
bakar pada pesawat ulang-alik milik NASA.
Uang logam juga terbuat dari aluminium yang diperkeras. Hingga saat ini, sulit dicari
apa bahan paduan uang pembuat uang logam berwarna putih keperakan ini,
kemungkinan dirahasiakan untuk mencegah pemalsuan uang logam.
Velg mobil juga menggunakan bahan aluminium yang dipadu dengan magnesium,
silicon, atau keduanya, dan dibuat dengan cara ekstrusi atau dicor.
Beberapa jenis roda gigi menggunakan paduan Al-Cu. Penggunaan paduan Cu untuk
mendapatkan tingkat kekerasan yang cukup dan memperpanjang usia benda
akibat fatigue.
Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.
Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.
Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan.
Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida,
digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.
Pembuatan Tawas (K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O). Tawas digunakan untuk
menjernihkan air pada pengolahan air minum.
Pembuatan Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3.18H2O) digunakan untuk industri kertas
dan karton, pewarna pada industri tekstil, dan pemadam kebakaran jenis busa. (bila
dicampur dengan NaHCO3 dan zat pengemulsi).
e)
f)
Kelesuan
Gemetar berat