Novia
406152012
Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara
Kepaniteraan ilmu THT-KL
RSUD Ciawi
Periode 28 maret 2016 - 30 April 2016
TELINGA
OTITIS MEDIA
Definisi
Non superatif
Akut
barotrauma
Kronis otitis
media efusi
Superatif
Akut otitis
media akut
(OMH)
Kronis otitis
media superatf
kronis (OMSK)
Patogenesis
Definisi OMA
Peradangan telinga tengah yang mengenai
sebagian atau seluruh periosteum dan terjadi
dalam waktu kurang dari 3 minggu.
Etiologi
Otitis Media Akut (OMA) terjadi karena faktor pertahanan tubuh
terganggu.
Faktor utama penyebab terjadinya otitis media adalah sumbatan
tuba Eustachius.
Fungsi tuba terganggu, pencegahan invasi kuman ke dalam telinga
tengah juga terganggu, sehingga kuman masuk kedalam telinga
tengah dan terjadi peradangan.
Pencetus OMA juga terjadi pada infeksi saluran napas atas.
Pada anak yang sering terserang infeksi saluran napas makin besar
terjadinya OMA.
Bayi tuba Eustachius pendek, lebar, dan letaknya agak
horisontal.
Etiologi (patologi)
Streptokokus hemolitikus
Stafilokokus aureus
Pneumokokus
Hemofilus influenza Anak < 5 tahun
Escherichia colli
Streptokokus anhemolitikus
Proteus vulgaris
Pseudomonas aurugenosa
Manifestasi Klinis
Oklusi tuba
Eustachius
Hiperemis
Supurasi
Perforasi
Resolusi
Retraksi membran
timpani akibat adanya
tekanan negatif di
dalam telinga tengah,
akibat absorpsi udara.
Karena terlambatnya
pemberian antibiotika
/ virulensi kuman
yang tinggi, maka
dapat terjadi ruptur
membran timpani dan
nanah keluar
mengalir dari telinga
tengah ke liang
telinga luar.
Kadang membran
timpani terlihat normal
/ berwarna keruh pucat.
OMA dapat
menimbulkan gejala
sisa berupa otitis
media serosa bila
sekret menetap di
kavum timpani tanpa
terjadinya perforasi.
Gejala Klinik
Anak yang sudah dapat bicara :
KU : rasa nyeri dalam telinga
Keluhan tambahan : suhu tubuh yang tinggi & riwayat batuk pilek.
Dewasa :
KU : Rasa nyeri
Keluhan tambahan : gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga / rasa
kurang dengar.
Bayi :
KU : suhu tubuh > 39,5C (std supurasi)
Keluhan tambahan : anak gelisah dan sukar tidur, tiba-tiba menjerit waktu tidur,
diare, kejang-kejang, kadang memegang telinga yang sakit.
Bila sudah terjadi ruptur membran timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga,
suhu tubuh turun dan anak tertidur tenang.
Terapi
Stadium Oklusi membuka kembali tuba Eustachius, sehingga
tekanan negatif di telinga tengah hilang.
Obat tetes hidung : HCl Efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (< 12
tahun), HCl Efedrin 1% dalam larutan fisiologik (> 12 tahun
dewasa).
Apabila di sebabkan oleh kuman di berikan antibiotik.
Terapi
Stadium supurasi antibiotika dan disertai miringotomi (bila membran
timpani masih utuh)
Miringotomi, gejala klinis akan lebih cepat hilang & ruptur dapat di hindari.
Sadium resolusi membran timpani berangsur normal, sekret tidak ada lagi
& perforasi membran timpani menutup.
Bila tidak terjadi resolusi, tampak skkret mengalir dari liang telinga luar melalui
perforasi di membran timpani, ini di sebabkan karena berlanjutnya edema mukosa
telinga tengah. Antibiotik dapat dilanjutkan sampai 3 minggu, bila setelah 3
minggu sekret masih bnyak kemungkinan mastoiditis.
> 3 minggu : Otitis Media Supuratif Subakut
> 1,5 bulan : Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
Komplikasi
Abses sub-periosteal
Meningitis
Abses otak
Komplikasi dari OMSK
Sebelum ada
antibiotik
Miringotomi
Komplikasi miringotomi