5. Uni
Uni adalah gabungan dari beberapa Negara yang dikepalai oleh seorang raja. Dalam
ketatanegaraan dikenal dua macam uni, yaitu sebagai berikut.
a. Uni Riil
Suatu Negara disebut uni riil apabila Negara yang tergabung di dalamnya mengurus hubungan
dengan Negara luar melalui badan milik bersama. Uni riil ada apabila Negara yang tergabung
mengakui seseorang sebagai kepala Negara yang akan mengepalai Negara uni tersebut.
b. Uni Personil
Uni personil terjadi apabila dua Negara mempunyai seorang raja yang merangkap sebagai kepala
Negara, tetapi semua urusan dalam negeri maupun luar negeri diatur oleh setiap Negara peserta.
Negara-negara yang menjadi anggota uni personil tetap merdeka dan mempunyai ketatanegaraan
sendiri. Negara uni personil berakhir karena Negara-negara tersebut mengubah ketentuan tentang
penggantian raja. Contoh Negara uni personil adalah Inggris-Spanyol (1603-1707), InggrisHannover (1714-1837), dan Nederland-Luxemburg (1839-1890).
6. Protektorat
Protektorat ialah suatu Negara yang ada di bawah perlindungan Negara lain yang dianggap
lebih kuat. Biasanya, hubungan luar negeri dan pertahanannya diserahkan kepada Negara
pelindung. Hubungan antara protektorat dan Negara pelindungnya diatur dalam suatu perjanjian.
Pada hakikatnya Negara protektorat tidak dianggap sebagai Negara yang merdeka. Negara
protektorat disebut juga Negara Vazal. Wilayah-wilayah protektorat tidak memiliki keseragaman.
Hal ini bergantung pada syarat-syarat khusus dari traktat/perjanjian tentang perlindungan
tersebut dan kondisi-kondisi yang siperlukan untuk diakuinya protektorat tersebut oleh Negara
ketiga yang menjadikannya sebagai dasar adanya perjanjian perlindungan. Contoh Negara
protektorat yaitu Kerajaan Monaco (protektorat Prancis), Tibet (Protektorat Tiongkok), dan
Kesultanan Zanzibar (protektorat Inggris).
7. Mandat
Sistem mandate lahir dari hasil Perjanjian Versailles pada Juni 1918. Daerah mandate
merupakan daerah bekas jajahan dari Negara yang kalah perang pada Perand Dunia I, dan yang
menjadi wali adalah Negara yang menang perang. Daerah mandate berada di bawah suatu
Negara yang menang perang dengan pengawasan komisi mandate dari League of Nation (Liga
Bangsa-Bangsa). Mandataris mempunyai tugas menyelenggarakan kepentingan-kepentingan
rakyat daerah mandate. Selain itu, mandataris harus melaporkan keadaan daerah mandatnya
kepada LBB.
Kedudukan daerah mandate dapat lenyap apabila daerah tersebut sudah mampu
menyelenggarakan kewajiban-kewajibannya sebagai Negara dan diakui sebagai Negara. Contoh
daerah bekas mandate yang sudah menjadi Negara adalah Irak dan Palestina (bekas mandate
Prancis).