Anda di halaman 1dari 3

Kedudukan tanaman selada dalam sistematika tumbuhan adalah sebagai

berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae (Compositae)
Genus : Lactuca
Selada termasuk tanaman semusim yang banyak mengandung air
(herbaceous). Batangnya pendek berbukubuku sebagai tempat kedudukan daun.
Daundaun selada berbentuk bulat panjang, yang mana panjangnya 25 cm dan
lebar 15 cm (Rukmana, 2005). Berikut merupakan tipe-tipe selada yang meliputi
beberapa kelompok varietas botanis yang terdiri atas :
1. L. sativa var. Capitata merupakan kelompok varietas dari selada kepala renyah
(crisp-head) dan kepala mentega (butterhead). Menurut Haryanto et al. (2002)
selada jenis ini mempunyai krop bulat dengan daun silang merapat. Pada jenis
tertentu beberapa helaian daun pada bagian bawah tetap berlepasan. Daunnya ada
yang berwarna hijau terang, tetapi ada juga yang berwarna agak gelap. Batangnya
sangat pendek dan hampir tidak terlihat. Selada jenis ini rasanya lunak dan
renyah.
2. L. sativa var. Longifolia yaitu selada cos (romaine). Selada ini mempunyai krop
yang lonjong. Daunnya lebih tegak bila dibandingkan daun selada yang umumnya
menjuntai ke bawah (gambar 1C). Ukurannya besar dan warnanya hijau tua serta
agak gelap. Meskipun sedikit liat, selada jenis ini rasanya enak. Jenis selada ini
tergolong lambat pertumbuhannya.
3. L. sativa var. Crispa yaitu selada yang helaian daunnya lepas dan tepiannya
berombak atau bergerigi. Selada ini berwarna hijau atau merah dan selada tipe ini
tidak membentuk krop (gambar 1A dan 1B).
4. L. sativa var. Asparagina yaitu selada batang. Selada jenis ini memiliki ciri-ciri
daun berukuran besar, panjang dan bertangkai lebar, serta berwarna hijau terang.
Daunnya berlepasan dan tidak membentuk krop.
5. L. sativa kelompok varietas selada latin, contohnya Sucrine dan Creole.

Sumber : Prawoto, 2012


(A). Selada Keriting yang termasuk dalam kelompok varietas Crispa,
(B). Lollorossa yang termasuk ke dalam kelompok varietas Crispa,
(C). Romaine yang termasuk ke dalam kelompok varietas Longofolia.
Tanaman selada merupakan tanaman yang cukup banyak digemari oleh
masyarakat di Indonesia saat ini. Dilihat dari permintaan pasar dalam dan luar
negeri terhadap tanaman selada yang semakin meningkat, maka komoditas ini
mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan. Daya tarik utama tanaman ini
adalah memiliki masa panen yang pendek, pasar yang terbuka luas dan harga yang
relatif stabil (Rukmana, 2005). Tanaman selada diduga berasal dari Asia Barat.
Daerah penyebaran tanaman selada diantaranya adalah Karibia, Malaysia, Afrika
Timur, Tengah dan Barat, serta Filipina. Perkembangan selanjutnya,
pembudidayaan selada meluas ke negara-negara yang beriklim sedang maupun
panas di seluruh belahan dunia. Selada belum berkembang pesat di Indonesia
sebagai sayuran komersial. Daerah yang banyak ditanami selada masih terbatas di
pusat-pusat produsen sayuran seperti Cipanas (Cianjur) dan Lembang (Bandung).
Jenis sayuran ini sangat berpotensi untuk menjadi komoditas komersial di masa
mendatang (Sastradihardja, 2011). Pemenuhan kebutuhan penduduk akan tanaman
selada terkendala oleh permasalahan lahan pertanian yang semakin berkurang
pada saat ini. Seiring dengan hal ini, Kementan RI (2012) menyampaikan bahwa
Pemerintah berkomitmen untuk melibatkan rumah tangga dalam mewujudkan
kemandirian pangan, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal dan
konservasi tanaman untuk masa depan dengan budaya menanam di pekarangan.

Dapus
Kementerian Pertanian, 2011. Pedoman Umum Model Kawasan Rumah Pangan
Lestari. Jakarta
Rukmana, R. 2005. Bertanam Selada dan Andewi. Penernit Kanisius, Jakarta. 44 hal.
Sastradihardja, S. 2011. Praktis Bertanan Selada & Andewi Secara Organik.
Angkasa, Bandung. 72 hal.

Anda mungkin juga menyukai