Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Laporan ini dapat diselesaikan pada waktunya. Selama penyusunan
laporan ini, kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu atas terwujudnya laporan ini.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan mengenai hasil survey Kamar Sewa
ini masih memiliki kesalahan dan terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan
maupun isinya, oleh sebab itu kami mengucapkan terimakasih jika ada pihak yang
memberikan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 5 Maret 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arsitektur memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan perilaku social, budaya
dan lingkungan hidup. Arsitektur sangat berperan penting dalam perancangan suatu ruang dan
tidak semena-mena tanpa melihat karateristik daerah bahkan pengaruh rancangan terhadap
psikologis manusia.
Tentunya dalam hal ini kami sebagai mahasiswa arsitektur diharuskan untuk sangat
memperhatikan berbagai macam aspek yang dapat mempengaruhi perancangan rumah
praktek dokter ini. Agar tercipta suatu respon positif bagi pengguna rancangan kami.
1.2 Metode Studi Literatur
Pengumpulan data: Survey, Browsing, Wawancara, Observasi
1.3 Tujuan Studi Literatur
Tujuan dari studi literature ini adalah:
-

Sebagai Acuan Untuk Proses Perancangan


Sebagai Informasi Data
Sebagai Referensi

1.4 Rumusan Masalah


- Dimana Lokasi Survey yang dilakukan itu berada?
- Bagaimana olahan bentuk kamar Sewa?
- Apa saja standar kelayakan untuk Kamar Sewa?

BAB II
Kajian Pustaka
2.1 Kamar Sewa/Kost
2.1.1 Definisi
Kost atau indekost adalah sebuah jasa yang menawarkan
sebuah kamar atau tempat untuk ditinggali dengan sejumlah
pembayaran tertentu untuk setiap periode tertentu (umumnya
pembayaran per bulan). Kata "kost" sebenarnya adalah turunan
dari frasa bahasa Belanda "In de kost". Definisi "In de kost"
sebenarnya adalah "makan di dalam" namun bila frasa tersebut
dijabarkan lebih lanjut dapat pula berarti "tinggal dan ikut
makan" di dalam rumah tempat menumpang tinggal.
Seiring berjalannya waktu dan berubahnya zaman, sekarang
khalayak umum di Indonesia menyebut istilah "in de kost"
dengan menyingkatnya menjadi "kost" saja. Dimana-mana,
terutama di berbagai daerah di Indonesia, sentra pendidikan
tumbuh berjamuran, terutama akademi dan universitas swasta.
Hal ini diikuti dengan bertambahnya jumlah rumah-rumah atau
bangunan khusus yang menawarkan jasa "kost" bagi para
pelajar/mahasiswa yang membutuhkannya. Jasa ini tidaklah
gratis, yaitu dengan melibatkan sejumlah pembayaran tertentu
untuk setiap periode, yang biasanya dihitung per bulan atau per
minggu. Hal ini berbeda dengan kontrak rumah, karena
umumnya "kost" hanya menawarkan sebuah kamar untuk
ditinggali. Setelah melakukan transaksi pembayaran barulah
seseorang dapat menumpang hidup di tempat yang dia
inginkan.
Rumah

sewa:

kebutuhan

primer

mahasiswa.

Keberadaannya

semakin berkembang tanpa adanya kebijakan yang memadai dari

pihak universitas atau pemerintah. Padahal, kelayakan hunian


mahasiswa dapat memberikan berbagai manfaat positif (Hassanain,
2008).
Kelayakan hunian berdasarkan UU No.1 Tahun 2011 tentang
Perumahan

dan

Kawasan

Permukiman

menjadi

aspek

yang

penting dalam penyelenggaraan sebuah rumah. .

Hunian sewa bagi mahasiswa, dapat diartikan sebagai hunian yang


oleh pemiliknya disewakan seluruh atau sebagian unitnya kepada

mahasiswa sebagai pihak pengguna atau konsumen (Nurdini, 2012).


Kepuasan atau satisfaction dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran
dari

celah

antara

keadaan

penghuni

sebenarnya

diidamkan (Galster, 1987 dalam Amole, 2008).


Sejumlah faktor sosial demografis yang dapat

dan

yang

menentukan

kepuasan hunian, seperti usia, tingkat pendidikan, pendapatan, dan


perubahan gaya hidup (Lu, 1999 dan Amole, 2009 dalam Tan, 2011).
Thomsen (2008) dalam penelitiannya tentang aspek kepuasan
berhuni bagi mahasiswa menemukan bahwa tinggal di dekat pusat
kota dan dekat dengan tempat belajar merupakan aspek yang
signifikan dalam menentukan tingkat kepuasan. Ia juga menyatakan
bahwa akan lebih bermanfaat apabila penelitian tidak hanya
menanyakan apakah penghuni sudah merasa puas/ tidak puas
dengan

kondisi

ketidaksesuaian

huniannya,
antara

tetapi

preferensi

juga
dan

fokus

pada

kondisi

aktual

hunian.
Evaluasi kepuasan penghuni dapat dilihat dari karakteristik fisik
bangunan (Amole, 2008).
Opoku (2010) menyarankan agar penelitian tentang preferensi dan
pemilihan rumah dilakukan dengan mengintegrasikan faktor
sosial dan psikologis dengan aspek fungsional rumah.
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi preferensi hunian sewa
mahasiswa berdasarkan Oppewal dkk (2005) diantaranya adalah
pemisahan hunian laki-laki dan perempuan, pemisahan hunian
berdasarkan

jurusan,

penggunaan

toilet

dan

shower

secara

bersama-sama, dan view dari dalam kamar. Selain itu, jarak dari
kampus, harga sewa dan usia bangunan juga menjadi faktor yang
menentukan bagi preferensi mahasiswa.

2.2.2 Jenis Kamar Sewa


Jenis Kamar sewa terbagi atas beberapa jenis
1. Berdasarkan waktunya
Berdasarkan waktu kamar sewa terbagi menjadi beberap bagian:
-

Kamar Sewa Harian


Kamar sewa mingguan
Kamar sewa bulanan
Kamar sewa tahunan
2. Berdasarkan Tipe
Berdasarkan tipenya , kamar sewa terbagi atas:
Kamar Sewa tipe Standar
Kamar sewa tipe menengah
Kamar sewa eksklusif
3. Berdasarkan kapasitasnya, kamar sewa terbagi atas:
Kamar sewa untuk 1 orang
Kamar sewa untuk 2 orang
Kamar sewa untuk 3-4 orang
2.1.3 STANDAR KELAYAKAN HUNIAN
Standar kelayakan hunian menggunakan Peraturan Menteri

Perumahan Rakyat, dan Kesehatan,

NO
1

Sumber
Permenpera Nomor 22 tahun
2008

Variabel
Ketahanan struktur bangunan

Bean (2004)

Penerangan

Kepmenkes Nomor 829

Ventilasi /penghawaan

K
Struktur teng

Struktur atas
Standar penc
untuk

membaca dala
Luas bersih d

tahun

sekurang-kura

1999

luas lantai rua

Adanya luba

bawah langit-la

0,35% luas lan

bersangkutan.
Ambang batas

ruangan per Jiw


7,2 m2
Kamar tidur
dalam: 8m2
4

Luasan kamar

Luasan minim
layak untuk 1

Metric Handbook

orang adalah 1
Kamar tidur

dalam umumn
5

Metric Handbook

Metric Handbook

Luasan kamar mandi dalam


Perbandingan jumlah kamar
mandi

minimal 13 m2
Kurang lebih 2
Umumnya 1 W

untuk setiap 5

penghuni (mah

2.2 kebijakan/ Aturan


Dalam hal kebijakan ini, kami memilih sampel kebijakan kabupaten
bandung dalam hal pengelolaan Rumah Kost:

BAB III
Study Banding
1. Fasade
Kamar Sewa 1

Kamar Sewa 2

Kam

Fasade Pada bangunan ini


terlihat sederhana dan sempit,
berbentuk L

Pada bagunan ini dari fasade terlihat


simetris, letak jendela ang satu dengan
yang lain memperlihatkan komposisi
yang sejajar

pad
mo
yan
terl
jen
sam

2. Entrance
Kamar Sewa 1

pada bangunan
pertama, memiliki satu
pintu masuk yang
digunakan untuk pintu
masuk dan keluar,

Kamar Sewa 2

Kamar Sewa 3

Pada bangunan di
samping memiliki 2
enterence, yaitu
pada bagian sisi
jalan , karna
bangunan ini
terletak di bagian
sudut jalan

Pada baguanan di
atas, hanya
memiliki satu pintu
masuk utama yang
di gunakan untuk
keluar masuk
kendaraan .

3. Tata Hijau

Kamar
Sewa 1

Pada
kamar
sewa
yang
pertama,
tidak ada
dokument
asi karna
pada
bangunan
pertama
ini tidak
terdapat
tata hijau
disekitar
banguan.

Kamar Sewa 2

Pada banganan ini.


Hanya terdapat tata
hijau di bagian depan
luar banguan, hanya
terdapat satu jenis
pohon pada banguan ini

Kamar Sewa 3

Pada banguan ini, terdapat


tata hijau di bagian luar
pagar. Dan hanya terdapat
pada satu sisi saja
berdekatana dengan pintu
masuk bangunan

4. Kebutuhan Ruang
a. Kamar Tidur
Kamar Sewa 1

Kamar Sewa 2

Kamar Sewa 3
Pada

pada ruangan kamar


terdapat tiga fasilitas
utama, yaitu meja ,
lemari, dan tempat tidur.
Ukuran kamar 2,5 x
3m.fasilitas penunjang
yaitu bantal.

kamar ini terdapat tiga fasilitas, yaitu


meja belajar, kasur , dan lemari
pakaian, fasilitas penunjang lainnya
yaitu persediaan alas kasur
seminggu sekali ganti, bantal dan
guling.ukuran kamar 2.7 x 3m

pada kamar in
lemari , tempa
Fasilitas penun
samping lemar
kasur , bantal,
kamar 3 x 3,5m

b. Kamar mandi

Umumnya , ketiga tiganya memiliki kriteria kamar mandi dalam ruangan , d


sower.
c. Ruang berkumpul

Kamar Sewa
1
Pada
bangunan
pertama,
tidak
terdapat
ruang
khusus
untuk
berkumpul,
tamu
ataupun
penghuni ,
berkumpul
di kamar
masing
masing.

Kamar Sewa 2

Pada ruangan ini, adalah tempat


berkumpul yang terdapat pada
tiap lantai yang dilengkapi
dengan fasilitas kursi, meja,
kulkas, dispenser.

Kamar Sewa 3
gambar pertama,
merupakan ruang
berkumpul utama
untuk tamu,
terletak pada
lantai dasar
bangunan dengan
beberapa meja,
dan TV, pada
gambar kedua
merupakan tempat
berkumpul yang
terdapat pada tiap lantai
yang dikhususkan untuk
penghuni dengan fasilitas
meja, dan TV.

d. Dapur
Kamar Sewa 1
dapur terdapat pada
tiap tiap tingkat,
dengan fasilitas yaitu
kulkas, kompor dan
rak piring.

Kamar Sewa 2

Kamar Sewa
Dapur
pada

bangunan ini, hanya terdapat pada


lantai dasar saja, dengan ukuran yang
cukup luas dan menjadi dapur utama
dan ruang makan bersama dengan
beberapa fasilitas, kulkas, kompor, rak
piring, lemari penyimpanan.

Dapur ini terd


bangunan, de
lemari penyim
kompor, pirin

e. Parkiran
Kamar Sewa 1

Kamar Sewa 2

Pada bangunan ini


tidak terdapat
parkiran khusus di
dalam bangunan,
parkiran hanya
memanfaatkan
halaman luar, yang
ditutupi dengan
pagar tinggi.

Pada banguan
ini terdapat
lahan parker
yang hanya
cukup untuk 2
mobil, dan
beberapa
motor.

Kamar Sewa 3

Pada bangunan ini terdapat parkiran yan


kira kira 4 hingga 6 mobil.

5. Drainase
Kamar Sewa 1

Kamar Sewa 2

Pada umumnya, ketiga bangunan , memiliki drainase, saluran air


hujan, pada bagian depan banguan dan hamper berukuran sama.

Kamar S

Kamar Sewa 1

Kamar Sewa 2

Kamar

Pada banguan ini memiliki tangga


yang terletak pada sisi bagian luar

pada banguan ini terdapat sisi


tangga bagian dalam banguan
yang menyatu dengan dinding,
sehingga tidak memakai
pegangan .

Pada b
tangga
pada b
sebela

BAB IV
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil survey adalah, bahwa terlihat dari study
banding yang dilakukan dengan beberapa kamar sewa yang di survey,
bahwa setiap kamar sewa memiliki tingkat perbedaan, terganung dari
fasilitas dan kenyamanan yang di berikan oleh kamar sewa tersebut.
Semakin lengkap fasilitas yang di tawarkan, maka harga juga akan
semakin mahal. Umumnya yang menjadi pertimbangan para penyewa
adalah fasilitas dan harga. Di setiap satu kost, ada juga beberapa jenis
kamar, mulai dari yang standar hingga yang luas. Kebanyakan dari
beberapa kamar sewa yang di tawrkan memiliki fasilitas lengkap seperti
kasur, lemari dan meja belajar. Hanya saja , ada beberapa kamar sewa,
tidak terlihat lengkap karna tidak memiliki parkiran yang memadai.

LAPORAN STUDI LITERATUR & HASIL SURVEY


Mata Kuliah : Studio Perancangan Arsitektur III
Studi Kasus: Kamar Sewa/Kost
Objek Terpilih:
- Kost Daerah Universitas Kristen Maranatha
- Kost Daerah Dago Asri

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


SERLY HUTAMI PUTRI (10412729)
CAH AYU RETNO ASTUTI (10413029)
IYAN ABDULRAHMAN (10413037)

DOSEN PEMBIMBING :
Rahy Rachmawan, Ir., MT
Tri Widianti N, ST., MT
Tita Cardiah, ST., MT
Heru Wibowo, ST., MT

FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013

Anda mungkin juga menyukai