Anda di halaman 1dari 24

DASAR STUDI MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN

(Pengertian Dan Fungsi Studi Manajemen, Peran Manager,


Fungsi Manajemen,Tingkat Manajemen, dan Manajemen
Menurut Islam)
Makalah Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan
Mata Kuliah: Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Disusun Oleh: Kelompok 1


Nama Anggota
Ani Marlia

(13210034)

Debbi Afrianti (13210055)


Dewi Safitri

(13210064)

Dosen Pengampu: Mardiah, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2016

PENDAHULUAN
Manajemen

merupakan

suatu

proses

menyelesaikan

aktivitas secara efisien dengan atau melalui orang lain dan


berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi. Kombinasi
manajemen dan kepemimpinan yang kuat akan menghasilkan
output yang tinggi. Kepemimpinan akan berhasil bila didukung
oleh kemampuan manajemen yang kuat. Manajemen akan kuat
dan mampu mengembangkan oraganisasi bila dijalankan oleh
seorang pemimpin yang kuat.
Manajemen mancakup kegiatan untuk mencapai tujuan,
dilakukan oleh orang yang mendedikasikan usaha terbaiknya
melalui

suatu

tersebut
dilakukan,

tindakan

meliputi

yang

ditentukan

pengetahuan,

menerapkan

metode

tentang

sebelumnya.
apa

bagaimana

yang

Hal

harus

melakukannya,

memahami bagaimana harus melakukannya dan mengukur


efektivitas dari usaha-usaha tersebut.
Dengan demikian, antara kepemimpinan dan manajemen
dalam suatu organisasi termasuk organisasi sekolah bagaikan
dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya
menduduki peranan yang penting dalam rangka mencapai
tujuan.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi karena
tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian
tujuan akan lebih sulit.

Ada beberapa alasan diperlukannya

fungsi-fungsi manajemen agar dilaksanakan, diantaranya:


-

Untuk mencapai tujuan

Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang


saling bertentangan.

Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.1

1 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1995), hlm. 6.

Manajemen
kelembagaan
perkembangan
pembelajaran.2
terdapat

pendidikan

Islam

yang

dan

merupakan

bertujuan

untuk

penyelenggaraan

Selanjutnya,

beberapa

Islam

bahwa

kegiatan

yang

di

manajemen
menunjang

pengajaran
dalam

merupakan

dan

manajemen
fungsi

dari

manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan


yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien, diantaranya:
fungsi

perencanaan,

fungsi

pengorganisasian,

fungsi

pelaksanaan (pemberian motivasi dan pengawasan), dan fungsi


evaluasi.

Fungsi-fungsi

tersebut

akan

dijabarkan

dalan

pembahasan secara detail dan terperinci.


Dan adapun tujuan kami ingin membahas tentang materi
Dasar-Dasar Manajemen ini selain sebagai tugas oleh dosen
pembimbing mata kuliah manajemen lembaga pendidikan islam
yaitu Ibu Mardiah, M.Pd.I penulis juga mengharapkan agar para
pembaca

makalah

ini

dapat

memahami

dasar-dasar

dari

manajemen itu sendiri.

2 Muwahid Shulhan dan Soim, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2013),
hlm. 32.

DASAR STUDI MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN


A. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu to
manage yang berarti mengatur, mengurus atau mengelolah. 3
Istilah manajemen terjemahannya dalam bahasa indonesia,
hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai-bagai istilah
yang

dipergunakan

seperti:

ketatalaksanaan,

manajemen,

manajemen pengurusan, dan lain-lain. Bila kita pelajari literatur


manajemen , maka akan nampak bahwa istilah manajemen
mengandung tiga pengertian: pertama, manajemen sebagai
suatu proses; kedua, manajemen sebagai kolektivitas orangorang

yang

melakukan

aktivitas

manajemen

dan

ketiga,

manajemen sebagai suatu seni( suatu art) dan sebagai suatu


ilmu.
Menurut

pengertian

yang

pertama,

yakni

manajemen

sebagai suatu proses berbeda-beda definisi yang diberikan oleh


para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen

3 Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,


2012), hlm. 1.

menurut pengertian yang pertama itu, kita kemukakan tiga buah


definisi.
Dalam Encylopedia of the social science dikatakan bahwa
manajemen

adalah

suatu

proses

dengan

proses

mana

pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.


Selanjutnya Haiman mengatakan bahwa manajemen adalah
fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan
mengawasi

usaha-usaha

individu

untuk

mencapai

tujuan

bersama.
George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah
pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain.
Bila kita perhatikan ketiga definisi diatas, maka akan segera
nampak bahwa ada tiga pokok penting dalam definisi-definisi
tersebut yaitu: pertama, adanya tujuan yang ingin dicapai;
kedua, tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orangorang lain dan ketiga, kegatan-kegiatan orang lain itu harus
dibimbing dan diawasi.
Menurut pengertian

yang

kedua,

manajemen

adalah

kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.


Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
aktivitas

manajemen dalam

suatu badan

tertentu

disebut

manajemen. Dalam arti singular (tunggal) disebut manajer.


Manajer

adalah

pejabat

yang

bertanggung

jawab

atas

terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit


yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan orang
lain.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen itu adalah
suatu seni atau suatu ilmu. Mengenai ini sesungguhnya belum
ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa
manajemen adalah seni, golongan lain mengatakan bahwa
manajemen itu adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat ini
sama mengandung kebenaran.

Memperhatikan pengertian manajemen yang pertama serta


kenyataan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni
maka manajemen itu dapat diberi definisi sebagai manajemen
adalah

seni

dan

ilmu

perencanaan,

pengorganisasian,

penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber


daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
terlebih dahulu.

Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan


dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia
lainnya serta sumber-sumber lainnya menggunakan metode
yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan sebelumnya.5
Berikut merupakan pengertian manajemen menurut para
ahli:6
Hersey dan blanchard manajemen merupakan suatu
proses

bagaimana

pencapaian

kepemimpinan.
Stonner, manajemen

sasaran

merupakan

organisasi
proses

melalui

perencanaan

pengorganisasian pengarahan dan pengawasan usaha-usaha


para

anggota

organisasi

dan

penggunaan

sumber

daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah


ditetapkan.
Sudjana,

manajemen

merupakan

rangkaian

berbagai

kegiatan wajar yang dilakukan seseorang berdasarkan norma4 Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia
1988), hlm. 15-17.
5 Oemar Hamalik, Manajemen Pendidikan dan Latihan, (Bandung: Y.P. Pemindo, 2003),
hlm. 3.
6 Engkoswara dan Aan Komariah, Adminitrasi Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta 2012), hlm. 86.

norma

yang

telah

ditetapkan

dan

dalam

pelaksanaannya

memiliki hubungan dan saling keterkaitan dengan lainnya. Hal


tersebut dilaksanakan oleh orang atau beberapa orang yang ada
dalam organisasi dan diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen
merupakan suatu proses untuk mengatur berbagai aktivitas yang
telah direncanakan, terorganisir dan tersusun secara sistematis
untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
B. Peran Manager
Peranan manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah
penting karena keberadaan manajer yaitu menjadi palang pintu
atau menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam
berorganisasi. Salah satu tugas atau peran majaner yaitu harus
bisa mengelola konflik dalam organisasi yang dipimpinnya
sehingga setiap konflik itu bisa diselesaikan dengan baik dan
tidak ada yang merasa dirugikan. Manajer adalah seseorang
yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, yakni: (1) Kecerdasan,
artinya

pemimpin

harus

memiliki

kecerdasan

lebih

dari

pengikutnya, tetapi tidak terlalu banyak melebihi kecerdasan


pengikutnya. (2) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial,
artinya seorang pemimpin harus memiliki emosi yang stabil dan
mempunyai keinginan untuk menghargai dan dihargai orang lain.
(3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi, sehingga pemimpin
akan selalu energik dan menjadi teladan dalam memimpin
pengikutnya. (4) Sikap-sikap hubungan kemanusiaan, dalam arti
bahwa

pemimpin

harus

menghargai

dan

memperhatikan

keadaan pengikutnya, sehingga dapat menjaga kesatuan dan


keutuhan pengikutnya.
Pemimpin harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni :

a. Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan


untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan
dalam melaksanakan tugas.
b. Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability
skills),

yaitu

kepemimpinan

kemampuan

untuk

yang

tepat

paling

menerapkan
berdasarkan

gaya
analisa

terhadap siatuasi.
c. Kemampuan berkomunikasi (communication skills), yakni
kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang
perubahan gaya kepemimpinan yang Anda terapkan.
C. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan.
Kehadiran manajemen

dalam

organisasi

adalah

untuk

melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan


efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan yang sama
dan berlaku umum untuk fungsi manajemen. Namun demikian,
fungsi manjemen dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama
yang dilakukan para manager yaitu perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian. Manajemen berlangsung dalam suatu proses
berkesinambungan secara sistemik, yang meliputi fungsi-fungsi
manajemen,

yaitu;

perencanaan,

pengorganisasian,

pelaksanaan, dan evaluasi.


a. Fungsi perencanaan
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran
yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
diperlukan

untuk

mencapai

tujuan

seefektif

dan

seefisien

mungkin.
Pada dasarnya merencanakan adalah kegiatan yang hendak
dilakukan di masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai

yang diharapkan. Ada tiga kegiatan dalam setiap perencaaan,


diantaranya:
1. Perumusan tujuan yang ingin dicapai
2. Pemilihan program untuk mencapai tujuan
3. Identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya terbatas.
Jenis-jenis perencanaan pendidikan:
a) Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan
kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin
dicapai dan cara-cara mencapai tujuan tersebut pada tingkat
nasional.
b) Perencanaan Meso, Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada
tingkat makro, kemudian dijabarkan ke dalam program-program
yag berskala kecil. Pada tingkat ini perencanaan sudah lebih
bersifat operasional disesuaikan dengan unit-unit.
c) Perencanaan
Mikro
adalah
perencanaan
pada
institusional

dan

merupakan

penjabaran

dari

tingkat

perencanaan

tingkat meso. Contoh: kegiatan proses pembelajaran.


Untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus
mengacu

pada

masa

depan

(forecast)

atau

menentukan

pengaruh pengeluaran biaya dan keuntungan, menetapkan


perangkat tujuan atau hasil akhir; mengembangkan strategi
untuk

mencapai

tujuan

akhir;

menyusun

program

yakni

menetapkan prioritas dan urutan strategi; anggaran biaya atau


lokasi

sumber-sumber;

menetapkan

prosedur

kerja

dengan

metode yang baru; dan mengembangkan kebijakan-kebijakan


berupa aturan dan ketentuan.
b. Fungsi pengorganisasian
Pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk
melengkapi rencana-rencana yang telah dibuat dengan susunan
organisasi pelaksananya. Hal yang penting untuk diperhatikan
dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus
jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan apa
targetnya.
Ernest

Dale

seperti

dikutip

oleh

Nanang

Fattah

mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian,

yaitu:

(a)

pemerincian

seluruh

pekerjaan

yang

harus

dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi; (b) pembagian


beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik
dapat dilaksanakan oleh satu orang; dan (c) pengadaan dan
pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan
harmonis.7
Pengorganisasian adalah suatu proses pengaturan dan
pengalokasian kerja, wewenang, dan sumber daya di kalangan
anggota sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi
secara

efisien.

Kepala

sekolah

harus

dapat

mempunyai

kemampuan menentukan jenis program yang dibutuhkan dan


mengorganisasikan semua potensi yang dimilikiuntuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Kepala sekolah harus dapat
membimbing,

menatur,

mempengaruhi,

menggerakkkan,

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas kependidikan di


lembaga sekolah agar berjalan teratur, penuh kerjasama.8
Meliputi kegiatan-kegiatan membentuk atau mengadakan
struktur organisasi baru untuk menghasilkan produk baru; dan
menetapkan garis hubungan kerja antara struktur yang ada
dengan struktur baru, merumuskan komunikasi dan hubunganhubungan, menciptakan deskripsi kedudukan dan menyusun
kualifikasi tiap kedudukan yang menunjuk apakah rencana dapat
dilaksanakan oleh organisasi yang ada atau diperlukan orang lain
yang mempunyai keterampilan khusus.9
7 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 72.
8 Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
Kekepalasekolahan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 9.
9 Ibid. , hlm. 4.

c. Fungsi pelaksanaan
Pelaksanaan
(actuating)

merupakan

upaya

untuk

menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui


berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan
peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Pelaksanaan terdiri dari staffing dan motivating. Pada tahap
staffing

bertujuan

untuk

menentukan

keperluan-keperluan

sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan


pengembangan tenaga kerja. Sedangkan pada tahap motivating
kegiatan ini mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia ke
arah tujuan-tujuan.10
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan
(actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi
untuk mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin akan mampu
mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan
manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh problem
pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4)
tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan
dan

(5)

hubungan

antarteman

dalam

organisasi

tersebut

harmonis.
Fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli tidak
sama. Hal ini disebabkan latar belakang mereka, pendekatan
yang dilakukan tidak sama. Untuk bahan perbandingan tentang
fungsi-fungsi manajemen menurut ahli manajemen sebagai
berikut:11
10 George R. Terry dan Leslie W. Rule, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hlm. 9.

11 H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi


Revisi (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 38.

10

G. R. Terry

John F. Mee

1. Planning
2. Organizin
g
3. Actuating
4. Controling
Henry Fayol

Louis

A. MC.

Planning
Organizing

Allen
Leading
Planning

Namara
Planning
Programming

Motivating
Controling

Organizing
Controlling

Budgeting
System

Harold
Koontz

Dr.

S.

P. Prof.

& Siagian

Cyril
1. Planning
2. Organizing

Oey

Drs.
Liang

Lee

ODonnel
Planning
Organizing

Planning
Organizing

Perencanaan
Pengorganisa

3. Commandi

Staffing

Motivating

sian
Pengarahan

ng
4. Coordinati

Directing

Controlling

Pengkordinasi

ng
5. Controlling

Controlling

Evaluating

aan
Pengontrolan

W.

H. Luther

Newman
1. Planning
2. Organizing
3. Assembling
4.
5.
6.
7.

Resources
Directing
Controlling
_________
_________

Lyndall

Gullick
Planning
Organizing
Staffing

Urwick
Forecasting
Planning
Organizing

Directing
Coordinating
Reporting

Commanding
Coordinating
Controlling

F. John

D.

Millet
Directing
Facilitating

d. Fungsi evaluasi
Fungsi evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi
manajemen

lainnya

yaitu

perencanaan,

pengorganisasian,

pemantauan, dan pengendalian. Terkadang fungsi pemantauan


dan fungsi evaluasi sulit untuk dipisahkan. Fungsi manajemen

11

puncak misalnya meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai


pengendalian. Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh
pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat pimpinan,
atau temu muka baik secara reguler maupun dalam menghadapi
kejadian-kejadian khusus lainnya.
Menurut anas sudijono evaluasi adalah kegiatan atau proses
untuk menilai sesuatu.12
Secara umum, pentingnya perlu dilakukan evaluasi seperti
berikut:
a. Karena evaluasi merupakan fungsi manajemen
b. Karena evaluasi merupakan mekanisme umpan balik bagi
perbaikan
c. Karena evaluasi akan dapat menghindarkan organisasi dari
mengulangi kesalahan yang sama.
d. Karena evaluasi akan dapat menemukan dan mengenali
berbagai masalah yang ada di dalam organisasi dan
mencoba mencari solusinya.
Fungsi manajemen yang sesuai

dengan

profil

kinerja

pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning,


organizing, staffing, coordinating, leading(facilitating, motivating,
innovating),

reporting,

controlling.

Namun

demikian

dalam

operasionalisasinya dapat dibagi dua yaitu fungsi manajemen


pada tingkat/ level makro/messo seperti Departemen dan Dinas
dengan melakukan fungsi manajemen secara umum dan pada
level

institusi

pendidikan

menekankan pada

fungsi

mikro

yaitu

planning,

sekolah

organizing,

yang

lebih

motivating,

innovating, controlling.
Fungsi perencanaan, pengorganisasian penyusunan staf,
pelaksanaan kegiatan dan pengawasan merupakan esensial pada
setiap organisasi tidk terkecuali organisasi pendidikan. namun
dalam menginterpretasikan actuating pada dunia pendidikan

12 Rusmaini, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2013)


Hlm. 204

12

lebih

disesuaikan

dengan

karakteristik

lembaga

dunia

pendidikan.
Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat dengan
leading dengan perluasan peran motivating dan falicitating.
Pemakaian istilah motivating dan facilitating lebih filosofis
dibandingkan dengan istilah directing. Motivating mengandung
makna membangun kepercayaan diri agar seluruh potensi dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.
Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan
sebagai bagian dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah,
pengawas lebih berperan sebagai quality assurance dengan
tugas supervisi sebagai upaya pembinaan terhadap staf untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. 13
Fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:14
1. Forecasting atau prevoyance (Prancis)
Adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan

atau

mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang


akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat
dilakukan.
2. Planning termasuk

Budgeting

yang

dimaksudkan

fungsi

manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai


suatu

organisasi,

menetapkan

peraturan-peraturan

dan

pedoman-pedoman pelaksanaan tugas, menetapkan urutanurutan pelaksanaan yang harus dituruti, menetapkan ikhtisar
biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan
akan diperoleh dan rangkaian tingkatan yang akan dilakukan
dimasa mendatang.
3. Organizing merupakan

pengelompokan

kegiatan

yang

diperlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas


dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi,

13 Op.Cit., hlm. 92-93.


14 Manullang, Dasar-Dasar..., hlm. 20-24.

13

serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara


masing-masing unit tersebut.
4. Staffing atau assembling resources
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyusunan personalia pada sesuatu organisasi sejar dari
merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan
usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal
kepada organisasi.
5. Directing atau commanding
Adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
usaha memberi bimbingan, saran-saran, perintah-perintah
atau intruksi-intruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan
tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada
tujuan yang telah ditetapkan semula.
6. Leading
Istilah leading, yang merupakan
manajemen,

yang

dirumuskan

salah

sebagai

satu

pekerjaan

fungsi
yang

dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orangorang lain bertindak.


7. Coordinating
Merupakan salah
melakukan

satu

berbagai

fungsi

kegiatan

manajemen

agar

tidak

untuk
terjadi

kekacauan,percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan


menghubung-hubungkan,
menyelaraskan

menyatupadukan

pekerjaan-pekerjaan

bawahan

dan
sehingga

terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai


tujuan bersama atau tujuan organisasi.
8. Motivating
Merupakan
salah-satu
fungsi
pemberian

inspirasi,

semangat

dan

manajemen

berupa

dorongan

kepada

bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela


sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan tersebut.
9. Controlling

14

Adalah

salah

satu

fungsi

manajemen

yang

berupa

mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan


koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat
diarahkan kejalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan
yang sudah digariskan semula.
10. Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsifungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan
maupun secara tertulis sehingga yang menerima laporan
dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas
orang yang memberi laporan.
D. Tingkat Manajemen dan Manajemen Menurut Islam
1. Tingkatan Manajemen
Tingkatan
manajemen
dalam
organisasi
biasanya
mempunyai

sedikitnya

tiga

jenjang

manajemen,

yaitu

manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemenlini


pertama.15
a. Manajemen Puncak (Top Level Management)
Manajemen puncak adalah tingkatan manajemen tertinggi
dalam sebuah organisasi, yang bertanggung jawabterhadap
keseluruhan aktivitas organisasi. Sebutan orang yang memegang
posisi

dalam

manajemen

puncak

adalah:

direktur,presiden

direktur, dewan direksi, dan sebagainya.


b. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah bertugas mengembangkan rencanarencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yanglebih tinggi dan
melaporkannya

kepada

top

manajer.

Sebutan

orang

yang

memegang posisi dalam manajemen menengahadalah: kepala


departemen, kepala pengawas, dan sebagainya.
c. Manajemen Lini Pertama (First Level/First LineManagement)
Manajemen lini pertama merupakan tingkatan yang paling
bawah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi
15 Saefullah, Manajemen..., Hlm. 43

15

tenaga-tenaga operasional.Manajemen lini pertamaini dikenal


dengan istilah operasional (supervisor, kepala seksi,dan mandor).
2. Manajemen menurut Islam
Manajemen menurut pandangan

Islam

merupakan

manajemen yang adil. Batasan adil adalah pimpinan tidak


''menganiaya'' bawahan dan bawahan tidak merugikan pimpinan
maupun perusahaan yang ditempati. Bentuk penganiayaan yang
dimaksudkan adalah mengurangi atau tidak memberikan hak
bawahan
ketentuan.

dan

memaksa

Seyogyanya

kepentingan bersama

bawahan

untuk

kesepakatan

antara

pimpinan

bekerja

kerja
dan

melebihi

dibuat

untuk

bawahan.

Jika

seorang manajer mengharuskan bawahannya bekerja melampaui


waktu kerja yang ditentukan, maka sebenarnya manajer itu telah
mendzalimi bawahannya. Dan ini sangat bertentangan dengan
ajaran agama Islam.
Landasan mengenai manajemen pendidikan Islam terdapat
di dalam Al-Quran surat As-Sajadah: 11 sebagai berikut.

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu


naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu
tahun menurut perhitunganmu
Di dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa ada 3 golongan
orang yang kelak pada hari kiamat akan menjadi musuh Allah:16
1. Seseorang yang berjanji beriman kepada Allah, kemudian ia ingkar.
2. Seseorang yang menjual orang merdeka lalu menikmati uang hasil
penjualan itu
3. Seseorang yang mempekerjakan karyawan, dan upahnya tidak dibayar.
(HR. Ibnu Majjah)
16 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2009) Hlm.267

16

Jadi, dalam hal mengatur manajemen baik dalam hal apapun kita harus
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan agama agar tidak terjadi suatu hal
yang tidak diinginkan yang pada akhirnya akan berdosa
Pada dasarnya ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Quran
dan As-Sunnah juga ijma ulama banyak mengajarkan tentang
kehidupan yang serba terarah dan teratur. Dalam pelaksanaan
shalat yang menjadi icon paling sakral dalam Islam merupakan
contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah kepada
keteraturan. Puasa, haji dan amaliyah lainnya merupakan
pelaksanaan manajemen yang monomintal.17
Perhatian umat Islam terhadap ilmu manajemen khususnya
sebenarnya

dapat

dilacak

dari

beberapa

aktivitas

yang

ditemukan pada masa kekhalifahan islam. Menurut langgulung,


terhadap

beberapa

penulis

yang

menyatakan

bahwa

pengembangan ilmu-ilmu yang ada saat itu tidaklah dipisahkan


sebagai sistem ilmu yang berdiri sendiri, namun sebagai system
ilmu lain. Salah satunya adalah Nizam al-idari atau sistem
tatalaksana yang merupakan padanan bagi istilah manajemen
yang digunakan kala itu.18
Sebenarnya
manajemen

terdapat

syariah

(Islam)

perbedaan
dengan

mendasar
manajemen

antara
modern.

Keduanya berbeda dalam hal tujuan, bentuk aturan teknis,


penyebarluasan

dan

disiplin

keilmuannya.

Disamping

itu,

pengembangan pemikiran modern oleh Negara barat telah


berlangsung sangat dinamis. Di satu sisi, masyarakat muslim
belum optimal dalam mengembangkam kristalisasi pemikiran
manajemen syariah dari penggalan sejarah (turats) yang otentik,
baik dari segi teori maupun praktik. Padahal Rasulallah telah
bersabda bahwa: Telah aku tinggalkan atas kalian semua satu
17https://hefniy.wordpress.com/2008/10/06/manajemen-dalam-perspektif-islam.html
18 Hafidhudidin, Didin dkk, Manajemen Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. 28.

17

perkara, jikakalian berpegang teguh atasnya, maka kalian tidak


akan tersesat selamanya setelah ku, yaitu kitab allaah (alquran)
dan sunnah ku(Hadis).19
Sesungguhnya

Rasulullah

dalam

kapasitasnya

adalah

sebagai pemimpin dan imam yang berusaha memberikan


metode, tata cara atau solusi bagi kemaslahatan hidup umatnya,
dan yang dipandangnya relevan dengan kondisi zaman yang ada.
Bahkan , terkadang Rasulullah bermusyawarah dan meminta
pendapat dari para sahabat atas persoalan yang tidak ada
ketentuan wahyunya. Rasulallah mengambi pendapat mereka
wlaupun mungkin bertentangan dengan pendapat pribadinya.
Proses dan sistem manajemen yang diterapkan Rasulullah
bersifat

tidak

mengikat

bagi

para

pemimpin

dan

umat

setelahnya. Persoalan hidup terus berkembang dan berubah


searah dengan putaran waktu dan perbedaan tempat. Yang
dituntut oleh syariat adalah para pemimpin dan umatnya harus
berpegang teguh pada asas manfaat dan maslahah, serta tidak
menyia-nyiakan ketentuan

nash syari. Namun, mereka tidak

terikat

sistem

untuk

pemilihan

mengikuti

pegawai,

memberikan
mengikutinya.

asas
Jika

misalnya,
maslahah
ia

manajemen
kecuali,

yang

menolaknya,

jika

lebih,
ini

Rasul

dalam

metode

maka

ia

merupakan

itu

harus
bentuk

pengkhianatan terhadap amanah. Dan hal ini diharamkan oleh


allah dan Rasul-Nya.
Standar asas manfaat dan masalah tidaklah bersifat rigid.
Ia bisa berubah dari waktu ke waktu. Dan dari satu tempat ke
tempat lainnya. Untuk itu, manajemen dalam islam bersandar
pada hasil ijtihad pemimpim dan umatnya. Dengan catatan, ia
tidak boleh bertentangan dengan konsep dasar dan prinsip
hukum utama yang bersumber dari alquran dan al-sunnah, serta
19Widjaja, Karebet dkk, Pengantar Manajemen Syariat, (Jakarta: Gema Insane, 2008), hlm. 30.

18

tidak bertolak belakang dengan rincian hukum syara yang telah


dimaklumi. Umat muslim masih memiliki ruang untuk melakukan
inovasi atas persoalan detail yang belum terdapat ketentuan
syarinya.20
Bagaimana
sebagai

sebenarnya

perwujudan

kepemimpinan

kepemimpinan

Allah

Rasulullah
SWT

bagi

SAW
umat

manusia, sebagai fakta pengetahuan yang benar, rahasianya


hanya

ada

pada

sang

pencipta

yang

mengangkat

dan

mengutusnya sebagai Rasul. Dalam menggali dan mencari fakta


dan makna yang benar dari kepemimpinan Rasulallah SAW itu,
jika seorang penganalisa sampai pada hasil yang benar, yang
ditemukannya itu adalah rahmat dari Allah SWT.
Allah SWT telah memenuhi janji-Nya untuk melengkapi
manusia yang menjadi Rasul-Nya dengan kepribadian yang
terpuji. Kepribadian yang terpuji itu memiliki beberapa sifat yang
disebut sifat-sifat Wajib bagi seorang Rasul Allah SWT, yang
dimiliki juga oleh Muhammad SAW. Sifat-sifat Wajib itu adalah
sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.

Siddiq (benar)
Amanah (terpercaya)
Tabligh (menyampaikan)
Fatanah (pandai)
Demikianlah lukisan kepribadian Rasulallah SAW sebagai

pemimpin yang dicintai umatnya, bukan karena singgasana atau


tahta, sehingga berkuasa untuk memaksakan kehendaknya.
Beliau tidak memerlukan kekerasan untuk menindas agar orang
lain

mematuhi

dan

taat

kepadanya.

Kedudukan

sebagai

pemimpin tidak pernah dimanfaatkannya untuk mengumpulkan


dan menumpuk harta kekayaan bagi dirinya dan keturunannya.
Beliau justru hidup dalam kemiskinanseperti rakyat lainnya.21
.
20Hafidhudidin, Didin dkk, Manajemen Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2001), hlm. 32-33.

19

KESIMPULAN
Manajemen

merupakan

suatu

proses

untuk

mengatur

berbagai aktivitas yang telah direncanakan, terorganisir dan


21 Nawawi, Hadari, Kepemimpinan Menurut Islam, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2003), hlm. 272-275.

20

tersusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah


disepakati bersama.
Fungsi manajemen antara lain yaitu: Untuk mencapai tujuan,
Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan, Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Macam-macam

fungsi

manajemen

yaitu;

perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.


Pemimpin harus memiliki tiga kemampuan khusus yakni: (a)
Kemampuan analitis (analytical skills), yakni kemampuan untuk
menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam
melaksanakan tugas.(b) Kemampuan untuk fleksibel (flexibility
atau adaptability skills), yaitu kemampuan untuk menerapkan
gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa
terhadap

siatuasi.

(c)

Kemampuan

berkomunikasi

(communication skills), yakni kemampuan untuk menjelaskan


kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang
Anda terapkan.
Tingkatan
mempunyai

manajemen
sedikitnya

dalam

tiga

jenjang

organisasi

biasanya

manajemen,

yaitu

manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen lini


pertama
Manajemen

menurut

pandangan

Islam

merupakan

manajemen yang adil. Batasan adil adalah pimpinan tidak


''menganiaya'' bawahan dan bawahan tidak merugikan pimpinan
maupun

perusahaan

yang

ditempati.

Seperti

yang

telah

dijelaskan didalam AL-Quran dan dicontohkan oleh Rasulullah


SAW.

21

DAFTAR PUSTAKA
Alma ,Buchari, 2009, kewirausahaan, Bandung: alfabeta
Didin dkk, Hafidhudidin, 2001, Manajemen Syariah, Jakarta: Gema Insani
Danim dan Suparno, 2009, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
Kekepalasekolahan, Jakarta: Rineka Cipta
Engkoswara

dan

Aan

Komariah,

2012,

Adminitrasi

Pendidikan, Bandung: Alfabeta


Fattah ,Nanang, 2004, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya,
George R. Terry dan Leslie W. Rule, 2012, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta:
Bumi Aksara,
Hamalik, Oemar, 2003, Manajemen Pendidikan dan Latihan, Bandung: Y.P.
Pemindo,
Handoko ,T. Hani, 1995, Manajemen, Yogyakarta: BPFE
H. Malayu S. P. Hasibuan, 2004, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan
Masalah, Edisi Revisi, Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara
Hadari, Nawawi, ,2003, Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press
Https://hefniy.wordpress.com/2008/10/06/manajemen-dalam-perspektifislam.html
Manullang,

1988, Dasar-Dasar Manajemen,

Jakarta: Ghalia

Indonesia
Muwahid Shulhan dan Soim, 2013, Manajemen Pendidikan Islam,
Yogyakarta: Teras,
Rusmaini,

2013, Ilmu Pendidikan,

Felicha

22

Yogyakarta: Pustaka

Saefullah, 2012, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung:


Pustaka Setia

23

Anda mungkin juga menyukai