Ldrphotodioda Jadi
Ldrphotodioda Jadi
PHOTODIODA
Tugas Komponen Sistem Kontrol
Edwin Nicholas
- 0922004
Felicia Clara
- 0922015
Cara kerja rangkaian 1 adalah pada saat intensitas cahaya disekitar LDR membesar, maka
hambatan LDR akan mengecil. Hal ini menyebabkan tegangan pada Titik 1 semakin besar. Dan
sebaliknya, jika intensitas cahaya disekitar LDR semakin kecil, maka hambatan LDR semakin
besar. Hal ini menyebabkan tegangan pada Titik 1 semakin kecil.
Cara kerja rangkaian 2 adalah pada saat intensitas cahaya disekitar LDR membesar, maka
hambatan LDR akan mengecil. Hal ini menyebabkan tegangan pada Titik 2 semakin mengecil.
Dan sebaliknya, jika intensitas cahaya disekitar LDR semakin besar, maka hambatan pada LDR
semakin kecil. Hal ini menyebabkan tegangan pada Titik 2 semakin besar.
APLIKASI LDR
Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan lampu jalan yang bisa menyala di
malam hari dan padam di siang hari secara otomatis
PERCOBAAN
PERANCANGAN
Akan di rancang sebuah sensor cahaya, dimana input diberi 5V, dan akan memiliki output 5V
saat dalam keadaan gelap, dan memiliki output 0 V saat dalam keadaan cahaya terang.
Dimana hambatan LDR akan bernilai < 1 kOhm saat terang dan
diatas 1 MOhm saat dalam keadaan gelap. Misal kita menggunakan
R1 senilai 10 kOhm.
R1
Saat Terang
Vo=
LDR
Vcc
LDR + R1
Vo=
500
5=0 , 238 Volt
500+10000
Saat Gelap
Vo=
LDR
Vc
LDR + R1
Vo=
1000000
5=4 , 95Volt
1000000+10000
Hasil Percobaan
No
1
2
3
4
5
Terang
Hambatan
Vo
LDR
102
140
244
816
535
Redup
Hambatan
0,04 V
0,06 V
0,12 V
0,29 V
0,25 V
LDR
1,80 k
1,98 k
4,10 k
2,04 k
2,18 k
Vo
0,82 V
0,89 V
0,96 V
1,12 V
1,03 V
Gelap
Hambatan
LDR
1,07 M
1,11 M
1,54 M
1,03 M
1,09 M
Vo
4,85 V
4,88 V
4,81 V
4,83 V
4,91 V
LDR
Dengan sumber 5 V
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Intensitas cahaya
(Lux)
05
24
39
72
405
749
1395
5460
16540
21100
Voltag
e
4.89 V
2.56 V
1.74 V
1.38 V
0.42 V
0.28 V
0.19 V
0.1 V
0.06 V
0.00 V
Tampak bahwa semakin besar intensitas cahaya yang diberikan pada LDR maka
semakin kecil tegangan outputnya.
Voltage
6
4
Voltage
2
0
1
1000
1000000
Cahaya
LED Merah
LED Hijau
Biru
Infrared
Laser
Intensitas (Lux)
223
1849
126
80 LUX
532
Voltage
0.72
0.30
0.86
1.68
0.36
PHOTODIODA
Komponen ini akan mengubah energi cahaya, dalam hal ini energi cahaya infra red menjadi
waktu respon mendekati 1 Mikrodetik, bahkan ada yang mendekati 1 nano detik.
Semakin tinggi intensitas cahaya, maka arus bocor pada sambungan PN semakin besar
sehingga arus yang lewat sambungan semakin kecil.
yang kehilangan elektron. Arah arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan
dengan gerak muatan pembawa. Cara tersebut di dalam sebuah photodioda digunakan untuk
mengumpulkan photon menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan)
mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
Photodiodes dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si)
atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap
cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 - 11000 untuk silicon,
8000 20,000 untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari
sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang
pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian
dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah
semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah
photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti
arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh
Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar
kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.
KARAKTERISTIK PHOTODIODA
Sebuah photodioda, biasanya mempunyai karakteristik yang lebih baik daripada
phototransistor dalam responya terhadap cahaya infra merah. Biasanya photodioda mempunyai
respon 100 kali lebih cepat daripada phototransistor. Sebuah photodioda biasanya dikemas
dengan plastik transparan yang juga berfungsi sebagai lensa fresnel. Lensa ini merupakan lensa
cembung yang mempunyai sifat mengumpulkan cahaya. Lensa tersebut juga merupakan filter
cahaya, lebih dikenal sebagai optical filter, yang hanya melewatkan cahaya infra merah saja.
Walaupun demikian cahaya yang nampak pun masih bisa mengganggu kerja dari dioda infra
merah karena tidak semua cahaya nampak bisa difilter dengan baik. Faktor lain yang juga
berpengaruh pada kemampuan penerima infra merah adalah active area dan respond time.
Semakin besar area penerimaan suatu dioda infra merah maka semakin besar pula
intensitas cahaya yang dikumpulkannya sehingga arus bocor yang diharapkan pada teknik
reversed bias semakin besar. Selain itu semakin besar area penerimaan maka sudut
penerimaannya juga semakin besar. Kelemahan area penerimaan yang semakin besar ini adalah
noise yang dihasilkan juga semakin besar pula. Begitu juga dengan respon terhadap frekuensi,
semakin besar area penerimaannya maka respon frekuensinya turun dan sebaliknya jika area
penerimaannya kecil maka respon terhadap sinyal frekuensi tinggi cukup baik. Respond time
dari suatu dioda infra merah (penerima) mempunyai waktu respon yang biasanya dalam satuan
nano detik. Respond time ini mendefinisikan lama agar dioda penerima infra merah merespon
cahaya infra merah yang datang pada area penerima. Sebuah dioda penerima infra merah yang
baik paling tidak mempunyai respond time sebesar 500 nano detik atau kurang. Jika respond
time terlalu besar maka dioda infra merah ini tidak dapat merespon sinyal cahaya yang
dimodulasi dengan sinyal carrier frekuensi tinggi dengan baik. Hal ini akan mengakibatkan
adanya data loss. Filter Optikal Filter ini mempunyai dua fungsi yaitu sebagai lensa fresnel dan
juga sebagai filter cahaya yang masuk ke area penerimaan dioda infra merah. Biasanya terbuat
dari bahan polycarbonate berbentuk cembung dan transparan. Filter opikal ini akan membatasi
cahaya-cahaya yang tidak diinginkan kecuali cahaya infra merah sehingga tidak mengganggu
sinyal cahaya infra merah yang diterima oleh detektor/area penerima. Current to Voltage
Converter Arus bocor yang dihasilkan oleh detektor photodioda besarnya linier terhadap
intensitas cahaya infra merah yang dimasukkan ke dalam area penerimaan. Oleh sebab itu arus
ini harus dirubah ke tegangan agar dapat didapatkan sinyalnya kembali.
APLIKASI
Rangkaian Receiver InfraRed
PERCOBAAN
PERANCANGAN
Akan di rancang sebuah sensor photidoda-infrared, dimana input diberi 5V, dan akan
memiliki output 5V saat tidak terpantul inframerah, dan memiliki output 0V saat terpantul sinar
inframerah.
Saat photodiode tidak menerima sinar inframerah, maka arus photodioda kecil,
Meyebabkan tegangan keluaran menjadi besar.
Saat photodiode menerima pantulan sinar inframerah, arus photodioda menjadi besar,
menyebabkan tegangan keluaran menjadi kecil.
No
Vo saat terpantul
1
2
3
4
5
inframerah
3,56 V
3,48 V
3,54 V
3,63 V
3,51 V
inframerah
1,32 V
1,30 V
1,35 V
1,48 V
1,42 V
Hasil Percobaan
\
Untuk mendapatkan hasil 0V saat terpantul inframerah dan 5 V saat tidak terpantul, kita
gunakan IC LM339 sebagai komparator, yang berfungsi untuk membandingkan Vinput-nya
dengan Vref, saat Vin lebih besar dari Vref, maka Vo akan mencapai Vcc, dan saat Vin lebih kecil
dari Vref, maka Vo akan 0 V.
Vref diberi tegangan 2,5 V, di dapat dari pembagi tegangan 2 resistor. Sehingga, saat Vin
>2,5 V maka Vo nya akan menjadi 5V, dan saat Vin <2,5 V, maka Vo akan menjadi 0 V.
Hasil Percobaan
No
Vo saat terpantul
1
2
3
4
5
inframerah
4,93 V
4,90 V
4,92 V
4,93 V
4,92 V
inframerah
0,04 V
0,06 V
0,05 V
0,05 V
0,06 V
Percobaan menentukan V output Photodioda saat terpantul sinar dari LED merah, hijau,
biru, infrared, dan laser
Cahaya
Vo jarak 1 cm
2
3
Rat
a
3.70 3.65 3.72 3.69
Vout Jarak 10 cm
1
2
3
Rat
a
4.21 4.24 4.25 4.23
3.12
3.32
3.25
3.23
4.04
4.01
4,11
4.03
4.20
4.23
4.24
4.23
3.44
3.41
3.37
3.4
4.18
4.16
4.21
4.18
4.23
4.25
4.27
4.25
0.06
0.12
0.21
0.13
3.32
3.44
3.37
3.38
4.14
4.19
4.16
4.16
2.55
2.44
2.57
2.52
2.18
2.48
2.47
2.38
2.49
2.45
2.52
2.49
LED
merah
LED
BIRU
LED
Hiijau
Infrare
d
Laser
Tegangan output Photodioda dengan LED merah lebih besar dibandingkan dengan sumber
cahaya yang lain dan semakin jauh jaraknya maka nilai tegangan outputnya semakin meningkat.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang sudah dilakukan dapat disimpulkan pada saat LDR diberi
cahaya, maka dapat dilihat bahwa cahaya yang terang menyebabkan hambatan dari LDR kecil
yang mengakibatkan tegangan outputnya kecil mendekati perhitungan secara teori. Cahaya
diperoleh dari sumber yang berbeda-beda (led merah,hijau,biru,inframerah,dan laser),dan
menghasilkan besar intensitas cahaya yang berbeda-beda juga. Percobaan tersebut juga
membuktikan karakteristik pada LDR yaitu respon sprektal (LDR tidak mempunyai sensitivitas
yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh padanya. Panjang gelombang
mempengaruhi intensitas cahaya,yang pada percobaan ini diukur dengan menggunakan alat
luxmeter).
Pada percobaan photodioda, saat photodioda tidak menerima sinar inframerah maka arus
photodioda kecil dan tegangan outputnya mendekati Vc. Sebaliknya saat photodioda menerima
pantulan sinar inframerah, arus photodioda menjadi besar menyebabkan tegangan ouput menjadi
kecil mendekati 0. Dari percobaan juga dapat disimpulkan,semakin jauh jarak sumber cahaya
yang dapat ditangkap oleh photodioda,maka semakin kecil arus pada photodioda (kemampuan
photodiode menerima cahaya dipengaruhi oleh jarak). Cahaya inframerah merupakan sumber
cahaya paling baik yang cahayanya bisa ditangkap oleh photodioda karena inframerah
mempunyai intensitas cahaya paling rendah (semakin rendah intensitas cahaya, maka arus bocor
pada sambungan PN semakin kecil sehingga arus yang lewat sambungan semakin besar).