Anda di halaman 1dari 14

Latest News

About

Privacy Policy

Disclaimer

Contact

o Gadget
o Reviews

o Lifestyle

Thursday, 24 January 2013


Makalah PKN Tentang Kode Etik Jurnalistik

E. KODE ETIK JURNALISTIK SERTA PERS YANG BEBAS DAN BERTANGGUNG


JAWAB
1. Pengertian Kode Etik Jurnalistik
Setiap kelompok profesi selalu memiliki kode etik. Adapun ciri dari suatu kode etik
adalah sebagai berikut :
a. Kode etik mempunyai sanksi yang bersifat moral terhadap anggota kelompok tersebut
b. Daya jangkau suatu kode etik hanya tertuju kepada kelompok yang mempunyai kode etik
tersebut
c. Kode etik dibuat dan di susun oleh lembaga / kelompok profesi yang bersangkutan sesuai
dengan aturan organisasi itu dan bukan dari pihak luar.
Seorang jurnalis tidak boleh mencelakakan sumber berita, baik itu karena keterusterangannya
yang konyol dan tolol maupun karena tidak tahu situasi dan kondisi sumber berita yang
bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikiann, kode etik jurnalistik
sesungguhnya berfungsi sebagai berikut :
a. Alat control social, yaitu tidak hanya megatur hubungan antara sesame anggota seprofesi,
tetapi juga dapat juga mengatur hubungan antara anggota organisasi profesi tersebut
dengan masyarakat.
b. Mencegah adanya control dan campur tangan pihak lain, termasuk pemeritnah atau
kelompok masyarakat tertentu.

2. Bentuk-Bentuk Kode Etik

Dalam sejarah pers Indonesia, terdapat jumlah kode etik yang dirumuskan dan
diberlakukan oleh organisasi wartawan seperti PWI, AJI, dan dank kode etik yang dibuat
bersama, yaitu KEWI (Kode Etik Wartawan Indonesia).
Keputusan dewan kehormatan PWI tidak dapat diganggu gugat. Hukuman dapat
dijatuhkan oleh Dewan Kehormatan PWI kepada pelaku pelanggaran kode etik jurnalistik
sebagai berikut :
a. Peringatan biasa
b. Peringatan keras
c. Skorsing dari keanggotaan PWI untuk selama-lamanya dua tahun
Anggota PWI yang terkena hukuman karena pelanggaran kode etik jurnalistik dapat membela
diri di kongres.

a. Kode Etik
Kode Etik Wartawan Indonesia atau KEWI merupakan kode etik yang disepakati semua
organisasi wartawan cetak dan elektronik termasuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI),
Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI), dan Himpunan Praktisi Penyiaran Indonesia (HPPI).
Kode etik disusun 26 Organisasi wartawan di bandung tahun 1999 dengan semangat
memajukan jurnalisme di era kebebasan pers.
1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar
2. Wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan
3. Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tidak bersalah, tidak mencampuradukkan
fakta dengan opini, berimbang, dan selalu meneliti kebenaran informasi, serta tidak
melakukan plagiat.

4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat berdusta, sadis, cabul serta
tidak menyebutkan identitas korban susila.
5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi.
6. Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar
belakang, serta off the record sesuai kesepakatan.
7. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan, serta
melayani hak jawab.

1). Kode Praktik bagi Media Pers


Di luar kode etik jurnalistik yang telah disusun masing-masing organisasi wartawan.
Dewan Pers menyusun Kode Praktik (Code of Practices) media sebagai upaya penegakan
independensi serta penerapan prinsip pers mengatur sendiri (self regulated).
a. Privasi
b. Diskriminasi
c. Akurasi
d. Liputan Kriminalitas
e. Pornografi
f. Sumber Rahasia
g. Hak Jawab dan Bantahan
2) Kode Etik Jurnalistik
Isi kode etik jurnalistik adalah sebagai berikut :

a. Jurnalis senantiasa mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam


peliputan dalam peliputan dan pemberitaan serta kritik dan komentar.
b. Jurnalis menghindari kebencian, prasangka, sikap merendahkan, diskriminasi, dalam
masalah suku, ras, bangsa, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa, agama, pandangan
politik, cacat/sakit jasmani, cacat/sakit menta, atau latar belakang social lannya.
c. Jurnalis melaporkan fakta dan pendapat yang jelas sumbernya
d. Jurnalis menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar
e. Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk mencari
keuntungan pribadi
f. Jurnalis memberi tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya dan kesempatan untuk
menyuarakan pendapatnya.
g. Jurnalis menghormati hak narasumber
h. Jurnalis menghormati hak privasi, keculai hal-hal yang bias merugikan masyarakat
i. Jurnalis segera meralat setiap pemberitahuan yang diketahuinya tidak akurat
j. Kasus-kasus yang berhubungan dengan kode etik akan diselesaikan.

3. Penafsiran Kode Etik Wartawan Indonesia


Pengawasan dan penetapan sanksi atas pelanggaran kode etik ini, sepenuhnya diserahkan
kepada jajaran pers dan dilaksanakan oleh organisasi yang dibentuk untuk itu.
b. Kode Etik Wartawan Internasional
Kode etik federasi wartawan internasional tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dalam melaksanakan kewajiban ini, wartawan harus membela prinsp-prinsip kebebasan


dan pengumpulan publikasi berita secara jujur, dan hak atas komentar, serta kritik yang
adil.
2. Wartawan sedapat mungkin meralat setiap pembertaan yang telah dipublikasikan yang
ternyata tidak benar dan merugikan orang lain.
3. Menghormati kebenaran dan hak-hak masyarakat akan kebenaran merupakan kewajiban
utama seorang wartawan
4. Wartawan hendaknya dasar akan bahasa diskriminasi yang dikarenakan oleh media. Oleh
karena itu, sedapat mungkin berusaha menghindari tindakan diskriminasi yang
didasarkan pada ras, jenis kelamin, orientasi, asal usul, bahasa, seksual, agama, pendapat
politik, atau pendapat lainnya. Serta asal usul kebangsaan socialnya.
5. Wartawan yang berhak menyadang gelar tersebut hendaknya dengan setiap menaati
prinsip-prinsip tersebut di atas dalam menjalankan tugasnya.
6. Wartawan hendaknya memberi laporan yang sesuai dengan fakta yang diketahui
sumbernya dan tidak menyembunyikan informasi yang penting atau memalsukan
dokumen.
7. Wartawan hendaknya mengakui kerahasiaan professional kebenaran dengan sumber
berita yang di dapatnya karena kepercayaan
8. Wartawan hendaknya menggunakan cara yang wajar / pantas untuk memperoleh berita,
foto dan document.

5). Undang-undang pers No. 40 Tahun 1999 dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ayat 1 tentang Pers
Pasal 2 berbunyi Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang
berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supermasi hukum.
Pasal 4 ayat 1 berbunyi Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warganegara.

c.

Aliran Tentang Teori Kebabasan Pers


Teori tersebut adalah sebagai berikut :
1. Teori Pers Tootalitarian
Teori ini di Rusia pada abad ke-19. Falsafah teori totalitarian adalah media massa sebagai alat
Negara untuk menyampaikan segala sesuatunya kepada rakyat.
2. Teori Pers Libertarian
Teori ini muncul di Inggris, kemudian masuk Ke Amerika Serikat hingga Keseluruh Dunia. Teori
ini adalah pers memberi penerangan dan hiburan dengan menghargai sepenuhnya individu.
3. Teori Pers Social Responsibility.
Teori ini menyatakan pers memiliki tanggung jawab. Falsafah teori ini adalah pers memberikan
penerangan, hiburan dan juga menjual produk, namun pers dilarang melanggar kepentingan
orang lain dan masyarakat.
4. Teori Pers Authoritarian
Teori ini berkembang di Inggris pada abad ke 16 dan 17 dan kemudian keseluruh dunia, Falsafah
pers ini adalah pers menjadi kekuasaan mutlak kerajaan atau pemerintahan yang berkuasa guna
mendukung kebijakan.

d. Dampak Penyalahgunaan Kebebasan Pers


Undang-undang (UU) No 40 Tahun 1999 tentang Pers menyebtukan Kemerdekaan pers
adalah suatu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan
supermasi hukum. tersebut dapat digunakan untuk menyampaikan pesan, namun jika flings^
penyampaian informasi/berita disalahgunakan hal ini dapat berdampak sebagai berikut antara lain:

1)

Distorsi informasi: lazimnya dengan menambah atau mengurangi informasi, akibatnya maknanya
berubah.

2)

Dramatisasi fakta palsu: dapat dilakukan dengan memberikan ilustrasi secara verbal, auditif ataupun
visual yang berlebihan mengenai suatu objek.

3) Mengganggu privacy: hal ini dilakukan melalui peliputan yang menggar hal-hal pribadi narasumber.
4)

Pembunahan

karakter:

dilakukan

dengan

cara

terus

menerus

menonjolkan

sisi

buruk

individu/kelompok/organisasi tanpa menampilkan secara berimbang dengan tujuan membangun citra


negatif yang menjatuhkan.

5) Eksploitasi seks: media menampilkan seks sebagai komoditas secara serampangan tanpa memerhatikan
batasan norma dan kepatuhan

6)

Meracuni pikiran anak-anak: eksploitasi kesadaran berpikir anak yang diarahkan secara tidak normal
pada hal-hal yang tidak mendidik.

7)

Penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power): media menyalahgunakan kekuatannya dalam


mempengaruhi opini publik dalam suatu praktik mass deception (pembogongan massa). Dampak negatif
dari media berada dalam suatu bisnis yang bebas seperti

e.

Upaya Mewujudkan Kebebasan Pers yang Bertanggung Jawab


1) Ciri-ciri Pers yang Bertanggung jawab
Secara sengaja atau tidak, kebebasan pers yang bertanggung jawab berasal dari istilah free and
responsibility press. Dalam konsep free and responsibility press, terdapat ketergantungan manusia yang
semakin besar kepada media massa modern. Hal ini menimbulkan kewajiban baru (tanggung jawab) di
pihak pers dan hak yang bam di pihak masyarakat. Ciri-ciri pers yang bertanggung jawab adalah sebagai
berikut.

a) Memelihara ketertiban umum.


b) Mengutamakan kejujuran dan fakta serta menghindari kebohongan (people's rights to know).
c) Tidak menyesatkan masyarakat.
d) Tidak menimbulkan keonaran dan keresahan serta tidak tendensius.
e) Tidak melakukan pemaksaan.
f) Tidak merusak kesusilaan (obscenity).
Seorang wartawan yang baik harus menghayati tanggung jawabnya dalam berbagai segi, yaitu
terhadap:
a) hati nurani sendiri,
b) sesama warga negara yang juga memiliki hak asasi,
c) kepentingan umum yang diwakili pemerintah, dan
d) sesama rekan seprofesi.
Kebebasan pers harus berlandaskan pada hal-hal berikut.
a) Pancasila.
b) UUD 1945.

c) Ketetapan MPR.
d) UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
e) Tata nilai masyarakat
f) Etika.
Kebebasan pers terjamin apabila dalam suatu negara terpenuhi tiga syarat berikut.
a) Tidak ada suatu kewajiban menurut hukum untuk meminta surat izin terbit bagi suatu pemberitaan pers
kepada pemerintah.
b) Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untuk melakukan penyensoran sebelumnya
terhadap berita atau karangan yang akan dimuat dalam suatu penerbitan pers.
c)

Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untukmelakukan penerbitan pers, baik untuk
selama-lamanya maupun untukjangka waktu tertentu.
2) Jenis Tanggung Jawab pada Kebebasan Pers
Berdasarkan jenisnya, terdapat empat tanggung jawab yang harus dipikul oleh wartawan, yaitu
sebagai berikut.

a) Tanggung jawab terhadap media tempat wartawan itu bekerja dan organisasinya.
b) Tanggung jawab sosial yang berakibat adanya kewajiban melayani opini publik dan masyarakat secara
keseluruhan.
c) Tanggung jawab dan kewajibannya yang berhubungan dengan keharusan bertindak sesuai dengan
undang-undang.
d) Tanggung jawab terhadap masyarakat internasional yang berhubungan dengan nilai-nilai universal.

Posted by Merko Polo at 1/24/2013 07:35:00 pm


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
1 comment:
1.
Ejurnalism. com11 November 2015 at 00:56
"Hi!..
Greetings everyone, my name Angel of Jakarta. during my
visiting this website, I found a lot of useful articles, which indeed I was looking earlier.
Thanks admin, and everything."
Ejurnalism
Reply
Load more...
Newer Post Older Post Home

Translate
Diberdayakan oleh

Terjemahan

Popular Post

Fauna Asiatis, Australis dan Peralihan


Fauna Asiatis, Australis dan Peralihan Di Indonesia terdapat 3 jenis persebaran Fauna,
persebaran fauna di batasi oleh garis wallace dan ga...

MAKALAH PKN TENTANG SENGKETA INTERNASIONAL


BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era modern ini banyak sekali
negara yang melakukan hubungan dengan negara lain untuk memenuhi ke...

CIRI-CIRI DAN SIFAT VIRUS


RINGKASAN MATERI
Virus berasal dari bahsa latin yang berarti racun dan
virus dapat menyebabkan penyakit baik pada tumbu...

MAKALAH PKN TENTANG SISTEM POLITIK DI INDONESIA


KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan
karunianya makalah kami dapat kami selesaikan. Penulisan ma...

PERANAN ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM MENINGKATKAN


HUBUNGAN INTERNASIONAL
PERANAN ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM MENINGKATKAN
HUBUNGAN INTERNASIONAL Or ganisasi Internasional Organisasi internasional
atau yang...

Labels

Makalah Bahasa Indonesia (2)

Makalah Ekonomi (2)

Makalah PAI (7)

Makalah PKN (4)

Blog Archive

2014 (2)

2013 (105)
o May (6)
o April (13)
o March (12)
o February (29)
o January (45)

MAKALAH AGAMA ISLAM TENTANG HAJI

MAKALAH ILMU JIWA TENTANG METODE MENGAJAR

MAKALAH TENTANG PENJELASAN AHKLAK SURAT ALHUJURAA...

MAKALAH ILMU TASAWUF AL-GHOZALI DAN AJARANNYA


TENT...

MAKALAH TENTANG ADMINISTRASI DAN SUPERPISI PENDIDI...

MAKALAH ILMU USAHA TANI TENTANG TANAH DALAM


PERTAN...

MAKALAH PKN TENTANG MENGHARGAI KEPUTUSAN


MAHKAMAH ...

MAKALAH PKN TENTANG SENGKETA INTERNASIONAL

MAKALAH TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN

SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

SEJARAH TMII (TAMAN MINI INDONESIA INDAH)

SEJARAH LUBANG BUAYA

Sejarah Tugu Monas (Monumen Nasional)

MAKALAH TENTANG MENCURI, MENYAMUN DAN MERAMPOK

Makalah PKN Tentang Kode Etik Jurnalistik

RESUME TEORI EKONOMI MIKRO

MAKALAH AQIDAH AKHLAK TENTANG QODARIYAH

MENJADI REMAJA ISLAM YANG IDEAL

MACAM-MACAM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

CIRI-CIRI DAN SIFAT VIRUS

FILUM ARTHROPODA

MAKALAH KIMIA TENTANG GERAK MELINGKAR

CONTOH NILAI-NILAI PADA CERPEN

Dampak positif internet

FENOMENA REMAJA GALAU

PERANAN ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM


MENINGKATKA...

PERWAKILAN NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN...

Makalah Permasalahan Perekonomian Industrial

Asal Mula Kehidupan di Bumi

Makalah Statistik Tentang Data Kelompok

MAKALAH PKN TENTANG IMPLEMENTASI PERUBAHAN


AMANDEM...

Makalah Geografi tentang Hutan Mangrove

Makalah Geografi tentang Terjadinya Gost Town

JENIS VIRUS YANG MENYEBABKAN PENYAKIT

JENIS BAKTERI YANG MENYEBABKAN PENYAKIT

Fauna Asiatis, Australis dan Peralihan

Proses Terjadinya Manusia Menurut Al Qur'an

Proses Siklus Air dan Udara

Makalah Biologi Tentang Sistem Peredaran Darah Hew...

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG ILMU PENDIDIKAN


IS...

Makalah Ilmu Kalam tentang Pemikian Kalam Masa Kin...

Makalah Tentang Motivasi Peserta Didik Dalam Belaj...

Makalah Bahasa Indonesia Tentang Puisi

Makalah Tentang Kegunaan Penelitian Komperatif

2012 (34)

About Me

Merko Polo
View my complete profile

Berita Terbaru Indonesia

Follow by Email

Followers
Google+ Badge
Google+ Followers
Contact Form
Name
Email *
Message *

Copyright 2014 Blog Merko - All Rights Reserved ReDesign By Kaizen Template - Support
KaizenThemes - Powered by Blogger

Anda mungkin juga menyukai