dengan beberapa
partikel di sekitarnya. Jika tak ada partikel yang lebih kasar, tanah mungkin
memiliki struktur terdispersi di mana semua partikel diorientasikan sejajar satu
sama lainnya, a tau s truktur "cardhouse" a tau "flokulen" di mana sebagian besar
partikel berperilaku "pinggir-ke-muka" (Pasal 4). Jika tanah terdiri atas
paket/bundel partikel yang lepas satu sama lainnya, tanpa mempersoalkan susunan
partikel di dalam masing-masing paket, maka dikatakan tanah memiliki struktur
"honeycombed': Boleh dikatakan semua tanah alami yang berbutir sangat halus
akan mengandung pula partikel-partikel yang lebih kasar. Bu tiran kasar ini
merusak struktur yang telah dibahas dalam alinea terdahulu. Karena itu strukturstruktur termaksud jarang dijumpai di alam. Dalam beberapa hal, butiran yang
Ira Hapsari
111.130.086
Page 1
Mekanika Tanah
Page 2
Mekanika Tanah
Ira Hapsari
111.130.086
Page 3
Mekanika Tanah
Porositas suatu massa stabil berbentuk bola yang tak berkohesi sama,
bergantung pada cara bola-bola tersebut tersusun. Dalam susunan yang paling
padat, n sama dengan 26%, dan dalam keadaan paling lepas mencapai 47%.
Porositas pasir alam yang dijumpai berkisar dari 25 sampai 50%. Porositas
endapan pasir alam bergantung pada bentuk butiran, keseragaman, dan kondisi
pengendapan.
Pengaruh bentuk butiran pada porositas agregat dapat diperlihatkan
dengan mencampurkan mika dari berbagai macam persentase d6Jlgan pasir
angular seragam. Jika persentase berat dari mika tersebut berturut-turut sama
dengan 0, 5, 10, 20, dan 40, maka dapat diketahui masing-masing porositas
campuran resultan sekitar 47, 60,70, 77, dan 84% 20 Sifat jisik tanah (Gilboy
1928). Porositas lempung alam lunak, yang mengandung persentasc partikel
merata cukup banyak, biasanya bervariasi antara 30 dan 60%. Bahkan bisa
melebihi 90%.
Lepas atau padatnya suatu tanah tidak dapat ditunjukkan oleh
porositasnya, sebab porositas sangat dipengaruhi cleh bentuk butiran serta derajat
keseragaman. Akan tetapi perbandingan antara porositas pada keadaan paling
lepas dengan porositas pada keadaan paling padat dapat memberikan informasi
mengenai ha! tersebut. Secara numerik dan keterpadatan tanah pasiran (sandy
soil) dapat diungkapkan melalui hubungan kerapatan Dr yang didefinisikan oleh
Untuk membuat suatu pasir sedang atau kasar menjadi pasir yang lepas
yang angka porinya e0, pertama-tama pasir dikeringkan, kemudian dituang ke
dalam tabung dengan cara penuangan tak jauh dari mulut tabung. Pasir halus dan
sangat halus, dalam beberapa hal, mungkin dibuat menjadi sangat lepas dengan
mencampur contoh dengan air secukupnya untuk mentransformasikannya menjadi
Ira Hapsari
111.130.086
Page 4
Mekanika Tanah
Ira Hapsari
111.130.086
Page 5
Mekanika Tanah
kecuali di lapisan permukaan tanah yarig dipengaruhi oleh variasi suhu dan
kelembaban musiman. Jika lempung mengandung gas, maka gas dijumpai dalam
gelembung yang tersebar di keseluruhan bahan. Gelembung tersebut mungkin ber
isi udara yang masuk ke dalam selama proses pengendapan, atau berasal dari gas
yaqg dihasilkan dikemudian hari akibat proses kimia seperti pembusukan bahan
organik. Gas mungkin bertekanan cukup tinggi sehingga dapat menyebabkan
lempung membengkak sebesar- besarnya pada kadar air tetap jika penekanan
dikurangi. Penentuan kadar gas lempung sangatlah sulit. Jika dapat dilakukan,
maka dalam hal ini diperlukan peralatan khusus, bukan pengujian yang biasa
dilakukan.
Kadar Air
Ira Hapsari
111.130.086
Page 6
Mekanika Tanah
Ira Hapsari
111.130.086
Page 7
Mekanika Tanah
Ruang pori total adalah volume dari tanah yang ditempati oleh udara dan
air. Persentase volume ruang pori total disebut porositas. Untuk menentukan
porositas, contoh tanah ditempatkan pada tempat berisi air sehingga jenuh dan
kemudian cores ini ditimbang. Perbedaan berat antara keadaan jenuh air dan core
yang kering oven merupakan volume ruang pori. Untuk 400 cm3 cores yang berisi
200 gr (200 cm3) air pada kondisi jenuh porositas tanahnya akan mencapai 50%
(Foth, 1988).
Tanah dengan tekstur halus mempunyai kisaran ukuran dan bentuk
partikelnya yang luas. Hal ini telah ditekankan bahwa tanah permukaan yang
berpasir mempunyai porositras kecil daripada tanah liat. Berarti bahwa tanah pasir
mempunyai volume yang lebih sedikit ditempati oleh ruang pori. Ruang pori total
pada tanah pasir mungkin rendah tetapi mempunyai proporsi yang besar yang
disusun daripada komposisi pori-pori yang besar yang sangat efisien dalam
pergerakan udara dan airnya. Persentase volume yang dapat terisi oleh pori-pori
kecil pada tanah pasir rendah yang menyebabkan kapasitas menahan airnya
rendah. Sebaliknya tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus memiliki ruang
pori total lebih banyak dan proporsinya relatif besar yang disusun oleh pori kecil.
Akibatnya adalah atanah mempunyai kapasitas menahan air yang tinggi.
Infiltrasi
Infiltrasi dari segi hidrologi penting, karena hal ini menandai peralihan
dari air permukaan yang bergerak cepat ke air tanah yang bergerak lambat dan air
tanah. Kapasitas infiltrasi suatu tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisiknya dan
derajat kemampatannya, kandungan air dan permebilitas lapisan bawah
permukaan, nisbi air, dan iklim mikro tanah. Air yang berinfiltrasi pada sutu tanah
hutan karena pengaruh gravitasi dan daya tarik kapiler atau disebabkan juga oleh
tekanan dari pukulan air hujan pada permukaan tanah.
Infiltrasi adalah proses masuknya air dari permukaan ke dalam tanah.
Perkolasi adalah gerakan aliran air di dalam tanah (dari zone of aeration ke zone
Ira Hapsari
111.130.086
Page 8
Mekanika Tanah
Permeabilitas
Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir
melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-butiran tanah.
Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan permukaan lapisan
tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah
atau permukaan freasik, di bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh
walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada rongga-rongga udara.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan
air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam
menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi
menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori
yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran
pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya.
Stabilitas Agregat
Kemantapan agregat adalah ketahanan rata-rata agregat tanah melawan
pendispersi oleh benturan tetes air hujan atau penggenangan air. Kemantapan
tergantung padaketahanan jonjot tanah melawan daya dispersi air dan kekuatan
sementasi atau pengikatan, Faktor-faktor yang berpengaruh dalam kemantapan
agregat antara lain bahan-bahan penyemen agregat tanah, bentuk dan ukuran
agregat, serta tingkat agregasi Stabilitas agregat yang terbentuk tergantung pada
keutuhan tanag permukaan agregat pada saat rehidrasi dan kekuatan ikatan
antarkoloid-partikel di dalam agregat pada saat basah. Pentingnya peran lendir
Ira Hapsari
111.130.086
Page 9
Mekanika Tanah
Page 10
Mekanika Tanah
atas tanah pada titik yang telah ditentukan, dan melakukan pengeboran. Setelah
mata bor terisi penuh dengan tanah, kemudian bor diangkat kemudian diperiksa
dan dicatat jenis tanah, warna dan kedalaman lapisan tanah. Setelah mencapai
kedalaman yang dikehendaki dilakukan pengambilan sampel tanah. Untuk sampel
tanah terganggu (disturbed), hasil pengeboran tanah yang terdapat dalam mata bor
masukkan kedalam kantong plastik dan diberi label. Untuk pengambilan sampel
tanah tidak terganggu (undisturbed) yaitu dengan cara merangkai alat batang pipa
bor, kop tabung dan tabung sample serta kop batang bor kemudian dimasukkan
kedalam lubang tanah pemboran selanjutnya ditekan dandipukul dengan hammer.
Setelah tabung terisi sampel tanah kemudian diangkat dan tabung sampel dilepas
dari rangkaiannya. Kemudian tutup kedua ujung tabung sampel tersebut dengan
kantong plastic dan diberi label. Untuk kemudian diperiksa di laboratorium
(ASTM D-1587-1983 ; SNI 03-3969-1995).
Contoh penelitian daya dukung tanah yaitu:
Dari analisa hasil pengujian tanah diperoleh identifikasi pada lapisan tanah
kedalaman 2 m jenis tanah berupa lempung bercampur lanau dan pasir warna
tanah kuning kehitaman. Karakteristik tanah berupa lempung lunak plastisitas
tinggi. Daya dukung tanah untuk pondasi dangkal (pondasi menerus) Qall = 0,285
kg/cm2. Beban bangunan yang harus didukung oleh daya dukung tanah dasar
pondasi masih mampu untuk ditahan yaitu QB = 0,217 kg/cm2 < Qall = 0,285
kg/cm2. Penurunan dan keretakan serta kemiringan dinding pada beberapa
bangunan di lokasi perumahan Bukit Mutiara Jaya II, bukan karena daya dukung
tanah yang rendah melainkan akibat kesalahan pada teknis pelaksanaan dimana
tanah urug yang di hampar diatas permukaan lereng tanah tegalan setebal hingga
5 m yang tidak dipadatkan, dan langsung digunakan untuk penempatan pondasi
dapat menimbulkan penurunan tanah dan longsor bila turun hujan akibat
penyebaran beban tidak merata dan turunnya nilai daya dukung tanah disebabkan
penurunan sifat fisik dan mekanik tanah karena kehadiran air dalam tubuh lereng.
Peletakan bangunan dengan membuat perumahan atau villa di tepi lereng atau di
puncak bukit merupakan tindakan beresiko mengakibatkan longsor. Pada kasus di
perumahan Bukit Mutiara Jaya II yang terjadi penurunan dan keretakan serta
Ira Hapsari
111.130.086
Page 11
Mekanika Tanah
Kestabilan Lereng
Gerakan tanah merupakan suatu gerakan menuruni lereng oleh massa
tanah dan atau bantuan penyusun lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau
bantuan penyusun lereng tersebut. Definisi diatas menunjukkan bahwa massa
yang bergerak dapat berupa massa tanah, massa batuan atau pencampuran antara
massa tanah dan batuan penyusun lereng. Apabila massa yang bergerak ini
didominasi oleh massa tanah dan gerakannya melalui suatu bidang pada lereng,
baik berupa bidang miring ataupun lengkung, maka proses pergerakan tersebut
disebut sebagai longsoran tanah. Analisis stabilitas tanah pada permukaan tanah
ini disebut dengan analisis stabilitas lereng. Analisis stabilitas lereng meliputi
konsep kemantapan lereng yaitu penerapan pengetahuan mengenai kekuatan geser
tanah. Keruntuhan geser pada tanah dapat terjadi akibat gerak relatif antar
butirnya. Karena itu kekuatannya tergantung pada gaya yang bekerja antar
butirnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa kekuatan geser terdiri atas: 1. Bagian
yang bersifat kohesif, tergantung pada macam tanah dan ikatan butirnya. 2.
Bagian yang bersifat gesekan, yang sebanding dengan tegangan efektif yang
bekerja pada bidang geser. (DAS, 1994).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng
Keruntuhan pada lereng alami atau buatan disebabkan karena adanya
perubahan antara lain topografi, seismik, aliran air tanah, kehilangan kekuatan,
perubahan tegangan, dan musim/iklim/cuaca. Akibat adanya gaya-gaya luar yang
bekerja pada material pembentuk lereng menyebabkan material pembentuk lereng
mempunyai kecende-rungan untuk menggelincir. Kecenderungan menggelincir ini
ditahan oleh kekuatan geser material sendiri. Meskipun suatu lereng telah stabil
dalam jangka waktu yang lama, lereng tersebut dapat menjadi tidak stabil karena
Ira Hapsari
111.130.086
Page 12
Mekanika Tanah
beberapa faktor seperti : 1. Jenis dan keadaan lapisan tanah / batuan pembentuk
lereng 2. Bentuk geometris penampang lereng (misalnya tinggi dan kemiringan
lereng) 3. Penambahan kadar air pada tanah (misalnya terdapat rembesan air atau
infiltrasi hujan) 4. Berat dan distribusi beban 5. Getaran atau gempa Faktor-faktor
yang mempengaruhi kestabilan lereng dapat menghasilkan tegangan geser pada
seluruh massa tanah, dan suatu gerakan akan terjadi kecuali tahanan geser pada
setiap permukaan runtuh yang mungkin terjadi lebih besar dari tegangan geser
yang bekerja. (Bowles, 1991).
Cara Cara Menstabilkan Lereng
Penanggulangan longsor yang dilakukan bersifat pencegahan sebelum
longsor terjadi pada daerah potensial dan stabilisasi, setelah longsor terjadi jika
belum runtuh total. Penanggulangan yang tepat pada kedua kondisi diatas dengan
memperhatikan penyebab utama longsor, kondisi pelapisan tanah dan juga aspek
geologinya. Sedang langkah yang umum dalam menangani longsor antara lain:
pemetaan geologi topografi daerah yang longsor, pemboran untuk mengetahui
bentuk pelapisan tanah/batuan dan bidang gelincirnya, pemasangan piezometer
untuk mengetahui muka air atau tekanan air porinya, dan pemasangan slope
indicator untuk mencari bidang geser yang terjadi. Selain itu dilakukan pula
pengambilan tanah tidak terganggu, terutama pada bidang geser untuk dipelajari
besar kekuatan tahanan gesernya. Ada beberapa cara untuk menstabilkan lereng
yang berpotensi terjadi kelongsoran. Pada prinsipnya ada dua cara yang dapat
digunakan untuk menstabilkan suatu lereng, yaitu: 1. Memperkecil gaya
penggerak atau momen penyebab longsor. Gaya atau momen penyebab longsor
dapat diperkecil dengan cara merubah bentuk lereng, yaitu dengan cara: a.
Merubah lereng lebih datar atau memperkecil sudut kemiringan b. Memperkecil
ketinggian lereng c. Merubah lereng menjadi lereng bertingkat (multi slope) 2.
Memperbesar gaya lawan atau momen penahan longsor. Gaya lawan atau momen
penahan longosr dapat diperbesar dengan beberapa cara yaitu: a. Menggunakan
counter weight yaitu tanah timbunan pada kaki lereng. Cara ini mudah
dilaksanakan asalkan terdapat tempat dikaki lereng untuk tanah timbunan tersebut.
Ira Hapsari
111.130.086
Page 13
Mekanika Tanah
b. Dengan mengurangi air pori di dalam lereng c. Dengan cara mekanis yaitu
dengan memasang tiang pancang atau tembok penahan tanah.
Ira Hapsari
111.130.086
Page 14