Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TI NJAUAN TEORI
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian
Proses
kehamilan
adalah
mata
rantai
yang
adalah
fertilisasi
atau
penyatuan
dari
karena
kedudukannya
belum dapat
11
12
13
Denominator
Ubun ubun kecil
Ubun ubun besar
Os mandibularis Os
Sacrum
Os scapula dan arah
penutup ketiak
2. Persalinan Normal
a. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin
dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan (kekuatan sendiri) ( Manuaba, 2010: 164).
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir
dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh
ibu ( Yanti, 2010: 3).
14
15
oksitosin.
16
prostaglandin
meningkat
sejak
umur
dianggap
sebagai
pemicu
terjadinya
persalinan.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan
1) Faktor Power
Power adalah kekuatan yang mendorong janin keluar.
Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam persalinan yaitu
17
Pengertian
Letak lintang adalah keadaan dimana sumbu panjang anak
tegak lurus atau hampir tegak lurus pada sumbu panjang ibu (
Sastrawinata, 2004: 145).
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin
melintang didalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu,
sedangkan bokong berada pada sisi yang lain ( Marisah dkk,
2010:188).
Jadi pengertian letak lintang adalah suatu keadaan dimana
janin melintang didalam uterus dengan sumbu panjang anak tegak
lurus atau hampir tegak lurus pada sumbu panjang ibu.
18
c.
Etiologi
Menurut Wiknjosastro (2007: 624) dan Sukrisno ( 2010:
244) penyebab terjadinya letak lintang adalah :
1) Multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek
2) Fiksasi kepala tidak ada indikasi CPD
3) Hidrosefalus
4) Pertumbuhan janiun terhambat atau janin mati
19
5) Kehamilan premature
6) Kehamilan kembar
7) Panggul sempit
8) Tumor di daerah panggul
9) Kelainan bentuk rahim ( uterus arkuatus atau uterus
subseptus)
10) Kandung kemih serta rektum yang penuh
11) Plasenta Previa
d. Patofisiologi
Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung
menyebabkan uterus beralih ke depan, sehingga menimbulkan
defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir,
menyebabkan terjadinya posisi obliq atau melintang.
Dalam persalinan terjadi dari posisi logitudinal semula
dengan berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu fosa iliaka
Diagnosis letak lintang (Harry Oxorn William R. Forte. 2010)
e.
Diagnosa
Untuk menegakan diagnosa maka hal yang harus di
perhatikan adalah dengan melakukan pemeriksaan inspeksi,
palpasi, auskultasi, pemeriksaan dalam :
1) Inspeksi
20
21
penunjang
dapat
dilakukan
dengan
f.
Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan Menurut Wiknjosastro (2007:
625) pada letak lintang dengan ukuran panggul normal dan janin
cukup bulan, tidak dapat terjadi persalinan spontan.
Bila
22
23
Komplikasi
Oleh karena bagian terendah tidak menutup PAP, ketuban
cenderung pecah dan dapat disertai menumbungnya tangan janin
atau tali pusat. Keduanya merupakan komplikasi gawat dan
memerlukan tindakan segera (Harry Oxorn William R. Forte.
2010: 236).
24
i.
untuk
menggunakan
korset,
dan
dilakukan
permulaan
persalinan
masih
diusahakan
25
versi
ekstraksi.
Selama
menunggu
harus
ditunggu
sampai
pembukaan
lengkap
kemudian
waktu
guna
mengetahui
apakah
pembukaan
26
27
28
ginjal,
kadar
gula,
hepatitis,
kelainan
darah,
USG
29
lemak
kulit
dan
perut
kotoran.
Untuk
mencegah
dioleskan
cairan
antiseptic.
30
ETIOLOGI
Multiparitas
PATOFIOLOGI
Relaksasi dinding abdomen pada
Panggul sempit
perut
Kehamilan premature
Kehamilan kembar
Plasenta Previa
yang
menggantung
Kasep
Selaput Ketuban (-)
Pembukaan
Seksio Sesaria
Janin Mati
Janin hidup
Embriotomi
Seksio Sesaria
>4 cm
< 4cm
Janin mati
Tunggu pembukaan
lengkap
Janin hidup
Primi
Multi
Riwayat Obstetri
Embriotomi
Baik
Tunggu Lengkap
Berhasil
Tidak Berhasil
VE
Percobaan
persalinan vaginal
Seksio Sesaria
Seksio sesaria
: Versi Luar, VE
: Versi Ekstraksi
Jelek
31
2. Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawab bidan memberikan pelayanan kepada klien
yang mempunyai kebutuhan atau masalah di bidang kesehatan ibu pada
masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi, setelah lahir serta keluarga
berencana ( Muslihatun Wafi Nur, dkk., 2009: 113).
32
33
(4) Agama
Untuk mempermudah bidan dalam melakukan
pendekatan didalam melaksanakan asuhan kebidanan.
(5) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektual karena
tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku kesehatan
seseorang.
(6) Pekerjaan
Untuk
mengetahui
kemungkinan
pengaruh
mengetahui
tempat
tinggal
serta
mempermudah pemantauan.
b) Keluhan utama
Untuk mengetahui alasan atau keluhan utama yang
membuat pasien datang berhubungan dengan kehamilannya
(Saifuddin, 2007).
c)
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang merupakan data yang
berisi keluhan ibu sekarang saat pengkajian dilakukan,
riwayat kesehatan yang lalu dikaji untuk mengetahui apakah
ibu mempunyai riwayat penyakit seperti jantung, asma,
34
Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan, berapa kali
menikah, syah atau tidak, umur berapa menikah dan lama
pernikahan (Prawirohardjo, 2005).
f)
35
kehamilan
sekarang,
keluhan
selama
hamil
(Prawirohardjo, 2005).
h) Riwayat keluarga berencana
Untuk
mengetahui
sebelum
hamil
ibu
pernah
36
(4)Pola istirahat/tidur
Dikaji
untuk
mengetahui
berapa
lama
ibu
untuk
mengetahui
berapa
kali
ibu
apakah
pasien
sudah
menerima
37
untuk
mengetahui
siapa
pengambil
Pemeriksaan Umum
a.
Keadaan umum
Untuk mengetahui keadaan ibu dan tingkat
kesadaran pasien, sedang atau baik (Nursalam, 2008).
38
b.
Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah
composmentis, samnolen, dan koma (Nursalam, 2008).
b) Tanda vital
(1) Tensi
(2) Nadi
60-80x/menit.
Denyut
nadi
tubuh
lebih
dari
370C
perlu
Berat badan
d) Tinggi badan
e)
LILA
39
Kepala
b) Muka
c)
Mata
d) Hidung
e)
Telinga
f)
Mulut
g) Leher
h) Dada
i)
Ketiak
40
Abdomen
k) Genetalia
dan
vagina
atau
tidak,
ada
Ekstermitas
m) Anus
4.
Pemeriksaan khusus
a)
41
TFU
Leopold I
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
TBJ
42
Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan mendengar
bunyi dengan menggunakan stetoskop untuk mendengar
bunyi detak jantung janin, bising tali pusat, bising rahim,
serta bising usus (Hidayat: 2008).
5.
Pemeriksaan penunjang
Mendukung diagnosa medis, kemungkinan komplikasi,
kelainan dan penyakit yang menyertai kehamilannya (Nursalam,
2008).
43
44
4. Data Perkembangan
Pendokumentasian asuhan kebidanan, rencana asuhan
kebidanan ditulis dalam data perkembangan SOAP yang merupakan
salah satu pendokumentasian yang menurut Varney ( 2004), SOAP
merupakan singkatan dari :
45
: Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan
data klien melalui anamnesa.
: Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan
dalam data fokus untuk mendukung assessment
: Assessment
Menggambarkan
implementasi
data
pendokumentasian
subyektif
dan
hasil
obyektif
analis
dalam
dan
suatu
identifikasi.
P
: Planing
Menggambarkan
pendokumentasian
dari
perencanaan
46
47
c) Suku/bangsa
Ditujukan untuk mengetahui adat istiadat yang
menguntungkan dan merugikan bagi ibu sewaktu ibu bersalin
dengan letak lintang apa tidak.
d) Agama
Untuk
mempermudah
bidan
dalam
melakukan
48
3) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Penyakit Sekarang
Menanyakan kepada ibu apakah sekarang menderita
penyakit jantung, asma, tuberculosis, ginjal, diabetes militus,
malaria, HIV / AIDS, hipertensi, hepatitis, gondok. Tujuan
menanyakan riwayat kesehatan sekarang untuk mengetahui
adakah penyakit lain yang menyertai terjadinya komplikasi
selain dari kelainan letak lintang.
b) Riwayat Penyakit dahulu
Menanyakan kepada ibu apakah dahulu pernah
menderita penyakit jantung, asma, tuberculosis, ginjal, diabetes
militus, malaria, HIV / AIDS, hipertensi, hepatitis, gondok.
Tujuan Menanyakan riwayat penyakit dahulu adalah untuk
bisa melakukan pencegahan terjadinya komplikasi yang
menyertai
dari
penyakit
yang
terdahulu
dan
adanya
49
ditanyakan
menarche
yaitu
untuk
bisa
haid
ditanyakan
untuk
mengetahui
50
51
c) Lama pernikahan
Menanyakan kepada klien lama pernikahan sudah berapa
lama.
6) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a) Riwayat Kehamilan yang lalu
Riwayat kehamilan yang lalu dikaji untuk mengetahui
apakah sebelumnya ibu pernah mengalami kelainan letak
lintang
pada
kehamilan
yang
sebelumnya
pada
ibu
persalinannya
Supaya
secara
pervaginam
atau
52
53
54
55
56
57
mengetahui
tingkat
kesadaran
ibu
yang
58
Kepala
Dikaji untuk mengetahui apakah bentuk rambut
rontok atau tidak, kulit kepala terdapat ketombe atau tidak.
59
b) Muka
Dikaji untuk mengetahui odem atau tidak, pucat atau
tidak. Tujuannya untuk mengetahui apakah ibu mengalami
tanda gejala pre eklmasi atau tidak, sehingga apabila ada
tanda dari pre eklmasi dapat dilakukan pencegahan terjadinya
komplikasi saat persalinan selain dari komplikasi letak
lintang.
c)
Mata
Dikaji untuk mengetahui apakah sklera ikterik,
konjungtiva anemis atau tidak.
d) Hidung
Dikaji untuk mengetahui keadaan hidung ada
benjolan atau tidak, ada cairan secret atau tidak.
e)
Telinga
Diketahui untuk mengetahui apakah ada serumen
atau tidak.
f)
Mulut
Dikaji untuk mengetahui ada caries atau tidak,
stomatitis atau tidak.
g) Leher
Dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran
kelenjar tiroid atau tidak, pembesaran kelenjar limfe atau
tidak, pembesaran vena jugularis atau tidak.
60
h) Dada
Dikaji untuk mengetahui dada simetris atau tidak,
puting susu menonjol atau tidak. Apabila putting susu
tenggelam hal tersebut akan berpengaruh terhadap masa nifas
ibu
yaitu
ibu
mengalami
kendala
kesulitan
dalam
Ketiak
Dikaji untuk mengetahui ada massa atau tidak, ada
pembesaran getah bening atau tidak.
j)
Abdomen
Dikaji untuk mengetahui ada bekas luka operasi
atau tidak, perut membuncit kesamping. Tujuan untuk bisa
mengetahui rencana pembedahan apa yang dilakukan apabila
dilakukan seksio sesaria pada ibu yang sudah pernah
melahirkan secara perabdominal dan melihat perutnya
membuncit kesamping.
k) Genetalia
Dikaji untuk mengetahui ada varises pada vulva dan
vagina atau tidak, ada pengeluaran cairan atau tidak, ada
pengeluaran perdarahan pervaginam atau tidak dan keadaan
bersih atau tidak. Tujuan supaya waktu dilakukan skeren
untuk persiapan operasi tidak ada kesulitan.
61
l)
Ekstermitas
Dikaji untuk mengetahui ada oedema atau tidak, ada
varises atau tidak, reflek patella positif atau tidak, tungkai
simetris atau tidak, turgor kulit baik atau tidak.
m) Anus
Dikaji untuk mengetahui apakah terdapat hemoroid
atau tidak.
3) Pemeriksaan khusus
a) Inspeksi
(1) Muka
Terdapat cloasma gravidarum apa tidak, oedema
atau tidak. Tujuan untuk melakukan deteksi apakah ibu
adakah tanda dan gejala terjadinya pre eklamsi.
(2) Payudara
Simetris apa tidak, retraksi payudara apa tidak,
hiperpigmentasi aerola apa tidak, putting menonjol apa
tidak. Tujuan melihat putting susu itu menonjol atau tidak
yaitu dapat berpengaruh terhadap proses masa nifas ibu
dalam hal pemberian air susu ibu.
(3) Abdomen
Tujuan melihat abdomen yaitu untuk mengetahui
bagian perut itu membuncit kesamping apa tidak.
62
(4) Genetalia
Tujuan untuk melihat apakah bagian genetalia
sudah mengeluarkan Lender darah, air ketuban, darah,
atau belum.
b) Palpasi
(1) Leopold I
TFU : Fundus uteri lebih rendah dari usia kehamilan.
Bagian fundus uteri tidak ada bagian yang teraba.
(2) Leopold II
Pada bagian kiri perut ibu teraba tonjolan kecil
kemungkinan ekstremitas janin, sedangkan pada bagian
sebelah kanan perut ibu teraba keras, bulat, ada lentingan,
kemungkinan kepala janin.
(3) Leopold III
Pada bagian terbawah perut ibu tidak ada bagian
yang teraba atau kosong.
(4) Leopold IV
Tidak dapat di lakukan.
c) Auskultasi
Denyut Jantung Janin terdengar lebih jelas disekitar
umbilicus atau setinggi pusat.
63
d) Pemeriksaan dalam
(1) Teraba tulang iga, scapula, dan kalau tangan menumbung
teraba tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri
lakukan dengan cara bersalaman.
(2) Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau
ke kiri. Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri.
(3) Letak punggung ditentukan dengan adanya scapula, letak
dada dengan klavikula.
(4) Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan
kecil dan ketuban intak, namun pada letak lintang
biasanya ketuban cepat pecah.
e) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Ultrasonografi ( USG ) atau foto Rontgen
dengan diperoleh hasil kepala janin berada disamping.
b. Langkah 2 : Interpretasi Data
1) Diagnosa Kebidanan
Ny. UmurG...P...A...H...,hamilminggu, janin hidup
intra uteri, letak lintang.
DS
:
Keluhan Utama
Ibu mengatakan adanya kenceng kenceng,
mengatakan lender darah dan mengalami keluhan perut
sebelah kiri sering terasa nyeri seperti ada tekanan dari
64
kehamilan.
Bagian fundus uteri tidak ada bagian yang teraba.
(2) Leopold II :
Pada bagian kiri perut ibu teraba tonjolan kecil
kemungkinan ekstremitas janin, sedangkan pada bagian
sebelah kanan perut ibu teraba keras, bulat, ada lentingan,
kemungkinan kepala janin.
(3) Leopold III
Pada bagian terbawah perut ibu tidak ada bagian
yang teraba atau kosong.
(4) Leopold IV
Tidak dapat di lakukan.
b) Auskultasi
Denyut Jantung Janin terdengar lebih jelas disekitar
umbilicus atau setinggi pusat.
65
c) Pemeriksaan dalam
(1) Teraba tulang iga, scapula, dan kalau tangan menumbung
teraba tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri
lakukan dengan cara bersalaman.
(2) Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau
ke kiri. Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri.
(3) Letak punggung ditentukan dengan adanya scapula, letak
dada dengan klavikula.
(4) Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan
kecil dan ketuban intak, namun pada letak lintang
biasanya ketuban cepat pecah.
d) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) atau foto Rontgen
dengan diperoleh hasil kepala janin berada disamping.
2) Masalah
Ibu merasa cemas dan khawatir dengan keadaannya.
3) Kebutuhan Segera
Memberikan dukungan kepada ibu.
c. Langkah 3
Bagi Ibu
: Diagnosa Potensial
: Rupture Uteri, Ketuban pecah dini, Tali pusat
menumbung.
Bagi janin
66
d. Langkah 4
: Kebutuhan Segera
e. Langkah 5
: Rencana Tindakan
f. Langkah 6
: Pelaksanaan
1) Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan saat ini telah
masuk tahap persalinan.
2) Mengajurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak ada
kontraksi.
3) Menganjurkan
menginginkan.
ibu
untuk
BAK
dan
BAB
apabila
ibu
67
g. Langkah 7
: Evaluasi
1) Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang keadaan ibu saat ini.
2) Ibu bersedia untuk makan dan minum disaat tidak ada kontraksi
3) Ibu bersedia untuk BAK dan BAB apabila ibu menginginkan
4) Suami dan keluarga bersedia untuk meberikan dukungan dan
semangat kepada ibu.
5) Telah dilakukan inform consent dan keluarga setuju tentang
pelaksanaan pre operasi
68