Anda di halaman 1dari 2

Kamu! Titik!

Cerpen Karangan: Umay


Lolos moderasi pada: 16 May 2015
Kenapa sih ngeliatin aku begitu banget, tanya Putra dengan wajah yang malu-malu dan
senyuman mautnya yang menurutku itu sangatlah indah dan selalu membuatku terpaku jika
melihatnya.
Sedikit terkejut, hah, ohh gak apa-apa kok, sambil senyum tanggung.
Putra, ya nama pangggilannya adalah Putra, dia pacarku sejak April 2012 lalu, tahun dimana aku
akan menghadapi ujian akhir nasional di salah satu SMK swasta di Jakarta. Aku mengenalnya
bukan karena dia sekolah di sekolahan yang sama ataupun bertemu di jalan ataupun dari jejaring
sosial bahkan bukan juga dari tiba-tiba bertabrakan seperti di sinetron-sinetron gitu, hehehe. Aku
dan dia kenal by phone, aku sih yang menghubunginya duluan karena aku mendapatkan nomor
teleponnya dia dari saudara sepupuku.
Tuutt Tuutt begitulah bunyi nada sambungnya ketika ku coba misscall nomornya. Namun
segera ku matikan, bukan karena takut kehilangan pulsa, tapi karena was-was apakah dia akan
merespon balik atau tidak panggilanku itu.
drrrttt drrrttt.., bergetar hp ku yang ku letakkan di meja ku. Rupanya nomor itu meresponnya
by sms.
ini siapa?, isi sms darinya.
emang ini siapa?, jawabku balik.
ini putra, kamu?.
Aku dan dia berlanjut smsan hingga akhirnya tidak ada satu minggu kemudian kita berkenalan dan
jadian. Cepat?! ya memang cepat sekali kaya gak pake PDKT, tapi entahlah karena aku pun
sedikit penasaran saja dengannya hingga aku putuskan saja untuk jadian.
13 juni 2012 di tanggal ini aku bingung tengah memikirkan sesuatu, ya, aku tengah memikirkan
kado untuk ulangtahunnya yang akan jatuh pada tanggal 16 juni 2012, aku bergegas mengambil
sejumlah uang yang masih tersisa di dompet tipisku karena hanya ada beberapa uang yang aku
punya. Dapatlah aku sebuah jaket untuknya dari hasil uang di dompet tipisku itu. Niatku
memberikan surprise untuknya, aku datang langsung ke rumahnya sebelum dia pulang dari kuliah,
ku titipkan kado itu kepada wisnu, adiknya. Aku berharap dia suka dengan jaket yang sudah aku
beli untuknya.

Hubunganku dengannya tidaklah semudah memencet tombol on/off untuk menyalakan tv.
Seringkali aku dan dia mengalami pertengkaran hebat bahkan hampir putus berkali-kali. Karena
aku lebih cenderung memiliki emosi yang tidak terkontrol, namun putra adalah pacar yang cukup
sabar menghadapi segala kemarahan-kemarahan ku dan aku memang mudah sekali ngambek
jika apa yang aku mau tidak terpenuhi. Walaupun aku seperti itu, sungguh aku sangat
mencintainya, meski ada yang tidak aku sukai darinya yaitu beberapa sifatnya tapi hatiku tak
mampu memungkiri bahwa aku tak ingin berpisah darinya. Hanya dia, Cuma dia yang aku mau,
titik gak pake koma.
sayang ke surga yuk?!, ajakku dalam pembicaraanku by sms.
yuk sayangku kita ke surga, jawabnya.
tapi naik apa sayang?
naik permadani aja sayang, ku punya permadani untuk kita terbang menuju surga cinta kita
ah kamu bisa aja
buat kamu aku harus selalu bisa sayang..
Ya.. begitulah aku dan dia kalau smsan.. konyol? lebay? Atau norak? Hmmmm I dont care
karena jika aku bersama dia dunia serasa milik berdua.
Semoga dengan segenap ketulusan hati dan sepenuh jiwa aku dan dia saling mencintai, semoga
aku dan dia terus bersama hingga akhir hanyat nanti.
The end

Anda mungkin juga menyukai