Hubunganku dengannya tidaklah semudah memencet tombol on/off untuk menyalakan tv.
Seringkali aku dan dia mengalami pertengkaran hebat bahkan hampir putus berkali-kali. Karena
aku lebih cenderung memiliki emosi yang tidak terkontrol, namun putra adalah pacar yang cukup
sabar menghadapi segala kemarahan-kemarahan ku dan aku memang mudah sekali ngambek
jika apa yang aku mau tidak terpenuhi. Walaupun aku seperti itu, sungguh aku sangat
mencintainya, meski ada yang tidak aku sukai darinya yaitu beberapa sifatnya tapi hatiku tak
mampu memungkiri bahwa aku tak ingin berpisah darinya. Hanya dia, Cuma dia yang aku mau,
titik gak pake koma.
sayang ke surga yuk?!, ajakku dalam pembicaraanku by sms.
yuk sayangku kita ke surga, jawabnya.
tapi naik apa sayang?
naik permadani aja sayang, ku punya permadani untuk kita terbang menuju surga cinta kita
ah kamu bisa aja
buat kamu aku harus selalu bisa sayang..
Ya.. begitulah aku dan dia kalau smsan.. konyol? lebay? Atau norak? Hmmmm I dont care
karena jika aku bersama dia dunia serasa milik berdua.
Semoga dengan segenap ketulusan hati dan sepenuh jiwa aku dan dia saling mencintai, semoga
aku dan dia terus bersama hingga akhir hanyat nanti.
The end